Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012
F.4
Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk
Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur
Drs. Hasnedi, M.Si.
LATAR BELAKANG
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
Keputusan pemerintah mengurangi pemakaian BBM dan BBG dari minyak bumi, dan meningkatkan pemakaian batubara dan bahan bakar alternatif.
Cadangan batubara dan limbah biomassa di daerah Kalimantan Timur masih cukup besar, namun membutuhkan teknologi pengolahan yang lebih baik guna melindungi daerah tersebut dari pencemaran lingkungan.
Kelebihan proses pirolisa ini adalah peralatannya yang bisa dibuat sederhana sehingga biaya pembuatan plant dapat lebih murah dan terjangkau oleh industri kecil.
Produk yang dihasilkan adalah bahan bakar gas, bahan bakar padat dan juga
bahan bakar cair, dimana pada proses ini tidak ada produk sampingan atau
buangan yang akan mencemari lingkungan.
PERMASALAHAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
• Apakah pemanfaatan batubara dan biomassa dengan proses pirolisa ini dapat diterapkan di daerah yang mempunyai potensi bahan bakunya, dalam rangka mendukung peningkatan pemanfaatan sumber daya daerah Kaltim menjadi sumber energi dan bahan baku industri?
Karena proses pirolisa ini akan dihasilkan:
Gas berguna sebagai sumber energi di rumah tangga dan untuk pembangkit listrik.
Tar berguna sebagai bahan baku industri bahan bakar minyak.
Kokas berguna sebagai sumber energi pengecoran logam maupun
sebagai bahan reduktor pada pabrik baja.
METODOLOGI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
• Ruang Lingkup Kegiatan
Proses Pirolisa pada prinsipnya adalah memanaskan batubara pada suhu tertentu dengan jumlah oksigen yang terbatas. Reaksi pembakaran parsial tersebut akan menghasilkan syngas, tar dan kokas sebagai produk.
• Fokus Kegiatan
Sumber energi baru dan terbarukan
• Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan dan perakitan peralatan Pirolisa yang dilaksanakan oleh tim pirolisa PTPSE.
Uji coba pelaksanaan pengoperasian alat pirolisa di laboratorium PTPSE Serpong.
Melaksanakan analisa terhadap produk yang dihasilkan.
Melakukan evaluasi dan analisa ekonomis.
Sosialisasi ke pemilik tambang ataupun daerah yang mempunyai sumberdaya batubara dan biomasa.
Melaksanakan evaluasi akhir tim pirolisa bersama mitra di daerah.
• Perkembangan dan Hasil Kegiatan
Perkembangan dan Hasil Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 4
0 10 20 30 40
H2 O2 N2 CH4 CO CO2
% Komposisi
Komponen Syngas Sekam Padi
500 oC 600 oC 700 oC 0
5 10 15 20 25 30 35
H2 O2 N2 CH4 CO CO2
% Komposisi
Komponen Syngas Batubara Ecocoal
600 oC 700 oC
800 oC 0
10 20 30 40 50
H2 O2 N2 CH4 CO CO2
% Komposisi
Komponen Syngas Serbuk Gergaji Kayu Samarinda
600 oC 700 oC 800 oC
Komponen dalam syngas yang berperan penting dalam nilai kalor gas adalah metana. Komposisi metana tertinggi berasal dari :
• Batubara sebesar 23,27% (T = 800
oC)
• Serbuk gergaji sebesar 15.68% (T = 700
oC)
• Sekam padi sebesar 8,92% (T = 500
oC)
Perkembangan dan Hasil Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 5
Nilai kalor Syngas
Umpan GHV (kcal/kg) NHV (kcal/kg)
600 oC 700 oC 800 oC 600 oC 700 oC 800 oC
Batubara 5.569,18 7.246,39 7.699,72 4.949,32 6.420,04 6.831,54 Serbuk gergaji
kayu Samarinda 2.690,27 5.872,99 5.680,25 2.441,01 5. 286,95 5.107,82 500 oC 600 oC 700 oC 500 oC 600 oC 700 oC Sekam Padi 1.966,78 1.959,34 1.922,56 1.776,61 1.773,92 1.720,29
Nilai kalor syngas dari yang tertinggi yaitu:
• Batubara sebesar GHV 7.699,72 kcal/kg dan NHV 6.831,54 kcal/kg (T = 800oC)
• Serbuk gergaji sebesar GHV 5.872,99 kcal/kg dan NHV 5. 286,95 kcal/kg (T = 700oC)
• Sekam padi sebesar GHV 1.966,78 kcal/kg dan NHV 1.776,61 kcal/kg (T = 500oC) Gambar 1. Nyala
api dari syngas batubara Ket:
Nyala sangat baik
Gambar 2. Nyala api dari syngas
serbuk gergaji kayu Samarinda Ket:
Nyala sangat baik
Gambar 4. Nyala api dari syngas sekam padi Ket:
Nyala kurang baik
• Kesimpulan:
Komponen dalam syngas yang berperan penting dalam nilai kalor gas adalah metana.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa syngas dengan komposisi metana tertinggi berasal dari umpan batubara yaitu sebesar 23,27% (pada suhu 800oC), disusul umpan serbuk gergaji sebesar 15.68% (pada suhu 700oC) dan umpan sekam padi sebesar 8,92% (pada suhu 500oC).
Nilai kalor syngas dari yang tertinggi yaitu batubara sebesar GHV 7.699,72 kcal/kg dan NHV 6.831,54 kcal/kg (T = 800oC), serbuk gergaji sebesar GHV 5.872,99 kcal/kg dan NHV 5. 286,95 kcal/kg (T = 700oC), dan sekam padi sebesar GHV 1.966,78 kcal/kg dan NHV 1.776,61 kcal/kg (T
= 500oC)
Komposisi produk pirolisa batubara Samarinda yaitu 24,1 % gas, 42,9 % kokas, dan 33,1 % tar.
Sedangkan produk pirolisa batubara Ecocoal yaitu 18,7 % gas, 59,6 % kokas, dan 21,7 % tar.
Produk gas yang dihasilkan bagus dan kokas yang dihasilkan cocok diproduksi dengan peralatan pirolisa yang telah dirancang (karena kokas yang dihasilkan tidak menggumpal sehingga mudah dikeluarkan dari reaktor).
Perkembangan dan Hasil Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 6
SINERGI KOORDINASI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan
Koordinasi dengan Balitbangda dan industri kecil
• Nama lembaga yang diajak koordinasi
Balitbangda Kalimantan Timur Divisi Pertambangan
PT. Bukit Baiduri Energi (BBE)
• Strategi pelaksanaan koordinasi
Koordinasi awal dilakukan dengan pihak Ristek terkait dengan program MP3I serta lokus dan fokus yang ditentukan
Koordinasi dengan pihak Kalimantan Timur dalam hal ini diwakili oleh Balitbangda Kaltim.
Koordinasi di Kalimantan dengan pihak Balitbangda serta mitra terkait. Selain itu dilakukan pengambilan sampel beruapa batubara.
Koordinasi terakhir yaitu dilaksanakannya sosialisasi ke pada Balitbangda dan mitra terkait.
• Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan
Sudah didapat sampel batubara dari Samarinda.
Pertemuan dengan Balitbangda Kaltim dan Dinas Pertambangan dan Energi Kaltim
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan
Tahap pertama dilakukan uji coba peralatan pirolisa skala lab, kemudian di scale up menjadi bench hingga pilot berkapasitas 10‐15 kg/hari.
Pendekatan dan sosialisasi ke Pemda Kaltim untuk bekerjasama dalam menerapkan pemanfaatan batubara dan biomasa dengan proses Pirolisa
• Wujud ‐ bentuk pemanfaatan hasil kegiatan
Pembangunan pilot plant pirolisa.
• Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan
Jumlah belum ada. Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan yaitu produsen batubara dan penghasil limbah kayu di sekitar tambang batubara dan hutan.
• Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan
Gas produk dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh industri dan rumah tangga.
Kokas dapat digunakan sebagai bahan bakar pada industri logam.
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9
• Rancangan Pengembangan ke depan
Pengembangan skala seperti bench scale atau pilot, dengan mengacu pada prototipe yang sudah ada.
Modifikasi pada beberapa bagian, seperti modifikasi pada sistem heater yang saat ini menggunakan listrik, untuk ke depannya menggunakan panas dari batubara.
• Strategi Pengembangan ke depan
Melakukan kerjasama dengan mitra atau dengan Balitbangda Kalimantan Timur, untuk melakukan pengembangan skala laboratorium.
Bersama dengan mitra industri menyelidiki dan meneliti teknologi pirolisa skala laboratorium.
Bersama dengan mitra industri dan Balitbangda mengembangkan skala alat pirolisa menjadi skala pilot plant yang digunakan untuk mendukung industri batubara maupun biomassa hulu.
• Tahapan Pengembangan ke depan Lab
Data kondisi optimum Data analisa GC, uji proximate,
nilai kalor, sulfur
Scale up
Bench
Scale up
Pilot
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 10
FOTO KEGIATAN
• Foto Koordinasi dengan pihak terkait
• Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
•Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan
TERIMA KASIH
Tim Peneliti:
Nurdiah Rahmawati, ST.
Galuh Wirama Murti, ST.
Al Hakam, SE.
Nugroho Adi Sasongko, ST., M.Sc.