HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOMPETENSI DAN
MonvASI KERJA DENGAN UNlUK KERJA GURU
DALAM, IMPLEM;ENTASI KBK
PADASMK NEGERI SE .. KOTA MEDAN
OLEH:
Dlajukan Untuk Memenuhl Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendldikan
Program Studi Admlnistrasi Pendldikan
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS N£G;ERI MEDAN
TESIS
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOMPETENSI DAN
MOTIV ASI KER.JA DENGAN UN.JUK KERJA GURU
DALAM IMPLEMENTASI KBK
PADA SMK NEGERI SE-KOTA MEDAN
Disusun dan Diajukan oleh: RIVOLAN PRIY ANTI Ph.
NIM.035030363
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 18 A ustus 2006 dan Din atakan telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Pro . Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd.
NIP. 131412356
Ketua Program Studi
A . Pendidikan
Prof Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd.
NIP. 131412356
Menyetujui Tim Pembimbing
Medan, 18 Agustus 2006
--rlr. Abdul Hamid K, M.Pd
NIP. 130935475
Universi
Prof Dr. Belferik Manullang
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No. Nama Tanda Tangan
1. Prof Dr. Jr. Zainuddin, M.Pd.
2. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd.
3. Rustam Amir Effendi, M.A., Ph.D.
4. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat
dan
hidayah-Nya maka penulis dapat menyclesaikan tesis ini walaupundengan keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki penulis.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penul1s banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr.
Ir. Zainuddin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti guna kesempurnaan
tesis ini. Bapak Rustam Amir Effendi, M.A., Ph.D., Bapak Dr. Julaga
Situmorang, M.Pd, dan Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd. selaku nara sumber
yang telah banyak memberikan masukan dan pangarahan kepada penulis untuk
kesempurnaan tesis ini. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Siman, M.Pd. selaku
Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak/Ibu Staf Pengajar,
serta Staf Administrasi Program Pascasarjana atas bantuan, kemudahan dan
bimbingannya selama ini. Bapak Drs. H. IJWan Effendi Lubis, MAP selaku
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Bapak Drs. Masrul Badri selaku
Kasubdis SMK Dinas Pendidikan Kota Medan, Bapak Drs. M.P. Nainggolan,
M.M. selaku Kepala SMK N 1 Medan, Bapak Sukardi S.Pd. selaku Kepala
SMK N 6 Medan, Bapak Drs. AT. Situngkir sclaku Kepala SMK N 7 Medan,
dan Bapak Drs. M.R Sinaga selaku Kepala SMK N 1 Tcbing Tinggi yang
telah memberikan semangat dan dorongan serta ijin dalam pengambilan data
untuk mcnyelcsaikan lesis ini, Guru-guru yang tclah bcrsedia menjadi populusi
dan sampel. Rekan-rekan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan khususnya Program Studi Administrasi Pcndidikan
Angkatan
V alasbantuan dalam menyelesaikan tesis ini.
Ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada Ayahanda H . Warso
Jumino dan lbunda Yatinah serta ibu Mertua Rr. Oemi Iradatien yang telah
menyertai penulis untuk penyelesaian tesis ini. Dan secara khusus ucapan
terimakasih ini penulis sampaikan kepada suami tercinta Drs. R Mursid, S.T.,
M.Pd. serta keempat ananda Muhammad Taufiq Khairul Arifin, Fathimah Nur
Fithri Hashifah, Shahamah Nur Amalia, dan Khairina Nur Fithri dengan doa,
'
pengorbanan dan dukungan sepenuhnya serta pengertiar. yang talc terukur,
sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan menyelesaikan tesis
tm.
Akhimya kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga semua bantuan yang
diberikan menjadi amal jariah yang akan mendapat balasan yang lebih baik
serta ridho Allah SWT. Amien Allahumma Amien.
Medan, Agustus 2006 Penulis,
ABSTRAK
RIVOLAN PRIY ANTI Ph., Hubuogan an tara Penguasaan Kompetensi dan Motivasi Ketja Guru dengan Unjuk Kerja Guru dalam lmplementasi
KBK pada SMK Negeri Se-Kota Medan_ Tesis. Medan: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Agustus 2006.
Penelitian ini bertujuan umuk mengetahui (1) hubungan penguasaan
kompetensi dan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK, (2) hubungan
motivasi kerja dengan unjuk kelja guru dalam implementasi KBK, dan (3)
hubungan antara penguasaan kompetensi
dan
motivasi kerja secarabersama-sama dengan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK pada SMK Negeri di _ Medan.
Penelitian
ini
adalah penelitian korelasional. Populasiadalah
guruSMK
Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Medan yaitu SMK Negeri1, SMK
Negeri 6, dan SMK Negeri 7 yang berjumlah 75 orang, serta sampelteknik acak proporsional berstrata. Instrumen pengumpulan data adalah tes untuk variabel penguasaan kompetensi guru dengan koefisien reliabilitas ru ""' 0,946; angket untuk motivasi kerja guru dengan koefisien reliabilitas r11
=
0,862, dan lembar observasi untuk unjuk kerja guru dalam implementasi KBK dengan koefisien reliabilitas
pJ=
0,798. Teknik analisis data dengan statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk mengujihipotesis penelitian. Data penguasaan kompetensi guruX= 32,1; S
=
4,46 danS2
=
19,90; motivasi kerja guruX=
88,53; S
=
4,92 dans.z
=
24,06; unjuk kerjaguru dalam implementasi KBKX = 129,72, S
=
6,76 danS
2=
45,64.Selanjutnya sebelum dilakukan peng-ujian hipotesis dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas galat taks iran
Y
atas X), Lo=
0,0400 < Lubet=
0,1099 dan galat taksiranY
atas X2, Lo=
0,0378 < Ltabd=
0,1099; uji linieritas Y atas Xt.Fhituns
=
0,56 < Ft<>bcl=
I ,83 dan Y atas X1 , F,.,.un11=
1 ,47 < F1,.bd=
1 ,82. dan uj ikebarartian Y atas X~, Fhit~ns = · 32,62 > F 1.bc~ = 3,99 dan Y atas X2, F!Utw•s
=
14,63 > F~a be 1 ·= 3,99 pada tarafsignifikansi a = 0,05.
Hasil penelitian ini adalah ( l) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara penguasaan kompetensi guru dengan unjuk kerja guru dalan1
implem~ntasi KBK dengan koefisien korelasi ry1
=
0,584 pada persamaanregresi Y
=
100,322 + 0,902X1 serta sumbangan relatif sebesar 73,954% dansumbangan efektif sebesar 28,472%, (2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kelja guru dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK dengan koefisien korelasi
rv
2=
0,434 pada persamaanregresi
Y
=
76,425 + 0,596X2 serta sumbangan -relatif sebesar 26,046% dansumbangan efektif sebesar 10,028%, serta (3) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara penguasaan kompetensi guru dan motivasi kelja guru secara bersama·sama dengan unjuk kelja guru dalam implementasi KBK, diperoleh
koefisien korelasi Ry12
=
0,621 dengan persamaan regresiY
=
77,017+
berarti 38,5% variasi yang mempengaruhi unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK dapat dijelaskan oleh penguasaan kompetensi guru dan
motivasi kerja guru secara bersama-sama.
Penelitian
ini
menyimpulkan, bahwa penguasaan kompetensi guru danmotivasi kerja guru harus ditingkatkan agar dapat meningkatkan unjuk
kerjanya dalam mengimplementasikan
KBK,
yangakhimya ak.an
meningkatkan mutu hasil pendidikan (lulusan), sehingga lulusan
SMK
siapABSTRAC
RIVOLAN PRIYANTI Ph., The relationship between Competen Mastery
and Work Motivation with Teacher Perfonnance in Implementation of CBC at State Vocational High School of Medan. Thesis. Medan: Graduate Program of State University ofMedan, August 2006
The aims of this research are to know (I) the relation of competen mastery and teacher perl'ormance in implementation of CBC (Competency Based Curriculum), (2) the relation of work motivation and teacher performance in implementation of CBC, and (3) the relation between competence mastery and work motivation together with teacher performance in implementation of CBC at Vocational High School State in Medan.
This Research is correlational research. Population in this research was teacher of State Vocational High School of Business and Management Specialist Area in Medan that is State Vocational High School at 1, State Vocational High School at 6, and State Vocational High School at 7, totally 75
poop e, an so sampe m t 1s researc as muc peop e or om
population taken by using proportional stratified random sampling. Instrument of collected the data was by test for the variable of teacher competence mastery with reliability coefficient r11
=
0,946; questionnaire for teacher workmotivation with reliability coefficient r11 = 0,862; and observation sheet for teacher performance in implementation ofCBC with reliability coefficientp;== 0,798. The technique analysis of data is descriptive statistical to present the
data and inferensial statistical to test the hypothesis. Data of teacher
competence mastery X
=
32,1; S = 4,46 and S2 ""' 19,90 , teacher workmotivation X
=
88,53; S = 4,92 and S2= 24,06; teacher performance in
implementation of CBC
X
=
129,72, S=
6,76 and S2= 45,64. Next before doing to test the hypothesis, condition test done that are normality test of error estimation
Y
at x~. Lo = 0,0400 < Lt.het=
0,1099 and error estimationY
at X2, Lo = 0,0378 < Ltahe! = 0, 1099; linierity testY at X1, Fh;111118 = 0,56 < Ftahel=
1,83 dan Y at Xz, Fhitung = 1,47 < Fuhel=
1 ,82. and then meaning testY at Xl> Fhitung = 32,62 > F~.obct = 3,99 and Y at X2, Frutu.ng=
14,63 > Ftaool = 3,99 at levelsignificant
a=
0,05.Result of this research were: ( 1) There are positive and significant relationship between competence mastery and teacher performance in
implementation of CBC with the correlation coefficient
ry
1 = 0,584 forregresion equation= 100,322
+
0,902X1 and also relative contribution equal to73,954% and effective contribution equal to 28,472%, (2) There are positive and significant relationship between work motivation and teacher performance in implementation of CBC with the correlation coefficient ry2
=
0,434 at regresion equation "" 76,425 + 0,596X2 and also relative contribution equal to 26,046% and effective contribution equal to 10,028%, an.d also (3) There are positive and significant relationship between competence mastery .and workmotivation with teacher performance in implementation ofCBC, with multiple
correlation coefficient Ry12
=
0,621 for regresion equation= 77,017+
0,753Xl+
0,317X2. Determination coefficient show the result 0,385, it's mean that 38,5% variation that influence teacher performance can be explained by teacher competence mastery and teacher work motivation are together.This research conclude, that competence mastery and work motivation the teacher must be increased because it can increase their performance in implementation CBC, what finally will upgrade result of education (graduate), Therefore graduate Vocational High School ready to work in corporate and industrial. The writer suggest to the headmaster and relevant institution to be striving activity/program and also facility which can support and increEse the mastery competency and work motivation for the teachers, because they are forerunner in implementation of CBC until the quality of education will be
. .
z
BA81
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia saat ini semak in menunjukkan kemajuan yang
pesat dalam hampir segala bidang, salah satu contoh yang utama adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak penemuan baru
diciptak.an oleh para ilmuwan di berbagai sudut dunia yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan, kesenangan, dan kebahagiaan umat manusia.
Para ilmuwan tersebut berupaya menciptakan kemajuan dalam bidangnya
masing-masing ke arah yang lebih maju dan modem. Perubahan kemajuan itu
menerpa semua sudut kehidupan di muka bumi ini, perubahan inilah yang
dikatak.an globalisasi.
Globalisasi membawa dampak ganda, disatu sisi membuka kesempatan
kerja sama yang seluas-luasnya antar negara, narnun disisi lain membawa
persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena
itu
tantangan utamadalam globalisasi adalah daya saing dan keunggulan kompetitif di semua
sektor industri dan sektor jasa dengan rnengandalkan kemampuan sumber daya
manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Dari ketiga faktor tersebut,
kemampuan SDM yang pada akhimya menentukan kemenangan bersaing
karena SDM merupakan sumber daya yang aktif, sumber keunggulan
kompetitif yang dapat diperbarui dan dikembangkan melalui mutunya dalarn
bekerja. Bahkan menurut Eaton dalam Schuler (1997) kendala terbesar yang
z
SDM menurut Suit (1996) adalah kekuatan daya pikir dan berkarya
manusia yang masih tersimpan dalarn dirinya yang perlu dibina dan digali serta
dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan
kehidupan manusia. Peningkatan SDM dapat dicapai melalui latihan dan
pendidikan serta penguasaan ilmu dan teknologi melalui bangku pendidika.n, di
samping itu sikap mental yang baik juga penting untuk menggali sumber
dayanya.
Selarna ini SDM Indonesia sulit bersaing dan berkompetensi dalam hal
kemarnpuan berbahasa asing dan standar kompetensi.
Hal
ini sesuai daribeberapa laporan lembaga internasional yang berkaitan dengan tingkat daya
saing sumber daya manusia Indonesia dengan negara-negara lain menunjukkan
fakta yang kurang menggembirakan.
Pada era globalisasi saat ini mempersiapkan SDM berkeunggulan dan
bermutu tinggi merupakan tugas yang teramat penting, peran pendidikan
sangat diperlukan, bahkan merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan
bangsa. Hal ini dikuatkan oleh Hadiyanto (2004) bahwa pendidikan pada
dasamya merupakan sarana strategis Wltuk meningkatkan potensi bangsa agar
mampu berkiprah dalam tataran yang lebih global, bahkan pendidikan perlu
dimantapkan, sehingga dapat difungsikan sebagai penelitian. menemukan dan
memupuk bakat, meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan dan
memenuhi kebutuhan ketrampilan dan ilmu pengeta~.uan yang diperlukan
untuk masa yang akan datang.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga
pendidikan yang mempunyai misi mempersiapkan SDM tingkat menengah
harus bisa mempersiapkan tamatan yang harus dihadapkan pada era
globalisasi. Selama ini mutu tamatan SMK hanya diakui oleh sekolah sendiri
dan masih minim kepercayaan dunia usaha dan dunia industri. Hal ini
dikuatkan oleh Sidi (2001) bahwa pendidikan kejuruan model lama memiliki
membuat anak didik tertinggal oleh kemajuan dunia usaha/dunia industri
(Du/Di), tidak jelas kompetensi yang dicapai, tidak mengakui keahlian yang
diperoleh dari luar sekolah, guru kejuruan tidak memiliki pengalam~ kerja
industri, dalam praktek kurang mampu menjaga relevansi dengan perubahan
pasar kerja, sistem yang berlaku kurang sesuai dengan tuntutan Du!Di, dan
banyak kebiasaan salah yang dilakukan oleh guru yaitu membiarkan peserta
didiknya menghasilkan mutu kerja asal jadi, membiarkan peserta didik bekerja
tanpa bimbingan, pengawasan serta tanpa memperhatikan keselamatan kerja.
Menyadari fakta dan kelemahan-kelemahan tersebut
di
atas, maka perluadanya perubahan mendasar terhadap model penyelenggaraan pendidikan
kejuruan, salah satu strategi yang diambil pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
atau kurikulum 2004, baik di SMK maupun jenjang sekolah lain. Dalam
rangka implementasi KBK di SMK pemerintah mengeluarkan berbagai
kebijakan, yaitu:
1. Dikeluarkannya surat edaran Direktur Dikmenjur Depdiknas No
0997fC.5.41MN/2004 tanggal 25 Mei 2004 tentang persiapan Implementasi
Kurikulum S:MK Edisi 2004 (KBK) dan ditegaskan dengan Surat
Keputusan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara tanggal 26 Juli 2004
perihal Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kurikulum 2004, maka
diterapkan KBK (Kurikulum 2004) pada SMK dengan tujuan untuk
pengetahuan semata (model lama) menjadi pembelajaran berbasis
kompetensi yang bermuara pada pemilikan kecakapan hidup (Life Skill)
untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dalam era g lobalisasi.
2. Ditetapkannya visi dan misi pendidikan meneflgah kejuruan (Dikmenjur)
untuk memotivasi sekolah agar meningkatkan kualitasnya dengan merubah
pola pembelajarannya sesuai KBK. Visi tersebut
adalah
terwujudnyapendidikan dan pelatihan (diklat) kejuruan berstandar Nasional
dan
lntemasioanl dengan target (a) pada tahun 2005 terwujud 100 lembaga
diklat berstandar lntemasional dan 500 lembaga diklat berstancar
Nasional, (b) pada tahun 2020 terwujud 400 lembaga diklat berstandar
Intemasional dan 2000 lembaga berstandar Nasional. Sedangkan misinya
adalah: (a) pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan menengah
rnengintegrasikan pendidikan dan pelatihan rnenengah kejuruan yang
herwawasan mutu dan keunggulan profesional
dan
berorien!85i masadepan, (c) rnewujudkan layanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah
dan masyarakat, dan (d) mengembangkan iklim belajar yang berakar pada
norma dan nilai budaya bangsa Indonesia.
3. Dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
087/U/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Akreditasi Sekolah dan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 039/0/2003 tanggal 8 April 2003
satunya menetapkan instrumen evaluasi diri bagi SMK untuk mengontrol
dan menilai kualitas SMK dalam melaksanakan KBK.
Sehubungan dikeluarkannya berbagai kebijakan tersebut diharapkan
pelaksanaan KBK di SMK dapat berjalan dengan baik, sejalan dengan itu
maka kualitas guru sebagai tenaga pendtdik harus dioptimalkan.
Dari sejumlah penclitian pendidikan, diyakini bahwa guru merupakan
faktor dominan yang menentukan tingkat keberhasilan anak didik. begitu juga
dalam .KBK untuk mencapai kualifikasi dan atau kompetensi khusus yang
menunjang pencapaian kompetensi lulusan, guru dituntut berkualitas dalam
pelaksanaan/implementasi KBK bahkan guru harus memiliki sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi, sebagaimana tugas guru dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, dan melakukan pembimbingan dan pelatihan. Hasil pengamatan
sepintas di lapangan pada sosialisasi di kabupaten dan kota tahun 2004/2005
masih berkisar 300/o guru yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan KBK,
bahkan belum sepenuhnya melaksanakan tugasnya s~uai KBK. misalnya
masih memberikan tugas kepada peserta didik mencatat, memberikan tugas
kepada peserta didik mengerjakan soal tetapi gurunya sendiri tidak memantau
kerja peserta didik bahkan meninggalkan kelas pada saat peserta didiknya
mengerjakan soal, menjlai hasil kerja peserta didiknya tanpa melihat pedoman
yang telah ditetapkan, materi praktek dasar asal diberikan tanpa melihat hasil
kemampuan peserta didik, melakukan evaluasi kepada peserta didik
asal-nilai yang masih kurang dinaikkan begitu saja.
Sidi (2001:37) mengemukakan tentang keberadaan guru yaitu: kurang
memadainya kualifikasi dan kompetensi guru, rendahnya etos kerja dan
komitmen guru, dan kurangnya penghargaan masyarakat terhadap profesi
guru. Ditegaskan juga oleh Husda L. (internet 17 Mei 2004) yang menyatakan
bah-wa kunci sukses KBK adalah guru profesional karena guru merupakan
ujung tombak dalam aplikasi di lapangan. Kenyataan di lapangan bahv.ta
banyak penyebab guru tidak profesional, di antaranya dilihat dari faktor intern
guru antara lain, banyak guru yang belum memenuhi standar minimal
persyaratan untuk mengajar, seperti data yang dimuat di Republika (Maret
2002) guru yang sudah memenuhi standar kualifikasi SD 60%, SLTP 400/o,
SL T A 34%; banyak guru yang kebetulan menjadi guru bukan betul-betul
menjadi guru. Bahkan sebagian peserta didik calon guru tidak ingin menjadi
masuk pada fakultas non kependidikan karena profesi guru tidak menjanjikan
secara ekonomi; budaya 'menerima' saja terhadap nasib mengakibatkan guru
tidak kreatif, masih banyak guru yang tidak mau melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan keprofesionalismenya seperti membeli buku-buku baru,
mengikuti forum ilmiah; dan semangat guru melakukan perubahan hila ada
jukiak atau juknis. Di samping itu ditemukan pula kurangnya dorongan dari
guru itu sendiri untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, hal ini disebabkan
oleh motivasi guru yang beraneka ragam. Ada yang termotivasi karena
Selanjutnya di lihat dari faktor ekstern an tara lain, kecilnya
penghargaan yang diberikan pemerintah terhadap profesi guru, bahkan tidak
ada perbedaan bagi guru yang berprestasi dengan guru yang
tidak
berprestasi.kepemimpinan kepala sekolah yang masih belum memperhatikan
kesejahteraan guru, lingkungan kelja yang kurang mendukung.
Pendapat Waluyo (internet 25 Februari 2004) selama ini yang sering
dikhawatirkan dalam KBK adalah rendahnya unjuk kerja guru untuk
menerjemahkan KBK melalui pelajaran. Hal-hal yang menyebabkan
rendahnya unjuk kerja guru berdasarkan pemantauan pelaksanaan sosialisasi
KBK oleh Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara (2004-2005), di berbagai
daerah menunjukkan bahwa, kompetensi guru SMK masih rendah, minat
membaca dan rasa ingin tahu guru kurang, kesejahteraan guru yang rendah,
pengalaman dan Jatar belakang pendidikan guru kunmg memadai,
dan
motivasi kerja dan motivasi bcrprestasi guru rcndah, kepemimpinan kepala
sekolah yang kurang sejalan, lingkungan yang bel urn kondusif.
Atas dasar uraian di atas menunjukkan bahwa unjuk kerja guru dalam
implernentasi KBK rnasih rendah dan be!um mendapatkan perhatian, oleh
karena itu perlu adanya perhatian kepada guru baik
dari
segi penguasaankompetensi maupun dari motivasinya, agar unjuk kerja guru lebih baik.
implementasi KBK sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjuk kerja merupakan suatu proses ketjalcara kerja seseorang dalam
mencapai hasil kerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Apabila unjuk
kerja seseorang itu baik, maka basil kerjanya akan baik pula. Dengan
kata
lain,baiknya unjuk kerja seseorang akan dapat menunjukkan kualitas keberhasilan
kerjanya, begitu juga dengan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK.
Selanjutnya, untuk meningkatkan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK
di SMK dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain motivasi kerja,
penguasaan kompetensi guru, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, status
sosial, kepemimpinan kepala sekolah, sarana prasarana, keamanan dan
perlindungan dalam bekerja, rasa tanggung jawab, kep1.1asan kerja, pemberian
hubungannya dengan unjuk kerja gum dalam implementasi KBK? Apakah
penguasaan kompetensi guru ada hubungannya dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penguasaan
kompetensi guru terhadap implementasi KBK? Faktor-faktor apakah yang
mernpengaruhi motivasi
kerja
guru terhadap implementasiKBK?
Usaha-usahaapakah yang dilakukan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi guru
dalam implementasi KBK? Usaha-usaha apakah yang dilakukan untuk
meningkatkan motivasi kerja guru dalam implementasi KBK? Apakah kondisi
Bagaimanakah metode pembelajaran yang diterapkan guru-guru dalam
implementasi KBK? Apakah tingkat pendidikan dan pengalaman kerja ada
kaitannya dengan penguasaan kompetensi guru dalam implementasi
KBK?
Bagaimanakah hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan unjuk kerja
guru dalam implementasi
KBK?
Bagaimanakah kaitan suasana atau iklim kerjadengan unjuk kerja guru dalam implementasi
KBK? Apakah
adakaitan
antarastatus sosial dengan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK? Bagaimana
kaitan msa tanggung jawab dengan unjuk kerja guru dalam implementasi
K.BK?
Apakah ada hubungan keamanan dan perlindungan kerja dengan unjukkerja guru dalam implementasi KBK?.
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka
pennasalahan penelitian ini dibatasi berkenaan dengan penguasaan kompetensi
guru, motivasi kerja guru, dan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK.
Penguasaan kompetensi guru adalah penguasaan pengetahuan dan perbuatan
secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru, adapun
aspek-aspek yang diteliti dibata!Si pada penguasaan pengetahuan yang dilihat dari tiga
komponen penguasaan kompetensi gum yaitu kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, yang selanjutnya dijabarkan
dalarn empat dimensi yaitu penguasaan bidang ilmu, pemahaman peserta didik,
penguasaan pembelajaran yang mendidik, serta pengembangan keprihdian
otivasi ker·a
rnenyebabkan seseorang berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tujuan atau
harapan, adapun aspek-aspek yang diteliti dibatasi pada kebutuhan dan
dorongan, kebutuhan mencakup kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa arnan,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan mewujudkan diri,
sedangkan dorongan mencakup prestasi, promosi, kondisi kerja, gaji, supervisi,
basil, keyakinan, dan rasa tanggung jawab. Unjuk ketja guru dalam
implementasi KBK adalah perilaku atau penarnpilan dan cara kerja guru dalarn
melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya baik sebagai pendidik
maupun pengajar untuk mencapai hasil kerja sesuai dengan konsep-konsep
KBK, adapun aspek-aspek yang diteliti dibatasi pada empat komponen unjuk
kerja guru dalam implementasi KBK yaitu perancang pengajaran, pengelola
pengajaran, penilai basil belajar peserta didik dan pengarah belajar.
Di samping itu SMK sebagai obyek penelitian ini dibatasi untuk SfviK
tiga yaitu SMK Negeri 1 Medan, SMK Negcri 6 Medan, dan SMK Negeri 7
Medan. Guru dibatasi guru produktif bidang keahlian Bisnis dan M~ajemen
yang mencakup program keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan
Penjualan.
Adapun alasan peneliti memilih variabel tcrsebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa untuk mencapai unjuk ketja yang baik dalam
implementasi KBK diperlukan penguasaan kompetensi dan motivasi kerja
guru, hal ini sesuai dengan tujuan dari KBK di S:MK yaitu agar dapat membuat
penguasaan kompetensi dan motivasi kerja yang tinggi. Sedangkan dipilih
guru produktif karena peran guru produktif lebih besar dalam menghasilkan
kompetensi anak didik di SMK.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka
masalah-masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
I. Apakah terdapat hubungan positif penguasaan kompetensi guru dengan
unjuk kerja guru dalam implementasi KBK?
2. Apakah terdapat hubungan positif motivasi kerja guru dengan unjuk kerja
guru dalam implementasi KBK?
3. Apakah terdapat hubungan positif antara penguasaan kornpetensi dan
motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK?
E. TUJL"AN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui:
I. Hubungan penguasaan kompctensi guru dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK
2. Hubungan rnotivasi kerja guru dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK.
3. Hubungan antara penguasaan kompetensi dan motivasi kerja guru secara
bersama-sama dengan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK.
F. MANFAAT PENELJTIAN
Dari hasil penelitian ini akan diketahui gambaran unjuk kerja guru
dalam implementasi KBK, penguasaan kompetensi guru
dan
motivasikerjanya. Dengan demikian diharapkan dapat memberi sumbangan penting dan
memperluas wawasan bagi kajian ilmu manajemen dalarn mengelola sumber
daya manusia terhadap implementasi KBK sehingga dapat dijadikan rujukan
untuk peogembangan penelitian sumber daya manusia yang akan datang,
memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu pendidikan yang
menyangkut implementasi KBK, dan menambah konsep baru yang dapat
dijadikan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu manajemen
dan ilmu pendidikan.
Di samping itu, hasil penelitian ini dapat memberikan surnbangan
pikiran bagi Kepala Sekolah S:MK, Kepala Seksi SMK Dinas Pendidikan Kota
Sumatera Utara dan Direktur Pendidikan Mencngah Kejuruan Departemen
Pendidikan Nasional untuk mcningkatkan keberhasilan implementasi KBK
melalui peningkatan penguasaan kompetensi dan motivasi kerja guru, sehingga
pimpinan dapat merencanakan dan menentukan prioritas kerja di berbagai
bidang,
dapat
memberikan masukanpada
implementasiKBK
dan
perubahankompetensi guru untuk melaksanakan tugasnya dalam implementasi KBK,
dapat digunakan sebagai tolak ukur unjuk kerja guru pada SMK dalam
implementasi
KBK
di kota Medan khususnya dan Indonesia pada umumnya.BABY
SIMPULAN, IMPLIKAS.I, DAN SARAN
A. SJMPULAN
Berdasarkan temuan penelitan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
l . Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan
kompetensi guru dengan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK pada
SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Medan, dengan
koefisien korelasi ry1
=
0,584. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggidalam implementasi K.BK., selanjutnya hasil penelitian ini membuktikan
bahwa penguasaan kompetensi guru memiliki hubungan pada taraf sedang
terhadap unjuk kerja guru dalam implementasi
KBK,
dan koefisiendeterminasi r2 yl
=
0,341, dengan demikian 34,10% variasi unjuk kerja gurudalam implementasi .KBK dapat dijelaskan oleh penguasaan kometensi
guru.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru
dengan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK pada SIMK Negeri
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajenien di Medan, dcngan koefisien
korelasi ry2
=
0,434. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasikerja guru maka sernakin meningkat unjuk kerjanya dalam implementasi
KBK, selanjutnya temuan penelitian ini menerangkan bahwa motivasi
kerja guru memiliki hubungan pada taraf sedang terhadap unjuk kerja guru
z
demikian 18,80% variasi unjuk kerja guru dalam implementasi KBK dapat
dijelaskan oleh motivasi kerja guru.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan
kompetensi guru dan motivasi kerja guru dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK secara bersama-sama pada SMK Negeri Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen di Medan, dengan koefisien korelasi
ganda
Ry
12=
0,621. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi penguasaan kompetensi guru dan motivasi kerja guru maka semakinkoefisien determinasi R2y12
=
0,385, dengan demikian 38,50% variasiunjuk kerja guru dalam implementasi KBK dapat dijelaskan oleh
penguasaan kompetensi guru dan motivasi kerja guru, dengan kata lain
penguasaan kompetensi guru dan motivasi kerja guru mempWlyai
kontribusi kemanfaatan 38,5% terhadap unjuk kerja guru dalarn
implementasi
KBK
Kontribusi ini masih tergolong rendah, hal inidisebabkan masih banyak variabel lain yang mempengaruhi unjuk kerja
guru dalam implementasi KBK.
4. Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial ditemukan bahwa dengan
mengendalikan variabel motivasi kerja guru ternyata terdapat hubungan
positif dan signifikan antara penguasaan kompetensi guru dengan unjuk
kerja guru dalam implementasi KBK pada SMK Negeri Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen di Medan, dengan koefisien korelasi ry1.2 = 0,492.
Selanjutnya dengan mengendalikan variabel penguasaan kompetensi guru
z
temyata terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja
guru dengan unjuk kerja guru dalarn implementasi KBK pada SMK Negeri
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Medan, dengan koefisien
korelasi
ry
21=
0,258.B. IMPLIKASI
Terujinya ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
bahwa penguasaan kompetensi guru dan motivasi kerja
dalarn implementasi KBK pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen di Medan. Oleh karena itu perlu adanya beberapa upaya untuk
meningkatkan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK, antara lain:
1. Upaya Meningkatkan Unjuk Kerja Guru dalam Implementasi KBK melalui Peningkatan Penguasaan Kompetensi Guru
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasadll
kompetensi guru memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan unjuk
kerja guru dalam implementasi KBK. Oleh sebab itu perlu diupayakan
bagaimana cara meningkatkan penguasaan kompetensi guru agar dapat
meningkatkan unjuk kerja seorang guru dalam implementasi KBK
Upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain: (1) pemerintah harus berUpaya-upaya
membuat program yang dapat meningkatkan penguasaan kompetensi guru,
antara lain mengidentifikasi kompetensi ideal yang harus dikuasai oleh guru,
z
membuat pelatihan baik penguasaan bidang ilmu, pemahaman peserta didik,
penguasaan pembelajaran yang mendidik, maupun pengembangan kepribadian
dan keprofesionalan; (2) pemerintah harus mengeluarkan kebijakan atau
program yang dapat memotivasi guru dalam meningkatkan kompetensinya,
misalnya reward bagi guru yang kompeten, Iomba penulisan karya ilmiah, dll;
(3) kepala sekolah harus memfasilitasi gurw1ya dalarn meningkatkan
kompetensinya, misalnya memberi peluang untuk melanjutkan sekolah,
menyediakan fasilitas, mengirim guru-gurunya untuk mengikuti penataran,
kompetensinya dengan jalan mengikuti forum-forum ilmi~ membaca buku,
mengikuti perkembangan teknologi dan infonnasi, mencari informasi yang
berkaitan dengan bidang tugasnya di berbagai media, berd1skusi dengan ternan
guru yang lain tentang hal-hal yang dapat meningkatkan kompetensinya.
2. Upaya Meningkatkan Unjuk Kerja Guru dalam lmplementasi KBK meJalui Peningkatan Motivasi Kerja
Motivasi merupakan faktor penggerak, pengarah berfungsinya tingkah
laku seseorang. Setiap orang dalam beraktivitas berbeda antar yang satu
dengan yang lainnya bergantung kepada kemampuan, kemauan, keinginan,
harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran dan sebagainya. Motivasi juga merupakan
semua kondisi yang memberi dorongan dari dalam diri seseorang yang sering
disebut kebutuhan dan dorongan dari luar yang berupa insentif atau tujuan,
yang digarnbarkan sebagai keinginan. kemauan, dorongan untuk melakukan
sesuatu. Dengan demikian jelas terlihat bagaimana emtnya hubungan antara
motivasi dengan unjuk kerja, sesuai basil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru
dengan unjuk kerja guru dalarn implementasi KBK. Oleh sebab itu perlu
diupayakan bagaimana meningkatkan motjvasi kerja guru dalam upaya
meningkatkan unjuk kerjanya dalam mengimplementasikan
KBK.
Upaya-upaya yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut: (1) guru perlu
diupayakan mendapatkan pengakuan dan penghargaan terhadap profesinyajika
ia berhasil melakukannya, baik dari kepala sekolah ataupun penjabat yang
berwenang. Penghargaan perlu diberikan kepada guru yang seperti ini baik
materi maupun nonmateri; (2) guru merupakan jabatan profesi yang
membutuhkan sebuah persyaratan khusus. Untuk mendapatkan persyaratan
khusus ini memerlukan biaya mahal dan waktu yang tidak singkat, sehingga
perlu diupayakan bagaimana meningkatkan taraf kesejahteraan guru; (3)
kepala sekolah memberikan kemudahan bagi guru-guru yang potensial untuk
meningkatkan kemampuan akademiknya dengan senng diikutsertakan
pelatihan-pelatihan atau pendidikan-pendidikan untuk pengembangan
wawasan keguruannya. Semakin meningkatnya kemampuan akademik guru
berakibat semakin meningkatnya unjuk kerja guru tersebut; (4) kepala sekolah
perlu menciptakan suasana sekolah yang kondusif, sehingga menimbulkan
kegairahan guru dalam bertugas, dengan demikian akan meningkatkan
motivasi kerja sehingga unjuk kerja guru dalam implementasi KBK juga
akan
'
semakin meningkat ~ (5) kepala sekolah perlu memberikan transparansi dalam
z
guru-guru yang mengajar disekolah merasa dihargai keberadaannya dengan
demikian akan meningkatkan kegairahan mengajar; (6) kepala sekolab harus
memperhatikan kesejahteraan guru, karena motivasi kerja gum dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan kesejahteraan guru. Dengan
terpenuhinya segala jenis kebutuhan guru, maka guru akan mengajar dengan
sebaik-baiknya, karena guru tidak perlu lagi memikirkan mencari penghasilan
lain untuk menutupi segala jenis kebutuhannya~ dan (7) kepala sekolah perlu
memberikan fasilitas atau memberikan kemudahan kepada guru untuk
meningkatkan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
3. Upaya Meningkatkan Unjuk Kerja Guru dalam Implementasi KBK
melalui Peningkatan Penguasaan Kompetensi Guru dan Motivasi Kerja Gm·u secara Bersama~sama
Penguasaan kompetensi guru dan motivasi kerja guru secara
bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan dengan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK pada SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
di Medan. Dengan demikian penguasaan kompetensi guru dan motivasi kerja
guru secara bersama-sama perlu ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan
unjuk kerja guru dalarn implementasi KBK secara stimulan. Berdasarkan
penelitian ini bahwa penguasaan kompetensi guru memiliki kontribusi sebesar '
73,954% dan motivasi kelja guru memiliki kontribusi sebesar 26,046%.
Sedangkan secara bersama-sama penguasaan kompetensi guru dan motivasi
kerja guru . memiliki kontribusi 38,5000/o terhadap unjuk kerja guru dalam
Hnplcmcntasi KBK. Dcngan dcmikinn kcclua vanabcl ter~wbut
baik
sccaraterpisah maupun bersama-sama memiliki kontribusi yang cukup signifikan
terhadap unjuk kerja guru dalam implementasi KBK oleh sebab itu perlu upaya
peningkatan kedua variabel tersebut agar unjuk kerja guru dalam implementasi
KBK lebih meningkat. Untuk mengupayakan hal tersebut maka kepala sekolah
perlu membuat in house training (IHT) tentang kompetensi guru dan
implementasi KBK dengan memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan guru,
selanjutnya kepala sekolah juga harus membuat program penghargaan
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan implikasi, maka dapat
drajukan beberapa saran sebagai berikut:
l. Dalam rangka meningkatkan unjuk kerja guru dalam implementasi KBK
peranan yang menentukan atau memberi sumbangan yang cukup berarti
adalah penguasaan kompctensi guru dan motivasi kerja guru. Peningkatan
pcnguasaan kompetcnsi guru dan moti vasi kcrja guru perlu dikembangkan
terus sehingga dapat meningkatkan unjuk kerja guru dalam impleinentasi
KBK, yang akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
Peningkatan unjuk kerja guru, faktor penguasaan kompetensi dan motivasi
ke~ja sangat mcncntukan bagi seorang guru dalam keberhasilan
penclidikan. Oleh karena itu guru harus sclalu berupaya meningkatkan
didik, penguasaan pembelajaran yang mendidik, maupun pengembangan
kepribadian dan keprofesionalan dengan jalan selalu berusaha mencaii
informasi dari berbagai media, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya tentang KBK agar dapat rnengimplementasikan dengan
baik sesuai dengan standar isi kompetensi. Karena dengan unjuk kerja guru
yang baik akan meningkatkan mutu lulusan.
3. Sehubungan dengan kurikulum di sekolah yang berkembang terus dari
kurikulum berbasis kompetensi sampai saat ini kurikulum 2006, guru
sebagai orang yang mengimplementasikan kurikulum tersebut harus selalu
mengikuti perkembangan. Oleh karena itu guru harus selalu
mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi serta wawasan
pengetahuannya, apalagi dalam kurikulum 2006 guru-guru
di
sekolah>
dituntut untuk berkreasi dalam menyusun kurikulumdan
membuat konseppembelajaran sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah dengan berdasarkan
standar isi dan standar kompetensi yang di tetapkan.
Sebagai pemegang manajemen pendidikan tingkat bawah (sekolah),
Kepala sekolah yang langsung berhubungan dengan guru dan siswa sangat
besar perannya dalam menunjang keberhasilan pendidikan yang
selanjutnya menentukan kualitas pendidikan melalui mutu lulusannya,
.
untuk itu kepala sekolah perlu memperhatikan unjuk kerja gurunya dan
berusaha meningkatkan unjuk kerja guru tersebut. Sesuai hasil penelitia.n
ini untuk meningkatkan unjuk kerja guru perlu ditingkatkan penguasaan
kompetensi dan motivasi kerja gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah
>
z
harus selalu memberikan kemudahan dan fasilitas kepada guru-gurunya
untuk meningkatkan kompetensi dan motivasi kerjanya, hal itu dapat
dilaksanakan dengan jalan mengikutkan gurunya dalam forum-forum
ilmiah, memperhatikan kesejahteraan gurunya, memberikan peluang
kepada guru untuk meningkatkan akademiknya, memberikan
reward
danpunishment secara tegas kepada guru sebagai tindak lanjut unjuk kerjanya,
melibatkan gurunya dalam mengambil kebijakan sehingga guru merasa ·
ikut memiliki, merasa dihargai keberadaannya. Serta berupaya melengkapi
fasilitas di sekolah yang dapat mendukung peningkatan implementasi
KBK, terutama dalam hat kerja sama dengan dunia usaha dan dunia
industri.
Melalui Dinas pendidikan
dan
dinas terkait dalam upaya mencapa1keberhasihin pendidikan perlu peningkatan penguasaan kompetensi guru
melalui unjuk kerja dan motivasi kerja. Selanjutnya perlu dibuat
program-program yang dapat mendukung peningkatan penguasaan kompetensi
guru. Program-program tersebut akan berjalan lancar apabila didarnpingi
dengan pcrhat ian dina::; pendidikan terhadap kesejahteraan guru, yang
akhimya akan meningkatkan mutu pendidikan.
6. Melalui Dinas Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kota,
serta instansi terkait, agar: (1) mensosialisasikan tentang kompetensi guru,
agar guru lebih paham akan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
penhruasaan kompetensinya, (2) selalu memberikan penataran, lokakarya,
z
penguasaan kompetensi dan unjuk kerja guru dalam
implementasi KBK,
(3) melaksanakan uji kompetensi guru dan menindak lanjuti hasil uji
kompetensi tersebut, serta memberikan reward kepada guru yang
penguasaan kornpetensinya baik agar guru termotivasi dan merasa butuh
terhadap peningkatan kompetensinya. Karena dengan meningkatnya
kompetensi dapat meningkatkan unjuk kerjanya dalam implementasi KBK,
yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu lulusan, dan (4) benar~benar
bisa memandu para guru sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran tentang
Melalui Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, agar: (1)
memasukkan materi kompetensi guru, baik baik penguasaan bidang ilmu,
pemahaman peserta didik, penguasaan pembelajaran yang rnendidik,
maupun pengembangan kepribadian dan keprofesionalan ke dalam
kurikulum, dan (2) dalam mendidik dan melatih calon tenaga kependidikan
mengacu pada KBK sehingga lulusannya siap untuk
mengimplementasikan KBK.
8. Melalui Dunia Usaha dan Dunia Jndustri, agar: (1) memberikan
kemudahan kepada sekolah yang akan memagangkan guru
dan
pesertadidiknya dalam rangka memantapkan kompetensi, dan (2) memberikan
peluang kepada sekolah untuk membuat perjanjian kerja sama dengan
instansinya dalam rangka peningkatan kompetensi.
9. Penelitian lain merupakan penelitian awal dan hanya mengungkap faktor
kompetensi guru dan motivasi kerja guru yang mempengaruhi unjuk kerja
guru dalam implementasi KBK. Oleh karena itu perlu adanya penelitian
lanjutan dengan melibatkan beberapa aspek/faktor lain yang
mempengaruhinya. Oleh sebab itu peneliti lain dapat melihat aspek/faktor
lain yang rnempengaruhi unjuk kerja guru dalam implementasi KBK.
Disamping itu juga dapat dikaji kembali ten tang pendalaman dan kesiapan
z
DAFfAR PUST AKA
Aiken, Le·wis R. 1997. Psychological Testing and Assesment. Boston: Allyn
and Bacon.
Anoraga, Pandji. 2001. Psikologi Kelja. Jakarta: Rineka Cipta.
Anwar, Qomari. 2004. Manajemen Strategik Pengemhangan SDM Perguroan
Tinggi, Studi Kasus Tentang Pengembangan
Dosen
melaluiKepemimpinan Visioner dan Budaya Organisasi
yang
Kondusif diUHAMKA. Jakarta: UHAMKA Press.
Anwar, Q., & S. Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidiklm dan Guru
Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA
Arep, I. & Tanjung, H.. 2003. Manajemen Molivasi. Jakarta: Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 1996. Manajemen Penelitian. Y ogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 1996. Tes Prestasi, Fungsi dan Pengukuran Prestasi
Be/ajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Crocker, Linda & James Algina. 1986. Introduction to Classical & Modern
Test Theory. Chicago: Holt, Rinehart and Winton, Inc.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2002. Keputusan Menten· Pendidikan Nasional No. 087/U/2002 tangga/4 Juni 2002 tentang Akreditasi Sekolah. Jakruta: Depdiknas.
Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum
Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdagri.
Depdiknas. 2003. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 0391012003 tanggal 8 April 2003 tentang Badan Akreditasi Sekolah Nasional , (Basnas). Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Gunt. Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependid ikan.
Oepdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Ketentuan Umum. Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas. 2004. Kurikulwn Sekolah Menengah Kejuruan
Edisi
2004. Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Depdiknas. 2004. Pedoman Pelab'Gnaan Peni/aian Kurikulum SMK Edisi
2004. Jakarta: Pusat Kurikulurn Balitbang Depdiknas.
Dikmenjur. 2004. Bahan Penataran, Training of Trainer Sosialisasi
Kurikulum Berhasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang Dikmenjur.
Ernest, J. McCormick. 1985. Industrial P~ycology. New York: Prentice-Hall, Inc.
Fattah, Nanang. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Fitt, David., et al.. 1992. Competency Based Human Resource Management,
Value-Driven Strategies for Recruitment, Development and Reward. London: Hay Group.
Fred, Luthan. 1995. Organizational Behavior. Singapore: McGraw Hill Inc.
Fremont E.K. and James, E.R.. 1995. Organisasi dan Manajemen. Jakarta:
Bumi Aksara.
Gibson, et al.. 1994. Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur don
Proses. (Alih Bahasa P Joerdan Walid) Cet. Ke-9. Jakarta : Erlangga.
Gitosudarmo, Indriyo. 2001. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di
Hamalik, Oemar. 2001.
Proses Relajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.Hamalik, Oemar. 2003. Pendidikan Gunt, Berdasarkan Pendekatan
Kompctcnsi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hariandja, M.T.E .. 2002. Manajemen ._\'umber Daya Manusia: Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Harold Koontz and Cyril O'Donnel. 1972. Principle of Management: An
Analysis of Managerial Function. 5th Edition. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha Ltd.
Harris, et al .. 1997. Competency-Based Education and Training: Between a
Rock and a Whirlpool. Sould Yarra: Macmilan Educational Australia Pty.
Hudoyo, Herman. 1981. lnteraksi Be/ajar Mengajar Matematika.
Jakarta:
P3GDepdikbud.
Husda, L. 2004. Kunci Sukses KBK adalah Guru Profesional. Internet: 17 Mei 2004.
Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
John W., and Pauline, D .. 1997. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kamars, Dachnel. 2002. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek Tidak
dipublikasikan.
Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan
Industri. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mader, Nazri. 1988. Latar Belakang Pendidikan, Motivasi Kerja, Sikap Kerja,
dan Kemampuan Kerja dalam Kaitannya denga.ri Tingkat
Produktivitas Kerja Teknisi. Tesis. Jakarta: FPS IKIP Jakarta.
McAshan, H. H.. 1989. Competency-Based Education and Behavioral
Objectives. New Jersey: Educational Technology Publication.
Miller, J.P. & Siller, W .. 1985. Curriculum : Per:,pective and Practice. New York : Longman.
z
Moenir, AS .. 2000. Kepemimpinan Kerja. Jakarta: Bina Aksara.
Mulyasa, E .. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik,
dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. ·
Mulyasa, E.. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Projesional, Dalam Konteks
Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosdak.arya.
Nasution, In om. 2003. Hubungan Pengetahuan Komunilr__asi dan Motivasi
Kerja dengan Unjuk Kerja Manajemen Kelas Guru Madrasah
Tsanawiyah Negeri di Kota Medan. Tesis. Medan: PPS Unimed.
Nasution, S .. 1993. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Nawawi, Hadari. 2003. Kep£:mimpinan Mengejektijkan Organisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Patrick, J .. 1992. Training: Research and Practice. London: Academic
Press
Inc.
Peter, J. Laurence. 1975. Competencies for Teaching Teacher Education.
Belmont California: Wadworth Publishing.
Poewodarminto, W.J.S .. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pus taka.
Priatama, Budi. 2004. Stuqi Korelasional Antara Kecerdasan Emosional dan
Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Kerja Majelis Guru di
Pesantren Darul Arafah Deli Serdang. Tesis. Medan: PPS Unimed.
Purba, Jabidin & M. Sitohang. 2004. Pola Pembelajaran Kompetensi, Makalah
Diklat Pengembangan Modul Kompetensi. Medan: PPPGT.
Rahayu, Wigati. 2005. Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada
Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Sewon Bantu!. Tesis.
Yogyakarta: PPS Universitas Negeri Yogyakarta.
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Roestiyah. 1989. Masalah-Masalah llmu Keguruan. Jakarta; Bina Aksara.
Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model
Ruky, Achmad S .. 2004. Sistem Manajeman Kinetja, Panduan Praktis Untuk
Merancang dan Meraih Kine!Ja Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran DaJam ImpJementasi Kurikulum Berhasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.
Schuler,
Randal S..
1997. Manajemen SumberDaya
Manusia MenghadapiAbad ke-21. Jakarta: Erlangga
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Bandung: llham Jaya
Sentono, S. Prawira. 1999. Manajemen Sumber Daya Manus/a, Kebijakan,
Kinetja Kai}Uwan. Yogyakarta: BPFE.
'
sekolah Menengah.
Jakarta:
Gramedia.Sibuea, A Muin. 2004. Seminar Nasional KBK "Standar Kompetensi
Mengajar Guru, Strategi Pencapaian dan lmplementasinya di Kelas".
Makalah. Medan:
LPM
Unimed.Sidi, Indra Jati. 2001. Menuju Masyarakat Be/ajar, Menggagas Paradigma Baro Pendidikan. Jakarta: Paramadina.
Situmorang, Julaga. 2004. Strategi dan Prosedur Perumusan Kompetensi dalam Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Prodi 03
Teknik Mesin FT Unimed Makalah. Medan: TPSDP FT
Unimed.
Stokes, P.M .. 1986. Total Job Training. New York: American Management
Assosiation.
Sudibyo, B .. 2005. Sambutan Menteri Pendidikan Nasional pada Peringatan
Hari Guru XII Tangga/ 25 November 2005. Jakarta: Mendiknas.
Sudjana, N .. 1989. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Altabeta.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Nugraha. 2000. Pelaksanaan Penilaian Jabatan Fungsional Guru dan
Pengaruhnya terhadap Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar. Tesis.
Bandung: PPS UPI.
Suit, Jusuf. 1996. A.~pek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Supardi, Edih. 2005. Kinerja Guru Kejuruan SMK Negeri I Kalasan Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:
PPS
UniversitasNegeri Yogyakarta;.
Supriadi, Dedi. 1996. Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan lptek.
Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winamo. 1994. Pengantar Penelitian 1/miah. Bandung: Tarsito.
Surya, Mohamad. 2003 . Percikan Perjuangan Guro. Semarang: Aneka Ilmu.
Tilaar, H. A R.. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan, Pengantar
Pedagogik Transformatifuntuk Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Waluyo, Hari. 2004. Hambatan Kultural dalam Pelaksanaan Kurikulum 2004. Internet: 25 Februari 2004.
Wexley, K. N . and Yuki, G. A .. 1990. Organizational Behavior and Personal
P:Jychology. Home Good lllionis: Richard Irwin Inc.
Whitemore. 1997. Coaching for Performance - Seni Mengarahkan untuk
Mendongkrak Kinelja. (Terjemahan Dwi Helly Pumomo). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Winardi, J.. 2001. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Yunita, Ema. 2005. Huhungan Antara Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi
Kerja Dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Binjai. Tesis.
Medan: PPS Unimed.
Zamroni, Widyowatie. 2004. Refleksi Pelaksanaan KBK pada Tingkat Sekolah