36 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Di dalam penelitian ini diharapkan dapat memastikan hubungan antara harga diri dengan perilaku agresif fisik dan perilaku agresif kemarahan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
3.2 Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa program studi bimbingan dan konseling UKSW dari angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2012 yang berjumlah 360 orang mahasiswa.
Yang terdiri dari angkatan 2006 berjumlah 2 orang mahasiswa, angkatan 2007 berjumlah 7 orang mahasiswa,angkatan 2008 berjumlah 32 orang mahasiswa, angkatan 2009 berjumlah 99 orang mahasiswa, angkatan 2010 orang berjumlah 104 orang mahasiswa, angkatan 2011 berjumlah 53 orang mahasiswa dan angkatan 2012
37
berjumlah 63 orang mahasiswa. Total populasi dalam penelitian ini adalah 360 orang mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportionate simple random sampling. Karena pada populasi yang akan digunakan mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Mengacu pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2010). Dari populasi yang berjumlah 360 orang mahasiswa dengan tingkat kesalahan 5 % maka sampel yang ditetapkan dalam penelitian minimal 177 orang mahasiswa. Dalam penelitian ini jumlah sampelnya adalah 324 orang mahasiswa bibingan dan knseling.
Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Penelitian No Angkatan Populasi Perhitungan
pengambilan sampel
Sampel
1 2006 2 × 234 1.3
2 2007 7 × 234 5
3 2008 32 21
4 2009 99 64
5 2010 104 68
6 2011 53 34
7 2012 63 41
Jumlah 360 234
Dari tabel 3.1 di atas jumlah sampel pada angkatan 2006 adalah 1.3 karena hasilnya lebih dari satu maka peneliti memustuskan untuk mengambil 1 orang
38
mahasiswa, angkatan 2007 adalah 5 orang mahasiswa, angkatan 2008 berjumlah 21 orang mahasiswa, angkatan 2009 adalah 64 orang mahasiswa, angkatan 2010 adalah 68 orang mahasiswa dan angkatan 2011 adalah 34 orang mahasiswa, dan angkatan 2012 adalah 41 orang mahasiswa.Jadi jumlah keseluruhan sampel dari semua angkatan adalah 234 orang mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW Salatiga.
3. 3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2010).
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2010) variabel bebas dalam penelitian ini adalah Harga Diri ( χ )
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010) variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perilaku Agresif Fisik ( ) dan perilaku Agresif kemarahan ( ).
3.4 Definisi Operasional 1. Perilaku Agresif
Perilaku agresif adalah perilaku atau kecenderungan perilaku yang niatnya untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis Buss & Perry (1992).
Perilaku agresif diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian skala perilaku agresif yang dilakukan oleh sampel penelitian (234 orang mahasiswa ),
39
dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat perilaku agresif mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah tingkat perilaku agresif mahasiswa. Pengukuran perilaku agresif dapat diidentifikasi melalui aspek perilaku agresif fisik, perilaku agresif verbal, perilaku agresif kemarahan, perilaku agresif permusuhan.
2. Harga diri
Harga diri merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri Coopersmith (1978). Harga diri diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian instrument harga diri yang dilakukan oleh sampel penelitian ( 234 mahasiswa ), dengan ketentuan semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi harga diri mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah harga diri mahasiswa. Pengukuran harga diri dapat diidentifikasi melalui aspek penyesuaian diri, penerimaan diri, interaksi sosial, penghargaan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrument Self Esteem yang disusun Coopersmith (1978)
3.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Perilaku Agresif
Perilaku agresif diukur menggunakan skala perilaku agresif yang disusun oleh Buss & Perry (1992). Kuesioner ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris (Back Traslation) dalam penelitian ini. Kuesioner perilaku agresif (aggression questionnaire) terdiri dari perilaku agresif fisik, perilaku agresif verbal, perilaku agresif kemarahan, perilaku
40
agresif permusuhan. Kisi-kisi kuisioner perilaku agresif dijabarkan dalam table 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Perilaku Agresif
Konsep Sub
konsep
Indikato r
Item No
item F U agresif
adalah kecenderun gan
perilaku atau perilaku yang niatnya untuk Perilaku menyakiti orang lain, baik secara fisik
maupun psikologis (Buss &
Perry,1992 )
Agresi Fisik, Yakni tindakan agresi yang menyakiti individu lain secara fisik
Memuku l
Terkadang saya merasa begitu ingin memukul teman.
1 Bila teman saya mencari masalah dengan saya, saya dapat saja memukulnya
5
Saya akan balas memukul bila dipukul
9 Menurut saya memukul orang lain adalah tindakan yang salah, apapun alasannya
2 4 Saya sering ringan tangan 1
9 Perkelahi
an
Saya pernah terlibat perkelahian fisik.
1 3 Agresi
Fisik, Yakni tindakan agresi yang menyakiti individu lain secara fisik
Perkelahi an
Bila ada teman yang menyakiti atau mengancam saya, maka saya akan berkelahi dengannya
2 1 Melakuk
an kekerasa n
Bila saya harus menggunakan kekerasan untuk mendapatkan hak-hak saya, maka saya akan melakukan kekerasan
1 7
Mengaca m
Saya pernah mengancam teman saya untuk mendapatkan apa yang saya inginkan
2 6 Merusak
barang
Saya pernah merusak barang yang ada disekitar saya ketika saya marah
2 8 Agresi
verbal, yakni respon vokal yang menyampai kan
stimulus
Memban tah
Bila saya tidak setuju dengan teman saya, saya akan langsung membantahnya.
2
Menurut teman-teman, saya senang membantah
1 8 Bertengk
ar mulut
Saya sering bertengkar mulut dengan teman saya (misal : mengejek, membantah)
6
41 yang
menyakiti mental dalam bentuk penolakan dan ancaman
Berterus terang apabila jengkel
Ketika saya jengkel pada seseorang, saya akan mengatakannya dengan terus terang.
1 0
Pendapat harus diterima
Saya membantah teman-teman yang tidak setuju dengan saya.
(Pendapat saya harus diterima) 1 4
Perilaku agresif adalah kecenderun gan
perilaku atau perilaku yang niatnya untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik
maupun psikologis (Buss &
Perry,1992 )
Kemarahan , yakni emosi negatif yang disebabkan oleh harapan yang tidak terpenuhi dan bentuk ekspresinya dapat
Marah Saya mudah marah, tetapi mudah pula melupakan kemarahan saya
3
Menurut beberapa teman, saya mudah marah.
1 5 Saya heran karena sering kali merasakan kepahitan ( marah ) atas hal-hal tertentu
1 6 Kadang saya merasa begitu marah sehingga saya merasa akan meledak
1 1 Saya sering tidak dapat mengendalikan kemarahan saya
2 2 Menujuk
an perasaan terpukul
Saat saya terpukul (sedih, kecewa), saya menunjukkan perasaan saya kepada teman- teman saya
7
Tidak mudah marah
Saya adalah orang yang tenang (tidak mudah marah).
2 9 Permusuha
n, yakni tindakan yang mengekspr esikan kebencian, permusuha n,
antagonism e, ataupun kemarahan yang sangat kepada pihak lain
Merasa iri
Saya sering merasa iri 4 Merasa
hidup tak adil
Saya merasa hidup saya tidak adil
8
Teman tidak mau bermain bersama
Teman-teman tidak mau bermain dengan saya.
1 2
Merasa dibicarak an kejeleka nnya
Saya tahu, teman-teman sering membicarakan kejelekan saya tanpa sepengetahuan saya
2 0
Merasa Saya curiga bila ada orang asing 2
42
curiga yang sangat ramah. 3
Kalau teman saya berbuat baik pada saya, pasti mereka punya maksud tertentu.
2 7 Merasa
ditertawa kan
Terkadang saya merasa teman – teman mentertawakan saya tanpa sepengetahuan saya.
2 5
2. Variabel Harga Diri
Harga diri diukur menggunakan instrument self esteem inventory (SEI) yang disusun oleh Coopersmith (1978). Instrument ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia kemudian menerjemahkan kedalam bahasa Inggris (Back Traslation) dalam penelitian ini. Instrument self Esteem inventory (SEI) terdiri dari aspek penerimaan diri, penerimaan sosial, interaksi sosial, penghargaan. Inventori harga diri ini terdiri dari 58 item dimana 8 item adalah item kebohongan dimana item ini digunakan untuk mengetahui kebenaran atas jawaban yang diberikan oleh sampel. Yaitu item 1,6,13,20,27,34,41,48 apabila pada item tersebut memberi jawaban lebih dari 5 jawaban yang menujukkan seperti saya maka instrument itu tidak digunakan atau dikembalikan untuk mengulang kembali pengisiannya yang sesuai dengan diri sampel. Kisi-kisi inventori self esteem dijabarkan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Inventori Harga Diri Konsep Sub
Konsep
Indikator Item No Item
F U Harga diri
merupan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang
penerimaa n diri
Mudah
menyesuaikan diri
Saya sering berharap seperti orang lain
3 Sulit berbicara
didepan kelompok
Saya mudah tertarik pada sesuatu
4 Berharap masih
muda
Saya sering mengalami kesukaran berbicara didepan kelas
7
Ada banyak hal dalam diri ingin saya
Saya berharap berusia lebih muda
8
43 terhadap
diri sendiri Coopersm ith (1978)
ubah
Bisa mengambil keputusan
Ada banyak hal yang ingin saya ubah dalam diri saya jika saya dapat kesempatan merubahnya
9
Bangga terhadap pekerjaannya
Saya dapat memperbaiki kemampuan pikiran saya tanpa banyak kesulitan
10
Membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan sesuatu yang baru
Saya merasa bangga dengan akan hasil belajar saya
14
Merasa menyesal untuk hal-hal yang dilakukan
Saya butuh waktu yang cukup lama untuk beradaptasi pada hal yang baru
16
Melakukan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya
Saya sering menyesali apa yang telah saya lakukan
17
Mudah menyerah Saya melakukan pekerjaan sebaik- baiknya semampu saya
21
Bisa mengurus diri sendiri
Saya cekatan dan mudah tanggap sesuatu
22 Harga diri
merupan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri Coopersm ith (1978)
Memahami diri sendiri
Saya biasanya dapat merawat atau mengurus diri saya sendiri
23
Cukup sulit menjadi diri sendiri
Saya memahami
kelemahan dan kebaikan saya
29
Dengan keadaan saya seperti ini sangat susah untuk mencapai cita-cita
30
Penyesuai an diri
Hal-hal diramu dalam diri sendiri
Dalam menjalani kehidupan ini saya menghadapi banyak masalah
31
Punya pendapat rendah diri
Saya memadang rendah diri saya sendiri
38 Merasa malu pada
diri sendiri
Saya sering merasa malu akan diri saya sendiri
43 Tidak sebaik orang
lain
Saya tidak menarik (dalam hal penampilan) seperti kebanykan orang
44
Tidak peduli yang terjadi pada diri saya
Saya tidak peduli apa yang terjadi pada diri saya
50
Kegagalan Saya seseorang yang 51
44
gagal
Sering berkecil hati Saya sering tidak mendapat dukungan di sekolah
56
Pikiran menggagu saya
Saya biasanya tidak merasa terganggu olah banyak hal
57
Tidak bisa
bergantung
Saya memiliki prinsip sendiri sehingga tidak mudah dipaksa untuk menuruti kehendak orang lain
58
Penerimaa n sosian
Keluarga dan saya memiliki banyak kesenangan bersama
Saya merasa nyaman bersama keluarga
5
Mudah marah Saya mudah marah jika ada dirumah
12 Keluarga biasanya
mempertimbangkan perasaan saya
Orang tua saya biasanya menghargai perasaan saya
19
Cukup bahagia Saya cukup bahagia 24 Keluarga berharap
terlalu banyak
Orang tua saya berharap terlalu banyak dari diri saya
26
Tidak ada yang menaruh perhatian dirumah
Dirumah saya tidak mendapat perhatian
33
Bisa membuat pikiran dan tepatilah
Saya dapat memahami pikiran saya dan konsisten
36
Tidak suka dengan seorang pria/wanita
Saya sangat tidak suka menjadi seseorang anak laki-laki atau perempuan
37
Tidak suka dengan orang lain
Saya tidak suka berada bersama orang lain
39 Harga diri
merupan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri Coopersm
Interaksi sosial
Sering kali ingin meninggalkan rumah
Saya sering berfikir untuk pergi dari rumah
40 Sering merasa kesal Saya sering marah dan
jengkel disekolah
42 Keluarga mengeri
saya
Orang tua saya memahami saya
47 Merasa keluarga
selalu memberikan dorongan kepada saya
Saya sering merasa sepertinya orang tua saya menekan saya
54
Senang dengan kebersamaan
Saya adalah orang yang menyenangkan
11 Orang selalu Seseorang selalu harus 15
45
ith (1978) mengatakan apa
yang harus dilakukan
mengatakan pada saya, apa yang saya lakukan Lebih suka bergaul
dengan orang yang lebih muda
Saya lebih suka bermain dengan teman yang lebih muda dari diri saya
25
Tidak ingin
melakukan yang terbaik ditempat kerja
Saya tidak bisa melakukan semaksimal mungkin disekolah seperti yang saya inginkan
35
Jika ingin
mengatakan sesuatu langsung
mengatakan
Jika saya ingin mengatakan sesuatu, saya langsung mengatakannya
45
Guru merasa tidak cukup baik
Guru / atasan saya membuat saya merasa tidak cukup baik
49
Mudah marah ketika dimarahi
Saya mudah marah ketika saya dimarahi
52 Tahu apa yang harus
dikatakan kepada orang lain
Saya tahu apa yang harus saya katakana kepada orang-orang
55
pengharga an
Popular diantara teman-teman
Saya sedang popular diantara teman-teman sebaya saya
18
Sering disebut ketika dalam kelompok
Saya sering disebut ketika dalam kelompok
28 Ide-idenya selalun
diikuti
Orang-orang biasanya mengikuti ide-ide saya
32 Bisa membuat
pikiran dan tepatilah
Saya dapat memahami pikiran-pikiran saya dan konsisten
36
Orang lain senang memilih saya
Orang-orang sering memilih saya
46 Orang lain lebih
disukai dari pada saya
Orang lain lebih disukai dari pada saya
53
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu melakukan uji coba instrument untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrument. Karena dalam suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabelitas, alat
46
ukur yang tidak reliable atau tidak valit akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau model dikenai tes (Azwar,2001).
Validitas adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut Sugiyono (2005).
Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Ali (1995) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut : 0,00 – 0,20 : tidak valid
0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi
Sedangkan untuk menentukan tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Goerge & Mallery (1995) sebagai berikut :
α> 0,9 sangat bagus ( excellent) α> 0,8 dikatakan bagus ( good) α> 0,7 dapat diterima (acceptable)
α> 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable) α> 0,5 jelek ( poor)
α< 0,5 tidak adapat diterima ( unacceptable)
47
Tabel 3.4 Validitas Skala Perilaku Agresif No
Item
Corrected item to total correlation
Keterangan
1 .405 Valid
2 .752 Valid
3 .642 Valid
4 .615 Valid
5 .616 Valid
6 .642 Valid
7 .431 Valid
8 .752 Valid
9 .614 Valid
10 .505 Valid
11 .549 Valid
12 .589 Valid
13 .426 Valid
14 .639 Valid
15 .473 Valid
16 .450 Valid
17 .354 Valid
18 .476 Valid
19 .603 Valid
20 .401 Valid
21 .619 Valid
22 .682 Valid
23 .353 Valid
24 .682 Valid
25 .380 Valid
26 .398 Valid
27 .376 Valid
28 .260 Valid
29 .286 Valid
Dari tabel 3.4 di atas terlihat dari 29 item pada skala perilaku agresif yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item to total correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.
48
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,0 – 0,20. Ada 6 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 13 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 10 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian semua item dapat dikatakan valid.
Tabel 3.5 Validitas Inventori Harga Diri No
Item
Corrected item to total correlation
Keterangan
1 .255 Valid
2 .255 Valid
3 .429 Valid
4 .618 Valid
5 .607 Valid
6 .618 Valid
7 .618 Valid
8 .261 Valid
9 .255 Valid
10 .364 Valid
11 .618 Valid
12 .255 Valid
13 .261 Valid
14 .448 Valid
15 .274 Valid
16 .261 Valid
17 .274 Valid
18 .466 Valid
19 .448 Valid
20 .428 Valid
21 .304 Valid
22 .448 Valid
23 .516 Valid
49
24 .448 Valid
25 .318 Valid
26 .379 Valid
27 .318 Valid
28 .379 Valid
29 .318 Valid
30 .348 Valid
31 .232 Valid
32 .304 Valid
33 .466 Valid
34 .503 Valid
35 .466 Valid
36 .503 Valid
37 .466 Valid
38 .298 Valid
39 .348 Valid
40 .562 Valid
41 .469 Valid
42 .654 Valid
43 .654 Valid
44 .342 Valid
45 .304 Valid
46 .360 Valid
47 .401 Valid
48 .401 Valid
49 .239 Valid
50 .304 Valid
51 239 Valid
52 .654 Valid
53 .401 Valid
54 .325 Valid
55 .231 Valid
56 .466 Valid
57 .231 Valid
58 .328 Valid
Dari tabel 3.5 di atas terlihat dari 58 item pada inventori harga di yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item to total correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan
50
bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,0 – 0,20. Ada 34 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 17 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 7 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian semua item dapat dikatakan valid.
Tabel 3. 6 Reliabilitas Perilaku Agresif
Tabel 3.6 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,917. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reabilibilitas yang sangat bagus (excellent). Untuk itu, agression questionnaire yang disusun oleh Buss dan Perry (1992) dapat digunakan.
Tabel 3. 7 Reliabilitas Harga Diri Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.917 29
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.914 58
51
Tabel 3.7 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,914. Menurut George dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reabilibilitas yang sangat bagus (excellent). Untuk itu, Instrument self Esteem inventory (SEI) yang disusun oleh Coopersmith (1978) dapat digunakan.
3.7 Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk melihat analisis deskriptif korelasi hubungan antara Harga diri dengan Perilaku agresif Fisik dan Perilaku Agresif Kemarahan, adalah dengan menggunakan korelasi teknik korelasi Kendall’s tau_b, karena skala datanya adalah ordinal dan ordinal. Cara perhitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0 for window