PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN
JANTUNG PARU PADA ATLET SQUASH SUMATERA UTARA TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
FIKRI ALFUADI. T NIM. 081266210029
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Fikri Alfuadi T. Pengaruh Interval Training Dengan Circuit Training Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Janttung Paru Atlet Squash Sumatera Utara Tahun 2014. (Pembimbing : ZULFAN HERI).
Skripsi. Medan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Medan 2014 Setiap cabang olahraga yang berkompetisi tentunya mengharapkan tercapainya prestasi yang maksimal, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi juga menjadi tolak ukur apakah program yang selama ini dijalankan berhasil atau tidak. Untuk mencapai prestasi tersebut salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pembinaan dan salah satunya melalui penerapan latihan yang terprogram secara sistematis terarah dan berkesinambungan.
Squash adalah cabang olahraga perorangan yang menggunakan raket dan bola untuk memainkannya. Dimainkan di dalam sebuah ruangan persegi empat yang berukuran 9,75 m x 64 m, dan tujuan dari permainan squash adalah menjauhkan bola dari lawan dan mengembalikan bola pukulan dari lawan untuk meraih angka. Kemampuan daya tahan pada umumnya banyak dibutuhkan pada semua cabang olahraga, salah satunya cabang olahraga squash. Daya tahan jantung paru merupakan faktor yang penting dalam permainan squash karena dengan daya jantung paru yang baik maka seorang Atlet dapat bermain hingga akhir pertandingan. Berdasarkan keterangan di atas, maka yang menjadi latar belakang peneliti adalah Atlet squash Sumatera Utara akan menghadapi beberapa pertandingan. Untuk mengikuti sebuah pertandingan seorang Atlet dituntut memiliki kemampuan daya tahan jantung paru yang baik. Untuk itu peneliti membuat penelitian tentang “Pengaruh Interval Training dengan Circuit Training Terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Jantung Paru Atlet Squash Sumatera Utara Tahun 2014”.
Berdasarkan dari data penelitian yang sudah diambil dari hasil tes kemampuan daya jantung paru Atlet squash Sumatera Utara tahun 2014 maka diperoleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul
“
Pengaruh Interval Training dengan Circuit
Training terhadap Peningkatan Kemampuan Daya Tahan Jantung Paru
Atlet Squash Sumatera Utara Tahun 2014
”
.
Dalam skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak terdapat kelemahan-kelemahan baik dari segi isi maupun
bahasanya, yang hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaannya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Ibunda tercinta
Lumonggaria Harahap dan Ayah tersayang Drs. M. Tahir Tanjung
M.Sc yang telah menghujani penulis dengan doa, kasih sayang,
motivasi, memberikan dukungan materi dan moril hingga selesainya
skripsi ini.
1.
Bapak Prof. Dr. IbnuHajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2.
Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, sebagai Dekan FIK
UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd,selaku Pembantu I, FIK
UNIMED,
Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, FIK
iii
Bapak Dr. Budi Valianto,M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK
UNIMED,
3.
Bapak Drs. ZulfanHeri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd
selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian
skripsi ini.
4.
Bapak Drs. ZulfanHeri, M.Pd selaku Pembimbing Akademik
sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
5.
Dosen Pengarah I Bapak Amansyah, S.Pd, M.Pd, pengarah II Ibu
Dr. Novita, M.Pd yang telah memberikan arahan dan
membimbing penyelesaian skripsi ini dan seluruh dosen staf
pegawai yang telah membantu.
6.
Seluruh staf edukatif , administrative dan seluruh dosen-dosen
civitas akademik, Bu Nisma Harahap, AM.Pd dan pegawai tata
usaha FIK Universitas Negeri Medan, terutama kepada Kak Ria
yang telah memberikan ilmu dan jasanya kepada penulis dari awal
hingga akhir perkuliahan.
7.
Seluruh staf perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed.
8.
Ter-istimewa kepada Ayahanda Muhammad Tahir Tanjung,
Ibunda tercinta Lumonggaria Harahap yang telah mengasuh dan
membesarkan penulis, serta memberikan jalan terbaik pada
penulis, membimbing dan membiayai serta mendoakan hingga
iv
9.
Sahabatku Longgur Agung Lubis, Jespin Fentha Sidabutar,S.Pd,
Doni Prana Siregar, Juliandi, Harry Yono, dan Seluruh
sahabat-sahabat yang tidak dapa tdisebutkan satu persatu yang turut
membantu menyelesaikan skripsi ini.
10.
Pengurus Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatera Utara, dan
seluruh karyawan Fitness City Danau Toba Internasional Hotel.
11.
Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO 2008 dan
PKO 2009 yang telah banyak membantu dan memberikan
masukan dalam menyusun skripsi ini.
12.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu ,
penulis ucapkan banyak terima kasih.
Semoga kebaikan Bapak / Ibu / Sdr/ I menjadi amal baik dan
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi inimasih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi
ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
Medan, April 2014
Penulis,
Fikri Alfuadi Tanjung
i DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... .. ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... . v
DAFTAR LAMPIRAN ... . vi
BAB I . PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 12
A. Kerangka Teoritis ... 12
1. Hakikat Squash ... 12
2. Hakikat Interval Training ... 17
3. Hakikat Circuit Training ... 18
4. Hakikat Daya Tahan ... 22
5. Hakikat Daya Tahan Jantung Paru ……… 24
ii
C. Hipotesis ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Lokasi Waktu Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel ... 33
C. Metode Penelitian ... 34
D. Instrumen Penelitian ... 34
E. Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45
A. Deskripsi Data Penelitian ... 45
B. Pengujian Hipotesis ... 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ……….. 51
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Nama Atlet Squash Sumatera Utara ... 4
Tabel 2 Daftar Hasil dan Kategori daya tahan Cardiorespiratory
Fitness Atlet Squash Sumatera Utara ………. 6
Tabel 3 Daftar Norma Blipp test kategori Putra ………. 37
Tabel 4 Daftar Perbandingan Bleep Test Level/ VO2Max ……… 37
Tabel 5 Daftar Deskripsi Data Penelitian ……… 45
Tabel 6 Daftar nama dan data hasil pre test Bleep test ………….. 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gambar Lapangan Squash ... 1
Gambar 2 Gambar Peralatan Permainan Squash ……… 14
Gambar 3 Gambar Orang Sedang Melakukan Staiching ... 78
Gambar 4 Gambar Orang Sedang Melakukan Mountain Climber ………. 78
Gambar 5 Gambar Orang Sedang Melakukan Burpess ……….. 79
Gambar 6 Gambar Sedang Memberikan Arahan ... 79
Gambar 7 Gambar Sedang Melakukan Ligh Jog ... 80
Gambar 8 Gambar sedang melakukan Rope Skipping ... 80
Gambar 9 Gambar sedang melakukan Squat Jump ... 81
Gambar 10 Gambar sedang melakukan Shuttle Run ... 81
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Squash merupakancabang olahraga perorangan yang menggunakan raket
dan bola untuk memainkannya. Dimainkan dalam sebuah ruangan bersegi empat
yang berukuran 9,75 m x 6,4 m. tujuan dari permainan Squash adalah menjauhkan
bola dari lawan dan menembalikan bola pukulan dari lawan untuk meraih angka.
Squash merupakan cabang olahraga yang masih terbilang baru dan belum
popular, dahulu orang orang lebih mengenal Squash dengan sebutan tennis
dinding. Olahraga Squash berasal dari Negara Inggris sampai ke Negara Negara
jajahannya seperti, Pakistan, Hongkong, Singapura, Malaysia, Australia, India,
hingga Indonesia yang hingga saat tentara sekutu masuk ke Indonesia setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Walaupun tentara sekutu tidak begitu
lama berada di Indonesia, namun mereka sempat membangun lapangan tertua di
Indonesia yang bertempat im embong sawo , Surabaya.
Induk organisasi Squash di dunia adalah WSF (World Squash federation)
PSA (Professional Squash Association) WISPA (Women International Squash
Player Association) untuk pemain wanita. Di Indonesia induk organisasinya
adalah PSI (Persatuan Squash Indonesia), dimana telah ada 16 pengurus provinsi
yang aktiv dan selalu mengirimkan atlet atletnya dalam berbagai kejuaraan yang
diselenggarakan oleh pengurus besar persatuan Squash Indonesia (PB-PSI),
Pada tahun 1978 lapangan Squash yang ada di Indonesia hanya sedikit,
yaitu hanya ada di beberapa hotel dan club di Jakarta, bandung, dan perusahaan
asing seperti international sport club of Indonesia (ISCI), Country Wood, Hotel
Borobudur, Bandung Squash club. Adapun pemain didominasi oleh orang asing,
sedangkan pemain Squash Indonesia pada saat itu tidak banyak, salah satunya
adalah Bapak Bambang Gatot Subroto.
Saat itu Persatuan Squash Racket Seluruh Indonesia (PSRSI). Tercetuslah
pada tahun 1979 yang diketuai oleh Bapak Irwan Rasyid kakak dari Bapak Arwan
Rasyid mantan orang nomor satu di telkom. Pada tahun 1993 kepemimpinan
Bapak Irwan Rasyid berakhir dan dilanjutkan oleh bapak IB.Sudjana mantan
menteri pertambangan dan energy (Mentanben) serta dikukuhkan oleh KONI
pusat dan resmi menjadi anggota KONI, dan namanya berubah dari Persatuan
Squash Racket Seluruh Indonesia (PSRSI) menjadi persatuan Squash Indonesia
(PSI).
Di Sumatera Utara lapangan Squash pertama didirikan di Medan Club
pada tahun 1984. Setelah itu, pada awal tahun 1990 barulah beberapa Hotel
membangun lapangan Squash, diantaranya Hotel Danau Toba dan juga Hotel
Tiara Medan. Pada tahun 1993, Sumatera Utara membentuk pengurus daerah
Persatuan Squash Indonesia (pengda PSI) dengan ketuanya adalah Bapak Hadi
Surachman. Pada saat itu atlet Squash Sumatera Utara masih sedikit, diantaranya
adalah Rusli, Amansyah, Parlindungan Harahap, Nono Hardinoto, dan Budiman.
nasional (kejurnas) yaitu di lapangan milik PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN)
di mabar.
Setiap cabang olahraga yang berkompetisi tentunya mengharapkan
tercapainya prestasi yang maksimal baik secara individu maupun kelompok atau
tim. Prestasi juga menjadi tolak ukur apakah program yang selama ini dijalankan
berhasil atau tidak. Untuk mencapai prestasi dengan melalui penerapan latihan
yang terprogram secara sistematis, terarah dan berkesinambungan.
Berdasarkan pemantauan peneliti, Sumatera Utara telah aktif
mengirimkan atlet atletnya untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan, bahkan
Sumatera Utara sudah mengirimkan atlet atletnya pada pekan olahraga nasional
(PON) XIV 1996 di Jakarta, PON XV 2000 di Surabaya, PON XVI 2004 di
Palembang, PON XVII di Kalimantan timur, dan PON XVIII 2012 di Pekanbaru
Riau. Saat ini Sumatera Utara memiliki 10 orang atlet Squash yang dipersiapkan
untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan nasional maupun open tournament. Dalam
kejuaraan olahraga Squash, selain mengelompokkan pemain junior dan senior
berdasarkan umum, pemain senior juga dibedakan dengan adanya beberapa grade,
seperti grade open, A, B, C, dan D. dari beberapa kejuaraan yang sudah diikuti
oleh atlet atlet Squash Sumatera Utara tahun 2012 yaitu Bastaman & Partners
open Squash Championship 2012 di Jakarta dan Gubernur Jawa Barat cup 2012
di bandung dan juga PON XVIII di pekan baru riau, atlet atlet Squash Sumatera
Utara tidak dapat meraih hasil yang maksimal dan tidak dapat meraih hasil yang
terbaik, bahkan beberapa atlet Squash Sumatera Utara harus terhenti di babak
Karena tidak memiliki lapangan untuk para atletnya, maka Pengprov
Squash Sumatera Utara memakai lapangan milik Medan City Fitness Center Hotel
Danau Toba Internasional. Adapun atlet atlet Squash Sumatera Utara saat ini
dipersiapkan untuk mengikuti berbagai kejuaraan pada tahun ini dan tahun yang
akan datang, dan juga di persiapkan untuk program jangka panjang untuk
mengikuti ajang pra kualifikasi PON dan juga PON di jawa barat tahun 2016.
Table 1. Daftar Nama Atlet Squash Sumatera Utara
No Nama Prestasi Terbaik
1 Harry Yono Juara II Grade A Kejurnas 2009 di Jakarta
2 Suardi Juara II Grade B Kejurnas 2009 di Jakarta
3 Rudi Perempat Final Kejurnas U-19 2011 di Jakarta
4 Hermawan Juara II Grade B Kejurda 2009 di Medan
5 Harris Pranata Juara III Grade C Bastaman&Partners 2007 di
Bandung
6 Dedi Irawan Juara III Grade C Kejurda 2009 di Medan
7 Risky. A Juara III Grade C Kejurnas 2007 di Jakarta
8 Mariono Juara II Grade B Kejurda 2009 di Medan
9 Hardiansyah Juara III Grade B Kejurda 2009 di Medan
10 Daniel A Juara III Grade B 2010 di Medan
Sajoto (1988:57) mengatakan, “ salah satu faktor penentu dalam
pencapaian prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik yang terdiri dari
kerja jantung dan paru paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan dan
keseimbangan berolahraga”.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan faktor kondisi fisik sangat
berpengaruh pada setiap atlet yang bertanding, dengan memiliki kondisi fisik yang
baik diharapkan usaha yang diharapkan usaha yang dilakukan dalam meraih
prestasi dapat tercapai.Program latihan kondisi fisik haruslah ditata secara baik
dan sistematis serta ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasamani dan
kemampuan system tubuh. Dalam pencapaian prestasi olahraga, seorang atlet
haruslah memiliki kondisi fisik yang baik seperti kekuatan, daya tahan
(cariovascular), power, dan kelentukan.
Salah satu kondisi fisik yang harus dimiliki seorang atlet untuk mencapai
prestasi yang baik yaitu kemampuan daya tahan jantung paru, artinya semakin
baik daya tahan jantung paru seseorang, maka dia mampu untuk bekerja dan
berlatih dalam waktu yang lama dan tetap dapat berkonsentrasi selama
Table 2. Hasil dan Kategori daya tahan Cardiorespiratory fitness atlet Squash
Sumatera Utara Tahun 2014 melalui Blipp Test
NO NAMA UMUR HASIL KETERANGAN
1 Harry Yono 32 Tahun 40,5 Rata-rata
2 Suardi 31 Tahun 32,9 Dibawah rata-rata
3 Marwan 30 Tahun 34,3 Dibawah rata-rata
4 Rizki. A 22 Tahun 38,5 Dibawah rata-rata
5 Harris Praata 19 Tahun 39,2 Dibawah rata-rata
6 Hermawan 22 Tahun 44,5 Dibawah rata-rata
7 Daniel. A 20 Tahun 41,8 Rata-rata
8 Dedi Irawan 24 Tahun 39,2 Dibawah rata-rata
9 Hardiansyah 22 Tahun 39,9 Dibawah rata-rata
10 Rudi 29 Tahun 39,2 Dibawah rata-rata
Dari data di atas, jelas bahwa terdapat kurangnya daya tahan
cardiorespiratory fitness pada atlet Squash Sumatera Utara athun 2014.
Kurangnya daya tahan cardiorespiratori pada atlet Squash Sumatera Utara dapat
dipengaruhi oleh kurangnya daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Harsono (1982:23) bahwa “ Daya
tahan dapat dibagi menjadi tiga kategori yakni, daya tahan spesial yaitu
kemampuan tubuh (pusat syaraf) melawan kelelahan, daya tahan otot lokal yaitu
tahan umum yaitu kemampuan tubuh (jantung-paru) dalam melawan kelelahan
dengan intensitas rendah waktu lama”.
Berdasarkan hasil tes pendahuluan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan daya tahan atlet Squash Sumatera Utara masih perlu ditingkatkan lagi
sehingga atlet akan tercipta peluang untuk memenangkan setiap pertandingan.
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas
dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dalam
permainan Squash, daya tahan sangat dibutuhkan, karena dalam satu game
permainan yang berimbang dibutuhkan waktu 19 – 25 menit. Untuk itu seorang
pemain Squash harus memiliki kondisi fisik yang prima.
Kemampuan daya tahan pada umumnya banyak dibutuhkan pada semua
cabang olahraga, salah satunya adalah cabang olahraga Squash. Daya tahan
jantung paru merupakan faktor yang penting dalam permainan Squash karena
dengan daya tahan jantung paru yang baik maka seorang atlet dapat bermain
hingga akhir pertandingan. Dalam permainan Squash dijumpai berbagai teknik
teknik dasar baik farehand, backhand, volley, yang dilakukan dengan cepat dan
tepat. Penguasaan teknik teknik dasar bermain Squash tidak terlepas kaitannya
dengan kemampuan daya tahan jantung paru kerena merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Sebab dengan daya tahan yang baik, maka
penguasaan teknik teknik bermain Squash akan lebih sempurna dan kemampuan
ini hanyalah dapat dilatih oleh seorang atlet terutama pada saat latihan.
Berdasarkan pengamatan penulis pada atlet Squash Sumatera Utara pada
antar sesama atlet Sumatera Utara maupun pada saat kejuaraan resmi, atlet atlet
tersebut banyak melakukan kesalahan dalam melakukan teknik teknik dalam
bermain Squash belum sesuai dengan yang diharapkan. Banyak juga yang
melakukan teknik teknik seperti melakukan forehand, backhand, volley, boast,
belum sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor.
Faktor faktor ini dapat berupa kurangnya kemampuan fisik seperti kekuatan,
power, kecepatan, kelentukan, kelincahan gerak dan kecepatan reaksi serta daya
tahan jantung paru sehingga mempengaruhi konsentrasi dalam melakukan teknik
teknik bermain Squash pada saat game berlangsung. Akibat lemahnya faktor
faktor tersebut akan mempengaruhi penampikan atlet dalam bertanding, misalnya
dalam melakukan teknik dan taktik baik itu saat melakukan pukulan forehand,
backhand, volley maupun boast akan kurang sempurna dalam melakukannya.
Berdasarkan faktor faktor diatas maka penulis membuat suatu penelitian
tentang suatu latihan yang dapat meningkatkan kemampuan fisik atlet Squash
Sumatera Utara, dan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah :
“PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING
TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN JANTUNG
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah,
maka ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah keadaan kondisi fisik atlet – atlet Squash Sumatera Utara?
Bagaimanakah kemampuan daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara?
Apakah dalam keadaan kurang, cukup, baik, baik sekali atau dalam keadaan
sempurna.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menjelaskan masalah yang menjadi sasaran penelitian maka
penelitian ini dibatasi pada keampuan daya tahan jantung paru yang diukur
dengan Bleep test. Adapun variable yang diteliti yaitu berupa dua variable bebas
yakni interval training dengan circuit training dan satu variable terikat yakni
kemampuan daya tahan jantung paru. Serta yang menjadi objek dalam penelitian
ini adalah atlet Squash Sumatera Utara tahun 2014 sebanyak 10 orang.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian yang terdapat dalam pebatasan masalah, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang dapat diteliti yaitu :
1. Apakah interval training akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada atlet Squash Sumatera
2. Apakah circuit training akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada atlet Squash Sumatera
Utara tahun 2014?
3. Apakah interval training dengan circuit training memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan jantung paru pada atlet
Squash Sumatera Utara tahun 2014?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan (informasi) tentang
pengaruh interval training dengan circuit training terhadap peningkatan
kemampuan daya tahan jantung paru pada atlet Squash tahun 2014. Jadi penulis
membuat tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dampak latihan dari metode interval training terhadap
pengembangan daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara
tahun 2014.
2. Untuk mengetahui dampak latihan dari metode circuit training terhadap
pengembangan daya tahan jantung paru atlet Squash Sumatera Utara
tahun 2014.
3. Untuk mengetahui dampak latihan dari metode interval training dan
circuit training terhadap pengembangan daya tahan jantung paru atlet
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan akan bermanfaat
untuk :
a. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan Pembina olahraga khususnya
untuk atlet squah Sumatera Utara tahun 2014.
b. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan menjadi bahan
pertimbangan dalam kegiatan pelatihan dan Pembina prestasi olahraga
khususnya cabang olahraga Squash.
c. Menambah pengetahuan para pelatih khususnya cabang olahraga Squash
tentang penggunaan metode latihan untuk mengembangkan kemampuan
atletnya.
d. Sebagai sumbangan dalam memecahkan permasalahan khususnya tentang
kondisi fisik dalam pencapaian prestasi dan keterampilan khususnya
olahraga Squash.
e. Bermanfaat bagi kalangan olahragawan khususnya Squash dalam
pembinaan atlet.
f. Member pengalaman yang berharga kepada peneliti dalam melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ini maka
diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
Latihan interval training dengan circuit training memberi pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan jantung paru atlet squash
Sumatera Utara tahu 2014. Artinya latihan interval training dengan circuit
training dapat meningkatkan kemampuan daya tahan jantung paru atlet squash
Sumatera Utara tahun 2014.
B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah :
1. Disarankan pada pelatih Squash Sumatera Utara untuk mempertimbangkan
penggunaan metode interval training dengan circuit training untuk
meningkatkan kemampuan daya tahan jantung paru pada atlet Squash
Sumatera Utara .
2. Kepada pengurus Squash Sumatera Utara agar kiranya tidak
bosan-bosannya membina pemain usia muda dan lebih melengkapi sarana dan
prasarana yang mendukung kemajuan prestasi atlet dan Squash Sumatera
3. Kepada atlet dalam pelaksanaan bentuk latihan agar lebih serius dan
sungguh-sungguh dalam melaksanakan program latihan terutama pada saat
metode interval training dengan circuit training.
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan penelitian tindakan dalam bidang olahraga terutama
melaluimetode interval training dengan Circuit training.
5. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan
menerapkan metode interval training dengan circuit training agar kiranya
DAFTAR PUSTAKA
Harsono, (1988), Coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Coaching,
Jakarta, CV.Kesuma.
Nosseek, Josef. (1995). Teori Umum Latihan ( General Theory Of Training).
Alih Bahasa Furqon, M. Surakarta..
Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakara :
Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sajoto, M. (1995), Peningkatan dan Pembinaan Kekuuatan KOndisi Fisik
Dalam Olahraga, Edisi Revisi, Semarang.
Sudjana. (1992). Metoda Statistika, Bandung, Tarsito Bandung.
Sajoto. Mochammad. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,
Jakarta.
Bompa. O. Tudor. (1983), Theory and Methodologi of Training the Key to
Athletic Performance Dubuque Lowa, Kendal Hunt
http//images.google.co.id/Lapangan Squash
http://www.faktailmiah..com/2010/10/15/pukulan-Squash.html
https://www.google.com/search?q=peralatan+permainan+Squash