• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN GAYA PENYERAPAN VISUAL,AUDITORI, KINESTETIK TERHADAP SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TUKKA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN GAYA PENYERAPAN VISUAL,AUDITORI, KINESTETIK TERHADAP SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TUKKA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN GAYA

PENYERAPAN VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK TERHADAP SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

TUKKA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ARMAN AMAL NIM : 608310029

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

ARMAN AMAL, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli Dengan Menggunakan Gaya Penyerapan Visual, Auditori, Kinestetik Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tukka kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013.

( Pembimbing : USMAN NASUTION )

Skripsi : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan proses hasil belajar passing atas bola voli melalui gaya penyerapan Visual Auditori Kinestetik Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI-IPA 2 yang menjadi sampel dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang yang akan diberikan tindakan melalui gaya penyerapan Visual Auditori Kinestetik terhadap proses belajar passing atas bola voli. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Hasil penelitian menyimpulkan : (1) Dari tes hasil belajar siklus I diperoleh sebanyak 15 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar (50%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 15 orang siswa (50%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar setelah dikonfersikan adalah 70,06. (2) dari tes hasil belajar siklus II diperoleh data sebanyak 29 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan sebesar (85,29%) yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar, 5 orang (14,70%) masih belum tuntas. Sudah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 85% (Suryosubroto, 1997 : 129).

Dengan nilai rata-rata hasil belajar setalah dikonfersikan 80,84%. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui gaya penyerapan Visual Auditori Kinestetik dapat meningkatkan hasil belajar passing atas pada siswa-siswi kelas XI-IPA 2 SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama kali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas

segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli Dengan Menggunakan Gaya Penyerapan Visual Auditori Kinestetik Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013”

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes. Sebagai Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. Sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes. Sebagai Pembantu Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Sebagai Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Dr. Suryadi Damanik, M.Kes. Sebagai Ketua Jurusan PJKR FIK

UNIMED

7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. Sebagai Sekretaris jurusan PJKR FIK

UNIMED

8. Bapak Usman Nasution, S.Pd., M.Pd. Sebagai Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada

(6)

penulis.

9. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu

penyelesaian skripsi ini.

10.Terima Kasih Buat Bapak dan Ibu Perpustakaan FIK, yang banyak membatu

penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

11. Terima kasih kepada Bapak Jaberelli Situmeang. S.Pd, Selaku Kepala Sekolah

SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah yang memberikan izin

melakukan penelitian di sekolah tersebut. Bapak Drs. Abdul Amal Sitompul,

selaku Guru Penjas, serta Bapak/Ibu Staf Pegawai dan TU yang telah banyak

membantu selama dalam penelitian ini.

12. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih Kepada Ayahanda MUHAMMAD

DIRAN dan Ibunda NURHALIMAH SIREGAR Yang dengan sepenuh hati

telah banyak memberikan kasih sayang, doa dan dukungan kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini, kalian adalah Inspirasiku dan Semangatku.

“Kebaikanmu tak akan pernah aku lupakan”.

13. Kepada Kedua kakak dan kedua adik saya yang paling saya sayangi,

Nurfauzia, Nelli Napia (kakak), Nur Hafsah, Desra Yulia (adik) yang selalu

memberikan semangat dan motivasi.

14. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada tulang saya Nazarulla

Siregar dan nantulang Nahriannur Sihombing, yang selalu memberi semangat

serta doa dalam pembuatan skripsi saya.

15. Teristimewa juga buat kekasih tercinta yang telah memberi support kepada

saya. Dan juga memberikan bantuan, pengertian dan dukungan selama

(7)

penyelesain skripsi.

16. Rekan-rekan Mahasiswa FIK UNIMED Khususnya PJS C dan D ‘08’. Dan

tentunya kepada rekan-rekan seperjuangan dan Sahabat saya, Ismail Ritonga,

Sahat Juara Tambunan S.Pd., Haposan S.Pd., Admiral Yakup, Erik Pernando

Nadea, Riko Antri Hasibuan, Doli Azhari Siregar, Frapto Johansen, Korry

Armensyah, Muhammad Feri Hasmi, Muhammad Kholil, Curata Ayuni S.Pd,

Ahmad S.Pd dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu

namanya, yang telah banyak membantu dalam penyelesaiaan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang sempurna selain

Al-qur’an, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

ARMAN AMAL NIM. 608310029

(8)
(9)

ix

4. Hakekat Permainan Bola Voli ... 18

5. Hakekat Passing Atas Bola Voli ... 22

6. Hakekat Belajar Melalui Gaya Penyerapan Visual, Auditori, Kenestetik ... 25

a. Pengertian Belajar Melalui Gaya Penyerapan Visual, Auditori, Kinestetik ... 25

b. Unsur-Unsur Visual, gaya penyerapan Auditori, Kinestetik ... 27

B. Kerangka Berfikir ... 31

C. Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

B. Subyek Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian ... 35

D. Desain Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 46

F. Teknik Analisa Data ... 49

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Data Penelitian ... 51

B. Hasil Penelitian ... 53

(10)

x

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 70

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Kelebihan Dan Kekurangan Metode VAK ... 30

2. Fortofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Smash Bola Voli ... 48

3. Indikator dan Deskriptor ... 49

4. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing atas Dalam Permainan Bola Voli ... 51

5. Frekuensi Nilai Passing Atas Bola Voli Pada Siklus I ... 51

6. Frekuensi Nilai Passing Atas Bola Voli Pada Siklus II ... 52

7. Frekuensi Nilai Passing Atas Bola Voli Pada Siklus I Pada Saat Di Lapangan (Kinestetik) ... 54

8. Frekuensi Nilai Proses Pembelajaran Passing Atas Bola Voli Di Kelas Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I Dengan Menggunakan Vidio ... 54

9. Hasil Post-Test I (Siklus I) Passing Atas Bola Voli ... 56

10. Frekuensi Nilai Tes Passing Atas Bola Voli Pada Siklus II Di Lapangan ... 58

11. Frekuensi Nilai Proses Pembelajaran Passing Atas Bola Voli di Kelas Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus II Dengan Menggunakan Vidio (Visual, Auditori) ... 59

12. Nilai Rata-Rata Tes Awal, Pos-Test I dan Post-Test II ... 60

13. Frekuensi Nilai Tes Passing Atas Bola Voli Pada Siklus I ... 60

14. Frekuensi Nilai Tes Passing Atas Bola Voli Pada Siklus II ... 60

15. Data Observasi Hasil Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli ... 79

16. Nilai Post-test I Proses Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I ... 80

17. Reduksi Nilai Test Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I ... 81

18. Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I ... 82

(12)

xii

20. Nilai Post-test II Proses Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ... 85

21. Reduksi Nilai Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ... 86

22. Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ... 87

23. Lembar Observasi Proses Pembelajaran ( Siklus II ) ... 89

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Ukuran lapangan bola voli ... 20

2. Ukuran bola voli ... 21

3. Sikap Permulaan Passing Atas ... 23

4. Sikap Perkenaan Tangan dan Jari pada Bola ... 24

5. Deskripsi Data Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I dan Siklus II ... 52

6. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 57

7. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 61

8. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Setiap Siklus ... 62

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Siklus I ... 70

2. Siklus II ... 75

3. Data Observasi Hasil Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli ... 79

4. Nilai Post-test I Proses Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I ... 80

5. Reduksi Nilai Test Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I ... 81

6. Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I ... 82

7. Lembar Observasi Proses Pembelajaran ( Siklus I ) ... 84

8. Nilai Post-test II Proses Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ... 85

9. Reduksi Nilai Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ... 86

10. Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ... 87

11. Lembar Observasi Proses Pembelajaran ( Siklus II ) ... 89

12. Perkembangan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I dan Siklus II ... 90

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani yang berpangkal dari gerak manusia, serta mengarah

pada kepribadian yang bulat dan kreatif dari manusia adalah dasar dari segala

pendidikan. Guru pendidikan jasmani merealisasikan tujuannya dengan

mengajarkan dan peningkatan aktivitas jasmani, dengan bimbingan tujuan

pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

UNESCO yang tertera dalam dunia international Charte of Physical

education (1974) mengemukakan: pendidikan jasmani adalah suatu proses

pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang

dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam

rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani,

pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas

fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam

hal fisik, mental, secara emosional. Juga dikatakan bahwa guru pendidikan

jasmani mencoba mencapai tujuannya dengan mengajarkan dan memajukan

aktivitas-aktivitas jasmani. Aktifitas pendidikan jasmani menekankan pada gerak

dasar untuk diajarkan kepada siswa yaitu gerak lokomotor, gerak non lokomotor,

dan gerak manipulative.

(16)

2

Ketiga gerak dasar yang secara garis besar ketiganya merupakan inti dari

kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu dari sejak lahir sampai dewasa.

Ketiga struktur gerak dasar tersebut merupakan gerak yang dilalui oleh setiap

anak dalam perkembangan hidupnya. Dari gerak dasar inti tersebut dapat

dimanfaatkan oleh para guru dalam menyusun suatu latihan yang dapat diberikan

kepada anak didik.

Seorang guru pendidikan jasmani memiliki kesulitan sendiri dalam

mendemonstrasikan pelajaran pendidikan jasmani, bukan pada kegiatan

prakteknya saja tetapi agar siswa juga dapat tertarik dengan teori olahraga

sebelum kegiatan praktek di lapangan. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

guru harus menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikan harus

menarik sehingga siswa tidak bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran dan

melakukan apa yang ditugaskan. Karena tinggi rendahnya hasil belajar tergantung

pada proses pembelajaran yang akan dihadapi oleh siswa. Secara umum kegiatan

pembelajaran pendidikan jasmani melibatkan aktivitas fisik.

Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai

pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif,

inovatif, trampil meningkatkan dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta

pemahaman terhadap gerak manusia. Salah satu contoh aktifitas fisik dalam

pendidikan jasmani terdapat pada suatu pola permainan olahraga diantaranya bola

voli.

Bola voli merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir

(17)

3

olahraga yang paling digemari masyarakat. Terbukti dengan adanya klub-klub

bola voli yang mempunyai dan memiliki pemain yang berkualitas, itu jadi salah

satu alasan olahraga bola voli dimasukkan kedalam pembelajaran pendidikan

jasmani di sekolah. Disamping itu bola voli juga merangsang lebih cepat motorik

anak dan meningkatkan kebugaran jasmani dan dapat menanamkan jiwa-jiwa

sosial.

Sesuai dengan pengamatan atau survey yang dilakukan oleh peneliti pada

saat proses pembelajaran berlangsung di SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten

Tapanuli Tengah pada Tanggal 3-4 Desember 2012, siswa yang mempraktekkan

passing atas bola voli dari jumlah 34 siswa kelas XI IPA-2 yang terdapat dalam

satu kelas, pada waktu beberapa kali melakukan pembelajaran penjas dalam

materi passing atas bola voli, masih banyak dijumpai para siswa yang kurang

terampil dalam melakukan teknik dasar passing atas bola voli, dimana siswa

tersebut masi banyak kesalahan pada saat sikap awal, sikap perkenaan bola dan

sikap akhir pada saat melakukan passing atas. karena itu hasil belajar passing atas

bola voli siswa masih sangat rendah, dibawah tingkat kriteria ketuntasan minimal

( KKM ) yaitu dengan nilai 75 yaitu dari 34 siswa hanya 6 siswa yang tuntas itu

artinya hanya 17,64% siswa, sementara siswa yang tidak tuntas 28 siswa atau

82,35% siswa tidak tuntas dalam satu kelas tersebut,berarti dari data tersebut

hanya 17,64% dari siswa seluruhnya yang berhasil melakukan passing atas bola

voli, namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara

klasikal yang di tetapkan yaitu 80% dari keseluruhan siswa. Hal ini berpengaruh

(18)

4

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah untuk mata pelajaran

pendidikan jasmani adalah 75, namun masih banyak siswa yang mempunyai nilai

rata-rata dibawah 75.

Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis di SMA Negeri 1

Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran

passing atas berlangsung banyak siswa kurang memahami tehnik dasar passing

atas bola voli dalam melakukan aktifitas pembelajaran. Dalam observasi yang

dilakukan penulis dari guru bidang studi pendidikan jasmani bahwa teknik dasar

passing atas bola voli siswa masih rendah. Ini disebabkan karena siswa kurang

aktif dalam mengikuti dan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani

khususnya pada materi passing atas bola voli. Dari hasil wawancara penulis

dengan guru bidang studi penjas di SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli

Tengah oleh Pak Drs. Amal Sitompul Menyatakan bahwa : ”Siswa kurang dapat

memahami teknik dasar passing atas bola voli dengan baik sehingga hasil belajar

passing atas yang diperoleh kurang maksimal”.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor antara lain adalah sebagai

berikut yaitu : gaya mengajar guru kurang bervariasi dalam proses belajar

mengajar. Dalam proses pembelajaran guru menjadi faktor yang utama untuk

mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani. Peran

guru sangat vital dalam proses pembelajaran karena disini guru sebagai fasilitator,

pemberi materi dan sumber ilmu bagi siswa siswi disekolah. Sistem pengajaran

yang bersifat konvesional yaitu dengan proses pembelajaran yang berpusat pada

(19)

5

dalam waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa

yang juga menurun. Padahal guru sebagai tenaga professional dan fasilitator

dalam pembelajaran seharusnya terus mengembangkan kreatifitasnya dalam

proses belajar mengajar, sehingga siswa tidak merasa bosan dan kurang aktif

dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang cenderung diam,

kurang bersemangat. kemudian kurang tersedianya sarana di sekolah ini.

Pada dasarnya prasarana di SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli

Tengah sudah memadai pada saat proses belajar mengajar, adapun prasarana di

SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu mempunyai 2 lapangan,

1 lapangan voli, 1 lapangan multi fungsi, antara lain yaitu: lapangan futsal,

lapangan Basket. Sedangkan sarana di SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli

Tengah kurang mendukung ketika proses belajar mengajar penjas, adapun sarana

di SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah adalah sebagai berikut

mempunyai 2 bola voli, 1 bola futsal, 2 bola basket. Kenyataan ini merupakan

suatu masalah yang perlu dibenahi untuk kelancaran proses belajar mengajar.

Untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut perlu dilakukan suatu perubahan

baru dalam proses belajar mengajar, maka Peran guru sebagai fasilitator adalah

memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Guru memilih atau

merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan berusaha

mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap proses

serta hasil pembelajaran. Sedangkan peran guru sebagai katalisator adalah guru

membantu siswa dalam menemukan kekuatan, talenta dan kelebihan mereka.

(20)

6

mengembangkan rasa cinta siswa akan proses pembelajaran serta membantu siswa

untuk mengerti cara belajar yang optimal. Dalam proses pembelajaran apabila

guru dapat menerapkan kedua peran tersebut maka segala kegiatan dalam

pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa.

Guru sebagai fasilitator harus mengerti dan mengetahui metode mengajar,

karna Metode mengajar memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan

belajar mengajar, karena penggunaan metode mengajar yang tepat dan sesuai

tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan mengajar yang aktif dan

efisien dan diharapkan mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini

berarti bahwa penggunaan metode mengajar yang baik dan tepat akan dapat

menciptakan kondisi dan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan

bergairah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode mengajar merupakan

suatu perlakuan yang harus dilakukan oleh guru pada saat mengajar, sebab dengan

begitulah siswa akan aktif dalam melakukan kegiatan gerak olahraga. Dengan

aktifnya siswa mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, maka dengan sendirinya

kesegaran jasmani pada siswa akan lebih baik dan dengan begitulah proses

pembelajaran pendidikan jasmani akan terlaksana dengan baik. Sesuai dalam

uraian diatas dibutuhkan metode mengajar yang diharapkan mampu mengatasi

kesulitan belajar siswa yang berbeda-beda.

Melalui gaya penyerapan Visual, Auditori, Kinestetik siswa diajarkan

untuk memahami “bagaimana cara belajar” dan “bagaimana cara berfikir”,

(21)

7

mungkin. Gaya Penyerapan Visual (belajar dengan melihat, mengamati dan

menggambarkan sesuatu), Auditori (belajar berbicara dan mendengar sesuatu),

dan kinestetik (Belajar melalui aktivitas fisik atau bergerak dan berbuat atau

keterlibatan langsung).

Visual, Auditori, Kinestetik dapat merangsang gairah dan motivasi belajar

siswa karena adanya unsur suara dan gambar yang bisa menarik perhatian siswa

untuk belajar. Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika materi pelajaran

disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya stimulus dengar. Siswa juga

akan lebih tertantang untuk mendalami pelajaran dengan menemukan masalah

dari materi yang disajikan melalui media yang ditampilkan. Selain itu dengan

melihat dan mendengar siswa akan lebih mudah menyerap dan mengingat materi

pelajaran yang disajikan karena menurut Dale dalam Arsyad (1995)

memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan

indera dengar memiliki perbedaan, yaitu 75 % hasil belajar seseorang diperoleh

melalui indera pandang sekitar 13 % diperoleh melalui indera dengar, dan sekitar

12 % diperoleh melalui indera lainnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul:

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bola

Voli Dengan Menggunakan Gaya Penyerapan Visual, Auditori, Kinestetik

Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah

(22)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Siswa kurang antusias dalam melakukan pembelajaran passing atas bola voli.

2. Siswa kurang dapat memahami cara passing atas dalam permainan bola voli

dengan baik, sehingga hasil belajar passing atas yang diperoleh siswa kurang

memuaskan

3. Sarana disekolah kurang memadai sehingga siswa tidak dapat berperan aktif

dalam pembelajaran passing atas bola voli.

4. Gaya mengajar guru pada saat proses belajar mengajar kurang bervariasi

sehingga siswa kurang aktif dan cendrung diam.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan diatas, maka yang

menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli Dengan Menggunakan gaya

Penyerapan Visual, Auditori, Kinestetik Terhadap Siswa kelas XI SMA Negeri 1

Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah tahun ajaran 2012/2013”

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat diambil berdasarkan uaraian di atas adalah:

“Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Dalam

(23)

9

Kinestetik Terhadap Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli

Tengah tahun ajaran 2012/2013?”.

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui upaya

meningkatkan hasil belajar passing atas dalam permainan bola voli dengan

menggunakan gaya penyerapan Visual, Auditori, Kinestetik terhadap siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten Tapanuli tengah tahun ajaran 2012/2013.”

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang

sesuai untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami strategi mengajar metode

Visual, Auditori, Kinestetik dan menerapkannya dalam pembelajaran.

4. Sebagai wawasan peneliti maupun pembaca lainnya tentang metode Visual,

Auditori, Kinestetik.

5. Untuk menambah wawasan ilmiah secara teoritis dan memperkaya ilmu

(24)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I

dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik dasar

Passing Atas dalam permainan bola voli masih rendah. Sedangkan pada siklus II

dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal

sudah meningkat. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Passing Atas dalam permainan bola voli melalui gaya penyerapan Visiual,

Auditory, Kenestetik dapat meningkatkan hasil belajar Passing atas dalam

permainan bola voli pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tukka Kabupaten

Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan penelitian sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa kurang memahami

penggunaan teknik dasar Passing Atas dalam permainan bola voli yang

benar, disarankan pada guru agar melaksanakan pembelajaran melalui

gaya Penyerapan Visiual, Auditory, Kenestetik diharapkan dapat

memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam belajar.

2. Kepada Mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan gaya penyerapan Visiual,

(25)

67

Auditory, Kenestetik. Kepada para pembaca yang mungkin akan

melakukan penelitian dengan menggunakan gaya penyerapan Visiual,

Auditory, Kenestetik dalam pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan

materi pelajaran lain.

3. Untuk penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran nanti setelah

(26)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar , Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, dkk.Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumu Aksara, 2008.

Arma Abdullah. 1998. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Standar Nasional Pendidikan-2008. Standar Kompetensi dan Kompetensi. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Budiningsih, Asri. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka cipta

Dimyanti Dan Mudjiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta

Lutan, Rusli (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Jakarta

M. Yunus. Olahraga Pilihan Bola Voli, Jakarta Dep Dikbud Dirjen Dikti, 1992.

Meier, Dave (2002). The Accelerated learning Handbook. Alih Bahasa Rahmani Astuti. Penerbit Kaifa. Bandung

Muhajir. Pendidikan Jasmani, Yudistira, Jakarta, 2004. (Diktat)

Nana Sujana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009.

(27)

69

Rose,C., Nicholl,J,M. (2002). Accelerated Learning For the 21 Century. Alih bahasa Dedi Ahisma. Penerbit Nuansa Cendika. Bandung

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta . Jakarta

Subroto. Toto, (2000). Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pembina Tenaga Pendidikan. Jakarta

Suharno H.P. Dasar-dasar Permainan Bola Voli, Yogyakarta. 1985.

Supri jono, (2009), Cooperative Learning, yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suryosubroto, B.(1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Tim Penyusun. Pengantar Pendidikan, UNIMED (Universitas Negeri Medan), 2009

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta : Penerbit kencana

Viera B.L dan Bonnie J.F. Bola Voli Tingkat Pemula, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2000

(Etd.eprints.ums.ac.id/17644/bab_II.pdf)

(http : // mediadiknas.go.id/ medical document / 5406.pdf.)

(http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/14-vak-visualization-auditory.html)

(http://wikipedia.org/wiki/pembelajaran).

(28)

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan diantaranya adalah Fuzzy-Analytical Hierarchy Process (AHP), Analytical Network Process (ANP), Enterprise Risk Management dan Value at Risk, Terdapat

Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi bahan teknik dan bahan bukan teknik. Bahan teknik adalah jenis bahan yang digunakan dalam proses rekayasa

Pada histogram batang sakit (Gambar 14), korelasi antara aktivitas alfa- amylase inhibitor dengan parameter pertumbuhan larva besar umumnya berkorelasi positif

Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa tentang materi yang sedang dipelajari akan lebih kuat, yang ada pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar

Tesis yang berjudul: “IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) (Studi Pelaksanaan Rintisan SBI di SMP Negeri 4 Surakarta)” ini adalah karya

Based on the explanation above, the researcher is interested in analyzing struggle for freedom in Roland Emmerich’s The Patriot film by using individual psychological approach and

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan. obat, umumnya sebagai bahan dasar beraroma dan manis yang dapat

[r]