35 BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yang memiliki pengertian yaitu sebuah penelitian disebabkan karena data dari penelitian ini akan dianalisis menggunakan salah satu rumus statistika yaitu korelasi Pearson Product Moment. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data yang menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.40
2. Jenis Metode Penelitian
Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan) adalah dengan menggunakan penelitian asosiatif/hubungan. Yang mana penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Dan jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif kausal yang merupakan untuk mengetahui pengaruh antara hubungan dua variabel.41
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat populer dipakai untuk menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-
40 Sugiono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta.
41 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. (Jakarta:2017), 7
36
tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya.
Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.42 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas VIII dan IX SMP Muhammadiyah 01 Malang yang berjumlah 102 responden.
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.43
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini juga keseluruhan siswa/siswi VIII dan IX SMP Muhammdiyah 01 Malang. Sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun pengertian dari purposive sampling adalah tenik pengambilan sampel di mana peneliti mengandalkan penilaianya sendiri ketika memilih anggota populasi untuk berpartisipasi dalam penelitian. Alasanya menjadikan tidak menggunakan kelas VII sebagai responden adalah karena kelas VII belum pernah melakukan pembiasaan Shalat Dhuha di sekolah secara langsung, namun melalui daring. Sehingga seluruh jumlah kelas VIII dan IX dijadikan sampel dikarenakan aturan sholat dhuha yang diterapkan oleh pihak sekolahan ditujukan pada tiap-tiap kelas baik kelas , VIII dan kelas IX, sehingga hal demikian peneliti berinisiatif untuk menjadikan kelas VIII dan IX berdasarkan kriteria tertentu dijadikan sebagai sampel penelitian.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah topik permasalahan yang dikaji dalam penelitian atau permasalahan yang diinvestigasi dalam penelitian, yang mana menjadi perhatian dalam suatu penelitian dan menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang akan dibuktikan secara objektif.
42 Ibid.,
43 Ibid.,
37
Objek penelitian disini adalah implementasi shalat dhuha dan pengaruhnya terhadap kedisiplinan siswa SMP Muhammadiyah 01 Malang. Kegiatan Shalat Dhuha di SMP Muhasa ini cukup menarik bagi peneliti, karena implementasinya tidak hanya melalui shalat dhuha saja, melainkan kegiatan muatan-muatan ibadah yang lainnya. Disamping mengerjakan shalat Dhuha berjamaah, siswa juga diajak untuk mengikuti kelas tahsin, tajwid, dan hafalan Al-Qur’an dengan pembagian kelas yang berbeda-beda. Kelas ibadah tersebut dilaksanakan setiap hari Senin sampai Kamis selepas shalat Dhuha. Kemudian, pada hari Jumat, selepas shalat Dhuha tidak ada kelas ibadah, melainkan diganti dengan adanya penyampaian tausiyah-tausiyah islami kepada siswa.
4. Operasionalisasi Variabel a) Definisi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini ada dua variabel, adapun jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel Bebas (Independent) atau Variabel X adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah/memengaruhi variabel lain (variabel dependent).44
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengaruh implementasi shalat dhuha di SMP Muhammadiyah 1 Malang.
Pengaruh implementasi shalat dhuha dalam penelitian ini adalah salah satu jenis shalat sunnah yang wajib dikerjakan oleh seluruh peserta didik di sekolah tepat pada waktunya sebelum memulai pembelajaran. Hal ini diterapkan sebagai pertimbangan untuk pengaruhnya terhadap kedisiplinan peserta
44 Ibid.,
38
didik. Skala pengaruh implementasi shalat dhuha disusun berdasarkan indikator-indikator yang terdiri dari:
a) Kemauan dari dalam diri sendiri untuk mengerjakan shalat dhuha
b) Menjalankan ibadah shalat wajib dan sunnah dengan tidak terpaksa
c) Mengikuti seluruh program pendukung shalat Dhuha yang diadakan oleh sekolah.
2) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat (Dependent) atau Variabel Y merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). 45 Variabel terikat pada penelitian ini adalah kedisiplinan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Malang. Kedisiplinan dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian sikap yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban yang dapat membantu seorang siswa tumbuh dengan kepercayaan dan kontrol diri yang baik, yang dituntut oleh kesadaran yang baik dari dirinya dan hidupnya serta perasaan yang baik tentang dirinya dan perasaan tanggung jawab serta kepeduliannya terhadap lingkungannya. Skala kedisiplinan disusun berdasarkan indikator-indikator yang terdiri dari: a) Keinginan yang berasal dari diri sendiri; b) Datang ke sekolah tepat waktu; c) Mematuhi aturan yang telah dibuat oleh sekolah; d) Mengumpulkan tugas secara tepat waktu; e) Mengikuti semua program yang diadakan oleh sekolah.
Sedangkan operasionalisasi Variabel digunakan untuk menentukan segala jenis serta indikator dari variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini. Selain itu, operasionalisasi
45 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. (Jakarta:2017), 10
39
variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel yang ada, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat.
Tabel 2
Tabel Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi Variabel
Definisi Konseptual Indikator Skala
Implementasi Shalat Dhuha
Implementasi Shalat Dhuha adalah salah satu jenis shalat sunnah yang wajib dikerjakan oleh seluruh peserta didik di sekolah tepat pada waktunya sebelum memulai pembelajaran.
Hal ini diterapkan sebagai pertimbangan untuk pengaruhnya terhadap kedisiplinan peserta didik
a) Kemauan yang berasal dari diri sendiri untuk mengerjakan shalat Dhuha.
b) Pelaksanaan shalat Dhuha.
c) Pengaruh shalat Dhuha.
d) Menjalankan ibadah shalat wajib dan sunnah dengan tidak terpaksa.
e) Mengikuti seluruh program pendukung shalat Dhuha yang diadakan oleh sekolah
Ordinal
Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian sikap yang menunjukkan nilai- nilai ketaatan, kepatuhan,
a) Kemauan dari dalam diri
sendiri untuk
mengerjakan shalat dhuha.
b) Menjalankan ibadah shalat wajib dan sunnah dengan tidak terpaksa.
Ordinal
40
keteraturan, dan ketertiban yang dapat membantu seorang siswa
tumbuh dengan
kepercayaan dan kontrol diri yang baik, yang dituntut oleh kesadaran yang baik dari dirinya dan hidupnya serta perasaan yang baik tentang dirinya dan perasaan tanggung
jawab serta
kepeduliannya terhadap lingkungannya
c) Mengikuti seluruh program pendukung shalat Dhuha yang diadakan oleh sekolah
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan sekunder, dalam suatu penelitian, pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang ditliti atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.46 Oleh karena itu, di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket/kuesioner.
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.47
Penyebaran angket dilakukan secara sekali, tujuan penyebaran angket disebarkan bertujuan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap diterapkanya sholat dhuha dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.
46 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. (Jakarta:2017), 17
47 Ibid., 21.
41
Pada penelitian ini, peneliti akan membuat angket/kuesioner dengan menggunakan teknik pengukuran Skala Likert, dan kemudian kuesioner ini akan disebarkan secara langsung kepada seluruh siswa dan siswi di sekolah SMP Muhammadiyah 1 Malang.
D. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data bertujuan untuk menguji kevalidan data yang diigunakan sebagai instrumen dalam penelitian kali ini. Langkah-langkah dalam uji keabsahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3.
b. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (ɑ ; n-2) n = jumlah sampel.
c. Nilai Sig. ≤ ɑ.
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi Product Moment, yaitu:
rhitung
= 𝑛(Ʃ𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
√[𝑛(Ʃ𝑋
2)−(Ʃ𝑋)
2][𝑛(Ʃ𝑌
2)−(Ʃ𝑌
2)]
Keterangan :
n = Jumlah responden.
X = Skor variabel (jawaban responden).
Y = Skor total dari variabel (jawaban responden).
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1 – 3, dan 1 – 5, serta 1 – 7, atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap.
Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan
42 teknik Alpha Cronbach.
a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.
σ²t =
Ʃ𝑋²ᵢ − (Ʃ𝑋ᵢ)²
𝑛
𝑛
b. Menentukan nilai varians total.
σ²t =
Ʃ𝑋²− (Ʃ𝑋)²
𝑛
𝑛
c. Menentukan reliabilitas instrumen.
r11 =
[
𝑘𝑘−1
] [1 −
Ʃ𝜎²b𝜎²t
]
Keterangan : n = Jumlah sampel.
Xᵢ = Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.
ƩX = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.
σ²t = Varians total.
Ʃσ²b = Jumlah varians butir.
k = Jumlah butir pertanyaan.
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen.
E. Analisis Data
Analisis data adalah cara yang yang digunakan dalam proses penyederhaan data ke dalam yang lebih mudah dibaca. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif hubungan antara variabel.
Dalam melakukan analisis hubungan, statistika menjadi alat penting dalam proses pendeskripsian dan penganalisaan, baik itu dalam penggambaran tunggal variabel maupun dalam penggambaran lebih dari suatu variabel.48
48 Zahrotur Robik, Skripsi: Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaan Terhadap Akhlak Mahasiswa Di Asrama Mahasiswa Putri Sang Surya Universitas Muhammadiyah Malang
(Malang: UMM Malang, 2017), hal. 65
43
Pada teknik data analisis ini, data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket pada responden. Kemudian dimasukkan kedalam tabel yang akan diberi skor pada tiap alternatif jawaban apa yang menjadi acuan dalam penelitian. Maka langkah awal yang diambil adalah mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
1. Penskoran
Data yang telah diperoleh melalui angket, kemudian akan dianalisa dalam bentuk angka dengan cara memberi nilai pada setiap item jawaban pada pertanyaan angket yang telah diberikan kepada responden dengan menggunakan Skala Likert, yang didalamnya tertera digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, serta persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dan dari indikator dijabarkan menjadi sub- indikator yang dapat diukur. 49
Di dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert yang didalamnya memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan negatif. Adapun penskorannya adalah sebagai berikut;
Pernyataan positif
- Sangat setuju (SS) = 5
- Setuju (S) = 4
- Netral (N) = 3
- Tidak setuju (TS) = 2 - Sangat tidak setuju (STS) = 1
Pernyataan negatif
- Sangat setuju (SS) = 1
- Setuju (S) = 2
- Netral (N) = 3
- Tidak setuju (TS) = 4
49 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. (Jakarta:2017), 25.
44 - Sangat tidak setuju (STS) = 5 2. Uji Hipotesis
Untuk mencari arah dan kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data yang berbentuk interval dan rasio adalah dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment.50Di dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Korelasi Product Moment dengan menggunakan satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).
a. Langkah-langkah untuk membuat Korelasi Pearson Product Moment.
1) Langkah-langkah untuk menentukan nilai korelasi (r) adalah sebagai berikut:
a) Membuat tabel penolong
Tabel 3
Tabel Penolong untuk Mencari Nilai r
Data (n) Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
XY X2 Y2
1.
2.
3.
...
N
Jumlah = ... = ... = ... = ... = ...
b) Menghitung nilai r Rumus:
𝑟 = 𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥. ∑𝑦)
√[𝑛∑𝑥2− (∑𝑥)2][𝑛∑𝑦2− (∑𝑦)2
50 Ibid.,
45 di mana :
n = jumlah data (responden); x = variabel bebas; y = variabel terikat51 Keterangan :
𝑟xy : Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y n : Jumlah data/jumlah subjek penelitian
∑𝑥𝑦 : Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari X dan Y ∑𝑥 : Jumlah skor asli variabel X
∑𝑦 : Jumlah skor asli variabel Y52
c) Langkah-langkah uji statistik (signifikan) adalah sebagai berikut : (1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat.
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara implementasi shalat dhuha dengan kedisiplinan siswa.
Ha : terdapat pengaruh antara implementasi shalat dhuha dengan kedisiplinan siswa.
(2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik Ho: r = 0
Ha: r ≠ 0
(3) Menentukan risiko kesalahan atau taraf nyata (a).
(4) Kaidah pengujian
Jika, t-hitung > ttabel, maka Ho diterima Jika, thitung < ttabel, maka Ho ditolak (5) Menghitung thitung dan ttabel
- Tahapan menghitung nilai thitung
Rumus : thitung = 𝑟√𝑛−2
√1−(𝑟)2
- Menentukan nilai ttabel
51 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. (Jakarta:2017), 252
52 Maulina Aulia Hidayati, “Hubungan Antara Pelaksanaan Shalat Dhuha Dengan Kedisiplinan Siswa Kelas VII Di MTs Mambaul Ulum Pakis Malang (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang 2016), 60
46
- Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan cara: taraf signifikan α = 0,05/2 = 0,025 (dua sisi).
Kemudian dicari ttabel pada tabel distribusi studenta t.
(6) Membandingkan ttabel dan thitung
Tujuan membandingkan antara ttabel dan thitung adalah untuk mengetahui, apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
(7) Membuat keputusan
Maksud dari membuat keputusan adalah untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang dapat dipergunakan guna mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti.
1. Angket (kuisioner)
Dalam penulisan angket pada instrumen penelitian ini terdapat beberapa aspek yang akan diteliti oleh peneliti yang mengacu pada perilaku kedisiplinan peserta didik dan dampak pembiasaan shalat Dhuha.
Berdasarkan skripsi yang berjudul Pengaruh Shalat Dhuha Terhadap Kecerdasan Spiritual Pada Peserta Didik Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi Dan Keuangan Di SMK Negeri 1 Salatiga. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Intitut Agama Islam Negeri Salatiga, Salatiga 2019 yang ditulis oleh Chozainatul Munawaroh, maka penulis dapat menunjukkan beberapa aspek yang akan menjadi indikator penelitian, antara lain sebagai berikut;
a. Variabel X (Implementasi shalat Dhuha).
1) Kemauan yang berasal dari diri sendiri untuk mengerjakan shalat Dhuha.
2) Pelaksanaan shalat Dhuha.
3) Pengaruh shalat Dhuha.
47
4) Menjalankan ibadah shalat wajib dan sunnah dengan tidak terpaksa.
5) Mengikuti seluruh program pendukung shalat Dhuha yang diadakan oleh sekolah.
Berangkat dari skripsi yang berjudul Hubungan Goal Setting Dengan Tingkat Kedisiplinan Santri Muslim Pondok Pesantren Al- Islhah Bandar Kidul Mojoroto Kediri. Skripsi Thesis Institut Agama Islam Negeri Kediri, Kediri 2019, yang dituliskan oleh Ahmad Zubairi, maka peneliti mengambil beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai dimensi dan indikator agar dapat menemukan suatu sub indikator yang dapat diukur, antara lain;
b. Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)
1) Taat terhadap aturan sekolah dan menunjukkan sikap disiplin terhadap lingkungan sekolah dan guru.
2) Memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengefisienkan penggunaan waktu di dalam menyelesaikan tugas- tugas sekolah.
3) Berani mengingatkan ketika ada hal yang salah dan tidak mematuhi aturan.
4) Memiliki pola hidup yang teratur dan dapat mengelola waktu dengan baik.
5) Memiliki kesadaran penuh untuk mematuhi tata tertib yang berlaku
Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan angket/kuisioner, adapun skala pengukuran instrumen penelitiannya menggunakan Skala Likert. Adapun variabel yang akan diukur akan terlebih dahulu dijabarkan agar menjadi sub-indikator.
Variabel X = Implementasi Shalat Dhuha
Dimensi = Penempatan dan Pembiasaan Shalat Dhuha.
Indikator =
48
1) Kemauan yang berasal dari diri sendiri untuk mengerjakan shalat Dhuha.
2) Pelaksanaan shalat Dhuha.
3) Pengaruh shalat Dhuha.
4) Menjalankan ibadah shalat wajib dan sunnah dengan tidak terpaksa.
5) Mengikuti seluruh program pendukung shalat Dhuha yang diadakan oleh sekolah.
Sub-indikator = Pernyataan Positif
1) Saya melaksanakan shalat Dhuha atas kemauan saya sendiri.
2) Saya tidak merasa bosan ketika melaksanakan shalat Dhuha.
3) Saya mengikuti shalat Dhuha berjamaah di sekolah.
4) Shalat Dhuha dapat menenangkan perasaan hati saya.
5) Saya mengikuti program pendukung shalat Dhuha, seperti membaca Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, dan ceramah- ceramah tentang Islam.
6) Saya mengerjakan shalat Dhuha dengan rutin (istiqomah).
7) Saya menjadi tepat waktu karena rutin mengerjakan shalat Dhuha di sekolah
Pernyataan Negatif
1) Saya melaksanakan shalat Dhuha di sekolah karena terpaksa.
2) Saya merasa terbebani dengan adanya kegiatan shalat Dhuha rutin di sekolah.
3) Saya tidak mengikuti shalat Dhuha berjamaah di sekolah.
4) Shalat Dhuha tidak membuat hati saya tenang.
49
5) Saya tidak mengikuti kegiatan program pendukung seperti membaca Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, ceramah- ceramah Islam di sekolah.
6) Saya tidak mengerjakan shalat Dhuha dengan rutin (istiqomah).
7) Tidak ada perubahan apa-apa selama saya mengerjakan shalat Dhuha dengan rutin di sekolah.
Variabel Y = Kedisiplinan Siswa Dimensi =
1) Ketaatan 2) Kepatuhan 3) Kesetiaan 4) Keteraturan 5) Ketertiban Indikator =
1) Taat terhadap aturan sekolah dan menunjukkan sikap disiplin terhadap lingkungan sekolah dan guru.
2) Memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengefisienkan penggunaan waktu di dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
3) Berani mengingatkan ketika ada hal yang salah dan tidak mematuhi aturan.
4) Memiliki pola hidup yang teratur dan dapat mengelola waktu dengan baik.
5) Memiliki kesadaran penuh untuk mematuhi tata tertib yang berlaku
Sub Indikator = Pernyataan Positif
1) Saya datang tepat waktu ke sekolah.
2) Saya taat terhadap aturan yang dibuat oleh sekolah.
3) Saya memakai sepatu ke sekolah.
50
4) Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dirumah.
5) Saya mengingatkan dan menegur teman saya yang mencontek saat ulangan.
6) Saya mengikuti seluruh pembelajaran, mata pelajaran dan ulangan harian.
7) Saya memakai seragam lengkap dan rapi ke sekolah.
8) Saya mengikuti kegiatan shalat Dhuha di sekolah.
9) Saya bangun pagi agar bisa mengikuti kegiatan shalat Dhuha di sekolah.
10) Saya shalat tepat waktu Pernyataan Negatif
1) Saya datang terlambat ke sekolah.
2) Saya tidak mentaati aturan yang dibuat oleh sekolah.
3) Saya tidak memakai sepatu ke sekolah.
4) Saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dirumah, melainkan di sekolah sebelum bel berbunyi.
5) Saya tidak mengingatkan dan menegur teman saya yang mencontek saat ulangan.
6) Saya tidak mengikuti seluruh pembelajaran, mata pelajaran dan ulangan harian
7) Tidak memakai seragam lengkap dan rapi ke sekolah.
8) Saya tidak mengikuti kegiatan shalat Dhuha di sekolah.
9) Saya tidak bangun pagi untuk mengikuti kegiatan shalat Dhuha di sekolah.
10) Saya tidak shalat tepat waktu.