• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Strategi Jigsaw Dalam Pembelajaran Ips Materi Pranata Sosial Masyarakat Kelas Viii Smp Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Strategi Jigsaw Dalam Pembelajaran Ips Materi Pranata Sosial Masyarakat Kelas Viii Smp Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia “sangat memprihatinkan” Data

UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) yaitu di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutanke 120 (1996), ke 105 (1998), danke 109 (1999). Menurut Survey Political and Economic Risk Consultant kualitas pendidikan di Indonesia di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2002), Indonesia memiliki daya saing rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke 37 dari 57 negara yang di survei di dunia (Subadi, 2009: 89). Masalah sistem pengajaran atau pendidikan formal yang mencakup masalah antara lain: masalah yang berhubungan dengan bahan pelajaran, masalah metode mengajar, alat pelajaran pada sistem kelas menjadi penting, organisasi situasi balajar mengajar menjadi penting, tidak semua murid menjadi aktif dalam sistem kelas (Suardi, 1984). Pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas ada beberapa hambatan dan masalah yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi kurang efektif yang kemudian akan berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa.

(2)

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan struktur kelompok bersifat heterogen (Majid, 2013).

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif di mana peserta didik belajar dan berkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997 (Yamin, 2013)). Melalui penggunaan strategi jigsaw diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada saat proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

(3)

keluarga dama pembentukan kepribadian dan bencana yang timbul akibat pranata sosial yang tidak dipatuhi. Pranata soaial dalam masyarakat membahas tentang sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan-tindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia, maka dapat menimbulkan salah satu bencana yaitu bencana sosial.

Salah satu risiko bencana sosial yang dapat menimbulkan korban jiwa dalah bencana konflik sosial. Risiko bencana konflik sosial sperti disajikan dalam gambar 1.1 peta kerentanan konflik sosial di Jawa Tengah. Konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Kenyataan di lapangan bahwa sebagian besar guru di SMP Negeri 2 Sawit masih menggunakan metode konvensional atau ceramah pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi sementara bahwa peserta didik kurang termotivasi dalam memahami materi pelajaran disebabkan oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh para guru masih konvensional.

Sehubungan dengan uraian di atas strategi pembelajaran yang masih konvensional yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, keberhasilan belajar siswa kurang optimal. Atas kesenjangan tersebut maka peneliti memberikan solusi dengan mengadakan penelitian berjudul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PRANATA SOSIAL

MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN

(4)

Pati

1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000 Badan Informasi Geospasial

2. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 112°30'0"

(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Kondisi siswa di SMP Negeri 2 Sawit sebagai subyek pembelajaran memiliki partisipasi belajar yang rendah, yakni kurang mampu menyusun pertanyaan atau memahami dalam penguasaan materi.

2. Kondisi belajar yang masih di dominasi siswa tertentu, siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena metode kurang menarik) dan sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar mengajukan pertanyaan dan menjawab soal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah peneliti ini perlu pembatasan masalah. Adapun pembatasan-pembatasan tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit

2. Penelitian difokuskan pada pembelajaran IPS pada materi Pranata Sosial dalam Masyarakat

3. Mengetahui efektivitas penggunaan strategi jigsaw

D. Perumusan Masalah

Bagaimana efektivitas penggunaan strategi jigsaw dalam pembelajaran IPS pada materi Pranata Sosial dalam Masyarakat peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit tahun ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

(6)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat baik bersifat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran IPS, umumnya pada peningkatan mutu pendidikan IPS melalui penggunaan strategi jigsaw

b) Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan strategi jigsaw

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Siswa SMP Negeri 2 Sawit

Siswa dapat termotivasi untuk berani mengemukakan pendapatnya dengan cara bertanya dan dapat menguasai materi pelajaran. Siswa akan lebih aktif dan mereka mampu dalam memahami materi pelajaran, siswa dapat berbagi pengalaman melalui kegiatan pembelajaran.

b) Bagi Guru SMP Negeri 2 Sawit

Kondisi belajar yang masih di dominasi oleh siswa tertentu, siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena metode kurang bervariasi) dan sebagian besar siswa kurang termotivasi dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.

Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa termotivasi dan bersemangat dalam memahami materi pelajaran.

(7)

c) Bagi Sekolah SMP Negeri 2 Sawit

Gambar

Gambar 1.1 Peta Kerentanan Konflik Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, tipologi inovasi gerakan sayang ibu di Kabupaten Klaten merupakan inovasi administratif untuk inovasi Antar Bumil Minta Ampo, yang dibuktikan dengan adanya pengenalan

Thus, this research was carried out to investigate the strategies trained by the instructor of the TOEFL listening section in teaching non-English University

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas. tentang pengelolaan sekolah efektif studi

[r]

6. Teman-teman D3 Perpustakaan angkatan 2015, kalian memang hebat 8.. Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Veteran Bangun Nusantara. Fakultas Ilmu Sosial dan

Interaksi antara trofik kedua (serangga fitofag) dengan trofik ketiga (musuh alami) pada lahan kedelai dengan perlakuan teknik pengelolaan hama kimiawi menghasilkan 26 tautan

Hal ini menunjukkan nilai pengembangan tebal papan tidak dipengaruhi oleh peningkatan kadar semen, sehingga untuk efisiensi maka sebaiknya diambil komposisi A

for the Allied Powers to the Government of Japan as of the opening of business on the said date hereinabove ュpョエゥッョセ、@ セィ。エ・カ・イ@ イゥァィエセ@. and