Design Thinking
Prepared by:
Muhammad Yoga Aulia Pricilia Clarissa Syafira
Belajar Cepat
World changes rapidly
Belajar Terus Menerus
Criticize the uncertain future &
complexity of current facts
Belajar untuk Berkembang
V U C A
The complexity of things make the future of the world ambiguous. Learn
forward.
Dunia membutuhkan
agile & tough learner
siap menghadapi
Volatile – Uncertainty – Complexity - Ambiguity
Dengan tindakan pembelajaran yang tepat,
Menjadi key driver progress ekonomi jangka panjang
Action: Innovation
Addressing issues:
inequality & climate crisis Menurut World Economic Forum, Inovasi dapat membantu:
pasar pertumbuhan baru dapat muncul
Dengan tindakan pembelajaran yang tepat,
Menjadi key driver progress ekonomi jangka panjang
Action: Innovation
Overcome impacts of pandemic
Addressing issues: inequality & climate crisis
Deep transformation across all sectors
BUMN, Pemerintah, Swasta, masyarakat aktif dalam mengembangkan pasar-pasar baru
Menurut World Economic Forum, Inovasi dapat membantu:
Melalui:
Peluang untuk masyarakat
Saat ini masyarakat memiliki peluang untuk beralih ke jalur pertumbuhan yang lebih inklusif
pasar pertumbuhan baru dapat muncul
What is DESIGN
THINKING?
● Solution-based approach untuk mengatasi sebuah tantangan, atau pun masalah
● Design Thinking adalah cara berpikir kreatif yang
melibatkan partisipasi aktif, bukan hanya teori
● THINKING BY DOING untuk berinovasi
Proses iteratif yang bertujuan untuk:
● Memahami pengguna
● Menantang asumsi
● Mendefinisikan ulang masalah
→ identifikasi sistem, strategi atau solusi terbaru
DESIGN THINKING
● People Centered
Mulai dari perspektif pengguna, dari lingkungan anda
● Highly Creative
Pandang dari berbagai sudut, keluar dari zona nyaman
● Hands-on
Langsung mulai bereksperimen; kegagalan adalah bagian dari proses
● Iterative
Memahami > Membuat > Mempelajari
Elemen Utama
Step 1:
EMPATHIZE
Empati, pada masalah dan kondisi dari user
yang menjadi target desain kita
3 Langkah Empati
Observe
Memahami bagaimana user kita berinteraksi dengan sekitar. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan,
untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan dan inginkan
Engage
Masuk ke interview langsung, mendapatkan persepsi primer dari user
Immerse
Letakkan diri kita di posisi user, untuk lebih memahami
kebutuhan sebenarnya dari user
Kosongkan Asumsi
■ Jangan gunakan asumsi dan persepsi pribadi kita, karena akan mengubah persepsi user
■ Hindari miskonsepsi dan stereotype
■ Hindari sikap judgemental
■ Tanya semua jika belum jelas, persepsi harus datang dari user
■ Temukan pola persepsi
“Hear to listen, not to reply”
What-How-Why
■ What - tuliskan hal yang sedang kita amati dari user tanpa asumsi
■ How - input penilaian kita tentang info dari user, apakah positif/
negatif? Sertakan banyak kata sifat untuk mendeskripsikan
■ Why - interpretasikan motivasi dan emosi dari user. Akan membantu untuk menemukan pola persepsi antar user
EMPATHY TOOLS
5 Why
■ Ketika kita tidak menangkap persepsi dari user, terus tanyakan dengan pertanyaan Why
■ Digunakan untuk mengetahui akar permasalahan sebenarnya
■ Jangan gunakan user lain sebagai alasan suatu user, masalah ada di process bukan di people
Empathy Map
■ Think/Feel - hal yang user pikirkan/
rasakan
■ Hear - komentar yang user dengar dari orang sekitar
■ See - hal yang user lihat
■ Say/Do - respon yang user lakukan/
keluar lewat kata-kata
EMPATHY TOOLS
EMPATHY MAP
VALUE PROPOSITION DESIGN
Step 2:
DEFINE
Proses dan sintesiskan temuan anda di proses
Empathy untuk membentuk sudut pandang pengguna yang akan Anda tangani
01
04
Pengguna
kembangkan pemahaman tentang tipe orang yang Anda rancang untuk
Wawasan
ungkapkan wawasan yang Anda kembangkan dan tentukan asas
03
Kebutuhan
Sintesis dan pilih serangkaian kebutuhan terbatas yang menurut Anda penting untuk dipenuhi
02
Simpulkan
Mengartikulasikan secara jelas Masalah yang ingin Anda selesaikan
“Saya adalah (Target Market) yang butuh (Customer Job).
Saya ingin (Gain), tapi ternyata (Pain). Saya (Definisi / artikulasi masalah)”
Step 2: DEFINE
Step 3:
IDEATE
Fokus pada pembuatan ide. Jelajahi berbagai macam dan banyak ide untuk melampaui solusi yang jelas untuk sebuah
masalah.
Brainstorm, Braindump, Brainwrite,
Brainwalk
Challenge Assumption
Mindmap, Sketch, Storyboard
SCAMPER
Step 3: IDEATE
CONTOH CARA IDEATE
BRAINWRITE
Membutuhkan perspektif yang kreatif dari sekelompok orang
MINDMAP
Partisipan membuat jaringan hubungan, mencari koneksi antara
masalah dan solusi
● Kreativitas:
gabungkan imajinasi dengan pemikiran rasional
● Sinergi kelompok:
manfaatkan kelompok untuk mencapai ide-ide baru, membangun ide-ide orang lain
● Transisi dari
identifikasi masalah/
tantangan, pada eksplorasi solusi
Step 4:
PROTOTYPE
Prototype adalah bentuk fisik dari ideate,
dibuat sebagai bahan testing dan evaluasi
sebelum produk dikembangkan dalam
skala sebenarnya.
Yang penting mulai dulu.
Start Building
Buat model sampel: Dapat berupa objek fisikatau sketch digital.
Tidak ada bagus atau jelek, yang penting tergambarkan;
basic model
Storyboard
Buatlah skenariorole play dalam lingkungan nyata (terlihat
secara fisik) dan biarkan penonton merasakan ide yang anda buat.
Pikirkan cara simple, efisien, dan cepat untuk membentuk ideyang sudah dibuat agar kita dapat merasakan melalui interaksi dengan produk tersebut.
Interaksi dengan Prototype dapat menstimulasi empati yang lebih tinggi dan membentuk solusi yang lebih baik dari ide awal.
Step 4: PROTOTYPE
Methodology
Low Fidelity Prototyping
● Metode ini membutuhkan lebih sedikit waktu, keterampilan khusus, dan sumber daya; simplicity.
● Tujuannya bukan untuk mengesankan pengguna, tetapi untuk belajar dari mereka. Teknik ini memfasilitasi untuk berempati, bukan untuk marketing penjualan.
● Membuka percakapan antara kebutuhan pengguna dan desainer
01
Step 4: PROTOTYPE
High Fidelity Prototyping
● Ketika Anda memiliki ide tentang elemen interaktif, seperti skema navigasi dari layar ke layar lainnya; animasi; dan interaksi mini, dan mampu membuat prototipe mereka
● Saat Anda ingin menguji detail produk Anda dalam hal elemen UI, skema warna, atau salinan
● Ketika Anda ingin tahu bagaimana perasaan pengguna target Anda tentang produk Anda dan Anda ingin mendapatkan pendapat mereka tentang desain Anda.
Mobile & web software prototyping tools:
Proto.io, InVision, Pixate, Axure, Principle, Form, Framer, Adobe XD
02
Representasi interaktif dari produk yang paling mirip dengan desain akhir dalam hal detail dan fungsionalitas.
Tingkat kelengkapan yang tinggi, memungkinkan pengguna memeriksa kegunaan secara detail dan membuat kesimpulan tentang perilaku pengguna.
Methodology
Step 4: PROTOTYPE
Step 4:
PROTOTYPE
Step 5:
TESTING
Mintalah feedback tentang prototipe Anda.
Pelajari tentang pengguna Anda, ubah
tampilan Anda, dan kembangkan prototipe
Anda.
Testing (Uji)
“Buat prototipe seolah-olah Anda benar,
uji seolah-olah Anda salah”
Methodologies
01 Wizard of Oz 02 Card Sorting
Testing (Uji)
Kumpulkan pengguna, tunjukan, jangan diberitahu.
Evaluasi cara pengguna
menggunakan prototipe tersebut.
● Kuadran 1: Kritik konstruktif
● Kuadran 2: Fokus pada 1 kritik yang penting
● Kuadran 3: Pertanyakan
● Kuadran 4: Kembangkan ide baru
Evaluation
Case Study
Sebagai contoh pengembangan inovasi menggunakan Design Thinking Process
Evaluation
Empathize
Target : 200 sampel Pengguna Jalan Tol dengan berbagai ragam latar belakang
Metode : Wawancara langsung dan by phone
Tanya : Masalah-masalah di koridor jalan tol saat mudik lebaran Jawab : Rest area penuh, rest area
kotor, parkir rest area sampai keluar, kemacetan di jalan tol, kemacetan di pintu tol,
pelayanan di koridor jalan tol
Define
Masalah di Rest Area
Pelayanan di Rest area belum memadai secara kualitas dan kuantitas
Pelayanan dan Informasi
Penyampaian informasi dari JM ke user dinilai belum memuaskan
Kemacetan di Jalan Tol
Kemacetan yang
disebabkan oleh banyak faktor termasuk rest area dan ramp in/out
Kemacetan di Gerbang Tol
Disebabkan proses pembayaran yang masih memakan waktu ditambah faktor seperti saldo kurang Dari mayoritas persepsi yang masuk dari user,
perlahan bisa dikerucuti ke 4 kategori ini
Ideate
Untuk mengakomodir persepsi user sebanyak-banyaknya maka muncul lah ide Travoy
Ideate
Untuk mengakomodir masalah macet di Gerbang Tol, maka muncul lah, ide
pengembangan Electronic Toll Collection (ETC)
Sensor :
Radio Frequency Identification (RFID) Dedicated Short Range
Communication (DSRC)
Global Navigation Satellite System (GNSS)
Optical Beam Sensor (OBS) License Plate Recognition (LPR) Automated Vehicle Classification (AVC)
Server
Mesin GTO / Lane Controller
Automatic Lane Barrier
MLFF (Multi Lane Free Flow)
Smart CCTV
DSRC (Dedicated Short Range Communication)
On Board Unit Semua data seperti data kendaraan, saldo, user dan
history transaksi akan Terpusat dalam server Jasa Marga
SLFF (Single Lane Free Flow)
Ideate
Muncul juga ide-ide yang lain!
Prototype & Testing
Data non-updated (2019)
you
Pricilia Clarissa Syafira priciliacs.20@gmail.com Muhammad Yoga Aulia m.yoga.aulia@gmail.com
Thank
● https://interaction-design.org/literature/artivle/what-is- design-thinking-and-why-is-it-so-popular
● Stanford School Design Thinking Bootleg
● https://media.nngroup.com/media/articles/attachments/D esign-thinking-101-NNG.pdf
● https://hbr.org/2018/09/why-design-thinking-works
● https://www.smashingmagazine.com/2014/10/the-skeptics-guide-to-low- fidelity-prototyping/
● https://blog.prototypr.io/high-fidelity-prototyping-what-when-why-and-how- f5bbde6a7fd4