UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG
MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI 068008 PERUMNAS
SIMALINGKAR MEDAN TAHUN
AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD SUNARYO NIM 609312064
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
vii
1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 7
a. Hakikat Pendidikan ... 7
b. Pendidikan Jasmani ... 10
2. Hakikat Lari Sambung ... 11
a. Teknik Awal Lari Sambung ... 12
b. Teknik Berlari dalam Lari Sambung ... 14
c. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet ... 15
d. Daerah Pergantian Tongkat Estafet Antar Pelari ... 16
e. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Lari Sambung ... 17
f. Teknik Melakukan Finish dalam Lari Sambung... 18
viii
3. Hakikat Pendekatan Bermain ... 19
4. Fungsi Permainan ... 21
a. Fungsi Permainan pada Pengembangan Jasmani... 21
b. Fungsi Permainan Terhadap Kejiwaan ... 22
c. Fungsi Permainan pada Pengembangan Sosial... 22
5. Karakter Anak Kelas 5 SD ... 25
a. Perkembangan Kemampuan Fisik ... 26
b. Perkembangan dari Segi Kognitif ... 27
c. Perkembangan dari Segi Afektif ... 27
d. Perkembangan dari Segi Psikomotorik ... 28
B. Kerangka Berpikir ... 28
C. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 38
B. Hasil Penelitian ... 40
ix
2. Pelaksanaan Siklus I ... 41
a. Perencanaan ... 41
b. Pelaksanaan Tindakan ... 42
c. Observasi ... 44
d. Refleksi ... 47
3. Pelaksanaan Siklus II ... 50
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Tabel Rubrik Penilaian ... 35
2 Data Hasil Penelitian ... 38
3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 39
4 Hasil Tes Awal Lari Sambung ... 40
5 Hasil Test I (Siklus I) Lari Sambung ... 43
6 Lembar Observasi Penilaian Kriteria Bagi Siswa Siklus I ... 44
7 Hasil Test II (Siklus II) Lari Sambung ... 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Tongkat Lari Sambung ... 15
2 Proses Perpindahan Tongkat Estafet ... 17
3 Lari Sambil Memindahkan Kotak ... 24
4 Lari Membawa Bola Mini Lompati Kotak ... 25
5 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 34
6 Grafik Data Hasil Belajar Lari Sambung ... 39
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Hasil Belajar Lari Sambung ... 64
2 Data Hasil Belajar Lari Sambung (Tes Siklus I) ... 66
3 Data Hasil Belajar Lari Sambung (Tes Siklus II) ... 68
4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 70
5 Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus I) ... 74
6 Lembar Observasi Proses Pembelajaran (Siklus II) ... 75
7 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Lari Sambung ... 76
8 Daftar Penyelia Penilaian Peneliti ... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan formal maupun non formal, akan sangat ditentukan keberhasilannya oleh keberadaan dari tenaga pengajar itu sendiri. Sebab pendidikan merupakan suatu langkah awal bagi seseorang menuju arah kemajuan dan kebaikan yang di harapkan dimasa yang akan datang.
Dalam proses pembelajaran, siswa merupakan sasaran utama yang menjadi perhatian guru dimana siswa diharapkan menerima dan mewarisi ilmu pengetahuan yang diajarkan guru kepadanya. Keberhasilan pendidikan di sekolah dasar akan berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya karena di Sekolah Dasar anak mendapat dasar-dasar pengalaman belajar. Sebagai pendidikan formal, akan kurang lengkap tanpa pendidikan jasmani karena pendidikan jasmani merupakan suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktifitas serta berperan dalam pembinaan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, emosional, serasi, selaras, dan seimbang.
Salah satu aktifitas fisik dalam program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang telah cukup dikenal adalah kegiatan atletik nomor lari sambung. Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai
2
pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari kesatu kepada pelari berikutnya.
Untuk pengembangan lari sambung tersebut, guru di sekolah dasar harus dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai, yakni berdasarkan tahapan perkembangan karakteristik anak, sehubungan dengan itu kelemahan dalam lari sambung di sekolah dasar hendaknya teratasi, disamping itu pemilihan dan pengembangan materi juga harus disesuaikan dengan keadaan siswa sekolah dasar, tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian kelemahan dalam lari sambung lebih banyak pada pengembangan model pembelajaran tidak sesuai dengan keadaan siswa sekolah dasar.
Kenyataan yang dijumpai dilapangan, pada sekolah SD Negeri 068008 Perumnas Simalingkar Medan proses belajar mengajar lari sambung tidak terlaksana dengan baik bahkan lari sambung masih dibawah target yang ingin dicapai. Dimana proses pembelajaran kurang memenuhi persyaratan untuk seorang anak mendapatkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun intelektual.
3
Sekolah Dasar 068008 Perumnas Simalingkar Medan merupakan salah satu sekolah dasar yang memiliki sarana dan prasarana yang kurang lengkap. Sehingga ketika proses pembelajaran lari sambung berlangsung banyak siswa yang tidak aktif berolahraga.
Beranjak dari kenyataan tersebut, maka penulis menganggap hal itu merupakan suatu dilema dalam dunia lari sambung disekolah. Terlebih lagi bila suatu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajarnya tidak dilengkapi dengan guru yang mengajar pada bidangnya masing-masing. Salah satu di antaranya adalah guru lari sambung terutama dilingkungan pendidikan dasar. Sehingga akan menimbulkan pertanyaan besar tentang kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut. Ditambah lagi dengan minimnya kreatifitas dan pengetahuan guru lari sambung pada sekolah dasar akan kemampuan untuk menerapkan pola pendekatan bermain.
4
Aktivitas bermain ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga cocok dimainkan oleh anak SD kelas V dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan gerak dasarnya.
Disamping itu pula pola pendekatan bermain diatas dirasa dapat menjadi alternatif bagi guru lari sambung tersebut, karena pola pendekatan ini tidak memerlukan biaya yang mahal dan tempat yang luas, dan bermain ini mewakili unsur unsur gerak dasar anak,serta tujuan pembelajaran lari sambung yakni meningkatkan kebugaran dan dasar dasar gerak anak tanpa harus mengabaikan masa-masa anak SD yang identik dengan bermain.
Berititiktolak dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sambung Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri 068008 Perumnas Simalingkar Medan Tahun Ajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah :
1. Rendahnya minat belajar siswa kelas V SD Negeri 068008 Simalingkar Medan.
2. Metode pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah kurang efisien. 3. Terbatasnya sarana prasarana.
4. Rendahnya nilai ketuntasan siswa dalam cabang atletik nomor lari sambung.
5
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar lari sambung melalui pendekatan bermain dengan lari sambil memindahkan kotak mie instan dan lari membawa bola mini, sambil melompati kotak mie instan pada siswa kelas V SD Negeri 068008 Perumnas Simalingkar Medan tahun ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 068008 Perumnas Simalingkar Medan tahun ajaran 2013/2014.
E. Tujuan Penelitian
6
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat Untuk :
1. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi terutama dalam hal bentuk pendekatan Pembelajaran.
2. Sebagai bahan masukan bagi para guru pendidikan jasmani sekolah dasar agar dapat menjadikan permainan gerak lari sambil memindahkan kotak, lari melompati kotak, dan lempar bola berlari sebagai alternatif dalam pengembangan hasil belajar atletik nomor lari estafet di Sekolah Dasar. 3. Sebagai masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam penyusunan
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa melalui pendekatan bermainlari sambung pada siswa berpengaruh terhadap peningkatan ketuntasan belajar siswa, Nilai rata-rata siswa pada tes awal adalah 51,25 (Tidak Tuntas), pada siklus I nilai rata-rata siswa pada tes awal meningkat menjadi 69,13 (Tidak Tuntas), dan pada pelaksanaan Siklus II nilai rata-rata siswa telah mencapai 79,38 (Tuntas).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Agar para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah memperhatikan dan mengembangkan metode mengajar yang lebih bermutu seperti pembelajaran lari sambung melalui pendekatan bermain.
2. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani untuk lebih memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Para siswa perlu meningkatkan minat dan perhatian terhadap pembelajaran
lari sambung. Hal itu berguna untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama tim.
4. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa pada teknik lari sambung.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian. Jakarta.Rineka Cipta
Abdulah, Arma. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Depertemen Pendidikan dan kebudayaan
Irwansyah, 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Grafindo Media Pratama. Bandung.
Kiram Phill Yanuar. 1992. BelajarMetorik. Depdikbud Diksi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan
Lutan Rusli. 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataan Guru SLTP Setara D-III
Soejoedie, Imam. 1979. Permainan Dan Metodik Buku II. Untuk S.G.O.
Sukintaka.1983.Permainan Dan Metodik Untuk S.G.O.. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung. Tarsito
Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan
Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan
Santoso, dkk.2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yudhistira. Jakarta
Supandi.1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Milik Perpustakaan IKIP Medan FPOK
63
Widya Djumidar Mochammad A. 2004. Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar
Atletik Dalam Bermain. Jakarta. Raja Grafindo Persada
www.pjkr.unnes.com/8/2010
www.moccasport.co.cc/2009/02/lari-sambung