• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Nonverbal dalam Organisasi. Ana Dwi Putri Aprilia ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komunikasi Nonverbal dalam Organisasi. Ana Dwi Putri Aprilia ( )"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 Komunikasi Nonverbal dalam Organisasi

Ana Dwi Putri Aprilia (22001091044)

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Islam Malang Email : apriliaana13@gmail.com

Abstrak

Di dalam sebuah organisasi, komunikasi tentu menjadi sebuah hal yang sangat penting. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi antara seseorang kepada orang lain, dengan maksud agar dapat mengolah isi pesan yang disampaikan. Dalam proses komunikasi ada yang namanya pola perilaku komunikasi yang terdiri dari komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Namun pada pembahasan ini akan difokuskan kepada komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah sebuah bentuk pola perilaku seseorang dalam berkomunikasi seperti sikap, ekspresi dan tingkah laku. Komunikasi nonverbal dapat menafsirkan pesan yang dimaksud agar tidak terjadi kesalahpahaman. Namun komunikasi nonverbal dalam organisasi kurang dikembangkan, karena cenderung memakai komunikasi verbal yang jelas dan lugas sehingga sedikit menimbulkan kekauan dalam organisasi. Padahal jika komunikasi nonverbal dipakai untuk melengkapi komunikasi verbal, proses komunikasi dalam organisasi akan berlangsung lebih efektif dan meminimalisir kesalahpahaman. Oleh karena itu, selain komunikasi verbal , peran dan keberadaan dari komunikasi nonverbal dalam organisasi juga sangat diperlukan.

Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Gaya Komunikasi, Komunikasi nonverbal

Abstract

In an organization, communication is certainly a very important thing. Communication is the process of delivering messages or information between one person to another, with the intention of being able to process the content of the message conveyed. In the communication process there is such a thing as a pattern of communication behavior which consists of verbal communication and nonverbal communication. However, this discussion will focus on nonverbal communication. Nonverbal communication is a form of a person's behavior patterns in communicating such as attitudes, expressions and behavior. Nonverbal communication can interpret the intended message so that there is no misunderstanding. However, nonverbal communication in organizations is underdeveloped, because it tends to use clear and straightforward verbal communication so that it creates a bit of stiffness in the organization. In fact, if nonverbal communication is used to complement verbal communication, the

(2)

2 communication process within the organization will take place more effectively and minimize misunderstandings.

Keyword : Organizational Communication, Communication Style, Nonverbal Communication.

PENDAHULUAN

Komunikasi menjadi inti dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial untuk saling berinteraksi dalam kehidupan sehari – hari; termasuk kehidupan organisasi. Manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berinteraksi dan berkomunikasi. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial kita perlu membangun komunikasi yang efisien dan efektif. Namun pada pembahasan ini lebih diarahkan pada bentuk artikel yang membahas mengenai pentingnya komunikasi non-verbal dalam organisasi.

Komunikasi menurut Johns (1996), merupakan proses pertukaran informasi antara penyaji dan penerima informasi antar berbagai pihak. Dalam komunikasi perlu adanya komunikasi yang efektif, dengan tujuan agar memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi

dan penerima agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sedangkan komunikasi organisasi adalah sebuah proses penciptaan serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh satu sama lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah (Goldhaber,1986). Manusia berkomunikasi karena ingin mempengaruhi pemahaman, sikap, bahkan tindakan orang atau pihak lain mengenai suatu permasalahan.

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting bagi kehidupan manusia. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dimana dengan berkomunikasi manusia dapat saling berinteraksi dengan baik di dalam kehidupan sehari-hari dimanapun mereka berada. Menurut Richmond & McCrosky (1992) dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Organisasi untuk

(3)

3 Kelangsungan Hidup, menyatakan

bahwa ada enam fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu untuk menginformasikan, mengontrol, menggabungkan, mengelola, membujuk dan bersosialisasi.

Komunikasi merupakan kegiatan yang penting dalam masyarakat. Oleh karena itu, kita harus tahu bagaimana membangun komunikasi yang efektif. Diantaranya dengan memperhatikan unsur-unsurnya komunikasi non-verbal ketika seseorang berkomunikasi secara verbal. Hal inilah yang selalu diabaikan oleh banyak orang saat berinteraksi. Meskipun beberapa teori membahas aspek dari perilaku non-verbal, namun masih ada kekurangan dalam mempelajari perilaku non-verbal pada lingkungan organisasi.

Komunikasi non-verbal dapat digunakan sebagai ukuran dalam melihat keterampilan diri seseorang. Ini karena, cara manusia berbicara satu sama lain akan membentuk kepribadian diri seseorang. Komunikasi non-verbal merupakan bentuk pesan yang penting karena

dapat memaknai emosi, kepribadian, tujuan bahkan status sosial seseorang. Komunikasi nonverbal juga dapat meningkatkan efektifitas penyampaian sesuatu pesan serta berfungsi sebagai pelengkap komunikasi verbal. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif hanya akan terjadi bila komunikasi non-verbal juga dipahami oleh pengirim dan penerima pesan.

Dalam konteks organisasi, komunikasi memainkan peran penting dalam memastikan bahwa organisasi selalu mampu memenuhi kebutuhan karyawannya. Karyawan juga membutuhkan informasi yang tepat dan mudah dipahami sehingga mudah untuk mereka sampaikan kepada orang lain. Penerimaan informasi yang tidak akurat membuat organisasi bermasalah dan tidak dapat melaksanakan tanggung jawab yang diberikan. Dalam konteks nonverbal, gerakan tubuh atau bahasa tubuh, terutama ekspresi wajah dan kontak mata dapat menyampaikan isi pesan kepada penerima. Kontak mata memiliki dampak yang sangat besar ketika

(4)

4 komunikasi antara dua pihak sedang

berlangsung. Posisi tubuh juga memberi kesan minat dan kepercayaan diri seseorang saat berkomunikasi. Selain itu, gerakan tubuh seperti gerakan tangan dan kaki juga dapat menggambarkan kepercayaan diri seseorang. Namun keberadaan komunikasi nonverbal kurang diperhatikan hingga tak

jarang menyebabkan

kesalahpahaman mengenai pesan ingin disampaikan, sehingga menimbulkan permasalahan dalam menjalankan suatu program atau organisasi. Oleh karena itu, penulisan artikel ini ditujukan untuk menganalisis seberapa pentingkah peran komunikasi nonverbal didalam organisasi.

PEMBAHASAN

Komunikasi Dalam Organisasi Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan landasan yang mencakup semua kegiatan. Dengan adanya saluran komunikasi ini, maka setiap individu atau kelompok tidak hanya mampu memahami dan bertukar pikiran dan pendapat, mereka bahkan mampu

juga saling berinteraksi dan mampu menjalin kerjasama yang berkelanjutan di antara anggota organisasi. Keberhasilan suatu organisasi tergantung pada saluran komunikasi yang berlangsung. Saluran komunikasi ini berarti jalur pesan yang mengalir dari satu individu ke individu lain dan dari satu kelompok ke kelompok lain dan sebaliknya.

Saluran komunikasi formal dan informal digunakan oleh semua organisasi. Saluran komunikasi formal adalah rantai yang akan menentukan aliran pesan resmi di dalam antara anggota dalam organisasi. Saluran komunikasi formal ini merupakan bagian dari struktur organisasi yang menyampaikan pesan menurut aturan, kebiasaan, wewenang, pangkat, dan jenis tugas dalam organisasi. Sebaliknya, saluran komunikasi informal merupakan komunikasi yang terjadi sebagai akibat dari hubungan sosial juga persahabatan di tempat kerja.

(5)

5 Jenis – jenis Komunikasi

Nonverbal

Komunikasi nonverbal ini terbagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya komunikasi objek, sentuhan, konemik, gerakan tubuh, proxemik, vokalik, dan lingkungan (Ili Kristyanti, 2012).

Menurut Ruben & Stewart (2005), komunikasi non-verbal memiliki beberapa saluran yaitu paralanguage (vokalik), gerakan wajah dan tubuh (kinesics), sentuhan (haptics), penampilan fisik serta jarak (proximity).

Komunikasi nonverbal dibagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah komunikasi objek (cara berpakaian), sentuhan (jabat tangan), kronologis (waktu), gerak tubuh (ekspresi wajah), prosemik (ruang), vokal (intonasi suara) dan lingkungan (ruang dan jarak) (Ili Kristyanti, 2012). Menurut Ruben & Stewart, 2005 dalam Prisca Oktavia Della, (2014), komunikasi non-verbal juga memiliki beberapa saluran yaitu paralanguage (vokalik) yang meliputi nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara,

kecepatan berbicara & intonasi. Selanjutnya adalah gerakan wajah dan tubuh (kinesics) yang berarti gerakan tubuh, lengan dan kaki, ekspresi wajah dan gerakan mata saat berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa kita sadari, ekspresi wajah juga akan terus berubah saat berbicara atau mendengar. Dan yang paling utama dalam komunikasi non verbal adalah mata. Dengan menjaga kontak mata, dapat menggambarkan ketertarikan terhadap suatu objek yang dibahas atau dikomunikasikan.

Yang ketiga adalah sentuhan (haptics). Sentuhan atau kontak tubuh dikatakan oleh Emmert & Donaghy (1981) sebagai cara terbaik untuk menyampaikan pribadi, sikap yang baik positif dan negatif. Frekuensi dan durasi kontak juga bisa menjadi indikasi persahabatan dan keinginan di antara orang-orang yang melakukannya. Contohnya, berjabat tangan, berpelukan, menyentuh lengan atas (persahabatan), menampar, memukul, mengelus kepala, mencium tangan, dan sebagainya. Dan yang terakhir adaalah proxemics

(6)

6 (jarak) yaitu suatu cara bagaimana

orang-orang yang terlibat dalam suatu tindak komunikasi berusaha untuk merasakan dan menggunakan ruang (space).

Penerapan Komunikasi Nonverbal Dalam Organisasi

Berikut beberapa bentuk komunikasi non verbal yang dilakukan dalam organisasi :

1. Mengetuk pintu

Salah satu bentuk komunikasi non verbal yang biasa dilakukan dalam organisasi. Mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan atasan maupun seseorang yang memiliki jabatan tertinggi berarti menunjukkan kesopanan dan menghormati orang tersebut. 2. Berjabat tangan

Komunikasi non verbal seperti berjabat tangan ini biasanya dilakukan seseorang saat pertama kali bertemu. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut menghargai dan menerima hubungan

baik. Selain itu, berjabat tangan juga dapat dikatakan sebagai kesepakatan saat melakukan perjanjian atau kerja sama secara deal antar organisasi.

3. Mengerutkan dahi

Ketika seorang atasan diam dan mengerutkan dahi berarti ada perbuatan atau ucapan yang tidak dimengerti bahkan ada kesalahan yang tidak disadari oleh bawahannya. Komunikasi non verbal ini lebih mudah dimengerti karena terjadi secara spontan ketika ada ucapan atau perbuatan yang tidak dimengerti atau tidak sesuai. Komunikasi non verbal ini juga menunjukkan kepekaan seseorang terhadap suatu yang tidak pasti.

4. Menggelengkan kepala Ketika seseorang sedang melakukan diskusi biasanya ada pembahasan atau materi yang disetujui dan tidak disetujui. Seseorang biasanya lebih memilih untuk menunjukkan komunikasi

(7)

7 melalui komunikasi non

verbal seperti menggelengkan kepala saat tidak menyetujui tanggapan seseorang terhadap materi yang sedang dibahas. Menggelengkan kepala juga bermakna keheranan atau tidak percaya.

5. Menganggukkan kepala Seorang yang setuju akan suatu hal akan berbicara dengan verbal atau non verbal melalui anggukan kepala. Menganggukkan kepala berarti seseorang tersebut setuju terhadap suatu keputusan. Selain itu, menganggukkan kepala juga dapat diartikan sebagai rasa menghormati.

6. Mengangkat satu tangan Seorang yang akan memberikan tanggapan pada saat berdiskusi dalam suatu organisasi maka ia akan mengangkat satu tangannya sebagai tanda kesopanan untuk masuk dalam pembicaraan tersebut. Mengangkat satu tangan juga dapat diartikan sebagai suatu

sapaan dalam menghormati sesama teman.

7. Tersenyum

Tersenyum dalam

komunikasi non verbal dapat diartikan bahwa orang tersebut memiliki sikap ramah, menghormati, dan sopan terhadap orang lain. Tersenyum dalam kegiatan di

organisasi mampu

memberikan dampak positif dalam hubungan komunikasi, sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.

Komunikais non verbal menempati bagian yang penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, seseorang dapat mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu hal, baik rasa senang, benci, dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan organisasi, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih

(8)

8 memperkuat pesan yang disampaikan

sekaligus memahami reaksi pemimpin maupun bawahan saat menerima pesan dari orang lain.

Pentingnya komunikasi nonverbal dalam organisasi

Masalah yang sering dihadapi karyawan dalam organisasi adalah kegagalan berkomunikasi. Terkadang informasi yang diterima disalahartikan. Oleh karena itu pentingnya membangun komunikasi nonverbal dalam organsasi perlu ditingkatkan. Namun masih ada keterbatasan yang membahas mengenai komunikasi non verbal, khususnya pada organisasi.

Secara umum, semua manusia memahami konteks komunikasi non-verbal yang sebenarnya yang melibatkan perilaku dan bukan hanya kata-kata. Misalnya, jika seseorang setuju, maka dia akan mengangguk menandakan setuju. Juga, untuk mengganti sesuatu yang tidak kita inginkan, maka kita bisa menggelengkan kepalanya. Ini juga dianggap komunikasi non-verbal.

Dalam organisasi, dasar-dasar komunikasi ini harus diketahui agar dapat memperlancar pekerja untuk berinteraksi satu sama lain. Hal ini karena di dalam organisasi,

masing-masing karyawan akan

berkomunikasi dari satu tim ke tim lain. Jika informasi yang disampaikan berbeda, maka makna yang ingin disampaikan juga berbeda. Dengan kata lain, komunikasi memainkan peran penting dalam keseimbangan tujuan individu dan organisasi. Komunikasi non-verbal menggambarkan proses menyampaikan makna dalam bentuk pesan dan bukan kata-kata. Beberapa komunikasi non-verbal termasuk kronologis, haptics, gerak tubuh, bahasa tubuh atau postur, ekspresi wajah dan kontak mata, komunikasi objek seperti pakaian, gaya rambut, arsitektur, simbol grafis dan nada suara serta melalui agregat di atas.

Pidato juga mengandung unsur non-verbal yang dikenal sebagai paralanguage. Ini termasuk kualitas suara, emosi dan gaya berbicara serta ritme, intonasi dan tekanan. Demikian pula, teks tertulis

(9)

9 mencakup elemen non-verbal seperti

gaya tulisan tangan, pengaturan ruang kata, dan penggunaan emotikon untuk menyampaika ekspresi emosi dalam bentuk gambar. Komunikasi non-verbal akan mempengaruhi interaksi manusia dengan manusia lain lebih dari konten verbal. Oleh karena itu, banyak peneliti ingin menyelidiki pentingnya komunikasi non-verbal ini.

Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal. Hal ini karena keduanya saling bekerjasama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi non verbal dan menjadi pelengkap dan pengganti komunikasi verbal sehingga lebih mudah untuk diinterpretasikan. Jadi komunikasi bukan hanya sebatas diucapkan, tetapi gambar yang ditampilkan, gerakan tubuh yang ditunjukkan dan emosi yang diekspresikan sehingga mampu untuk memahami lebih jauh pesan yang ingin disampaikan dan mengenal kepribadian seseorang.

PENUTUP Kesimpulan

Komunikasi merupakan salah satu hal penting yang harus didukung keberhasilan organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi dan adaptasi organisasi terhadap setiap perubahan lingkungan bisnis yang ada agar organisasi tetap dapat bertahan bahkan mencapai keunggulan kompetitif mereka. Melalui komunikasi yang baik antara individu dan pihak-pihak yang terlibat langsung di dalam organisasi dan di luarnya organisasi, organisasi dapat memperoleh informasi yang diperlukan. Mengembangkan Komunikasi yang baik ini membutuhkan peran aktif manajer dan bawahan melalui penerapan beberapa teknik yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya.

Selain itu, penerapan komunikasi yang efektif juga dapat menciptakan kepuasan kerja pada staf organisasi yang bersangkutan. Komunikasi yang efektif dapat tercipta jika seseorang memperhatikan unsur – unsur komunikasi yang terdiri dari komunikasi verbal dan komunikasi

(10)

10 non verbal. Komunikasi non-verbal

merupakan bentuk pesan yang penting karena dapat memaknai emosi, kepribadian, tujuan bahkan status sosial seseorang. Komunikasi nonverbal juga dapat meningkatkan efektifitas penyampaian sesuatu pesan serta berfungsi sebagai pelengkap komunikasi verbal. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif hanya akan terjadi bila komunikasi non-verbal juga dipahami oleh pengirim dan penerima pesan. Melalui komunikasi organisasi yang efektif yang melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal, anggota dalam organisasi dapat saling bertukar informasi demi memajukan organisasi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Saran

Komunikasi yang efektif melibatkan jenis komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi nonverbal bersifat melengkapi komunikasi verbal dalam menyampaikan pesan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Namun dalam komunikasi organisasi, keberadaan komunikasi nonverbal kurang diperhatikan. Untuk itulah, kita harus mempelajari

komunikasi nonverbal dan menerapkannya baik dalam kehidupan sehari – hari maupun kehidupan organisasi agar komunikasi menjadi efektif dan dapat memahami dan menafsirkan pesan atau informasi yang disampaikan maupun diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Ili Kristiyanti. 2012. Pengaruh komunikasi non-verbal terhadap kepuasan pelanggan. Jurnal Manajemen.Vol XII. No.1:60-66. https://journal.uny.ac.id/ind ex.php/efisiensi/article/view /3868. Online. (diakses pada 25 Juni 2021)

Sri Haryani. 2001. Komunikasi

nonverbal dalam

meningkatkan motivasi belajar. Bandung: rosda karya

Prisca Oktavia Della. 2014.

Penerapan Metode

Komunikasi Non Verbal Guru. eJournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 4, 2014 : 114 – 128.

(11)

11 https://ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/11/Jurn al%20Della%20new%2015% 20november%20(11-15-14-01-39-05).pdf. Online.

(diakses pada 26 Juni 2021)

Sullivian, Muthia. Komunikasi Nonverbal.

http://www.academia.edu/981 0109/komunikasi_non_verbal . Online. (diakses pada 26 Juni 2021)

Tri Indah Kusumawati. Komunikasi Verbal Dan Nonverbal. eJurnal Pendidikan Dan Konseling. Volume 6, Nomor 2, 2016 : 83 – 98. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.

php/al-irsyad/article/view/6618/2912 . Online. (diakses pada 26 Juni 2021

Agus, M. Hardjana. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal,Yogyakarta:Ka nisius. http://allaylaa.blogspot.co.id/ 2014/10/komunikasi-verbal-dan-komunikasi- non.html

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari analisis data yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan Excel dan SPSS terhadap hasil

bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar perlu menyesuaikan

Jenis ikan buntal yang paling banyak ditemukan di Muara Perairan Bengkalis Kabupaten Bengkalis berada pada muara Sungai Pakning yaitu 7 spesies.. Hal ini

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan teks Piagam Madinah dan (2) mendekripsikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap sikap dan minat pembelian DVD film bajakan pada mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST)

Pada Pondok Pesantren Safinda Surabaya terdapat tehnik tutor sebaya, hal sangat membantu dalam proses pembelajaran terjemah al-Qur’an karena kelebihan dari tehnik ini

Ultra seperti penjelasan rental diatas meminta setiap konsumennya untuk menjadi member dan membeli semacam voucher dengen nilai tertentu yang digunakan untuk menyewa

Sebagai  perguruan  tinggi  terkemuka  di  Indonesia,  seyogyanya  ITB  ikut  berperan  aktif  untuk  mencari  solusi  bagi  penyelesaian  persoalan  bangsa