• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. X di Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. X di Bandung)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha keuangan. Perusahaan harus menjaga kondisi keuangannya untuk dapat tetap exist dan mengalami pertumbuhan yang memuaskan.

Kondisi keuangan suatu perusahaan serta perkembangannya dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, terdiri dari laporan neraca, laporan rugi laba, dan laporan keuangan lainnya. Perlu dilakukan suatu penganalisaan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan analisa rasio keuangan. Analisa rasio keuangan tersebut dapat dipergunakan untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam laporan neraca dan laporan rugi laba sehingga hasil dari analisis tersebut dapat diketahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan apakah dalam kondisi keuangan yang baik atau sebaliknya perusahaan dalam keadaan kondisi keuangan yang tidak baik.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diketahui bahwa penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisa rasio keuangan terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis mengajukan skripsi dengan judul : “ PERANAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.X DI BANDUNG) ”.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan diketahui bahwa rasio likuiditas PT “X” dengan periode waktu tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 dalam posisi yang kurang baik, keadaan perusahaan dapat dikatakan tidak likuid dikarenakan perusahaan tidak mampu menutup semua hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Solvabilitas PT “X” juga dalam keadaaan yang kurang baik atau tidak solvable, yang berarti bahwa perusahaan tidak dapat menutup seluruh hutang perusahaan ini, dan apabila perusahaan dibubarkan seluruh hutangnya tidak dapat dibayar dengan assets yang dimiliki oleh perusahaan ini. Untuk rasio aktivitas PT “X” dalam keadaan yang baik, karena seluruh perputaran modal kerja dan dana yang tertanam dalam perusahaan berputar kurang dari satu tahun. Sedangkan rasio profitabilitas PT “X” juga dalam keadaan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat pada peningkatan nilai rasio profitabilitas pada tahun 2001 ke tahun 2003, walaupun mengalami sedikit penurunan pada tahun 2004. dan juga Return on Investment serta Return on Equity yang dimiliki oleh perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ditinjau dari beberapa segi analisis rasio diatas, maka dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan secara keseluruhan dalam posisi yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari segi likuiditas dan solvabilitas perusahaan yang kurang baik, walaupun dari segi aktivitas dan profitabilitas perusahaan dapat dikatakan cukup baik.

(2)

Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI………... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian………

1- 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan………... 12-14

2.1.2 Arti Pentingnya Laporan Keuangan ……….. 14-18

2.1.3 Tujuan dan Persyaratan Penyajian Laporan Keuangan.. 18-21

2.1.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan……….21-25

2.2 Analisa Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan….. 25-27

2.2.2 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan……... 27-30

2.3 Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Analisis

(3)

Universitas Kristen Maranatha 2.3.4 Macam-macam Analisis Rasio Keuangan…………. 34 - 44

2.3.5 Teknik Analisis Rasio Keuangan……… 44 - 50

2.4 Penilaian Prestasi Perusahaan

2.4.1 Pandangan Berbagai Pihak Terhadap Kegiatan

Perusahaan……… 50 - 51

2.4.2 Pandangan Manajemen Terhadap Kegiatan Perusahaan 51-53

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……… 54-55

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas…… 55-59

3.1.3 Aktivitas Perusahaan……… ……….. 59 -60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Rasio Keuangan Terhadap Laporan Keuangan di PT ”X”

4.1.1 Analisis Rasio Likuiditas……… 62 -66

4.1.2 Analisis Rasio Solvabilitas………. 67 -71

4.1.3 Analisis Rasio Aktivitas………. 71 -75

4.1.4 Analisis Rasio Profitabilitas………... 75 -84

4.2 Penilaian Kinerja PT “X” Berdasarkan Hasil Analisis Rasio. 84 -88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………. 89-90

5.2 Saran………... 91 -92

DAFTAR PUSTAKA………. x

(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi, keberhasilan pembangunan dalam bidang

perekonomian serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik sangat

mempengaruhi pembangunan bangsa dan merupakan salah satu kunci utama

untuk mencapai kesuksesan pembangunan secara menyeluruh. Keberhasilan

perekonomian pada suatu negara dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya laju

pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut. Semakin tinggi tingkat perekonomian

masyarakatnya, akan mengakibatkan semakin meningkat pula pendapatan

masyarakat dan juga mempengaruhi pembangunan nasional dan pencapaian

tujuan nasional.

Ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat, perusahaan yang ingin tetap

hidup terus (survive) serta sukses dipasar global haruslah berusaha agar dapat

terus berkembang serta memiliki kemampuan yang kuat didalam berbagai bidang,

yaitu : bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang sumber daya manusia, dan

bidang operasional.

Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila kinerja perusahaan

mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Kinerja perusahaan adalah hasil dari

banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus untuk manajemen.

Dalam hal ini kinerja perusahaan merupakan persoalan yang kompleks dan sulit

(5)

Universitas Kristen Maranatha rentabilitas dari kegiatan perusahaan dan juga berkaitan dengan nilai serta

keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan dari pihak

ketiga (ekstern).

Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara menilai

kondisi keuangannya yang dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan, baik

itu berupa laporan keuangan jangka pendek maupun laporan keuangan jangka

panjang. Peran penting dari manajemen keuangan yang berkaitan dengan kondisi

keuangan suatu perusahaan adalah dalam hal menjaga kelangsungan hidup suatu

perusahaan, karena itulah perusahaan memerlukan pengawasan, pengendalian

serta pengelolaan yang baik dalam memanajemen keuangannya agar tidak

mengalami kerugian. Penilaian kinerja ini akan berarti jika dilihat dari sudut

pandang kelompok utama yang berkepentingan atas keberhasilan perusahaan,

yaitu dari sudut pandang: pemilik perusahaan, pemberi pinjaman, organisasi

buruh, pemerintah, dan kelompok lain dalam masyarakat.

Laporan keuangan yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang

perkembangan suatu perusahaan pada umumnya terdiri dari :

1. Laporan Neraca (Balance Sheet), yaitu suatu ringkasan posisi atau keadaan

keuangan perusahaan yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas

atau modal yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu.

2. Laporan Rugi-Laba (Income Statement), yaitu laporan yang menunjukkan

penghasilan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan sehingga

mencerminkan perusahaan dalam keadaan laba atau rugi pada periode

(6)

Universitas Kristen Maranatha 3. Laporan lainnya (laporan yang sifatnya melengkapi laporan neraca atau

rugi laba), seperti :

• Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab

terjadinya perubahan jumlah modal suatu perusahaan pada awal

dan akhir tahun.

• Laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu laporan yang

menunjukkan keperluan dana dan sumbernya.

Ada banyak teknik analisis terhadap laporan keuangan, salah satunya

adalah analisis rasio seperti yang akan digunakan oleh penulis untuk melakukan

penilaian terhadap peningkatan kinerja perusahaan dengan analisis rasio keuangan

dapat diketahui hubungan-hubungan dari posisi tertentu dalam laporan neraca dan

laporan rugi-laba. Selain itu kita juga dapat melihat sejauh mana kemampuan

perusahaan dipandang dari segi likuiditas, aktifitas, solvabilitas dan profitabilitas

(rentabilitas) dalam menganalisis laporan keuangan sebaiknya dilakukan dengan

memperhatikan dan menganalisis dua atau lebih periode dari laporan keuangan

tersebut. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan

dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik yang juga dapat

berguna bagi penentuan penyusunan strategi yang akan dilakukan untuk

perusahaan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa

penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan analisis terhadap laporan

keuangan dengan menggunakan analisis rasio. Oleh karena itu, penulis dalam

(7)

Universitas Kristen Maranatha RASIO KEUANGAN DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN ( STUDI

KASUS PADA PT. X DI BANDUNG ) ”.

1.2Identifikasi Masalah

Dalam menganalisa peningkatan kinerja suatu perusahaan dan

hubungannya dalam laporan keuangan diperlukan suatu sarana analisa keuangan

sebagai tolok ukur untuk mengetahui kemampuan perusahaan dan kondisi

keuangannya yang ditinjau dari analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan

rentabilitas/profitabilitas dari perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan hal ini, maka masalah-masalah yang akan dibahas untuk penulis

didalam penilaian ini adalah :

1. Bagaimana posisi keuangan perusahaan pada tahun 2001 sampai dengan

tahun 2005.

2. Bagaimana kinerja perusahaan ditinjau dari beberapa segi yang

berhubungan dengan analisis rasio.

3. Untuk mengetahui apakah prestasi perusahaan tersebut mengalami

peningkatan atau malah mengalami penurunan berdasarkan perhitungan

rasio keuangan.

1.3Tujuan Penelitian

(8)

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk menggambarkan / mendeskripsikan posisi keuangan perusahaan

selama tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 berdasarkan analisis rasio

keuangan.

2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan ditinjau dari beberapa segi yang

berhubungan dengan analisis rasio.

3. Untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau

malah mengalami penurunan.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data dan informasi

yang berguna untuk berbagai pihak yang berkepentingan dan memerlukannya,

antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja perusahaan

dengan memberikan informasi mengenai perusahaan itu sendiri yang

dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang sudah dianalisis dengan

menggunakan analisis rasio keuangan sehingga hasilnya dapat digunakan

sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan

dimasa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai

manajemen keuangan, khususnya mengenai rasio keuangan dalam hal

(9)

Universitas Kristen Maranatha memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Sarjana Ekonomi

Fakultas Ekonomi Manajemen di Universitas Kristen Maranatha.

3. Bagi Pihak lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

dapat dijadikan bahan studi perbandingan.

1.5Kerangka Pemikiran

Gambaran mengenai kinerja suatu perusahaan dapat diperoleh dengan

melakukan interpretasi dan analisa terhadap data laporan keuangan perusahaan

yang bersangkutan.

Untuk menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan perlu ditinjau dari

tingkat labanya yang diperoleh, besarnya sumber dana yang tersedia, keefektifan

perusahaan dalam mengelola dana dan juga penilaian terhadap kemampuan

perusahaan dalam melunasi hutangnya jangka pendek maupun

hutang-hutangnya jangka panjang.

Analisis rasio adalah suatu alat untuk menganalisis data keuangan yang

tercantum dalam laporan keuangan dimana rasio tersebut akan menjelaskan

hubungan antara 2 data keuangan dari tahun ke tahun. Data yang diperoleh yaitu

neraca, laporan keuangan dan penjualan. Data tersebut dapat diperoleh

menggunakan 4 macam analisis rasio, yaitu:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (Analisis Laporan

(10)

Universitas Kristen Maranatha ~ Rasio likuditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek

perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap

hutang lancarnya.

2. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (Analisis Laporan

Keuangan, cetakan ke 2, 2000:81) :

~ Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (Analisis Laporan

Keuangan, cetakan ke 2, 2000:78) :

~ Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa

tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersbut pada tingkat tertentu.

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (Analisis Laporan

Keuangan, Cetakan ke 2, 2000:83) :

~ Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang

tertentu.

Jadi setelah melakukan analisa laporan keuangan dengan menggunakan

rasio keuangan, maka kita dapat mengukur kinerja perusahaan tersebut dari tahun

ke tahun, apakah kondisi kinerja perusahaan tersebut meningkat atau malah

(11)

Universitas Kristen Maranatha Setiap analisis mempunyai tujuan yang menentukan perbedaan atau

penekanan yang sesuai dengan tujuannya. Karena itu, maka rasio keuangan yang

digunakan untuk menganalisis rasio keuangan harus disesuaikan dengan tujuan

laporan keuangan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dilihat dari segi

manajemen keuangannya.

1.6Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, yaitu

metode dengan cara mengumpulkan, menyajikan sekaligus memberikan gambaran

yang jelas dari suatu fenomena.

1.6.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini

dikelompokan menjadi dua, yaitu :

1. Data Primer

Ialah data yang diperoleh dari penelitian lapangan (Field Research) atau

data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.

2. Data Sekunder

Ialah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan (Library Research).

Dalam hal ini penulis mempelajari buku yang ada hubungannya dengan

(12)

Universitas Kristen Maranatha 1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder atau data-data

pendukung yang bersifat sebagai dasar teori guna mendukung

data-data primer yang diperoleh dari buku-buku referensi lainnya yang

berkaitan dengan objek penelitian.

b. Penelitian Lapangan (field Research)

• Wawancara (Interview)

Adalah penelitian dengan teknik komunikasi langsung dengan

pejabat yang berwenang, meminta, dan mempelajari dokumen

perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas.

• Pengamatan (Observasi)

Penelitian dengan teknik pengalaman langsung terhadap objek

yang diteliti.

1.6.4 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode analisis

rasio, yaitu :

1. Rasio Likuiditas (liquidity Ratio)

2. rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

(13)

Universitas Kristen Maranatha 1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sebuah pabrik plastik yang terletak di daerah

Industri Sadang Rahayu 39 Blok C 7A Bandung, dan terletak di Jalan Babakan

Ciparay Km 2:3, Bandung. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret hingga

(14)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan dari suatu

perusahaan, maka dapat dinilai kinerja perusahaan yang bersangkutan melalui

data keuangan yang diperoleh dan kemudian data tersebut dianalisis. Dengan hasil

analisa tersebut, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi

perusahaan dan langkah-langkah apa saja yang harus diambil agar kinerja

perusahaan tersebut dapat ditingkatkan.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT

“X”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

• Likuiditas : Likuiditas PT “X” berada pada posisi yang kurang baik,

keadaan perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan kurang likuid, karena

nilai rasio likuiditas yang tidak berada diatas rata-rata standar, hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menutupi semua hutang

jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya, walaupun rasio

yang diperoleh oleh perusahaan tersebut dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan.

• Solvabilitas : Solvabilitas PT “X” berada pada posisi yang kurang baik,

keadaan perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan kurang solvable, yang

berarti bahwa modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat

(15)

Universitas Kristen Maranatha maka seluruh hutangnya tidak mampu dibayar dengan asset yang dimiliki

perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio solvabilitas yang

rata-rata mengalami peningkatan dari tahun 2001, 2003 ke tahun 2005,

walaupun kemudian menurun lagi pada tahun 2002 dan pada tahun 2004.

• Aktivitas : Aktivitas PT “X” dapat dikatakan dalam keadaan baik, karena

seluruh perputaran modal kerja dan dana yang tertanam dalam perusahaan

berputar kurang dari satu tahun dan hal tersebut mengidentifikasikan

bahwa perusahaan mampu mengelola dana serta sumber dayanya secara

efektif sehingga menunjang kelangsungan usaha perusahaan.

• Profitabilitas : Profitabilitas PT “X” dapat dikatakan dalam keadaan yang

cukup baik, hal ini dapat dilihat pada peningkatan baik dari nilai gross

profit atau net profit margin rationya dari tahun 2001, 2003 ke tahun 2005,

walaupun mengalami sedikit penurunan pada tahun 2002 dan tahun 2004.

dan juga hal ini dapat dilihat dari analisa ROI dan analisa ROE-nya bahwa

nilai rasio ROI dan ROE perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun.

• Ditinjau dari beberapa segi analisis rasio diatas, maka dapat dikatakan

bahwa kinerja perusahaan secara keseluruhan kurang baik dan kurang

efesien. Hal ini dapat dilihat dari segi likuiditas dan solvabilitas yang

kurang baik, walaupun dari segi aktivitas dan profitabilitas perusahaan

dapat dikatakan cukup baik. Hal ini juga dapat dilihat dari terlalu besarnya

(16)

Universitas Kristen Maranatha kas yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga asset-asset yang dimiliki oleh

perusahaan tidak dapat menutupinya.

5.2. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut :

• Meningkatkan posisi likuiditas perusahaan menjadi lebih baik dengan

usaha menjaga agar hutang lancar yang ada dapat ditekan atau dikurangi

dan berusaha untuk meningkatkan aktiva lancar perusahaan dengan cara

mengurangi jumlah persediaan yang terlalu banyak dan mengurangi

penggunaan uang kas untuk membeli inventaris kantor, agar dapat

menjamin seluruh hutang lancar yang dimiliki perusahaan dengan baik dan

juga lebih memperbesar nilai kas dan bank yang dimiliki oleh perusahaan.

• Meningkatkan posisi solvabilitas perusahaan dengan berusaha untuk

mengurangi hutang perusahaan yang ada. Dan juga berusaha untuk

meningkatkan modal kerja perusahaan dan laba yang diterima oleh

perusahaan agar modal yang dimiliki perusahaan dapat menjamin hutang

yang dimiliki oleh perusahaan.

• Mempertahankan atau meningkatkan posisi aktivitas perusahaan agar

perputaran modal kerja, piutang, persediaan barang, dan aktiva lainnya

yang dimiliki oleh perusahaan dapat lebih cepat dari tahun-tahun

(17)

Universitas Kristen Maranatha • Meningkatkan dan menjaga kestabilan posisi profitabilitas perusahaan dari

tahun ke tahun dengan cara meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari

penjualan serta menekan atau mengurangi biaya-biaya produksi yang

terlalu besar. Dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan modal yang

diinvestasikan serta mempertahankan atau meningkatkan efektivitas dalam

penggunaan modal yang diinvestasikannya.

• Sebaiknya perusahaan membuat suatu batasan-batasan rasio yang dapat

digunakan sebagai bahan pembanding mengenai nilai-nilai rasio yang

wajar bagi suatu perusahaan industri. Batasan ini juga sebaiknya selalu

diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha

(18)
(19)
(20)

Myer, John N., Financial Statement Analysis, 10

1995.

2.

Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke-4, Cetakan

ke-5, Yogyakarta, BPFE., Oktober 1998.

3.

Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.,

1995.

4.

S.Munawir, Akuntan, Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke-4, Yogyakarta,

Liberty., 1995.

5.

Ikatan Akuntansi Indonesia, Prinsip Akuntansi Indonesia 1984, Jakarta, Penerbit

Rineka Cipta., 1984.

6.

Van Horne, James C., Financial Management and Policy, 10

th

Edition, Englewood

Cliffs, New Jersey, Prentice-Hall International Inc., 1992.

7.

Gitman, Lawrence J., Principles of Managerial Finance, 8

th

Edition, Addison

Wesley Longman Inc., 1997.

8.

Tedjarutjianta, L., Romli M. Kurdi, A.Mubin, Financial Management, Cetakan

ke-2, Bandung, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi UNPAD., 1982.

9.

Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim, Analisa Laporan Keuangan, cetakan

Ke-2, UUP-AMP YKPN, 2000.

10.

John N. Myer, Laporan Keuangan dalam bukunya Financial Statement Analysis

1995.

(21)

Binarupa Aksara, Jakarta., 1997.

14.

Sofyan Syafri Harahap, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi ke-1,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dari analisis rasio likuiditas diperoleh hasil perhitungan current ratio tahun 2012-2014 ketiganya berada pada tingkat penilaian kurang

Penelitian ini berjudul “ Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas

Untuk mengetahui posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan kita perlu mengadakan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio seperti likuiditas,

Penulis meneliti tentang kinerja keuangan yang dinilai dari analisis rasio rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas pada KSPPS Arrahmah Cinere Depok dengan periode

Ultrajaya Milk Tbk berhasil menduduki nilai rasio harga laba yang tinggi pada tahun 2003 sampai tahun 2005 dibandingkan dengan ketiga perusahaan lainnya, ini berarti para

Hasil penelitian menunjukkan kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berdasarkan rasio likuiditas pada tahun 2015 sampai tahun 2018 kurang baik, dimana Current Ratio (CR)

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Pertama, dilihat dari rasio likuiditas kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan pada current ratio masih kurang baik, hal ini disebabkan

Secara keseluruhan dari penilaian tingkat kesehatan pada PT Perkebunan Nusantara VII untuk seluruh komponen rasio dari rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas bisa kita lihat