• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB II"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk itu dalam memahami pokok-pokok persoalan akanpenelitian ini. Di wilayah Sidorejo (Salatiga). Margosari 1, RT 3 khususnya, menyangkut dengan perilaku menyimpang atau tindakan penyimpangan. yang dilakukan mahasiswa (Perantau) dalam komunitas RT, perlu ada pendekatan teori yang tepat. Sesuai masalah yang akan diteliti, dalam pembahasan bab ini akan dikemukakan pendekatan-pendekatan teoritis yang berkaitan dengan masalah tersebut. Juga penulis mengakui bahwa menyangkut dengan perilaku menyimpang berkaitan dengan konflik kelompok sudah lumayan banyak di angkat oleh para peneliti sebelumnya. Yang di sebabkan karenamengkomsumsi minuman keras. Sedangkan disini penulis akan meneliti menyangkut dengan perilaku menyimpang spesifiknya lebih pada mahasiswa yang tidak taat pada aturan kos dan RT.

(2)

13

Mengkaji akan persoalan serupa di atas menjadi hal menarik yang ada dalam lingkup ruang interaksi sosial (masyarakat), karena berkaitan dengan fenomena sosial individu antar individu atau individu antar kelompok ataubeberapa individu dengan kelompok masyarakat. Sama halnya dengan kasus penelitian ini berkaitan dengan perilaku mahasiswa dalam komunitas sosial (masyarakat RT), sehingga seperti apa yang di katakan Mead bahwa manusia sebagai makhluk kreatif. perlu di ketahui maksudnya , Bahwa manusia itu tidak saja mampu menciptakan produk – produk fisik yang merupakan bagian dari kebudayaan, peradaban, dan peninggalan – peninggalan yang masih dinikmati semua pelaku kehidupan, tetapi jauh lebih penting dari itu. Ketika manusia mampu menciptakan kehidupan sosial mereka sendiri plus pernik – pernik, ia melakukan proses interaksi dengan sikap positif. Proses interaksi yang di nilai antar sesama katakanlah menyimpang dari nilai dan norma dalam arti berdampak negatif (Rachmad, 2008). Dari hasil respon manusia itu sendiri seperti yang dimaksud dalam kasus penelitian ini antara masyarakat sebagai perespon pada mahasiswa yang ada dalam lingkungan sosial yang sama yaitu komunitas RT.

Setiap manusia atau dalam hal ini yang di sebut dengan masyarakat itu sendiri dengan kondisi dan tuntutan hidup secara pola sosiologis manusia itu sendiri dengan tuntutan. tanpa ia sadari tindakan untuk berinteraksi sebenarnya sudah menjadi budaya

(Kultur) dalam kehidupan sosial yang begitu nyata jadi kemudian hal tersebut tidak dapat

(3)

14

Maupun itu bahasa lewat percakapan atau gerakan – gerakan yang lain menyangkut dengan hal fisik yang memulai dari Diri (Self), secara khususnya dan menyangkutdengan konsep ini juga yang sementara coba di bangun lewat teoritis Mead itu sendiri. di sanalah manusia atau individu yang lebih besar di kenal sebagai(society) masyarakat dengan sendirinya akan memutuskan sesuatu dengan Mind (Pikiran) yang di miliki seperti apa yang menjadi proses pengkajian sosial oleh Mead itu sendiri. Dengan proses pendekatan teoritis ini yang kemudian akan menjadi pandanganmendasar penelitian dalam menyikapi persoalan penelitian tentang perilaku mahasiswa yang di jadikan respon lewat (Mind) Pikiran sekelompok masyarakat di dalam komunitas RT, tindakan atau sebuah perilaku yang terjadi pada kehidupan beberapa mahasiswa ini di mulai dari suatu tindakan beberapa individu dan individu lain. Dengan penilaian warga masyarakat pada mahasiswa atas dasar sebuah permasalahan yaitu:

(1). Sekelompok mahasiswa sebagian besar kurang bersikap toleransi pada aturan yang ada di Kos/RT.

(2). Dan selain dari ketidak taatan dalam menyikapi peraturan yang ada dalam lingkungan masyarakat RT dan juga Kos (Pemondokan), mahasiswa juga cenderung kurang membuka diri dalam bersosialisasi dengan warga.

(4)

15

yang kemudian seperti hal dalam penelitian ini terkait dengan fenomena mahasiswa melalui pandangan warga terhadap mahasiswa pada umumnya permasalahan di mulai dari beberapa orang dan meramba cenderung lebih besar karena saling mempengaruhi tanpa di sadari tindakan yang sama kerap di lakukan oleh beberapa dari mahasiswa. Tindakan dari sebagian mahasiswa ini menurut warga RT 3 cenderung sangat tercela pada nilai, norma dan budaya yang ada dan di sebut sebagai sebuah perilaku yang terlihat sangat menyimpang.

2.1. Perilaku Menyimpang

Perilaku adalah sebuah tindakan positif atau negatif, yang di lakukan oleh individu atau sekelompok orang. Terjadi pada sebuah lingkungan yang di mana ia berada. Perilaku atau tindakan merupakan asal kata, dari sebuah kata tindak atau menindak, tindak yang berarti : bias sebagai sebuah langkah, perbuatan. Sedangkan kata menindak yang berarti : mengambil tindakan bisa secara positif maupun negatif (Novianto,2008). Perilaku atau sebuah tindakan juga di kenal sebagai cara berpikir seseorang yang mengarah pada diri individu maupun kelompok dalam tingkatan organisasi pula bermasyarakat, bahwa dalam prinsip psikologi sosial misalkan bahwa kemudian yangsangat penting bisa dikatakan bahwa masing-masing manusia berbeda dilihat dari tindakan atau perilaku yang ada. Misalnya, setiap orang yang berbeda memilikikeunikan persepsi, kepribadian serta pengalaman hidup(Gibson,1996).

(5)

16

tindakan atauaksimanusia yang jelas secara faktual tindakan atau aksi tersebut selalu nyata terjadi dalam struktur sesuai analisis sosial.

Seperti apa yang di katakan seorang tokoh sosiolog seperti Talcott Parsons; bahwa manusia memiliki unsur berkesadaran, berkemauan, dan berkelakuan, yang selalu beradapada posisi sentral (Veeger, 1993). Secara fungsionalisme dan strukturalisme itu sama dalam menempatkan prioritas objek diatas subjek atau dalam pengertian tertentu, keutamaan struktur diatas aksi dan kemudian konsep atau Hal serupa ini seperti yang dirumuskan oleh Mead terkaitmasalah asal-usul social bagi kesadaran refleksif (Giddens, 2009).

Berkaitan dengan perilaku mahasiswa dalam komunitas social yang di mulai dari I dan MeSebagai, Contoh: mahasiswa yang hidup berdampingan dengan komunitas masyarakat yangada di “Margosari 1” RT 3, fakta atau sesuai dengan realitas yang di lihat olehmasyarakat. Bahwa, mahasiswa setempat sebagian besar tidak mentaati aturan yang di berlakukan dalam lingkungan tersebut. Sehingga tindakan sendiri akan muncul dalam lingkungan sosial secara spesifik akan berdampak positif atau negatif, jika secara bermasyarakat dalam pemikiran Mead, pengaruh utama adalah Me “Aku”. Untuk itu Aku

inilah yang punya pengaruh untuk menentukan tindakan itu akan terjadi secara positif atau negatif (Ritzer, Douglas. 2008).

(6)

17

kepada Me “Aku” atau pula individu itu sendiri. Untuk itu berkaitan dengan Tindakan, Diri, Simbolikdan Masyarakat.Penulis mencoba untuk mengkaji berdasarpada pendekatan teorinya Mead. Penulis juga akan lebih teliti dalam mengkaji pendekatan teoritis George Herbert Mead, dan selanjutanya menyangkut dengan Perilaku atau Tindakan yang akan penulis mencoba untuk mempelajari memahami dari sumber konsep Talcott Parsons tetapi bukan berarti penulis akan mengkaji pada umumnya konsepnya Parson. Di sini penulis kemudian mencoba membangun bangunan berpikir untuk memecahkan masalah lewat perspektif – perspektif dari George Herbert Mead melalui sebuah tindakan individu

dalam kelompok sosial.

(7)

18

Untuk itu kembali dikaji perilaku mahasiswa yang hidup dan berinteraksi dalam masyarakat. Yaitu, di dalam komunitas sosialyang berada pada sebuah RT menyangkut dengan tindakan. kalau di lihat dalam pemikiran Parsons adalah sebuah penyesuaian diri, pencapaian tujuan, persaingan dan penanganan nilai, norma dan budaya.

Berkaitan denganstruktur sistem tindakan umum yang di sana ada sistem kultur, sosial, kepribadian dan perilaku. bahwa dalam sebuah organisasi masyarakat itu sendiri ada berbagai macam prinsip, dari masing-masing individu dalam mempertahankanhidup. Berdasarkan konsep yang di bangun oleh parsons. Kalau di lihat masalah empirik menyangkut dengan perilaku mahasiswa, yang berujung pada tindakan menyimpang “ di nilai sebagai sebuah hal yang negatif”. hal ini sangat berkaitan pula dengan skema yang

di bangun oleh Talcott Parsons, yang tidak terlepas dari sebuah kontrol yangada dalam komunitas masyarakat semisal (Soekanto,1990).

(8)

19

Semua mengarah pada tindakan fisik organis itu sendiri. Untuk itu berkaitan dengan masalah yang ada letaknya ada pada (respon)masyarakatdalam melihat fakta yang terjadi melalui perilaku mahasiswa yang ada pada sebuah komunitas sosial. sebagai

(respon) tindakan atau perilaku yang diungkapkan oleh masyarakat bahwa tindakan

mahasiswa adalah tindakan yang menyimpang lewat (respon) masyarakat. Mengapa, menyimpang karena mahasiswa pada umum yang berada di lingkungan tersebut tidak mentaati aturan yang di berlakukan oleh masyarakat melalui komitmen bersama di RT 3. Kalauanalisis sementara berdasarkan informasi yang disampaikan warga. Pada kegiatan harian yang penulis lakukan kemudian hal ini yang menjadi ajakan teoritis dalam Mead bahwa pemahamannya tentang tindakan itu bermunculan mulai dari individu itu sendiri entah kemudian tindakan itu baik atau buruk melalui pengaruh pikiran, diri dan interaksi sosialnya.

(9)

20 2.2. Mahasiswa

Mahasiswa adalah sekelompok pelajar yang menuntun ilmu di perguruan tinggi. Yang dikenalsebagai kaum Intelektual, juga di kenal sebagai filsuf-filsuf muda di abad kekinian. Dan perguruaan tinggi sendiri merupakan sebuah lembaga pendidikan yang memiliki nilai-nilai serta aturan yang menyatuhkan dan bersifat mengikat diantara kelompok mahasiswa yang ada. Disana mahasiswa atau kelompok intelektual ini di tuntun agar dapat mendukung akan sebuah sistem nilai, norma, kultur (budaya). terkait dengan konsep yang dapat mempengaruhi dan akan membentukkan sebuah tingka - laku mahasiswa. Penulis ketahui jelas pada saat ini akan melihat tindakan atau perilaku mahasiswa pada sebuah komunitas RT, mahasiswa yang ada adalah pada umumnya mahasiswa rantau yang merupakan mahasiswa yang kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana yang berasal dari daerah masing-masing.

(10)

21 2.3. Komunitas Sosial

Komunitas Sosial tersebut merupakan sebuah lingkungan di mana ada masyarakat.yang memiliki kuasa dalam menghidupkan kehidupan secara berkeluarga maupun bertetangga. Komunitas juga tidak terlepas dari sebuah pengertian yang mengartikan sebagai suatu lingkungan yang terlembaga. Lingkungan yang memiliki keteraturan hidup antar sesama masyarakat yang berada pada lingkungan tersebut. Dalam masyarakat sendiri sangat di butuhkan yang namanya sebuah proses kerjasama atau pula proses asosiatif, perlu di ketahui bahwa proses asosiatif merupakan suatu kerjasama antara orang peroragan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama adalah unsur terpenting dalam kehidupan masyarakat, sebab melalui kerjasama akan tercipta keserasian dalam interaksi sosial (Widiarto, 2000).

(11)

22

Mead mempunyai sejumlah pikiran mengenai atau tentang pranata sosial (sosial institutions). Secara luas, Mead mendefinisikan pranata sebagai tanggapan bersama dalamkomunitas atau kebiasaan hidup komunitas (Ritzer,2004). Warga dalam artian disini adalah sebuah komunitas masyarakat yang hidup dan selalu berinteraksi antarayang satu dengan yang lain atau pula warga masyarakat yang di kenal dengan sebuah sistem yang terintegrasi dari struktur dan fungsi sosial (Mantra, 1985). kita sadar karena dalam sistem sendiri manusialah yang dapat mengubah semua situasi sosial yang nyata dalam ruang lingkup sosial.ini yang terlebih dulu di simak dengan mengunakan pendekatan masalah empirik yang ada. berkaitan dengan teoritis yang di maksud, untuk lebih jauh lagi akan di bahas pada pokok-pokok pembahasan selanjutnya.

Masalahnya seperti apa yang penulis ceritakan diawal (BabI). penulis akan mencoba menelah berdasarkan konsep teoritis yang ada, berjalan dari idealisasinya Mead. Dalam mengupas akan teoritikalnya mengenai, Diri (Self), Tindakan, Simbolik. Kalau di lihat dalam masalah yang ada terkait dengan perilaku yang di lakukan oleh sebagian mahasiwa mengenai dengan tindakan negatif, berdasarkan respon masyarakat. Juga tambahan pendekatan teoritis yang coba di lihat dari kajiannya Mead.

Penulis akan mencoba menganalisis sebaik mungkin dalam menelah masalah penyimpangan dalam tahapan yang ada. Penulis meneliti menyangkut dengan perspektif

metode sosiolgi penyimpangan. hal ini sangatlah modern tetapi ada masih banyak teoritis

(12)

23

Referensi

Dokumen terkait

KEY WORDS: Batteries swapping, electric vehicles, electric vehicles range anxiety, charging behaviour, shortest path algorithm problem, movable charging

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Pada saat berada dalam keadaan flow , individu akan merasa bahwa kemampuan yang ia miliki mampu menyelesaikan tuntutan aktifitas yang tengah ia lakukan, mengetahui

Berdasarkan hasil evaluasi prakualifikasi pada pekerjaan DED Kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Kampar, telah didapatkan hasil 5 (Lima) daftar pendek

Pada Tahun 2004, UAN juga banyak mendapat kecaman dari berbagai kalangan masyarakat bahkan ada sebagian besar anggota DPR tidak menyetujuinya, ketidaksetujuan

Pendapat banyak orang yang mengatakan bahwa tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran nabi Isa, namun hal itu adalah rekayasa dari Kaisar Romawi atau yang

Meskipun Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan (Mendikbud) telah merubah konsepsi UN yang sebelumnya sebagai penentu kelulusan kini tidak menjadi penentu kelulusan, namun Ilusi

Dengan keadaan tersebut, maka dimungkinkan masih banyak masyarakat Pekuncen yang menggunakan tumbuhan sebagai bahan tambahan pangan.Masyarakat Pekuncen dalam