• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE UP DIINTEGRASIKAN DENGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE UP DIINTEGRASIKAN DENGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

!!" !#

$%&$ ' () ) ) * '

(* (* ' ( + $ ', $% $

$ ) ) *

-.

(2)

! "#$%%&#%'

(3)

!

!

" #

! $ " "

# % % &#&' ( # " ) *#+& (

) #,+*# - - "

"

"

- . /

" &#' 0 &# '

' #0

1 '# 1 #

" 2 3/ ,#', 2 #,+*4# - - # "

"

"

- "

, # ' 1

,0#5' 1 6 ! "

"

" / "

, # + 1 #

,'#'' 1 ,5#&, 1

/ " ,5#&, 1#

,,# 1 ,5#, 1 6

" #

(4)

. 9 , : +

; . .

7

8- , .

. ( 5

! , * )

-. ! !

-4 + - ( . .

( ( +

( .

- *9 - !

(+ - + - . ( + - + - < . (+

- . ;

.

-*9 ! ( 44

. .

( - *9

- = ( + - ( , &" !

(4 + - . .

-9 9

+ . ( + + + .

+ . .

9 + , - (

. ; . , : . .

-! + 4 + . + + , +

!. + ( .

(5)

. + ( ) +

- > < 0##$

. + .

+ . ,? , 1, 4+ ) + + : . @

2-, . + . +

( ) - > &

0#&&+ .

. ;

-. . .

+ - + .

. - 6 +

.

- ( 4

.

-+ 0#&0

+

(6)

!

" # $

$ # %

% ! # %

& ' %

( # &

) * + &

" + )

" )

" " ! ,

" $ + - + ! ,

" % - .

" & ! ' .

" ( '

" ) ' ++ "

" , - ' %

" . - ' &

" / - + + .

" " + $%

" $ + $&

$ + 0 $(

$ " + - $(

$ $ 1 $)

$ % $)

$ & 2 %"

$ ( + %$

(7)

% &"

% " &$

% $ (/

& ((

(8)

" 5 - 6 + + "/

" " 7 3' - + + "

$ 2 %$

$ " + + 5' 8+ %)

% ! ' 9 + + &$

% " 5' 8+ 3 6 + 3 6 &%

% $ 5' + + - &&

% % 5' + &(

% & ! ' &(

(9)

" - 3 - ( '

$ " + %&

% ! ' &)

% " - - &,

% $ * 4 - (/

(10)

-- (.

" 2 ' )

$ 3 -+ .$

% ..

& * 4 /"

( : ; /$

) # /.

! : ;

, ' - : -; &

. 4 + $/

/ 5' 1 $

5' $%

" $&

$ ! $(

% ! ' - 9 + + $,

& 3 - ! ! ' %/

- + + 9

( %"

) 3 - ! %&

, 5' 8+ 3 %(

. 5' 8+ + 3 %,

"/ 5' 8+ &/

" 5' + + &"

"" 5' + ! ' &%

"$ 5' + &(

"% ! ' &,

"& &.

"( - ($

") * 4 ()

", < )$

". 8 3 = + 2 + )%

$/ 8 3 )&

$ 8 3 > )(

(11)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia hidup di dunia menentukan lingkungannya atau ditentukan oleh lingkungannya. Perubahan lingkung

ngat ditentukan oleh sikap maupun perlindungan manusia terhadap lingkungannya. Sejak lama manusia berupa

naklukkan lingkungan alamnya, mengeksploitasi lingkungan untuk kepentingannya sendiri. Sehingga manusia buka

gi sebagai pelindung lingkungannya, sekarang telah menjadi perusak lingkungan yang mengakibatkan bahaya terhada

kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Hal ini disebabkan masih kurangnya penerapan pendidikan lingkungan (Supar

2003).

Pendidikan lingkungan yang memang telah diaplikasikan di sekolah mulai tahun 1987, tetapi keefektifannya ma

belum dirasakan. Kemudian, pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasiona

engeluarkan SK Bersama nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 untuk pembinaan d

pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Di dalam keputusan bersama ini, sangat ditekankan bahwa pendidika

ngkungan hidup dilakukan secara integrasi dengan mata pelajaran yang telah ada (Hilman, 2010). Demikian pula berba

rategi dan pendekatan belajar masih belum memuaskan. Oleh karena itu, dalam menuju pembangunan berkelanjut

kolah merupakan pangkal tolak penyiapan generasi yang perlu terus dikembangkan program-program yang efektif sepe

digalakkannya program Sekolah Berbasis Lingkungan (SBL).

Dalam penerapannya, konsep SBL memang perlu diciptakan sekondusif mungkin agar tercipta sekolah yang pedul

dan berbudaya lingkungan. Penciptaan SBL memerlukan peran aktif seluruh penghuni sekolah, integrasi dalam ma

pelajaran. Pembelajaran pendidikan lingkungan dalam SBL tersebut menuntut kreativitas guru pada mata pelajaran apapun

rmasuk kimia untuk mampu mengintegrasikan konsep lingkungan hidup ini ke dalam materi yang diajarkannya deng

baik dan sesuai dengan karakteristik ilmu yang dipelajari serta kebutuhan siswa di sekolah (Hidayati, Arliani, Retnaw

dan Isnaeni, 2007).

Ilmu Kimia merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tersulit dan membosankan ba

kebanyakan siswa menengah. Silitonga dan Situmorang (2011) mengemukakan bahwa pengalaman pendidikan yang ser

dihadapi oleh guru-guru kimia di SMA adalah kebanyakan siswa menganggap bahwa pelajaran kimia sebagai m

pelajaran yang sulit, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu dalam mempelajarinya. Hal ini mung

disebabkan oleh penyajian materi yang kurang menarik dan membosankan, akhirnya terkesan sulit dan menakutkan ba

swa. Sebagai akibat dari merasa sulit tersebut maka pelajaran kimia menjadi tidak menarik lagi bagi kebanyakan sisw

hingga menyebabkan rendahnya hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi peneliti, hasil belajar kimia yang diala

swa-siswi SMA Negeri 14 Medan, rata-rata pada ujian akhir semester ganjil kelas XI IPA adalah 55,5 (sumber, g

kimia SMA Negeri 14 Medan). Nilai tersebut masih dibawah nilai ketuntasan yakni 66. Hal ini membuktikan bahwa sisw

belum dapat memahami dan menguasai materi kimia yang diajarkan.

Banyak faktor penting yang menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa. Salah satu yang harus ditinj

dalam peningkatan hasil belajar adalah seorang guru harus dapat menentukan strategi pembelajaran yang akan digunak

(12)

rategi pembelajaran FIRE UP, yaitu strategi belajar kelompok yang dirancang untuk memberikan kesempatan berpe

rta dalam kerja kelompok, dimana siswa bekerja sama dalam satu kelompok. Adapun keistimewaan strategi pembelaja

FIRE UP ini adalah siswa diberi tugas sebagai pengetahuan awal siswa, sehingga terlebih dahulu siswa membaca ma

ang akan diajarkan oleh guru, sehingga pada saat guru memberikan informasi, siswa sudah memiliki pengetahuan awal.

Penelitian pendidikan yang telah dilakukan oleh Eriyanti (2007) dan Syahfitri Halifah (2008) menyatakan bah

penerapan strategi pembelajaran FIRE UP dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Hal ini membuktikan bahw

penerapan strategi pembelajaran FIRE UP memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Selain itu kegia

pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah belum sepenuhnya terintegrasi dengan konsep pendidikan lingkung

hingga belum sepenuhnya mampu mengembangkan kepedulian siswa terhadap lingkungan. Terkait penelitian menge

berpendidikan lingkungan telah dilakukan oleh oleh Sunyono dan Maryatun (2008) pada siswa SMA Swadhipa Na

ampung dan penelitian Hidayati, Arliani, Retnawati dan Isnaeni (2007) pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyaka

rnyata memberikan respons yang positif terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan yakni siswa merasa sema

peduli terhadap lingkungannya. Selanjutnya karena materi koloid sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sepe

penjernihan air, sungai yang keruh, jelas terlihat adanya hubungan terhadap sikap peduli lingkungan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran FIRE UP Diintegrasikan dengan Pendidikan Lingkungan Terhad

eningkatan Hasil Belajar Kimia dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa” pada pokok bahasan Sistem Koloid di kelas

A SMA Negeri 14 Medan.

1.2. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini berhubungan dengan masalah:

Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang bersifat sulit dan membosankan karena penuh dengan konsep-konsep mat

misalnya materi koloid.

Strategi pembelajaran FIRE UP yang digunakan dalam pembelajaran.

Strategi pembelajaran FIRE UP diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan terhadap peningkatan hasil belajar da

sikap peduli lingkungan siswa.

Integrasi pendidikan lingkungan (sikap peduli lingkungan) dalam materi pelajaran koloid.

Hasil belajar dilihat dari hasil evaluasi setelah diberi perlakuan.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian penelitian ini adalah:

Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan yang diajar dengan menggunaka

strategi pembelajaran FIRE UP lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunak

strategi tersebut pada pokok bahasan Sistem Koloid?

Apakah sikap peduli lingkungan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan yang diajar dengan pengintegras

pendidikan lingkungan melalui strategi pembelajaran FIRE UP lebih baik daripada sikap peduli lingkungan siswa ya

(13)

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, agar permasalahan yang dikaji dapat terarah maka diperlukan pembata

asalah. Adapun batasan permasalahan pada penelitian ini adalah :

Pendidikan lingkungan yang ditanamkan adalah: sikap terhadap kebersihan, pengelolaan sampah, tanggung jaw

piket, penghematan penggunaan listrik dan penghematan penggunaan air.

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Strategi pembelajaran FIRE UP.

Materi kimia yang diajarkan adalah Sistem Koloid.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada batasan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan yang diajar deng

menggunakan strategi pembelajaran FIRE UP lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar tanpa

menggunakan strategi tersebut pada pokok bahasan Sistem Koloid.

Untuk mengetahui sikap peduli lingkungan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan yang diajar denga

pengintegrasian pendidikan lingkungan melalui strategi pembelajaran FIRE UP lebih baik daripada sikap pedul

lingkungan siswa yang diajar tanpa pengintegrasian pendidikan lingkungan melalui strategi tesebut.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk menggunakan strategi pembelajaran FIRE

diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan terhadap hasil belajar dan sikap peduli lingkungan siswa.

Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa calon guru dalam pembelajaran kimia khususn

pada pokok bahasan koloid.

Sebagai bahan informasi bagi peneliti terutama guru kimia dalam rangka meningkatkan mutu proses pembelaja

kimia.

Sekolah dapat menjadikan penelitian ini sebagai awal pembentukan sikap peduli lingkungan siswa di sekolahnya.

1.7. Defenisi Operasioanal

Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka beberapa istilah dalam penelitian ini perlu didefinisikan, antara lain:

Strategi pembelajaran FIRE UP yaitu strategi yang memberi penekanan untuk mempengaruhi pola interaksi sisw

yang melibatkan siswa dalam menelaah materi sebelum pelajaran dimulai, yang diberikan sebagai tugas pengetahu

awal siswa, pada saat penyajian kelas terjadi interaksi siswa dengan guru, dan pada kegiatan kelompok terjadi intera

siswa dengan siswa, melalui pembelajaran kooperatif ini diharapkan masing-masing anggota kelompok sal

mendukung, saling membantu dan saling memperhatikan dalam menyelesaikan masalah-masalah terjadi (Madd

(14)

Integrasi adalah proses penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh (KBBI, 2007).

Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak a

elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tenta

nilai-nilai lingkungan yang merupakan sumber kehidupan dari generasi sekarang dan generasi yang akan data

(Hidayati, dkk. 2007).

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris, ya

peningkatan nilai dari hasil pre-tes dan pos-tes pada awal dan akhir pembelajaran yang bersifat kognitif dan afekt

untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan yang telah dipela

(Sudjana, 2009).

Sikap peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam

(15)

!

" !

# $

%

"

%

$

% #

(16)

! "

# $

! " " #

$ $ % & ' $ " ( % & '

& '

( ) * + ,

! " % & '

( - )

+ ".// ) 0 " 1 / - / -/* 2 "2 "+ 2 2

" + ) + ) -, %

-( $ ! !

* $"" ) +

# * , !

+ ".// ** 1 / / * ) /* ) /" ) /3 4 ( 4

/& ") 4 ) 4 4 5 5 4

6 0 0 " * 7 %

-( ) - "

-$ " #

+ ".//* ) " / / 8!## &9:/:#8: %&/& 0 ; 0

0 ; ; 1 ; ; ) ;3 0 ; ; ; ) +

" * 7 %

-& ( $"" ) )

3+ + 6 - " # * ,

+ ".// " + ) 1 / - / / </ 2 ) + 2

) 0 0 2+ "/ " + ) 0 " ) 0 7 %

- =

> 6 ." :

(17)

$ % $ / 0 1 # ) 00

5 -- # ) ? 0

) 0 6 6 0 -- ) % "

2 # !

$" " ) 3 @ ) - 9 - # " ) ( ) -2

) - " " . # 3

! "

) A # - 4"" * 9 0

< " > > 0

9 , "

0

0 , " )* 0

"

-" + ".// ** 1 / / * ) /* ) /-B B 77, / #9:# 9

: 94 < # & 4 94 > >#:&4 # #6 9 " *

00 - %

-" & B * , $ 3 )

0

, 5 $ /

% ! # & "

! ! + ".// " ) 1 .,-,

/ " 1 / /- B7< $, /- /-/ ,;6 ;6 ; '9?898;- " *

00 - %

-) 0 -- % & '9& #

> 3 + $ $ # "

# 2B )

C - " ) $" "

99 -- " # 3 * 6 " % ! 3

# 677 1( " " (-" 718''78'7 " # 3

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan yang dihadapi dalam proses penyaluran kredit adalah keberadaan lokasi nasabah yang umumnya didaerah pedesaan sehingga mempersulit pihak bank dalam

Seorang guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yang bisa mengubah gaya belajar siswa dari yang pasif menjadi aktif sehingga akan membuat

[r]

Penelitian Chaidir (2007) menunjukkan bahwa minuman yang diberikan penambahan rumput laut memiliki kadar serat lebih tinggi 1.12% dari kandungan serat pada minuman

Larva dengan permukaan tubuh yang relatif lunak dibandingkan telur dan pupa sehingga kemungkinan besar tekstur permukaan larva menjadi salah satu faktor mengapa jumlah

Bagi pimpinan hasil ini merupakan masukan yang berarti dalam rangka mengambil langkah-langkah ke depan untuk memajukan instansinya dengan berpegang pada hasil akhir yang

Pasal 4 ayat (1) : Yang dimaksud dengan Tes HIV adalah pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui status HIV seseorang yang dilaksanakan di laboratorium milik pemerintah

STUD Y ETHNOMATHEMATICS: MENGUNGKAP ID E MATEMATIS PAD A PENANAMAN D AN PEMBUATAN BERAS SINGKONG MASYARAKAT AD AT CIREUND EU.. Universitas Pendidikan Indonesia