PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII
SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 27 MEDAN
Oleh:
Mawan Elfrida NIM 408121070
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Problem Solving dengan Pembelajaran Konvensional Pada Materi
Pokok Gaya Kelas VIII Semester Ganjil Di SMP Negeri 27 Medan”. Adapun
skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D, Ibu Dra. Betty M Turnip, M.Pd, dan Bapak Drs. Juniar
Hutahaean, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan
dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Abdul Hakim, S.
M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku
Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Usman Zufri Harahap selaku kepala sekolah SMP Negeri 27 Medan, Ibu Erlina
Jumiati, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi
yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda tercinta
Binhot F. Sinaga dan Ibunda tercinta Lindaria Situmorang yang terus memberikan
motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan kakak serta
adik-adik tersayang (Evi, Era, Erikson, Echo n Edi) serta sanak keluarga (khususnya
opung, tante n uda) yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis,
terutama Chinkho Naomi yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,
tulangku Anthony Siringo-ringo, boruku Lisda Sianipar n Abangku Prima
Sianipar, teman-teman kos : Kestrin, Dongseng, n Enewa. Teman – teman Fisika :
teman seperjuangan Bikril Humairah, Dayu, Lamminar, Rida, Eva, Leni, Dewi
kuadrat, Josevina, Icha, Septian, Rahmania, Ulfa dan sahabatku Fifi n Riama.
Serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu. Terakhir penulis
ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi penyemangat
bagi penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juli 2012
Penulis,
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA KELAS VIII
SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 27 MEDAN
MAWAN ELFRIDA (NIM: 408121070)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem solving dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok gaya di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester ganjil SMP Negeri 27 Medan yang berjumlah 300 siswa yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIII5 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII6
(sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 siswa dan 30 siswa yang ditentukan dengan cara Cluster Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 33,96 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 31,77. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran problem solving dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 70,22 dan kelas kontrol 61,34. Penelitian ini juga memperhatikan aktivitas siswa pada kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa meningkat dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Rata-rata aktivitas pertemuan pertama adalah 66,66% dan pertemuan kedua 75,66%.
Dari hasil uji t diperoleh thitung = 2,60 sedangkan ttabel = 2,00. Karena thitung >
ttabel (2,60 >2,00) maka Ho ditolak, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa
ada perbedaan hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum Newton, Gaya Gesekan, dan Gaya Berat dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving dengan Model Pembelajaran Konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakangMasalah 1
1.2. IdentifikasiMasalah 3
1.3. BatasanMasalah 4
1.4. RumusanMasalah 4
1.5. TujuanPenelitian 5
1.6. ManfaatPenelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. HakikatBelajarMengajar 8
2.1.3. AktivitasBelajar 9
2.1.4. HasilBelajar 12
2.1.5. Model Pembelajaran 14
2.1.5.1.Model Pembelajaran Problem Solving 14
2.1.5.2.Model Pembelajaran Konvensional 18
2.1.6.1. Metode Eksperimen 19
2.1.6.2. Metode Diskusi 20
2.1.6.3. Metode Ceramah 21
2.1.7. LembarKerjaSiswa 22
2.2. Pembahasan Materi 23
2.2.1. Hukum-Hukum Newton 23
2.2.2. Gaya Gesekandan Gaya Berat 25
2.3. Kerangka Konseptual 28
2.4. Hipotesis Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.1.1. Lokasi Penelitian 29
3.1.2. Waktu Penelitian 29
3.2. Populasi dan Sampel 29
3.2.1. Populasi 29
3.2.2. Sampel 29
3.3. Variabel Penelitian 29
3.3.1. Variabel Bebas 29
3.3.2. Variabel Terikat 29
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29
3.4.1. Jenis Penelitian 29
3.4.2. Desain Penelitian 30
3.5. Prosedur Penelitian 31
3.6. Instrumen Penelitian 32
3.6.1. Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif 32
3.6.2. Instrumen Tentang Aktivitas Siswa 34
3.6.3. Uji Realibitas 35
3.6.4. Uji Tingkat Kesukaran Tes 36
3.6.5. Daya Beda Tes 36
3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif 37
3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 38
3.7.3. Uji Normalitas 38
3.7.4. Uji Homogenitas 39
3.7.5. Uji Hipotesis 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1. 1. Nilai pretes siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 41
4.1. 2. Nilaipostessiswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 42
4.1. 3. Data HasilObservasiAktivitasSiswa 43
4.1. 4. Uji Persyaratan Analisis Data 44
4.1.4.1. Uji Normalitas Data 44
4.1.4.2. Uji Homogenitas 45
4.1.4.3. Pengujian Hipotesis 45
4.2. Pembahasan Penelitian 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 52
DAFTAR PUSTAKA 53
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil belajar
siswa yang dicapai oleh siswa di sekolah tersebut. Dengan demikian hasil belajar
siswa pada suatu mata pelajaran tertentu merupakan salah satu indikator kualitas
pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Peningkatan kualitas ilmu pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan pada semua kelompok
mata pelajaran yang tertuang dalam Standar Isi. Salah satunya adalah kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fisika merupakan suatu kumpulan konsep, prinsip, teori dan hukum.
Fisika dapat dipandang sebagai produk, yaitu ilmu pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ilmiah dan dapat juga dipandang sebagai proses berpikir atau
metode berpikir. Adapun sikap yang dibutuhkan dalam metode ilmiah berupa
sikap ilmiah yang antar lain berupa hasrat ingin tahu, terbuka dan penuh tanggung
jawab.
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) bahwa di kalangan siswa telah
berkembang kesan yang kuat bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang
sulit untuk dipahami dan kurang menarik. Faktor-faktor penyebab rendahnya hasil
belajar siswa tersebut antara lain, aktivitas siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM), kurangnya minat belajar siswa, interaksi siswa dalam
KBM kurang terjalin dengan baik, serta model belajar yang kurang tepat dan
kurang bervariasi sehingga menyebabkan kejenuhan pada siswa pada saat
kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.
Selain itu hasil wawancara penulis dengan Erlina Jumiati, S.Pd, guru
Fisika di SMP Negeri 27 Medan, pembelajaran Fisika di sekolah tersebut
memang masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara yang telah dilakukan ketika observasi nilai rata-rata ujian kelas VIII
dibandingkan mata pelajaran lain. Hal ini terjadi karena beberapa alasan yaitu,
kurangnya media pembelajaran, laboratorium jarang digunakan, dan model
pembelajaran yang digunakan belum bervariasi sehingga siswa cepat bosan.
Permasalahan seperti ini menyebabkan banyak siswa tidak dapat mencapai KKM
yang telah diterapkan. Adapun nilai KKM tersebut adalah 68.
Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas dapat diupayakan
pemecahannya yaitu dengan mencoba tindakan – tindakan yang dapat mengubah
suasana pembelajaran yang lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
dan menghadapkan pada model pembelajaran Problem Solving. Model
pembelajaran Problem Solving merupakan model pembelajaran yang
dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan memberikan respon yang positif
dan akan lebih mudah menemukan atau memahami konsep yang sulit apabila
fase-fase dalam pembelajaran Problem Solving diterapkan dalam pembelajaran.
Salah satu topik fisika yang cocok diajarkan dengan model pembelajaran Problem
Solving adalah Gaya karena materi ini merupakan materi fisika yang sarat dengan
konsep dan perhitungan sehingga diperlukan pemahaman konsep dalam
mempelajarinya.
Dalam beberapa jurnal penelitian Problem Solving seperti jurnal
penelitian dan pengembangan Nyoman Subratha (2007), pengembangan model
pembelajaran dengan strategi Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar
siswa terlihat adanya peningkatan pencapaian ke tiga aspek kompetensi dasar
(aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif) dari siklus-1 sampai
dengan siklus-3. Jurnal penelitian Sabani (2008) mengatakan “model
pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Jurnal
Sujarwata (2009) dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan telah terjadi
peningkatan hasil belajar elektronika dasar II melalui penerapan model
pembelajaran Problem Solving sebesar 75 % siswa mengalami ketuntasan belajar.
Dari hasil penelitian Abdi Thomas (2008) tentang perbedaan hasil
belajar siswa menggunakan pembelajaran Problem Solving dengan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester
bahwa pengajaran dengan model pembelajaran problem solving memberikan hasil
belajar fisika yang lebih baik dari pada menerapkan model pembelajaran
konvensional, walaupun masih ada kendala-kendala dalam menerapkan model
pembelajaran diatas. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Ego
Sinaga (2008) tentang perbedaan hasil belajar fisika dengan menggunakan
problem solving dan model pembelajaran langsung pada pokok bahasan cahaya,
bahwa siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik, dilihat dari
rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing ada
peningkatan. Apabila ditinjau, kelemahannya adalah kurang memperhatikan
alokasi waktu, maka peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran problem solving secara keseluruhan baik
dalam penguasaan konsep, motivasi maupun penggunakan waktu.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan melakukan penelitian
yang berjudul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Problem Solving dengan Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Gaya Kelas VIII Semester Ganjil Di SMP Negeri 27 Medan”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
2. Kurangnya kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan sesama teman
dan antara siswa dengan guru pelajaran.
3. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, siswa hanya menghapal konsep
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan perlu dilakukan pembatasan. Maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Problem
Solving dan model pembelajaran konvensional.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27
Medan T.P. 2012/2013.
3. Materi pada kelas VIII semester ganjil adalah Gaya, Energi dan Usaha,
dan Tekanan. Maka hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok Gaya
pada sub materi pokok Hukum Newton, Gaya Gesekan dan Gaya
Berat.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka
yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum Newton,
Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Solving di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum Newton,
Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model pembelajaran
Konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan?
3. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran konvensional pada
materi pokok Gaya di kelas VIII Semester ganjil di SMP Negeri 27
Medan?
4. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang di ajar menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan model
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum
Newton, Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Solving di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri
27 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum
Newton, Gaya Gesekan dan Gaya Berat dengan menerapkan model
pembelajaran Konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 27
Medan.
3. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran konvensional pada
materi pokok Gaya di kelas VIII Semester ganjil di SMP Negeri 27
Medan.
4. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa
yang di ajar menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan
model pembelajaran konvensional di kelas VIII semester ganjil SMP
Negeri 27 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini
diharapkan akan mampu :
a. mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan
ketrampilan intelektual
b. meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
c. belajar dalam suasana yang menyenangkan
d. sebagai peningkatan belajar siswa untuk bekerjasama.
2. Manfaat bagi Guru
a. menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran
problem solving.
c. guru lebih terampil menggunakan metode belajar.
3. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti
a. memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi
materi, dan mengembangkan seleksi instrumen.
b. memperoleh wawasan tentang pelaksanaan model pembelajaran
problem solving yang berorientasi pada hasil belajar siswa.
c. memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru fisika siap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model
Pembelajaran Problem Solving pada materi pokok Hukum Newton, Gaya
Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 27
Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes tidak
tuntas sesuai dengan KKM fisika dan setelah diberikan perlakuan nilai
rata-rata postes siswa meningkat 59,4 % tuntas sesuai KKM.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Hukum Newton, Gaya
Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 27
Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata pretes tidak
tuntas dan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata postes siswa meningkat
23,3 % tuntas sesuai KKM.
3. (a) Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model Pembelajaran Problem Solving untuk materi pokok Hukum
Newton, Gaya Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di
SMP Negeri 27 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas
siswa dengan kategori Aktif.
(b) Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model Pembelajaran Konvensional untuk materi pokok Hukum Newton,
Gaya Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII Semester Ganjil di SMP
Negeri 27 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa
4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Problem Solving dengan pembelajaran Konvensional pada sub
materi pokok Hukum Newton, Gaya Gesekan, dan Gaya Berat di kelas VIII
Semester Ganjil di SMP Negeri 27 Medan T.P. 2012/2013.
1.2. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Diharapkan bagi calon guru memperhatikan pengetahuan awal dan
kecerdasan yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran diberikan.
2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran Problem Solving dapat menggunakan waktu sesuai yang
sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Alokasi yang digunakan harus benar-benar di sesuaikan dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat.
3. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam
membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara
aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,
dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi dengan menjelaskan
nilai dari satu orang siswa dapat mempengaruhi nilai dan nama baik
kelompok serta memberikan penghargaan berupa nilai plus kepada siswa
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, dkk., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dr. Ir. Rusmono, M.Pd., (2012), Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta.
Hamzah, B., (2011), Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, Bumi Aksara, Jakarta
Karim, Saeful., (2008), Belajar IPA Kelas VIII, PT. Setia Purna Inves, Jakarta.
Mangunwiyoto, W., dan Harjono, (2007), Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.
NK, Roestiyah., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Nyoman, S., (2007), Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif dan Strategi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas VII SMP N I Sukasada, Jurnal Penelitian dan Pengembangan, 2 : 135-147
Sabani, (2008), Model Pengajaran Problem Solving pada Konsep Bunyi Sebagai Gelombang, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 3 : 14-16
Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses pendidikan, Prenada media, Jakarta.
Sinaga,Ego., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Fisika dengan Menggunakan Model Problem Solving dan Model Pembelajaran Langsung pada Pokok Bahasan Cahaya Di SMPN 2 Rantau Utara Kelas VII Semester I T.A. 2007/2008, FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sujarwata, (2009), Peningkatan Hasil Belajar Elektronika Dasar II Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5 : 37-41
Taufiq Amir, M., (2008), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Thomas,Abdi., (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Pembelajaran Problem Solving Dengan Model Pembelajaran
Konvensional pada Materi Pokok Listrik Statis Di Kelas IX Semester Ganjil SMP Swasta Yayasan Pendidikan Harapan Bangsa Kuala T.A. 2008/2009, FMIPA UNIMED, Medan.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.