PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
UNTUK PENGENALAN WARNA PADA SISWA TK JOIN
EDUCATION CENTER
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
RIJON PARMAN SIREGAR
NIM: 071222610056
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2013
Penulis
Rijon Parman Siregar
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini Diajukan oleh Rijon Parman Siregar, NIM 071222610056 Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Program Studi Pendidikan Seni Rupa / S-1 Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Memperolehgelar
Sarjana Pendidikan
Panitia Ujian
Medan, April 2014 Ketua,
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum.
NIP. 19641207 199103 2 002 _______________________
Sekretaris,
Drs. Anam Ibrahim, M.Pd.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan karunianya, senantiasa melindungi dan membimbing setiap
langkah penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Pengenalan
Warna Pada Siswa TK Join Education Center (JEC).
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat penyelesaian
perkuliahan dalam memperoleh gelar sarjana S-1 pada jurusan Seni Rupa Fakultas
Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menghadapi
kesulitan dan permasalahan, akan tetapi berkat kesabaran, ketekunan, dan bantuan
moril maupun materi dari semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Melalui skripsi ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih
yang dalam kepada Ibu Saya dan keluargaku tercinta dan teman-teman
seperjuangan Seni Rupa Unimed angkatan 2007. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungan yang diberikan untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si selaku Rektor Unimed.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M. Hum selaku Dekan FBS Unimed.
3. Bapak Drs. Anam Ibrahim, M. Pd selaku Ketua Jurusan Seni Rupa
iii
4. Bapak Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum selaku Sekretaris Jurusan Seni
Rupa Unimed.
5. Bapak Drs. Azmi, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
6. Bapak Drs, Brisman Silaban, M,Si selaku Dosen Penguji sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Drs. Gamal Kartono, M. Si selaku Dosen Penguji.
8. Bapak dan Ibu Dosen Staf Jurusan Seni Rupa Unimed.
Akhirnya pada kesempatan ini, penulis menyampaikan bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada pembaca yang
memberikan masukan berupa kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini
sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Medan, Agustus 2013
Penulis
i ABSTRAK
RIJON PARMAN SIREGAR , NIM 071222610056. Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Pengenalan Warna Pada Siswa TK Join Education Center (JEC).Skripsi : Skripsi Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED 2014
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan salah satu solusi guna meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan mengenal warna dengan Penggunaan metode embelajaran demonstrasi di TK Join Education Center. Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar berbentuk latihan mewarnai. Prosedur penelitian menggunakan dua siklus dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
iii
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Pengertian Belajar ... 10
2. Pengertian Metode Pembelajaran ... 12
3. Pengertian Metode Demonstrasi ... 15
4. Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi ... 17
5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Demonstrasi . 19 6. Teori pewarnaan ... 20
7. Jenis-jenis Warna ... 22
8. Anak Usia Taman Kanak-Kanak ... 27
9. Bahan Dan Alat Pengenalan Warna ... 29
10.Prosedur (Tahapan) Menggambar Anak TK ... 35
B. Kerangka Konseptual ... 42
C. Hipotesis Tindakan ... 44
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
A. Lokasi dan Waktu penelitian ... 45
1. Lokasi ... 45
2. Waktu Penelitian ... 46
B. Populasi dan Sampel ... 46
1. Populasi ... 46
2. Sampel ... 47
C. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 47
1. Tahap Perencanaan... 47
2. Tahap Pelaksanaan ... 47
D. Prosedur Penelitian ... 50
E. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 56
A. Hasil Penelitian ... 56
1. Penelitian Siklus I ... 56
iv
B. Pembahasan Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Rumus Teori Warna ... 25
Table 3. 1 Waktu Penelitian ... 46
Table 3. 2 Aspek Penilaian ... 48
Table 3 3 Rentang Penilaian Konsep Warna ... 49
Table 4. 1 Hasil Perolehan Pengenalan Warna Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Lingkaran ... 59
Table 4.2 Hasil Perolehan Pengenalan Warna Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Mewarnai Buah ... 61
v
Gambar 2. 8 Rentang Warna Panas, Netral Dan Dingin ... 27
Gambar 2. 9 Pensil Grafit ... 31
Gambar 2. 17 Memegang Pensil Bertumpu Pada Jari ... 36
Gambar 2. 18 Memegang Pensil Bertumpu Pada Pergelangan Tangan ... 36
Gambar 2. 19 Memegang Pensil Untuk Mengarsir Gambar ... 37
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Table 4. 3 hasil observasi penerapan metode pembelajaran
demonstrasi Untuk pengenalan warna ... 64
Lampiran 2 Kurikulum
Lampiran 3 Perolehan Hasil Mewarnai Pada Siklus I
Lampiran 4 Perolehan Hasil Mewarnai Pada Siklus II
Lampiran 5 Rekapitulasi Nilai Hasil mewarnai Siswa
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Usia dini merupakan usia yang sangat penting dan menentukan bagi
perkembangan psikologi anak. Masa ini dalam psikologi disebut sebagai the
golden age (masa keemasan), yaitu saat perkembangan otak. Periode sebagai
pusat kecerdasan, organ sensoris, dan organ keseimbangan, berkembang sangat
pesat. Hampir 80% kecerdasan anak sudah berkembang pada masa ini. Usia dini
adalah masa yang penuh dengan kejadian – kejadian penting dan unik (a highly
eventful and unique period of life). Era ini adalah meletakkan karakter dasar bagi
kehidupan seseorang dimasa dewasa.
Perkembangan pada anak usia dini sangat penting dan berpengaruh pada
perkembangan anak selanjutnya. Sehingga pendidikan anak usia dini harus
disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Aspek perkembangan
anak meliputi perkembangan moral (nilai-nilai agama), sosial emosional, kognitif,
bahasa, fisik–motorik, kemandirian dan seni.
Aspek–aspek perkembangan tersebut tidak berkembang secara sendiri–
sendiri, tetapi saling terintegrasi dan terjalin satu sama lain. Perkembangan
kognitif merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan dari
berbagai aspek perkembangan di atas. Kognitif adalah fungsi mental yang
meliputi persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah.
2
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua
proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari,
memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkenalkan, memulai dan
memikirkan lingkungannya. Pada usia dini pemikiran anak masih intuitif,
irreversible (satu arah), dan belum logis. Egosentris anak masih sangat tinggi,
sehingga belum mampu melihat perspektif orang lain.
Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berpikir anak dalam
mengolah perolehan belajar, menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah,
mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan tentang ruang
dan waktu, serta mempunyai kemampuan mengelompokkan dan mempersiapkan
pengembangan kemampuan berfikir teliti. Kemampuan mengenal warna juga
termasuk dalam perkembangan kognitif.
Masalah utama dalam pembelajaran pendidikan formal dan informal
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi ini tentunya
merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak
menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarya
belajar itu sendiri. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran
hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses
bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam
proses berpikirnya.
Dipihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis peneliti terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominasi pembelajaran
3
sehingga siswa menjadi pasif. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan metode belajar
yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir dan memotivasi diri sendiri.
Oleh karena itu perlu penerapan suatu metode pembelajaran yang dapat
membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya
dalam kehidupan sehari hari. Dalam kurikulum TK (2004) dijelaskan bahwa
kompetensi dasar yang harus dikuasai dalam bidang pengembangan kognitif yaitu
anak mampu mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun hasil belajar yang diharapkan yaitu anak-anak dapat mengenal
konsep-konsep sains sederhana yang salah satunya adalah mampu mengenal
konsep warna. Pengenalan warna bagi anak dapat merangsang indra pengelihatan,
otak, estetis dan emosi. Retina pada mata merupakan mediator antara dunia nyata
dan otak, dimana terjadi proses yang membentuk suatu metode realita dalam
pikiran. Dengan proses kerja sama antara mata dengan otak maka akan timbul
emosi bahkan estetis.
Warna dapat menciptakan kesan dan mampu menimbulkan efek-efek
tertentu. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja.
Warna itu mempengaruhi karakter seseorang melakukan penilaian estetis dan turut
menentukan pilihan seseorang pada aneka benda. Metode pembelajaran
pengenalan warna pada anak harus menggunakan metode yang sesuai dengan
perkembangan anak. Penerapan metode pembelajaran yang tidak tepat dapat
berdampak pada menurunnya hasil belajar sebagian anak. Hal ini dianggap
4
pasif, dan mengakibatkan rendahnya pemahaman sebagian anak dalam mengenal
warna.
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan di TK Join
Education Center menunjukkan bahwa, dari 25 anak 70 % belum mampu
mengenal warna primer, warna sekunder maupun, warna tersier. Selain itu dalam
prakteknya penerapan konsep warna sulit dilakukan anak. Ini sesuai dengan
kondisi di lapangan bahwa anak hanya sebatas mengetahui warna yang telah ada,
tanpa memahami dengan jelas warna secara konsep. Anak cenderung tidak
mengetahui darimana warna-warna berasal. Oleh karna itu anak tidak dapat
mengetahui dan memahami dengan pasti bagaimana konsep warna. Selain itu
terkesan kreatifitas guru menggunakan metode pembelajaran belum efektif dalam
mengenalkan konsep warna, sehingga anak sulit mengenal konsep warna dengan
baik.
Berdasarkan observasi yang telah di lakukan di TK Join Education Center
menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dalam pengenalan warna belum
optimal. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan, dari 25 anak
sebagian besar belum mampu mengenal warna–warna primer menjadi warna
sekunder maupun menjadi warna tersier. TK Join Education Center (JEC)
Cemara Asri yang beralamat di kompleks Cemara Asri Jalan Makmur No. 88 C
medan adalah sebuah yayasan pendidikan informal atau ekstrakurikuler yang
bergerak dibidang pendidikan dengan beberapa macam mata pelajaran, dimana
5
Kegiatan ekstrakurikuler ini bertujuan untuk mengembangkan bakat yang
dimiliki siswa. Dalam kegiatan ini siswa mendapatkan waktu yang lebih yaitu 6
jam tiap minggu dari waktu yang mereka dapatkan pada jam pelajaran sekolah
hanya 1, 5 jam tiap minggu, sehingga siswa dapat berkarya dengan baik.
Ekstrakurikuler seni rupa tersebut dilaksanakan pada hari Senin, Sabtu dan
Minggu dengan alokasi waktu 2 jam disetiap kali pertemuan, dengan siswa lebih
dari 30 orang tetapi pada penelitian ini hanya akan digunakan 25 sampel saja. TK
Join Education Center adalah tempat ekstrakurikuler yang menampung siswa dari
berbagai sekolah. Disini peneliti melihat kelemahan siswa dalam pemahaman
tentang konsep warna.
Kelemahan-kelemahan ini terdapat pada hasil menggambar dan penerapan
warna pada karya siswa TK Join Education Center, sehingga mendesak peneliti
untuk bisa memaksimalkan proses pengembangan potensi anak dengan metode
pembelajaran yang inovatif. Salah satu metode pembelajaran menurut peneliti
cocok untuk mengembangkan potensi anak dalam mengenal konsep-konsep
sederhana adalah metode pembelajaran demonstrasi. Melalui pengalaman
langsung diharapkan dapat membantu siswa belajar memahami, mengingat, dan
menerapkan kembali apa yang telah mereka amati.
Dengan metode demonstrasi kegiatan belajar akan lebih mudah, karena
menggunakan materi yang terasa bermakna bagi anak ataupun mempunyai
relevansi dengan pengalamanya. Melalui metode pembelajaran demonstrasi
diharapkan anak dapat mengekspresikan pengalaman yang telah diterimanya
6
Metode ini menuntut anak untuk menemukan informasi-informasi baru
melalui pengalamannya, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Dengan
demikian anak mampu membangun sendiri pengetahuan mereka melalui
keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang Di atas,
maka peneliti mengajukan proposal penelitian dengan judul “Penerapan Metode
Pembelajaran Demonstrasi Untuk Pengenalan Warna Pada Siswa TK Join Education Center (JEC)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah,
yaitu:
1. Siswa TK Join Education Center kurang memahami intruksi dan
penjelasan guru tentang warna.
2. Siswa kurang tertarik belajar karena pemahaman anak tentang konsep
warna tidak ada sehingga siswa tidak menguasai pengetahuan tentang
warna.
3. Sebanyak 25 orang siswa ada yang belum mampu mengenal warna–warna
primer (dasar).
4. Metode yang digunakan cenderung monoton, guru lebih banyak
menggunakan metode ceramah.
5. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru lebih banyak
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, pembatasan masalah
penelitian ini adalah:
1. Tingkat kemampuan mengenal warna di TK Join Education Center.
2. Penerapan metode pembelajaran demonstrasi guna meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pengenalan warna di TK Join Education Center.
3. Mengetahui hasil belajar siswa di TK Join Education Center setelah
penerapan media pembelajaran demonstrasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimanakah kemampuan anak mengenal warna di TK Join Education
Center?
2. Bagaimanakah cara mengenalkan macam–macam warna kepada siswa TK
Join Education Center melalui Metode Pembelajaran Demonstrasi?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar anak dalam menggunakan konsep
warna setelah menggunakan metode Pembelajarn Demonstrasi di TK Join
8
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui gambaran tentang kemampuan anak dalam mengenal warna di
TK Join Education Center.
2. Mengetahui cara pengenalan warna melalui metode pembelajaran
demonstrasi.
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar anak dalam mengenal warna setelah
Menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru, pelaksanaan penelitian ini dapat memberikan masukan tentang
metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan anak mengenal warna.
2. Memotivasi agar anak tertarik dengan pembelajaran mengenal macam–
macam warna dengan praktik, sehingga kemampuan anak dapat
berkembang secara optimal sejak dini.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi terutama
dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah,
sehingga tercapai perkembangan anak yang optimal.
4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan metode pembelajaran
9
sehingga diharapkan anak lebih kreatif dan mampu berfikir kritis terhadap
suatu masalah.
5. Bagi peneliti, memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam
mengembangkan program pembelajaran khususnya kemampuan mengenal
92
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Ahmad. 2008. Gambar Sebagai Visualisasi Diri. Logat: Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 5 (NO. 1)39-46. FBS-Unimed Medan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ayan, J.E. 2002. Bengkel Kreativitas. Bandung: Kaifa.
Dewobroto, Bambang. 2005. Gaya Lukis Sebagai Acuan Penciptaan Karya Seni Lukis. Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni: vol 1, Yogyakarta.
Degeng, N.S. 1989. Ilmu Pembelajaran: Taksonomi Variabel. Jakarta: Dirjen Dikti.
Hamalik, Oemar. 2009. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Indahan, Zeli. 2010. Menggambar dengan Pensil itu Mudah Panduan Belajar Menggambar untuk Pemula. Yogyakarta: One Books.
Irwansyah, 2006. “Pengaruh Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Kemampuan Menggambar Anak Di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah
Medan Tahun Ajaran 2005/2006.” Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas negeri Medan, 2006.
Luscher, Max. 1984. Tes Warna Luscher. Jakarta : PT. Indira.
Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta: Pustaka Sinar Jaya.
Nolker, H dan Schoenfeldt, E. 1983. Pendidikan Kejuruan: Pembelajaran Kurikulum dan Perencanaan. Jakarta: Gramedia.
Nurhayati, Eva Syarifah. 2008. Efektifitas Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Bidang Study FIQIH di MTS Soebono Mantofani Jombang Ciputat-Tanggerang. “Skripsi” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayat Tullah Jakarta. 2008.
Nurjanah, Ismi. 2012. Upaya pengenalan warna melalui praktik langsung di TK
ABA PURWODININGRAT Yogyakarta. “Skripsi” Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. 2012
Pardede, Lasman. 2008. Poster Pemanasan Global Dalam Karya Desain Grafis. Jurnal Seni Rupa: FBS Unimed: vol 5, Medan.
93
Rubiyo. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Minat belajar Siswa kelas XII Pada Sub Kompetensi Perbaikan/Servis Sistem Kopling Di SMK MA’ARIF 1Nanggulan.
“Skripsi”. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2011.
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang: Quantum Teaching.
Sagala dan Syaiful. 2010 Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan: Alfa Beta.
Santrock, John W. 2007. Child Development Edition (Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas) Penerjemah: Milla Rahmawati & Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga.
Shahib, Nurhalim M. 2003 Pembinaan Kreativitas Menuju Era Global.
Slamet, Suyanto. (2003). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. E. 1997. Education Psychology Theory, Researcb and Practice, Fifth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.
Solehuddin. 2000. Konsep Pendidikan Prasekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugito. 2005. Hubungan penguasaan konsep pendidikan seni rupa dan pengetahuan wawasan seni dengan kemampuan menggambar pada mahasiswa PGSG Unimed. Jurnal Seni rupa Unimed, VOL. 2 NO. 1 JUNI 2005
Sulasmi Darma Prawira. 1989. Warna sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suprijono agus, 2012, Cooperative Learning Toeri dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Puataka Belajar.
Sutan, Firmanawaty dan Setiyo Hartono. 2010. 3 Langkah Mudah Menggambar dengan Pensil. Bogor: Rumah Ide.
94
Udin S. Winata Putra, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.