HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DENGAN KESIAPAN
KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 TAKENGON
TP. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
ANGGUN SAPUTRA NIM : 081255110001
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
ANGGUN SAPUTRA.NIM.081255110001. Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Hubungan antara: (1) Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja (2) Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja (3) Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013.Penelitian ini menggunakan seluruh jumlah populasi atau disebut total sampling yang terdiri dari 45 siswa sebanyak dua kelas. Data penelitian di jaring dengan menggunakan dokumentasi untuk Variabel Pengalaman Praktik Kerja Industri (X1) dan model sekala likert untuk variabel Motivasi Memasuki Dunia kerja (X2) dan variabel Kesiapan Kerja (Y)
Hasil Pengajuan Hipotesis di peroleh hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja, dengan nilai rhitung 0,996 > rtabel 0,294 hasil uji t dapat nilai thitung 73,38 ttabel < 2,03 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan berarti pada taraf signifikan 5%. Hubungan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja di peroleh nilai rhitung 0,993 > rtabel 2,294 hasil uji t didapat nilai thitung 55,17 t tabel 2,03 maka dapat disimpulan terdapat hubungan yang positif dan berarti pada taraf signifikan 5%. Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Duni Kerja dengan Kesiapan Kerja. Hasil nilai rhitung 0,20 < rtabel 0,294 Dari hasil perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda di dapat nilai rhitung > rtabel (0,455 > 0,294) dan thitung > ttabel (3,352 < 1,67) dan Fhitung > Ftabel yaitu ( 4,514 > 3,22) maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang linier positif dan berarti. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan peserta didik perlu meningkatkan Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja sehingga dapat Meningkatkan Kesiapan Kerja.
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dimana Tuhan selalu memberikati, melindungi dan memberikan kesehatan bagi
penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang
diharapkan.
Adapun judul skripsi ini adalah : “Hubungan antara Pengalaman
Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan
Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program keahlian Teknik
Otomotif di SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013”
Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik
dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universias Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Drs. Selamat Riadi.MT. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan sekaligus dosen Pembimbing Akademik
yang telah banyak memberikan masukan dan arahan baik selama
perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. R. Mursid, ST. M.Pd. Sebagai Dosen pembimbing skripsi yang
6. Bapak Indra Koto, ST,M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing Rancangan
terimakasih atas bimbingan, arahan, dan nasehat yang telah di berikan.
7. Bapak Ir. Arifin selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Takengon yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Seluruh guru beserta staf (TU) SMK Negeri 2 Takengon yang telah
banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
9. Teristimewa buat Orang Tua penulis ayahanda Sunarso dan ibunda
Saodah. Dan Adinda Hendri Kurniadi, Agus Triaadi yang telah banyak
memberikan dukungan, kasih sayang, doa dan semangat selama ini dalam
menyusun skripsi ini .
10.Sahabat sahabat penulis Hendry, Bagus, Doni, Hamdi, Junedi, Aisyah,
Darwin, Sandi, Ilham, Beny, Akmal, Reza. Dan seluruh kelas S1-Reguler
2008 yang selalu memberikan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan sekripsi ini.
Sesuai dengan pepatah yang berbunyi “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”,
Penulis juga menyadari bahwa sekripsi ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
sempurna, dan bagi Penulis kesempurnaan itu merupakan proses yang tak pernah ada
hantinya. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan sekripsi ini. Semoga sekripsi ini bermanfaat bagi
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORITIS,KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis ... 131. Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja... 13
a. Pengertian Kesiapan Kerja ... 13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ... 14
c. Kesiapan Kerja dalam Sekolah Menengah Kejuruan ... 16
d.Ciri-ciri Peserta Didik yang Memiliki Kesiapan Kerja ... 16
2. Tinjauan Mengenai Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 18
a. Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 18
b. Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 19
3. Tinjauan Mengenai Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 21
a.Pengertian Pengalaman Praktik Kerja Industri... 21
b.Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 23
B. Penelitian yang Relevan ... 25
D. Teknik Pengumpulan Data... 35
E. Instrumen Penelitian ... 37
4. Kelinieran dan Keberartian Persamaan regresi ... 45
a.Persamaan regresi ... 45
b.Mencari Persamaan Regresi Ganda ... 45
5. Pengujian Hipotesis ... 46
a. Korelasi sederhana ... 46
b.Uji korelasi ganda ... 47
c. Uji korelasi parsial... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi data dan tingkat kecenderungan tingkat Variabel ... 50B.Uji Persyratan Analisis ... 55
1. Uji Normalitas ... 55
C. Pengujian Hipotesis ... 59 D. Bobbot sumbngan variabel bebas ... 61 E. Pembahasan Penelitian ... 61
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ... 63 B.Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
... 66DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Kategori Skala Likert ... 36
Tabel 2. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen ... 38
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengalaman Praktik Kerja Industri (X1) ... 50
Tabel 4. Tingkat kecenderungan Variabel Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 51
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja (X2) ... 52
Tabel 6. Tingkat kecenderungan variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja ... 53
Tabel 7 . Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja (Y) ... 54
Tabel 8. Tingkat kecenderungan variabel Kesiapan Kerja ... 55
Tabel 9. Ringkasan Sajian Data Penelitian ... 56
Tabel 10. Ringkasan Anava untuk persamaan regresi Y atas X1 ... 57
Tabel 11. Ringkasan Anava untuk persamaan regresi Y atas X2 ... 57
Tabel 12. Ringkasan hasil Anava regresi ganda. ... 58
Tabel 13. Ringkasan Hasil Koefesien Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 59
Tabel 14 Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Uji Instrument (Y) ... 68
Lampiran 2. Angket Uji Intrument (X2) ... 70
Lampiran 3. Uji Validitas (Y) ... 72
Lampiran 4. Uji Validitas (X1) ... 74
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Angket Motivasi Memasuki Dinia Kerja ... 76
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket Motivasi Memasuki Dunia Kerja .. 78
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Kesiapan Kerja ... 81
Lampiran 8.Perhitungan Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja 83
Lampiran 9. Data Hasil Penelitian ... 86
Lampiran 10. Perhitungan Harga Rata-rata(M), Standart Deviasi (SD), dan Distribusi Frekuensi Dari Data Penelitian ... 88
Lampiran 11. Identifikasi Tingkat KecenderunganVariabel Penelitian ... 92
Lampiran 12. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel Penelitian . 95 Lampiran 13. Persamaan Regresi Pengalaman Praktek Dunia Industri (X1) Dengan Kesiapan Kerja (Y) ... 98
Lampiran 14. Perhitungan Koefesien korelasi antara variabel ... 108
Lampiran 15 korelasi parsial ... 114
Lampiran 16 perhitungan sumbangan relatif dan efektif variabel penelitian ... 116
Lampiran 17 Tabel Nilai-Nilai R- Product Moment ... 117
Lampiran 18 Tabel Nilai – Nilai Chi Kuadrat ... 118
Lampiran 19 Nilai nilai dalam distribusi t ... 119
Lampiran 20 Tabel Nilai Kritis Distribusi F (Tabel F) ... 120
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Berfikir... 34
Gambar 2 : Grafik histogram Distribusi Frekuensi Absolute (X1) ... 51
Gambar 2 : Grafik histogram Distribusi Frekuensi Absolute (X2) ... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang
memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi
lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau
perusahaan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
terdapat pada pasal 15 disebutkan bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Untuk menunjang tujuan ini, dirancang Pendidikan Sistem Ganda
(PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya,
PSG ini dilaksanakan pada lembaga (tempat) yaitu di sekolah dan di dunia kerja.
Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tamatan SMK dalam
menciptakan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulim SMK edisi
2004, tujuan Sekolah Menengah Kejuruan adalah: (1) Mengutamakan penyiapan
siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
(2) Menyiapkan siswa agar merintis karier, berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri serta menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang
mengisi kegitan dunia usaha dan industri. (3) Mengambil sikap yang positif dan
tegas dalam menentukan identitas diri sebagai penyedia sumber daya manusia
2
(4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaftif dan
kreatif.
Keberadaan SMK dalam mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah
yang terampil masih perlu ditingkatkan. Belum semua lulusan SMK dapat
memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini karena
adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan
keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain keterampilan, peserta didik
SMK belum sepenuhnya memiliki kesiapan kerja, sehingga banyak yang
menganggur. Seperti yang tertera dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah
angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang,
sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2012 mencapai
7,6 juta orang atau 6,32% dari total angkatan kerja. Tingkat Pengangguran
Terbuka untuk lulusan pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing
sebesar 10,34% dan 9,51% dari total tingkat pengangguran terbuka dibanding
dengan lulusan pendidikan SD sebesar 3,69%, lulusan SMP sebesar 7,80%,
Diploma I/II/III sebesar 7,50% dan lulusan Perguruan tinggi sebesar 6,95% dari
total tingkat pengangguran terbuka. Gejala kesenjangan ini disebabkan oleh
berbagai hal, antara lain pendidikan kejuruan yang sepenuhnya diselenggarakan
oleh sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan
perkembangan dunia kerja, yang mengakibatkan kesiapan kerja peserta didik
menjadi kurang.
Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi
3
untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan kerja sangat penting
dimiliki oleh seorang peserta didik SMK, karena peserta didik SMK merupakan
harapan masyarakat untuk menjadi lulusan SMK yang mempunyai kompetensi
sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia kerja atau mampu
mengembangkan melalui wirausaha.
Kesiapan kerja terbentuk dari tiga aspek yang mendukung, yaitu: aspek
penguasaan pengetahuan, penguasaan sikap kerja, dan aspek penguasaan
keterampilan kerja yang dimiliki peserta didik SMK. Di samping ketiga aspek
tersebut, keberhasilan seseorang dalam usahanya (pekerjaannya), juga didukung
oleh kecintaan terhadap pekerjaan. Seseorang yang mencintai pekerjaannya akan
bekerja dengan tekun, penuh semangat, dan selalu gembira. Terdapat dua faktor
yang mempengaruhi kesiapan kerja yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi kematangan baik fisik dan mental, tekanan, dorongan,
kreativitas, minat, bakat, intelegensi, kemandirian, penguasaan, dan ilmu
pengetahuan. Faktor eksternal meliputi peran masyarakat keluarga, sarana
prasarana, sekolah, informasi dunia kerja dan pengalaman Praktik Kerja Industri.
Faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja peserta didik didapat dari diri peserta
didik sendiri, sekolah dan masyarakat. Faktor yang paling mempengaruhi adalah
Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja.
Simanjuntak (2001:20) mengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari
pendidikan formal belum merupakan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa lowongan kerja yang tidak terisi
umumnya disebabkan oleh rendahnya kesiapan kerja atau keterampilan yang
4
diperoleh dari suatu mata pelajaran kejuruan belum cukup digunakan sebagai
bekal untuk memasuki dunia kerja, sehingga diperlukan dorongan kepada peserta
didik berupa Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia
Kerja.
Motivasi memasuki dunia kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat
atau dorongan individu untuk memasuki dunia kerja, baik berasal dari dalam diri
sendiri maupun dari luar dirinya. Menurut Uno (2010:10) Motivasi timbul karena
adanya keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan
melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri,
adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik. Motivasi
memasuki dunia kerja dapat dilihat dari berbagai kebutuhan baik jasmani maupun
rohani yang harus dipenuhi. Seorang peserta didik akan sadar bahwa ia harus
mandiri dan memenuhi kebutuhan fisiologisnya tanpa harus bergantung kepada
orang tua lagi setelah ia lulus dari SMK, terlebih jika orang tuanya memiliki
keterbatasan ekonomi. Selain itu, peserta didik juga akan merasa bangga memiliki
sebuah pekerjaan setelah lulus daripada menganggur. Rasa bangga ini merupakan
salah satu contoh bahwa seorang peserta didik memiliki kebutuhan penghormatan
atas dirinya. Dorongan dan desakan dari lingkungan sekitarnya baik dari
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat juga
akan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memasuki dunia kerja.
Selain Motivasi Memasuki Dunia Kerja, Pengalaman Praktik Kerja
Industri juga merupakan salah satu faktor yang cukup mempengaruhi Kesiapan
Kerja. Menurut Chalpin (2006:179) pengalaman adalah pengetahuan atau
5
di dunia kerja sangat dibutuhkan oleh peserta didik pada saat mulai bekerja
setelah lulus. Melalui berbagai sumber baik dari media maupun dari orang-orang
yang telah bekerja, peserta didik dapat memperoleh gambaran dari
pengalaman-pengalaman orang yang telah bekerja tersebut, sehingga peserta didik dapat
menghargai keberhasilan seseorang yang telah dicapainya. Mengingat
perkembangan jaman yang semakin maju, lulusan SMK diharapkan memiliki
kemampuan untuk bekerja dan memiliki Kesiapan Kerja agar bisa bersaing dalam
dunia kerja. Salah satu program yang diadakan oleh sekolah untuk
mengembangkan wawasan dan menambah pengalaman peserta didik agar siap
untuk bekerja adalah dengan Praktik Kerja Industri.
Praktik Kerja Industri adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia
usaha maupun dunia industri. Pengalaman Praktik Kerja Industri memberikan
wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan kepada peserta didik untuk siap bekerja
setelah ia lulus dari SMK. Hal ini, karena peserta didik telah melihat dan terbiasa
dengan keadaan dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu, dengan adanya Praktik
Kerja Industri peserta didik dapat melatih keterampilan dan mengaplikasikan
teori-teori yang telah didapat di sekolah sehingga menumbuhkan kepercayaan diri
untuk siap bekerja setelah lulus dari SMK. Pada saat peserta didik melaksanakan
Praktik Kerja Industri, peserta didik dituntut untuk bersungguh dalam melakukan
suatu pekerjaan agar mempunyai pengalaman yang dapat bermanfaat di kemudian
hari. Jika peserta didik tersebut tidak bersungguh-sungguh, peserta didik tidak
6
peserta didik menjadi kurang, sehingga tidak ada kesiapan kerja setelah lulus dari
SMK.
SMK Negeri 2 Takengon merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang
beralamat di Jalan Takengon Isaq desa Wihnareh Kecamatan Pegasing
Kabupaten Aceh Tengah. SMK Negeri 2 Takengon memiliki beberapa visi dan
misi. Visi dari SMK Negeri 2 Takengon adalah “Menciptakan tenaga kerja
tingkat menegah untuk memenuhi kebutuhan nasioanal maupun regional”. Misi
dari SMK 2 Takengon adalah menyiapakan tenaga kerja yang berkualitas
profesional, mengubah peserta didik dari setatus beban menjadi asset
pembangunan yang produktif, memberi bekal besar kepada tamatan untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Menerapkan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah yang berstandar ISO 9001-2008, dan meningkatkan
semangat meraih prestasi unggulan secara kompetitif dan komparatif, sehingga
tidak hanya membentuk insan tamatan yang memiliki prestasi yang cemerlang
tetapi juga berkompetensi serta memiliki kesiapan kerja yang tinggi agar mampu
bersaing di dunia global.
SMK Negeri 2 Takengon sebagai sekolah kejuruan memiliki institusi
pasangan, baik lembaga pemerintah maupun swasta sebagai tempat Praktik Kerja
Industri yang kualitasnya cukup memadai untuk pengembangan kompetensi
peserta didik. SMK Negeri 2 Takengon juga merupakan Sekolah Menengah
Kejuruan yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sejak tahun
1998 dan SMK Negeri 2 Takengon merupakan Sekolah Menengah Kejuruan
yang dianggap berhasil di kecamatan Pegasing dan dijadikan tolak ukur SMK di
7
Kerja Industri, masih banyak peserta didik yang mengeluhkan pelaksanaan
program Praktik Kerja Industri tersebut, diantaranya tempat untuk Praktik Kerja
kurang nyaman, ketidaksesuaian pekerjaan yang dilakukan dengan bekal keahlian
yang dimiliki, waktu Praktik Kerja Industri yang mendekati Ujian, minimnya
fasilitas yang diperoleh di Dunia Industri, intensitas kunjungan pembimbing
sekolah ke di Dunia Industri yang jarang, dan sebagainya.
Setelah melaksanakan Praktik Kerja industri, peserta didik diharapkan
dapat memiliki pengalaman dan sikap profesionalisme, serta keterampilan yang
matang untuk bekerja. Namun, masih ada beberapa peserta didik yang setelah
melaksanakan Praktik Kerja Industri malah prestasi belajarnya menjadi turun dan
kedisiplinannya di sekolah menjadi kurang. Dilihat dari nilai Praktik Kerja
Industri, masih ada beberapa peserta didik yang mendapat nilai yang kurang
memuaskan dan kurang memperoleh keterampilan baru di tempat Praktik Kerja
Industri, sehingga pengalaman yang didapat ketika Praktik Kerja Industri belum
sesuai dengan harapan dapat terserap oleh peserta didik. Melihat masalah tersebut,
peneliti ingin mengetahui apakah Pengalaman Praktik Kerja Industri terdapat
hubungan dengan Kesiapan Kerja.
Antusias masyarakat untuk bersekolah di SMK Negeri 2 Takengon sangat
tinggi, baik dari wilayah kabupaten Aceh Tengah maupun dari luar daerah,
terutama kabupaten Gayo lues dan kabupaten Bener Meriah. Terbukti pada saat
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), peserta yang diterima dari tahun ke tahun
sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar. Peserta didik yang diterima sesuai dengan
daya tampung ruangan sekolah. Terlihat pada tahun 2011 peminat masuk sekolah
8
yaitu Teknik Otomotif 104 Orang) Terbagi menjadi tiga kelas , Teknik Ketenaga
Listrikan 35 orang , Teknik Elektronika (Audio Vidio) 39 Orang, Agribisnis
Produksi Tanaman 25 Orang, Agribisnis Produksi Ternak 20 Orang, Agribisnis
Hasil Pertanian 15 Orang. Program keahlian Teknik Otomotif merupakan
program keahlian unggulan di SMK Negeri 2 Takengon. Namun, hingga saat ini
SMK Negeri 2 Takengon hanya mampu memasarkan tamatan untuk bekerja
hingga mencapai 50%, 5% kuliah dan sisanya masih menganggur setiap tahun
kelulusan. Hal ini mencerminkan bahwa Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang
dimiliki oleh peserta didik belum sesuai dengan harapan. Sehingga dimungkinkan
bahwa hal ini yang menyebabkan masih banyak lulusan SMK Negeri 2 Takengon
yang masih menganggur. Melihat hal tersebut peneliti ingin mengetahui apakah
Motivasi Memasuki Dunia Kerja Berhungungan terhadap Kesiapan Kerja.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti ingin
mengetahui sejauh mana “Hubungan Antara Pengalaman Praktik Kerja Industri
dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas
XII program keahlian Teknik Otomotif SMK N 2 Takengon Tahun Pelajaran
2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, berbagai masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. SMK yang dirancang sebagai Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai
penyelaras antara pendidikan dan dunia kerja masih belum sepenuhnya
dapat mengatasi masalah pengangguran dan mencetak lulusan untuk siap
9
2. Kesiapan kerja peserta didik masih diragukan, terbukti bahwa belum semua
lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan
spesialisasinya.
3. Adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK
dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.
4. Pendidikan kejuruan yang sepenuhnya diselenggarakan oleh sekolah, kurang
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan dunia
kerja, sehingga kesiapan kerja peserta didik menjadi kurang.
5. SMK Negeri 2 Takengon menerima peserta didik baru dari tahun ke tahun
sekitar 40-50% dari jumlah pendaftar, namun hanya mampu memasarkan
tamatan untuk bekerja hingga mencapai 50%, 5% kuliah dan sisanya masih
menganggur setiap tahun kelulusan, diakui bahwa penyaluran tenaga kerja
tersebut masih kecil relevansinya dengan latar belakang pendidikan.
7. Pengalaman Praktik Kerja Industri peserta didik SMK 2 Takengon masih
belum sesuai harapan.
8. Motivasi Memasuki Dunia Kerja peserta didik SMK Negeri 2 Takengon
masih belum sesuai harapan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas
masalah yang akan diteliti serta agar lebih terfokus dan mendalam mengingat
luasnya permasalahan yang ada, penelitian ini menitikberatkan pada dua faktor
yang mempengaruhi Kesiapan Kerja yaitu Pengalaman Praktik Kerja Industri
10
gambaran yang jelas tentang keadaan nyata dalam dunia kerja dan faktor yang
kedua adalah Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang meliputi segala sesuatu yang
mendorong peserta didik untuk terlibat dalam dunia kerja. Penelitian ini dilakukan
di Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dapat
diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri
dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik
Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah terdapat Hubungan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan
Kesiapan kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif
SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah terdapat Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas
XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun
Pelajaran 2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk :
1. Untuk mengetahui Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri
dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik
11
2. Untuk mengetahui Hubungan antara Motivasi Memasuki Dunia Kerja
dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik
Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui Hubungan antara Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas
XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun
Pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
bagi penelitian berikutnya di masa yang akan datang, terutama yang
tertarik untuk menelitian ini.
b. Sebagai bahan informasi dan gambaran yang relevansinya bagi penelitian
selanjutnya dengan melibatkan variabel-variabel yang lebih kompleks
dan lengkap.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu bagi para
pembaca.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan dalam praktik
kerja Industri dan memberikan motivasi pada peserta didik dalam
menyiapkan diri menghadapi tanggung jawab yang ada dalam dunia kerja
12
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu wahana dalam penerapan
teori-teori yang diperoleh selama menjalani studi di Universitas Negeri
Medan. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas
pengetahuan dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang lebih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan pada BAB IV maka
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Pengalaman
Praktik Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII
Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon tahun
pelajaran 2012/2013. Maka dengan demikian semakin banyak
Pengalaman Praktik Kerja Industri akan menyebabkan Kesiapan Kerja
peserta didik akan semakin tinggi.
2. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi
Memasuki Dunia Kerja dengan Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII
Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Takengon Tahun
Pelajaran 2012/2013. Maka dengan demikian semakin tinggi Motivasi
Memasuki Dunia Kerja akan menyebabkan Kesiapan Kerja peserta
didik akan semakin tinggi.
3. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara Pengalaman
Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dengan
Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik
Otomotif SMK Negeri 2 Takengon tahun pelajaran 2012/2013.dapat
disimpulakan bahwa semakin banyak Pengalaman Praktik Kerja
Industri dan semakin tinggi Motivasi Memasuki Dunia Kerja maka
semakin tinggi pula Keiapan Kerja yang dimiki oleh peserta didik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disankan sebagai berikut:
1. Bagi Guru Diharapkan guru ikut berperan aktif dalam usaha
meningkatkan kesiapan kerja peserta didik. Berdasarkan hasil
observasi diketahui bahwa masih terdapat peserta didik yang bingung
setelah ia lulus dari SMK, sehingga guru perlu memberikan motivasi
untuk memasuki dunia kerja kepada peserta didik, agar merasa siap
dan mantap untuk bekerja setelah lulus. Guru juga dapat
mengkomunikasikan kepada orang tua untuk ikut mengarahkan dan
membimbing peserta didik dalam mewujudkan cita-citanya sesuai
keinginan dan minat peserta didik tersebut karena diketahui dari hasil
angket bahwa peserta didik kurang mendapatkan desakan dan
dorongan dari lingkungannya.
2. Bagi Wakil Kepala Sekolah (Urusan Humas) Diharapkan Wakil
Kepala Sekolah dapat menyusun program praktik kerja industri yang
tepat dan handal agar peserta didik mendapatkan banyak pengalaman
setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri. Selain itu, Wakil Kepala
Sekolah perlu memperbanyak dan memantapkan kerjasama dengan
Institusi pasangan agar proses Pembelajaran Sistem Ganda dapat
berjalan dengan lancar dan peserta didik dapat memantapkan hasil
belajar di dunia kerja serta memiliki keterampilan dan kemampuan
yang sesuai dengan bidangnya.
3. Bagi Kepala Program Keahlian Otomotif Diketahui bahwa salah satu
ciri peserta didik memiliki kesiapan kerja jika peserta didik tersebut
Program Keahlian Otomotif dapat menyampaikan kepada guru-guru
Program Keahlian Otomotif untuk memotivasi peserta didik agar
tertarik untuk mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan
bidang Otomotif. Misalnya, dengan menciptakan suasana
pembelajaran Otomotif yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Elaboratif dan Menyenangkan). Perlu juga diadakan atau
mengikutsertakan peserta didik dalam kursus, seminar dan pelatihan
agar menambah keterampilannya sesuai dengan bidang Otomotif.
Penambahan media belajar di sekolah seperti majalah Otomotif,
penggunaan internet untuk mengakses web Otomotif sehinggan peserta
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar. (2008). Praktik Kerja Industri Mencetak Siswa SMK Siap kerja. Diakses dari http://daffa-akhtar.blog.plasa.com/ pada tanggal 15 November 2012
Ali & Asrori. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
B. Renita.(2006). Bimbingan dan Konseling SMA I untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara..
Badan Pusat Statistik. (2012). Keadaan Ketenagakerjaan Februari 2012. Diakses dari http://www.bps.go.id// pada tanggal 13 Oktober 2012.
Chalpin J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Danielson. (2008). Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Gramedia.
Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. (2003). UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 15. Jakarta: Depdiknas.
Fitriyanto Agus. (2006). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan. Jakarta: Dineka Cipta.
M. Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Simanjuntak. (2001). Produktivitas Kerja Pengertian dan Ruan Lingkupnya.Jakarta: LP3ES.
Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.