• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN JANTTUNG PARU ATLET SQUASH SUMATERA UTARA TAHUN 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN JANTTUNG PARU ATLET SQUASH SUMATERA UTARA TAHUN 2014."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN

JANTUNG PARU PADA ATLET SQUASH SUMATERA UTARA TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

FIKRI ALFUADI. T NIM. 081266210029

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Fikri Alfuadi T. Pengaruh Interval Training Dengan Circuit Training Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Janttung Paru Atlet Squash Sumatera Utara Tahun 2014. (Pembimbing : ZULFAN HERI).

Skripsi. Medan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Medan 2014 Setiap cabang olahraga yang berkompetisi tentunya mengharapkan tercapainya prestasi yang maksimal, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi juga menjadi tolak ukur apakah program yang selama ini dijalankan berhasil atau tidak. Untuk mencapai prestasi tersebut salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pembinaan dan salah satunya melalui penerapan latihan yang terprogram secara sistematis terarah dan berkesinambungan.

Squash adalah cabang olahraga perorangan yang menggunakan raket dan bola untuk memainkannya. Dimainkan di dalam sebuah ruangan persegi empat yang berukuran 9,75 m x 64 m, dan tujuan dari permainan squash adalah menjauhkan bola dari lawan dan mengembalikan bola pukulan dari lawan untuk meraih angka. Kemampuan daya tahan pada umumnya banyak dibutuhkan pada semua cabang olahraga, salah satunya cabang olahraga squash. Daya tahan jantung paru merupakan faktor yang penting dalam permainan squash karena dengan daya jantung paru yang baik maka seorang Atlet dapat bermain hingga akhir pertandingan. Berdasarkan keterangan di atas, maka yang menjadi latar belakang peneliti adalah Atlet squash Sumatera Utara akan menghadapi beberapa pertandingan. Untuk mengikuti sebuah pertandingan seorang Atlet dituntut memiliki kemampuan daya tahan jantung paru yang baik. Untuk itu peneliti membuat penelitian tentang “Pengaruh Interval Training dengan Circuit Training Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Jantung Paru Atlet Squash Sumatera Utara Tahun 2014”.

Berdasarkan dari data penelitian yang sudah diambil dari hasil tes kemampuan daya jantung paru Atlet squash Sumatera Utara tahun 2014 maka diperoleh :

(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul

Pengaruh Interval Training dengan Circuit

Training terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Jantung Paru

Atlet Squash Sumatera Utara Tahun 2014

.

Dalam skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

banyak terdapat kelemahan-kelemahan baik dari segi isi maupun

bahasanya, yang hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaannya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibunda tercinta

Lumonggaria Harahap dan Ayah tersayang Drs. M. Tahir Tanjung

M.Sc yang telah menghujani penulis dengan doa, kasih sayang,

motivasi, memberikan dukungan materi dan moril hingga selesainya

skripsi ini.

1.

Bapak Prof. Dr. IbnuHajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2.

Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, sebagai Dekan FIK

UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd,selaku Pembantu I, FIK

UNIMED,

Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, FIK

(7)

iii

Bapak Dr. Budi Valianto,M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK

UNIMED,

3.

Bapak Drs. ZulfanHeri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd

selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, yang

telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian

skripsi ini.

4.

Bapak Drs. ZulfanHeri, M.Pd selaku Pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5.

Dosen Pengarah I Bapak Amansyah, S.Pd, M.Pd, pengarah II Ibu

Dr. Novita, M.Pd yang telah memberikan arahan dan

membimbing penyelesaian skripsi ini dan seluruh dosen staf

pegawai yang telah membantu.

6.

Seluruh staf edukatif , administrative dan seluruh dosen-dosen

civitas akademik, Bu Nisma Harahap, AM.Pd dan pegawai tata

usaha FIK Universitas Negeri Medan, terutama kepada Kak Ria

yang telah memberikan ilmu dan jasanya kepada penulis dari awal

hingga akhir perkuliahan.

7.

Seluruh staf perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed.

8.

Ter-istimewa kepada Ayahanda Muhammad Tahir Tanjung,

Ibunda tercinta Lumonggaria Harahap yang telah mengasuh dan

membesarkan penulis, serta memberikan jalan terbaik pada

penulis, membimbing dan membiayai serta mendoakan hingga

(8)

iv

9.

Sahabatku Longgur Agung Lubis, Jespin Fentha Sidabutar,S.Pd,

Doni Prana Siregar, Juliandi, Harry Yono, dan Seluruh

sahabat-sahabat yang tidak dapa tdisebutkan satu persatu yang turut

membantu menyelesaikan skripsi ini.

10.

Pengurus Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatera Utara, dan

seluruh karyawan Fitness City Danau Toba Internasional Hotel.

11.

Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO 2008 dan

PKO 2009 yang telah banyak membantu dan memberikan

masukan dalam menyusun skripsi ini.

12.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu ,

penulis ucapkan banyak terima kasih.

Semoga kebaikan Bapak / Ibu / Sdr/ I menjadi amal baik dan

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi inimasih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu

pendidikan.

Medan, April 2014

Penulis,

Fikri Alfuadi Tanjung

(9)

i DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... .. ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... . v

DAFTAR LAMPIRAN ... . vi

BAB I . PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 12

A. Kerangka Teoritis ... 12

1. Hakikat Squash ... 12

2. Hakikat Interval Training ... 17

3. Hakikat Circuit Training ... 18

4. Hakikat Daya Tahan ... 22

5. Hakikat Daya Tahan Jantung Paru ……… 24

(10)

ii

C. Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Metode Penelitian ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

A. Deskripsi Data Penelitian ... 45

B. Pengujian Hipotesis ... 45

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ……….. 51

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Nama Atlet Squash Sumatera Utara ... 4

Tabel 2 Daftar Hasil dan Kategori daya tahan Cardiorespiratory

Fitness Atlet Squash Sumatera Utara ………. 6

Tabel 3 Daftar Norma Blipp test kategori Putra ………. 37

Tabel 4 Daftar Perbandingan Bleep Test Level/ VO2Max ……… 37

Tabel 5 Daftar Deskripsi Data Penelitian ……… 45

Tabel 6 Daftar nama dan data hasil pre test Bleep test ………….. 52

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar Lapangan Squash ... 1

Gambar 2 Gambar Peralatan Permainan Squash ……… 14

Gambar 3 Gambar Orang Sedang Melakukan Staiching ... 78

Gambar 4 Gambar Orang Sedang Melakukan Mountain Climber ………. 78

Gambar 5 Gambar Orang Sedang Melakukan Burpess ……….. 79

Gambar 6 Gambar Sedang Memberikan Arahan ... 79

Gambar 7 Gambar Sedang Melakukan Ligh Jog ... 80

Gambar 8 Gambar sedang melakukan Rope Skipping ... 80

Gambar 9 Gambar sedang melakukan Squat Jump ... 81

Gambar 10 Gambar sedang melakukan Shuttle Run ... 81

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Squash merupakancabang olahraga perorangan yang menggunakan raket

dan bola untuk memainkannya. Dimainkan dalam sebuah ruangan bersegi empat

yang berukuran 9,75 m x 6,4 m. tujuan dari permainan Squash adalah menjauhkan

bola dari lawan dan menembalikan bola pukulan dari lawan untuk meraih angka.

Squash merupakan cabang olahraga yang masih terbilang baru dan belum

popular, dahulu orang orang lebih mengenal Squash dengan sebutan tennis

dinding. Olahraga Squash berasal dari Negara Inggris sampai ke Negara Negara

jajahannya seperti, Pakistan, Hongkong, Singapura, Malaysia, Australia, India,

hingga Indonesia yang hingga saat tentara sekutu masuk ke Indonesia setelah

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Walaupun tentara sekutu tidak begitu

lama berada di Indonesia, namun mereka sempat membangun lapangan tertua di

Indonesia yang bertempat im embong sawo , Surabaya.

Induk organisasi Squash di dunia adalah WSF (World Squash federation)

PSA (Professional Squash Association) WISPA (Women International Squash

Player Association) untuk pemain wanita. Di Indonesia induk organisasinya

adalah PSI (Persatuan Squash Indonesia), dimana telah ada 16 pengurus provinsi

yang aktiv dan selalu mengirimkan atlet atletnya dalam berbagai kejuaraan yang

diselenggarakan oleh pengurus besar persatuan Squash Indonesia (PB-PSI),

(14)

Pada tahun 1978 lapangan Squash yang ada di Indonesia hanya sedikit,

yaitu hanya ada di beberapa hotel dan club di Jakarta, bandung, dan perusahaan

asing seperti international sport club of Indonesia (ISCI), Country Wood, Hotel

Borobudur, Bandung Squash club. Adapun pemain didominasi oleh orang asing,

sedangkan pemain Squash Indonesia pada saat itu tidak banyak, salah satunya

adalah Bapak Bambang Gatot Subroto.

Saat itu Persatuan Squash Racket Seluruh Indonesia (PSRSI). Tercetuslah

pada tahun 1979 yang diketuai oleh Bapak Irwan Rasyid kakak dari Bapak Arwan

Rasyid mantan orang nomor satu di telkom. Pada tahun 1993 kepemimpinan

Bapak Irwan Rasyid berakhir dan dilanjutkan oleh bapak IB.Sudjana mantan

menteri pertambangan dan energy (Mentanben) serta dikukuhkan oleh KONI

pusat dan resmi menjadi anggota KONI, dan namanya berubah dari Persatuan

Squash Racket Seluruh Indonesia (PSRSI) menjadi persatuan Squash Indonesia

(PSI).

Di Sumatera Utara lapangan Squash pertama didirikan di Medan Club

pada tahun 1984. Setelah itu, pada awal tahun 1990 barulah beberapa Hotel

membangun lapangan Squash, diantaranya Hotel Danau Toba dan juga Hotel

Tiara Medan. Pada tahun 1993, Sumatera Utara membentuk pengurus daerah

Persatuan Squash Indonesia (pengda PSI) dengan ketuanya adalah Bapak Hadi

Surachman. Pada saat itu atlet Squash Sumatera Utara masih sedikit, diantaranya

adalah Rusli, Amansyah, Parlindungan Harahap, Nono Hardinoto, dan Budiman.

(15)

nasional (kejurnas) yaitu di lapangan milik PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN)

di mabar.

Setiap cabang olahraga yang berkompetisi tentunya mengharapkan

tercapainya prestasi yang maksimal baik secara individu maupun kelompok atau

tim. Prestasi juga menjadi tolak ukur apakah program yang selama ini dijalankan

berhasil atau tidak. Untuk mencapai prestasi dengan melalui penerapan latihan

yang terprogram secara sistematis, terarah dan berkesinambungan.

Berdasarkan pemantauan peneliti, Sumatera Utara telah aktif

mengirimkan atlet atletnya untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan, bahkan

Sumatera Utara sudah mengirimkan atlet atletnya pada pekan olahraga nasional

(PON) XIV 1996 di Jakarta, PON XV 2000 di Surabaya, PON XVI 2004 di

Palembang, PON XVII di Kalimantan timur, dan PON XVIII 2012 di Pekanbaru

Riau. Saat ini Sumatera Utara memiliki 10 orang atlet Squash yang dipersiapkan

untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan nasional maupun open tournament. Dalam

kejuaraan olahraga Squash, selain mengelompokkan pemain junior dan senior

berdasarkan umum, pemain senior juga dibedakan dengan adanya beberapa grade,

seperti grade open, A, B, C, dan D. dari beberapa kejuaraan yang sudah diikuti

oleh atlet atlet Squash Sumatera Utara tahun 2012 yaitu Bastaman & Partners

open Squash Championship 2012 di Jakarta dan Gubernur Jawa Barat cup 2012

di bandung dan juga PON XVIII di pekan baru riau, atlet atlet Squash Sumatera

Utara tidak dapat meraih hasil yang maksimal dan tidak dapat meraih hasil yang

terbaik, bahkan beberapa atlet Squash Sumatera Utara harus terhenti di babak

(16)

Karena tidak memiliki lapangan untuk para atletnya, maka Pengprov

Squash Sumatera Utara memakai lapangan milik Medan City Fitness Center Hotel

Danau Toba Internasional. Adapun atlet atlet Squash Sumatera Utara saat ini

dipersiapkan untuk mengikuti berbagai kejuaraan pada tahun ini dan tahun yang

akan datang, dan juga di persiapkan untuk program jangka panjang untuk

mengikuti ajang pra kualifikasi PON dan juga PON di jawa barat tahun 2016.

Table 1. Daftar Nama Atlet Squash Sumatera Utara

No Nama Prestasi Terbaik

1 Harry Yono Juara II Grade A Kejurnas 2009 di Jakarta

2 Suardi Juara II Grade B Kejurnas 2009 di Jakarta

3 Rudi Perempat Final Kejurnas U-19 2011 di Jakarta

4 Hermawan Juara II Grade B Kejurda 2009 di Medan

5 Harris Pranata Juara III Grade C Bastaman&Partners 2007 di

Bandung

6 Dedi Irawan Juara III Grade C Kejurda 2009 di Medan

7 Risky. A Juara III Grade C Kejurnas 2007 di Jakarta

8 Mariono Juara II Grade B Kejurda 2009 di Medan

9 Hardiansyah Juara III Grade B Kejurda 2009 di Medan

10 Daniel A Juara III Grade B 2010 di Medan

Sajoto (1988:57) mengatakan, “ salah satu faktor penentu dalam

pencapaian prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik yang terdiri dari

(17)

kerja jantung dan paru paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan dan

keseimbangan berolahraga”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan faktor kondisi fisik sangat

berpengaruh pada setiap atlet yang bertanding, dengan memiliki kondisi fisik yang

baik diharapkan usaha yang diharapkan usaha yang dilakukan dalam meraih

prestasi dapat tercapai.Program latihan kondisi fisik haruslah ditata secara baik

dan sistematis serta ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasamani dan

kemampuan system tubuh. Dalam pencapaian prestasi olahraga, seorang atlet

haruslah memiliki kondisi fisik yang baik seperti kekuatan, daya tahan

(cariovascular), power, dan kelentukan.

Salah satu kondisi fisik yang harus dimiliki seorang atlet untuk mencapai

prestasi yang baik yaitu kemampuan daya tahan jantung paru, artinya semakin

baik daya tahan jantung paru seseorang, maka dia mampu untuk bekerja dan

berlatih dalam waktu yang lama dan tetap dapat berkonsentrasi selama

(18)

Table 2. Hasil dan Kategori daya tahan Cardiorespiratory fitness atlet Squash

Sumatera Utara Tahun 2014 melalui Blipp Test

NO NAMA UMUR HASIL KETERANGAN

1 Harry Yono 32 Tahun 40,5 Rata-rata

2 Suardi 31 Tahun 32,9 Dibawah rata-rata

3 Marwan 30 Tahun 34,3 Dibawah rata-rata

4 Rizki. A 22 Tahun 38,5 Dibawah rata-rata

5 Harris Praata 19 Tahun 39,2 Dibawah rata-rata

6 Hermawan 22 Tahun 44,5 Dibawah rata-rata

7 Daniel. A 20 Tahun 41,8 Rata-rata

8 Dedi Irawan 24 Tahun 39,2 Dibawah rata-rata

9 Hardiansyah 22 Tahun 39,9 Dibawah rata-rata

10 Rudi 29 Tahun 39,2 Dibawah rata-rata

Dari data di atas, jelas bahwa terdapat kurangnya daya tahan

cardiorespiratory fitness pada atlet Squash Sumatera Utara athun 2014.

Kurangnya daya tahan cardiorespiratori pada atlet Squash Sumatera Utara dapat

dipengaruhi oleh kurangnya daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Harsono (1982:23) bahwa “ Daya

tahan dapat dibagi menjadi tiga kategori yakni, daya tahan spesial yaitu

kemampuan tubuh (pusat syaraf) melawan kelelahan, daya tahan otot lokal yaitu

(19)

tahan umum yaitu kemampuan tubuh (jantung-paru) dalam melawan kelelahan

dengan intensitas rendah waktu lama”.

Berdasarkan hasil tes pendahuluan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan daya tahan atlet Squash Sumatera Utara masih perlu ditingkatkan lagi

sehingga atlet akan tercipta peluang untuk memenangkan setiap pertandingan.

Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas

dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dalam

permainan Squash, daya tahan sangat dibutuhkan, karena dalam satu game

permainan yang berimbang dibutuhkan waktu 19 – 25 menit. Untuk itu seorang

pemain Squash harus memiliki kondisi fisik yang prima.

Kemampuan daya tahan pada umumnya banyak dibutuhkan pada semua

cabang olahraga, salah satunya adalah cabang olahraga Squash. Daya tahan

jantung paru merupakan faktor yang penting dalam permainan Squash karena

dengan daya tahan jantung paru yang baik maka seorang atlet dapat bermain

hingga akhir pertandingan. Dalam permainan Squash dijumpai berbagai teknik

teknik dasar baik farehand, backhand, volley, yang dilakukan dengan cepat dan

tepat. Penguasaan teknik teknik dasar bermain Squash tidak terlepas kaitannya

dengan kemampuan daya tahan jantung paru kerena merupakan satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan. Sebab dengan daya tahan yang baik, maka

penguasaan teknik teknik bermain Squash akan lebih sempurna dan kemampuan

ini hanyalah dapat dilatih oleh seorang atlet terutama pada saat latihan.

Berdasarkan pengamatan penulis pada atlet Squash Sumatera Utara pada

(20)

antar sesama atlet Sumatera Utara maupun pada saat kejuaraan resmi, atlet atlet

tersebut banyak melakukan kesalahan dalam melakukan teknik teknik dalam

bermain Squash belum sesuai dengan yang diharapkan. Banyak juga yang

melakukan teknik teknik seperti melakukan forehand, backhand, volley, boast,

belum sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor.

Faktor faktor ini dapat berupa kurangnya kemampuan fisik seperti kekuatan,

power, kecepatan, kelentukan, kelincahan gerak dan kecepatan reaksi serta daya

tahan jantung paru sehingga mempengaruhi konsentrasi dalam melakukan teknik

teknik bermain Squash pada saat game berlangsung. Akibat lemahnya faktor

faktor tersebut akan mempengaruhi penampikan atlet dalam bertanding, misalnya

dalam melakukan teknik dan taktik baik itu saat melakukan pukulan forehand,

backhand, volley maupun boast akan kurang sempurna dalam melakukannya.

Berdasarkan faktor faktor diatas maka penulis membuat suatu penelitian

tentang suatu latihan yang dapat meningkatkan kemampuan fisik atlet Squash

Sumatera Utara, dan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah :

“PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN JANTUNG

(21)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah,

maka ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

Bagaimanakah keadaan kondisi fisik atlet – atlet Squash Sumatera Utara?

Bagaimanakah kemampuan daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara?

Apakah dalam keadaan kurang, cukup, baik, baik sekali atau dalam keadaan

sempurna.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjelaskan masalah yang menjadi sasaran penelitian maka

penelitian ini dibatasi pada keampuan daya tahan jantung paru yang diukur

dengan Bleep test. Adapun variable yang diteliti yaitu berupa dua variable bebas

yakni interval training dengan circuit training dan satu variable terikat yakni

kemampuan daya tahan jantung paru. Serta yang menjadi objek dalam penelitian

ini adalah atlet Squash Sumatera Utara tahun 2014 sebanyak 10 orang.

D. Rumusan Masalah

Dari uraian yang terdapat dalam pebatasan masalah, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang dapat diteliti yaitu :

1. Apakah interval training akan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada atlet Squash Sumatera

(22)

2. Apakah circuit training akan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada atlet Squash Sumatera

Utara tahun 2014?

3. Apakah interval training dengan circuit training memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada atlet

Squash Sumatera Utara tahun 2014?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan (informasi) tentang

pengaruh interval training dengan circuit training terhadap peningkatan

kemampuan daya tahan jantung paru pada atlet Squash tahun 2014. Jadi penulis

membuat tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dampak latihan dari metode interval training terhadap

pengembangan daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara

tahun 2014.

2. Untuk mengetahui dampak latihan dari metode circuit training terhadap

pengembangan daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara

tahun 2014.

3. Untuk mengetahui dampak latihan dari metode interval training dan

circuit training terhadap pengembangan daya tahan jantung paru atlet

(23)

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan akan bermanfaat

untuk :

a. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan Pembina olahraga khususnya

untuk atlet squah Sumatera Utara tahun 2014.

b. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan menjadi bahan

pertimbangan dalam kegiatan pelatihan dan Pembina prestasi olahraga

khususnya cabang olahraga Squash.

c. Menambah pengetahuan para pelatih khususnya cabang olahraga Squash

tentang penggunaan metode latihan untuk mengembangkan kemampuan

atletnya.

d. Sebagai sumbangan dalam memecahkan permasalahan khususnya tentang

kondisi fisik dalam pencapaian prestasi dan keterampilan khususnya

olahraga Squash.

e. Bermanfaat bagi kalangan olahragawan khususnya Squash dalam

pembinaan atlet.

f. Member pengalaman yang berharga kepada peneliti dalam melakukan

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ini maka

diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :

Latihan interval training dengan circuit training memberi pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan jantung paru atlet squash

Sumatera Utara tahu 2014. Artinya latihan interval training dengan circuit

training dapat meningkatkan kemampuan daya tahan jantung paru atlet squash

Sumatera Utara tahun 2014.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah :

1. Disarankan pada pelatih Squash Sumatera Utara untuk mempertimbangkan

penggunaan metode interval training dengan circuit training untuk

meningkatkan kemampuan daya tahan jantung paru pada atlet Squash

Sumatera Utara .

2. Kepada pengurus Squash Sumatera Utara agar kiranya tidak

bosan-bosannya membina pemain usia muda dan lebih melengkapi sarana dan

prasarana yang mendukung kemajuan prestasi atlet dan Squash Sumatera

(25)

3. Kepada atlet dalam pelaksanaan bentuk latihan agar lebih serius dan

sungguh-sungguh dalam melaksanakan program latihan terutama pada saat

metode interval training dengan circuit training.

4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba

melakukan penelitian tindakan dalam bidang olahraga terutama

melaluimetode interval training dengan Circuit training.

5. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan

menerapkan metode interval training dengan circuit training agar kiranya

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Harsono, (1988), Coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Coaching,

Jakarta, CV.Kesuma.

Nosseek, Josef. (1995). Teori Umum Latihan ( General Theory Of Training).

Alih Bahasa Furqon, M. Surakarta..

Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakara :

Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi.

Sajoto, M. (1995), Peningkatan dan Pembinaan Kekuuatan KOndisi Fisik

Dalam Olahraga, Edisi Revisi, Semarang.

Sudjana. (1992). Metoda Statistika, Bandung, Tarsito Bandung.

Sajoto. Mochammad. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,

Jakarta.

Bompa. O. Tudor. (1983), Theory and Methodologi of Training the Key to

Athletic Performance Dubuque Lowa, Kendal Hunt

http//images.google.co.id/Lapangan Squash

http://www.faktailmiah..com/2010/10/15/pukulan-Squash.html

https://www.google.com/search?q=peralatan+permainan+Squash

Gambar

Tabel 1 Daftar Nama Atlet Squash Sumatera Utara ......................
Gambar 1  Gambar Lapangan Squash ..................................................
Table 1. Daftar Nama Atlet Squash Sumatera Utara
Table 2. Hasil dan Kategori daya tahan Cardiorespiratory fitness atlet Squash

Referensi

Dokumen terkait

Spring Jewellery Campaign 2003 Campaign: Campaign Selection Holborn Motors Lynch Properties Yellow Partridge Zeta Systems Client: Yellow Partridge. Spring Jewellery

dukungan serta masukan untukku selama ini. Terima kasih sudah menjadi tempat terbaikku untuk berkeluh kesah, sudah sangat menguatkanku, sudah membimbing hingga aku

Hasil pengujian menunjukkan bahwa empat sampel air minum yang diperiksa positif mengandung nitrit dengan kadar dibawah <0,01.. Kadar tersebut masih jauh di bawah kadar

Kontingen dari BI perbarindo akhirnya harus mengakui keunggulan tim dari perbanas 2 dalam semi final cabang olahraga volley yang berlangsung kemaren // Sementara juara 1 dan dua

JUARA SATU CABANG OLAH RAGA TENNIS MEJA DALAM PORSENI BMPD DIY 2009 / BERHASIL. DIRAIH OLEH KONTINGEN BI

Tujuan dari adanya Perancangan Video Belajar Pinhole Digital Camera ialah untuk mengetahui proses terjadinya sebuah gambar dimana media perekaman konvensional digantikan

“Pengaruh Kecakapan Manajerial Terhadap PraktikManajemen Laba dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2, No.4, Tahun

judul “ Analisis Faktor-faktor kualitas produk, harga, promosi, lokasi, word of mouth terhadap keputusan konsumen (Survei Pada Konsumen Arena Futsal Score Purwokerto