A. Latar belakang
Diseluruh dunia ± 500 juta lanjut usia (lansia) dengan umur rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Sedangkan menurut Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia (Badan Pusat Statistik 2013 (BPS).
Seiring bertambahnya penduduk usia lanjut di Indonesia maka semakin banyak pula angka kehidupan di usia lanjut dan tentunya bakal ditemui masalah-masalah pada lansia terutama di masalah kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh manusia dan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kehidupan manusia. Oleh karna itu pelayanan kesehatan seharusnya wajib di manfaatkan bagi seluruh masyarakat disebuah negara.
Pada desa Pabelan saat ini lansia kurang dalam mendapatkan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang menjadikan lansia di desa Pabelan kurang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang beberpa hal tersebut ialah keterbatasan waktu, dana dan tenaga. Sering ditemukan lansia yang bersikap pasif terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yang disediakan. Hal yang menjadi alasan mereka ialah hidup dihari tua hanya merepotkan orang lain dan mereka sering mengabaikan kesehatan sendiri. Terdapat faktor lain seperti kurangnya pengetahuan, sikap, tindakan partisipasi lansia, jarak rumah dengan posyandu, pengalaman pemanfaatan pelayanan, biaya yang dikeluarkan dan efektifitas pelayanan yang diberikan di Posyandu Lansia (Sudaryanto dan Irdawati, 2008).
posyandu lansia maka keikutsertaan lansia akan baik. Pengetahuan lansia terhadap pelayanan posyandu juga kurang baik contohnya lansia tidak paham bagaimana pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga keikutsertaan lansia datang ke posyandu lansia di desa Pabelan sebatas formalitas semata. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan lansia yang belum mengetahui akan pemanfaatan posyandu lansia serta tujuan dan kegiatan tersebut.
Hasil studi pendahuluan peneliti pada tanggal 7 Januari 2014 telah
melakukan wawancara terhadap 5 lansia di desa Pabelan bahwasanya dari
5 lansia tersebut tidak paham tentang pemanfaatan posyandu lansia itu
yang seperti apa hanya mengikuti jadwal untuk datang ke posyandu tetapi
tidak terlibat secara aktif dalam memenfaatkan pelayanan yang ada di
posyandu tersebut. Berdasarkan latar belakang, peneliti mengambil atau
meneliti "pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan
sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah Kartasura"
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh pendidikan kesehata terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah Kartasura.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan.
b. Mengetahui sikap lansia lansia sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan.
c. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan lansia.
d. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap perubahan sikap lansia.
D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan membantu dalam hal yang berkaitan tentang lansia dengan pemanfaatan layanan kesehatan yang khusus untuk lansia itu sendiri sebagai rincian sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
2. Bagi akademi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan memperkaya pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan lansia khususnya tentang pemanfaatan para lansia terhadap pelayanan kesehatan.
3. Bagi profesi
Bagi ilmu keperawatan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanan keilmuan serta memperdalam pengetahuan tentang lansia yang dimaksud lebih dalam tentang pengetahuan dan sikap lansia terhadap pemanfaatan layanan kesehatan.
E. Keaslian Penelitian
posyandu yang rutin, lansia bersikap negatif terkait rencana perubahan fungsi posyandu yang melayani masyarakat umum. Keluarga terutama anak-anak lansia berperan sebagai pendukung. Kemampuan lansia dalam mengakses pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh jarak rumah dengan posyandu lansia yang intinya semakin dekat jarak rumah semakin aktif lansia dalam memanfaatkan posyandu lansia.