Lecture:
Farmakokinetik
(pengertian)
Farmakokinetik adalah ...? Farmakodinamik...?
Proses Farmakokinetik adalah...? Proses Farmakodinamik....?
Farmakokinetik adalah
aspek farmakologi yang mencakup nasib obat dalam tubuh yaitu absorbsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresinya.
Farmakodinamik adalah efek obat terhadap
fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerjanya.
# mekanisme Kerja Obat # Reseptor Obat
interaksi obat m’pengaruhi A.D.M.E
A. Absorbsi
interaksi obat dalam lumen saluran cerna. Jenis:
PH cairan sal cerna perubahan
ex. pemberian antasida
keadaan cairan lambung mjd ALKALIS
(pd) bersamaan Aspirin (besifat asam)
... Farmakokinetik
ex. pemberian antasida
keadaan cairan lambung mjd ALKALIS (pd) bersamaan Tetrasiklin (besifat basa)
maka mengurangi absorsi tetrasiklin
Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit usus (motilitas sal cerna)
Usus Halus
makin cepat obat sampai di usus halus makin cepat pula absorsinya ex. Obat yg memperpendek waktu pengosongan
lambung (metoclopramide) mempercepat absorbsi obat lain yang diberikan bersamaan. Sedangkan....
Obat yg memperpanjang waktu pengosongan lambung (antikolinergik,antidepresan trisiklik)
akan memperpanjang absorbsi obat lain yang diberikan bersamaan.
apakah kadar obat juga berubah dengan berubahnya kecepatan absorbsi obat???
catt: kecepatan absorsinya sja yang berubah tanpa merubah kadar obat!
akan teTAPI,
bagaimana jika obat tersebut mengalami metabolisme lintas pertama??
Waktu transit usus
tidak mempengaruhi absorbsi obat kecuali!
1. obat yang sukar larut dalam cairan untuk sal cerna maka memerlukan waktu untuk melarut
2. Obat yang di absorbsi secara aktif hanya di satu segmen usus
obat yang memperpendek waktu transit seperti LAKSAN --- mengurangi absorbsi obat tsb. Kompetisi untuk mekanisme absorsi aktif
Obat yang merupakan analog dari zat makanan ex. Metildopa akan di hambat absorpsinya oleh
fenilalanin yang berasal dari diet tinggi protein perubahan floral usus
pada keadaan normal fungsi:
1. sekresi vitamin K 2. memecah sulfasalazin 3. metabolisme obat 4. hidrolisis glukoronid
efek toksik pada saluran cerna
-> terapi kronik asam mefenamat -> sindrom malabsorbsi
absorbsi obat lain terganggu B. DISTRIBUSI
-> berkenaan dengan interaksi dalam ikatan protein plasma
tergantung pada 1. kadar obat
protein plasma
2. afinitas obat
Interaksi dengan ikatan protein
1. obat mempunyai ikatan yang kuat dengan protein plasma (min 85%)
vol distribusi kecil -> sedikit obat yang dibebaskan (obat bersifat asam)
vol distribusi luas -> yg bersifat basa
2. mempunyai batas keamanan yang sempit
menyebabkan peningkatan kadar obat bebas ->
TOKSISITAS
3. peningkatan kadar obat bebas
jika tidak disertai peningkatan kecepatan eliminasinya MAKA toksik!
Nyata!
pada Hipoalbuminemia, gagal ginjal, penyakit hati berat, akibat dari berkurangnya jumlah albumin plasma, ikatan
albumin dengan obat bersifat asam menurunkan eliminasi obat.
Why...?
BAHWA -> Hati, Ginjal adalah organ2 metabolisme. Interaksi dalam ikatan jaringan
digoxin
Antar meningkatkan kadar plasma digoxin Quinidin
METABOLISME
Dipercepat Diperlambat
Dipercepat
adanya enzim penginduksi
merokok dan makanan panggang arang menghasiikan Hidrocarbon polisiklik yang juga penginduksi enzim metabolisme.
Hepatotoksik parasetamol meningkat pada penderita yang mendapat Fenobarbital atau pada Alkoholik yang kronik
Diperlambat
menyebabkan meningkatnya kadar plasma obat tersebut -> toksisitas
terjadi karena kompetisi antar substrat untuk enzim metabolisme yang sama. penderita yang mempunyai aktifitas
enzim metabolisme yang rendah -> status gizi buruk, penyakit hati berat, usia, genetika
EKSKRESI
a. Melalui empedu dan sirkulasi
enterohepatik
-> diakibatkan oleh kompetisi antara obat dan metabolit obat untuk sistem trasport (sekresi aktif ke dalam
empedu) yang sama.
Sedangkan sirkulasi Enterohepatik -> diputus dengan bakteri usus
menghidrolisis konyugat obat , mengikat obat bebas sehingga tidak di reabsorbsi
b. Sekresi Tubuli Ginjal
penghambatan di akibatkan kompetisi antara obat dan metabolit obat untuk sistem transport aktif yg sama .
TERutama sistem transport untuk obat asam dan metablit yang bersifat asam.
c. perubahan PH Urin
mengakibatkan perubahan bersihan ginjal melalui perubahan jumlh
Interaksi antara obat yang bekerja pada
sistem reseptor, tempat kerja, atau sistem fisiologik yang sama SEHINGGA terjadi efek ADITIF, SINERGISTIK, ANTAGONISTIK.
Tjd pada obat yang segolongan-> persamaan
Jenis Interaksi Farmakodinamik
1. pada RESEPTOR
pada sistem reseptor yang sama biasanya merupakan antagonisme antara agonis
dan antagonis(bloker) dari reseptor yang bersangkutan.
ex. Reseptor Vit K dlm sel Hati Agonis : Vit K
Antagonis : Antikoagulan Kumarin
2. Interaksi Fisiologik
pada sistem fisiologik yang sama dapat menghasilkan peningkatan atau
penurunan respon. ex.
Obat A sbg Antihipertensi Efek Obat A Obat B sbg Diuretik
3. Perubahan dalam kesetimbangan cairan dan elektrolit .
dapat mengubah efek obat.
Terutama yg bekerja pada jantung, transmisi neuromuskular, dan ginjal.
ex.
Obat A, Diuretik yg meretensi K Obat B, Garam K
mengakibatka Hiperkalemia, pada gangguan fungsi ginjal.
4. Gangguan Mekanisme Ambilan Amin di ujung syaraf Adrenergik.
5. Interaksi dengan Penghambat Mono Amin Oksidase (penghambat MAO)
Kenapa dapat terjadi ..?
Makanan -> Karbohidrat, Protein, Lemak, Serat Cara Memasak -> di rebus, di bakar, di panggang
dll
Interaksi Obat – Makanan
Pengaruh makanan terhadap efek obat sering
tidak diperhatikan -> dapat menimbulkan efek merugikan -> efek samping atau
berkurangnya efek.
Secara umum makanan dapat berinteraksi
dengan : obat, lemak, karbohidrat, protein, asam, alkohol, dsb.
Makanan dapat mempengaruhi obat pada
tahap ADME.
Kekurangan protein -> berpengaruh pada
Beberapa obat yang strukturnya mirip asam amino ->
berkompetisi pada absorpsi gastrointestinal
Makanan berlemak ->meningkatkan absorpsi obat
yang larut dalam lemak, Makanan yang bersifat asam menguraikan obat yang tidak tahan asam Obat
analeptik dapat meningkat efeknya dengan minum kopi.
Beberapa obat (glikosida jantung, antihistamin,
alkaloid, logam ) -> mengendap oleh tanin Konsumsi alkohol, kangkung -> meningkatkan efek sedatif dan depresan SSP.
Umumnya interaksi obat-makanan berupa turunnya
derajat absorpsi -> melalui pembentukan kompleks, perubahan pH, perubahan motilitas, perubahan fungsi mukosa dan perubahan mekanisme transport.
Contoh interaksi obat-makanan:
Makanan mengandung tiramin (keju tua,
ekstrak yeast, daging asap, bir, alpukat,
anggur merah, minuman berkafein, yogurt, coklat, kecap) -> berinteraksi dengan obat MAOI (mono amin oksidase inhibitor).
Tiramin adalah asam amino yang ditemukan
dalam bermacam makanan di atas, yang merupakan senyawa simpatomimetik tak langsung -> dapat menyebabkan hipertensi pada pasien yang menerima MAOI.
Contoh interaksi obat-makanan
*Jeruk -> dikonsumsi bersama antasid yang mengandung Al ->meningkatkan absorpsi Al * Bila dengan antibiotik ->keasamannya
menurunkan efektivitas antibiotik.
* Susu -> bila dikonsumsi bersama bisakodil (laksatif) -> meningkatkan efek laksatif.
* Serat oatmeal & sereal berserat tinggi -> menurunkan absorpsi digoxin.
* Sayuran hijau kaya vit. K menurunkan efektivitas antikoagulan oral.
Antibiotik:
Antibiotik Sefalosporin, penisilin -> minum
saat lambung kosong untuk mempercepat absorpsi
Eritromisin -> jangan minum bersama jus
buah atau anggur -> menurunkan efektivitas obat
Tetrasiklin -> produk susu menurunkan
efektivitas obat.
Linkomisin -> makanan menurunkan kadar
Isoniazid:
Pasien yang minum INH bersama makanan seperti
keju dan berbagai jenis ikan (tuna, makarel, salmon) yang tidak segar resiko toksisitas
histamin (sakit kepala hebat, gatal & kemerahan pada kulit, nyeri abdomen, takikardi, mata
kabur, sesak nafas, diare, muntah , dsb)
Mekanisme : makanan di atas kaya akan histidin,
pada penyimpanan diubah menjadi histamin oleh bakteri.
Pada kondisi normal histamin diuraikan di tubuh
Antidepresan:
Antidepresan Litium ->Diet rendah garam
meningkatkan resiko toksisitas Litium. Konsumsi garam berlebih mengurangi efektivitas obat.
MAO Inhibitor -> Makanan kaya tiramin (keju
tua, daging olahan, anggur, bir, dll) -> resiko krisis hipertensi.
Trisiklik -> Beberapa makanan terutama
daging, ikan dan makanan kaya vit. C -> menurunkan absorpsi obat.
Obat kardiovaskuler:
Obat kardiovaskuler ACE inhibitor -> diminum
saat lambung kosong untuk meningkatkan absorpsi obat Alfa-bloker
minum bersama cairan atau makanan untuk
menghindari turunnya TD yang berlebihan.
Antiaritmia -> Hindari kafein yang akan
meningkatan resiko detak jantung tak normal
Beta-bloker -> Minum saat perut kosong.
Makanan terutama daging -> meningkatkan efek obat & dapat menyebabkan rendahnya
Obat kardiovaskular:
Obat kardiovaskular Digitalis -> Hindari
diminum bersama susu dan makanan berserat tinggi karena akan mengurangi absorpsi obat & meningkatkan terbuangnya K.
Diuretik -> peningkatan resiko defisiensi vit.K Diuretik hemat K -> jangan minum bersama
suplemen K -> dpt menyebabkan kelebihan K.
Furosemid -> makanan menurunkan
bioavaibilitas & efek diuretik
Diuretik tiazid -> peningkatan reaksi
Obat –obat asma:
Obat –obat asma Pseudoefedrin -> hindari
kafein karena akan meningkatkan cemas dan nervous.
Teofilin -> Diet kaya protein akan mengurangi
absorpsi obat.
Obat Antikolesterol:
Obat antikolesterol Kolestiramin -> meningkatkan
ekskresi asam folat, dan vitamin A, D, E, K.
Gemfibrozil -> hindari makanan berlemak karena
akan menurunkan efektivitas obat.
Antikoagulan:
Antikoagulan Efek antikoagulan dapat dikurangi oleh
makanan yang kaya vitamin K (brokoli, kobis, kacang hijau, selada, hati sapi, bayam, dsb)
Mekanisme : antikoagulan oral berkompetisi dengan
suplai normal vit.K untuk mengurangi sintesis faktor pembekuan darah oleh hati.
Jika asupan vit K tinggi -> sintesis faktor pembekuan
normal -> penurunan efek antikoagulan.
->Tingkatkan dosis antikoagulan atau kurangi asupan vit K
Obat tukak lambung:
Obat tukak lambung Antasida -> mengganggu absorpsi
berbagai mineral -> minum 1 jam sesudah makan.
Simetidin, famotidin, sukralfat -> Hindari makanan
kaya protein, kafein dan makanan lain yang dapat meningkatkan keasaman lambung.
Hormon:
Hormon Kontrasepsi oral -> Makanan asin
meningkatkan retensi cairan tubuh. Obat ini
mengurangi absorpsi asam folat, vit. B6 dan zat gizi lain. Konsumsi makanan dengan kadar zat-zat ini yang cukup tinggi untuk menghindari defisiensi.
Steroid -> Makanan asin meningkatkan retensi cairan.
Perbanyak konsumsi makanan kaya Ca, vit. K, K dan protein untuk menghindari defisiensi.
Analgesik:
Analgesik Asetosal dan NSAID kuat lain -> jika
diminum bersama makanan untuk mengurangi resiko iritasi saluran cerna.
Tapi jika diminum bersama dapat mengurangi
absorpsi -> jika diinginkan efek cepat ?
Jangan dikonsumsi bersama alkohol -> dapat
meningkatkan resiko perdarahan.
Pemakaian sering obat-obat ini -> menurunkan
absorpsi asam folat dan vit. C.
Kodein -> perbanyak asupan serat dan air untuk
menghindari konstipasi.
Mercaptopurin:
Mercaptopurin, Makanan menunda dan mengurangi
absorpsi merkaptopurin -> minum saat perut kosong untuk memaksimalkan absorpsinya
INTERAKSI DENGAN... Gingseng:
Gingseng Dapat meningkatkan tekanan darah ->
berbahaya bila digunakan oleh penderita hipertensi.
Hati-hati bila bersama obat anti koagulan ->resiko
perdarahan.
Gingseng merupakan stimulansia -> bila digunakan
bersama kafein dapat menyebabkan insomnia.
Mengganggu siklus menstruasi.
Tidak direkomendasikan untuk wanita hamil &
menyusui.
Garlic:
Garlic Bila dikonsumsi penderita DM -> penurunan kadar
gula yang berbahaya.
Pada konsumen yang sensitif dapat terjadi tukak