MTs. Negeri Rajadesa
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
P
P
E
E
R
R
A
A
N
N
G
G
K
K
A
A
T
T
P
P
E
E
M
M
B
B
E
E
L
L
A
A
J
J
A
A
R
R
A
A
N
N
R
RE
EN
NC
CA
AN
NA
A
P
PE
E
LA
L
AK
KS
SA
AN
NA
A
AN
A
N
P
PE
EM
MB
B
EL
E
LA
A
JA
J
AR
RA
AN
N
(
(
R
R
P
P
P
P
)
)
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Mata Pelajaran : Al-Qur’an HaditsSatuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas/Semester : VII / 1
Nama Guru : ___________________________ NIP/NIK : ___________________________ Sekolah : ___________________________
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________ Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Al-Qur’an dan Hadist C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menjelaskan pengertian Al Qur’an dan Hadits menurut bahasa maupun istilah.
Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Al-
Qur’an
Secara Bahasa (Etimologi)Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-‟a
(
أرق)
yang bermakna Talaa(
لات)
[keduanya berarti: membaca], atau bermakna Jama‟a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-‟a Qor‟an Wa Qur‟aanan(
انآرقو اءرق أرق)
sama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Qhufroonan(
انارفغو ارفغ رفغ)
. Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna dengan Ism Maf’uul, artinya Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua (Yakni:Jama‟a) maka ia adalah mashdar dari Ism Faa’il, artinya Jaami‟ (Pengumpul, Pengoleksi)
MTs. Negeri Rajadesa
Secara Syari’at (Terminologi)
Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
لاٌ ِزْنَت َنآ ْرُقْلا َكٌَْلَع اَنْلَّزَن ُن ْحَن اَّنِإ
Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur‟an kepadamu (hai
Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (al-Insaan:23)
ْلَزْنَأ اَّنِإ
َنوُلِقْعَت ْمُكَّلَعَل اًٌِّب َرَع اًنآ ْرُق ُهاَن
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur‟an dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)
Allah ta’ala telah menjaga al-Qur’an yang agung ini dari upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun menggantikannya. Dia ta’ala telah menjamin akan menjaganya sebagaimana dalam firman-Nya,
َنوُظِفا َحَل ُهَل اَّنِإ َو َرْكِّذلا اَنْلَّزَن ُن ْحَن اَّنِإ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menunkan al-Qur‟an dan sesungguhnya Kami benr-benar memeliharanya.” (al-Hijr:9)Oleh karena itu, selama berabad-abad telah berlangsung namun tidak satu pun musuh-musuh Allah yang berupaya untuk merubah isinya, menambah, mengurangi atau pun menggantinya. Allah SWT pasti menghancurkan tabirnya dan membuka kedoknya.
Allah ta’ala menyebut al-Qur’an dengan sebutan yang banyak sekali, yang menunjukkan keagungan, keberkahan, pengaruhnya dan universalitasnya serta menunjukkan bahwa ia adalah pemutus bagi kitab-kitab terdahulu sebelumnya.
َمٌ ِظَعْلا َنآ ْرُقْلا َو ًِناَثَمْلا َنِم اًعْبَس َكاَنٌَْتآ ْدَقَل َو
Allah ta’ala berfirman, “Dan sesunguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang
dibaca berulang-ulang dan al-Qur‟an yang agung.” (al-Hijr:87)
ِدٌِجَمْلا ِنآ ْرُقْلا َو ق
Dan firman-Nya, “Qaaf, Demi al-Quran yang sangat mulia.” (Qaaf:1)
ِباَبْللأا وُلوُأ َرَّك َذَتٌَِل َو ِهِتاٌَآ اوُرَّبَّدٌَِل ٌك َراَبُم َكٌَْلِإ ُهاَنْلَزْنَأ ٌباَتِك
Dan firman-Nya, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shaad:29)
َنوُم َح ْرُت ْمُكَّلَعَل اوُقَّتا َو ُهوُعِبَّتاَف ٌك َراَبُم ُهاَنْلَزْنَأ ٌباَتِك اَذَه َو
Dan firman-Nya, “Dan al-Qur‟an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka
iktuilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (al-An’am:155)
ِإ
ٌنآ ْرُقَل ُهَّن
ٌمٌ ِرَك
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya al-Qur‟an ini adalah bacaan yang sangat mulia.” (al-Waqi’ah:77)
َّلِل يِدْهٌَ َنآ ْرُقْلا ا َذَه َّنِإ
ا ًرٌِبَك اًر ْجَأ ْمُهَل َّنَأ ِتاَحِلاَّصلا َنوُلَمْعٌَ َنٌِذَّلا َنٌِنِم ْؤُمْلا ُرِّشَبٌُ َو ُم َوْقَأ ًَِه ًِت
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya al-Qur‟an ini memberikan petunjuk kepada (jalan ) yang
lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu‟min yang menjajakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang benar.” (al-Isra’:9)
MTs. Negeri Rajadesa
َن ُلاَثْملأا َكْلِت َو ِ َّاللَّ ِةٌَْش َخ ْنِم اًعِّدَصَتُم اًع ِشا َخ ُهَتٌَْأ َرَل ٍلَب َج ىَلَع َنآ ْرُقْلا اَذَه اَنْل َزْنَأ ْوَل
ِِ اَّنلِل اَهُب ِرْضْ
َّكَفَتٌَ ْمُهَّلَعَل
َنوُر
Dan firman-Nya, “Kalau sekiranya kami menurunkan al-Qur‟an ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”
(al-Hasyr:21)
َدا َزَف اوُنَمآ َنٌِذَّلا اَّمَأَف اًناَمٌِإ ِهِذَه ُهْتَدا َز ْمُكٌَُّأ ُلوُقٌَ ْنَم ْمُهْنِمَف ٌة َروُس ْتَل ِزْنُأ اَم اَذِإ َو
ْمُه َو اًناَمٌِإ ْمُهْت
َنوُر ِشْبَت ْسٌَ
ِس ْج ِر ىَلِإ اًس ْج ِر ْمُهْتَدا َزَف ٌض َرَم ْمِهِبوُلُق ًِف َنٌِذَّلا اَّمَأ َو
َنوُرِفاَك ْمُه َو اوُتاَم َو ْمِه
Dan firman-Nya, “Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang
munafik) ada yang berkata, „Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini.„ Adapun orang-orang yang berimana, maka surat ini menambah imannya sedang mereka merasa gembira # Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat ini bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (at-Taubah:124-125)
ْمُكَّنِئَأ َغَلَب ْنَم َو ِهِب ْمُكَرِذْنلأ ُنآ ْرُقْلا اَذَه ًََّلِإ ًَِحوُأ َو
Dan firman-Nya, “Dan al-Qur‟an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi
peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Qur‟an (kepadanya)…”
(al-An’am:19)
ا ًرٌِبَك اًداَهِج ِهِب ْمُهْدِهاَج َو َنٌ ِرِفاَكْلا ِع ِطُت لاَف
Dan firman-Nya, “Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah
terhadap mereka dengan al-Qur‟an dengan jihad yang benar.” (al-Furqan:52)
َباَتِكْلا َكٌَْل َع اَنْل َّزَن َو
َنٌِمِل ْسُمْلِل ى َرْشُب َو ًةَم ْح َر َو ىًدُه َو ٍء ًَْش ِّلُكِل اًناٌَْبِت
Dan firman-Nya, “Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur‟an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (an-Nahl:89)
ْمُك ْحاَف ِهٌَْلَع اًنِمٌَْهُم َو ِباَتِكْلا َنِم ِهٌَْدٌَ َنٌَْب اَمِل اًقِّدَصُم ِّق َحْلاِب َباَتِكْلا َكٌَْلِإ اَنْلَزْنَأ َو
ُ َّاللَّ َل َزْنَأ اَمِب ْمُهَنٌَْب
Dan firman-Nya, “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Qur‟an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian* terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan…” (al-Maa’idah:48)
Al-Qur’an al-Karim merupakan sumber syari’at Islam yang karenanya Muhammad
shallallaahu „alaihi wasallam diutus kepada seluruh umat manusia. Allah ta’ala berfirman,
ا ًرٌِذَن َنٌِمَلاَعْلِل َنوُكٌَِل ِهِدْب َع ىَل َع َناَق ْرُفْلا َل َّزَن يِذَّلا َك َراَبَت
Dan firman-Nya, “Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqaan (al-Qur‟an) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).”
(al-Furqaan:1)
Sedangkan Sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam juga merupakan sumber Tasyri’ (legislasi hukum Islam) sebagaimana yang dikukuhkan oleh al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman,
ىَّل َوَت ْنَم َو َ َّاللَّ َعاَطَأ ْدَقَف َلوُسَّرلا ِع ِطٌُ ْنَم
اًظٌِف َح ْمِهٌَْلَع َكاَنْلَس ْرَأ اَمَف
MTs. Negeri Rajadesa
“Barangsiapa yang menta‟ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta‟ati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta‟atan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (an-Nisa’:80)
َو
اًنٌِبُم لالاَضْ َّلَضْ ْدَقَف ُهَلوُسَر َو َ َّاللَّ ِصْعٌَ ْنَم
Dan firman-Nya, “Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (al-Ahzab:36)
ْنَع ْمُكاَهَن اَم َو ُهوُذُخَف ُلوُسَّرلا ُمُكاَتآ اَم َو
اوُهَتْناَف ُه
Dan firman-Nya, “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah…” (al-Hasyr:7)
ُكَبوُنُذ ْمُكَل ْرِف ْغٌَ َو ُ َّاللَّ ُمُكْبِب ْحٌُ ًِنوُعِبَّتاَف َ َّاللَّ َنوُّبِحُت ْمُتْنُك ْنِإ ْلُق
ٌمٌِح َر ٌروُفَغ ُ َّاللَّ َو ْم
Dan firman-Nya, “Katakanlah, „Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.‟ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran:31)
Fungsi Al Qur'an
Ada beberapa tujuan diturunkannya Al Qur’an.
1. Sebagai bukti berasal dari Allah SWT. “Dan apabila engkau tidak mendatangkan satu
ayat (Al Qur-an) kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah,”Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dari Tuhanku. Inilah (Al Qur-an) adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi kaum beriman”. (QS. Al A’raf: 203). Orang kafir beranggapan
bahwa Al Qur-an itu adalah karangan Nabi Muhammad saw, sehingga apabila wahyu tidak turun, maka mereka meminta kepada beliau untuk mengarang ayat. Tentu saja hal ini merupakan ejekan mereka kepada Nabi Muhammad.
2. Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya, yakni Taurat, Zabur, dan Injil. “Dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) adalah Al-Kitab (Al Qur‟an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya.” (QS. Fathir: 31)
3. Sebagai pelajaran dan penerangan. “Al Quran itu tidak lain adalah pelajaran dan kitab
yang memberi penerangan.” (QS. Yaa Siin: 69)
4. Sebagai pembimbing yang lurus. “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan
kepada hamba-Nya Al-Quran dan Dia tidak mengadakan penyimpangan di dalamnya, melainkan sebagai bimbingan yang lurus.” (QS. Al-Kahfi: 1-2)
5. Sebagai pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya.
“Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakininya.” (QS. Al Jatsiyah: 20)
6. Sebagai pengajaran. “Dan tiadalah ia (Al Qur-an), melainkan pengajaran untuk
semesta alam.” (QS. AI Qalam: 52)
7. 7. Sebagai petunjuk dan kabar gembira. “Kami turunkan kepadamu Kitab (Al Qur-an)
yang menjelaskan segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi oranggorang muslim.” (QS. An Nahl: 89)
8. 8. Sebagai obat penyakit jiwa. “Hai sekalian manusia, sungguh telah datang kepada
kamu pengajaran dari Tuhanmu (Al Qur-an), penyembuh penyakit-penyakit dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. 10/Yunus: 57)
MTs. Negeri Rajadesa
Fungsi lain Al-Quran yang tidak kalah penting, adalah sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad saw., dan bukti bahwa semua ayatnya benar-benar dari Allah SWT. Sebagai bukti kedua fungsinya yang terakhir paling tidak ada dua aspek dalam Al-Quran itu sendiri: 1) Isi/kandungannya yang sangat lengkap dan sempurna; 2) Keindahan bahasanya dan ketelitian redaksinya; 3) Kebenaran beritaberita gaibnya; dan 4) Isyarat-isyarat ilmiahnya.
Pengertian Hadits
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikan referensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.
Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi Hadits Mutawatir
Hadits Ahad Hadits Shahih Hadits Hasan Hadits Dha'if
Menurut Macam Periwayatannya
Hadits yang bersambung sanadnya (hadits Marfu' atau Maushul) Hadits yang terputus sanadnya
Hadits Mu'allaq Hadits Mursal Hadits Mudallas Hadits Munqathi Hadits Mu'dhol
Hadits-hadits dha'if disebabkan oleh cacat perawi Hadits Maudhu' Hadits Matruk Hadits Mungkar Hadits Mu'allal Hadits Mudhthorib Hadits Maqlub Hadits Munqalib Hadits Mudraj Hadits Syadz
Beberapa pengertian dalam ilmu hadits Beberapa kitab hadits yang masyhur / populer
MTs. Negeri Rajadesa
I. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya Perawi I.A. Hadits Mutawatir
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadits bisa dikatakan sebagai hadits Mutawatir:
1. Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera.
2. Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin berdusta. Sifatnya Qath'iy.
3. Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama. I.B. Hadits Ahad
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya adalah "zhonniy". Sebelumnya para ulama membagi hadits Ahad menjadi dua macam, yakni hadits Shahih dan hadits Dha'if. Namun Imam At Turmudzy kemudian membagi hadits Ahad ini menjadi tiga macam, yaitu:
I.B.1. Hadits Shahih
Menurut Ibnu Sholah, hadits shahih ialah hadits yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadits Shahih itu memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
1. Kandungan isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an. 2. Harus bersambung sanadnya
3. Diriwayatkan oleh orang / perawi yang adil.
4. Diriwayatkan oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
5. Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) 6. Tidak cacat walaupun tersembunyi.
I.B.2. Hadits Hasan
Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.
I.B.3. Hadits Dha'if
Ialah hadits yang tidak bersambung sanadnya dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.
II. Menurut Macam Periwayatannya II.A. Hadits yang bersambung sanadnya
Hadits ini adalah hadits yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW. Hadits ini disebut hadits Marfu' atau Maushul.
II.B. Hadits yang terputus sanadnya II.B.1. Hadits Mu'allaq
MTs. Negeri Rajadesa
Hadits ini disebut juga hadits yang tergantung, yaitu hadits yang permulaan sanadnya dibuang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya, yang berarti termasuk hadits dha'if.
II.B.2. Hadits Mursal
Disebut juga hadits yang dikirim yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para tabi'in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu. II.B.3. Hadits Mudallas
Disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya. Jadi hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya.
II.B.4. Hadits Munqathi
Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi'in.
II.B.5. Hadits Mu'dhol
Disebut juga hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh para tabi'it dan tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan tabi'in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri hadits Shahih tersebut di atas adalah termasuk hadits-hadits dha'if.
III. Hadits-hadits dha'if disebabkan oleh cacat perawi III.A. Hadits Maudhu'
Yang berarti yang dilarang, yaitu hadits dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau dituduh dusta. Jadi hadits itu adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits.
III.B. Hadits Matruk
Yang berarti hadits yang ditinggalkan, yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu dituduh berdusta.
III.C. Hadits Mungkar
Yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya / jujur. III.D. Hadits Mu'allal
Artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa disebut juga dengan hadits Ma'lul (yang dicacati) atau disebut juga hadits Mu'tal (hadits sakit atau cacat).
III.E. Hadits Mudhthorib
Artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidak sama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan.
III.F. Hadits Maqlub
Artinya hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi).
MTs. Negeri Rajadesa III.G. Hadits Munqalib
Yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah. III.H. Hadits Mudraj
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari perawi sendiri atau lainnya.
III.I. Hadits Syadz
Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi (periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. Demikian menurut sebagian ulama Hijaz sehingga hadits syadz jarang dihapal ulama hadits. Sedang yang banyak dihapal ulama hadits disebut juga hadits Mahfudz.
IV. Beberapa pengertian (istilah) dalam ilmu hadits IV.A. Muttafaq 'Alaih
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, atau dikenal juga dengan Hadits Bukhari - Muslim.
IV.B. As Sab'ah
As Sab'ah berarti tujuh perawi, yaitu: 1. Imam Ahmad
2. Imam Bukhari 3. Imam Muslim 4. Imam Abu Daud 5. Imam Tirmidzi 6. Imam Nasa'i 7. Imam Ibnu Majah IV.C. As Sittah
Yaitu enam perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad bin Hanbal. IV.D. Al Khamsah
Yaitu lima perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Bukhari dan Imam Muslim.
IV.E. Al Arba'ah
Yaitu empat perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim.
IV.F. Ats tsalatsah
Yaitu tiga perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah.
IV.G. Perawi
Yaitu orang yang meriwayatkan hadits. IV.H. Sanad
Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) hadits. Sanad biasa disebut juga dengan Isnad
MTs. Negeri Rajadesa
berarti penyandaran. Pada dasarnya orang atau ulama yang menjadi sanad hadits itu adalah perawi juga.
IV.I. Matan
Matan ialah isi hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh sahabat atau berupa taqrirnya.
Artikel Berkaitan:
Hadis Nabi SAW - Pintu Syurga Untuk Yang Berpuasa
Dari Sahl r.a., Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya di dalam Syurga ada sebuah pintu yang disebut Ar Rayyaan. Pada hari kiamat, orang-orang yang puasa masuk ke Syurga dari pintu itu. Tidak seorang pun
Bab Sembahyang - Hadis Rasulullah saw.
Hadis Nabi dari Sahih Bukhari (bab sembahyang)330. Ibnu Umar r.a. menyatakan bahawa Rasulullah saw. bersabda: "Jangan kamu shalat saat matahari terbit dan jangan pula saat matahari terbenam." 331. Ib
Fungsi Hadist
Semtarngsi hadits atau sunnah sebagai sumber hokum
Al-Quran menekankan bahwa Rasul SAW. berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah (QS 16:44). Penjelasan atau bayan tersebut dalam pandangan sekian banyak ulama beraneka ragam bentuk dan sifat serta fungsinya.
Al-qur`an dan hadist merupakan dua sumber yang tidak bisa dipisahkan. Keterkaitan keduanya tampak antara lain:
a. Hadist menguatkan hukum yang ditetapkan Al-qur`an. Di sini hadits berfungsi memperkuat dan memperkokoh hukum yang dinyatakan oleh quran. Misalnya, Al-quran menetapkan hukum puasa, dalam firman-Nya :
“Hai orang – orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” . (Q.S AL BAQARAH/2:183)
Dan hadits menguatkan kewajiban puasa tersebut:
Islam didirikan atas lima perkara : “persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah , dan Muhammad adalah rasulullah, mendirikan shalat , membayar zakat , puasa pada bulan ramadhan dan naik haji ke baitullah.” (H.R Bukhari dan Muslim)
b. Hadits memberikan rincian terhadap pernyataan Al qur`an yang masih bersifat global. Misalnya Al-qur`an menyatakan perintah shalat :
MTs. Negeri Rajadesa
“Dan dirikanlah oleh kamu shalat dan bayarkanlah zakat” (Q.S Al Baqarah /2:110) shalat dalam ayat diatas masih bersifat umum, lalu hadits merincinya, misalnya shalat yang wajib dan sunat. sabda Rasulullah SAW:
Dari Thalhah bin Ubaidillah : bahwasannya telah datang seorang Arab Badui kepada Rasulullah SAW. dan berkata : “Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku salat apa yang difardukan untukku?” Rasul berkata : “Salat lima waktu, yang lainnya adalah sunnat” (HR.Bukhari dan Muslim)
Al-qur`an tidak menjelaskan operasional shalat secara rinci, baik bacaan maupun gerakannya. Hal ini dijelaskan secara terperinci oleh Hadits, misalnya sabda Rasulullah SAW:
“Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari)
c. Hadits membatasi kemutlakan ayat Al qur`an .Misalnya Al qur`an mensyariatkan wasiat:
“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan tanda–tanda maut dan dia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu dan bapak karib kerabatnya secara makruf. Ini adalah kewajiban atas orang–orang yang bertakwa,” (Q.S Al Baqarah/2:180)
Hadits memberikan batas maksimal pemberian harta melalui wasiat yaitu tidak
melampaui sepertiga dari harta yang ditinggalkan (harta warisan). Hal ini disampaikan Rasul dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sa`ad bin Abi Waqash yang bertanya kepada Rasulullah tentang jumlah pemberian harta melalui wasiat. Rasulullah melarang memberikan seluruhnya, atau setengah. Beliau menyetujui memberikan sepertiga dari jumlah harta yang ditinggalkan.
d. Hadits memberikan pengecualian terhadap pernyataan Al Qur`an yang bersifat umum. Misalnya Al-qur`an mengharamkan memakan bangkai dan darah:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, daging yang disembelih atas nama selain Allah , yang dicekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang dimakan binatang buas kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan yang
disembelih untuk berhala. Dan diharamkan pula bagimu mengundi nasib dengan anak panah, karena itu sebagai kefasikan. (Q.S Al Maidah /5:3)
Hadits memberikan pengecualian dengan membolehkan memakan jenis bangkai tertentu (bangkai ikan dan belalang ) dan darah tertentu (hati dan limpa) sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
Dari Ibnu Umar ra.Rasulullah saw bersabda : ”Dihalalkan kepada kita dua bangkai dan dua darah . Adapun dua bangkai adalah ikan dan belalang dan dua darah adalah hati dan limpa.”(HR.Ahmad, Syafii`,Ibn Majah ,Baihaqi dan Daruqutni)
e. Hadits menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Al-qur`an. Al-qur`an bersifat global, banyak hal yang hukumnya tidak ditetapkan secara pasti .Dalam hal ini, hadits berperan menetapkan hukum yang belum ditetapkan oleh Al-qur`an, misalnya hadits dibawah ini:
Rasulullah melarang semua binatang yang bertaring dan semua burung yang bercakar (HR. Muslim dari Ibn Abbas)
MTs. Negeri Rajadesa
„Abdul Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar, dalam bukunya Al-Sunnah fi
Makanatiha wa fi Tarikhiha menulis bahwa Sunnah atau Hadits mempunyai fungsi yang berhubungan dengan Al-Quran dan fungsi sehubungan dengan pembinaan hukum syara‟. Dengan menunjuk kepada pendapat Al-Syafi‟i dalam Al-Risalah, „Abdul Halim menegaskan bahwa, dalam kaitannya dengan Al-Quran, ada dua fungsi Al-Sunnah yang tidak diperselisihkan, yaitu apa yang diistilahkan oleh sementara ulama dengan bayan ta‟kid dan bayan tafsir. Yang pertama sekadar menguatkan atau
menggarisbawahi kembali apa yang terdapat di dalam Al-Quran, sedangkan yang kedua memperjelas, merinci, bahkan membatasi, pengertian lahir dari ayat-ayat
Al-Quran.
Perbedaan fungsi Al-
Qur’an dan Hadist
Hadits dalam islam merupakan sumber hukum kedua dan kedudukannya setingkat lebih rendah daripada Al-quran
Al-quran adalah kalamullah yang diwahyukan Allah SWT lewat malaikat Jibril secara lengkap berupa lafadz dan sanadnya sekaligus, sedangkan lafadz hadits bukanlah dari Allah melainkan dari redaksi Nabi sendiri.
Dari segi kekuatan dalilnya, Al-quran adalah mutawatir yang qot‟i, sedangkan hadits kebanyakannya khabar ahad yang hanya memiliki dalil zhanni. Sekalipun ada hadits yang mencapai martabat mutawattir namun jumlahnya hanya sedikit.
Membaca Al-Qur’an hukumnya adalah ibadah, dan sah membaca ayat-ayatnya di dalam sholat, sementara tidak demikian halnya dengan hadits.
Para sahabat mengumpulkan Al-quran dalam mushaf dan menyampaikan kepada umat dengan keadaan aslinya, satu huruf pun tidak berubah atau hilang. Dan mushaf itu terus terpelihara dengan sempurna dari masa ke masa.
Sedangkan hadits tidak demikian keadaannya, karena hadits qouli hanya sedikit yang
mutawatir. Kebanyakan hadits yang mutawatir mengenai amal praktek sehari-hari
seperti bilangan rakaat shalat dan tata caranya. Al-quran merupakan hukum dasar yang isinya pada umumnya bersifat mujmal dan mutlak. Sedangkan hadits sebagai ketentuan-ketentuan pelaksanaan (praktisnya).
Hadits juga ikut menciptakan suatu hukum baru yang belum terdapat dalam al-quran seperti dalam hadits yang artinya :
Hadits dari Abi Hurairoh R.A dia berkata, Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah halal mengumpulkan antara seorang perempuan dengan bibinya (saudara bapa yang perempuan) dan tidak pula antara seorang perempuan dengan bibinya (saudara ibu yang perempuan). (H.R. Bukhari dan Muslim).
E. METODE PEMBELAJARAN Ceramah
Demonstrasi Tanya jawab
MTs. Negeri Rajadesa
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum membuka pelajaran
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD Kegiatan Inti
Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
Siswa dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok 4 siswa.
Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang masalah berikut: – Pengertian Al-Qur’an
– Fungsi Al-Qur’an – Pengertian Hadist – Fungsi Hadist
– Perbedaan fungsi Al-Qur’an dan Hadist
Masing-masing perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi. Guru memberikan penilaian/pengukuhan pada masing-masing kelompok Tanya jawab tentang pengertian Al-Qur’an, fungsi Al-Qur’an, pengertian
Hadist, fungsi Hadist, perbedaan fungsi Al-Qur’an dan Hadist Menyimpulkan hasil diskusi
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,
atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
MTs. Negeri Rajadesa
Kegiatan Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran (nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur,
mengetahui kelebihan dan kekurangan);
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang
ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an Hadist kelas 7
Buku Al Quran Hadits untuk siswa MTs kelas VII Buku lain yang relevan
H. PENILAIAN 1 Nilai Budaya & Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajimemberi-kan bagi dirinya. Mandiri Mampu mencari sumber belajar sendiri Kreatif Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri Menjelaskan pe-ngertian Al-Qur’an Menjelaskan fungsi Al-Qur’an Menjelaskan pe-ngertian Hadist Menjelaskan fungsi Al-Hadist Membedakan fungsi Al-Qur’an dan Hadist Memilih sikap untuk menjadi-kan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedo-man hidup
Tes Tulis Uraian Jelaskan pe-ngertian Al-Quran! Jelaskan fung-si Al-Qur’an! Jelaskan pengertian Hadist! Jelaskan fung-si Al-Hadist! Bedakanlah fungsi Al-Qur’an dan Hadist!
MTs. Negeri Rajadesa I. PENILAIAN 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
J. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI Nama :
Kelompok : Kelas : No Aspek
Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru
Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lesan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala Madrasah _________________________ NIP/NIK: ... , ... Guru Bidang Studi
_________________________ NIP/NIK:
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menjelaskan cara memfungsikan Al-Qur’an dan Hadist C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menyebutkan cara-cara memfungsikan Al-Qur’an dan hadis. Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara memfungsikan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman: – dalam kehidupan pribadi;
– dalam kehidupan berumah tangga; – dalam kehidupan bermasyarakat;
– dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; – hakim dalam menyelesaikan suatu perkara.
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
MTs. Negeri Rajadesa
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi:
– dalam kehidupan pribadi;
– dalam kehidupan berumah tangga; – dalam kehidupan bermasyarakat;
– dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; – hakim dalam menyelesaikan suatu perkara.
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,
atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
Kegiatan Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran (nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur,
mengetahui kelebihan dan kekurangan);
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang
MTs. Negeri Rajadesa
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an Hadist kelas VII Buku lain yang relevan
H. PENILAIAN 1 Nilai Budaya & Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajimemberi-kan bagi dirinya. Mandiri Mampu mencari sumber belajar sendiri Kreatif Mendiskripsikan konsep dengan kata-kata sendiri Menjelaskan ca-ra memfungsikan Al-Qur’an Menunjukkan ca-ra memfungsikan Hadist Menggabarkan cara memfung-sikan Al-Qur’an dan Hadist
Tes Tulis Uraian Dalam hal apakah kita memfungsikan Al-Qur’an dan hadis? Kemukakan contoh mem-fungsikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari! . Kemukakan sebuah contoh memfungsikan hadis dalam kehidupan sehari-hari! Bagaimana hukum orang Islam yang tidak mau menggunakan Al- Qur’an sebagai pedoman hidupnya? Dalam urusan apakah kita diwajibkan musyawarah?
MTs. Negeri Rajadesa I. PENILAIAN 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
J. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI Nama :
Kelompok : Kelas : No Aspek
Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru
Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lesan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala Madrasah _________________________ NIP/NIK: ... , ... Guru Bidang Studi
_________________________ NIP/NIK:
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________ Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Menerapkan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup umat Islam C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menyebutkan cara menerapkan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup umat Islam
Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara menerapkan Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup umat Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara.
E. METODE PEMBELAJARAN Peta konsep
Diskusi Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum membuka pelajaran
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
MTs. Negeri Rajadesa
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup
Semua kelompok memusatkan perhatian terhadap uraian yang disampaikan guru.
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,
atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
Kegiatan Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran (nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur,
mengetahui kelebihan dan kekurangan);
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang
ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
MTs. Negeri Rajadesa
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an Hadist kelas 7 Lembar penilaian
Lembar pengamatan H. PENILAIAN 1
Nilai Budaya & Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajikan bagi dirinya. Mandiri Mampu mencari sumber belajar sendiri Kreatif Mendiskripsi-kan konsep dengan kata-kata sendiri Menyebutkan ciri-ciri orang yang mengguna-kan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup Menyebutkan ciri-ciri orang yang mengguna-kan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup Menyebutkan ciri-ciri orang yang mengguna-kan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup Menyebutkan hikmah orang yang menggunakan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup
Tes Tulis Jawab Singkat
Sebutkan ciri-ciri orang yang menggunakan Al-Qur’an se-bagai pedo-man hidup ? Sebutkan
ciri-ciri orang yang menggunakan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup ? Sebutkan
ciri-ciri orang yang menggunakan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup ? Sebutkan hik-mah orang yang menggu-nakan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup ?
MTs. Negeri Rajadesa I. PENILAIAN 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
J. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI Nama :
Kelompok : Kelas : No Aspek
Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru
Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lesan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala Madrasah _________________________ NIP/NIK: ... , ... Guru Bidang Studi
_________________________ NIP/NIK:
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________ Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menjelaskan cara mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menjelaskan cara mencintai Al-Qur’an dan hadis.
Siswa mampu menyebutkan dalil tentang perintah mencintai Al-Qur’an dan hadis. Siswa mampu menyebutkan bentuk-bentuk mencintai Al-Qur’an dan hadis
Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara mencintai Al-Qur’an dan hadis
Dalil tentang perintah mencintai Al-Qur’an dan hadis
Menyebutkan bentuk-bentuk mencintai Al-Qur’an dan hadis E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah Diskusi Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
MTs. Negeri Rajadesa
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,
atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
Kegiatan Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran (nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur,
MTs. Negeri Rajadesa
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang
ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an Hadist kelas 7 Lembar penilaian
Lembar pengamatan H. PENILAIAN 1
Nilai Budaya & Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajikan bagi dirinya. Mandiri Mampu mencari sumber belajar sendiri Kreatif Mendiskripsi-kan konsep dengan kata-kata sendiri Menyebutkan pengertian cinta Qur’an dan Al-Hadist Menunjukkan cara mencintai Al-Qur’an Menunjukkan cara men-cintai Al-Hadist Tes Ujnuk Kerja Penugasa n Mengapa kita perlu mencintai Al-Qur’an? Bagaimana cara kita mencintai Al-Qur’an? Mengapa kita perlu mencintai hadis? Bagaimana cara kita mencintai hadis?
MTs. Negeri Rajadesa I. PENILAIAN 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
J. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI Nama :
Kelompok : Kelas : No Aspek
Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru
Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lesan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala Madrasah _________________________ NIP/NIK: ... , ... Guru Bidang Studi
_________________________ NIP/NIK:
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________ Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist B. KOMPETENSI DASAR
2.2 Menjelaskan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Menentukan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an Siswa dapat menentukan perilaku orang yang mencintai Al-Hadist Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an Perilaku orang yang mencintai Al-Hadist E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep Diskusi Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum membuka pelajaran
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
MTs. Negeri Rajadesa
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
Siswa membentuk kelompok diskusi
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,
atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
Kegiatan Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran (nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur,
mengetahui kelebihan dan kekurangan);
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang
MTs. Negeri Rajadesa
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an Hadist kelas 7 Lembar penilaian
Lembar pengamatan H. PENILAIAN 1
Nilai Budaya & Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajikan bagi dirinya. Mandiri Mampu mencari sumber belajar sendiri Kreatif Mendiskripsika n konsep dengan kata-kata sendiri Menunjukkan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an Menunjukkan perilaku orang yang mencintai Al-Hadist Menyebutkan hikmah orang yang mencintai Al-Qur’an dan Hadist Jelaskan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an ? Jelaskan perilaku orang yang mencintai Al-Hadist ? Sebutkan hikmah orang yang mencintai Al-Qur’an dan Hadist ?
MTs. Negeri Rajadesa I. PENILAIAN 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
J. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI Nama :
Kelompok : Kelas : No Aspek
Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru
Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lesan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala Madrasah _________________________ NIP/NIK: ... , ... Guru Bidang Studi
_________________________ NIP/NIK:
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist B. KOMPETENSI DASAR
2.3 Menerapkan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist dalam kehidupan C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Mencari ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an Merumuskan ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadist
Menentukan perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Qur’an Ciri-ciri perilaku mencintai Al-Hadist
Perbedaan perilaku mencintai Al-Qur’an dan Al-Hadist E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep Diskusi Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :
MTs. Negeri Rajadesa
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman hidup
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,
atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
Kegiatan Penutup
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat kesimpulan pelajaran (nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur,
MTs. Negeri Rajadesa
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang
ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an Hadist kelas 7 Lembar penilaian
Lembar pengamatan H. PENILAIAN 1
Nilai Budaya & Karakter Bangsa Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajikan bagi dirinya. Mandiri Mampu mencari sumber belajar sendiri Kreatif Mendiskripsi-kan konsep dengan kata-kata sendiri Menunjukkan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an Menyebutkan perilaku mencintai Al-Hadist Membedakan perilaku mencintai Qur’an dan Al-Hadist Sebutkan perilaku orang yang mencintai Al-Qur’an ? Sebutkan perilaku mencintai Al-Hadist ? bedakan perilaku mencintai Qur’an dan Al-Hadist ?
MTs. Negeri Rajadesa I. PENILAIAN 2 Nama Kelompok Keindahan Peta Konsep Kelengkapan Peta Konsep Kerapihan
Peta Konsep Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nilai = skor yang dicapai x 100 skor maksimal (9)
J. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI Nama :
Kelompok : Kelas : No Aspek
Penilaian Indikator Deskriptor Skor Tema Guru
Total Skor Nilai Penalaran Komunikasi lesan Komunikatif Ketepatan Jawaban 1 1 Komunikasi tulis Mudah dipahami Ketepatan Jawaban 1 2 Mengetahui Kepala Madrasah _________________________ NIP/NIK: ... , ... Guru Bidang Studi
_________________________ NIP/NIK:
MTs. Negeri Rajadesa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Madrasah : __________________________Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam kehidupan sehar-hari tentang Tauhid Rububiyah dan Uluhiyyah
B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami isi kandungan QS. Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas tentang Tauhid Rububiyah dan Uluhiyyah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu menyebutkan isi kandungan Surah Al Fatihah dan An Naas tentang tauhid Rububiyyah dan tauhid Uluhiyyah.
Siswa mampu menerapkan kandungan Surah Al Fatihah dan An Naas dalam kehidupan sehari-hari
Karakter siswa yang diharapkan :
Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Surah Al Fatihah dan An Naas tentang tauhid Rububiyyah dan tauhid Uluhiyyah. E. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah Diskusi Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi :