119
JEB: Jurnal Ekonomi dan Bisnis E-ISSN: 2746-3745
Vol. 5 No.1 Juli 2021
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER
DI KABUPATEN NIAS SELATAN
Aluiwaauri Tafonao, SE., MM1
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada di Kabupaten Nias Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda. Hasil yang didapat menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari hasil uji thitung (4.355) > ttabel (1.980) sehingga Ho ditolak dan H1
diterima. Citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, hal ini dapat dilihat dari hasil thitung (1.481) < ttabel (1.980) sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Besarnya nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0.246 artinya model tersebut hanya mampu mempengaruhi keputusan pembelian 24.6% dan sisanya 75.4% dipengaruhi faktor lain.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Citra Merek dan Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN
Isu globalisasi yang berkembang saat ini membuat masyarakat semakin sering memanfaatkan media massa untuk mengakses informasi, khususnya media elektronik, seperti komputer dan internet. Inovasi dalam alat komunikasi terus dilakukan oleh industri yang bergerak dalam bidang Teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu manusia dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.
Di Indonesia, teknologi informasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, sehingga hampir semua orang memiliki komputer maupun produk teknologi informasi lainnya. Teknologi informasi dibangun dengan basis utama teknologi komputer. Seiring dengan berkembangnya teknologi komputer membuat semakin ketatnya persaingan bisnis dalam industri teknologi komputer. Selain komputer yang harus disambungkan dengan listrik atau biasa disebut dengan desktop PC, ada pula komputer yang menggunakan baterai atau disebut portable notebook atau dikenal dengan laptop. Keberadaan laptop memberi
120
kemudahan karena bentuknya yang kecil dan ringan sehinnga memudahkan untuk menggunakannya dimana pun dan kapan pun.
Keanekaragaman produk laptop yang ada pada saat ini mendorong konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria sebuah produk laptop yang ideal. Kompetisi tersebut akan terus berlanjut karena beberapa merek baru terus bermunculan dengan berbagai macam varian seperti: HP, Acer, Dell, Toshiba, Asus, dll. Hal tersebut juga dibuktikan dengan penguasaan pangsa pasar (market share) pada produk laptop. Kompetisi tersebut akan terus berlanjut karena sejumlah merek baru terus bermunculan dengan berbagai macam varian. Hal tersebut juga dibuktikan dengan penguasaan pangsa pasar (market share) pada produk laptop merek Acer tahun 2019 - 2020 yang disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Market Share Produk Laptop
Jika dilihat dari tabel di atas, HP mengalami peningkatan market share yang signifikan
dari 22,3 persen menjadi 24,8 persen pada Q2 2020. Di belakang HP, ada Dell yang menempati posisi ketiga dengan pertumbuhan mencapai 15,6 persen dan total pengiriman laptop sebanyak 8,4 juta unit. Apple tercatat mengalami pertumbuhan mencapai 8,5 persen dengan mengirimkan 4,6 juta unit perangkat laptop. Ada pula Acer yang berada di peringkat kelima dengan pertumbuhan pengiriman perangkat tablet hingga 6,7 persen dan total pengiriman laptop sebanyak 3,6 juta unit. Secara keseluruhan, tercatat bahwa total pengiriman laptop dunia mencapai 54,2 juta unit pada kuartal kedua 2020. Angka tersebut meningkat
121
signifikan dibandingkan pada kuartal yang sama tahun 2019 yang hanya mencatat total pengiriman sebanyak 42,5 juta unit (Kompas.com).
Masyarakat Nias Selatan menggunakan Laptop dengan merek yang beragam, Hal ini tentunya dipengaruhi oleh persaingan antar perusahaan dengan strategi pemasaran yang mengutamakan kepuasan konsumen. Agar tujuan perusahaan tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, terutama dengan memahami keadaan masyarakat Nias Selatan yang rata-rata masih bergantung pada hasil pertanian.
KAJIAN LITERATUR Konsep Kualitas Produk
Dalam upaya untuk menarik perhatian konsumen maka perusahaan sebaiknya memperhatikan jenis produk yang ditawarkan serta kualitas produknya, sehingga akan mempengaruhi konsumen untuk tetap loyal terhadap suatu produk tertentu, setelah mengevaluasi produk pascapembelian.
Menurut Abdullah dan Tantri (2012:159) berpendapat bahwa “kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Termasuk dalam keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut bernilai yang lain”. Selanjutnya menurut Gasperz (2013:02) menyatakan bahwa “terminologi Kualitas dapat didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik kualitas dari suatu produk barang/jasa yang dihasilkan, agar memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan Internal ataupun eksternal”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 354) berpendapat bahwa “kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya itu meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan dioperasikan dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya”. Sedangkan menurut Ginting (2011:96) berpendapat bahwa “kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk meragakan fungsinya. Ini menyangkut ketahanan umum produk, reabilitas, presisi, kemudahan pengoperasian dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya”.
Konsep Citra Merek
Perusahaan pada umumnya menginginkan produk yang ditawarkan memiliki ciri khas melalui tanda atau simbol yang melekat pada produk, untuk membedakannya dari produk
122
sejenis lainnya, sehingga konsumen mudah mengidentifikasi jenis produk yang dibutuhkan. Menurut Shimp (2003:12) “citra merek (brand image) dapat didefinisikan sebagai jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu”. Selanjutnya menurut Alma (2016 : 147) “Merek atau cap ialah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu produk/jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya”.
Konsep Promosi
Promosi yang menarik menjadi hal penting dalam kegiatan bisnis, untuk menjangkau target pasar. Promosi menjadi salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menawarkan produk atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon konsumen. Menurut Stanton (1991) dalam Sunyoto (2015:151) mengemukakan bahwa “promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan”. Sedangkan menurut Enis (1974) dalam Alma (2016:179) “promosi bisa diartikan sebagai sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa ataupun sebuah proses membagi ide, informasi atau perasaan Audiens”
Selanjutnya menurut Tjiptono (1997:219) pada hakekatnya “promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”.
Konsep Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen menentukan pilihannya dengan mengkombinasikan antara pengetahuan dan pengalaman. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) mendefinisikan “keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk”.
Sedangkan menurut Cohen dkk (1980) dalam Sunyoto (2018:89) Memberikan definisi “keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya”. Selanjutnya menurut Sunyoto (2015:88) mendefinisikan “pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan
123
penilaian- penilaian secara evaluatif”.
Kerangka Teoritis
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Kualitas produk memiliki hubungan erat dengan keputusan konsumen, apabila produk yang ditawar sesuai dengan harapan konsumen maka konsumen akan loyal terhadap produk itu. Menurut Dharmmesta dan Handoko (2012:102) berpendapat bahwa :
Salah satu dari tujuh komponen yang ada adalah keputusan pembelian tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah barang atau jasa ketika konsumen tersebut menganggap produk itu dibutuhkan. Kualitas produk yang diberikan perusahaan adalah strategi yang tepat untuk menarik perhatian konsumen.
Indikator Kualitas produk
Kualitas Produk dan jasa ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya produk yang satu tentunya memiliki kualitas yang berbeda dengan produk yang lain. Namun disisi lain ada juga beberapa tolak ukur yang bisa digunakan untuk menilai kualitas produk. Menurut Boyd dkk (2000:272) menguraikan beberapa indikator mutu, antara lain :
1. Kinerja (Perfomance), harus terwujud melalui karakteristik pengoperasian produk
2. Tampilan (Feature), merupakan karakteristik produk kedua yang dirancang untuk memperkuat fungsi dasar produk
3. Keandalan (Reliability), adalah kemungkinan bahwa sebuah produk tampil memuaskan sepanjang waktu tertentu
4. Konformansi (Conformance), adalah cara bagaimana karakteristik operasi sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu
5. Daya tahan (Durability), merupakan ukuran hidup sebuah produk 6. Kemampulayanan (Serviceability), berkaitan dengan kecepatan dan
kemudahan memperoleh perbaikan yang mantap
7. Estetika (Esthetic), berkaitan bagaimana sebuah produk terlihat, terasa, terdengar, tercicipi, atau terbuai, penilaian ini bersifat subjektif dan berhubungan pada bagaimana konsumen mengharapkan mutu 8. Persepsi mutu (Perceived quality), sering dihasi lkan dari penggunaan
ukuran tidak langsung ketika konsumen mungkin kurang atau tidak memiliki informasi tentang atribut sebuah produk.
Pengaruh Citra Merek Terhadap keputusan Pembelian
Sebuah merek yang terkenal dan terpercaya merupakan aset yang tak ternilai, merek mempunyai beberapa peran penting bagi perusahaan dalam menunjang kegiatan pemasarannya. Menurut Alma (2016:149) berpendapat bahwa “citra merek yang kuat akan mampu meyakinkan konsumen membeli suatu barang dari merek dan perusahaan yang
124
dikehendakinya, yang cocok dengan seleranya, keinginannya dan juga kemampuannya”.
Indikator Citra Merek
Salah satu tugas perusahaan adalah menciptakan merek yang unik dan berkesan positif dibenak konsumen sehingga akan memungkinkan konsumen mudah mengidetifikasi jenis produk yang dibutuhkan. Menurut Alma (2016:150) Citra merek dapat diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Mudah diingat. Memilih merek atau cap sebaiknya mudah diingat, baik kata-katanya maupun gambar atau kombinasinya sebab dengan demikian langgangan atau calon langgangan mudah mengingatnya
2. Menimbulkan kesan positif. Dalam memberikan cap atau merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan
3. Tepat untuk promosi. Selain untuk kedua di atas, maka untuk merek atau cap tersebut sebaiknya dipilihkan yang bilamana dipakai untuk promosi yang sangat baik.
Pengaruh promosi Terhadap keputusan pembelian
Promosi merupakam salah satu unsur bauran pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen melalui komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Menurut Alma (2016:181) mengemukakan bahwa :
Untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan maka dibutuhkan promosi yang efektif yang mampu memberikan keyakinan kepada konsumen akan suatu produk. Semakin menarik promosi yang dilakukan akan semakin mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan konsumen untuk mencoba membeli dan mengonsumsi produk tersebut.
Selanjutnya menurut Shimp (2004:111) “Promosi mengacu pada setiap intensif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi (pedagang besar dan ritel) dan/atau konsumen untuk membeli serta mendorong marketer untuk agresif mempromosikan produk yang ditawarkan oleh perusahaan”.
Indikator Promosi
Promosi merupakan sebuah komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, namun dalam hal ini ada beberapa indikator sehingga dapat terwujudnya promosi yang efektif. Menurut Kotler (2002:250) mengemukakan beberapa indikator promosi, antara lain :
1. Frekuensi promosi, yaitu jumlah promosi yang dilakukan dalam suatu waktu melalui media promosi
2. Kualitas promosi, adalah tolak ukur seberapa baik promosi dilakukan 3. Kuantitas promosi, nilai atau jumlah promosi yang diberikan
125 KUALITAS PRODUK (X1)
CITRA MEREK (X2) PEMBELIAN (Y)
PROMOSI (X3)
4. Waktu promosi, adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan
5. Ketetapan dan kesesuaian sasaran promosi, merupakan faktor yang diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.
Indikator Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen sebagai proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Menurut Simamora (2008:15) yang dikutip oleh Manoppo terdapat tiga indikator dalam keputusan membeli:
1. Pemrakarsa (initiator). Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (influencer). Orang yang pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.
3. Pengambilan keputusan (decider). Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.
1. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:29) adalah “metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
126
kesimpulan berlaku umum”.
Populasi
Menurut Sugiyono (2012:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan Laptop Acer Kabupaten Nias Selatan.
Sampel
Menurut sugiyono (2012:116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Menurut sugiyono (2012:117) pengertian “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria atau pertimbangan tertentu”. Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 responden.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan instrumen penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menentukan nilai yang berpengaruh dengan nilai Y (sebagai variabel dependen) dan untuk menafsir nilai- nilai yang berpengaruh dengan nilai X (sebagai variabel independen), dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak program SPSS 15.0, maka persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut, Umar (2013:126).
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Keputusan pembelian (variabel terikat)
A : Konstanta
b1 : Koefisien regresi untuk X1
b2 : Koefisien regresi untuk X2
b3 : Koefisien regresi untuk X3
X1 : Kualitas produk (Variabel bebas)
X2 : Citra merek (variabel bebas)
X3 : Promosi (variabel bebas)
127
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Hasil Uji T (Parsial)
Sumber: Data Primer yang diolah Penulis
Pada tabel diatas, diperoleh thitung untuk variabel kualitas produk (X1) sebesar 4,355
dan tingkat signifikan 0.000. sedangkan nilai ttabel pada ɑ =0.05, df = (n-k) (k-1) pada df
numerator 3, df dominator 116 adalah sebesar 1,980. Karena nilai thitung (4.355) > ttabel (1,980)
dan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H1
diterima dengan arti bahwa variabel kualitas produk (X1) berpengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian (Y).
Untuk variabel Citra Merek terlihat pada tabel 4.1 diatas, thitung untuk variabel citra
merek (X2) sebesar 1,481 dan tingkat signifikan 0,141. sedangkan nilai ttabel pada ɑ =0.05, df
= (n-k) (k-1) pada df numerator 3, df deminator 116 adalah sebesar 1,980. Karena nilai thitung
(1,481) < ttabel (1,980) dan tingkat signifikan sebesar 0,141 > 0,05, maka keputusannya adalah
Ho diterima dan H1 ditolak dengan arti bahwa variabel citra merek (X2) tidak berpengaruh
terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Pada tabel 4.1, diperoleh thitung untuk variabel promosi (X3) sebesar 1,989 dan tingkat
signifikan 0.049. sedangkan nilai ttabel pada ɑ =0.05, df = (n-k) (k-1) pada df numerator 3, df
dominator 116 adalah sebesar 1,980. Karena nilai thitung (1,989) > ttabel (1,980) dan tingkat
signifikan sebesar 0,049 < 0,05, makakeputusannya adalah Ho ditolak dan H1 diterima dengan
arti bahwa variabel promosi (X3) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
PENUTUP Kesimpulan
Dari hasil estimasi yang dilakukan maka variabel kualitas produk dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Laptop Acer pada masyarakat di
128
Kabupaten Nias Selatan kecuali variabel citra merek. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,246 (24,6%) sehingga dapat ditunjukan bahwa 24,6% variabel terikat (keputusan pembelian) dapat dijelaskan variabel bebas (kualitas produk, citra merek dan promosi) sedangkan sisanya 75,4% dipengaruhi oleh varibel lain.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulkan dari penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal kepada pihak yang terkait :
1. Kualitas produk harus ditingkatkan melalui berbagai upaya dalam mengoptimalkan dari segi kualitas oleh pihak perusahaan sehingga konsumen merasa nyaman menggunakan produk Laptop Acer.
2. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa citra merek kurang mampu mempengaruhi keputusan pembelian pada Laptop Acer di Kabupaten Nias Selatan, sehingga diharapkan supaya perusahaan memperbaiki sistem pemasaran yang mengacu pada peningkatan citra merek produk itu sendiri.
3. Promosi mengenai produk Laptop Acer harus digencar sedemikian rupa supaya konsumen mudah mendapatkan informasi mengenai produk.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Francis, Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Alma, Buchari. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta Bali, Terselina, Wati 2019. Hubungan Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Di Apotik Nurani Telukdalam. Jurbal Ilmiah Mahasiswa STIE Nias Selatan.
(Volume II: 275-288)
Boyd, Herper, W dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Dharmmesta, Basu, Swastha dan Hani, Handoko. 2016. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Gaspersz, Vincent. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Ginting, Nembah, Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung : CV. Yrama Widya Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks
129
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Prenhallindo
Manopo, Jacky dan Tumbuan. 2014. Citra Merek dan Kualitas Produk dan Promosi
pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Parfum Excite Oriflame. Jurnal EMBA. (Volume II : 2-3)
Nitisusastro, Mulyadi. 2012. Perilaku Konsumen. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sunyoto, Danang. 2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta : CAPS (Center for
Academic Publishing Service)
Suryani, Tatik. 2010. Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Perusahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI
Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta : RAJAGRAFINDO PERSADA