BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari data yang diperoleh maka hasil penelitianpun didapat dan diskusisnya telah di bahas pada Bab IV. Hasil tersebut tentunya akan diberikan sumbangan dan manfaat yang berarti bagi subjek dan penulis. Tidak menutup kemungkinan penelitian ini jauh dari kesempurnaan, sehingga dalam bab ini penulis juga akan memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa pola asuh otoriter dan konsep diri secara simultan mempunyai pengaruh terhadap perilaku agresif remaja siswa SMA Negeri 4 Ambon. Selain itu, berdasarkan hasil analisis maka ada perbedaan jenis kelamin terhadap perilaku, dimana laki-laki cenderung lebih bersikap agresif dibandingkan perempuan.
5.2 Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat dirumuskan saran sebagai berikut:
5.2.1 Siswa Sebagai Subjek Penelitian
1. Siswa diharapkan taat dan patuh pada tata tertib sekolah, patuh dan taat pada nasihat orang tua, tidak memanfaatkan kegiatan di sekolah untuk hal-hal yang negatif, sehingga anak tidak berperilaku agresif. 2. Dapat merespon dengan baik dan benar asuhan yang diterapkan
3. Perlu mengembangkan konsep diri baik siswa laki-laki maupun perempuan, karena dengan konsep diri yang baik maka mereka akan dengan mudah membanguan suatu hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
5.2.2 Orang Tua
Dalam penelitian ini membuktikan bahwa peran pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada perilaku anak. Pola asuh yang baik adalah pola asuh yang mengedepankan antara kasih sayang dan kehangatan yang Seimbang. Anak yang di asuh oleh orang tua yang otoriter akan cenderung berperilaku agresif. Jadi di sarankan kepada orang tua untuk tidak mendidik atau mengasuh anak dengan menggunakan kekerasan atau otoriter.
1. Agar konsep diri anak terbentuk dengan baik, hendaknya orang tua selalu mengadakan pengawasan terhadap aktivitas anak terutama dalam belajar, misalnya dengan berkomunikasi dengan anak, mengingatkan anak, memberi motivasi dan menyediakan fasilitas belajar yang memadai.
2. Orang tua jangan sampai memaksakan kemauan anak, sehingga anak dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki dengan wajar, termasuk dalam hal ini anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas.
3. Sebaiknya orang tua tidak membebaskan anak tanpa kontrol, sehingga anak tidak terkendali dan berbuat seenaknya.
5.2.3 Pihak Sekolah
Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk perilaku siswa. Pihak sekolah wajib membekali siswa dengan ketrampilan yang menunjang pendidikan, serta pemahaman yang baik akan menghindarkan siswa dari permasalahan seperti tawuran dan lain-lain.
1. Adanya penerapan aturan dan pengawasan yang bijak dari sekolah dalam pemberian izin membawa perangkat elektronik seperti gadget, smartphone, dan lain-lain, sehingga tidak menimbulkan perilaku agresif siswa.
2. Agar konsep diri anak terbentuk dengan baik, hendaknya dalam memberikan bimbingan disesuaikan dengan bakat dan kemampuan masing-masing anak.
3. Untuk lebih dapat memahami kepribadian masing-masing siswa, hendaknya selalu mengadakan kerjasama dan komunikasi dengan orang tua murid, sehingga nantinya akan lebih mudah dalam menangani permasalahan yang dihadapi siswa.
4. Hendaknya melakukan penyuluhan kepada orang tua supaya tidak keras atau otoriter dalam mendidik anak. Hal tersebut dilakukan supaya anak tidak berperilaku agresif baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.