• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.104221 DESA HULU KEC. PANCUR BATU T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.104221 DESA HULU KEC. PANCUR BATU T.A 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 104221 DESA HULU

KEC. PANCUR BATU T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

OLEH:

RAKUT LESIA TARIGAN NIM. 1114311012

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari skripsi yang penulis selesaikan ini adalah “ Penerapan Model Pembelajaran STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

Di Kelas V SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu T.A 2013/2014 ”, dan penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) S1 di

Universitas Negeri Medan.

Selama menyelesaikan skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan oleh karena

keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi dan penulis menyadari tidak

akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, sarana dan bantuan dari berbagai pihak

terutama Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan bimbingan mulai dari awal sampai akhir

penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs. Aman

Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku

(3)

4. Bapak Dra. Evfa Betty Simanjuntak,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Prasekolah dan

Sekolah Dasar (PPSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan Drs.

Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PraSekolah dan Sekolah

Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Bapak Daitin Tarigan, M.Pddan Ibu dr.Naeklan

Simbolan M.Pd, selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan bimbingan dan

saran dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Desi Barus, S.Pd Kepala Sekolah dan Ibuk Hamidah Nasution, S.Pd selaku Guru

Kelas V dan seluruh guru di SD Negeri 104221 Desa Hulu yang telah memberikan

bimbingan kepada peneliti selama melaksanakan penelitian guna menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

8. Kepada seluruh pegawai administrasi dan Tata Usaha di Fakultas Ilmu Pendidikan yang

telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini.

9. Yang teristimewa dan yang terkasih Ayahanda Arsad Tarigan (+) dan Ibunda Rohana Br

Sembiring sebagai rasa hormat, sayang dan terimakasih ananda yang tak terhingga atas

semua pengorbanan, perhatian, dukungan dan doa yang telah diberikan secara material

dan spritual dari ananda kecil sampai memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di

Universitas Negeri Medan.

10.Yang teristimewa dan terkasih, Nilawati yang telah banyak memberikan perhatian,

dukungan, doa, serta membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

(4)

11.Yang teristimewa dan terkasih buat semua sahabat-sahabat saya Sarifah, Herlince, Maria,

Novi, Yuliza, Eli, Youan, kak Usnita dan seluruh teman-teman kelas X’Transfer 2011. Yang telah memberikan dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun

pengetikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat berguna dan memberikan sumbangan bagi guru

tentang peningkatan hasil belajar dengan Model STAD pada pembelajaran Matematika di SD.

Kiranya Allah SWT yang penuh rahmat, memberikan yang terbaik bagi kita semua, Amin.

Medan, Februari 2014

Penulis

(5)

ABSTRAK

RAKUT LESIA TARIGAN, NIM. 1114311O12. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas V SD Negeri No.104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu T.A 2013/2014. Skripsi, Program Sarjana Kependidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No 104221 Desa Hulu Kec.Pancur Batu. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dimana penelitian ini berupa memaparkan upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan menghitung luas trapesium di kelas V SD Negeri No.104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas trapesiumdi kelas V SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu T.A 2013/2014. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 104221 Desa Hulu yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 orang laki-lakidan perempuan 18 0rang. Dilakukan dalam dua kali siklus dimana dalam setiap siklus ada dua pertemuan. Dalam seteiap siklus dilakukan dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan tes dan observasi.

Berasarkan penelitian yang dilaksanakan diperoleh tes awal nilai rata-rata hasil belajar siswa 49,83. Dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 4 orang( 13,33%) dan yang belu tuntas 26 orang (86,67 %). Pada siklus I peningkatan nilai siswa secara klasikal diketahui bahwa nilai rata-rata belajar 64,33. Siswa tuntas sebanyak 16 orang dengan demikian dapat diketahui persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 53,33 % dan persentase belum tuntas 14 orang siswa ( 46,67 %). Ini menunjukkan adanya selisih persentase ketuntasan antara belajar siswa tes awal dengan siklus I adalah 40 %. Siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar 28 orang ( 93,33 %) dan yang belum tuntas 2 orang ( 6,67%). Dengan nilai rata-rata 76,83. Dan menunjukkan adanya selisih persentase ketuntasan belajar siswa antara siklus I dan siklus II adalah 40 %. Kategori peningkatan secara klasikal baik.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Lembar Persetujuan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Grafik ... ix

BAB I PEDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

(7)

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Pengertian Belajar ... 8

2.2 Hakikat Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar ... 9

2.3 Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Belajar ... 15

2.5 Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ... 16

A. Pengertian Model Kooperatif tipe STAD ... 16

B. Langkah-langkah pembelajaran Model Kooperatif Tipe STAD ... 1 7 C. Tujuan Pembelajaran STAD ... 19

D. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran STAD ... 20

E. Pendekatan STAD dalam Pembelajaran Matematika ... 20

F. Tahap-tahap Pembelajaran STAD ... 21

2.6 Luas Bangun Datar Trapesium ... 22

A. Pengertian Luas Trapesium ... 22

2.7 Kerangka Konseptual ... 24

(8)

3.5 Depenisi Operasional Veriabel Penelitian ... 27

3.6 Desain Penelitian ... 28

3.7 Prosedur Penelitian ... 28

3.8 Tehnik Pengumpulan Data ... 33

3.9 Tehnik Analisis Data ... 35

3.10Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ... 39

BAB IV Hasil Penelitin Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40

a. Hasil Pelaksanaan Tes Awal (Pre Tes) ... 40

b. Pelaksanaan dan hasil penelitian pada siklus I ... 44

c.Pelaksanaan dan hasil penelitian pada siklus II ... 55

d. Rekapitulasi Nilai pada tes Awal (Pre Tes), siklus I dan siklus II ... 66

4.2 Pembahasan hasil Penelitian ... 68

BAB V Kesimpulan Dan Saran... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1. Guru menjelaskan topik dan materi pembelajaran ... 45

Gambar 4.2. Siswa berdiskusi menjawab permasalahan materi ... 46

Gambar 4.3 . Siswa sedang Mengerjakan Tugas Individu ... 47

Gambar 4.4 . Siswa dalam Diskusi Kelompok ... 50

Gambar 4.5. Guru membimbing siswa dalam kelompok ... 57

(10)

DAFTAR GRAFIK

Hal

Diagram 1 :Grafik Hasil Belajar siswa pada Pretest ... 43

Diagram 2 :Grafik Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 50

Diagram 3 :Grafik Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 61

Diagram 4 :Grafik Pencapaian hasil belajar siswa ... 70

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

pengetahuan dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh

perkembangan matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa

depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini yaitu sejak di

sekolah dasar.

Matematika berguna untuk melatih berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovtif. Di samping itu mata pelajaran Matematika membekali peserta didik

kemampuan bekerjasama. Kemempuan tersebut diperlukan agar peserta didik

dapat memiliki kemampuan mengeluarkan pendapat, menghargi teman, aktif, dan

kompetitif.

Mengingat begitu pentingnya peran matematika dalam ilmu pengetahuan

dan teknologi, maka matematika perlu dipahami dan dikuasai segenap lapisan

masyarakat. Pada BSNP (2006), mata pelajaran dalam kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) bertujuan agar siswa :

(12)

yang meliputi kemampuan memehami masalah,merancang model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atu media lain untuk memperjelas keadan atau masalah, 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajarai matematika, serrta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan tujuan KTSP tersebut tampak jelas bahwa salah satu tujuan

dari pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan untuk

memecahkan masalah. Kemampuan ini sangat berguna bagi siswa pada saat

mendalami matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu standar kompetensi pelajaran matematika yang diajarkan di

sekolah dasar adalah menghitung luas bangun datar sederhana dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah. Tetapi siswa sekolah dasar pada

umumnya kesulitan dalam mempelajarinya. Khususnya pada materi Menghitung

Luas Trapesium dengan rumus yang tepat. Hal ini terjadi di SD Negeri No.104221

Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu,dimana hasil belajar matematika siswa masih

rendah.

Berdasarkan fakta yang dihadapi guru di sekolah dasar bahwa

pembelajaran matematika dengan materi menghitung luas trpesium merupakan

salah satu mata pelajaran yang relative sulit untuk dipelajari siswa. Ini diketahui

dari hasil belajar yang dilaksanakan di SD Negeri No.104221 Desa Hulu

Kecamatan Pancur Batu dari 30 orang siswa yang mengikuti proses pembelajaran

dan yang dapat menyelesikan soal dengan benar hanya 5 orang dan yang lain

belum bisa menjawab soal dengan tepat. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti

(13)

perhatian siswa, ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang bersikap pasif selama

proses pembelajaran berlangsung.

Berkenaan dengan pengalaman peneliti ketika PPL melihat sulitnya siswa

memahami materi menghitung luas trapesium. Dimana banyak siswa belum

memahami konsep menghitung luas trapesium. Seperi yang diungkapkan guru

kelas lima SD Negeri No.104221 Desa Hulu Kec.Pancur Batu, anak-anak banyak

yang tidak memahami luas trapesium walaupun sudah diajarkan oleh sebab itu

nilai siswa kurang memuaskan.

Guru juga berperan besar dalam menentukan keberhasilan pembelajaran

matematika siswa, sedangkan padakenyataannya guru dalam menyajikan meteri

waktu proses kegiatan belajar mengajar masih bersifat konvensional artinya guru

kurang bervariasi dalam menggunakan metode atau model pembelajaran.

Ketika proses pembelajaran berlangsung guru lebih cenderung

menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam belajar

padahal matematika merupakan serangkaian kegiatan yang aktip, menyenangkan

dan bermakna bagi siswa. Dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan guru

kurang tepat.

Kemudian faktor lain yang meyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

dalam menghitung luas trapesium yang selama ini sering dilakukan adalah dengan

cara membiarkan pelajaran tersebut terus berlalu. Bagi siswa yang belum mengerti

maka mereka akan selalu salah dan tertinggal dalam mengerjakan soal meghitung

(14)

tidak membantu siswa untuk memahami konsep luas trapesium. Keadan ini dapat

mengganggu belajar siswa pada pelajaran matematika.

Dalam pelajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga

akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama

bertahan. Suatu konsep akan mudah dipahai dan diingat oleh siswa bila konsep

tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan

menarik. Keaktifan siswa dalam proses belajar merupakan salah satu faktor yang

mempengruhikeberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang

menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu

dalam pembelajaran matematika.

Suatu pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara

yang teratur dan berfikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran

dan memperoleh kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang

dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pendekatan ini merupakan peran yang

sangat penting untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pelajaran matematika.

Para guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode maupun

model pembelajaran yang bervarisi siswa agar siswa tertarik dan semangat dalam

belajar matematika, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievemen Division (STAD)

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka peneliti

(15)

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matemateka di kelas V SD Negeri No 104221 Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu T.A 2013/2014.”

1.2

Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan latar belakang masalah

maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada materi menghitung luas trapesium masih rendah

2. Sebagian besar siswa SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu

tidak aktif selama proses pembelajaran matematika berlangsung.

3. Siswa belum memahami konsep atau rumus menghitung luas trapesium

dengan tepat

4. Metode atau model pembelajaran yang digunakan Guru kuang tepat atau

masih menggunakan metode ceramah, menjelaskan dan siswa hanya

sebagai pendengar dan mencatat materi yang diberikan guru.

5. Pendekatan pebelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi.

1.3

Pembatasan Masalah

Sesuai dengan kemampuan, waktu dan tenaga yang dimiliki maka peneliti

membatasi masalah yaitu : Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran matematika pada materi menghitung luas trapesium dikelas V SD

(16)

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan di atas menghitung

luas trapesium, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah setelah

menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas trapesium di kelas V

SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu T.A 2013/2014

1.5

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah : untuk mengetahui dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika dengan materi menghitung luas trapesium di kelas V

SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu T.A 2013/2014.

1.6

Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan kejelasan teoritis dan pemahaman

tentang model pembelajaran STAD.

2. Menambah khazanah keilmuan dunia pendidikan

3. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di

dunia pendidikan khususnya di SD Negeri No.104221 Desa Hulu

(17)

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Bagi siswa, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung luas

trapesium.

2. Bagi guru, sebagai masukan bagu guru dan calun guru tentang model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi sekolah, Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan atau evaluasi

guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.

4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dalam menjalankan tugas sebagai

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan panelian tindakan kelas yang dilakukkan menggunakan

model kooperatif tipe Student Team Acheivement Division (STAD) dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

a. Sebelum perencenaan tindakan dilakukan terlebih dahulu deberi tes awal (PreTes) dari

nilai tes awal siswa diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 4 Orang siswa

(13,33 %).

b. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD

diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal 16 orang siswa (53,33 %)

c. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 28 orang siswa ( 93,33% ).

d. Dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe student Team Achievement

Division (STAD) dalam pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Menghitung

(19)

1.2.

SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat disarankan

beberapa hal sebagai berikut :

a. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan menyenangkan

hendaknya guru dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Soal yang diberikan untuk menguji kemampuan siswa hendaknya didesai sendiri oleh

guru.

c. Untuk menghindari kejenuhan siswa ajarkanlah dengan menggunakan berbagai model

atau metode dan dari berbagi sumber. Selain itu siswa dituntut untuk mampu mandiri

dalam melaksanakan tugas-tugas rutin serta dapat mempertahankan rasa senang dalam

belajar, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat lebih baik dari sebelumnya.

d. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap hasil belajar

siswa melalui penggunaan model pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran agar

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muliyono. 2009.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rika Cipta

Amini,M.Pd.2011.Penelitian pendidikan sebuah pendekatan

praktis.Medan:Perdana Publising

Aqip, Zainal.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Yrama Wijaya.

Arends, Richard I.2008. Learning ToTeach Belajar untuk mengajar eisi ketujuh. Yokyakarta : Pustaka Pelajar.

Arikunto,Suharsimi dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas.2006.Standar Isi .Jakarta : Permendiknas 22 Tahun 2006

Hamzah.2010. Model Pembelajaran.Jakarta.Bumi Aksara.

Moh. Said.2011.Pendidikan Karakter di sekolah Surabaya : Temprina Media Grafika

Muhsetyo, Gatot.2005. pembelajaran Matematiak SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Premadi,Dradjad.2010.Math Trik 2. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.

Purwanto.2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Robert E. Slavin.2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media

Sagala,Syaiful.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya,Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.Kencana Prenada Kencana

Sudjana,Nana.2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Sumadi Suryabrata,2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

(21)

Suprijono,Agus.2010. Cooperative Learning. Yokyakarta : Pustaka Pelajar

Triato. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Gambar

Gambar 4.1.  Guru menjelaskan topik dan materi pembelajaran ...................

Referensi

Dokumen terkait

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Tabel 3.28 Hasil Uji Homogenitas Varians Skor Postes Keterampilan Sosial 124 Tabel 3.29 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Skor Postes Keterampilan Sosial 125 Tabel 3.30

Audiovisual Dalam Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II” adalah proses mental yang berhubungan dengan panca indera yang terjadi pada mahasiswa Program Studi

Tingkat kesamaan komposisi serangga kanopi pohon apel di Poncokusumo dan Bumiaji yang dikoleksi dengan perangkap bejana warna kuning dan biru pada musim berbunga dan

Dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh sistem akan diperoleh nilai bobot dari hasil training yang akan digunakan untuk testing dan prediksi data.. Sistem prediksi

Untuk menarik minat pencari informasi bentuk elektronik misalnya website, maka dapat dibuatkan tampilan gambar yang menarik sekaligus informasi yang up to date. Pada kesempatan

Dokumen ini adalah f ormulir Resmi VerVal NUPTK periode 2013, untuk inf o lebih lanjut kunjungi http://padamu.kemdikbud.go.id.. FORMULIR