DENGAN MENGUCAPKAN
Standar kompetensi
:
Memahami ketentuan-ketentua thohroh
Kompetensi Dasar :
•
Menjelaskan perbedaan hadats dan najis
•
Menjelaskan ketentuan-ketentuan wudhu dan
tayamum
1. Menjelaskan pengertian hadats dan najis serta menunjukkan dasar hukumnya
2. Menyebutkan macam-macam hadats dan cara mensucikanya 3. Menyeutkan macam-macam najis dan cara mensucikanya 4. Menyebutkan perbedaan antara hadats dan najis
5. Menjelaskan pengertian wudhu dan dasar hukumnya 6. Menjelaskan pengertian tayamum dan dasar hukumnya
7. Menyebutkan hal-hal yang mebatalkan wudhu dan tayamum 8. Menjelaska tata cara wudhu dan tayamum
9. Mempraktekkan tata cara wudhu dan tayamum
10.Menjelaskan pengertian mandi wajib dan dasar hukumnya 11.Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan mandi wajib 12.Menjelaskan tata cara mandi wajib
13.Mendemontrasikan cara mandi wajib yang benar
1. Menjelaskan pengertian hadats dan najis serta menunjukkan dasar hukumnya
2. Menyebutkan macam-macam hadats dan cara mensucikanya 3. Menyeutkan macam-macam najis dan cara mensucikanya 4. Menyebutkan perbedaan antara hadats dan najis
5. Menjelaskan pengertian wudhu dan dasar hukumnya 6. Menjelaskan pengertian tayamum dan dasar hukumnya
7. Menyebutkan hal-hal yang mebatalkan wudhu dan tayamum 8. Menjelaska tata cara wudhu dan tayamum
9. Mempraktekkan tata cara wudhu dan tayamum
10.Menjelaskan pengertian mandi wajib dan dasar hukumnya 11.Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan mandi wajib 12.Menjelaskan tata cara mandi wajib
Hadats adalah keluarnya sesuatu benda dari khubul dan dubur. Untuk menghilagkan hadats seseorang haruslah berwudhu ( jika berhadats kecil ) atau dengan mandi besar (jika berhadats besar ).
Hadats adalah keluarnya sesuatu benda dari khubul dan dubur. Untuk menghilagkan hadats seseorang haruslah berwudhu ( jika berhadats kecil ) atau dengan mandi besar (jika berhadats besar ).
Hadats
Hadats
Hadats Kecil
Hadats Besar
1. Haid, 2. Nifas, 3.
Wiladah,
4. Jimak ( Besetubuh baik
keluar mani atau tidak )
5. Keluar mani bagi laki –
laki ( baik disengaja atau
tidak )
1. Haid, 2. Nifas, 3.
Wiladah,
4. Jimak ( Besetubuh baik
keluar mani atau tidak )
5. Keluar mani bagi laki –
laki ( baik disengaja atau
tidak )
1. Keluar sesuatu dari dua
jalan ( kubul dan dubur ) atau
salah satu dari keduanya,
baik berupa angin atau berupa
benda, baik itu benda najis
atau suci, baik yang keluar
itu biasa keluar atau tidak
biasa seperti darah dan lain
sebagainya
2. Pada slide berikutnya …
1
dinyatakan hadats kecil
atau batal wudhunya jika:
2). Hilangnya akal sebab gila, mabuk, tidur, (kecuali tidurnya dalam keadaan duduk tetap yang tertutup pintu keluarnya angin / kentut )
3). Bersentuhan kulit antara laki – laki dan perempuan ( sama – sama dewasa ) yang hukan muhrim
4). Menyentuh kubul atau dubur dengan bantin telapak tangan baik sengaja maupun tidak sengaja, baik milik sendiri maupun milik orang lain, baik anak kecil maupun orang dewasa.
Adapun cara menghilangkan / mensucikan hadast kecil tersebut adalah dengan cara berwudhu atau tayamum.
najis
2
Najis adalah segala sesuatu yang dipandang kotor oleh syarak ( Hukum Islam ). Najis yang mengenai badan atau pakaian
hendaknya segera dibersihkan.
Jika tidak segera dibersihkan akan menimbulkan efek samping yang tidak baik, misalnya kotor, bau, penyakit dan tidak enak dipandang.
Najis adalah segala sesuatu yang dipandang kotor oleh syarak ( Hukum Islam ). Najis yang mengenai badan atau pakaian
hendaknya segera dibersihkan.
1. Najis
mukhoffafah
( najis yang
ringan )
1. Najis
mukhoffafah
( najis yang
ringan )
3. Najis
Mugholladhoh ( najis
yang berat )
3. Najis
Mugholladhoh ( najis
yang berat )
2. Najis
Mutawasithoh
( najis sedang)
2. Najis
Mutawasithoh
( najis sedang)
Macam-macam
•
Najis mukhofafah ( najis yang ringan )
Yang termasuk najis mukhofafah adalah air kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa selain air susu ibu.
Cara menghilangkan / mensucikan najis tersebut adalah cukup dipercikkan air yang suci pada benda yang terkena najis tersebut.
•
Najis Mutawasithoh ( najis sedang )
Najis Mutawasithoh dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a) Najis Hukmiyah, yaitu diyakini adanya najis tetapi tidak nyata
dzatnya, baunya, rasanya misalnya terkena air kencing yang sudah lama kering .
Cara mensucikanya : cukup dengan mengalirkan air diatas benda yang terkena najis
tersebut
b. Najis `Ainiyah, yaitu najis yang masih bisa dilihat warnanya, baunya, rasanya misalnya air kencing , kotoran hewan atau manusia ,
darah , nanah minuman keras dan sebagainya.
Cara mensucikanya : harus dihilangkan warnanya, baunya, dan rasanya.
•
Najis Mugholadhoh ( najis yang berat )
Yang termasuk najis mugholadhoh adalah najis yang bersal dari babi dan anjing, baik kotoranya, air liurnya maupun yang lainya.
Cara mensucikanya : dihilangkan wujud najisnya dahulu kemudian dicuci bersih sampai tujuh kali siraman yang salah satunya di campur debu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih,
sedangkan menurut syarak wudhu
adalah membasuh anggota badan
tertentu dengan air dan dengan
syarat-syarat tertentu.
Wudhu menurut bahasa artinya bersih,
sedangkan menurut syarak wudhu
adalah membasuh anggota badan
tertentu dengan air dan dengan
syarat-syarat tertentu.
Rukun Wudhu
• Niat
• Membasuh seluruh muka dengan sempurna
• Memasuh kedua tangan sampai siku
• Mengusap atau menyapu sebagian kepala
• Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
• Tetib ( berurutan ) Syarat-syarat Wudhu
1. Beragama islam 2. Mumayiz
3. Berhadas kecil 4. Memakai air yang
suci dan mensucikan 5. Tidak ada yang
menghalanginya sampainya air ke kulit
SUNAT-SUNAT WUDHU
1)Membaca basmallah
2)Mencuci kedua telapak tangan
3)Berkumur dan membersihkan
lubang
hidung
4)Membasuh kedua telinga
5)Mengulang setiap gerakan tiga
kali
(menigakalikan masing-
masing basuhan )
6) Menyela-nyelai jari tangan
dan kaki
Sebab-sebab diperbolehkanya tayamum
•
Karna sakit yang dikhawatirkan bertambah sakit atau
bertambah lama sembuhnya jika terkena air
•
Karena dalam perjalanan
•
Karena tidak ada air, dan sudah mencari air tetapi tidak
mendapat air
•
Ada air tetapi udara sangat dingin sekali dan membahayakan
•
Ada air tetapi tidak cukup untuk berwudhu atau mandi
•
Ada air tetapi hanya cukup untuk diminum saja
•
Ada air tetapi tempatnya sangat jauh sehingga apabila
kesana waktu sholat sudah habis.
•
Ada air tetapi apabila kesana membahayakan jiwa / harta.
Sebab-sebab diperbolehkanya tayamum
•
Karna sakit yang dikhawatirkan bertambah sakit atau
bertambah lama sembuhnya jika terkena air
•
Karena dalam perjalanan
•
Karena tidak ada air, dan sudah mencari air tetapi tidak
mendapat air
•
Ada air tetapi udara sangat dingin sekali dan membahayakan
•
Ada air tetapi tidak cukup untuk berwudhu atau mandi
•
Ada air tetapi hanya cukup untuk diminum saja
•
Ada air tetapi tempatnya sangat jauh sehingga apabila
kesana waktu sholat sudah habis.
•
Ada air tetapi apabila kesana membahayakan jiwa / harta.
Pengertian tayamum
Syarat-syarat tayamum :
1). Memenuhi sebab-sebab diperbolehkanya
tayamum
2). Sudah masuk waktu sholat
3). Menghilangkan najis yang melekat
ditubuh
4). Bagi wanita tidak dalam keadaan haidh
atau nifas
5). Menggunakan tanah / debu yang suci
1). Niat
2). Menyapu wajah dengan
debu
3). Menyapu kedua tangan
sampai siku
4). Tertib
1). Niat
2). Menyapu wajah dengan
debu
3). Menyapu kedua tangan
sampai siku
4). Tertib
Rukun Rukun
tayamum
Sunatnya tayamum
1). Membaca basmallah
2). Meniup / menipiskan debu ditelapak tangan
3). Membaca do`a setelah tayamum
4). Menghadap kiblat
5). Mendahulukan anggota yang kanan kemudian yang kiri
6). Menggosok sela-sela jari setelah menyapu kedua tangan
Yang membatalkan tayamum
1). Semua hal yang membatalkan wudhu juga membatalkan
tayamum.
2). Menemukan air jika tayamum yang dilakukan karena tidak
ada air;
Mandi wajib ialah menyiram dan meratakan air yang suci keseluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki disertai niat
menghilangkan hadats besar.
Rukun mandi wajib
1). Berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar 2). Menghilangkan najis yang ada
pada anggota badan 3). Meratakan air yang suci
keseluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
MANDI WAJIB
Sunat mandi wajib
1). Membaca basmallah ketika akan mandi 2). Berwudhu terlebih dahulu sebelum mandi
3). Menggosok seluruh badan agar kotoran yang menempel hilang
ALAT UNTUK BERSUCI
a. Air Mutlak yaitu air yang suci dan dapat dipergunakan untuk bersuci serta belum berubah keadaanya seperi : air sumur , air sumber, air hujan , air laut, air embun, air sungai, air salju.
b.Air Musta`mal yaitu air suci tetapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci karena telah
dipergunakan untuk bersuci sebelumnya.
c. Air Musammas yaitu air suci tetapi makruh digunakan untuk bersuci , seperti air yang
terkena panan matahari; karena dapat mengakibatkan penyakit kulit
d. Air Mutanajis yitu air yang terkena najis. Air ini tidak dapat dipergunakan untuk bersuci
jika telah berubah salah satu sifatnya ( bau, rasa, atau warnanya )
SEKIAN YANG DAPAT SAYA
SAMPAIKAN