• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 BINJAI T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 BINJAI T.P 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN MODEL

PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNINGDALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI

SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 BINJAI TP. 2013/2014

Oleh:

Tetra Agustina Situmorang NIM 4103141079

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memneri rahmat dan karuniaNya serta memnerikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi yang nerjudul “Pernedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pemnelajaran Role Playing dan Model Pemnelajaran Problem Based Learning dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai T.P 2013/2014.” Skripsi ini disusun senagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Inu Dra. Adriana Y. D. Lnn. Gaol, M.Kes selaku dosen pemnimning skripsi yang telah nanyak memnerikan nimningan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Inu Dra. Melva Silitonga, M.S, Dra. M. Sinamnela, M.Si, Drs. Hudson Sidanutar, M.S senagai dosen penguji yang telah memnerikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd selaku Dosen Pemnimning Akademik, Bapak Drs.H.Tri Harsono, M.Si selaku ketua jurusan niologi dan kepada seluruh napak dan inu dosen serta staf pegawai jurusan niologi FMIPA Unimed yang telah memnantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Agus Erwin Siregar, MM senagai kepala sekolah, Bapak Drs. Adresta Pinem, M.Si selaku PKS 1 dan Inu Meteh Muli Sitepu, S.Pd senagai guru niologi di SMA Negeri 4 Binjai yang telah memnantu selama penelitian ini.

(3)

vi

Setya P Pasarinu, S.Pd (Guru Pamong PPLT SMA N 1 Silaen) yang telah mengasihi, memnimning, mendoakan, memnerikan dukungan moral dan material selama penyelesaian studi.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahanat-sahanat ternaikku Siska Juliani Sitohang, Mayar Indah K Sinurat, Evflinda Muarty, Endang Kacarinu, Penri Haloho, Maria Purna, Lasria Sihomning, Manganju Manik, IJLK BIO DIK A (Ilham, Jhanwadi Sinurian, Lukas Pardosi, Kairum Umam), Nurhaida Purna, Lilis Siallagan, Sandro Gurning, Yessi M Situmorang, Novia Sihomning, Dahlia Simangunsong, Batista Aripalo Samosir, teman-teman PPLT 2013 ( Posko Silaen ) terkhusus nuat Maria Krisnauli Manik (Pen.Bahasa Indonesia 2010), Jusni Sitorus (Pend. Kimia 2010), Fenni Pangganean (pend. Fisika 2010), Risna Simalango (Pend. Kimia 2010), Emilia Manalu (FIK 2010), Rianti Gultom, Kristian Sihomning, Boy Siahaan, adik Merri Sinurat, Mey, Rukun, teman-teman Biologi DIK A 2010, dan teman-teman satu PS (Gresya Hutanarat EKS 2010, Aswin Irawan DIK C 2010, Safrida DIK B 2010, Susi Sinaga ND 2010, Fitri ND 2010) yang telah memneri semangat dan motivasi kepada penulis.

Penulis telah nerupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih nanyak kelemahan naik dari segi isi maupun tata nahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang nersifat memnangun dari pemnaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini nermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis,

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN MODEL

PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNINGDALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 4 BINJAI TP. 2013/2014

Tetra Agustina Situmorang (NIM.4103141079)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing dan model pembelajaran Problem Based Learning dalam implementasi kurikulum 2013 pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai TP. 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes objektif 25 soal dari 50 soal yang telah diuji validitasnya. Data penelitian ada dua macam yaitu dalam bentuk data kualitatif (aktivitas siswa) dan data kuantitatif (hasil belajar). Data aktivitas disajikan dalam bentuk persentase aktivitas secara individu dan secara klasikal yaitu untuk kelas yang diajar denganRole Playing memiliki hasil belajar pada ranah afektif sebesar 77 dan pada ranah psikomotorik sebesar 75,3, sedangkan kelas yang diajar dengan Problem Based Learningmemiliki hasil belajar pada ranah afektif sebesar 75 dan pada ranah psikomotorik sebesar 73,6. Data hasil belajar kognitif diawali dengan uji normalitas dan homogenitas. Data yang sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik dengan uji t pada taraf signifikan α = 0,05. Rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif kelas Role Playing adalah 85 sedangkan kelas Problem Based Learning adalah 80,5. Peningkatan hasil belajar kelasRole Playingsebesar 45,7 sedangkan kelasProblem Based Learningsebesar 39,8. Jadi, perbedaan peningkatan hasil belajar kedua kelas sebesar 5,90. Dari hasil uji t(1-1/2 α) diperoleh thitung > ttabel ( 2,29 > 1,99) yang berarti Ho ditolak sekaligus menerima Ha yang berarti ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing dan model pembelajaran Problem Based Learning dalam implementasi kurikulum 2013 pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai TP. 2013/2014.

(5)

iv

DIFFRENCE OF STUDENT LEARNING OUTCOMES USING LEARNING MODELROLE PLAYINGAND LEARNING MODELPROBLEM BASED

LEARNINGIN THE IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 IN THE SUBJECT MATTER IN HUMAN EXCRETORY

SYSTEM IN CLASS XI IPA SMA NEGERI 4 BINJAI ACADEMIC YEARS 2013 /2014

Tetra Agustina Situmorang (4103141079)

ABSTRACT

This study aimed to determine differences in student learning outcomes are taught using learning modelRole Playingand learning modelProblem Based Learningin the implementation of curriculum 2013 on the subject matter of the human excretory system in class XI IPA SMA Negeri 4 Binjai TP. 2013/2014. This research is experimental research. The instruments used in the study is an objective test of 50 questions 25 questions that have been tested validity. There are two kinds of research data in the form of qualitative data (student activity) and quantitative data (learning outcomes). For activity data are presented as a percentage of individual activity and that is to the classical class taught by role playing activity in the affective domain by 77 and the psychomotor domains of 75,3 while the class is taught by Problem Based Learning activity in the realm of 75 affective and psychomotor domains amounted to 73,6. For learning outcomes data begins with tests of normality and homogeneity. With the data that has been normally distributed and statistically homogeneous then tested by t test with significance level α = 0,05. Average class learning outcomesRole Playingis 85 while the class Problem Based Learning is 80,5. Increased Role Playing classroom learning outcomes is 45,7, while class Problem Based Learning is 39,8. So, differences in improvement of learning outcomes for both classes is 5,90. From the results of the t test (1-1/2 α) obtained t> t table (2,29> 1,99). which means that Ho is rejected while accepting Ha which means there is difference in student learning outcomes are taught using learning model Role Playingand learning model Problem Based Learning in the implementation of curriculum 2013 on the subject matter of the human excretory system in class XI IPA SMA Negeri 4 Binjai TP. 2013/2014 .

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHILIAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAIAN PISTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Peran 6

2.1.1.1. Konsep Peran 7

2.1.1.2. Tujuan Bermain Peran dalam Pembelajaran 8 2.1.1.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe 9

Bermain Peran

2.1.1.4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 10 Tipe Bermain Peran

2.1.2. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based 11 Learning)

2.1.2.1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis 13 Masalah (Problem Based Learning)

2.1.2.2. Tujuan Pengajaran Berdasarkan Masalah 14 2.1.2.2.a. Keterampilan Berpikir dan Keterampilan Pemacahan Masalah 14 2.1.2.2.b. Belajar Peranan Orang Dewasa yang Autentik 14

2.1.2.2.c. Menjadi Pembelajar yang Mandiri 15

2.1.2.3. Manfaat Pengajaran Berdasarkan Masalah

(Problem BasedLearning) 15

2.1.2.4. Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based 16 Learning)

(7)

viii

2.1.3.1. Pengertian Kurikulum 2013 17

2.1.3.2. Karakteristik Kurikulum 2013 19

2.1.3.3. Tujuan Kurikulum 2013 20

2.1.3.4. Keunggulan Kurikulum 2013 20

2.1.3.5. Implementasi Kurikulum 2013 21

2.1.3.5.1. Merancang Pembelajaran Efektif dan Bermakna 22

2.1.3.5.2. Mengorganisasikan Pembelajaran 24

2.1.3.5.3. Memilih dan Menentukan Pendekatan Pembelajaran 27 2.1.3.5.4. Melaksanakan Pembelajaran, Pembentukan kompetensi 28

dan Karakter

2.1.3.5.5. Menetapkan Kriteria Keberhasilan 31

2.1.3.5.6. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas 32

2.1.5. Penilaian Hasil Belajar Siswa 34

2.1.5. Materi Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia 35 2.1.5.1. Pengertian defekasi, ekskresi dan sekresi 35

2.1.5.2. Alat Ekskresi Manusia 36

2.1.5.2.1. Ginjal 36

2.1.5.2.2. Paru-paru 37

2.1.5.2.3. Hati 38

2.1.5.2.4. Kulit 38

2.1.5.3. Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia 39

2.2. Kerangka Konseptual 39

2.3. Hipotesis 40

BAB III METODE PENELITIAN 41

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.1.1. Lokasi 41

3.1.2. Waktu 41

3.2. Populasi dan Sampel 41

3.2.1. Populasi 41

3.2.2. Sampel 41

3.3. Variabel Penelitian 41

3.4. Rancangan / Desain Penelitian 42

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 43

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data 43

3.5.2. Prosedur Penelitian 44

3.6. Instrumen Penelitian 47

3.6.1. Uji Validitas Test 47

3.6.2. Uji Reliabilitas Test 48

3.6.3. Uji Indeks (Tingkat) Kesukaran Soal 49

3.6.4. Uji Daya Beda (Indeks Diskriminan) Tes 49

3.7. Teknik Analisis Data 50

3.7.1. Uji Normalitas 50

3.7.2. Uji Homogenitas 51

(8)

ix

3.8. Analisis Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

4.1. Hasil Penelitian 54

4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 54

4.1.1.1. Validitas Tes 54

4.1.1.2 . Reliabilitas Tes 54

4.1.1.3. Taraf Kesukaran Soal 55

4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 55

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 55

4.1.2.1. Hasil Belajar Siswa Kelas EksperimenRole Playing 55 4.1.2.2. Hasil Belajar Siswa Kelas EksperimenProblem Based Learning 57

4.1.2.3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa 59

4.1.3. Uji Persyaratan Data 60

4.1.3.1. Uji Normalitas 60

4.1.3.2. Uji Homogenitas 61

4.1.3.3. Uji Hipotesis 61

4.2. Pembahasan 62

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN 66

5.1. Kesimpulan 66

5.2. Saran 67

(9)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. STntaks Pengajaran Berdasarkan Masalah 17 Tabel 2.2. KompetensT IntT SMA / Madrasah AlTyah 33 Tabel 3.1. RandomTzed Pretest-Postest Control DesTgn 42

Tabel 3.2. KTsT-kTsT Soal 43

Tabel 3.3. KrTterTa ValTdTtas Tes 47

Tabel 3.4. KlasTfTkasT AktTvTtas Belajar STswa 53 Tabel 4.1. NTlaT Rata-rata HasTl Belajar STswa KelasRole Playing 57 Tabel 4.2. NTlaT Rata-rata HasTl Belajar STswa KelasProblem Based

Learning 58

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Letak Organ Ginjal 36

Gambar 2.2. Struktur Paru-paru 37

Gambar 2.3. Organ Hati 38

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 46

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 70

Lampiran 2. RPP Pertemuan IRole Playing 75 Lampiran 3. RPP Pertemuan IIRole Playing 89 Lampiran 4. RPP Pertemuan IProblem Based Learning(PBL) 103 Lampiran 5. RPP Pertemuan IIProblem Based Learning(PBL) 118 Lampiran 6. Lembar 7erja Siswa pertemuan I (PBL) 134 Lampiran 7. Lembar 7erja Siswa pertemuan II (PBL) 137 Lampiran 8. Skenario Role Playing pertemuan I 141 Lampiran 9. Skenario Role Playing pertemuan II 148 Lampiran 10. Perhitungan Validitas Soal 154 Lampiran 11. eabel Perhitungan Validitas Soal 155 Lampiran 12. eabel r Product Moment 156 Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Soal 157 Lampiran 14. Perhitungan eingkat 7esukaran Soal 158 Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Soal 160 Lampiran 16. Analisis Varians Butir Soal 162 Lampiran 17. Instrumen Penelitian 163

Lampiran 18. 7unci Jawaban 170

Lampiran 19. Data Hasil Belajar Siswa 171 Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, SD, Varians Nilai Pretes dan

Postes Siswa 173

Lampiran 21. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas Data 177 Lampiran 22. Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas Data 180

Lampiran 23. Pengujian Hipotesis 183

(12)

xii

(13)

1

BAB B PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter (competency and cearacter based curriculum), yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Hal tersebut penting, guna menjawab tantangan arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, seperti adaptif terhadap berbagai perubahan.

Dalam implementasi kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal di antara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang kompak di antara para anggota tim. Kerjasama antara para guru sangat penting dalam proses pendidikan yang akhir – akhir ini mengalami perubahan yang sangat pesat (Mulyasa, 2013: 9).

(14)

2

masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan (Sudrajat, 2013).

Berdasarkan pendapat Mulyasa dan Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam implementasi kurikulum 2013, peneliti melihat ada perbedaan model pembelajaran yang dianjurkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya adalah model pembelajaran Role Playingmenurut Mulyasa bisa diterapkan dalam kurikulum 2013 dan model pembelajaran Problem Based Learning menurut Permendikbud No 65 Tahun 2013.

Menurut Mulyasa (2013: 11) keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dapat dilihat dari indikator – indikator perubahan sebagai berikut :

1. Adanya lulusan yang berkualitas, produktif, kreatif, dan mandiri. 2. Adanya peningkatan mutu pembelajaran.

3. Adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan pendayagunaan sumber belajar.

4. Adanya peningkatan perhatian serta partisipasi masyarakat. 5. Adanya peningkatan tanggung jawab sekolah.

6. Tumbuhnya sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara utuh di kalangan peserta didik.

7. Terwujudnya pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

8. Tercitanya iklim yang aman, nyaman, dan tertib, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan (joyfull learning). 9. Adanya proses evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan (continous

quality improvement)

(15)

3

pembelajaran aktif, memiliki dimensi pendidikan personal dan sosial sehingga dapat memotivasi siswa menemukan pengetahuan dan menyelesaikan suatu bentuk permasalahan dalam suatu bentuk kerjasama sosial.

Berdasarkan pendapat Nurhalimah tentang model pembelajaran Role Playing, maka peneliti memilih model pembelajaran Role Playing yang diharapkan dapat mewujudkan lulusan yang berkualitas, produktif, kreatif dan mandiri serta membentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan didalam implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran biologi.

Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan memecahkan masalah. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah memiliki beberapa kelebihan/keunggulan yaitu: (1) Dapat membuat pendidikan dan sekolah menjadi relevan dengan kehidupan, (2) Membuat siswa menjadi terbiasa untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, dan (3) Dapat merangsang perkembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan aktivitas mental (Ngena, 2010: 3).

Berdasarkan pernyataan diatas tentang model pembelajaran Problem Based Learning, maka peneliti memilih model pembelajaran Problem Based Learningyang diharapkan dapat mewujudkan lulusan yang berkualitas, produktif, kreatif dan mandiri serta membentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan didalam implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran biologi.

(16)

4

1.2. Bdentifikasi Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran bermain peran (role playing) dan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) belum pernah diterapkan oleh guru biologi di sekolah tersebut.

2. Hasil belajar biologi yang masih rendah yang salah satunya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

3. Aktivitas belajar siswa terutama pada mata pelajaran Biologi masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing dan Problem Based Learning pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai TP. 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotorik) yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) pada materi Sistem Eksresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai?

2. Bagaimana hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotorik) yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi Sistem Eksresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai?

(17)

5

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) pada materi Sistem Ekskresi pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai.

2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai.

3. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai.

1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan tentang penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

2. Guru

Memberikan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kurikulum 2013.

3. Siswa

a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar b. Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran biologi,

(18)

66

BAB B

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pengujian dapat diamnil kesimpulan senagai nerikut :

1. Hasil nelajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pemnelajaran Bermain Peran (Role Playing) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai diperoleh rata-rata nilai pada ranah kognitif senesar 85 dengan katagori naik, rata-rata nilai pada ranah afektif senesar 77 dengan katagori naik dan rata-rata nilai pada ranah psikomotorik senesar 75,3 dengan katagori naik.

2. Hasil nelajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pemnelajaran Pemnelajaran Bernasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Binjai diperoleh rata nilai pada ranah kognitif senesar 80,5 dengan katagori naik, rata-rata nilai pada ranah afektif senesar 75 dengan katagori naik dan rata-rata-rata-rata nilai pada ranah psikomotorik senesar 73,6 dengan katagori naik.

(19)

67

5.2. Saran

1. Bagi guru niologi umumnya dan guru di SMA Negeri 4 Binjai khususnya dapat mempertimnangkan penggunaan model pemnelajaran Bermain Peran (Role Playing) untuk diajarkan pada materi sistem ekskresi manusia dalam implementasi kurikulum 2013.

2. Karena populasi dalam penelitian ini ternatas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengamnil populasi yang lenih luas pada semua tingkatan kelas dengan demikian kesimpulan yang diamnil tidak ternatas nerlakunya.

(20)

68

DAFTAR PUSTATA

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Armayanti., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kleas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Aryulina, D., Choirul, M., Syalfinaf, M., dan Endang, W.W., (2007),Biologi SMA dan MA Kelas XI,Penerbit Esis, Jakarta.

Astika, Urip, Suma, dan Suastra., (2013), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPAVolume 3, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Damanik, C., (2013),Kurikulum 2013, http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/0 8/08205286/Kurikulum.2013. ( Diakses tanggal 20 januari 2014).

Erlina., (2013), Pemanfaatan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningktakan Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Merbau, Jurnal PTKISSN 2301-6779,LPM Unimed dan AGFI,Medan.

Fahrurazi, (2011), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar,JurnalISSN 1412-565X, UPI, Bandung.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasisa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Ngena, R., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Sub Materi Penginderaan Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Perbaungan Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hermina, M., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Tipe Bermain Peran (Role Playing) Pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kisaran, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Larasati,T., (2012), Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan

(21)

69

IPA SMA Negeri 4 Binjai Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Mulyasa, E., (2013), Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Nurhalimah., (2009), Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Melalui Pendekatan Berbasis Problem (Problems Based Approach) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 Sma Al Islam I Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pratiwi, D.A., (2007),Biologi untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Rusyan, (2003),Belajar Efektif, Penerbit Tarsito, Bandung.

Saraswati, L. S, (2003), Upaya Menumbuhkan Keberanian Siswa untuk Mengajukan Pertanyaan dan Mengamukakan Gagasan Melalui Model Latihan Inkuiri.Tesis pada program Pascasarjana UPI Bandung : UPI Press. Sianturi, M., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

(Problem Based Learning) Pada Sub Materi Pokok Organ Reproduksi Manusia, Gametogenesis, Menstruasi, dan Alat Kontrasepsi Di Kelas XI IPA SMA Swasta Parulian 1 Medan Tahun Pengajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Sipayung, Mariaty dan Zulkifli Simatupang., (2012),Statistika, FMIPA UNIMED, Medan.

Sudjana, (2005),Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudrajat, A.,(2013), Pendekatan Saintifik Ilmiah dalam Proses Pembelajaran,

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatan-saintifikilmiah-dalam-proses-pembelajaran/. (Diakses tanggal 13 Maret 2014).

Sudrajat, A., (2013), Permendikbud Tentang Kurikulum 2013, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/06/21/download-permendikbud-tentang-kurikulum-2013. (Diakses tanggal 13 Maret 2014).

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Nasional Sains & Teknologi V Lembaga Penelitian Universitas Lampung 19-20 November

Analyses using nitrogen adsorption-desorption, transmission electron microscopy (TEM), X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscopy (SEM) and energy dispersive X-ray

Rencana Strategis Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 Kota Mojokerto ini disusun dengan MAKSUD untuk memberikan arah

Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dapat dengan mudah diakses dari kedua kecamatan tersebut, didukung harga lahan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan lahan

Pada penelitian ini terdapat penurunan kadar etanol, sehingga penelitian ini sudah mencapai kondisi optimum dan jika fermentasi sudah mencapai waktu optimum maka,

Rekomendasi perbaikan yang diberikan berdasarkan analisa waste dengan 3 terbesar dan perhitungan takt time adalah menerapkan 5S, menerapkan forecasting, penambahan fasilitas

Budaya korporasi dibedakan dari budaya kerja, meskipun harus diakui bahwa usaha diferensiasi ini belum sepenuhnya dapat menjelaskan kerancuan yang sering dihadapi

Hasil dari uji BJND diperoleh bahwa notasi perlakuan pada kelompok K1 (a) berbeda dengan notasi perlakuan pada kelompok K2, K4, dan K5 (b) dan K3 (c) yang berarti kadar