• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK PENGENALAN WARNA PADA SISWA TK JOIN EDUCATION CENTER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK PENGENALAN WARNA PADA SISWA TK JOIN EDUCATION CENTER."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

UNTUK PENGENALAN WARNA PADA SISWA TK JOIN

EDUCATION CENTER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RIJON PARMAN SIREGAR

NIM: 071222610056

PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2013

Penulis

Rijon Parman Siregar

(3)
(4)
(5)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini Diajukan oleh Rijon Parman Siregar, NIM 071222610056 Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Program Studi Pendidikan Seni Rupa / S-1 Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Memperolehgelar

Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian

Medan, April 2014 Ketua,

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum.

NIP. 19641207 199103 2 002 _______________________

Sekretaris,

Drs. Anam Ibrahim, M.Pd.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan karunianya, senantiasa melindungi dan membimbing setiap

langkah penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Pengenalan

Warna Pada Siswa TK Join Education Center (JEC).

Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat penyelesaian

perkuliahan dalam memperoleh gelar sarjana S-1 pada jurusan Seni Rupa Fakultas

Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menghadapi

kesulitan dan permasalahan, akan tetapi berkat kesabaran, ketekunan, dan bantuan

moril maupun materi dari semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Melalui skripsi ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih

yang dalam kepada Ibu Saya dan keluargaku tercinta dan teman-teman

seperjuangan Seni Rupa Unimed angkatan 2007. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungan yang diberikan untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Unimed.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M. Hum selaku Dekan FBS Unimed.

3. Bapak Drs. Anam Ibrahim, M. Pd selaku Ketua Jurusan Seni Rupa

(7)

iii

4. Bapak Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum selaku Sekretaris Jurusan Seni

Rupa Unimed.

5. Bapak Drs. Azmi, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

6. Bapak Drs, Brisman Silaban, M,Si selaku Dosen Penguji sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Drs. Gamal Kartono, M. Si selaku Dosen Penguji.

8. Bapak dan Ibu Dosen Staf Jurusan Seni Rupa Unimed.

Akhirnya pada kesempatan ini, penulis menyampaikan bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada pembaca yang

memberikan masukan berupa kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini

sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Agustus 2013

Penulis

(8)

i ABSTRAK

RIJON PARMAN SIREGAR , NIM 071222610056. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Pengenalan Warna Pada Siswa TK Join Education Center (JEC).Skripsi : Skripsi Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED 2014

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan salah satu solusi guna meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan mengenal warna dengan Penggunaan metode embelajaran demonstrasi di TK Join Education Center. Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar berbentuk latihan mewarnai. Prosedur penelitian menggunakan dua siklus dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

(9)

iii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Pengertian Metode Pembelajaran ... 12

3. Pengertian Metode Demonstrasi ... 15

4. Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi ... 17

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Demonstrasi . 19 6. Teori pewarnaan ... 20

7. Jenis-jenis Warna ... 22

8. Anak Usia Taman Kanak-Kanak ... 27

9. Bahan Dan Alat Pengenalan Warna ... 29

10.Prosedur (Tahapan) Menggambar Anak TK ... 35

B. Kerangka Konseptual ... 42

C. Hipotesis Tindakan ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A. Lokasi dan Waktu penelitian ... 45

1. Lokasi ... 45

2. Waktu Penelitian ... 46

B. Populasi dan Sampel ... 46

1. Populasi ... 46

2. Sampel ... 47

C. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 47

1. Tahap Perencanaan... 47

2. Tahap Pelaksanaan ... 47

D. Prosedur Penelitian ... 50

E. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

1. Penelitian Siklus I ... 56

(10)

iv

B. Pembahasan Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Rumus Teori Warna ... 25

Table 3. 1 Waktu Penelitian ... 46

Table 3. 2 Aspek Penilaian ... 48

Table 3 3 Rentang Penilaian Konsep Warna ... 49

Table 4. 1 Hasil Perolehan Pengenalan Warna Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Lingkaran ... 59

Table 4.2 Hasil Perolehan Pengenalan Warna Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Mewarnai Buah ... 61

(12)

v

Gambar 2. 8 Rentang Warna Panas, Netral Dan Dingin ... 27

Gambar 2. 9 Pensil Grafit ... 31

Gambar 2. 17 Memegang Pensil Bertumpu Pada Jari ... 36

Gambar 2. 18 Memegang Pensil Bertumpu Pada Pergelangan Tangan ... 36

Gambar 2. 19 Memegang Pensil Untuk Mengarsir Gambar ... 37

(13)
(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Table 4. 3 hasil observasi penerapan metode pembelajaran

demonstrasi Untuk pengenalan warna ... 64

Lampiran 2 Kurikulum

Lampiran 3 Perolehan Hasil Mewarnai Pada Siklus I

Lampiran 4 Perolehan Hasil Mewarnai Pada Siklus II

Lampiran 5 Rekapitulasi Nilai Hasil mewarnai Siswa

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Usia dini merupakan usia yang sangat penting dan menentukan bagi

perkembangan psikologi anak. Masa ini dalam psikologi disebut sebagai the

golden age (masa keemasan), yaitu saat perkembangan otak. Periode sebagai

pusat kecerdasan, organ sensoris, dan organ keseimbangan, berkembang sangat

pesat. Hampir 80% kecerdasan anak sudah berkembang pada masa ini. Usia dini

adalah masa yang penuh dengan kejadian – kejadian penting dan unik (a highly

eventful and unique period of life). Era ini adalah meletakkan karakter dasar bagi

kehidupan seseorang dimasa dewasa.

Perkembangan pada anak usia dini sangat penting dan berpengaruh pada

perkembangan anak selanjutnya. Sehingga pendidikan anak usia dini harus

disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Aspek perkembangan

anak meliputi perkembangan moral (nilai-nilai agama), sosial emosional, kognitif,

bahasa, fisik–motorik, kemandirian dan seni.

Aspek–aspek perkembangan tersebut tidak berkembang secara sendiri–

sendiri, tetapi saling terintegrasi dan terjalin satu sama lain. Perkembangan

kognitif merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan dari

berbagai aspek perkembangan di atas. Kognitif adalah fungsi mental yang

meliputi persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah.

(16)

2

Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua

proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari,

memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkenalkan, memulai dan

memikirkan lingkungannya. Pada usia dini pemikiran anak masih intuitif,

irreversible (satu arah), dan belum logis. Egosentris anak masih sangat tinggi,

sehingga belum mampu melihat perspektif orang lain.

Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berpikir anak dalam

mengolah perolehan belajar, menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah,

mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan tentang ruang

dan waktu, serta mempunyai kemampuan mengelompokkan dan mempersiapkan

pengembangan kemampuan berfikir teliti. Kemampuan mengenal warna juga

termasuk dalam perkembangan kognitif.

Masalah utama dalam pembelajaran pendidikan formal dan informal

dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi ini tentunya

merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak

menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarya

belajar itu sendiri. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran

hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses

bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam

proses berpikirnya.

Dipihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis peneliti terhadap

rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominasi pembelajaran

(17)

3

sehingga siswa menjadi pasif. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan metode belajar

yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir dan memotivasi diri sendiri.

Oleh karena itu perlu penerapan suatu metode pembelajaran yang dapat

membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya

dalam kehidupan sehari hari. Dalam kurikulum TK (2004) dijelaskan bahwa

kompetensi dasar yang harus dikuasai dalam bidang pengembangan kognitif yaitu

anak mampu mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun hasil belajar yang diharapkan yaitu anak-anak dapat mengenal

konsep-konsep sains sederhana yang salah satunya adalah mampu mengenal

konsep warna. Pengenalan warna bagi anak dapat merangsang indra pengelihatan,

otak, estetis dan emosi. Retina pada mata merupakan mediator antara dunia nyata

dan otak, dimana terjadi proses yang membentuk suatu metode realita dalam

pikiran. Dengan proses kerja sama antara mata dengan otak maka akan timbul

emosi bahkan estetis.

Warna dapat menciptakan kesan dan mampu menimbulkan efek-efek

tertentu. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja.

Warna itu mempengaruhi karakter seseorang melakukan penilaian estetis dan turut

menentukan pilihan seseorang pada aneka benda. Metode pembelajaran

pengenalan warna pada anak harus menggunakan metode yang sesuai dengan

perkembangan anak. Penerapan metode pembelajaran yang tidak tepat dapat

berdampak pada menurunnya hasil belajar sebagian anak. Hal ini dianggap

(18)

4

pasif, dan mengakibatkan rendahnya pemahaman sebagian anak dalam mengenal

warna.

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan di TK Join

Education Center menunjukkan bahwa, dari 25 anak 70 % belum mampu

mengenal warna primer, warna sekunder maupun, warna tersier. Selain itu dalam

prakteknya penerapan konsep warna sulit dilakukan anak. Ini sesuai dengan

kondisi di lapangan bahwa anak hanya sebatas mengetahui warna yang telah ada,

tanpa memahami dengan jelas warna secara konsep. Anak cenderung tidak

mengetahui darimana warna-warna berasal. Oleh karna itu anak tidak dapat

mengetahui dan memahami dengan pasti bagaimana konsep warna. Selain itu

terkesan kreatifitas guru menggunakan metode pembelajaran belum efektif dalam

mengenalkan konsep warna, sehingga anak sulit mengenal konsep warna dengan

baik.

Berdasarkan observasi yang telah di lakukan di TK Join Education Center

menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dalam pengenalan warna belum

optimal. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan, dari 25 anak

sebagian besar belum mampu mengenal warna–warna primer menjadi warna

sekunder maupun menjadi warna tersier. TK Join Education Center (JEC)

Cemara Asri yang beralamat di kompleks Cemara Asri Jalan Makmur No. 88 C

medan adalah sebuah yayasan pendidikan informal atau ekstrakurikuler yang

bergerak dibidang pendidikan dengan beberapa macam mata pelajaran, dimana

(19)

5

Kegiatan ekstrakurikuler ini bertujuan untuk mengembangkan bakat yang

dimiliki siswa. Dalam kegiatan ini siswa mendapatkan waktu yang lebih yaitu 6

jam tiap minggu dari waktu yang mereka dapatkan pada jam pelajaran sekolah

hanya 1, 5 jam tiap minggu, sehingga siswa dapat berkarya dengan baik.

Ekstrakurikuler seni rupa tersebut dilaksanakan pada hari Senin, Sabtu dan

Minggu dengan alokasi waktu 2 jam disetiap kali pertemuan, dengan siswa lebih

dari 30 orang tetapi pada penelitian ini hanya akan digunakan 25 sampel saja. TK

Join Education Center adalah tempat ekstrakurikuler yang menampung siswa dari

berbagai sekolah. Disini peneliti melihat kelemahan siswa dalam pemahaman

tentang konsep warna.

Kelemahan-kelemahan ini terdapat pada hasil menggambar dan penerapan

warna pada karya siswa TK Join Education Center, sehingga mendesak peneliti

untuk bisa memaksimalkan proses pengembangan potensi anak dengan metode

pembelajaran yang inovatif. Salah satu metode pembelajaran menurut peneliti

cocok untuk mengembangkan potensi anak dalam mengenal konsep-konsep

sederhana adalah metode pembelajaran demonstrasi. Melalui pengalaman

langsung diharapkan dapat membantu siswa belajar memahami, mengingat, dan

menerapkan kembali apa yang telah mereka amati.

Dengan metode demonstrasi kegiatan belajar akan lebih mudah, karena

menggunakan materi yang terasa bermakna bagi anak ataupun mempunyai

relevansi dengan pengalamanya. Melalui metode pembelajaran demonstrasi

diharapkan anak dapat mengekspresikan pengalaman yang telah diterimanya

(20)

6

Metode ini menuntut anak untuk menemukan informasi-informasi baru

melalui pengalamannya, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Dengan

demikian anak mampu membangun sendiri pengetahuan mereka melalui

keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang Di atas,

maka peneliti mengajukan proposal penelitian dengan judul “Penerapan Metode

Pembelajaran Demonstrasi Untuk Pengenalan Warna Pada Siswa TK Join Education Center (JEC)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah,

yaitu:

1. Siswa TK Join Education Center kurang memahami intruksi dan

penjelasan guru tentang warna.

2. Siswa kurang tertarik belajar karena pemahaman anak tentang konsep

warna tidak ada sehingga siswa tidak menguasai pengetahuan tentang

warna.

3. Sebanyak 25 orang siswa ada yang belum mampu mengenal warna–warna

primer (dasar).

4. Metode yang digunakan cenderung monoton, guru lebih banyak

menggunakan metode ceramah.

5. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru lebih banyak

(21)

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, pembatasan masalah

penelitian ini adalah:

1. Tingkat kemampuan mengenal warna di TK Join Education Center.

2. Penerapan metode pembelajaran demonstrasi guna meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pengenalan warna di TK Join Education Center.

3. Mengetahui hasil belajar siswa di TK Join Education Center setelah

penerapan media pembelajaran demonstrasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah kemampuan anak mengenal warna di TK Join Education

Center?

2. Bagaimanakah cara mengenalkan macam–macam warna kepada siswa TK

Join Education Center melalui Metode Pembelajaran Demonstrasi?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar anak dalam menggunakan konsep

warna setelah menggunakan metode Pembelajarn Demonstrasi di TK Join

(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran tentang kemampuan anak dalam mengenal warna di

TK Join Education Center.

2. Mengetahui cara pengenalan warna melalui metode pembelajaran

demonstrasi.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar anak dalam mengenal warna setelah

Menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi guru, pelaksanaan penelitian ini dapat memberikan masukan tentang

metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan anak mengenal warna.

2. Memotivasi agar anak tertarik dengan pembelajaran mengenal macam–

macam warna dengan praktik, sehingga kemampuan anak dapat

berkembang secara optimal sejak dini.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi terutama

dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah,

sehingga tercapai perkembangan anak yang optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan metode pembelajaran

(23)

9

sehingga diharapkan anak lebih kreatif dan mampu berfikir kritis terhadap

suatu masalah.

5. Bagi peneliti, memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam

mengembangkan program pembelajaran khususnya kemampuan mengenal

(24)

92

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Ahmad. 2008. Gambar Sebagai Visualisasi Diri. Logat: Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 5 (NO. 1)39-46. FBS-Unimed Medan.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ayan, J.E. 2002. Bengkel Kreativitas. Bandung: Kaifa.

Dewobroto, Bambang. 2005. Gaya Lukis Sebagai Acuan Penciptaan Karya Seni Lukis. Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni: vol 1, Yogyakarta.

Degeng, N.S. 1989. Ilmu Pembelajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta: Dirjen Dikti.

Hamalik, Oemar. 2009. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Indahan, Zeli. 2010. Menggambar dengan Pensil itu Mudah Panduan Belajar Menggambar untuk Pemula. Yogyakarta: One Books.

Irwansyah, 2006. “Pengaruh Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Kemampuan Menggambar Anak Di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah

Medan Tahun Ajaran 2005/2006.” Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas negeri Medan, 2006.

Luscher, Max. 1984. Tes Warna Luscher. Jakarta : PT. Indira.

Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta: Pustaka Sinar Jaya.

Nolker, H dan Schoenfeldt, E. 1983. Pendidikan Kejuruan: Pembelajaran Kurikulum dan Perencanaan. Jakarta: Gramedia.

Nurhayati, Eva Syarifah. 2008. Efektifitas Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Bidang Study FIQIH di MTS Soebono Mantofani Jombang Ciputat-Tanggerang. “Skripsi” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayat Tullah Jakarta. 2008.

Nurjanah, Ismi. 2012. Upaya pengenalan warna melalui praktik langsung di TK

ABA PURWODININGRAT Yogyakarta. “Skripsi” Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. 2012

Pardede, Lasman. 2008. Poster Pemanasan Global Dalam Karya Desain Grafis. Jurnal Seni Rupa: FBS Unimed: vol 5, Medan.

(25)

93

Rubiyo. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Minat belajar Siswa kelas XII Pada Sub Kompetensi Perbaikan/Servis Sistem Kopling Di SMK MA’ARIF 1Nanggulan.

“Skripsi”. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2011.

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.

Sagala dan Syaiful. 2010 Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan: Alfa Beta.

Santrock, John W. 2007. Child Development Edition (Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas) Penerjemah: Milla Rahmawati & Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga.

Shahib, Nurhalim M. 2003 Pembinaan Kreativitas Menuju Era Global.

Slamet, Suyanto. (2003). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R. E. 1997. Education Psychology Theory, Researcb and Practice, Fifth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Solehuddin. 2000. Konsep Pendidikan Prasekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugito. 2005. Hubungan penguasaan konsep pendidikan seni rupa dan pengetahuan wawasan seni dengan kemampuan menggambar pada mahasiswa PGSG Unimed. Jurnal Seni rupa Unimed, VOL. 2 NO. 1 JUNI 2005

Sulasmi Darma Prawira. 1989. Warna sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suprijono agus, 2012, Cooperative Learning Toeri dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Puataka Belajar.

Sutan, Firmanawaty dan Setiyo Hartono. 2010. 3 Langkah Mudah Menggambar dengan Pensil. Bogor: Rumah Ide.

(26)

94

Udin S. Winata Putra, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 2. 1 Rumus Teori Warna  ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

SWADHARMA INDOTAMA FINANCE tahun 2007 dengan menggunakan metode cadangan piutang dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang, metode cadangan piutang ditambah

Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi

Oleh karena itu penting peran divisi Teknologi Informasi dalam mempercepat pertumbuhan dan perkembangan investasi perusahaan karena kemudahan – kemudahan yang

Komunikasi di dalam matematika merupakan hal yang penting sebagai usaha siswa untuk mengembangkan kemampuan matematika mereka.Tanpa adanya komunikasi, kita mempunyai sedikit

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER1. Universitas Pendidikan Indonesia

Pada hari ini, Selasa 29 Agustus 2017 tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan sedang sakit.. Oleh karena itu kami memohon izin

3. Kewjiban lain yang akan jatuh tempo di periode berjalan, misalnya: promes yang akan segera jatuh tempo. Lebih jauh lagi, laibilitas lainnya yang masuk klasifikasi jangka

Dari identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Arsip Daerah, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Kantor Arsip Daerah Kabupaten Batang adalah sebagai berikut