• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX ATLET BOLA BASKET PADA EKSTRAKULIKULER SMA NEGERI 1 PRINGGABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX ATLET BOLA BASKET PADA EKSTRAKULIKULER SMA NEGERI 1 PRINGGABAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

e-mail: [email protected] pp. 14-21

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 14

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX ATLET BOLA BASKET PADA EKSTRAKULIKULER SMA NEGERI 1 PRINGGABAYA

1Dadang Warta Candra Wira Kusuma dan 2Hendri Sugyanto

12Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Pendidikan Mandalika, Jl. Pemuda No 59A, Mataram, Indonesia.

Email Korespondensi: [email protected]

Histori Artikel Abstrak

Diterima: September 2020 Direvisi: Oktober 2020 Dipublikasi: November 2020

Penelitian ini focus pada latihan sirkuit training dengan menggunakan metode latihan denagn menggunakan beberapa post atau stasiun dan merupakan salah satu program latihan yang sangat membantu para olahragawan untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskuler (vo2max) secara bersamaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui “Untuk mendeskripsikan pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan VO2 Max pada atlet bola basket SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020”. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan tes perbuatan yaitu sirkuit training dan bleep test.

Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020 yang berjumlah 15 orang menggunakan studi populasi. Dari hasil uji-t, didapatkan thitung VO2 Mak sebesar 4,368 sedangkan jumlah ttabel sebesar 1,753 dalam taraf signifikan 5%, sehingga thitung lebih besar dari ttabel (4,368 > 1,761 ), Hipotesis nihil yang berbunyi “Tidak ada Pengaruh latihan sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020”, “Ditolak”

Dengan demikian, hipotesis alternatif yang berbunyi “ada Pengaruh latihan sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya”, “Diterima”.

Kata Kunci: Sirkuit Training, VO2 Max, Bola Basket.

Article History Abstract

Received: September 2020 Revised: October 2020 Published: November 2020

[The effect of circuit training training on increasing VO2 Max for basketball athletes in extracurricular activities at SMAN 1 Pringgabaya in 2020] This study focuses on circuit training exercises using training methods using several posts or stations and is one of the training programs that really helps athletes to increase cardiovascular endurance (vo2max) simultaneously. The purpose of this study was to determine "To describe the effect of circuit training on increasing VO2 Max in basketball athletes at SMAN 1 Pringgabaya in 2020". This type of research uses experimental methods and action tests, namely the training circuit and the bleep test. The population in this study were 15 basketball athletes at the extracurricular activities at SMAN 1 Pringgabaya in 2020, using a population study. From the t-test results, the VO2 Mak t count is 4.368 while the t-table number is 1.753 at a significant level of 5%, so that the t-count is greater than the t-table (4.368>

1.761), the hypothesis is nil which reads "There is no effect of circuit training training on increasing VO2 Max. basketball athletes at the extracurricular activities of SMAN 1 Pringgabaya in 2020 "," Rejected "Thus, the alternative hypothesis which reads" There is an effect of circuit training training on increasing the VO2 Max of basketball athletes in extracurricular activities at SMAN 1 Pringgabaya in 2020 "," Accepted "..

Keywords: Training Circuit, VO2 Max, Basketball.

How to Cite this Article? Kusuma, D.W.C.W & Sugyanto, H. (2020). Pengaruh Latihan Sirkuit Training Terhadap Peningkatan Vo2 Max Atlet Bola Basket Pada Ekstrakulikuler SMA Negeri 1 Pringgabaya. Lentera Pendidikan Indonesia, 1(1), 14-21.

(2)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 15 PENDAHULUAN

Seiring berkembangnya zaman, saat ini sudah banyak tempat-tempat yang menyediakan sarana dan prasarana untuk berolahraga, baik olahraga indoor maupun outdoor, salah satunya adalah bola basket. Olahraga ini dapat membantu menjaga kebugaran tubuh, seperti: daya tahan paru-jantung, kekuatan otot, kecepatan, kelentukan, serta koordinasi (Bompa, 1994), sehingga secara tidak langsung pada saat bermain bola basket, komponen-komponen dalam tubuh baik yang berhubungan dengan kesehatan maupun yang berhubungan dengan keterampilan akan terlatih sehingga dapat menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.

Olahraga bola basket adalah cabang olahraga yang membutuhkan daya tahan aerobik, VO2 Max adalah salah satu faktor yang berkontribusi dalam ketahan aerobik atlet. Tidak optimalnya daya tahan aerobik dapat mempengaruhi permainan dan itensitas kelelahan saat pertandingan (Rosyida, 2019). Untuk memenuhi tuntutan daya tahan tersebut seorang harus mempunyai energi dalam jumlah banyak.

Tinggi rendahnya VO2 Max seseorang dipengaruhi oleh genetik, usia, jenis kelamin, dan komposisi tubuh. Jenis kelamin, setelah masa puberitas wanita dalam usianya yang sama dengan pria umumnya mempunyai konsumsi oksigen maksimal yang lebih rendah dari pria (Kurniawan & Pangestu, 2014). Sedangkan menurut Astrand (1986) faktor fisiologis yang mempengaruhi daya tahan jantung-paru antara lain : faktor genetik, usia, jenis kelamin, dan aktivitas latihan. Para pemain sangat berpengaruh pada kondisi fisik atau kesegaran jasmani pemain.

Untuk meningkatkan VO2 Max latihan fisik harus dilakukan, peningkatan VO2 Max sebaiknya dengan cara program latihan aerobik, karena dengan latihan aerobik sudah ada pembebanan yang meningkatkan jantung maupun paru. Tinggi rendahnya VO2 Max para pemain sangat berpengaruh pada kondisi fisik atau kesegaran jasmani pemain. Menurut Sukadiyanto (2011) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai VO2 Max dapat disebutkan sebagai berikut: 1) Usia, 2) Jenis kelamin, 3) Suhu, 4) Keadaan latihan. Semakin baik kualitas faktor-faktor tersebut maka semakin baik dan tinggi pula tingkat VO2 Max seorang pemain, sehingga tingkat daya tahannya juga baik yang pada akhirnya pemain memiliki tingkat kesehatan dan kesegaran jasmani yang tinggi pula.

Menurut Sukadiyanto (2011) Peningkatan V𝑂2 max menjadi lebih tinggi mulai umur 10 tahun, walau ada yang berpendapat latihan ketahanan tidak terpengaruh pada kemampuan aerobik sebelum usia 11 tahun. Secara umum, kemampuan aerobik turun perlahan setelah usia 25 tahun. Siswa yang tergabung dalam tim bola basket di SMAN 1 Pringgabaya umumnya berusia 15-17 tahun.

Prestasi Tim bola basket SMAN 1 Pringgabaya sejauh ini masih jauh dari tertinggal bila dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Lombok Timur, ini dapat dilihat dari tidak pernah juara tim bola basket SMAN 1 Pringgabaya pada pertandingan-pertandingan yang diadakan oleh sekolah-sekolah dan pemerintah kabupaten Lombok Timur.

Permasalahan yang paling mendasar selain penguasaan teknik dasar masih kurang bagus, kondisi fisik atlet khusus VO2 Max atlet masih sangat kurang. Ini penulis amati pada saat tim bola basket SMAN 1 Pringgabaya mengikuti pertandingan pada tingkat pelajar se-kabupaten Lombok timur. Para atlet sangat terlihat kelelahan pada saat pertandingan sedang berlangsung, sehingga pemain tidak fokus dalam permainan, ini disebabkan karena VO2 Max.

Beberapa metode telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan aerobik tim bola basket SMAN 1 Pringgabaya, seperti lari kontinyu dan latihan interval akan tetapi metode latihan yang diberikan bentuk latihannya terlalu monoton, sebagai contoh lari kontinyu atlet akan berlari terus menerus sampai 20-30 menit tanpa henti, membuat para atlet merasa bosan dan jenuh dalam menjelankan latihan sehingga peningkatan belum VO2 Max tidak bisa optimal. Kelebihan dari latihan sirkuit adalah berbagai variasi dapat diberikan, baik jumlah latihan dan jumlah target waktu penyelesaian latihan dalam satu sirkuit (Sajoto, 1995). Dalam penambahan beban atau penentuan bentuk latihan pelatih harus kreatif dan tetap mengaju pada tujuan dari latihan yang dilakukan. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji atau meneliti pengaruh latihan sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

(3)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 16 pengaruh latihan sirkuit training terhadap peningkatan vo2 max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020.

Latihan

Menurut Syafruddin, Latihan merupakan materi pokok dalam ilmu kepelatihan olahraga.

Atlet atau orang yang berlatih dalam kaitan ini hanya merupakan obyek yang akan dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan atau prestasinya melalui suatu proses latihan yang sistematis, terencana dan berkesinambungan (Syafruddin, 2011). Sedangkan ahli lain menjelaskan bahwa Latihan merupakan proses yang berulang dan meningkat guna meningkatkan potensi dalam rangka mencapai prestasiyang maksimal. Atlet mengikuti program latihan jangka panjang untuk meningkatkan kondisi jiwa dan raga untuk berkompetisi dalam sebuah penampilan (Tangkudung, 2012).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan latihan adalah aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang untuk meningkatkan kondisi fisik dalam proses pencapaian prestasi maksimal untuk berkompetisi disetiap pertandingannya

Tujuan latihan

Tujuan latihan secara umum adalah mempersiapkan atlet untuk mencapai prestasi olahraga terbaiknya dalam pertandingan-pertandingan atau kompetisi. Prestasi terbaik atau prestasi puncak (Peak/Top Performance) akan dapat diperoleh tentu melalui proses latihan yang terencana secara sistematis; terarah dan berkesinambungan sepanjang tahun.

(Syafruddin, 2011. Sedangkan menurut ahli lain Latihan ialah bagaimana mengatur kemampuan gerak tubuh (otot dan energi) supaya dapat meningkatkan secara bertahap dengan baik tanpa gangguan tubuh (cidera). (Tangkudung, 2012).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tujuan latihan ialah Untuk membina dan meningkatkan kebugaran jasmani dan pembentukan watak atau kepribadian para siswa, juga untuk mencari bibit-bibit atlet yang berbakat yang dengan kondisi fisik dan mentalnya dan memberikan harapan untuk dikembangkan menjadi olahragawan yang tangguh untuk diadakan pembinaan lebih lanjut dalam kepelatihan perkumpulan olahraga pelajar sebagai sebagai wadahnya

Prinsip pelatihan

Prinsip pelatihan adalah suatu petunjuk dan peraturan yang sistematis, dengan pemberian beban secara progresif yang harus ditaati dan dilaksanakan agar tercapai tujuan pelatihan (Nala, 1998). Menurut Tangkudung adalah prinsip aktif dan kesungguhan berlatih, prinsip perkembangan menyeluruh, prinsip spesialisasi, prinsip individualisasi,prinsip variasi latihan, prinsip model dalam proses latihan,dan prinsip overload atau penambahan beban latihan. (Tangkudung, 2012).

Latihan sirkut training

Menurut Sajoto (1995) latihan sirkuit adalah suatu program latihan terdiri dari beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah ditentukan. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai, bila seorang atlet telah menyelesaikn latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Menurut Soekarman (1987) latihan sirkuit adalah suatu program latihan yang dikombinasikan dari beberapa item-item latihan yang tujuannya dalam melakukan suatu latihan tidak akan membosankan dan lebih efisien. Latihan sirkuit akan tercakup latihan untuk:1) Kekuatan otot, 2) Ketahanan otot, 3) Kelentukan, 4) Kelincahan, 5) Keseimbangan, dan 6) Ketahanan jantung paru. Latihan-latihan harus merupakan siklus sehingga tidak membosankan. Latihan sirkuit biasanya satu sirkuit ada 6 sampai 15 stasiun, berlangsung selama 10-20 menit. Istirahat dari stasiun ke lainnya 15-20 detik. Menurut J.P. O’Shea dan E.L.Fox yang dikutip Sajoto (1995) ada dua program latihan siruit, yang pertama bahwa jumlah stasiun adalah 8 tempat. Satu stasiun diselesaikan dalam waktu 45 detik, dan dengan repetisi antara 15-20 kali, sedang waktu istirahat tiap stasiun adalah 1 menit atau kurang. Rancangan kedua dinyatakan bahwa jumlah stasiun antara 6-15 tempat. Satu stasiun diselesaikan dalam waktu 30 detik, dan satu sirkuit diselesaikan antara 5-20 menit, dengan waktu istirahat tiap stasiun adalah 15-20 detik.

(4)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 17 Daya Tahan Kardiovaskuler

Daya tahan sering disamakan dengan kebugaran fisik, kesegaran jasmani, padahal daya tahan umum ini merupakan bagian utama dari fhysical fitness. Daya tahan adalah kapasitas penampilan dari suatu tipa aktivitas yang meribatkan banyak kelompok otot dan system syaraf serta system kardiorespirasi dalam jangka waktu yang cukup lama (Nala, 1998). Ditinjau secara fisiologis daya tahan umum ini merupakan cerminan dari kemampuan organ jantung, pembuluh darah, paru dan otot untuk berfungsi pada tingkat efisiensi yang optimal. Sedangkan menurut ahli lain Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yangs lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebih setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut (Harsono, 1988). Yang dimaksud dengan daya tahan di atas adalah sirkulatori-respiratori (endurance) atau biasa disebut dengan kardiovaskuler, ini berhubungan dengan peredaran darah dengan pernapasan, cardio berasal dari kata cardiac yang berarti jantung. Jadi dapat disimpulkan daya tahan adalah kondisi tubuh atau penampilan seseorang dalam melakukan aktivitas tanpa merasa lelah yang berlebihan.

Bola Basket

Bola basket adalah Permainan yang dimainkan oleh dua tim yang beranggotakan lima pemain tiap tim, permainan ini menuntut pemain untuk memasukkan poin sebanyak mungkin kekeranjang lawan. Bola basket diciptakan Dr. James A. Naismith pada tahun 1891 di amerika serikat.

Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi puncak pemain bola basket, peran pelatih dalam merencanakan program latihan perlu mendapat perhatian.

Banyak pelatih akhir dari even yang diikuti oleh tim biasanya mengatakan “apa yang mereka dapatkan hari ini berasal dari proses latihan yang telah mereka jalankan”.

METODE

Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu." Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2017) metode eksperimen (metode penelitian kuantitatif) adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, artinya peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen, baik sampel untuk kelompok eksperimen maupun sample kelompok kontrol yang diambil secara random dari populasi tertentu.

Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian:”One Group Pretest-Posttest Design. Dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak ditempatkan secara acak. Kelebihan desain ini adalah dilakukannya pre-test dan post-test sehingga dapat diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan (Maksum, 2009).

Gambar 1. Rancangan Penelitian Keterangan :

T1 = Pre-test / Tes Awal (Tes MFT) X = Treatment (sirkuit training)

T2 = Post-test / Tes Akhir (Tes MFT)

T1 X T2

(5)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 18 Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota Tim bola basket SMAN 1 Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur tahun 2020

Sampel

Karena jumlah populasi dalam penelitian ini terbatas sebanyak 15 orang pemain, maka seluruh pupolasi akan dijadikan subyek penelitian atau disebut dengan sampel jenuh karena jumlah populasi kurang dari 100 orang (penelitian populasi).

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat, digunakan beberapa tekhnik pengumpulan data, yaitu; 1) metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, traskrip, surat kabar, majalah, prasasti,agenda dan sebagiannya (Suharsimi, 2006); 2) Sehubungan dengan penelitian ini, metode dokumentasi digunakan sebagai metode bantu untuk mengetahui data tentang jumlah dan nama tim bola basket SMAN 1 Pringgabaya tahun 2020; 3) Metode tes perbuatan, dimana tes merupakan bagian inti dari dalam proses penelitian, dengan menggunakan tes yang baik dan benar kita akan memperoleh data yang obyektif. Data yang obyektif ini akan memudahkan kita dalam memberikan penilaian (Nurhasan, 1986). sesuai dengan teori di atas dapat disimpulkan tes adalah suatu alat yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk memperoleh informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini mengunakan rumus T-tes untuk sampel sejenis, sampel sejenis dimaksudkan bahwa distribusi data yang dibandingkan berasal dari kelompok subyek yang sama (Maksum, 2009). Maka dalam penelitian ini akan menganalisis perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelompok yang sama.

𝑡 = ∑ 𝐷

√𝑁. ∑ 𝑑2− (∑ 𝐷)2 𝑁 − 1 Keterangan:

D = Perbedaan setiap pasangan skor (pretest-postest) N = Jumlah sampel

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu (3 kali pertemuan dalam seminggu).

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2020. Berikut peneliti akan sajikan tabel mengenai jadwal penelitian pada pemain bola basket putra SMAN 1 Pringgabaya, untuk memperjelas penelitian tersebut maka dapat dilihat dari data sebagai berikut:

Tabel 1. Data pre-test VO2 Max

No Nama Level Balikan VO2 Max

1 SH 9 4 44,5

2 IS 8 7 42

3 DU 10 2 47,4

4 MK 10 1 47,1

5 MP 10 5 48,4

6 FD 7 2 37,1

7 RF 7 10 33,9

8 DJ 8 8 42,2

9 AW 9 9 46,2

10 IN 9 8 46,2

11 MD 8 1 40,2

12 JG 8 5 41,5

13 IG 8 4 41,1

(6)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 19

14 KS 9 5 44,9

15 IP 9 1 43,6

Tabel 2. Data post-test VO2 Max

No Nama Level Balikan VO2 Max

1 SH 9 5 44,9

2 IS 8 10 42,6

3 DU 10 8 49,3

4 MK 10 5 48,4

5 MP 10 11 50,2

6 FD 8 3 40,8

7 RF 8 4 41,1

8 DJ 8 10 42,6

9 AW 10 5 48,4

10 IN 10 4 48

11 MD 8 5 41,5

12 JG 8 11 43,3

13 IG 8 8 42,2

14 KS 9 10 46,5

15 IP 9 5 44,9

Langkah selanjutnya adalah mendistribusikan data ke dalam rumus t-test sebagai berikut.

𝑡 = ∑ 𝐷

𝑁.∑ 2−(∑ 𝐷)2𝐷 𝑁−1

𝑡 = 28,4

15 ∙ 93,22 −(28,4)2 15−1

𝑡 = 28,4

1398,3−806,56 14

𝑡 = 28,4

591,74

14

𝑡 = 28,4

√42,267 𝑡 =6,50128,4 𝑡 = 4,368 Menguji nilai t

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas adalah t-hitung yaitu 4,368 yang dibandingkan dengan t-tabel pada taraf signifikan 5% pada derajat kebebasan n-1 (15-1= 14) yaitu 1,761.

Menarik Kesimpulan

Karena t-hitung labih besar dari t-tabel (4,368 > 1,761) maka dapat disimpulkan hipotesis alternaif (Ha) yang menyatakan “ada pengaruh sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020” diterima dan hipotesis nihil (H0) yang menyatakan “tidak ada pengaruh sirkuit training terhadap

(7)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 20 peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020” ditolak.

Dalam permainan bola basket setiap pemain pasti mempunyai kekurangan, sehingga kekurangan yang dimiliki oleh pemain itu menjadi tugas untuk pelatih agar bisa menutupi kekurangan tersebut dengan program-program latihan. Berbagai macam bentuk latihan dapat dilakukan sebagai bentuk upaya meningkatkan fisik atlet bola basket dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan sehingga tujuan latihan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sirkuit training merupakan salah satu latihan yang banyak diberikan oleh palatih-pelatih olahraga untuk meingkatkan kondisi fisik atletnya karena bentuk latihannya terdiri dari beberapa post atau stasiun latihan sehingga banyak bentuk dari latihan yang bisa dilakukan dan dianggap mampu memberikan perubahan yang positif (Yani, 2015). Penelitian yang dilakukan Rustiawan sebelumnya sirkuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan VO2 Mak pada subyek penelitian (Rustiawan, 2020).

Setelah melaksanakan tes awal, kemudian diberikan perlakuan yaitu sirkuit training yang dilaksanakan secara sistimatis teratur dan terprogram dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskuler VO2 Mak selama 6 minggu. Setelah diberikan perlakuan selama 6 minggu, kemudian diberikan tes akhir (post-test), dari hasil yang didapatkan ada peningkatan bila dibandingkan dengan hasil tes awal (pre-test). Sehingga didapatkan t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,368 > 1,761).

Maka berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama satu bulan setengah dan dengan hasil pengolahan analisis data yang didapatkan dari hasil pre-test dan post-test pada subyek penelitian bahwa diketahui ada pengaruh sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020.

SIMPULAN

Hasil uji-t, didapatkan thitung VO2 Mak sebesar 4,368 sedangkan jumlah ttabel sebesar 1,753 dalam taraf signifikan 5%, sehingga thitung lebih besar dari ttabel (4,368 > 1,761 ), Hipotesis nihil yang berbunyi “Tidak ada Pengaruh latihan sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya Tahun 2020”, “Ditolak” Dengan demikian, hipotesis alternatif yang berbunyi “ada Pengaruh latihan sirkuit training terhadap peningkatan VO2 Max atlet bola basket pada ekstrakulikuler SMAN 1 Pringgabaya”, “Diterima”.

REKOMENDASI

Rekomendasai hasil peneliti ini, untuk melengkapi penelitian ini sebagai berikut; 1) untuk para pemain bola basket SMAN 1 Pringgabaya, agar tetap berlatih dalam upaya meningkatkan kondisi fisik khususnya VO2 Max dengan menggunakan sirkuit training; 2) untuk pelatih dan Pembina bola basket di SMAN 1 Pringgabaya, dalam meningkatakan kondisi fisik atlet khususnya VO2 Mak tidak hanya dilakukan dengan latihan berat atau dengan latihan beban luar saja, tetapi dapat juga dilakukan dengan program latihan yang teratur serta metode pelatihan yang terus menerus dimana sirkuit training bisa menjadi salah satu solusinya. (kesushan dengan menggunkan latihan sirkuit training); 3) untuk peneliti lain, diharap kepada peneliti selanjutnya untuk lebih maksimal dalam memperluas ruang lingkup, variabel, dan masalahnya. Agar mendapatakan hasil yang lebih maksimal dari penelitian yang dilakukan.

REFERENSI

Suharsimi, A. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Astrand, P.O. 1986. Textbook of Physiology. New York: Mc Graw. IPTEK Olahraga. Nasional, 14(2), 160-181

Bompa, T. O. (1994). Theory and Methodology of Training (3th ed). Dubuque,Lowa:

Kendal/Hunt Publishing Company.

Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta. C.V Tambak Kusuma.

(8)

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 1, Issue 1, November 2020 21 Kemenpora RI. 2005. Panduan Parameter Tes Pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pelajar

Dan Sekolah Olahragawan. Jakarta. Asdep Pengembangan SDM. Deputi Peningkatan Prestasi Dan Iptek Olahraga.

Kurniawan dan Pangestu, 2014. Analisis Daya Tahan Aerobik VO2max Tim Putra Bola Basket SMANDELA SMAN 8 Surabaya Dengan Menggunakan Yo-Yo Intermittent Recovery Test. Kesehatan Olahraga, Nasional 07(02), 79-84

Maksum, A. 2009. Metode Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Ikip Semarang Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukadianto dan Muluk, 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung. CV.

Lubuk Agung

Syafruddin. 2011. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : Universitas Negeri Padang.

Soekarman. (1987). Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu Press

Tangkudung, J. 2012. Kepelatihan Olahraga. Jakarta : PT Cerdas Jaya.

Gambar

Tabel 2. Data post-test VO2 Max

Referensi

Dokumen terkait

Pengajaran mikro merupakan program perkuliahan yang dilaksanakan mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan PPL. Pengajaran mikro dilaksanakan pada semester 6 sebagai

Sedangkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Constant Market Share menunjukkan bahwa kekuatan penawaran ekspor Indonesia yang dicerminkan oleh kekuatan daya saing

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga, penulisan tugas akhir dengan jud ul “ Efektivitas Implementasi Pendidikan

Sistem ERP adalah sistem teknologi informasi yang memungkinkan bagi perusahaan yang menerapkan untuk meningkatkan proses bisnisnya agar lebih efisien, dengan adanya

Karena batas setpoint yang ditentukan telah berada pada nilai dimana kadar air tanah mencukupi untuk tanaman maka sistem irigasi akan dapat menyediakan kondisi air dalam tanah

Disampaikan dalam kegiatan penyuluhan “ Upaya Penyelamatan Generasi Muda Melalui Penyuluhan Pengetahuan Bahaya dan Cara Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba ” tanggal

[r]

pengguna merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan. Atribut-atribut kualitas jasa Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten. Karanganyar yang masuk dalam