PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 104221 DESA HULU
KEC. PANCUR BATU T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
OLEH:
RAKUT LESIA TARIGAN NIM. 1114311012
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari skripsi yang penulis selesaikan ini adalah “ Penerapan Model Pembelajaran STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Di Kelas V SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu T.A 2013/2014 ”, dan penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) S1 di
Universitas Negeri Medan.
Selama menyelesaikan skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan oleh karena
keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi dan penulis menyadari tidak
akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, sarana dan bantuan dari berbagai pihak
terutama Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan bimbingan mulai dari awal sampai akhir
penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs. Aman
Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku
4. Bapak Dra. Evfa Betty Simanjuntak,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Prasekolah dan
Sekolah Dasar (PPSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan Drs.
Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PraSekolah dan Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Bapak Daitin Tarigan, M.Pddan Ibu dr.Naeklan
Simbolan M.Pd, selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan bimbingan dan
saran dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Desi Barus, S.Pd Kepala Sekolah dan Ibuk Hamidah Nasution, S.Pd selaku Guru
Kelas V dan seluruh guru di SD Negeri 104221 Desa Hulu yang telah memberikan
bimbingan kepada peneliti selama melaksanakan penelitian guna menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
8. Kepada seluruh pegawai administrasi dan Tata Usaha di Fakultas Ilmu Pendidikan yang
telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini.
9. Yang teristimewa dan yang terkasih Ayahanda Arsad Tarigan (+) dan Ibunda Rohana Br
Sembiring sebagai rasa hormat, sayang dan terimakasih ananda yang tak terhingga atas
semua pengorbanan, perhatian, dukungan dan doa yang telah diberikan secara material
dan spritual dari ananda kecil sampai memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di
Universitas Negeri Medan.
10.Yang teristimewa dan terkasih, Nilawati yang telah banyak memberikan perhatian,
dukungan, doa, serta membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
11.Yang teristimewa dan terkasih buat semua sahabat-sahabat saya Sarifah, Herlince, Maria,
Novi, Yuliza, Eli, Youan, kak Usnita dan seluruh teman-teman kelas X’Transfer 2011. Yang telah memberikan dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun
pengetikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat berguna dan memberikan sumbangan bagi guru
tentang peningkatan hasil belajar dengan Model STAD pada pembelajaran Matematika di SD.
Kiranya Allah SWT yang penuh rahmat, memberikan yang terbaik bagi kita semua, Amin.
Medan, Februari 2014
Penulis
ABSTRAK
RAKUT LESIA TARIGAN, NIM. 1114311O12. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas V SD Negeri No.104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu T.A 2013/2014. Skripsi, Program Sarjana Kependidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No 104221 Desa Hulu Kec.Pancur Batu. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dimana penelitian ini berupa memaparkan upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan menghitung luas trapesium di kelas V SD Negeri No.104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas trapesiumdi kelas V SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu T.A 2013/2014. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 104221 Desa Hulu yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 orang laki-lakidan perempuan 18 0rang. Dilakukan dalam dua kali siklus dimana dalam setiap siklus ada dua pertemuan. Dalam seteiap siklus dilakukan dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan tes dan observasi.
Berasarkan penelitian yang dilaksanakan diperoleh tes awal nilai rata-rata hasil belajar siswa 49,83. Dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 4 orang( 13,33%) dan yang belu tuntas 26 orang (86,67 %). Pada siklus I peningkatan nilai siswa secara klasikal diketahui bahwa nilai rata-rata belajar 64,33. Siswa tuntas sebanyak 16 orang dengan demikian dapat diketahui persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 53,33 % dan persentase belum tuntas 14 orang siswa ( 46,67 %). Ini menunjukkan adanya selisih persentase ketuntasan antara belajar siswa tes awal dengan siklus I adalah 40 %. Siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar 28 orang ( 93,33 %) dan yang belum tuntas 2 orang ( 6,67%). Dengan nilai rata-rata 76,83. Dan menunjukkan adanya selisih persentase ketuntasan belajar siswa antara siklus I dan siklus II adalah 40 %. Kategori peningkatan secara klasikal baik.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Persetujuan
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... viii
Daftar Grafik ... ix
BAB I PEDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Pengertian Belajar ... 8
2.2 Hakikat Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar ... 9
2.3 Pengertian Hasil Belajar ... 10
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Belajar ... 15
2.5 Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ... 16
A. Pengertian Model Kooperatif tipe STAD ... 16
B. Langkah-langkah pembelajaran Model Kooperatif Tipe STAD ... 1 7 C. Tujuan Pembelajaran STAD ... 19
D. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran STAD ... 20
E. Pendekatan STAD dalam Pembelajaran Matematika ... 20
F. Tahap-tahap Pembelajaran STAD ... 21
2.6 Luas Bangun Datar Trapesium ... 22
A. Pengertian Luas Trapesium ... 22
2.7 Kerangka Konseptual ... 24
3.5 Depenisi Operasional Veriabel Penelitian ... 27
3.6 Desain Penelitian ... 28
3.7 Prosedur Penelitian ... 28
3.8 Tehnik Pengumpulan Data ... 33
3.9 Tehnik Analisis Data ... 35
3.10Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ... 39
BAB IV Hasil Penelitin Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40
a. Hasil Pelaksanaan Tes Awal (Pre Tes) ... 40
b. Pelaksanaan dan hasil penelitian pada siklus I ... 44
c.Pelaksanaan dan hasil penelitian pada siklus II ... 55
d. Rekapitulasi Nilai pada tes Awal (Pre Tes), siklus I dan siklus II ... 66
4.2 Pembahasan hasil Penelitian ... 68
BAB V Kesimpulan Dan Saran... 77
5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 4.1. Guru menjelaskan topik dan materi pembelajaran ... 45
Gambar 4.2. Siswa berdiskusi menjawab permasalahan materi ... 46
Gambar 4.3 . Siswa sedang Mengerjakan Tugas Individu ... 47
Gambar 4.4 . Siswa dalam Diskusi Kelompok ... 50
Gambar 4.5. Guru membimbing siswa dalam kelompok ... 57
DAFTAR GRAFIK
Hal
Diagram 1 :Grafik Hasil Belajar siswa pada Pretest ... 43
Diagram 2 :Grafik Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 50
Diagram 3 :Grafik Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 61
Diagram 4 :Grafik Pencapaian hasil belajar siswa ... 70
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang MasalahMatematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat
dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa
depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini yaitu sejak di
sekolah dasar.
Matematika berguna untuk melatih berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovtif. Di samping itu mata pelajaran Matematika membekali peserta didik
kemampuan bekerjasama. Kemempuan tersebut diperlukan agar peserta didik
dapat memiliki kemampuan mengeluarkan pendapat, menghargi teman, aktif, dan
kompetitif.
Mengingat begitu pentingnya peran matematika dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka matematika perlu dipahami dan dikuasai segenap lapisan
masyarakat. Pada BSNP (2006), mata pelajaran dalam kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) bertujuan agar siswa :
yang meliputi kemampuan memehami masalah,merancang model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atu media lain untuk memperjelas keadan atau masalah, 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajarai matematika, serrta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan tujuan KTSP tersebut tampak jelas bahwa salah satu tujuan
dari pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah. Kemampuan ini sangat berguna bagi siswa pada saat
mendalami matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu standar kompetensi pelajaran matematika yang diajarkan di
sekolah dasar adalah menghitung luas bangun datar sederhana dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah. Tetapi siswa sekolah dasar pada
umumnya kesulitan dalam mempelajarinya. Khususnya pada materi Menghitung
Luas Trapesium dengan rumus yang tepat. Hal ini terjadi di SD Negeri No.104221
Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu,dimana hasil belajar matematika siswa masih
rendah.
Berdasarkan fakta yang dihadapi guru di sekolah dasar bahwa
pembelajaran matematika dengan materi menghitung luas trpesium merupakan
salah satu mata pelajaran yang relative sulit untuk dipelajari siswa. Ini diketahui
dari hasil belajar yang dilaksanakan di SD Negeri No.104221 Desa Hulu
Kecamatan Pancur Batu dari 30 orang siswa yang mengikuti proses pembelajaran
dan yang dapat menyelesikan soal dengan benar hanya 5 orang dan yang lain
belum bisa menjawab soal dengan tepat. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti
perhatian siswa, ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang bersikap pasif selama
proses pembelajaran berlangsung.
Berkenaan dengan pengalaman peneliti ketika PPL melihat sulitnya siswa
memahami materi menghitung luas trapesium. Dimana banyak siswa belum
memahami konsep menghitung luas trapesium. Seperi yang diungkapkan guru
kelas lima SD Negeri No.104221 Desa Hulu Kec.Pancur Batu, anak-anak banyak
yang tidak memahami luas trapesium walaupun sudah diajarkan oleh sebab itu
nilai siswa kurang memuaskan.
Guru juga berperan besar dalam menentukan keberhasilan pembelajaran
matematika siswa, sedangkan padakenyataannya guru dalam menyajikan meteri
waktu proses kegiatan belajar mengajar masih bersifat konvensional artinya guru
kurang bervariasi dalam menggunakan metode atau model pembelajaran.
Ketika proses pembelajaran berlangsung guru lebih cenderung
menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam belajar
padahal matematika merupakan serangkaian kegiatan yang aktip, menyenangkan
dan bermakna bagi siswa. Dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan guru
kurang tepat.
Kemudian faktor lain yang meyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
dalam menghitung luas trapesium yang selama ini sering dilakukan adalah dengan
cara membiarkan pelajaran tersebut terus berlalu. Bagi siswa yang belum mengerti
maka mereka akan selalu salah dan tertinggal dalam mengerjakan soal meghitung
tidak membantu siswa untuk memahami konsep luas trapesium. Keadan ini dapat
mengganggu belajar siswa pada pelajaran matematika.
Dalam pelajaran matematika diharapkan siswa benar-benar aktif sehingga
akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama
bertahan. Suatu konsep akan mudah dipahai dan diingat oleh siswa bila konsep
tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan
menarik. Keaktifan siswa dalam proses belajar merupakan salah satu faktor yang
mempengruhikeberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang
menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu
dalam pembelajaran matematika.
Suatu pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara
yang teratur dan berfikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran
dan memperoleh kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pendekatan ini merupakan peran yang
sangat penting untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pelajaran matematika.
Para guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode maupun
model pembelajaran yang bervarisi siswa agar siswa tertarik dan semangat dalam
belajar matematika, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievemen Division (STAD)
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka peneliti
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matemateka di kelas V SD Negeri No 104221 Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu T.A 2013/2014.”
1.2
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan latar belakang masalah
maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada materi menghitung luas trapesium masih rendah
2. Sebagian besar siswa SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kec. Pancur Batu
tidak aktif selama proses pembelajaran matematika berlangsung.
3. Siswa belum memahami konsep atau rumus menghitung luas trapesium
dengan tepat
4. Metode atau model pembelajaran yang digunakan Guru kuang tepat atau
masih menggunakan metode ceramah, menjelaskan dan siswa hanya
sebagai pendengar dan mencatat materi yang diberikan guru.
5. Pendekatan pebelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi.
1.3
Pembatasan Masalah
Sesuai dengan kemampuan, waktu dan tenaga yang dimiliki maka peneliti
membatasi masalah yaitu : Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran matematika pada materi menghitung luas trapesium dikelas V SD
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan di atas menghitung
luas trapesium, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah setelah
menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa pada materi menghitung luas trapesium di kelas V
SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu T.A 2013/2014
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah : untuk mengetahui dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika dengan materi menghitung luas trapesium di kelas V
SD Negeri No. 104221 Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu T.A 2013/2014.
1.6
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan kejelasan teoritis dan pemahaman
tentang model pembelajaran STAD.
2. Menambah khazanah keilmuan dunia pendidikan
3. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan di
dunia pendidikan khususnya di SD Negeri No.104221 Desa Hulu
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Bagi siswa, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung luas
trapesium.
2. Bagi guru, sebagai masukan bagu guru dan calun guru tentang model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi sekolah, Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan atau evaluasi
guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.
4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dalam menjalankan tugas sebagai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan panelian tindakan kelas yang dilakukkan menggunakan
model kooperatif tipe Student Team Acheivement Division (STAD) dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Sebelum perencenaan tindakan dilakukan terlebih dahulu deberi tes awal (PreTes) dari
nilai tes awal siswa diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 4 Orang siswa
(13,33 %).
b. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD
diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal 16 orang siswa (53,33 %)
c. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 28 orang siswa ( 93,33% ).
d. Dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe student Team Achievement
Division (STAD) dalam pembelajaran Matematika pada pokok bahasan Menghitung
1.2.
SARAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
a. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan menyenangkan
hendaknya guru dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Soal yang diberikan untuk menguji kemampuan siswa hendaknya didesai sendiri oleh
guru.
c. Untuk menghindari kejenuhan siswa ajarkanlah dengan menggunakan berbagai model
atau metode dan dari berbagi sumber. Selain itu siswa dituntut untuk mampu mandiri
dalam melaksanakan tugas-tugas rutin serta dapat mempertahankan rasa senang dalam
belajar, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat lebih baik dari sebelumnya.
d. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap hasil belajar
siswa melalui penggunaan model pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran agar
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Muliyono. 2009.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rika Cipta
Amini,M.Pd.2011.Penelitian pendidikan sebuah pendekatan
praktis.Medan:Perdana Publising
Aqip, Zainal.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Yrama Wijaya.
Arends, Richard I.2008. Learning ToTeach Belajar untuk mengajar eisi ketujuh. Yokyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto,Suharsimi dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas.2006.Standar Isi .Jakarta : Permendiknas 22 Tahun 2006
Hamzah.2010. Model Pembelajaran.Jakarta.Bumi Aksara.
Moh. Said.2011.Pendidikan Karakter di sekolah Surabaya : Temprina Media Grafika
Muhsetyo, Gatot.2005. pembelajaran Matematiak SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Premadi,Dradjad.2010.Math Trik 2. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Purwanto.2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Robert E. Slavin.2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media
Sagala,Syaiful.2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sanjaya,Wina.2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.Kencana Prenada Kencana
Sudjana,Nana.2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Sumadi Suryabrata,2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Suprijono,Agus.2010. Cooperative Learning. Yokyakarta : Pustaka Pelajar
Triato. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group