ESTIMASI
Salah satu aspek untuk menarik kesimpulan
mengenai suatu populasi dengan memakai sampel yang diambil dari populasi tersebut menggunakan estimasi (penaksiran)
Jika parameter populasi disimbolkan dengan θ maka
θ yang tidak diketahui harganya ditaksir oleh harga
yang dinamakan dengan estimator (penaksir)
θˆ
▸ Baca selengkapnya: jika dalam suatu populasi berjumlah 5000 orang diketahui 0 04
(2)Ciri-ciri estimator / penaksir yang baik
1. Tak bias, jika rata-rata semua harga akan sama dengan θ, E( )= θ
2. Efisien, jika memiliki varians yang minimun 3. Konsisten, jika θ yang dihitung berdasarkan
sampel acak berukuran n semakin besar n menyebabkan mendekati θˆ θ
θˆ
θˆ
θˆ menyebabkan mendekati θ θ θ θˆ n lim = ∞ → Contoh :1. rata-rata dari distribusi sampling rata-rata maka rata-rata sampel penaksir tak bias
µ µ
x =
2. rata-rata dari dist sampling rata-rata, dan juga tetapi
sedemikian hingga dist rata-rata memiliki varians lebih kecil dari dist median sehingga rata-rata
sampel sebagai penaksir yang efisien
µ µ Med = n σ σs =
n
σ
1.2533
σ
Med=
µ µ x =CARA MENAKSIR
1. Interval Estimations (Interval taksiran)
dari penelitian dan perhitungan-perhitungan harga statistik suatu sampel, bisa dihitung suatu interval dimana dengan peluang tertentu, harga parameter yang hendak ditaksir terletak dalam interval tersebut (A < θ < B)
(A < θ < B)
2. Point Estimations (titik taksiran)
harga parameter hanya ditaksir dengan satu harga
Derajat kepercayaan menaksir disebut koefisin
kepercayaan dengan 0 < γ < 1
Untuk menentukan interval taksiran parameter θ dengan
koefisien kepercayaan γ maka sebuah sampel acak
diambil, lalu hitung nilai-nilai statistik yang diperlukan
P(A < θ < B) = γ
A θ B
P(A < θ < B) = γ
dengan A dan B fungsi dari statistik, yang berarti peluangnya adalah γ bahwa
interval yang sifatnya acak yang
terbentang dari A ke B akan berisikan θ
atau 100 γ % percaya bahwa parameter θ akan berada dalam interval A dan B
I. MENAKSIR RATA-RATA, µ
• Titik taksiran untuk µ
populasi dengan parameter rata-rata µ akan
ditaksir, diambil sampel yang dihitung nilai
statistik . Titik taksiran untuk µ adalah
• Interval taksiran untuk µ
x x
a) Simpangan baku diketahui, populasi normal
maka 100γ % interval kepercayaan untuk µ
adalah ) 1 .( ... n σ z x µ n σ z x γ γ 2 1 2 1 < < + −
b) Simpangan baku tidak diketahui, populasi
normal maka 100γ % interval kepercayaan untuk
µ adalah
dengan tp = niali t dari daftar dist t, p = ½ (1 + γ) dk = derajat kebebasan = n – 1
Jika n besar dengan N populasi (n/N > 0.05) maka :
) 2 .( ... n s t x µ n s t x − p < < + p
Jika n besar dengan N populasi (n/N > 0.05) maka :
1 N n N n s t x µ 1 N n N n s x 1 N n N n σ z x µ 1 N n N n σ z x p p γ γ
:
menjadi
)
2
(
:
menjadi
(1)
2 1 2 1 − − + < < − − − − − + < < − − − tContoh :
1. Ukuran berat dari sebuah sampel acak yang terdiri
dari 200 bola-bola yang dihasilkan oleh sebuah mesin tertentu selama satu minggu menunjukkan rerata sebesar 0.824 kg dan simpangan baku 0.042 kg tentukan batas interval bila 95% bagi berat rata-rata semua bola !
Penyelesaian : Penyelesaian :
n = 200 s = 0.042
Berarti simpangan baku σ tidak diketahui, diasumsikan
normal maka dengan 95% interval kepercayaan adalah ……… (silahkan coba dihitung)
824 .
0
=
2. Suatu biro riset ingin mengestimasi rata-rata
pengeluaran untuk pembelian bahan
makanan per minggu dari ibu-ibu rumah
tangga. Sebuah sampel acak yang terdiri dari
100 ibu rumah tangga telah dipilih dari
populasi ibu rumah tangga. Dari ke-100
tersebut diketahui rata-rata pengeluaran Rp
tersebut diketahui rata-rata pengeluaran Rp
190.600 dengan simpangan baku Rp 10.600.
Hitung 98% interval kepercayaan untuk
pengeluaran rata-rata untuk pembelian
bahan makanan per minggu dari semua
ibu-ibu rumah tangga
II. MENAKSIR PROPORSI, P
populasi binom berukuran N dimaka terdapat proporsi P untuk peristiwa A
Titik taksiran untuk P
titik taksiran untuk P adalah dg x banyaknya peristiwa A
Interval taksiran untuk P
n x pˆ =
Interval taksiran untuk P
100γ% interval kepercayaan P adalah
dengan q = 1 – p n x pˆ = n pq z pˆ P n pq z pˆ γ γ 2 1 2 1 < < + −
Contoh :
Sebuah sampel acak yang terdiri 100 penggarap sawah, 60 orang penggarap di atas ternyata juga merupakan pemilik sawah yang bersangkutan.
Tentukan 90% interval kepercayaan guna penaksiran proporsi penggarap yang juga pemilik sawah
Penyelesaian :
n = 100 dan x = 60 maka = 0.6 dan q = …..
n x pˆ =
z1/2 γ = z(1/2)0.9 = 1.64 n
Sehingga 90% interval kepercayaan adalah …….< P < ……..
Dengan demikian 90% interval kepercayaan, proporsi populasi berkisar diantara ……….
III. MENAKSIR SELISIH RATA-RATA, µ1 – µ2
Titik taksiran untuk (µ1 – µ2) adalah
a) σσσσ1 = σσσσ2 populasi normal dengan σσσσ1 = σσσσ2 = σσσσ
Interval taksiran :
Jika besarnya σ = σ = σ tidak diketahui
(
)
(
)
2 1 γ 2 1 2 1 2 1 γ 2 1 n 1 n 1 σ z x x µ µ n 1 n 1 σ z x x 2 1 2 1 + < − < − + + − −(
x
1−
x
2)
Jika besarnya σ1 = σ2 = σ tidak diketahui(
)
(
)
2 ) 1 ( ) 1 ( n 1 n 1 s t x x µ µ n 1 n 1 s t x x 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 p 2 1 2 1 2 1 p 2 1 − + − + − = + + − < − < + − − n n s n s n s p = ½ (1 + γ) dk = n1 + n2 - 2b) σσσσ1 ≠ σσσσ2
Dilakukan pendekatan dengan memisalkan s1 = σ1 dan s2 = σ2 , interval taksiran :
(
)
(
)
2 1 γ 2 1 2 1 2 1 γ 2 1 n 1 n 1 σ z x x µ µ n 1 n 1 σ z x x 2 1 2 1 + < − < − + + − − c) Observasi Berpasangan c) Observasi BerpasanganVariabel acak X dan variabel acak Y diambil sampel
berukuran sama n1 = n2 = n tiap data sampel dari kedua variabel acak saling dipasangkan. Misal x1 dengan y1, x2 dengan y2 dan seterusnya sehingga diperoleh beda rata-rata µB = µx – µy dan selisih tiap pasangan B1 = x1 – y1 ,
Interval taksiran :
(
B)
B n s n B B : dengan n s t B µ n s t B 2 i 2 i i B p B B p − = = + < < −∑
∑
∑
p = ½ (1 + γ) dk = n + n - 2(
)
1) n(n B B n s B i i − − =∑
∑
dk = n1 + n2 - 2Contoh :
Ada 2 cara pengukuran untuk mengukur kelembaban suatu zat :
Cara I dilakukan 50 kali dengan rata-rata 60.2 dan varians 24.7
Cara II dilakukan 60 kali dengan rata-rata 70.4 dan varians 37.2
varians 37.2
Tentukan 95% interval kepercayaan mengenai
perbedaan rata-rata pengukuran dari kedua cara itu
53 . 31 2 60 50 2 . 37 ) 1 60 ( 7 . 24 ) 1 50 ( 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 2 = − + − + − = − + − + − = n n s n s n sgab p = ½ (1 + γ) =….. dk = n11 + n22 – 2 =….. Sehingga tp =……
Batas-batas interval taksiran adalah
(
)
(
)
60 1 50 1 31.53 1.984 2 . 60 4 . 70 n 1 n 1 s t x x 2 1 p 2 1 + ± − + ± −Sehingga diperoleh : ….. < µ1 – µ2 < ……
Dengan demikian 95% percaya bahwa selisih rata-rata pengukuran kedua cara itu akan berada pada interval ……….. 2 2 2 1 1 1 ˆ ˆ n x p n x p = =
IV. MENAKSIR SELISIH PROPORSI, P1 – P2
Misal
Interval taksiran untuk interval kepercayaan 100γ% selisih
(P1 – P2) adalah 1 1 1 1 1 1 γ 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 γ 2 1 n q p n q p z ) pˆ pˆ ( P P n q p n q p z ) pˆ pˆ ( 2 1 2 1 + < − < − + + − − Dengan q1 = 1 – p1 q2 = 1 – p2
Contoh
Sampel acak dari 100 kendaraan masing-masing yang telah dipilih dari populasi terdiri dari
kendaraan di dua kota A dan kota B. di kota A, 80 buah ternyata sudah melunasi pajak kendaraan, sedangkan di kota B hanya 66 buah. Buat interval keprcayaan 95% untuk menaksir harga perbedaan proporsi pelunasan pajak kendaraan di kedua kota proporsi pelunasan pajak kendaraan di kedua kota Penyelesaian :
n1 = n2 = 100
γ = 0.95 z1/2 γ = 1.96
interval taksiran untuk interval kerpercayaan 95% adalah ………. < P1 – P2 < ………
...
ˆ
...
ˆ
1=
p
2=
p
V. MENAKSIR SIMPANGAN BAKU, σσσσ
Jika populasi berdistribusi normal dengan varians
σ2 maka interval taksiran 100γ% untuk σ2
adalah ( ) 2( )1 γ 2 2 2 γ 1 2 2 1 2 1 χ 1)s (n σ χ 1)s (n − + − < < − Contoh
Sampel acak berukuran 30 telah diambil dari sebuah Sampel acak berukuran 30 telah diambil dari sebuah populasi yang berdistribusi normal dengan simpangan
bakuσ . Dihasilkan harga statistik s2 = 7.8 dengan
koefisien kepercayaan 0.95 dan dk = 29 maka diperoleh
14 . 14 95 . 4 16 8 . 7 29 7 . 45 8 . 7 29 0 . 16 7 . 45 2 2 2 025 . 0 2 975 . 0 < < ⇔ • < < • = = σ σ χ χ
Dapat disimpulkan 95% percaya bahwa simpangan
baku σ akan berada dalam interval 2.23 dan 3.75
θˆ
VI. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Perbedaan antara θ dan , b = | θ - | untuk koefisien
kepercayaan γ dan berdistribusi normal dengan simpangan
baku σ diketahui, ukuran sampel n ditentukan oleh :
θˆ 2 z σ 2 γ b z σ n 2 1 ≥
x
Jika yang ditaksir itu proporsi P oleh adalah : | pˆ -P | b dan n x pˆ = = 2 γ
b
z
P)
P(1
n
2 1
−
≥
Apabila P(1 – P) tidak diketahui dianggap P(1 – P) = 0.25
Apabila P(1 – P) tidak diketahui dianggap P(1 – P) = 0.25
Contoh :
Misal Depdiknas perlu mengetahui ada berapa % kira-kira anak SD yang bercita-cita jadi guru. Koefisien
kepercayaan 0.95 dengan kekeliruan menaksir tidak lebih dari 2%. Berapa anak SD yang perlu dIiteliti?
Penyelesaian :
Dianggap P(1 – P) = 0.25 (tidak diketahui P) b = 2% = 0.02 z(1/2)0.95 = 1.96