• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian ini diharapkan dapat memastikan hubungan antara harga diri dengan perilaku agresif fisik dan perilaku agresif kemarahan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

3.2 Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa program studi bimbingan dan konseling UKSW dari angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2012 yang berjumlah 360 orang mahasiswa.

Yang terdiri dari angkatan 2006 berjumlah 2 orang mahasiswa, angkatan 2007 berjumlah 7 orang mahasiswa,angkatan 2008 berjumlah 32 orang mahasiswa, angkatan 2009 berjumlah 99 orang mahasiswa, angkatan 2010 orang berjumlah 104 orang mahasiswa, angkatan 2011 berjumlah 53 orang mahasiswa dan angkatan 2012

(2)

37

berjumlah 63 orang mahasiswa. Total populasi dalam penelitian ini adalah 360 orang mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya Wacana.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportionate simple random sampling. Karena pada populasi yang akan digunakan mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Mengacu pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2010). Dari populasi yang berjumlah 360 orang mahasiswa dengan tingkat kesalahan 5 % maka sampel yang ditetapkan dalam penelitian minimal 177 orang mahasiswa. Dalam penelitian ini jumlah sampelnya adalah 324 orang mahasiswa bibingan dan knseling.

Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Penelitian No Angkatan Populasi Perhitungan

pengambilan sampel

Sampel

1 2006 2 × 234 1.3

2 2007 7 × 234 5

3 2008 32 21

4 2009 99 64

5 2010 104 68

6 2011 53 34

7 2012 63 41

Jumlah 360 234

Dari tabel 3.1 di atas jumlah sampel pada angkatan 2006 adalah 1.3 karena hasilnya lebih dari satu maka peneliti memustuskan untuk mengambil 1 orang

(3)

38

mahasiswa, angkatan 2007 adalah 5 orang mahasiswa, angkatan 2008 berjumlah 21 orang mahasiswa, angkatan 2009 adalah 64 orang mahasiswa, angkatan 2010 adalah 68 orang mahasiswa dan angkatan 2011 adalah 34 orang mahasiswa, dan angkatan 2012 adalah 41 orang mahasiswa.Jadi jumlah keseluruhan sampel dari semua angkatan adalah 234 orang mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW Salatiga.

3. 3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2010).

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2010) variabel bebas dalam penelitian ini adalah Harga Diri ( χ )

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010) variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Agresif Fisik ( ) dan perilaku Agresif kemarahan ( ).

3.4 Definisi Operasional 1. Perilaku Agresif

Perilaku agresif adalah perilaku atau kecenderungan perilaku yang niatnya untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis Buss & Perry (1992).

Perilaku agresif diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian skala perilaku agresif yang dilakukan oleh sampel penelitian (234 orang mahasiswa ),

(4)

39

dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat perilaku agresif mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah tingkat perilaku agresif mahasiswa. Pengukuran perilaku agresif dapat diidentifikasi melalui aspek perilaku agresif fisik, perilaku agresif verbal, perilaku agresif kemarahan, perilaku agresif permusuhan.

2. Harga diri

Harga diri merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri Coopersmith (1978). Harga diri diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian instrument harga diri yang dilakukan oleh sampel penelitian ( 234 mahasiswa ), dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi harga diri mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah harga diri mahasiswa. Pengukuran harga diri dapat diidentifikasi melalui aspek penyesuaian diri, penerimaan diri, interaksi sosial, penghargaan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrument Self Esteem yang disusun Coopersmith (1978)

3.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Perilaku Agresif

Perilaku agresif diukur menggunakan skala perilaku agresif yang disusun oleh Buss & Perry (1992). Kuesioner ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris (Back Traslation) dalam penelitian ini. Kuesioner perilaku agresif (aggression questionnaire) terdiri dari perilaku agresif fisik, perilaku agresif verbal, perilaku agresif kemarahan, perilaku

(5)

40

agresif permusuhan. Kisi-kisi kuisioner perilaku agresif dijabarkan dalam table 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Perilaku Agresif

Konsep Sub

konsep

Indikato r

Item No

item F U agresif

adalah kecenderun gan

perilaku atau perilaku yang niatnya untuk Perilaku menyakiti orang lain, baik secara fisik

maupun psikologis (Buss &

Perry,1992 )

Agresi Fisik, Yakni tindakan agresi yang menyakiti individu lain secara fisik

Memuku l

Terkadang saya merasa begitu ingin memukul teman.

1 Bila teman saya mencari masalah dengan saya, saya dapat saja memukulnya

5

Saya akan balas memukul bila dipukul

9 Menurut saya memukul orang lain adalah tindakan yang salah, apapun alasannya

2 4 Saya sering ringan tangan 1

9 Perkelahi

an

Saya pernah terlibat perkelahian fisik.

1 3 Agresi

Fisik, Yakni tindakan agresi yang menyakiti individu lain secara fisik

Perkelahi an

Bila ada teman yang menyakiti atau mengancam saya, maka saya akan berkelahi dengannya

2 1 Melakuk

an kekerasa n

Bila saya harus menggunakan kekerasan untuk mendapatkan hak-hak saya, maka saya akan melakukan kekerasan

1 7

Mengaca m

Saya pernah mengancam teman saya untuk mendapatkan apa yang saya inginkan

2 6 Merusak

barang

Saya pernah merusak barang yang ada disekitar saya ketika saya marah

2 8 Agresi

verbal, yakni respon vokal yang menyampai kan

stimulus

Memban tah

Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya.

2

Menurut teman-teman, saya senang membantah

1 8 Bertengk

ar mulut

Saya sering bertengkar mulut dengan teman saya (misal : mengejek, membantah)

6

(6)

41 yang

menyakiti mental dalam bentuk penolakan dan ancaman

Berterus terang apabila jengkel

Ketika saya jengkel pada seseorang, saya akan mengatakannya dengan terus terang.

1 0

Pendapat harus diterima

Saya membantah teman-teman yang tidak setuju dengan saya.

(Pendapat saya harus diterima) 1 4

Perilaku agresif adalah kecenderun gan

perilaku atau perilaku yang niatnya untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik

maupun psikologis (Buss &

Perry,1992 )

Kemarahan , yakni emosi negatif yang disebabkan oleh harapan yang tidak terpenuhi dan bentuk ekspresinya dapat

Marah Saya mudah marah, tetapi mudah pula melupakan kemarahan saya

3

Menurut beberapa teman, saya mudah marah.

1 5 Saya heran karena sering kali merasakan kepahitan ( marah ) atas hal-hal tertentu

1 6 Kadang saya merasa begitu marah sehingga saya merasa akan meledak

1 1 Saya sering tidak dapat mengendalikan kemarahan saya

2 2 Menujuk

an perasaan terpukul

Saat saya terpukul (sedih, kecewa), saya menunjukkan perasaan saya kepada teman- teman saya

7

Tidak mudah marah

Saya adalah orang yang tenang (tidak mudah marah).

2 9 Permusuha

n, yakni tindakan yang mengekspr esikan kebencian, permusuha n,

antagonism e, ataupun kemarahan yang sangat kepada pihak lain

Merasa iri

Saya sering merasa iri 4 Merasa

hidup tak adil

Saya merasa hidup saya tidak adil

8

Teman tidak mau bermain bersama

Teman-teman tidak mau bermain dengan saya.

1 2

Merasa dibicarak an kejeleka nnya

Saya tahu, teman-teman sering membicarakan kejelekan saya tanpa sepengetahuan saya

2 0

Merasa Saya curiga bila ada orang asing 2

(7)

42

curiga yang sangat ramah. 3

Kalau teman saya berbuat baik pada saya, pasti mereka punya maksud tertentu.

2 7 Merasa

ditertawa kan

Terkadang saya merasa teman – teman mentertawakan saya tanpa sepengetahuan saya.

2 5

2. Variabel Harga Diri

Harga diri diukur menggunakan instrument self esteem inventory (SEI) yang disusun oleh Coopersmith (1978). Instrument ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris (Back Traslation) dalam penelitian ini. Instrument self Esteem inventory (SEI) terdiri dari aspek penerimaan diri, penerimaan sosial, interaksi sosial, penghargaan. Inventori harga diri ini terdiri dari 58 item dimana 8 item adalah item kebohongan dimana item ini digunakan untuk mengetahui kebenaran atas jawaban yang diberikan oleh sampel. Yaitu item 1,6,13,20,27,34,41,48 apabila pada item tersebut memberi jawaban lebih dari 5 jawaban yang menujukkan seperti saya maka instrument itu tidak digunakan atau dikembalikan untuk mengulang kembali pengisiannya yang sesuai dengan diri sampel. Kisi-kisi inventori self esteem dijabarkan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Inventori Harga Diri Konsep Sub

Konsep

Indikator Item No Item

F U Harga diri

merupan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang

penerimaa n diri

Mudah

menyesuaikan diri

Saya sering berharap seperti orang lain

3 Sulit berbicara

didepan kelompok

Saya mudah tertarik pada sesuatu

4 Berharap masih

muda

Saya sering mengalami kesukaran berbicara didepan kelas

7

Ada banyak hal dalam diri ingin saya

Saya berharap berusia lebih muda

8

(8)

43 terhadap

diri sendiri Coopersm ith (1978)

ubah

Bisa mengambil keputusan

Ada banyak hal yang ingin saya ubah dalam diri saya jika saya dapat kesempatan merubahnya

9

Bangga terhadap pekerjaannya

Saya dapat memperbaiki kemampuan pikiran saya tanpa banyak kesulitan

10

Membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan sesuatu yang baru

Saya merasa bangga dengan akan hasil belajar saya

14

Merasa menyesal untuk hal-hal yang dilakukan

Saya butuh waktu yang cukup lama untuk beradaptasi pada hal yang baru

16

Melakukan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya

Saya sering menyesali apa yang telah saya lakukan

17

Mudah menyerah Saya melakukan pekerjaan sebaik- baiknya semampu saya

21

Bisa mengurus diri sendiri

Saya cekatan dan mudah tanggap sesuatu

22 Harga diri

merupan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri Coopersm ith (1978)

Memahami diri sendiri

Saya biasanya dapat merawat atau mengurus diri saya sendiri

23

Cukup sulit menjadi diri sendiri

Saya memahami

kelemahan dan kebaikan saya

29

Dengan keadaan saya seperti ini sangat susah untuk mencapai cita-cita

30

Penyesuai an diri

Hal-hal diramu dalam diri sendiri

Dalam menjalani kehidupan ini saya menghadapi banyak masalah

31

Punya pendapat rendah diri

Saya memadang rendah diri saya sendiri

38 Merasa malu pada

diri sendiri

Saya sering merasa malu akan diri saya sendiri

43 Tidak sebaik orang

lain

Saya tidak menarik (dalam hal penampilan) seperti kebanykan orang

44

Tidak peduli yang terjadi pada diri saya

Saya tidak peduli apa yang terjadi pada diri saya

50

Kegagalan Saya seseorang yang 51

(9)

44

gagal

Sering berkecil hati Saya sering tidak mendapat dukungan di sekolah

56

Pikiran menggagu saya

Saya biasanya tidak merasa terganggu olah banyak hal

57

Tidak bisa

bergantung

Saya memiliki prinsip sendiri sehingga tidak mudah dipaksa untuk menuruti kehendak orang lain

58

Penerimaa n sosian

Keluarga dan saya memiliki banyak kesenangan bersama

Saya merasa nyaman bersama keluarga

5

Mudah marah Saya mudah marah jika ada dirumah

12 Keluarga biasanya

mempertimbangkan perasaan saya

Orang tua saya biasanya menghargai perasaan saya

19

Cukup bahagia Saya cukup bahagia 24 Keluarga berharap

terlalu banyak

Orang tua saya berharap terlalu banyak dari diri saya

26

Tidak ada yang menaruh perhatian dirumah

Dirumah saya tidak mendapat perhatian

33

Bisa membuat pikiran dan tepatilah

Saya dapat memahami pikiran saya dan konsisten

36

Tidak suka dengan seorang pria/wanita

Saya sangat tidak suka menjadi seseorang anak laki-laki atau perempuan

37

Tidak suka dengan orang lain

Saya tidak suka berada bersama orang lain

39 Harga diri

merupan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri Coopersm

Interaksi sosial

Sering kali ingin meninggalkan rumah

Saya sering berfikir untuk pergi dari rumah

40 Sering merasa kesal Saya sering marah dan

jengkel disekolah

42 Keluarga mengeri

saya

Orang tua saya memahami saya

47 Merasa keluarga

selalu memberikan dorongan kepada saya

Saya sering merasa sepertinya orang tua saya menekan saya

54

Senang dengan kebersamaan

Saya adalah orang yang menyenangkan

11 Orang selalu Seseorang selalu harus 15

(10)

45

ith (1978) mengatakan apa

yang harus dilakukan

mengatakan pada saya, apa yang saya lakukan Lebih suka bergaul

dengan orang yang lebih muda

Saya lebih suka bermain dengan teman yang lebih muda dari diri saya

25

Tidak ingin

melakukan yang terbaik ditempat kerja

Saya tidak bisa melakukan semaksimal mungkin disekolah seperti yang saya inginkan

35

Jika ingin

mengatakan sesuatu langsung

mengatakan

Jika saya ingin mengatakan sesuatu, saya langsung mengatakannya

45

Guru merasa tidak cukup baik

Guru / atasan saya membuat saya merasa tidak cukup baik

49

Mudah marah ketika dimarahi

Saya mudah marah ketika saya dimarahi

52 Tahu apa yang harus

dikatakan kepada orang lain

Saya tahu apa yang harus saya katakana kepada orang-orang

55

pengharga an

Popular diantara teman-teman

Saya sedang popular diantara teman-teman sebaya saya

18

Sering disebut ketika dalam kelompok

Saya sering disebut ketika dalam kelompok

28 Ide-idenya selalun

diikuti

Orang-orang biasanya mengikuti ide-ide saya

32 Bisa membuat

pikiran dan tepatilah

Saya dapat memahami pikiran-pikiran saya dan konsisten

36

Orang lain senang memilih saya

Orang-orang sering memilih saya

46 Orang lain lebih

disukai dari pada saya

Orang lain lebih disukai dari pada saya

53

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu melakukan uji coba instrument untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrument. Karena dalam suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabelitas, alat

(11)

46

ukur yang tidak reliable atau tidak valit akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau model dikenai tes (Azwar,2001).

Validitas adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut Sugiyono (2005).

Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Ali (1995) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut : 0,00 – 0,20 : tidak valid

0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Sedangkan untuk menentukan tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Goerge & Mallery (1995) sebagai berikut :

α> 0,9 sangat bagus ( excellent) α> 0,8 dikatakan bagus ( good) α> 0,7 dapat diterima (acceptable)

α> 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable) α> 0,5 jelek ( poor)

α< 0,5 tidak adapat diterima ( unacceptable)

(12)

47

Tabel 3.4 Validitas Skala Perilaku Agresif No

Item

Corrected item to total correlation

Keterangan

1 .405 Valid

2 .752 Valid

3 .642 Valid

4 .615 Valid

5 .616 Valid

6 .642 Valid

7 .431 Valid

8 .752 Valid

9 .614 Valid

10 .505 Valid

11 .549 Valid

12 .589 Valid

13 .426 Valid

14 .639 Valid

15 .473 Valid

16 .450 Valid

17 .354 Valid

18 .476 Valid

19 .603 Valid

20 .401 Valid

21 .619 Valid

22 .682 Valid

23 .353 Valid

24 .682 Valid

25 .380 Valid

26 .398 Valid

27 .376 Valid

28 .260 Valid

29 .286 Valid

Dari tabel 3.4 di atas terlihat dari 29 item pada skala perilaku agresif yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item to total correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.

(13)

48

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,0 – 0,20. Ada 6 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 13 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 10 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian semua item dapat dikatakan valid.

Tabel 3.5 Validitas Inventori Harga Diri No

Item

Corrected item to total correlation

Keterangan

1 .255 Valid

2 .255 Valid

3 .429 Valid

4 .618 Valid

5 .607 Valid

6 .618 Valid

7 .618 Valid

8 .261 Valid

9 .255 Valid

10 .364 Valid

11 .618 Valid

12 .255 Valid

13 .261 Valid

14 .448 Valid

15 .274 Valid

16 .261 Valid

17 .274 Valid

18 .466 Valid

19 .448 Valid

20 .428 Valid

21 .304 Valid

22 .448 Valid

23 .516 Valid

(14)

49

24 .448 Valid

25 .318 Valid

26 .379 Valid

27 .318 Valid

28 .379 Valid

29 .318 Valid

30 .348 Valid

31 .232 Valid

32 .304 Valid

33 .466 Valid

34 .503 Valid

35 .466 Valid

36 .503 Valid

37 .466 Valid

38 .298 Valid

39 .348 Valid

40 .562 Valid

41 .469 Valid

42 .654 Valid

43 .654 Valid

44 .342 Valid

45 .304 Valid

46 .360 Valid

47 .401 Valid

48 .401 Valid

49 .239 Valid

50 .304 Valid

51 239 Valid

52 .654 Valid

53 .401 Valid

54 .325 Valid

55 .231 Valid

56 .466 Valid

57 .231 Valid

58 .328 Valid

Dari tabel 3.5 di atas terlihat dari 58 item pada inventori harga di yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item to total correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan

(15)

50

bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,0 – 0,20. Ada 34 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 17 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 7 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian semua item dapat dikatakan valid.

Tabel 3. 6 Reliabilitas Perilaku Agresif

Tabel 3.6 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,917. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reabilibilitas yang sangat bagus (excellent). Untuk itu, agression questionnaire yang disusun oleh Buss dan Perry (1992) dapat digunakan.

Tabel 3. 7 Reliabilitas Harga Diri Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.917 29

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.914 58

(16)

51

Tabel 3.7 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,914. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reabilibilitas yang sangat bagus (excellent). Untuk itu, Instrument self Esteem inventory (SEI) yang disusun oleh Coopersmith (1978) dapat digunakan.

3.7 Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk melihat analisis deskriptif korelasi hubungan antara Harga diri dengan Perilaku agresif Fisik dan Perilaku Agresif Kemarahan, adalah dengan menggunakan korelasi teknik korelasi Kendall’s tau_b, karena skala datanya adalah ordinal dan ordinal. Cara perhitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0 for window

Gambar

Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Penelitian  No  Angkatan  Populasi  Perhitungan
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Perilaku Agresif
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Inventori Harga Diri  Konsep  Sub
Tabel 3.4 Validitas Skala Perilaku Agresif  No  Item  Corrected item to  total correlation  Keterangan  1  .405  Valid  2  .752  Valid  3  .642  Valid  4  .615  Valid  5  .616  Valid  6  .642  Valid  7  .431  Valid  8  .752  Valid  9  .614  Valid  10  .505
+4

Referensi

Dokumen terkait

menginternalisasi biaya sosial dari aktivitas yang dilakukannya dan tidak memiliki insentif yang cukup untuk memilih tingkat pencegahan optimal sosial, sehingga dalam

Projects, proje ile aynõ solution içinde yer alan bile ş en kütüphanelerini eklemek için kullanõlõr.. Eklenecek assembly nesnesini seçin ve Select dü ğ

Dia berani menemui Azlina untuk bertanyakan sama ada Benar atau tidak Azlinalah yang menjadi punca Firdaus lambat tiba di

Lampiran 1 Upaya Peningkatan Kinerja Melalui Kemampuan, Motivasi, dan Standar Gaji, (Studi Pada Pengurus UPK PNPM MPD di Kabupaten Rembang). Lampiran 2 Karakteristik

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Marlo Kitchen by Chef Norman merasa perlu untuk melakukan peninjauan dan penelitian terhadap para karyawannya, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran