• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN

PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN

MEDAN TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan

Oleh :

MAHATIR ASAD

NIM. 309131047

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)

v ABSTRAK

Mahatir Asad, NIM 309131047, Analisis Permukiman Penduduk Di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I ditinjau dari kualitas rumah tinggal (jenis lantai, atap, dinding, ruang tamu dan kamar tidur) (2) Keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I ditinjau dari kualitas lingkungan rumah tinggal (limbah padat dan limbah cair).

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I, 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang bermukim di Kelurahan Pulo Brayan Darat I yang berjumlah 4497 KK dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 KK. Teknik analisis data yang digunakan yakni teknik analisis deskriptif kualitatif.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat

kepada penulis. Salah satu nikmat itu adalah nikmat kesempatan bagi penulis untuk

menyusun skripsi ini, serta kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikannya.

Penelitian ini berjudul “Analisis Permukiman Penduduk di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I Kecamatan Medan Timur”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan studi guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi pada Program Studi Jurusan

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan kenangan

manis dan pahit serta motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini

penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

dan seluruh stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan dan seluruh stafnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan kritikan, saran, masukan serta motivasi untuk

memberikan yang terbaik untuk hasil skripsi penulis.

5. Bapak Drs. Kamarlin Pinem. M.Si selaku dosen pembimbing akademik

(5)

iv

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

yang telah memberikan pembelajaran kepada penulis saat perkuliahan.

7. Bapak Hajat Siagian yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

8. Bapak Bayanuddin Nasution selaku Lurah Pulo Brayan Darat I dan seluruh

stafnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di daerah ini.

9. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Mansur dan Ibunda Siti

Asiah Matondang yang telah memberikan pembelajaran dalam hidup serta

do’a dan usahanya membekali diri sebagai seorang anak, serta terimaksih

kepada abang kakakku, Makmur, Masitah, Maksum, M. Rajali, M. Faisal,

M. Rafi, Maharani, Marzuki dan Munawir Azra’i yang telah banyak

membantu penulis.

10. Teman seperjuangan penulis yang selalu setia dari awal semester hingga

sekarang, yang selalu ada bersama penulis baik susah maupun senang yaitu:

Bike Kadrina, M. Taufik Rahmadi, Desy Dara Jelita, Karfika Soraya, Irene

Priscila Sinaga, Novina Ina Tarina dan Septian Azwar.

Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat balasan yang setimpal

dari ALLAH SWT. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, Agustus 2013 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii

KATA PENGANTAR... iii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 32

D. Teknik Pengumpulan Data... 35

E. Teknik Analisis Data...36

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Fisik... 37

(7)

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 47

B. Pembahasan...63

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 67

B. Saran...68

DAFTAR PUSTAKA... 69

(8)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1 Penggunaan Lahan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I... 41

2 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lingkungan... 42

3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... 43

4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur... 44

5 Komposisi Penduduk Menurut Agama... 44

6 Komposisi Penduduk Menurut suku/Etnis... 45

7 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian... 46

8 Penggolongan Menurut Umur...47

9 Status Kepemilikan Rumah Responden... 48

10 Bentuk Bangunan Rumah Responden... 49

11 Jenis Pondasi Rumah Responden...53

12 Jenis Tiang Utama Responden... 53

13 Jenis Lantai Rumah Responden... 54

14 Jenis Dinding Rumah Responden... 54

15 Jenis Penyanggah Atap Responden... 55

16 Jenis Langit-langit Rumah Responden... 56

17 Jenis Pintu Rumah Responden... 56

18 Jenis Jendela Rumah Responden... 57

19 Ukuran Luas Ruang Tamu Responden... 57

20 Ukuran Luas Kamar Tidur Responden... 58

21 Ukuran Luas Ruang Makan Responden... 58

22 Ukuran Luas Dapur Responden... 59

23 Sistem Pembuangan Limbah Padat... 60

24 Sistem Pembuangan Limbah Cair... 61

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berfikir... 30

2 Peta Administrasi Kota Medan... 38

3 Peta Kecamatan Medan Timur...39

4 Peta Kelurahan Pulo Brayan Darat I... 40

5 Bentuk Bangunan Rumah Permanen... 50

6 Saluran Pembuangan Limbah Cair yang Macet...51

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1 Daftar Wawancara... 71

2 Daftar Observasi... 72

3 Kondisi Fisik Rumah Responden... 75

4 Kondisi Fasilitas Rumah Responden... 81

5. Kuaitas Rumah Tinggal Responden... 86

6 Kualitas Lingkungan Rumah Responden... 88

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan,

atau sebagian masyarakat saja, melainkan untuk seluruh tanah air dan seluruh

masyarakat. Dengan demikian maka pembangunan dilaksanakan diseluruh wilayah

baik di pedesaan maupun di perkotaan. Tujuan pembangunan nasional adalah

sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia, dan

pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga

merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap

warga Negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan

pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing. Pembangunan

itu dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup fisik manusia, seperti sandang,

pangan, perumahan, gedung perkantoran, pabrik, pengairan, sarana dan prasarana

transportasi, olahraga dan permukiman (Kartasasmita, 1994).

Pada umumnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, menghadapi

permasalahan utama dalam masalah permukiman. Selain hal tersebut yang juga

merupakan suatu masalah yang mendapat perhatian nasional bagi Indonesia adalah

cepatnya pertumbuhan penduduk di samping persebarannya yang tidak merata dan

tidak seimbang.

Menurunnya kualitas permukiman yang disertai dengan meningkatnya

(12)

2

penting bagi seluruh negara di dunia. Pembangunan dan pengembangan kawasan

permukiman merupakan prakondisi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebab produktivitas manusia terutama sekali tergantung pada tersedianya wadah

yang memadai untuk bekerja, beristirahat sekeluarga dan bermasyarakat.

Pembangunan permukiman merupakan suatu hak dasar masyarakat, agar

masyarakat dapat hidup dengan nyaman dalam lingkungan yang sehat dan bersih,

bergerak dengan mudah setiap waktu sehingga dapat hidup dengan sehat,

berinteraksi dengan baik dengan sesama demi mempertahankan permukimannya. Di

Indonesia pembangunan permukiman telah dikembangkan secara terpadu dengan

memperhatikan jumlah penduduk dan penyebarannya. Tata guna tanah, pembiayaan

perluasaan kesempatan kerja, kesehatan lingkungan, fasilitas-fasilitas yang

dibutuhkan, produksi bahan bangunan setempat dan juga kawasan permukiman.

Kawasan permukiman merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat di

suatu wilayah, maka sangat tepat jika kawasan permukiman dijadikan sebagai salah

satu mata rantai dalam pengembangan wilayah selain pertumbuhan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini pemerintah mengeluarkan

Undang-undang No 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman ini

menggantikan Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan

permukiman menyesuaikan dinamika kondisi lingkungan strategis sektor perumahan

dan permukiman. Sumaatmadja (1982) mengatakan bahwa: “Masalah yang

berkenaan dengan permukiman tidak akan terpecahkan secara tuntas, mengingat

pertumbuhan penduduk di permukaan bumi tidak akan berhenti”.

Berkaitan dengan permukiman, maka lingkungan sangat diperlukan sebagai

(13)

3

berkualitas dan berkuantitas menunjukkan kedudukan sosial penghuninya. Hal ini

berpengaruh terhadap terwujudnya suatu kesejahteraan keluarga yang lebih baik

(Frick,1980, dalam Simangunsong, 2011). Adapun hal yang mencakup lingkungan

permukiman penduduk adalah kualitas permukiman atau kualitas rumah

tinggal/bangunan, fasilitas lingkungan rumah tinggal yang mencakup pengelolaan

sampah rumah tangga dan pembuangan limbah dan penataan kawasan.

Dalam program kesehatan lingkungan dijelaskan bahwa suatu

permukiman/perumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi, sosial,

pendidikan, tradisi/kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan

perumahan/permukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan

kualitas lingkungan perumahan tersebut, antara lain fasilitas pelayanan,

perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik,

kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya.

(http://defrianonaqhsoe.blogspot.com/2012/04/makalah-rumah-sehat.html diakses

Minggu, 07 April 2013, Pukul 16.27).

Permukiman yang telah dibangun perlu diberikan perhatian khusus oleh

penghuninya seperti pada kualitas rumah tinggal, penataan lingkungan dan

kebersihan lingkungannya. Dengan adanya perhatian, maka rumah mempunyai

fungsi yang baik yakni: (1) sumber kenyamanan hidup; (2) sumber kemakmuran

bagi pemiliknya; (3) simbol status seperti kualitas bangunan, lingkungan sosail,

jaminan keselamatan (Jaka,2002). Begitu juga dalam membuat suatu bangunan

rumah harus ideal dalam arti memenuhi persyaratan kesehatan, kebersihan,

keindahan, kenyamanan dan kesesuaian dengan kebutuhan penghuninya

(14)

4

Walaupun masyarakat menginginkan rumah yang berkualitas, namun karena

faktor ekonomi menyebabkan keadaan rumah menjadi tidak layak huni, lingkungan

menjadi tidak teratur. Melihat permasalahan ini pemerintah telah melakukan

berbagai usaha diantaranya pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Indonesia,

membangun perumahan masyarakat dengan tipe yang sederhana dan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dengan meminjam uang dalam bentuk kredit lunak

untuk pembangunan rumah. Demikian juga pemerintah kota dan kabupaten sudah

menata daerah masing-masing termasuk dalam pembangunan permukiman

masyarakat ternyata telah membuahkan hasil, akan tetapi belum sesuai dengan

harapan karena arus migrasi terus meningkat. Masalah permukiman ini harus

diselesaikan karena merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk tetap

bertahan hidup. Diantaranya masalah (1) kualitas rumah tinggal yang mencakup:

jenis lantai, atap, dinding, ruang tamu dan kamar tidur yang tergolong tidak layak

huni. (2) kurangnya kebersihan lingkungan rumah tinggal sebagai akibat dari

pembuangan sampah tidak pada tempatnya dan pembuangan limbah atau saluran air

yang tidak lancar sehingga menjadi sumber penyakit (Kawarpi,1976).

Pembangunan permukiman diseluruh daerah terutama di daerah perkotaan

menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah mengenai lingkungan

permukiman penduduk. Adapun hal yang mencakup lingkungan permukiman adalah

kualitas permukiman atau rumah tinggal/bangunan, pendidikan, dan fasilitas rumah

tinggal yang mencakup pengelolaan sampah rumah tangga dan pembuangan limbah

(Anon, 2000). Permasalahan ini pada umumnya ditimbulkan oleh jumlah penduduk

di Indonesia yang semakin bertambah, permukimannya terus berkembang, dan

(15)

5

menyebabkan meningkatnya migrasi penduduk, sehingga kota tidak mampu lagi

menampung arus penghuni baru yang datang. Manusia bertambah banyak dan akal

pikiran juga berkembang sehingga cara hidup dan bermukim tidak lagi diserasikan

dengan lingkungan alam. Sebaliknya, lingkungan yang diubah untuk diserasikan

dengan cara hidup dan bermukim manusia. Oleh karenanya kondisi ruang perlu

dirombak untuk menampung berbagai bentuk perumahan dengan fasilitas hidup yang

bermacam-macam seperti sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana hiburan,

tempat perbelanjaan atau pasar yang harus didukung oleh prasarana jalan, angkutan,

jaringan listrik, air minum, saluran sampah dan lain sebagainya (Soerjani,1987,

dalam Nilawati 2012).

Menurut Adisasmita (2010), masalah utama penyediaan sarana hunian,

khususnya dipermukiman perkotaan adalah: 1) Tingginya kebutuhan tempat tinggal,

tempat usaha, tempat memproduksi beserta prasarana dan sarana pendukungnya,

sedangkan lahan yang tersedia terbatas, 2) Iklim usaha penyediaan perumahan dan

permukiman relatif belum stabil, 3) Belum optimalnya sistem penggalangan dana

masyarakat sebagai sumber pembangunan sarana hunian, 4) Belum mantapnya

sistem penyediaan sarana hunian bagi masyarakat berpendapatan rendah dan miskin,

5) Masih rendahnya kualitas pelayanan prasarana dan sarana permukiman seperti air

bersih, air limbah, persampahan, drainase, dan penanggulangan banjir, jaringan

jalan, lalu lintas, dan transportasi umum, pasar, sarana sosial dan jalur hijau.

Kota Medan merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia yang

mengalami pertambahan penduduk setiap tahunnya, yang menyebabkan tingginya

kebutuhan permukiman diwilayah tertentu. Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan

(16)

berbeda-6

beda. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Medan tahun 2010, jumlah penduduk

kota Medan adalah 2.109.339 jiwa. Salah satu kecamatan yang ada di Kota Medan

adalah Kecamatan Medan Timur. Dengan jumlah penduduk 112.857 jiwa dengan

luas wilayah 7,78 km2 (BPS Kota Medan Tahun 2012). Kecamatan Medan Timur

memiliki 11 kelurahan, yaitu. Kelurahan Glugur Darat I, Kelurahan Glugur Darat II,

Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, Kelurahan

Pulo Brayan Darat I, Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kelurahan Sidodadi,

Kelurahan Perintis, Kelurahan Durian, Kelurahan Gang Buntu dan Kelurahan

Gaharu.

Dari 11 kelurahan tersebut Kelurahan Pulo Brayan Darat I merupakan

kelurahan yang paling padat di Kecamatan Medan Timur dengan jumlah penduduk

sebesar 19.446 jiwa yang terdiri dari 4497 kepala keluarga dengan luas wilayah 0,78

km2 pada tahun 2013. Dengan jumlah penduduk yang sedemikian banyak, maka

akan mempengaruhi kualitas permukiman dan lingkungan, seperti masalah

kebersihan lingkungan yang meliputi, kondisi air bersih, kondisi persampahan,

kondisi air limbah, drainase dan kondisi jalan, serta sarana dan prasarana yang

meliputi fasilitas – fasilitas umum.

Pertumbuhan penduduk yang demikian pesat kemudian diikuti dengan

perkembangan tempat bermukim yang juga demikian pesat untuk memenuhi

pertumbuhan penduduk, menyebabkan munculnya berbagai masalah terutama yang

berkaitan dengan lingkungan tempat hidup manusia. Karena tekanan penduduk

terhadap lahan yang terus meningkat, maka cepat atau lambat daya dukung

lingkungan akan terlampaui (Soemarwoto, 2004). Kondisi lingkungan di Kelurahan

(17)

7

observasi yang dilakukan, masih banyak kondisi persampahan yang tidak baik dan

drainase yang tidak lancar sehingga menyebabkan bau disekitar permukiman.

Semakin padatnya pemukiman di daerah ini juga akan mempengaruhi kualitas

perumahannya yang dilihat dari, bangunan fisik tempat tinggal/rumah. Hal ini bisa

dilihat dari jenis bangunan rumah, seperti; atap, lantai, dinding, pondasi, fasilitas

rumah, seperti: kamar mandi, ruang tamu, ruang dapur, teras, serta letak WC/kamar

mandi. Tidak sedikit rumah di Kelurahan Pulo Brayan Darat I ini yang tidak sesuai

dengan syarat rumah sehat. Untuk itu perlu dianalisis bagaimana keadaan

permukiman di Kelurahan Pulo Brayan Darat I.

B. Identifikasi Masalah

Pembangunan permukiman merupakan salah satu dari penggunaan

lahan/tanah yang merupakan suatu hak dasar bagi penduduk dan merupakan

kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk tetap bertahan hidup. Dimana dengan

bertambahnya jumlah penduduk atau penghuninya disuatu wilayah baik penduduk

asli wilayah tersebut maupun penduduk yang bermigasi akan mengakibatkan

bertambahnya permukiman. Dengan bertambahnya jumlah permukiman maka

kualitas rumah tinggal ( jenis lantai, atap, dinding, teras, kamar mandi, WC, dapur,

ruang tamu, kamar tidur, sumber penerangan, dan penyediaan air bersih). Dan

kualitas lingkungan tempat tinggal (limbah rumah tangga dan sampah rumah tangga)

akan kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini juga berkaitan dengan

pendidikan masyarakat dan kondisi ekonomi masyarakat, semakin tinggi pendidikan

dan pendapatan masyarakat maka semakin baik pula kualitas rumah tinggalnya, dan

(18)

8

rumah yang ditempatinya semakin buruk. Dan ini juga akan berpengaruh kepada

status sosial seseorang dimasyarakat.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini masalahnya

hanya dibatasi pada: keadaan permukiman penduduk ditinjau dari kualitas rumah

tinggal baik kondisi fisik rumah maupun fasilitas rumah (pondasi, tiang utama, jenis

lantai, atap, dinding, pintu, jendela, kamar mandi, WC, dapur, ruang tamu dan kamar

tidur) dan keadaan permukiman penduduk ditinjau dari kualitas lingkungan rumah

tinggal (limbah rumah tangga dan sampah rumah tangga).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi perumusan masalah

didalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

ditinjau dari kualitas rumah tinggal baik kondisi fisik rumah maupun fasilitas

rumah (pondasi, tiang utama, jenis lantai, atap, dinding, pintu, jendela, kamar

mandi, WC, dapur, ruang tamu dan kamar tidur)?

2. Bagaimana keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

ditinjau dari kualitas lingkungan rumah tinggal (limbah rumah tangga dan sampah

(19)

9

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I ditinjau dari

kualitas rumah tinggal baik kondisi fisik rumah maupun fasilitas rumah (pondasi,

tiang utama, jenis lantai, atap, dinding, pintu, jendela, kamar mandi, WC, dapur,

ruang tamu dan kamar tidur).

2. keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I ditinjau dari

kualitas lingkungan rumah tinggal (limbah rumah tangga dan sampah rumah

tangga)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat,

diantaranya:

1. Sebagai persyaratan penulis untuk gelar kesarjanaan S1 Universitas Negeri

Medan.

2. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda.

3. Bahan masukan bagi pemerintah setempat khususnya Dinas Tata Ruang dan

Permukiman dalam upaya mengatasi masalah permukiman dan perumahan

(20)

67 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Keadaan permukiman penduduk ditinjau dari kualitas rumah tinggal,

bahwa kondisi fisik dan kondisi fasilitas rumah menunjukkan 19,40%

penduduk memiliki kualitas rumah tinggal yang diketegorikan baik dan

sebesar 47,94% penduduk kualitas rumahnya dikategorikan sedang,

sedangkan sisanya 32,66% penduduk kualitas rumahnya dikategorikan

buruk.

2. Keadaan permukiman penduduk ditinjau dari kualitas lingkungan rumah

tinggal yang dilihat dari sistem pembuangan limbah padat dan sistem

pembuangan limbah cair serta jarak sumur ke tempah limbah atau septik

tank menunjukkan bahwa sebesar 31,63% penduduk memiliki kualitas

lingkungan yang dikategorikan baik, 54,08% penduduk memiliki kualitas

lingkungan yang dikategorikan sedang dan sisanya memiliki kualitas

(21)

68

B. Saran

Berdasarkan urain dari kesimpulan, maka diperlukan beberapa saran antara

lain:

1. Kualitas rumah tinggal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I termasuk

memiliki kualitas rumah yang dikategorikan sedang, akan tetapi masih

banyak juga penduduk yang memiliki kualitas rumah yang dikategorikan

buruk. perlu perhatian dari pemerintah daerah untuk merencanakan

pembangunan perumahan yang berkelanjutan untuk masyarakat yang

memiliki kualitas rumah tinggal dengan kategori buruk. Meskipun kualitas

rumah tinggal penduduk termasuk ke dalam kategori sedang.

2. Kualitas lingkungan rumah tinggal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

sebahagian besar sudah masuk kedalam kategori sedang, oleh sebab itu

diperlukan adanya kerjasama yang baik dari kepala lingkungan agar

memberi penyuluhan dan menggalangkan gotong royong sehingga

(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anon. 2000. Fasilitas Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Azwar, Azrul.1996. Pengantar Ilmu Keshatan Lingkungan. Yogyakarta: Mutiara Sumber Widya.

Azwar, Siharsimi. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bintarto. 1977. Pengantar Geografi Kota. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Blaang, C, Djemabut. 1977. Perumahan dan Permukiman Sebagai Kebutuhan Pokok. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

BPS Pusat. 2003.Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.

BPS. 2012. Pemerintah Kota Medan, Kecamatan Medan Timur Dalam Angka. Medan: BPS.

Budihardjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung: Alumni.

Daldjoeni. 1978. Geografi Desa dan Kota. Bandung: Alumni.

Entjang, Indah. 1991. Ilmu Kesehata Lingkungan.:Citra Aditya Bakti.

Hamzah, Andi (dkk). 1990. Dasar-Dasar Hukum Perumahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kawarpi, E. 1976. Rumah dan Tata Laksana Rumah Tangga. Depdikbud: New Aqua Press.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Koestoer, Raldi Hendro. 1995. Persefektif Lingkungan Desa Kota: teori dan kasusu. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Koestoer, Raldi Hendro, dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota Teori dan Kasus. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

(23)

70

Nurhayani. 2012. Karakteristik Permukiman Pinggiran Rel Kereta Api di Kecamatan Medan Timur kota Medan. Skripsi. Medan: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Nuryani. 2009. Analisis Pola Permukiman di Kecamatan Karanganyar Kabupaten KarangAnyar 2006. Skripsi. Surakarta: Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pakpahan. Lumiar Lusiana. 2006. Kondisi Lingkungan Perumahan Masyarakat di Desa Tanjung Gusta Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi.

Pinem, Mbina. 2010. Diktat Geografi Permukiman. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi.

Ritohardoyo, SU. 1989. Beberapa Dasar Klasifikasi dan Pola Permukiman. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.

Simangunsong, Sonya Valentine. 2011. Keadaan Permukiman Penduduk di Kelurahan Tiga Raja Kecamatan Gisang Sipangan Bolon abupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Unimed.

Soekidjo, Notoadmojo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemarwoto, Otto. 2004. Analisi Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sumaatmadja, N. 1998. Pengantar Study Sosial. Bandung: Alumni.

Surowijoyo. 1984. Dasar Perencanaan Rumah Tangga. Jakarta: Pustaka Rumah Harapan.

Susilo. 1978. Kebijaksanaan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Hidup.Cisarua:

Undang-undang RI No 1 Tahun 2011 “Tentang Perumahan dan Permukiman”.

http://defrianonaqhsoe.blogspot.com/2012/04/makalah-rumah-sehat.html (diakses Minggu, 07 April 2013, Pukul 16.27).

Gambar

Gambar Observasi........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Layanan ini memberikan space server dalam rack , memberikan kabel data, kabel power hingga proses instalasi.. Memberikan space dalam

Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perencanaan dan analisis pemodelan transportasi dengan beberapa metode analogi b. Khusus

Dari penelitian yang telah dilakukan, Air rebusan daun sirih merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav) berpengaruh menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan.. Hal ini

Setalah klik ‘Generate’ pada menu ‘DATA FILE’, maka akan muncul tampilan seperti gamba dibawah ini yang menampil nama file data yang default pada folder default dari excel.

Interaksi antara tingkat kemiringan dan penggunaan LCC Mucuna bracteata tidak mempengaruhi semua variabel sifat fisik tanah dan pertumbuhan akar tanaman kelapa

Berdasarkan permasalahan tersebut, sehingga Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar merasa perlu untuk mengadakan Lomba Desain

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Materi  soal‐soal  olimpiade  matematika  SMA  bersumber  pada  buku‐buku  pelajaran,  buku‐buku  penunjang  dan  bahan  lain  yang  relevan.  Penekanan  soal