MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Prasetya Nugroho (18014005)
Asisten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/2016 EL3215-Praktikum Sistem Kendali
Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer – STEI ITB
Abstrak
Percobaan Modul 2 Sistem Kendali Kecepatan bertujuan untuk memahami konsep pengendalian kecepatan pada motor DC. Terdapat dua jenis pengendalian yaitu pengendalian lingkar terbuka dan lingkar tertutup. Pada percobaan pertama digunakan sistem pengendalian lingkar terbuka, kemudian dilanjutkan dengan percobaan sistem kendali lingkar tertutup dengan menghubungkan output tachogenerator menjadi feedback ke Unit Op Amp. Hasil percobaan menunjukkan sistem lebih cepat mencapai keadaan steady state atau tunak saat menggunakan sistem lingkar tertutup. Percobaan dengan sistem lingkar tertutup menerapkan pengendali P, pengendali PI dan pengendali PD pada motor DC. Masing- masing konfigurasi pengendali memiliki karakteristik yang berbeda terhadap error.
Kata kunci: kecepatan, lingkar tertutup, lingkar terbuka, pengendali PID.
1. P ENDAHULUAN
Pada modul sebelumnya telah dilakukan percobaan mengenai pemodelan suatu sistem. Untuk menindaklanjuti pemodelan, pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai sistem pengendali kecepatan.
Adapun tujuan dari percoban ini adalah memahami konsep pengendalian kecepatan motor DC. Agar pemahaman dari konsep pengendalian motor bisa tercapai, maka dalam percobaan ini diharapkan praktikan mampu untuk :
a. Memahami konsep pengendalian kecepatan motor DC secara umum, baik sistem lingkar terbuka maupun lingkar tertutup.
b. Memahami sistem pengendali PID (khususnya pengendali PI) untuk pengendalian kecepatan motor DC.
c. Mampu melakukan analisis kinerja terhadap suatu sistem kontrol.
2. S TUDI P USTAKA
1 P ENGENDALIAN K ECEPATAN Hubungan antara tegangan input motor DC V
mdengan kecepatan putaran motor ω
mpada percobaan sebelumnya dapat dinyatakan dalam domain Laplace sebagai berikut:
ω
m( s) V
m(s) = K
τs+1
Pada dasarnya terdapat dua jenis sistem pengendali kecepatan, yaitu sistem pengendalian lingkar terbuka dan pengendalian lingkar tertutup.
Sistem pengendalian lingkar terbuka :
input output
Pada pengendali lingkar terbuka, keluaran sistem tidak diumpan balikkan untuk dibandingkan dengan sinyal referensi.
Sistem pengendalian lingkar tertutup :
i
nput outputPada pengendalian lingkar tertutup, keluaran sistem diumpan balikkan untuk dibandingkan dengan sinyal referensi. Hal ini berguna agar keluaran sistem bisa sesuai dengan sinyal referensi.
2 P ENGENDALI PID
Pengontrol PID (Proportional Integral Derivative) merupakan salah satu jenis pengontrol yang paling banyak digunakan di industri sekarang ini. Pengontrol PID terdiri dari tiga komponen, yaitu komponen Proporsional (P), komponen Integral (I) dan komponen Derivatif (D).
plant pengenda
li
kontrol plan
t
Secara umum bentuk persamaan pengontrol PID dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:
u (t)=K
pe (t )+K
i∫
0 t
e (t)dt+ K
dde(t ) dt
Dalam domain Laplace dinyatakan sebagai :
u (s)
e(s) = K
p+ K
is + K
ds
3. A LAT DAN K OMPONEN
Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Modular Servo System MS-150.
2. Multimeter.
3. Osiloskop/recorder XY.
4. Kabel jumper.
5. Stopwatch.
4. H ASIL DAN A NALISIS
Pengendalian Lingkar Terbuka
Pada percobaan pengendalian kecepatan dengan sistem lingkar terbuka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4- 1 Hasil pengukuran tegangan pada AU
V
AU7 V V
deadban d6,12 V
Gambar 4- 1 V
tchsebelum dilakukan pengereman
Gambar 4-1 merupakan representasi output tegangan pada tachogenerator sebelum dilakukan pengereman. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah pada kondisi Kp = 1, serta tidak ada penguatan integral maupun derivatif diperoleh kurva output yang terdapat overshoot. Karakteristik ini sudah sesuai dengan teori.
Setelah itu dilakukan percobaan dengan memberi beban secara bertahap pada tachogenerator, hasilnya adalah sebagai berikut :
Gambar 4- 2 V
tchdengan pengereman Adanya penambahan beban atau pengereman, waktu untuk mencapai kondisi steady semakin lama. Penambahan beban disini disebabkan oleh peletakkan pengereman sistem. Hal ini disebabkan nilai konstanta waktu τ = Jm/Dm semakin kecil seiring pertambahan Dm (faktor redaman motor).
Dari percobaan ini dapat dilihat juga nilai tegangan steady state akan makin kecil saat dilakukan pengereman atau penambahan beban.
Artinya, semakin besar beban atau
pengereman yang diberikan maka tegangan
steady state akan semakin kecil, begitu juga
pada waktu untuk mencapai kedaan steady state tersebut pun semakin lama.
Kekurangan pengendalian sistem open loop pada motor adalah adanya current inrush (arus starting yang besar dan bisa menyebabkan kerusakan komponen). Selain itu, sistem open loop juga kurang stabil karena output sistem sensitif terhadap perubahan input. Hal itu nampak dari perubahan beban yang langsung mempengaruhi perubahan kecepatan motor.
Pengendalian Lingkar Tertutup
Pada percobaan pengendalian kecepatan dengan sistem lingkar tertutup diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4- 2 Hasil pengukuran tegangan pada AU
V
AU11,7 V V
deadband