• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 106816 MARINDAL II KECAMATAN PATUMBAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 106816 MARINDAL II KECAMATAN PATUMBAK."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN INKUIRI

SISWA KELAS IV SD NEGERI 106816 MARINDAL II

KECAMATAN PATUMBAK

TESIS

Diajukan Guna Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Untuk Mendapat Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

(2)

PENINGKATAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN INKUIRI

SISWA KELAS IV SD NEGERI 106816 MARINDAL II

KECAMATAN PATUMBAK

TESIS

Diajukan Guna Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Untuk Mendapat Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

SYAHRIAL SITORUS

NIM : 089825019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERISITAS NEGERI MEDAN

M E D A N

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

Syahrial SITORUS, NIM: 089825019, IMPROVING CRITICAL THINKING SKILLS AND APPROACH OF LEARNING THROUGH IPS inquiry STATE STUDENT CLASS IV SD 106816 MARINDAL II SUB PATUMBAK. Thesis. Basic Education Studies Graduate Program UNIMED, June 2012.

(7)

ABSTRAK

SYAHRIAL SITORUS, NIM: 089825019, PENINGKATAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 106816 MARINDAL II KECAMATAN PATUMBAK. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNIMED, Juni 2012.

(8)

KATA PENGANTAR

Sebelumnya penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “PENINGKATAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN INKUIRI

SISWA KELAS IV SD NEGERI 106816 MARINDAL II KECAMATAN

PATUMBAK.” yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang

3. Ketua Program Studi Pendidikan Dasar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc., Ph.D

4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai pembimbing II, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd yang telah banyak memberikan masukan-masukan pada penulisan tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Siman, MPd, sebagai Pembimbing I, sekaligus sebagai motivator dan membimbing penulis serta tidak henti-hentinya memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dari sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini. 6. Bapak Dr. Deni Setiawan, M.Si., Bapak Prof. Dr. Dian Armanto, M.Pd., M.A.,

M.Sc., Ph.D, dan Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si., selaku nara sumber yang telah memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

(9)

bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi dan mau memulangkan angket yang diberikan.

8. Seluruh teman-teman Angkatan XVI kelas B Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta

9. Semua berbagai pihak yang tidak dapat penulis ungkapkan satu per satu, atas segala dorongan dan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan tesis ini semoga dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Semoga Tuhan berkenan melimpahkan berkat dan karuniaNya, atas segala bantuan dan kemurahan Bapak/Ibu, saudara-saudari sekalian. Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Amin.

Medan, Juni 2012

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

2.2. Prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar ... ... 11

2.3. Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar ... …... 17

2.2.1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 17

2.2.2.Hakekat Belajar dan Hasil Belajar ………... 18

2.2.3. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar ... 24

2.2.4. Pola Pendekatan Lingkungan yang Semakin Meluas ... 25

2.2.5. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Struktur Program Kurikulum Sekolah Dasar ... ………. 25

2.2.6. Metode Pembelajaran IPS pada Sekolah Dasar ... ……….. 26

2.2.7. Tema-tema IPS SD yang perlu Mendapat Perhatian ... ... 28

2.2.8. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... ………... 28

2.3. Pengertian Belajar dan Prestasi Belajar ……… 31

2.4. Aktivitas Belajar ………... 33

2.5. Pendekatan Inkuiri ……….... 36

2.5.1. Pengertian Pendekatan Inkuiri ………....…... 36

2.5.2. Karakteristik Jenis dan Langkah–langkah Pendekatan Inkuiri ... 44

2.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Inkuiri .... ... 48

2.6. Keterampilan Berpikir Kritis ... 53

2.7. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ... 58

2.8. Hasil Penelitian Terdahulu ... 61

(11)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.11.BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Sekolah ………. 84

4.2. Struktur Organisasi ……….……….………. 85

4.3. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa .……….………. 87

4.4. Deskripsi Hasil Penelitian…...……….……….. 94

4.5. Hasil Belajar Siswa ……….…... 106

4.6. Aktivitas Guru dan Siswa Selama Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri ……….…... 108

4.7. Tanggapan Guru dan Siswa Selama Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri ... 111

4.8. Tanggapan Siswa Selama Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri 113 4.9. Pembahasan ……….…... 116

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 127

5.2. Implikasi ... 128

5.3. Saran ………. 129

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar

Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak ... 4

Tabel 3.2. Kegiatan Penelitian Siklus I ……… 68

Tabel 3.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 70

Tabel 3.4. Data dan Metode Pengumpulan Data ... 71

Tabel 3.5. Kisi-kisi tes ………. 73

Tabel 3.6. Aktivitas Guru ………. 74

Tabel 3.7. Observasi Aktivitas Siswa ……….. 77

Tabel 4.1. Data Latar Belakang Pendidikan Guru Sekolah Dasar Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dari Tahun Pelajaran 2006/2007 sampai dengan 2011/2012 ………... 88

Tabel 4.2. Data Guru Sekolah Dasar Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dari Tahun Pelajaran 2006/2007 sampai dengan 2010/2011 ... 89

Tabel 4.3. Daftar Guru Sekolah Dasar Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Tahun Pelajaran 2011/2012 Sesuai Dengan Bidang Pengajaran Dari Guru .... 90

Tabel 4.4. Data Guru SD Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara yang Disertifikasi ... 90

Tabel 4.5. Daftar Nama Guru Sekolah Dasar Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara... 91

Tabel 4.6. Perkembangan Siswa SD Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Dari Tahun Pelajaran 2006/2007 sampai dengan 2011/2012 ... 92

Tabel 4.7. Daftar Masuk Sekolah Murid No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dari Tahun Pelajaran 2006/2007 s/d 2011/2012 ... 93

(13)

Tabel 4.9. Pencapaian nilai siswa pada Siklus 1 dan 2 pada mata pelajaran IPS.... 96 Tabel 4.10. Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

pada Siklus I ... 99 Tabel 4.11. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 101 Tabel 4.12. Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

pada Siklus II ... 102 Tabel 4.13. Daftar Perolehan Nilai IPS Kelas IV ... 103 Tabel 4.14. Rekapitulasi hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran IPS

Siklus 1 dan 2 ... 104 Tabel 4.15. Perolehan Skor, Pretes dan postes dari setiap Indikator Keterampilan

Berpikir Kritis ... 105 Tabel 4.16. Perolehan Skor, Pretes dan Postes dari setiap Indikator Keterampilan

Berpikir Kritis ... 107 Tabel 4.17. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Menggunakan

Pendekatan Inkuiri ... 109 Tabel 4.18. Data Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran dengan Pendekatan

Inkuiri ... 110 Tabel 4.19. Petikan hasil observasi dengan guru mengenai penggunaan

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan kelas ... 66 Gambar 4.1. Struktur organisasi pada Sekolah Dasar Negeri No. 106816

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Grafik data Guru Sekolah Dasar Negeri No. 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dari Tahun Pelajaran 2006/2007 sampai dengan 2010/2011 ... 89 Grafik 4.2. Perkembangan Siswa SD Negeri No. 106816 Marindal II

Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Dari Tahun Pelajaran 2006/2007 sampai dengan 2011/2012. ... 92 Grafik 4.3. Data Kelulusan Siswa SD Negeri No. 106816 Marindal II

Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Dari Tahun Pelajaran 2006/2007 sampai dengan 2011/2012 ... 93 Grafik 4.4. Grafik Pencapaian nilai siswa pada Siklus 1 dan 2 pada mata

pelajaran IPS ... 96 Grafik 4.5. Daftar Perolehan Nilai IPS Kelas IV ... 104 Grafik 4.6. Grafik hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran IPS Siklus

1 dan 2 ... 104 Grafik 4.7. Perbandingan Prosentase Skor pada setiap Indikator Keterampilan

Berpikir Kritis pada kedua siklus ... 106 Grafik 4.8. Perbandingan Prosentase Skor Gain setiap Indikator Hasil Belajar . 109 Grafik 4.9. Grafik Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran dengan Pendekatan

Inkuiri ... 111 Grafik 4.11. Perbandingan Hasil pada Siklus 1 dan siklus 2 Pada Variabel

Berpikir Kritis ... 118 Grafik 4.12. Perbandingan Hasil Kelas Ekperimen dan siklus 2 Pada Variabel

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 135

Lampiran 2. Soal-soal ... 147

Lampiran 3. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ... 151

Lampiran 4. Pedoman Wawancara Dengan Guru ... 156

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia sejak dini melalui pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran yang tepat dan baik merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh.

Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama pengembangan Sumber Daya Manusia, tenaga pendidik (dalam hal ini guru) sebagai salah satu unsur yang berperan penting di dalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi baiknya suatu pendidikan. Pendidikan berkaitan erat dengan keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidikan. Tentu saja keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

(18)

2

pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan (Depdiknas, 2000:34).

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang di dorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, siswa terbiasa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat itu dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari–hari, akibatnya siswa hanya pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Hal seperti ini juga terjadi pada proses pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial belum dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir belum digunakan secara baik dalam proses pembelajaran. Berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain (Jhonson, 2006:58).

Lebih jauh pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial justru akan menjadi pelajaran yang membosankan dan tidak dilihat sebagai pelajaran yang menyenangkan. Hal ini tentunya berkaitan dengan proses pembelajaran yang menekankan pada hafalan tadi. Perlu keterampilan guru untuk menjadikan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih bermakna (meaningful), terintegrasi (integrative), bernilai (value-based), menantang

(challenging), dan tentu saja menuntut siswa untuk aktif (active) (NCSS, 1994:21). Hal

(19)

3

pendidkan (Saefudin, dkk., 2006). Dengan demikian akan tercapai tujuan dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri yakni, “The major goal of the social studies is to prepare citizens who can make reflective decision and participate

succesfully in the civic life of their communities, nation, and the world. Goal in four

categories controbute to the major goal : (1) knowledge, (2) skill, (3) atitudes and (4)

values“ (Banks dan Ambrose, 1990:33).

Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menuntut guru untuk mengaitkan pembelajarannya dengan dunia nyata (praxis). Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari–hari. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menghendaki pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator. Menurut pengalaman dan pengamatan yang ditemui di lapangan khususnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial belum berpusat pada siswa.

Dalam konteks proses pendidikan di sekolah, bahwa fokus kajian Ilmu Pengetahuan Sosial saat ini telah berubah dari individu ke dalam konteks masyarakat. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial lebih berorientasi pada hubungan-hubungan secara luas bahkan telah mendunia.

(20)

4

Sekolah Dasar diberikan kepada siswa untuk membangkitkan cara diri seluas-luasnya menurut norma dan nilai masyarakat (Suriadi, 2007:45).

Hasil pengamatan penulis di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Patumbak di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan pendekatan secara konvensional. Dimana siswa belum dijadikan fokus sebagai subjek pembelajaran, siswa belum dijadikan fokus sentral dalam konstruksi pemikiran peningkatan mutu pendidikan dan tentu saja tidak menjadikan siswa untuk dapat berpikir secara kritis dan akhir nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri. Tabel 1.1 menunjukkan telah terjadi penurunan prestasi siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, terutama sekali di Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak .

Tabel 1.1. Data Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak

Tahun Ajaran Nilai

(21)

5

2007 indeksnya sebesar 6,7; pada tahun 2008 indeksnya sebesar 6,5; pada tahun 2009 indeksnya sebesar 6,2; dan pada tahun 2010 indeks sebesar 6,2. Rendahnya indeks nilai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini tentunya sangat berkolerasi dengan pendekatan yang digunakan guru dalam menyampaikan materi Ilmu Pengetahuan Sosial di tingkat Sekolah Dasar.

Menjawab tantangan ini perlu adanya pembaharuan (inovasi) dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar terutama sekali dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, agar menjadikan pembelajaran dalam Ilmu Pengetahuan Sosial bermakna, terutama sekali siswa mampu berpikir kritis dengan hasil pembelajaran yang lebih baik. Dalam pembelajaran dengan metode inkuiri, siswa didorong untuk belajar dan terlibat secara aktif dengan konsep–konsep dan prinsip–prinsip sedangkan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman belajar melalui kegiatan–kegiatan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip–prinsip untuk diri mereka sendiri. Dalam inkuiri, siswa yang berperan aktif untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

(22)

6

pengujian hipotesis yang didasarkan pada fakta. Dengan demikian pelajaran akan lama bertahan di dalam ingatan siswa tersebut sebab siswa akan bersentuhan langsung dengan apa yang dipelajarinya.

Apakah memang persoalan pendidikan akan sesederhana itu untuk diselesaikan? Disini akan ada perdebatan yang panjang dari mana kita harus memulai suatu perbaikan dalam dunia pendidikan kita terutama sekali di Sekolah Dasar. Kurang mampunya siswa berpikir kritis dan rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial setelah mendapatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, semuanya tentu berakar dari kesalahan proses di dalam kelas itu sendiri. Jadi tidak dipungkiri lagi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mulai ada sejak Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi tidak mampu untuk membawa perubahan tingkah laku seseorang untuk menjadi lebih baik lagi, maka jangan heran kemerosotan pembangunan bangsa Indonesia ini tidak terlepas dari mandeknya proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di dalam kelas-kelas sekolah kita.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ”Peningkatan ketrampilan berpikir kritis dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pendekatan inkuiri siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi yaitu:

(23)

7

2) Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pendekatan inkuiri

3) Bagaimana mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

4) Bagaimana mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

5) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

6) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

1.3. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:

(24)

8

2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pendekatan inkuiri.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, antara lain:

1) Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

2) Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini secara keseluruhan adalah:

1) Untuk memperoleh suatu gambaran dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pendekatan inkuiri.

(25)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat menjadi acuan untuk peningkatan mutu pendidikan, serta mampu mendiagnosa problem yang terjadi dalam dunia pendidikan, sehingga pada pelaksanaannya tidak bersifat teoritis saja melainkan bagaimana pelaksanaan di Sekolah.

2. Bagi Lembaga

- Untuk memberikan gambaran tentang penggunaan pendekatan inkuiri dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

- Diharapkan sebagai ikhtisar pengetahuan bagi semua pihak yang berkorelasi dengan dunia pendidikan khususnya dan dapat dijadikan sebagai masukan bagi sekolah pada umumnya serta bagi para guru yang mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efisien dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

(26)

10

- Sebagai bahan masukan bagi guru-guru Sekolah Dasar dalam merencanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

- Sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas lulusan.

3. Bagi Peneliti

(27)

127

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa adanya peningkatan angka pada variabel kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan hasil belajar. Hasil ini menunjukkan ke efektivitas penggunaan pendekatan inkuiri dalam proses pembelajaran IPS yang telah dilakukan. Pembelajaran IPS di SD akan lebih bermakna, bila guru sebagai pengelola pembelajaran mampu membuat suasana pembelajaran yang lebih banyak melibatkan partisipasi siswa. Keterlibatan siswa dalam menemukan konsep dan istilah-istilah dalam Ilmu Pengetahuan Sosial akan memberikan sumbangan terhadap potensi dan keterampilan siswa, bila lebih banyak diberi kesempatan untuk berinkuiri sendiri dan diarahkan dengan lebih baik.

Kebiasaan guru dalam menampilkan pengelolaan pembelajaran yang cederung menoton sehingga kurang menyentuh pengembangan keterampilan berpikir, dapat mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang bermakna (meaningless) bagi siswa dan cenderung membosankan (boring). Melalui pembelajaran IPS dengan pendekatan inkuiri mampu mengernbangkan keterampilan berpikir kritis, juga meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena siswa lebih merasakan proses pembelaj’ran sesungguhnya.

(28)

128

Dari hasil uraian di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Penggunaan pendekatan inkuiri dapat lebih meningkatkan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS dibandingkan dengan penggunaan pembelajaran dengan pendekatan konvensional.

2. Penggunaan pendekatan inkuiri dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dibandingkan dengan penggunaan pembelajaran dengan pendekatan konvensional.

3. Guru memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran IPS dengan pendekatan inkuiri. Sebab guru merasakan tidak lagi sebagai pusat pembelajaran yang menjemukan, tetapi guru hanyalah sebagai fasilitator dalam pembelajaran. 4. Siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran IPS dengan

pendekatan inkuiri. Tercermin dari tanggapan siswa terhadap angket yang di berikan dan dijawab oleh siswa. Hal ini menggambarkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri telah mampu menyentuh langsung dengan keinginan siswa itu sendiri dalam mengembangkan pengetahuan siswa.

5.2. Implikasi

(29)

129

5.3. Saran

Dari hasil penelitian dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar, dapat diambil beberapa saran, yang meliputi :

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pendekatan inkuiri terlebih dahulu harus dibangun berdasarkan situasi kelas yang demokratis, hangat dan menyenangkan. Dengan demikian guru harus menciptakan kelas yang demokratis, memberikan semangat dan menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi dan kehidupan lingkungan siswa, sehingga pendapat siswa terhadap suatu permasalahan dapat diungkapkan dan diekspresikan secara bebas tentuanya secara baik dan benar 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri ini dapat digunakan oleh guru

Sekolah Dasar sebagai salah satu pendekatan alternatif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, terutama yang menekankan pada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

3. Kepada pihak sekolah sebelum melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri ini terlebih dahulu mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendekatan inkuiri menghendaki siswa langsung diharapkan bersentuhan dengan apa yang sedang dipelajarinya. Hal ini tentu saja memerlukan sarana dan prasarana seperti media pembelajaran.

(30)

130

DAFTAR PUSTAKA

Alberta, (2004). Focus on Inquiry; A Teachers Guide to Implementing Inquiry Based

Learning. [on-line] Edmonton, Canada. http://www.Irc.Learning.Gov.ab.ca

Al Mochtar, S., (2004). Pengembangan Berpikir dan Nilai dalam Pendidikan IPS. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri

Amin, M., (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan

Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud

Arikunto, S., (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S., (2008). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Asmaulkhair, (2003). Pendekatan Kinerja Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar Melalui Model Inkuiri pada Pembelajaran IPS di SD. (PTK pada Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 2 Banjar Sari Kota Metro Lampung). Bandung:

PPS.UPL. (Tesis tidak dipublikasikan)

Banks dan Ambrose., (1990). Teaching Strategies for the Social Studies. New York: Longman

Beyer, B. K. (1999). Inquiry in the Social Studies Classroom. A Strategy for Teaching. Columbus: Charles E Merril Publishing. Co

Bloom, S., (1979). Taxonomy of Educational Objectives. London: Longman Group LTd

Buchari, A., (2003). Hakikat Studi Sosial. Bandung: Alfabeta

Bruce dan Bruce. (1992). Teaching with Inquiry. Annapolis, Marryland: Alpha Publishing Co

Dahar, R. W., (1996). Teori -Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dahlan, M. D., (1990). Model–model Mengajar Beberapa Alternatif Belajar

Mengajar. Bandung: Diponegoro

Departemen Pendidikan Nasional., (2002). Pedoman Khusus Model 3. Jakarta. Djamarah, S.B., (2002). Psikologi Belaja. Rineka Cipta. Jakarta

Djahiri, K., (1996). Petunjuk Guru IPS. Jakarta: Depdikbud

Ennis, R.H. (2004). An Outline of Goals a Critical thinking Curriculum and Offecement. [ Online]

(31)

131

Grounlund, N. E., (1982). Constructing Achievement Test. Third Edition. Illionis, F.E Peacock Publishers, Inc.

Gulo, W., (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

Hadi, N., (1997). Pemanfaatan Sumber Belajar oleh Guru dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar dalam Pengajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Hamalik, O., (2005). Pendidikan Guru, Konsep dan Strategi. Bandung: Mandar Maju. Hasan, H., (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Hasan, SH. (1996). Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. Buku Satu Juruusan Pendidikan

Sejarah. FIPS PPS UPI

Hendrayana, K. (2003). Pengembangan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Inkuiri

dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Bandung,

Tesis PPS UPI, Tidak Dipublikasikan

Hermawan, T., (2003). Pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu

Model Shared di Sekolah Dasar. Bandung, Tesis PPS UPI, Tidak

Dipublikasikan

Holil, A. (2008). Permudah Pemahaman Konsep Pembelajaran dengan Inkuiri. Surabaya. [on-line] www.google.com/pembelajaran inkuiri

Ibrahim, M. (2007). Pembelajaran Inkuiri. [on-line] www.google.com/pembelajaran inkuiri

________., (2007). Kecakapan Hidup; Ketrampilan Berpikir Kritis. http://www. kpicenter.web.id/neo/content/view/19/1

Jarolimek, J., dan Parker. (1993). Social Students in Elementary Education (9th edition). New York: McMillan Publishing Co, Inc

Johnson, E., (2006). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar

– Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Penerbit MLC

Mulyasa, E., (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S., (1989). Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Bina Aksara.

(32)

132

Permen 22. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas RI. Jakarta. Permen 23 (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Depdiknas RI. Jakarta.

Roestiyah, N. K. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Saefudin, Udin dan Suherman. (2006). Inovasi Pendidikan. Bandung: UPI Press Sagala, S., (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

Sanjaya, W., (2005). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung

Santrock, J.W., (2002). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga

Sarwono, J., (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schuncke, G. M., (1988). Elementary Social Studies: Knowing, Doing, Caring. New York: McMillan Publishing Co

Setiawan, Y., (2007). Mencari Metode Pengajaran yang Lebih Baik. www.siaksoft.net (16 – 23)

Soemantri, N., (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial. Bandung: Rosda Karya

Sound and Towbridge. (1993). Teaching Science by Inquiry in the Secondary School. Columbus: Charles E Marvil Publishing Company

Star., (2001). Tujuh Prinsip CTL. Seattle, Center of School Science and Mathematics. Postgraduate Program of State University of Surabaya

Sukmadinata, N.S., (2004), Landasan Proses Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sunaryo, (1989). Peranan Hasil Belajar. Jakarta: P2LPTK Dikti, Depdikbud

Sugandhi, N., (2007). Keterpaduan Antara Tugas Guru Mengajar Membimbing dalam

Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Negeri Merdeka V Bandung. Jurnal

Pendidikan Nomor 1

Sugiono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sukaatmaja, N., (2001). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni

(33)

133

Suriadi. (2007). Aplikasi Pendekatan Inkuiri dalam Pengembangan Nilai Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial pada Pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan Topik

Hak Azazi Manusia. Tesis (Belum Dipublikasikan)

Tim Instruktur. (2011). Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Bidang Diklat Guru Kelas SD. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Devisi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. PSG Rayon 102 Universitas Negeri Medan, Medan.

William, E. B. (1983). Effective School: Knowledge, Dissemination, Inquiry. JSTOR: Educational Research, Vol. 12, No. 4 (April 1983), pp. 3 – 4

Wikipedia. (2008). Inquiry Based Learning. http://www.eu.wikipedia.org

Gambar

Tabel  4.9.  Pencapaian nilai siswa pada Siklus 1 dan 2 pada mata pelajaran IPS....  96
Gambar  3.1.   Siklus Penelitian Tindakan kelas .................................................
Tabel 1.1 menunjukkan telah terjadi penurunan prestasi siswa dalam mata

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Model Perkuliahan Konsep Dasar Kimia Bagi Mahasiswa PGSD Konsentrasi IPA.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data. kualitatif dan data

Sementara menurut Immanuel Kant menyatakan, bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya

TWK TIU TKP Total Keterangan Nilai Seleksi Kompetensi Dasar. 19

Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan unsur-unsur sistem akuntansi pembelian, yakni diagram alir (flowchart) pembayaran hutang, bagian-bagian yang

menelan serta reflek batuk belum sempurna. Sedangkan dismaturitas merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat berat badan seharusnya untuk masa kehamilan,

Laju perkembangan per lapangan usaha berdasarkan harga berlaku, maka sektor jasa menempati urutan tertinggi dalam pertumbuhan lapangan usaha selama 5 tahun terakhir,

Berkaitan dengan adagium ini, jika seorang agen diplomatik dianggap sebagai perwakilan negara yang mengirimnya ( sending state ), maka ia kebal atau tidak dapat diberlakukan hukum