• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 27 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 27 MEDAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN

PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII

SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 27 MEDAN

Oleh:

Mawan Elfrida NIM 408121070

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga

penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Solving dengan Pembelajaran Konvensional Pada Materi

Pokok Gaya Kelas VIII Semester Ganjil Di SMP Negeri 27 Medan”. Adapun

skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga

akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D, Ibu Dra. Betty M Turnip, M.Pd, dan Bapak Drs. Juniar

Hutahaean, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan

dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Abdul Hakim, S.

M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan

memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku

Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Usman Zufri Harahap selaku kepala sekolah SMP Negeri 27 Medan, Ibu Erlina

Jumiati, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

(4)

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda tercinta

Binhot F. Sinaga dan Ibunda tercinta Lindaria Situmorang yang terus memberikan

motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan kakak serta

adik-adik tersayang (Evi, Era, Erikson, Echo n Edi) serta sanak keluarga (khususnya

opung, tante n uda) yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus

kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi

ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis,

terutama Chinkho Naomi yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,

tulangku Anthony Siringo-ringo, boruku Lisda Sianipar n Abangku Prima

Sianipar, teman-teman kos : Kestrin, Dongseng, n Enewa. Teman – teman Fisika :

teman seperjuangan Bikril Humairah, Dayu, Lamminar, Rida, Eva, Leni, Dewi

kuadrat, Josevina, Icha, Septian, Rahmania, Ulfa dan sahabatku Fifi n Riama.

Serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu. Terakhir penulis

ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi penyemangat

bagi penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis,

(5)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN

PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII

SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 27 MEDAN

MAWAN ELFRIDA (NIM: 408121070)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem solving dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok gaya di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester ganjil SMP Negeri 27 Medan yang berjumlah 300 siswa yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIII5 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII6

(sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 siswa dan 30 siswa yang ditentukan dengan cara Cluster Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 33,96 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 31,77. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran problem solving dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70,22 dan kelas kontrol 61,34. Penelitian ini juga memperhatikan aktivitas siswa pada kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa meningkat dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Rata-rata aktivitas pertemuan pertama adalah 66,66% dan pertemuan kedua 75,66%.

Dari hasil uji t diperoleh thitung = 2,60 sedangkan ttabel = 2,00. Karena thitung >

ttabel (2,60 >2,00) maka Ho ditolak, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa

ada perbedaan hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum Newton, Gaya Gesekan, dan Gaya Berat dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving dengan Model Pembelajaran Konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah 1

1.2. IdentifikasiMasalah 3

1.3. BatasanMasalah 4

1.4. RumusanMasalah 4

1.5. TujuanPenelitian 5

1.6. ManfaatPenelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. HakikatBelajarMengajar 8

2.1.3. AktivitasBelajar 9

2.1.4. HasilBelajar 12

2.1.5. Model Pembelajaran 14

2.1.5.1.Model Pembelajaran Problem Solving 14

2.1.5.2.Model Pembelajaran Konvensional 18

(7)

2.1.6.1. Metode Eksperimen 19

2.1.6.2. Metode Diskusi 20

2.1.6.3. Metode Ceramah 21

2.1.7. LembarKerjaSiswa 22

2.2. Pembahasan Materi 23

2.2.1. Hukum-Hukum Newton 23

2.2.2. Gaya Gesekandan Gaya Berat 25

2.3. Kerangka Konseptual 28

2.4. Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.1.1. Lokasi Penelitian 29

3.1.2. Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel 29

3.2.1. Populasi 29

3.2.2. Sampel 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.3.1. Variabel Bebas 29

3.3.2. Variabel Terikat 29

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29

3.4.1. Jenis Penelitian 29

3.4.2. Desain Penelitian 30

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Instrumen Penelitian 32

3.6.1. Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif 32

3.6.2. Instrumen Tentang Aktivitas Siswa 34

3.6.3. Uji Realibitas 35

3.6.4. Uji Tingkat Kesukaran Tes 36

3.6.5. Daya Beda Tes 36

(8)

3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif 37

3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 38

3.7.3. Uji Normalitas 38

3.7.4. Uji Homogenitas 39

3.7.5. Uji Hipotesis 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1. 1. Nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 41

4.1. 2. Nilaipostessiswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 42

4.1. 3. Data HasilObservasiAktivitasSiswa 43

4.1. 4. Uji Persyaratan Analisis Data 44

4.1.4.1. Uji Normalitas Data 44

4.1.4.2. Uji Homogenitas 45

4.1.4.3. Pengujian Hipotesis 45

4.2. Pembahasan Penelitian 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil belajar

siswa yang dicapai oleh siswa di sekolah tersebut. Dengan demikian hasil belajar

siswa pada suatu mata pelajaran tertentu merupakan salah satu indikator kualitas

pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Peningkatan kualitas ilmu pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan pada semua kelompok

mata pelajaran yang tertuang dalam Standar Isi. Salah satunya adalah kelompok

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fisika merupakan suatu kumpulan konsep, prinsip, teori dan hukum.

Fisika dapat dipandang sebagai produk, yaitu ilmu pengetahuan yang diperoleh

melalui metode ilmiah dan dapat juga dipandang sebagai proses berpikir atau

metode berpikir. Adapun sikap yang dibutuhkan dalam metode ilmiah berupa

sikap ilmiah yang antar lain berupa hasrat ingin tahu, terbuka dan penuh tanggung

jawab.

Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) bahwa di kalangan siswa telah

berkembang kesan yang kuat bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang

sulit untuk dipahami dan kurang menarik. Faktor-faktor penyebab rendahnya hasil

belajar siswa tersebut antara lain, aktivitas siswa yang kurang aktif dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM), kurangnya minat belajar siswa, interaksi siswa dalam

KBM kurang terjalin dengan baik, serta model belajar yang kurang tepat dan

kurang bervariasi sehingga menyebabkan kejenuhan pada siswa pada saat

kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

Selain itu hasil wawancara penulis dengan Erlina Jumiati, S.Pd, guru

Fisika di SMP Negeri 27 Medan, pembelajaran Fisika di sekolah tersebut

memang masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan

wawancara yang telah dilakukan ketika observasi nilai rata-rata ujian kelas VIII

(10)

dibandingkan mata pelajaran lain. Hal ini terjadi karena beberapa alasan yaitu,

kurangnya media pembelajaran, laboratorium jarang digunakan, dan model

pembelajaran yang digunakan belum bervariasi sehingga siswa cepat bosan.

Permasalahan seperti ini menyebabkan banyak siswa tidak dapat mencapai KKM

yang telah diterapkan. Adapun nilai KKM tersebut adalah 68.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas dapat diupayakan

pemecahannya yaitu dengan mencoba tindakan – tindakan yang dapat mengubah

suasana pembelajaran yang lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

dan menghadapkan pada model pembelajaran Problem Solving. Model

pembelajaran Problem Solving merupakan model pembelajaran yang

dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan memberikan respon yang positif

dan akan lebih mudah menemukan atau memahami konsep yang sulit apabila

fase-fase dalam pembelajaran Problem Solving diterapkan dalam pembelajaran.

Salah satu topik fisika yang cocok diajarkan dengan model pembelajaran Problem

Solving adalah Gaya karena materi ini merupakan materi fisika yang sarat dengan

konsep dan perhitungan sehingga diperlukan pemahaman konsep dalam

mempelajarinya.

Dalam beberapa jurnal penelitian Problem Solving seperti jurnal

penelitian dan pengembangan Nyoman Subratha (2007), pengembangan model

pembelajaran dengan strategi Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar

siswa terlihat adanya peningkatan pencapaian ke tiga aspek kompetensi dasar

(aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif) dari siklus-1 sampai

dengan siklus-3. Jurnal penelitian Sabani (2008) mengatakan “model

pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Jurnal

Sujarwata (2009) dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan telah terjadi

peningkatan hasil belajar elektronika dasar II melalui penerapan model

pembelajaran Problem Solving sebesar 75 % siswa mengalami ketuntasan belajar.

Dari hasil penelitian Abdi Thomas (2008) tentang perbedaan hasil

belajar siswa menggunakan pembelajaran Problem Solving dengan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester

(11)

bahwa pengajaran dengan model pembelajaran problem solving memberikan hasil

belajar fisika yang lebih baik dari pada menerapkan model pembelajaran

konvensional, walaupun masih ada kendala-kendala dalam menerapkan model

pembelajaran diatas. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Ego

Sinaga (2008) tentang perbedaan hasil belajar fisika dengan menggunakan

problem solving dan model pembelajaran langsung pada pokok bahasan cahaya,

bahwa siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik, dilihat dari

rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing ada

peningkatan. Apabila ditinjau, kelemahannya adalah kurang memperhatikan

alokasi waktu, maka peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran problem solving secara keseluruhan baik

dalam penguasaan konsep, motivasi maupun penggunakan waktu.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan melakukan penelitian

yang berjudul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Solving dengan Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Gaya Kelas VIII Semester Ganjil Di SMP Negeri 27 Medan”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang

menarik.

2. Kurangnya kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan sesama teman

dan antara siswa dengan guru pelajaran.

3. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, siswa hanya menghapal konsep

(12)

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan perlu dilakukan pembatasan. Maka

batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Problem

Solving dan model pembelajaran konvensional.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27

Medan T.P. 2012/2013.

3. Materi pada kelas VIII semester ganjil adalah Gaya, Energi dan Usaha,

dan Tekanan. Maka hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok Gaya

pada sub materi pokok Hukum Newton, Gaya Gesekan dan Gaya

Berat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka

yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum Newton,

Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Solving di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum Newton,

Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model pembelajaran

Konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan?

3. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa menggunakan model

pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran konvensional pada

materi pokok Gaya di kelas VIII Semester ganjil di SMP Negeri 27

Medan?

4. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang di ajar menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan model

(13)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum

Newton, Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Solving di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri

27 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum

Newton, Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model

pembelajaran Konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27

Medan.

3. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa menggunakan model

pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran konvensional pada

materi pokok Gaya di kelas VIII Semester ganjil di SMP Negeri 27

Medan.

4. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang di ajar menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan

model pembelajaran konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP

Negeri 27 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini

diharapkan akan mampu :

a. mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan

ketrampilan intelektual

b. meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

c. belajar dalam suasana yang menyenangkan

d. sebagai peningkatan belajar siswa untuk bekerjasama.

2. Manfaat bagi Guru

a. menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran

problem solving.

(14)

c. guru lebih terampil menggunakan metode belajar.

3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti

a. memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi

materi, dan mengembangkan seleksi instrumen.

b. memperoleh wawasan tentang pelaksanaan model pembelajaran

problem solving yang berorientasi pada hasil belajar siswa.

c. memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru fisika siap

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

Pembelajaran Problem Solving pada materi pokok Hukum Newton, Gaya

Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 27

Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes tidak

tuntas sesuai dengan KKM fisika dan setelah diberikan perlakuan nilai

rata-rata postes siswa meningkat 59,4 % tuntas sesuai KKM.

2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan Model

Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Hukum Newton, Gaya

Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 27

Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes tidak

tuntas dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa meningkat

23,3 % tuntas sesuai KKM.

3. (a) Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

model Pembelajaran Problem Solving untuk materi pokok Hukum

Newton, Gaya Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di

SMP Negeri 27 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas

siswa dengan kategori Aktif.

(b) Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

model Pembelajaran Konvensional untuk materi pokok Hukum Newton,

Gaya Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di SMP

Negeri 27 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa

(16)

4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran Konvensional pada sub

materi pokok Hukum Newton, Gaya Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII

Semester Ganjil di SMP Negeri 27 Medan T.P. 2012/2013.

1.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Diharapkan bagi calon guru memperhatikan pengetahuan awal dan

kecerdasan yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran diberikan.

2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran dengan model

pembelajaran Problem Solving dapat menggunakan waktu sesuai yang

sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Alokasi yang digunakan harus benar-benar di sesuaikan dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat.

3. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam

membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi

peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara

aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,

dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi dengan menjelaskan

nilai dari satu orang siswa dapat mempengaruhi nilai dan nama baik

kelompok serta memberikan penghargaan berupa nilai plus kepada siswa

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, dkk., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Dr. Ir. Rusmono, M.Pd., (2012), Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta.

Hamzah, B., (2011), Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, Bumi Aksara, Jakarta

Karim, Saeful., (2008), Belajar IPA Kelas VIII, PT. Setia Purna Inves, Jakarta.

Mangunwiyoto, W., dan Harjono, (2007), Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.

NK, Roestiyah., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Nyoman, S., (2007), Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif dan Strategi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas VII SMP N I Sukasada, Jurnal Penelitian dan Pengembangan, 2 : 135-147

Sabani, (2008), Model Pengajaran Problem Solving pada Konsep Bunyi Sebagai Gelombang, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 3 : 14-16

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses pendidikan, Prenada media, Jakarta.

Sinaga,Ego., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Model Problem Solving dan Model Pembelajaran Langsung pada Pokok Bahasan Cahaya Di SMPN 2 Rantau Utara Kelas VII Semester I T.A. 2007/2008, FMIPA UNIMED, Medan.

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

(18)

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sujarwata, (2009), Peningkatan Hasil Belajar Elektronika Dasar II Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5 : 37-41

Taufiq Amir, M., (2008), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Thomas,Abdi., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Pembelajaran Problem Solving Dengan Model Pembelajaran

Konvensional pada Materi Pokok Listrik Statis Di Kelas IX Semester Ganjil SMP Swasta Yayasan Pendidikan Harapan Bangsa Kuala T.A. 2008/2009, FMIPA UNIMED, Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terbaru lamun di Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu akibat adanya kasus tumpahan minyak yang terjadi dalam

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah. membantu penulis dalam penyusunan

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

Judul Skripsi : PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT ( SURVAI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan lari, power otot tungkai, kekuatan otot perut dan fleksibilitas togok berhubungan secara signifikan pada

Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) terdapat pengaruh perhatian orang tua, sikap guru matematika kepada siswa dan motivasi melanjutkan studi terhadap prestasi

Adapun pelaksanaan pendidikan karakter dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, hanya

KONTRIBUSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |