• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan dalam Pasal 272 ayat (1) bahwa Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman RPJMD.

Penjabaran dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah tersebut diatas setiap Organisasi Perangkat Daerah tidak terkecuali Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah dan Renja Kerja (Renja) Perangkat Daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Ayat (3) Rencana Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf a dan huruf b dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Proses perumusan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2021 dapat dilihat sebagaimana gambar bagan air dibawah ini:

(2)

Gambar. G-IV.A.2

Bagan Alir Penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja

PENYUSUNAN RPJ MD

Persiapan Penyusunan Renstra-SKPD

Analisis Gambaran pelayanan SKPD Perumusan

Isu-isu strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan kebijakan

Perumusan rencana kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan rencana program

prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan

· Gambaran pelayanan SKPD

· isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

· visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan

· rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD

SPM

Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/

Kota

SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator keluaran program dan PAGU

per SKPD

Penelaahan RTRW

Verifikasi Rancangan Renstra SKPD dgn

Rancangan Awal RPJ MD

Rancangan Renstra-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian

Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda

sesuai Tidak sesuai

Penyusunan Rancangan RPJMD

Pelaksanaan Musrenbang RPJMD

Perumusan Rancangan Akhir RPJMD

Penyempurnaan Rancangan Renstra-SKPD

Penetapan Renstra-

SKPD

RENSTRA- SKPD Penyesuaian

Rancangan Renstra-SKPD

berdasarkan hasil verifikasi

PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN

Verifikasi Rancangan Akhir Renstra

SKPD

Rancangan Akhir Renstra

SKPD

sesuai

Tidak sesuai PERDA ttg

RPJMD

Penelaahan KLHS

Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/

Kota Renstra-KL dan Renstra

SKPD Prov

(3)

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga sebagaimana bagan air diatas mengacu pada RPJMD Kabupaten Purbalingga 2016-2021, Renstra K/L dan Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Tengah serta Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Nomor 8) , dengan menentukan arah kebijakan serta memahami faktor-faktor kunci keberhasilan sebagai tolok ukur Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja terhadap perubahan kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal.

Guna menentukan eksistensi dan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalinga selama 5 (lima) tahun kedepan, Rencana Strategis tersebut diharapkan dalam pelaksanaan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga akan lebih terarah serta mampu memenuhi tuntutan masyarakat atas transparasi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

Dokumen perencanaan strategis (Renstra) Perangkat Daerah sangat bermanfaat dan diperlukan terutama untuk :

1. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga yang sangat kompleks.

2. Pemilihan kebijakan mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan Program dan Kegiatan serta kebutuhan sarana prasarana dan pembiayaan.

3. Memberikan komitmen pada aktivitas kegiatan operasional.

4. Mendorong peningkatan pelayanan publik.

5. Peningkatan kualitas SDM aparatur Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksananan tugas sesuai dengan Tugas dan Fungsi.

Dalam memenuhi tuntutan masyarakat atas transparasi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan tersebut sudah barang tentu membutuhkan perencanaan strategis yang sistimatis,

(4)

konsisten dan berkelanjutan terutama dalam rangka meningkatkan efesiensi serta efektifitas organisasi perangkat daerah (OPD), sehingga dapat berorentasi pada pencapaian hasil dan meningkatkan efisiensi serta efektifitas program dan kegiatan guna pencapaian tujuan dan sasaran serta arah kebijakan selama tahun 2016-2021 atau 5 (lima) tahun.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum Rencana Startegis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga adalah :

1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangnan Nasional (SPPN);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679):

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negera Repulik Indonesia Nomor 4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standart Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

(5)

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negera Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2005-2025;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purbalingga;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Nomor 8);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Nomor 12);

12. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor. 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

(6)

Maksud perumusan Perencanaan Strategis Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja 2016-2021 adalah untuk menetukan arah dan kebijakan organisasi guna merencanakan hasil yang hendak dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan RPJMD.

1.2.1. Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Startegis (Renstra) PD tahun 2016-2021 merupakan pedoman dan panduan bagi seluruh Aparat Sipil Negara khususnya pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga dalam melakukan aktivitasnya sesuai dengan kedudukan, organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja organisasi guna pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan juga untuk memecahkan permasalahan/atau kendala serta cara mengatasi kendala. Rencana Strategis (Renstra) PD tahun 2016-2021 yang nantinya dijadikan sebagai bahan evaluasi serta koreksi atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan serta perencanaan program kegiatan pada tahun-tahun yang lalu sebagai pembanding, guna tolok ukur bahan evaluasi pada perencanaan strategis (Renstra) kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang.

1.4. Sistematika Penyusunan

Penyusunan rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga tahun 2016-2021 sebagaimana sebagaimana diamanatkan dalam BAB II Bagian Kedua Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana Perangkat Daerah Pasal 11 Ayat (3) huruf a dan huruf b dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

(7)

Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

1.2 Landasan Hukum

Ketentuan dalam Pasal 255 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa : ” satuan polisi pamong praja dibentuk untuk menegakkan perda dan perkada, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat, serta ketentuan Pasal 37 ayat (3) huruf e dan ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja.

Kabupaten Purbalingga diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

(8)

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga melalui Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud penyusunan rencana strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga tahun 2016-2021 adalah untuk menentukan arah tujuan, sasaran, capaian, dan arah kebijakan yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai RPJMD Kabupaten Purbalingga.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra adalah sebagai bahan evaluasi dan koreksi atas program serta kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun yang lalu, serta diharapkan sebagai bahan perbaikan pada 5 (lima) tahun yang akan datang.

1.4 Sistematika Penyusunan

Sistem penulisan Renstra menjelaskan masing-masing BAB, serta menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Satpol PP, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II Gambaran Pelayanan Satpol PP

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Satpol PP dalam penyelenggaraan urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat serta urusan Kebakaran, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Satpol PP dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, sarana

(9)

dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas operasional dilapangan.

Capaian - capaian penting pelaksanaan tugas dilapangan baik capain program maupun kegiatan prioritas yang telah dihasilkan melalui rencana strategis (Renstra) di periode tahun 2010-2015 selanjutnya dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi apakah ada hambatan-hambatan atau kendala- kendala yang dihadapi serta mencari solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut kemudian diusulkan menjadi program dan kegiatan prioritas melalui rencana strategis (Renstra).

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Satpol PP

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Satpol PP, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.

2.2 Sumber Daya Satpol PP

2.2.1 Kondisi Pegawai eksisting

Memuat penjelasan ringkas tentang sumber daya yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga dalam melaksanakan tugas sesuai dan fungsinya mulai dari pangkat/golongan, pendidikan, serta usia, dan jenjang diklat yang ditempuh/atau diikuti.

2.2.2 Kondisi Sarana dan Prasarana

Gambaran ini memuat penjelasan sarana dan prasarana pendukung operasional pelaksaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga baik pendukung administrasi, gedung, perlengkapan

(10)

kendaraan operasional, serta pelaksanaan tugas dilapangan seperti Peraturan Perundang-undangan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) juga SOP (Standar Operasional Prosedur), Indikator Kerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci (IKK)..

2.3 Kinerja Pelayanan Satpol PP

Bagian ini menunjukan tingkat capaian kinerja Satpol PP berdasarkan sasaran/target Renstra Satpol PP periode sebelumnya, menurut SPM urusan wajib, dan/ atau indikator kinerja pelayanan Satpol PP dan/atau indikator lainnya atau indikator yang telah diratifikasi pemerintah.

1. tabel capaian program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun kebelakang mengacu pada SAKIP Satpol PP Tahun 2010-2015.

2. capaian anggaran dan realisasi selama tahun 2010- 2015.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satpol PP

2.4.1 Tantangan

Bagian ini mengemukakan tantangan-tantangan Eksternal yang dihadapi Organisasi Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga denganmenemukakan analisis terhadap RPJMN, Renstra K/L dan Renstra Provinsi dan Renstra PD.

2.4.2 Peluang

Peluang dalam bagian ini dijadikan tolok ukur terhadap pengembangan pelayanan Satpol PP 5 (lima) tahun mendatang dengan mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan dan arahan program serta kegiatan, Sumber Daya Manusia (SDM) Satpol PP, sarana

(11)

dan prasarana serta kebutuhan pembiayaan guna memenuhi kebutuhan pengembangan pelayanan dalam lima tahun kedepan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan Satpol PP

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Satpol PP beserta faktor-faktor yang mempengaruhi.

3.2. Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga 2016-2021.

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Satpol PP yang terkait dengan visi, misi, serta program Bupati dan Wakil Bupati terpilah. Selanjutnya dijabarkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Satpol PP yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Satpol PP yang mempengaruhi permasalahan Satpol PP ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah (PD) Kabupaten.

3.3.1 Telahaan Renstra K/L Kementrian Dalam Negeri 3.3.2 Telahaan Renstra Satpol PP Provinsi Jawa Tengah 3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Satpol PP yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Satpol PP ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

(12)

3.5. Penentuan isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Satpol PP yang mempengaruhi pelayanan Satpol PP. Selanjutnya dikemukakan metode penentuan strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.

Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra PD tahun rencana.

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Satpol PP untuk mencapai Visi dan Misi sesuai isu di Kabupaten Purbalingga.

4.2 Strategi dan Kebijakan

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan serta sasaran-sasaran yang hendak dicapai Satpol PP dalam lima tahun mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif sesuai dengan Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SATPOL PP YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja kelompok yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai Satpol PP dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

(13)

Pada bagian penutup mengemukakan kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut rencana strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2021.

(14)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SATPOL PP

2.1 Tugas dan Fungsi, serta Struktur Organisasi Satpol PP

Pasal 255 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah berbunyi :” satuan polisi pamong praja dibentuk untuk menegakkan perda dan perkada, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja dipertegas dalam Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah berbunyi:“Dinas Daerah kabupaten/

kota yang menyelenggarakan sub urusan ketenteraman dan ketertiban umum Dinas kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (7) huruf a disebut satuan polisi pamong praja Daerah kabupaten/kota.

Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga yang tertuang pada BAB II Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016, dalam Pasal 2 huruf d angka 5 yang berbunyi “Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sub Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat dan Sub Urusan Kebakaran”.

Struktur Organisasi Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga diatur dalam Peraturan Bupati Purbalingga Nomor. 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut :

(15)

STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KASAT POL PP

SEKRETARIS

SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN

BANGTAS SUBBAG UMUM

SUBBAG PERENCANAAN DAN

KEUANGAN

BIDANG KEBAKARAN DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT BIDANG KETERTIBAN UMUM

DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT BIDANG PENEGAKAN

PERUNDANG - UNDANGAN DAERAH

SEKSI BINA SATLINMAS SEKSI KETERTIBAN UMUM

SEKSI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

SEKSI SARANA PRASARANA PENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN SEKSI OPERASI DAN

PENGENDALIAN SEKSI PENYIDIKAN DAN

PENINDAKAN

UPT SATPOL PP SEKSI KEBAKARAN DAN

KEDARURATAN

(16)

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

2. Subbagian Umum;

3. Subbagian Kepegawaian dan Pengembangan Kapasitas.

c. Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah, membawahi;

1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan;

2. Seksi Penyidikan dan Penindakan.

d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, membawahi :

1. Seksi Ketertiban Umum;

2. Seksi Operasi dan Pengendalian.

e. Bidang Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat, membawahi;

1. Seksi Bina Satlinmas;

2. Seksi Sarana Prasarana, Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

3. Seksi Pemadam Kebakaran dan Kedaruratan.

f. Unit Pelaksana Teknis.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

a. Kepala Satpol PP

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 82 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, SATPOL PP mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Sub

(17)

Urusan Kebakaran meliputi Penegakan Perundang- undangan Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat;

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Sub Urusan Kebakaran meliputi Penegakan Perundang- undangan Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat;

c. pelaksanaan kebijakan bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Sub Urusan Kebakaran meliputi Penegakan Perundang- undangan Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Sub Urusan Kebakaran meliputi Penegakan Perundang-undangan Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat;

e. pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas ;

f. pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati.

b. Sekertariat

Sekretariat mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan,

(18)

evaluasi dan pelaporan kesekretariatan dinas serta pemberian dukungan administratif bidang Perencanaan dan Keuangan, Umum, Kepegawaian dan Pengembangan Kapasitas kepada seluruh unit organisasi di lingkungan SATPOL PP.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretariat SATPOL PP mempunyai fungsi : a. pengoordinasian kegiatan di lingkungan SATPOL PP;

b. pengoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan SATPOL PP;

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, ketatausahaan, kepegawaian dan pengembangan kapasitas, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan SATPOL PP;

d. pengoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) ;

e. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan SATPOL PP;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

g. pengoordinasian penyusunan evaluasi dan pelaporan kinerja dan anggaran penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Sub Urusan Kebakaran;

h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya

(19)

Sekretariat Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga, sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1), terdiri dari :

a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan,pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang perencanaan dan keuangan meliputi penyusunan rencana program kerja dan anggaran, pengendalian program dan kegiatan, pelaksanaan perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi pengelolaan anggaran, pengelolaan data dan informasi serta pelaporan program kerja dan anggaran di lingkungan SATPOL PP.

b. Kepala Sub Bagian Umum

Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan,pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang umum meliputi pembinaan ketatausahaan, hukum, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, keprotokolan, kearsipan dan pelayanan administrasi di lingkungan SATPOL PP.

c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan Kapasitas

Subbagian Kepegawaian dan Pengembangan Kapasitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang

(20)

Kepegawaian dan Pengembangan Kapasitas SDM meliputi pembinaan kepegawaian, perencanaan kebutuhan pegawai, pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, kesamaptaan, peningkatan motivasi dan prestasi kerja, pembinaan dan pengawasan disiplin, penyelenggaraan kerjasama/kemitraan dengan pihak ketiga dalam rangka peningkatan kapasitas anggota Satpol PP dan petugas pemadam kebakaran, penatausahaan dan pelayanan administrasi kepegawaian di lingkungan Satpol PP.

c. Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan kajian peraturan perundang-undangan;

b. penyusunan analisa dan masukan/rekomendasi rancangan perundang-undangan daerah;

c. penyuluhan dan sosialisasi peraturan perundang- undangan daerah;

d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan perundang- undangan daerah;

e. pemberian rekomendasi perizinan ;

f. penyidikan dan penindakan pelanggaran peraturan daerah yang dilakukan oleh orang dan/atau badan serta kelompok masyarakat;

g. fasilitasi pembinaan PPNS;

h. koordinasi dan kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Tentara Nasional Indonesia/ TNI dan/atau aparat penegak hukum lainnya dalam rangka Penegakan Perundang-Undangan Daerah;

(21)

i. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kasat Pol PP.

Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, dibantu Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah.

a. Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan

Seksi Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pelaksanaan kajian peraturan perundang-undangan, penyusunan analisa dan masukan/rekomendasi rancangan perundang-undangan daerah, penyuluhan, sosialisasi, pembinaan dan pengawasan, deteksi dini dan cegah dini dalam penegakan perundang-undangan daerah, pemberian rekomendasi perizinan.

b. Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan

Seksi Penyidikan dan Penindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengoordinasian, pelaksanaan,pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi penyelidikan, penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran perundang-undangan daerah, fasilitasi pembinaan PPNS, bimbingan teknis penyidikan dan penindakan, koordinasi dan kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Tentara Nasional Indonesia/ TNI dan/atau aparat

(22)

penegak hukum lainnya dalam rangka Penegakan Perundang-Undangan Daerah.

d. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Ketertiban Umum, Operasi dan Pengendalian, menyelengarakan fungsi :

a. operasi penertiban pelanggaran Perundang-undangan daerah;

b. operasi penyakit masyarakat;

c. pengendalian dan penertiban gangguan ketertiban umum dan ketenteraman Masyarakat lainnya;

d. penjagaan obyek vital daerah, pengamanan dan penertiban aset-aset milik daerah;

e. pengamanan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

f. pengamanan dan pengawalan Tamu VIP dan VVIP ; g. pengamanan dan pengawalan kegiatan yang

diselenggarakan/dikordinasikan Pemerintah Daerah, Peringatan Hari-Hari Besar Nasional (PHBN), Pemilihan Umum Legislatif DPR,DPD,DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota/Pemilu Presiden / Wakil Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati/ Kepala Desa;

h. patroli terpadu;

i. penanganan dan pengendalian aksi unjuk rasa;

j. kerja sama dengan Penyidik dan / atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia/TNI maupun aparat keamanan lainnya;

(23)

k. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat membawahi Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.

a. Kepala Seksi Ketertiban Umum

Seksi Ketertiban Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi operasi penertiban pelanggaran Perundang- undangan daerah, operasi penyakit masyarakat serta pengendalian dan penertiban gangguan ketertiban umum dan ketentraman Masyarakat lainnya, kerja sama dengan Penyidik dan / atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia/TNI, Kejaksaan dan Pengadilan maupun aparat keamanan lainnya dalam rangka penyelenggaraan Ketertiban Umum;

b. Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian

Seksi Operasi dan Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf b mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan,

pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi penjagaan obyek vital daerah, pengamanan dan penertiban aset-aset milik daerah, pengamanan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pengamanan dan pengawalan Tamu VIP dan VVIP,

(24)

pengamanan dan pengawalan kegiatan yang diselenggarakan/dikoordinasikan Pemerintah daerah, Pengamanan PeringatanHari-Hari Besar Nasional (PHBN), dan pengamanan tahun baru, Pemilihan Umum / Pemilu Presiden/Wakil Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati/ Kepala Desa, DPR,DPD,DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, pengamanan unjuk rasa, pengendalian huru-hara, pelatihan pengendalian massa, kerja sama dengan Penyidik dan / atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia/TNI Kejaksaan dan Pengadilan maupun aparat keamanan lainnya.

e. Kepala Bidang Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat Bidang Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat adalah unsur pelaksana pengendalian dan penanganan Kebakaran serta Perlindungan Masyarakat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kasat Pol PP.

Bidang Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) mempunyai tugas perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan bidang Bina Satuan Perlindungan Masyarakat, Sarana Prasarana Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Pemadam Kebakaran dan Kedaruratan, mempunyai fungsi : a. pemetaan dan analisa data potensi Sumber Daya

Manusia (SDM) Satlinmas;

b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan kapasitas, pengadaan sarana dan prasarana, dukungan administrasi dan peningkatan kesejahteraan bagi anggota Satlinmas;

(25)

c. pemetaan karasteristik sosial budaya masyarakat;

d. pemetaan kerawanan sosial masyarakat, deteksi dini kerawanan sosial masyarakat;

e. sosialisasi keamanan lingkungan dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam ikut serta menjaga keamanan lingkungan;

f. analisa kebutuhan dan pengadaan serta pemeliharaan sarana prasarana pendukung pemadaman kebakaran;

g. pengujian Bahan dan Peralatan Proteksi Kebakaran;

h. rekomendasi Keselamatan Bangunan Gedung terkait perizinan bangunan gedung;

i. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran dengan pembentukan kader kesiapsiagaan masyarakat, Sosialisasi Penanggulangan Bencana, bimbingan teknis pelatihan pencegahan dan kesiapsiagaan kepada masyarakat, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga pendidikan, organisasi pemerintahan maupun dunia usaha;

j. pelaksanaan pemadaman, penangulangan dan penyelamatan kebakaran;

k. pengendalian, pemadaman, penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) kebakaran;

l. penyelidikan/inspeksi sebab kebakaran;

m. pelatihan evakuasi korban kebakaran dan kedaruratan melalui bimbingan teknis dan pelatihan evakuasi korban kebakaran bagi masyarakat, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga pendidikan, organisasi pemerintahan maupun dunia usaha;

n. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Satpol PP.

(26)

Kepala Bidang Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat membawahi Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat.

a. Kepala Seksi Bina Satlinmas

Seksi Bina Satuan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pemetaan dan analisa data potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Satlinmas, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan kapasitas, pengadaan sarana dan prasarana, dukungan administrasi dan peningkatan kesejahteraan bagi anggota Satlinmas, pemetaan karasteristik sosial budaya masyarakat, pemetaan kerawanan sosial masyarakat, deteksi dini kerawanan sosial masyarakat, sosialisasi keamanan lingkungan dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam ikut serta menjaga keamanan lingkungan.

b. Kepala Seksi Sarana Prasarana Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Seksi Sarana Prasarana, Pencegahan dan Kesiapsiagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi analisa kebutuhan dan pengadaan serta pemeliharaan sarana prasarana pendukung pemadaman kebakaran, pengujian Bahan dan Peralatan Proteksi Kebakaran, rekomendasi Keselamatan Bangunan Gedung terkait perizinan

(27)

bangunan gedung, pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran dengan pembentukan kader kesiapsiagaan masyarakat, Sosialisasi Penanggulangan Bencana, bimbingan teknis pelatihan pencegahan dan kesiapsiagaan kepada masyarakat, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga pendidikan, organisasi pemerintahan maupun dunia usaha.

c. Seksi Pemadam Kebakaran dan Kedaruratan

Seksi Pemadam Kebakaran dan Kedaruratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pelaksanaan pemadaman, penangulangan dan penyelamatan kebakaran, pengendalian, pemadaman, penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) kebakaran, penyelidikan/inspeksi sebab kebakaran, pelatihan evakuasi korban kebakaran dan kedaruratan melalui bimbingan teknis dan pelatihan evakuasi korban kebakaran bagi masyarakat, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga pendidikan, organisasi pemerintahan maupun dunia usaha.

(28)

2.2 Sumber Daya Satpol PP dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga sudah barang tentu harus didukung kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ulet dan tahan uji, berkompeten serta berintegritas dan mempunyai kemampuan teknis karena dalam pelaksanaan tugas pokok dan Fungsinya yakni Satpol PP adaah Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Serta Perlindungan Masyarakat, ditahun 2017 SDM yang ada sejumlah 98 (sembilan puluh delapan) orang.

Dari jumlah SDM Satpol PP yang dimiliki tersebut diatas mendapat tambahan 8 (delapan) orang ASN dan 2 (dua) Orang PTT Petugas Pemadam Kebakaran yang sebelumnya ada di BPBD Purbalingga, 2 (dua) orang PTT Satpol serta 31 (Tiga puluh satu) Tenaga Harian Lepas (THL) Satpol PP, dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja didukung sumber daya manusia (SDM) Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang ada di Desa/Kelurahan Se- Kabupaten Purbalingga yang saat ini jumlah 5.438 orang.

2.2.1 Kondisi Kepegawaian Eksisteing

Kondisi Kepegawaian Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 kami sajikan tabel 2.2.1 s.d Tabel 2.2.6

Tabel 2.2.1

Komposisi Pegawai Satpol PP Kabupaten Purbalingga Menurut Golongan

Tahun 2015

(29)

No. Gol. Jumlah

Jumlah Laki-Laki Wanita

1 I 1 1

2 II 26 5 31

Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Purbalingga, 2015

Dari tabel tersebut diatas, untuk Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja diatur dalam Pasal 2 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja berbunyi :” Gubernur dan Bupati/Walikota menetapkan jumlah Pol PP Provinsi dan Kabupaten/Kota berdasarkan : a. Kriteria umum; dan

b. Kriteria teknis

Kriteria umum dijelaskan pada Pasal 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja, terdiri dari :

a. Jumlah penduduk;

b. Luas wilayah;

c. Jumlah APBD; dan d. Rasio belanja aparatur

Kriteria teknis diatur lebih jelas pada Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota, terdiri dari :

a. Klasifikasi besaran organisasi perangkat daerah;

b. Jumlah peraturan kepala daerah;

c. Jumlah desa/kelurahan;

d. Tingkat konflik sosial kemasyarakatan;

(30)

e. Jumlah kecamatan;

f. Aspek karateristik; dan g. Kondisi geografis

Bahwa Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga Berdasarkan Pemetaan Kelembagaan jumlah skor adalah 830 (delapan ratus tiga puluh) di dalam Pasal 11 huruf c Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota bahwa :” lebih dari 750 maka jumlah pegawai sebanyak 351 s.d 450 PNS.

Dalam pelaksanaan tugas Satpol PP Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan sebagaimana diatur dalam pada Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota terdiri dari :

a. Regu terdiri dari 9 sampai dengan 11 orang;

b. Peleton terdiri dari 2 sampai 3 regu;

c. Kompi terdiri dari 2 sampai 3 peleton; dan d. Batalion terdiri dari 2 sampai 3 kompi.

Pasal 14 ayat (3) BAB III Pembinaan dan Pengawasan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota bahwa: “ Bupati/Walikota melaksanakan pembinaan dan pengawasan penetapan jumlah Pol PP Kabupaten/Kota.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, fungsi Pemadam Kebakaran masuk dalam Organisasi Perangkat Daerah yang disebutkan dalam Pasal 37 ayat (7) huruf a dan huruf b sebagaimana disebutkan dalam ayat (3) huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

(31)

Perangkat Daerah :” dinas daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan sub urusan ketentraman, dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran adalah polisi pamong praja.”

Sedangkan di Kabupaten Purbalingga keberadaan Pemadam Kebakaran di Pasal 2 huruf d angka 5 BAB II Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Perangkat Daerah berbunyi :”Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sub Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat dan Sub Urusan Kebakaran”;

Tabel 2.2.2

Komposisi Pegawai Satpol PP

Kabupaten Purbalingga Menurut Pendidikan Tahun 2015

Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Purbalingga, 2017 Tabel 2.2.3

Komposisi Pegawai Satpol PP

Kabupaten Purbalingga Yang Telah Mengikuti Diklat/Bintek Sampai dengan Tahun 2017

(32)

Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Purbalingga, 2017

Tabel 2.2.4

Komposisi Jumah Linmas berdasarkan Kesetaraan Gender, Pendidikan,Usia, Memiliki KTA Serta mengikuti Pendidikan

dan Pelatihan Tahun 2017

(33)

NO KECAMATAN

JML DESA

/KEL

JML LINMAS

JENIS KELAMIN

DSR

DINDIK BERDASARKAN USIA BERDASAR-KAN KEPEMILIKAN KTA

BERDASARKAN KEIKUTSERTAAN

PELATIHAN

P L SD SLTP SLTA D3 S1 S/D

30 S/D

31-40 S/D

41-50 S/D

51-59 DIATAS

60 THN

SDH BLM SDH BLM

1 KALIMANAH 17 361 6 355 158 133 64 2 4 4 49 130 113 65 100 26265 297

2 BUKATEJA 14 384 5 379 196 128 54 4 2 11 75 156 90 52 111 27397 277

3 KALIGONDANG 18 317 0 317 200 90 26 0 1 5 45 109 110 48 97 220 316

4 KUTASARI 14 301 4 297 213 66 22 0 0 9 53 92 95 52 202 9916 285

5 KEMANGKON 19 394 0 395 254 108 32 0 1 2 73 138 117 65 174 22178 317

6 PURBALINGGA 13 254 0 255 142 64 48 1 0 5 46 89 73 42 115 14020 235

7 KARANGMONCOL 11 360 7 353 221 86 49 2 2 8 52 145 115 40 45 31514 346

8 KARANGREJA 7 256 2 254 194 48 14 0 0 15 57 96 54 34 115 141 251

9 REMBANG 12 282 0 282 231 39 12 0 0 9 40 100 91 42 58 22479 202

10 PADAMARA 14 232 2 230 156 55 19 1 1 7 47 84 56 38 71 16114 218

11 BOJONGSARI 13 360 1 359 229 75 53 1 2 5 59 123 112 61 0 360 356

12 PENGADEGAN 9 256 2551 194 31 28 1 2 10 45 91 75 35 94 16225 231

13 KEJOBONG 13 344 3431 200 105 34 0 5 36 52 124 92 40 71 27377 257

14 KARANGANYAR 13 234 2360 189 40 7 0 0 11 46 89 64 26 18 21826 210

15 BOBOTSARI 16 352 3493 206 107 36 1 2 6 57 126 102 61 107 24580 272

16 KARANGJAMBU 6 150 1500 116 32 2 0 0 4 36 71 34 5 45 10582 68

17 MREBET 19 374 3760 261 85 30 0 0 16 75 164 86 35 95 28186 290

18 KERTANEGARA 11 227 2189 136 71 18 2 0 8 47 82 56 34 56 17138 189

JUMLAH 239 5438 543941 3496 1363 54815 171954 2009 1535 7751574 3871 807 4617

(34)

Tabel 2.2.5

Komposisi Pegawai Satpol PP

Kabupaten Purbalingga Yang Mengikuti Diklat Struktural Tahun 2015

Sumber : Data Kepegawaian Satpol PP Purbalingga, 2015 2.2.2 Kondisi Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga menempati 1 (satu) unit / lokal gedung kantor beralamatkan di Jalan Alun-Alun Utara No. 2 Purbalingga sebelah rumah Dinas Jabatan Bupati Purbalingga didukung dengan berbagai sarana kerja, yang meliputi :

NO NAMA BARANG RODA TAHUN KET.

1. AVANZA No.Pol. R 70 C

4 (EMPAT) 2015 KASAT

2. HILUX (Double Cabin) No. Pol R 11 CL

4 (EMPAT) 2014 PAMWAL

3. TRUCK

No. Pol R 9539 AC

4 (EMPAT) 2014 OPS .LAP.

4. AVANZA No. Pol R 9509 QC

4 (EMPAT) 2002 OPS.LAP

5. PICK UP No.Pol R 9568 AC

4 (EMPAT) 2001 OPS.LAP

6. PICK UP No.Pol R 9570 AC

4 (EMPAT) 2001 OPS.LAP.

7. PICK UP No.Pol R 9507 JC

4 (EMPAT) 1991 OPS.LAP

8. SPD MTR 2 (DUA) 2013 OPS

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai Program Kerja yang ingin dicapai selama Tahun 2014 dengan memperhatikan

Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan hukum yang berjudul “Kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Melakukan Penertiban Atas Pelanggaran Peraturan Daerah

Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 merupakan suatu dokumen yang disusun sebagai acuan

Untuk mewujudkan Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Klungkung dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas

1) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), adalah sebagai sajian yang utuh dari rencana pembangunan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

Melihat pada Tugas dan fungsi yang diberikan pada satuan polisi pamong praja tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan satuan polisi pamong praja sangat penting dalam

Kekuatan yang terdapat pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bengkulu adalah eksistensi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bengkulu sebagai perangkat pemerintah daerah

Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Serdang Bedagai sebagai perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan