• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh daya tarik iklan televisi Tokopedia terhadap Brand Awareness.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh daya tarik iklan televisi Tokopedia terhadap Brand Awareness."

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TOKOPEDIA TERHADAP BRAND AWARENESS

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharama Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Brigita Tri Winarsih NIM : 122214072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TOKOPEDIA TERHADAP BRAND AWARENESS

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharama Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Brigita Tri Winarsih NIM : 122214072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto dan Persembahan:

“Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang

memberi kekuatan kepadaku”

Filipi 4:13

“i’m something from nothing”

Something from Nothing – Foo Fighters

“Jadilah wanita yang kuat, maka kamu akan menemukan kebahagian”

-Penulis-

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus yang selalu bersamaku dan memberikan kekuatan

Alm. Papa yang selalu mendoakanku dari surga

Mama yang selalu memberikan cinta kasih dan perhatiannya sampai saat ini

Mbak Hesty, Mas Eko, Mas Hugo, Mbak Kenny yang selalu memberikan nasehat

Dominicus Aji Kristiantoro yang selalu menemani dan memberikan semangat

(6)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

“ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TOKOPEDIA TERHADAP BRAND AWARENESS”

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan diajukan untuk diuji pada tanggal 8 November 2016 adalah hasil karya saya Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagsan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudia hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 November 2016

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Brigita Tri Winarsih

Nomor Mahasiswa : 122214072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TOKOPEDIA TERHADAP BRAND AWARENESS, Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal 30 November 2016 Yang Menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TOKOPEDIA TERHADAP BRAND AWARENESS”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerja sama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, atas berkat, kasih dan karunia-Nya.

2. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si selaku dosen pembimbing I yang

(9)

viii

6. Bapak Drs. P. Rubiyanto, M.M selaku dosen pembimbing II yang teliti,

sabar, memberikan bimbingan dan koreksi, serta saran dan nasehat kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan pengalaman hidup kepada penulis.

8. Alm. Papa yang selalu mendoakan dari surga, mama, mbak Hesty, Mas

Eko, Mas Hugo, Mbak Kenny, Niko, Tyo, Arum, Geva, Gerald yang

selalu memberikan dukungan doa, semangat, bantuan, nasehat dan segala cinta kasihnya sampai saat ini.

9. Dominicus Aji Kristiantoro, terimakasih atas segala doa, perhatian,

dukungan, bantuan, kasih sayang dan kebersamaannya hingga sampai saat ini. Thanks for being a super partner in everything.

10. Prilando Dewi Marietta, sahabat seperjuangan mulai dari Sosprod, Pekafe,

camping dan sahabat hingga saat ini yang telah memberikan semangat, nasehatnya, dan segala kisah indah selama kuliah. Salam anak rimba, kak!

Jangan lupa impian kita.

11. Rendras, Coco, Kevin, terimakasih atas bantuan dan waktunya dalam hal

apapun.

12. Semua teman-teman Manajemen angkatan 2012, terimakasih atas segala

(10)

ix

13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 November 2016 Penulis

(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ...x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ...xv

HALAMAN ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8

A. Landasan Teori ... 8

B. Penelitian Sebelumnya ... 25

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 29

(12)

xi

BAB III METODE PENELITIAN ...30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 31

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Definisi Operasional... 36

F. Populasi dan Sampel ... 37

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 38

H. Sumber Data ... 38

I. Teknik Pengumpulan Data ... 39

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 40

K. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ...47

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 47

B. Visi-Misi, Struktur, DNA, dan Semangat Perusahaan ... 48

C. Logo Perusahaan ... 50

D. Profil Iklan ... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...56

A. Proses Penelitian ... 56

B. Uji Instrumen ... 57

C. Uji Asumsi Klasik ... 59

D. Analisis Data ... 61

E. Pembahasan ... 74

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ...77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 77

C. Keterbatasan Penelitian ... 78

DAFTAR PUSTAKA ...80

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Indikator Variabel Independen ...32

III.2 Indikator Variabel Independen ...33

III. 3 Indikator Variabel Dependen ...35

III. 4 Tabel Skala Data ...44

V. 1 Rangkuman Uji Validitas Daya Tarik Iklan dan Brand Awareness ...58

V. 2 Rangkuman Uji Reliabilitas Daya tarik Iklan dan Brand Awareness ...59

V. 3 Hasil Uji Normalitas ...60

V. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...62

V. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ...62

V. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah atau Tidak Melihat Iklan ...63

V. 7 Intensitas Melihat Iklan dalam Satu Hari ...64

V. 8 Rentang Skala Interval ...65

V. 9 Kategorisasi Skor Variabel Daya Tarik Iklan ...65

V. 10 Kategorisasi Skor Variabel Brand Awareness ...69

V. 11 Hasil Analisis Linier Sederhana ...71

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

I. 1 Traffic Rank Empat Situs Jual Beli Online ...3

II. 1 Piramida Brand Awareness ...23

II. 2 Kerangka Konseptual Penelitian ...29

IV. 1 Logo Tokopedia ...50

IV. 2 Cuplikan Iklan Tokopedia versi “Lebih Lengkap” ...51

IV. 3 Cuplikan Iklan Tokopedia versi “Lebih Murah” ...52

IV. 4 Cuplikan Iklan Tokopedia versi “Lebih Aman” ...53

IV. 5 Cuplikan Iklan Tokopedia versi “Nyari Raket Nyamuk” ...54

IV. 6 Cuplikan Iklan Tokopedia versi “Isyana Gak Hepi Sama Rambutnya” ...55

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...82

Lampiran 2 Data Hasil Penelitian ...89

Lampiran 3 Uji Validitas...97

Lampiran 4 Uji Reliabilitas ...100

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ...102

Lampiran 6 Uji Analisis Data ...104

(16)

xv ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TOKOPEDIA TERHADAP BRAND AWARENESS

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharama Yogyakarta

Brigita Tri Winarsih

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah daya tarik iklan televisi Tokopedia berpengaruh pada brand awareness atau kesadaran merek. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 melalui bantuan google form (kuesioner

online). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner online tentang daya tarik iklan dan brand awareness kepada 100 responden. Metode pengujian instrumen yang digunakan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif, analisis regresi linier sederhana dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik iklan telvisi Tokopedia berpengaruh terhadap brand awareness.

(17)

xvi ABSTRACT

THE ANALYSIS OF INFLUENCE OF TOKOPEDIA’S TELEVISION ADVERTISEMENT ON BRAND AWARENESS

Case Study on Students of Sanata Dharma University of Yogyakarta

Brigita Tri Winarsih

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

2016

This study aims to know whether the the attractiveness of Tokopedia’s television advertisement influences the brand awareness. This research was conducted during June 2016 through google form (online questionnaire). The population of this study was student of Sanata Dharma University of Yogyakarta. The research data were collected through online questionnaire about the appeal of advertisement and brand awareness for 100 respondents. The methods for testing the research instruments used were validity and reliability test. The data analysis techniques used are quantitative descriptive techniques, simple linear regression analysis and t test. The results show that the attractiveness of television advertisement of Tokopedia influences the brand awareness.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jual beli menurut bahasa adalah pertukaran suatu barang dengan

nilai yang sebanding atau saling menukarkan suatu barang dengan barang

lain yang sebanding nilainya. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara

penjual sebagai pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai

pihak yang membayar harga barang yang dijual. Jual beli merupakan

kegiatan yang telah lama dikenal dan dilakukan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhannya, bahkan sebelum masa digunakannya mata uang.

Jual beli dapat terjadi apabila adanya pertemuan antara penawaran dan

permintaan terhadap suatu barang yang dikehendaki.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi di era

globalisasi saat ini, kegiatan jual beli juga mengalami perkembangan.

Salah satu teknologi yang membantu berkembangnya kegiatan jual beli

adalah internet, yang sudah dikembangkan sejak tahun 1969. Di awal

perkembangannya, internet hanya digunakan untuk kegiatan militer,

akademik dan perusahan-perusahaan tertentu saja. Barulah pada tahun

1994, minat masyarakat dalam menggunakan internet mulai muncul dan

semakin meningkat.

Di Indonesia sendiri, internet sudah mulai dikembangkan sejak

(19)

naik sebesar 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data yang

dirilis oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), jumlah

pengguna internet pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta. Angka tersebut naik

dari 71,2 juta ditahun-tahun sebelum-sebelumnya.

(sumber:

Melalui adanya teknologi internet dan meningkatnya pengguna

internet didunia maupun di Indonesia, kegiatan perdagangan pun mulai

mengalami perkembangan. Banyak pelaku bisnis yang mulai

menggunakan internet untuk melakukan promosi maupun berdagang,

bisnis baru didalam dunia digital ini disebut dengan perdagangan

elektronik (e-commerce). Munculnya e-commerce ini, khususnya

Consumer-to-Consumer (C2C) e-commerce membuat jual beli memasuki

dimensi baru. Banyak dari pelaku bisnis membuat sebuah perusahaan baru

berbasis C2C e-commerce, mereka membuat sebuah wadah sebagai tempat

bertemunya penjual dan pembeli dalam dunia digital yang disebut dengan

marketplace online atau situs jual beli online.

Melalui situs jual beli online, pola belanja dimasyarakat khususnya

pengguna internet mulai berubah. Tanpa harus mendatangi langsung

tempat perbelanjaan (cara konvensional), tetapi cukup dengan mengakses

situs-situs penyedia jual beli online konsumen sudah dapat membeli suatu

produk secara online. Sedangkan untuk melakukan pembayaran, pembeli

dapat langsung mentransfer dana ke penjual. Tidak hanya dengan transfer

(20)

menggunakan jasa pihak ketiga atau rekening bersama yang disediakan

oleh pemilik situs jual beli online.

Berdasarkan data alexa.com, tercatat ada empat situs jual beli

online yang memiliki peringkat cukup tinggi diantara situs-situs online

yang ada di Indonesia. Situs-situs tersebut adalah OLX.co.id diperingkat

17; Berniaga.com diperingkat 22; Bukalapak.com diperingkat 27; dan

Tokopedia.com diperingkat 34. Peringkat situs ini dihitung dengan

menggunakan metodologi eksklusif yang menggabungkan perkiraan

rata-rata unique visitors sebuah situs setiap hari dan jumlah estimasi atas page

views selama 3 bulan terakhir.

Gambar I. 1 Traffic Rank Empat Situs Jual Beli Online (Sumber : www.alexa.com, 2014)

Salah satu situs jual beli online di Indonesia yang sedang

berkembang adalah Tokopedia yang dimiliki dan dikelola oleh PT.

Tokopedia. Sama halnya seperti situs jual beli online lainnya yang berbasis

C2C, Tokopedia menyediakan sarana penjualan dari konsumen ke

(21)

melayani calon pembeli dari seluruh Indonesia. Tokopedia menerapkan

dua sistem bagi penggunanya, yaitu :

1. Memberikan jaminan 100% uang kembali. Setiap transaksi yang

terjadi di Tokopedia mendapatkan jaminan kemanan, Tokopedia

menerapkan sistem rekening bersama yang bertindak sebagai perantara

transaksi pembayaran antara penjual dan pembeli.

2. Memberikan keuntungan kepada penggunanya, seperti notifikasi SMS,

feedback pada setiap transaksi, kepastian menerina dana pembayaran,

prioritas mesin pencari, perhitungan ongkos kirim dan edukasi

kewirausahaan.

Melihat data tersebut, perusahaan harus mampu bersaing untuk

dapat menarik perhatian dari konsumen, salah satunya dengan cara

promosi melalui iklan. Iklan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal

tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan

kepada khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi,

radio, koran, majalah, direct mailing (pengeposan langsung), reklame luar

ruang, atau kendaraan umum. Saat ini banyak perusahaan yang

mengiklankan produknya melalui berbagai media mulai dari media cetak

hingga elektronik. Namun, berdasarkan hasil survey yang dikutip dari

www.nielsen.com, konsumsi media di kota-kota baik di Jawa maupun luar

Jawa menunjukkan bahwa televisi masih menjadi media utama yang

dikonsumsi masyarakat Indonesia (95%), disusul oleh internet (33%),

(22)

Kelebihan iklan melalui media televisi adalah sifatnya yang audiovisual

menyebabkan iklan yang ditayangkan menjadi lebih menarik karena tidak

hanya suara atau gambar saja, tetapi kedua-duanya. Bukan hanya itu, tetapi

kondisi tersebut juga memberikan kesempatan yang lebih besar kepada

perusahaan untuk merancang iklan yang kreatif dan juga inovatif.

Dengan cara perusahaan melakukan promosi berupa iklan melalui

media televisi tersebut maka diharapkan konsumen memiliki kesadaran

merek (brand awareness) yang tinggi. Selain itu diharapkan juga agar

konsumen dapat mengidentifikasi suatu merek (baik mengenal maupun

mengingatnya) dengan detail tertentu (simbol, suara, gambar, dan

lain-lain). Kesadaran merek tidak menuntut seorang konsumen untuk

mengingat nama dari suatu merek, tetapi hanya untuk mengingat

detail-detail kecil dari suatu merek, misalnya berupa lambang, simbol, suara,

warna dan lain sebagainya. Kesadaran merek (brand awareness) berperan

dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen akan

memilih suatu produk yang lebih dikenalnya (diketahuinya) dibandingkan

dengan membeli suatu produk yang belum pernah dikenalnya sama sekali.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis merasa perlu untuk

melakukan penelitian yang didasarkan pada maraknya iklan melalui media

televisi situs jual beli online terhadap tingkat awareness konsumen. Oleh

sebab itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Pengaruh Daya Tarik Iklan Televisi Tokopedia Terhadap Brand

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalah yang

akan dibahas dalam penelitian adalah : “Apakah daya tarik iklan televisi

Tokopedia berpengaruh terhadap terbentuknya brand awareness

audience?”.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarakan rumusan masalah diatas, penulis membatasi penelitian ini

pada :

1. Media iklan yang digunakan dalam penelitian ini hanya berfokus pada

iklan televisi Tokopedia.

2. Faktor-faktor pembentuk daya tarik iklan menurut Durianto (2003),

yaitu daya tarik non-verbal dan verbal.

3. Indikator brand awareness menurut Keller (dalam Soehadi, 2005:10),

yaitu recall, recognition, purchase dan consumption.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah daya tarik iklan televisi

(24)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi

penelitian berikutnya serta penelitan ini masih terbuka untuk

direplikasi dalam rangka menguji validitas hasil penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi manajemen

perusahaan dan dapat menjadi sebagai salah satu referensi untuk

memperbaiki dalam hal pemasaran khususnya promosi kearah yang

lebih baik lagi demi meningkatkan layanan Tokopedia.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk

menerapkan teori, ilmu dan wawasan yang telah diterima oleh penulis

selama kuliah. Sehingga kedepannya penulis dapat menerapkannya

didalam dunia kerja maupun berbagi ilmu dan wawasan pada

(25)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:5), definisi manajemen

pemasaran adalah :“Marketing management as the art and science of

choosing target markets and getting, keeping, and growing customers

through creating, delivering, and communicating superior customer

value”. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih

pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan

pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Berdasarkan definisi di atas menunjukkan bahwa manajemen

pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar

sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan

dengan melakukan analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian

program dengan harapan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Melihat definisi tersebut manajemen pemasaran merupakan faktor

penting yang harus perusahaan kuasai agar perusahaan mampu

(26)

2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan salah satu komunikasi penting

yang dibutuhkan perusahaan dalam menyampaikan informasi baik

pesan maupun tujuan suatu produk ataupun jasa dengan berbagai cara,

sehingga berbagai informasi yang disampaikan dapat diterima baik

oleh khalayak dengan usaha yang maksimal.

Menurut Kotler & Keller (2009), komunikasi pemasaran adalah

sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,

dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung,

tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran

mempresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan

sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun

hubungan dengan konsumen. Sedangkan komunikasi pemasaran

terpadu menurut Morissan (2010:8) adalah pendekatan pemasaran

“generasi baru” yang digunakan perusahaan untuk lebih memfokuskan

upaya mereka dalam memperoleh, mempertahankan, dan

mengembangkan hubungan perusahaan dengan para pelanggan serta

pihak-pihak terkait lainnya.

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan

hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat

kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan

mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan

(27)

serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat (place) yang

menjadi pasar bagi produk yang bersangkutan. Untuk itu perlu

dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau komunikasi

guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada

produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan marketing mix atau

bauran pemasaran.

Menurut Morissan (2010), bauran komunikasi pemasaran terbagi

kedalam empat elemen utama, yaitu :

a. Product (Produk)

Produk adalah segala hal yang dapat dipasarkan, yang dapat

memuasakan konsumennya ketika dipakai atau digunakan. Suatu

produk tidak saja merupakan objek yang dapat dilihat namun

merupakan suatu gabungan dari berbagai manfaat yang dapat

memuaskan kebutuhan konsumen yang tidak saja bersifat

fungsional namun juga kebutuhan sosial dan psikologis.

b. Price (Harga)

Variabel harga dalam bauran pemasaran mengacu pada apa yang

harus diberikan konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa

yang biasanya menggunakan nilai uang.

c. Place (Tempat)

Konsumen pada umumnya berhubungan langsung dengan para

perantara pemasaran (warung, toko, supermarket dan lain-lain) dan

(28)

pemasaran adalah menentukan bagaimana cara suatu produk dapat

tersedia dipasaran.

d. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai

pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan

persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu

gagasan.

Menurut Terence (2000:4), komunikasi pemasaran adalah aspek

penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya

pemasaran. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2007:204), bauran

promosi komunikasi pemasaran terdiri atas 6 cara komunikasi utama

atau promotional mix, antara lain :

a. Iklan

Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa

promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah

ditentukan.

b. Promosi Penjualan

Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang

mencoba atau membeli produk atau jasa.

c. Acara khusus dan pengalaman

Perusahaan mensponsori kegiatan dan program-program yang

dirancang untuk menciptakan interaksi setiap hari atau interaksi

(29)

d. Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan

Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau

melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.

e. Pemasaran Langsung

Penggunaan surat, telepon, e-mail atau internet untuk

berkomunikasi langsung atau untuk meminta tanggapan atau

berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

f. Penjualan Pribadi

Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli

dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan

dan memperoleh pemesanan.

3. Iklan

a. Pengertian Iklan

Menurut Kasali (2007:9) iklan didefinisikan sebagai ”pesan yang

menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat

melalui suatu media”. Sedangkan menurut Alexander (dalam

Morisan 2010:14) dalam buku Periklanan Komunikasi Pemasaran

iklan atau advertising adalah sebagai berikut :

”any paid form of nonpersonal communication about an

organization, product, service or idea by an identified sponsor”

(setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,

produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang

(30)

Adapun maksud beberapa pernyataan di atas seperti ”dibayar”

menurut buku “Periklanan Komunikasi Pemasaran” tersebut

menunjukkan fakta bahwa ruang dan waktu bagi suatu pesan iklan

pada umumnya harus dibeli. Sedangkan ”nonpersonal” berarti

suatu iklan melibatkan media massa (tv, radio, majalah, koran)

yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok

individu pada saat bersamaan.

b. Tujuan Iklan

Iklan merupakan bagian dari promosi yang tidak dapat dipisahkan,

dewasa ini iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi

yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa, tetapi

juga bagi konsumen. Dalam pemasaran, iklan merupakan bentuk

komunikasi yang mempunyai tujuan atau sasaran, tujuan iklan

menurut sasarannya dalam Kotler dan Keller (2007:245) dapat

dibagi menjadi :

1) Iklan informatif

Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan

tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

2) Iklan persuasif

Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi,

(31)

3) Iklan pengingat

Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa

kembali.

4) Iklan penguatan

Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa

mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

c. Televisi Sebagai Media Periklanan

Menurut Swastha (2002:223), “Periklanan adalah komunikasi non

individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang

dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta

individu-individu”. Menurut Peter dan Olson (2000:181), “Iklan adalah

penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek

perusahaan atau tokoh yang dilakukan dengan bayaran tertentu.”

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:834) promosi melalui televisi

dapat berupa :

1) Iklan konvesional, berupa tayangan dengan slot 30 atau 60

detik, jenis ini merupakan yang paling banyak dipakai.

2) Sponsorship (backing time) membeli atau menumpang sebuah

program selama beberapa menit.

3) Kuis, berupa permainan dan hiburan.

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi sebagai instrumen

promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang

(32)

masyarakat luas. Untuk mencapai tujuannya, para pengiklan

membutuhkan media dalam beriklan untuk menyampaikan

informasi tentang produknya, untuk itu Kasali (2007:23)

membedakan dua pengertian media berdasarkan pembayaran

komisi atas dimuatnya iklan, yaitu :

a) Media lini atas (above the line), terdiri dari iklan-iklan yang

dimuat dalam media cetak, media elektronik, (radio, televisi

dan bioskop) serta media luar ruang (papan reklame dan

angkutan).

b) Media lini bawah (bellow the line) terdiri dari seluruh media di

atas seperti direct mail pameran, point of sale display material,

kalender, agenda, gantungan kunci, atau tanda mata.

Jenis-jenis media periklanan ini harus digunakan sebaik

mungkin, dengan mempertimbangkan setiap media mempunyai

kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat dioptimalkan

untuk mempengaruhi masyarakat. Salah satu media yang dapat

dioptimalkan untuk mempengaruhi masyarakat adalah televisi,

karena televisi memiliki kemampuan untuk menjangkau khalayak

sasaran yang sangat luas.

Menurut Morissan (2010:187) iklan melalui media televisi

(33)

a) Daya Jangkau Luas

Penetrasi televisi saat ini sudah sangat luas, khususnya televisi

yang bersiaran secara nasional. Harga televisi yang semakin

murah dan daya jangkau siaran yang semakin luas

menyebabkan banyak orang sudah dapat menikmati siaran

televisi, kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh perusahaan

untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya

melalui media televisi.

b) Selektivitas dan Fleksibilitas

Televisi dapat menjangkau audience tertentu karena adanya

variasi komposisi audience sebagai hasil dari isi program,

waktu siaran, dan cakupan geografis siaran televisi, dan

dianggap fleksibel karena memungkinkan penyesuaian

terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus.

c) Fokus Perhatian

Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian

audience pada saat iklan itu ditayangkan. Jika audience tidak

menekan remote control-nya untuk melihat program stasiun

televisi lain, maka ia harus menyaksikan tayangan iklan

televisi satu persatu, dengan begitu perhatian audience akan

(34)

d) Kreativitas dan Efek

Televisi merupakan media yang paling efektif karena dapat

menunjukkan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan.

Iklan televisi dapat diciptakan dengan kreatif, yaitu dapat

menggunakan kekuatan personalitas manusia untuk

mempromosikan produknya.

e) Prestise

Perusahaan yang mempromosikan produknya melalui televisi

biasanya akan banyak dikenal orang, baik barang yang

dipromosikan maupun perusahaan yang memproduksi akan

menerima status khusus dari masyarakat.

f) Waktu Tertentu

Suatu produk dapat diiklankan ditelevisi pada waktu-waktu

tertentu ketika pembeli potensialnya berada didepan televisi.

Selain kekuatan tersebut, Morrisan juga mengungkapkan

kelemahan iklan melalui media iklan televisi, yaitu :

a) Biaya mahal

Walaupun dianggap media yang efisien dalam menjangkau

audience dalam jumlah besar, namun biaya beriklan ditelevisi

dikatakan mahal, hal ini disebabkan biaya penayangan iklan

(35)

b) Informasi terbatas

Penayangan iklan ditelevisi rata-rata berdurasi 30 detik sampai

60 detik dalam sekali tayang, hal ini menyebabkan pemasang

iklan tidak memiliki waktu yang cukup dalam menyampaikan

seluruh informasi tentang produknya.

c) Selektivitas terbatas

Walaupun televisi menyediakan selektivitas audience melalui

program-program yang ditayangkan dan melalui waktu

siarannya, namun televisi bukan pilihan yang tepat bagi

pemasang iklan yang ingin membidik konsumen yang sangat

khusus atau spesifik yang jumlahnya relatif sedikit.

d) Penghindaran

Kelemahan lain dari televisi adalah kecenderungan audience

untuk menghindari pada saat iklan ditayangkan, biasanya

audience menggunakan kesempatan penayangan iklan dengan

melakukan pekerjaan lain.

e) Tempat terbatas

Tidak seperti media cetak, stasiun televisi tidak dapat

seenaknya memperpanjang waktu siaran iklan dalam suatu

program.

c. Daya Tarik Iklan

Daya tarik iklan adalah seberapa besar iklan mampu memukau

atau menarik perhatian pemirsanya. Iklan yang memiliki daya tarik

(36)

Kotler dan Amstrong (2008) pembuat iklan harus memikirkan

adanya daya tarik, karena menurut mereka daya tarik iklan dapat

mempengaruhi efektivitas iklan. Komunikator dalam menyusun

pesan iklan harus memikirkan apa yang akan dikatakan, harus

menemukan daya tarik yang akan menghasilkan tanggapan yang

diinginkan. Pesan-pesan yang akan disampaikan dapat disajikan

dalam gaya penyampaian yang berbeda-beda, yaitu dengan

menampilkan: cuplikan kehidupan individu atau kelompok, gaya

hidup individu, fantasi tentang produk, suasana hati (mood) atau

citra seputar produk, musik untuk lebih menghidupkan pesan,

simbol kepribadian untuk menciptakan karakter yang

mempersonifikasikan produk, memamerkan keahlian dan

pengalaman perusahaan dalam menghasilkan produk, bukti-bukti

ilmiah keunggulan produk, bukti kesaksian dari orang-orang

terkenal.

Daya tarik iklan memiliki beberapa jenis yang memuat tujuan

dari pengiklan. Menurut Suharno dan Sutarso (2010) ada 3 jenis

daya tarik, yaitu:

1) Daya tarik rasional yang berhubungan dengan minat diri

khalayak. Daya tarik itu menunjukkan bahwa produk tersebut

akan menghasilkan manfaat-manfaat yang diinginkan.

2) Daya tarik emosional yang membangkitkan emosi-emosi baik

(37)

pembeliaan. Para komunikator mungkin menggunakan daya

tarik positif seperti rasa cinta, kebanggaan, kesenangan, dan

humor. Dapat juga menggunakan daya tarik negatif seperti

ketakutan, rasa bersalah dan rasa malu yang mengajak

orang-orang untuk melakukan hal-hal yang sebaiknya mereka

lakukan atau berhenti melakukan hal-hal yang sebaiknya tidak

mereka laukan.

3) Daya tarik moral yang diarahkan pada “perasaan” khalayak

tentang apa yang “benar” dan “pantas”. Daya tarik ini sering

digunakan untuk mendorong orang peduli dan beramal untuk

kegiatan sosial.

Menurut Durianto (2003), daya tarik iklan dapat

dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu :

1) Daya Tarik Non Verbal

Daya tarik non verbal terlihat dari tampilan wajah dan

gerakan tangan. Daya tarik non verbal adalah sebagai berikut :

a) Daya Tarik Pesan

Menurut Suyanto (2005:91) pesan dapat dibuat

berdasarkan tingkat yang diinginkan, keeklusifan dan

kepercayaan.

b) Slogan

Slogan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

(38)

mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan

sesuatu. Slogan mempunyai dua fungsi utama, yaitu :

untuk menjaga menyederhanakan sebuah strategi pesan

periklanan agar menjadi jelas, menarik perhatian dan

mudah diingat.

2) Daya Tarik Verbal

Daya tarik verbal ditunjukan dengan kata-kata dan

diungkapkan secara lisan maupun tertulis, yang termasuk daya

tarik verbal adalah sebagai berikut:

a) Bintang iklan (endoser)

Menurut Shimp (2003:469), “Endoser yang menarik akan

dapat menarik perhatian audience dan mencontoh, serta

mengidentifikasi diri mereka dengan bintang iklan”.

b) Musik (Music)

Menurut Rossiter dan Percy (1997:197), music adalah

alunan lagu yang berirama, baik dari suara manusia

maupun dari alat-alat. Musik dapat berupa jingle

(bunyi-bunyian) atau musik latar belakang.

c) Gambar (Picture)

[image:38.595.137.516.248.570.2]

Menurut Rossiter dan Percy (1997:197), pictures adalah

gambar dalam suatu tayangan iklan yang dilihat pemirsa

atau masyarakat, yang meliputi objek figur, lokasi, dan

(39)

merupakan persepsi pemirsa terhadap gambar atau obyek

yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan, baik pada

media cetak maupun media elektronik (televisi atau web

iklan diinternet).

d) Warna (colour).

Menurut Jefkins (1997:20), warna sangat efektif dalam

membentuk suasana hati pelanggan dan merangsang

preperensi dan pilihan pembeli. Dimana perpaduan antara

warna dan slogan dari kata-kata yang unik dan memikat

dapat menarik perhatian audience untuk melihat dan

merenungkan maknanya.

4. Brand Awareness (Kesadaran Merek)

a. Pengertian Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Brand Awareness (kesadaran merek) merupakan kemampuan

seorang konsumen untuk mengidentifikasi suatu merek (baik

mengenal maupun mengingatnya) dengan detail tertentu (simbol,

suara, gambar, dan lain-lain) dalam melakukan pembelian.

Kesadaran merek tidak menuntut seorang konsumen untuk

mengingat nama dari suatu merek, tetapi hanya untuk mengingat

detail-detail kecil dari suatu merek, misalnya berupa lambang,

simbol, suara,warna dan lain sebagainya.

Kesadaran merek (brand awareness) berperan dalam

(40)

memilih suatu produk yang lebih dikenalnya (diketahuinya)

dibandingkan dengan membeli suatu produk yang belum pernah

dikenalnya sama sekali.

Brand awareness didefinisikan sebagai kemampuan yang

dimiliki konsumen untuk mengasosiasikan suatu merek dengan

kategori produknya (Aaker,1991). Brand awareness memiliki

tingkatan yang bisa digambarkan dalam piramida brand awareness.

[image:40.595.139.498.266.605.2]

Gambar II.1 Piramida Brand Awareness (kesadaran merek) Sumber : David A. Aker (1997)

1) Brand Unaware (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling

rendah dalam piramida brand awareness dimana konsumen

tidak menyadari adanya suatu merek.

2) Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal

brand awareness, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi

setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided

(41)

3) Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan

kembali merek tanpa bantuan apapun (unaided recall).

4) Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan

pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul

dalam benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek

utama dari berbagai merek yang ada dalam benak seorang

konsumen.

Brand awareness mempunyai pengaruh terhadap pilihan

konsumen. Hal itu berpengaruh dalam keputusan konsumen untuk

membeli suatu produk. Brand awareness merupakan tujuan umum

komunikasi pemasaran untuk semua strategi promosi. Peter dan

Olson (2000:190) menyatakan tingkat brand awareness dapat

diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang

mana yang dianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan

ulang atau brand awareness sudah mulai memadai tergantung pada

dimana dan kapan suatu keputusan pembelian dilakukan.

b. Indikator Brand Awareness

Menurut Keller (dalam Soehadi, 2005:10), untuk mengevaluasi

seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah merek, terdapat

empat indikator, diantaranya adalah :

1) Recall

Seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya

(42)

2) Recognition

Seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut

termasuk kedalam satu kategori tertentu.

3) Purchase

Seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek

kedalam alternatif pilihan ketika mereka akan membeli produk

atau layanan.

4) Consumption

Seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika

mereka sedang menggunakan produk atau layanan pesaing.

B. Penelitian Sebelumnya

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan

sebagai pengembangan untuk kedepannya dan dapat dijadikan alat bantu

untuk menjelaskan atau mendiskripsikan hubungan atau perbedaan

variabel-variabel yang diteliti serta sekaligus menunjukkan bahwa

penelitian ini bukan merupakan replikasi dari penelitian yang sudah ada.

1) Andlie Liano Anwar (2005) dengan judul skripsi “Analisis Kekuatan

Persuasi Iklan Televisi Terhadap Motivasi Beli Konsumen Pada

Produk Simcard GSM XL Jempol”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh kekuatan persuasi iklan televisi

terhadap motivasi beli konsumenpada produk SimCard GSM XL

Jempol. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data

(43)

mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Profil konsumen

yang didapatkan adalah sebagian besar responden dalam penelitian

ini berjenis kelamin pria sebanyak 59%, yang merupakan mahasiswa

angkatan 2004 sebanyak 30%, berasal dari FKIP sebanyak 42%,

menghuni tempat kos sebanyak 37% dan memiliki uang saku per

bulan sebesar Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,- sebanyak 45%. Teknik

analisis data yang digunakan untuk mengetahui motivasi konsumen

terhadap produk SimCard GSM XL Jempol dan kekuatan persuasi

iklan ditelevisi terhadap motivasi adalah dengan menggunakan

Analisis Regresi Sederhana dan untuk mengetahui apakah regresi

diterima atau tidak, digunakan pengujian hipotesis dengan rumus

Uji-t. Sehingga, diperoleh hasil ada pengaruh positif variabel persuasi

iklan televisi terhadap motivasi beli konsumen pada produk Sim Card

GSM XL Jempol. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan thitung

(12,753) < ttabel (1,980) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Variabel kekuatan persuasi iklan televisi mampu menjelaskan variasi

motivasi beli konsumen pada produk SimCard GSM XL Jempol

sebesar 62,4%. Sedangkan sisanya sebesar 37,6% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Dan

kesimpulannya : Variabel Kekuatan Persuasi Iklan Televisi

Berpengaruh Signifikan terhadap Motivasi Beli Konsumen.

2) Muhammad Adnan Ghiats (2013) dengan judul skripsi “Pengaruh

(44)

Terhadap Brand Awareness Konsumen Siswa Pada Beberapa SMA

Negeri Di Makassar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dari iklan televisi sosis So Nice versi “S.M.S semua makan

So Nice” yang terdiri dari Heard and Sound (X1), Effect, Figure (X2),

dan Music (X3) terhadap Brand Awareness konsumen siswa

dibeberapa SMA negeri di Makassar. Data penelitian ini diperoleh

dari kuisoner (data primer) dan beberapa observasi dan wawancara

langsung dengan siswa di SMA Negeri 3 Makassar, SMA Negeri 4

Makassar, dan SMA Negeri 15 Makassar. Temuan dari penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel independen (Heard and Sound, Figure,

dan Music) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen (Brand Awareness), karena nilai

signifikan (sig) jauh lebih kecil dari 0.05 dan dimensi yang paling

dominan adalah Heard and Sound Effect sebesar 4.920. Dari

penelitian dapat diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.525 hal

ini berarti 52% brand awareness dapat dijelaskan oleh variabel heard

and sound effect, figure, dan music.

3) Giovanni Indah Susanti Hadiwitanto (2014) dengan judul skripsi

“Analisis Pengaruh Indikator Jingle Iklan Mizone terhadap Brand

Awareness (Studi Iklan Mizone Versi Great DJ pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika

Soegijapranata Semarang)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

(45)

Sampel penelitian adalah 60 orang mahasiswa dan mahasiswi Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik

Soegijapranata yang sedang berada Gedung Justinus Universitas

Katolik Soegijapranata. Metode pengumpulan data melalui

penyebaran kuesioner. Teknik analisis datanya menggunakan analisis

regresi berganda. Dari hasil analisis regresi berganda dapat

disimpulkan bahwa semua indikator jingle iklan berpengaruh positif

terhadap brand awareness. Dari hasil uji t yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa semua indikator jingle berpengaruh terhadap

brand awareness. Hasil uji F yaitu menguji koefisien regresi secara

bersama-sama, terdapat pengaruh secara simultan antara indikator

jingle iklan terhadap brand awareness. Hasil uji kovarian determinasi,

diketahui bahwaa 65% variabel dependen dipengaruhi oleh variabel

(46)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk mempermudah memahami penelitian ini, maka penulis

[image:46.595.131.515.197.576.2]

merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan di uji kebenarannya.

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha : Daya tarik iklan televisi Tokopedia berpengaruh terhadap

terbentuknya brand awareness audience.

Daya Tarik Iklan (X) :

a.

Non Verbal :

Daya Tarik

Pesan

Slogan

b.

Verbal :

Bintang Iklan

Gambar

Musik

Warna

Brand Awareness

(Y) :

Recall

Recognition

Purchase

(47)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan penulis termasuk dalam jenis

penelitian lapangan yang berupa studi kasus (case study) untuk

menggambarkan permasalahan yang akan diangkat terhadap obyek

tertentu pada suatu perusahaan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil

penelitian ini hanya dapat berlaku pada perusahaan yang bersangkutan

atau terhadap objek yang diselidiki dan tidak berlaku secara umum.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian

dan yang akan memberikan informasi kepada penulis. Subjek dalam

penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah variabel yang bisa diukur dan yang akan

diteliti oleh penulis, objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor

pembentuk daya tarik iklan, yaitu daya tarik non-verbal maupun daya

tarik verbal dan variabel brand awareness.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

(48)

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui google form (kuesioner online)

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada 28–30 Juni 2016.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas :

a. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat), (Sugiyono, 2010:59).

Dalam penelitian ini variabel independen adalah daya tarik iklan.

Variabel daya tarik iklan yang akan diteliti yaitu :

1) Daya tarik iklan non-verbal :

a) Variabel daya tarik pesan adalah pesan yang dapat

menarik audience berdasarkan apa yang mereka inginkan

dan percayai berdasarkan iklan televisi Tokopedia.

Aspek yang diteliti meliputi kepercayaan dan kepuasan

pesan yang disampaikan.

b) Variabel slogan adalah semacam rangkuman singkat

berisikan kebenaran, dan dimaksudkan sebagai pengingat

(49)

diteliti meliputi keunikan, kejelasan dan pelafalan

[image:49.595.139.515.163.610.2]

slogan.

Tabel III. 1

Indikator Variabel Independen

Variabel Aspek Indikator

Daya tarik pesan  Kepercayaan pesan  Kepuasan pesan

 Pesan yang disampaikan pada iklan dapat dipercaya  Pesan yang disampaikan

pada iklan tidak

menimbulkan keraguan (ambigu)

 Pesan yang disampaikan memenuhi kebutuhan informasi audience

 Pesan yang disampaikan dapat menjawab keraguan

audience. Slogan  Keunikan

slogan

 Kejelasan slogan

 Pelafalan slogan

 Beda dari yang lain  Penggunaan kata-kata

mengikuti jaman

 Pesan yang disampaikan mudah ditangkap audience

 Kata-kata atau kalimat yang disampaikan jelas didengar

 Pengucapan kata-kata atau kalimat slogan dapat ditirukan kembali

 Pengucapan kata-kata atau kalimat slogan mudah dihafalkan

2) Daya tarik verbal

a) Bintang iklan (endoser) adalah seseorang yang

memerankan sebuah tokoh dalam iklan atau seseorang

yang dipilih untuk membawakan sebuah produk dalam

(50)

iklan dan profesionalisme bintang iklan dalam

menyampaikan pesan.

b) Musik (music) adalah komponen dalam iklan yang

menjadi suatu pelengkap iklan serta dapat menarik

perhatian audience. Aspek yang diteliti meliputi

kecocokan musik dengan konsep iklan yang ditayangkan

dan daya tarik sebuah musik.

c) Gambar (picture) adalah tayangan iklan yang meliputi

obyek yang digunakan, figur yang digunakan dan adegan

[image:50.595.139.514.231.748.2]

yang ditampilkan. Aspek yang diteliti meliputi kredibilitas

gambar, pesan yang disampaikan gambar, dan kelayakan.

d) Warna (color) adalah komponen dalam gambar yang

membentuk dan merangsang suasana hati pelanggan.

Aspek yang diteliti meliputi dominasi warna.

Tabel III. 2

Indikator Variabel Indenpenden

Variabel Aspek Indikator

Bintang iklan (endoser)  Kemenarikan bintang iklan  Profesionalisme bintang iklan

 Bintang dalam iklan mudah dikenal  Bintang iklan

mempunyai ciri khas yang mudah diingat

 Bintang iklan mempunyai kemampuan

menyampaikanpesan dengan baik

(51)

Musik (music)

 Kecocokan musik dengan konsep

 Daya tarik sebuah musik

 Setiap musik yang digunakan dalam iklan sesuai dengan konsep iklan

 Setiap musik yang digunakan memiliki ciri khas

 Setiap musik yang digunakan dalam iklan mudah diingat

 Setiap musik yang digunakan dalam iklan dapat menarik

[image:51.595.140.513.109.671.2]

perhatian audience Gambar

(picture)

 Kredibilitas gambar

 Pesan yang disampaikan

 Kelayakan

 Gambar dalam iklan sesuai dengan kenyataan

 Gambar dalam iklan memuat pesan yang ingin disampaikan  Pesan iklan yang

dimuat dalam gambar dapat diterima oleh semua audience

 Gambar dalam iklan layak untuk

ditayangkan atau disampaikan  Gambar yang

ditampilkan dalam iklan bermutu

Warna (color)

 Dominasi warna  Iklan yang ditampilkan memiliki ciri khas warna tertentu

(52)

b. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:59).

[image:52.595.139.514.222.633.2]

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah brand awareness

Tabel III. 3

Indikator Variabel Dependen

Variabel Aspek Indikator

Brand Awareness (Kesadaran Merek) Recall Recognition Purchase

 Consumption

 Iklan yang telah ditayangkan mampu membuat audience

mengingat Tokopedia

 Iklan yang telah ditayangkan mampu membuat audience

dapat mengenali Tokopedia

 Iklan yang ditampilkan mampu membuat

audience memasukan Tokopedia kedalam alternatif pilihan saat akan membeli produk atau menggunakan layanan

 Iklan yang ditampilkan mampu membuat

audience mengingat Tokopedia saat

menggunakan situs jual beli lainnya

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini, yaitu dengan

menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan

(53)

ketidak setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan

mengenai obyek stimulus (Malhotra, 2005:298).

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena soaial

(Sugiyono, 2010:132). Pengukuran variabel diukur dengan

menggunakan “skala likert” dengan 5 kategori penilaian dimana

masing-masing kategori tersebut dikuantitatifkan dengan memberi

bobot dari kemungkinan jawaban responden.

E. Definisi Operasional

Operasional adalah suatu yang diberikan kepada suatu variabel dengan

cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun

memberikan suatu oprasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut.

1. Daya tarik iklan non-verbal :

a. Daya tarik pesan adalah kemampuan pesan untuk menarik

perhatian atau minat audience.

b. Slogan merupakan kalimat atau kata yang digunakan untuk

menyampaikan sesuatu.

2. Daya tarik iklan verbal :

a. Bintang iklan (endoser) merupakan seseorang yang

menyampaikan pesan dalam iklan.

b. Musik (music) merupakan komponen pelengkap dalam iklan yang

(54)

c. Gambar (picture) merupakan adegan atau ilustrasi dalam iklan

yang berfungsi menyampaikan pesan.

d. Warna (color) merupakan komponen gambar yang berfungsi

merangsang indra penglihatan.

3. Brand awareness (kesadaran merek) adalah keadaan dimana

seseorang mengerti akan adanya suatu merek tertentu.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi pada

penelitian ini termasuk dalam kategori populasi tak terbatas (infinite).

2. Sampel adalah bagian populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga mewakili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap

yang dianggap dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini karena

jumlah populasi tidak diketahui, maka dalam menentukan sampel

menggunakan asumsi berikut (Sugiarto, 2004:70) :

Rumus :� = Z∝2.pq e2

� = 1,96 2. 0,25

0,12

(55)

Keterangan : � = sampel

e = besarnya toleransi atau rentang

interval (0,1)

p. q = ukuran penyebaran populasi (0,25)

Z∝(0,05) = 1,96

Maka, minimal jumlah responden yang diambil sebagai

sampel adalah sebanyak 97 responden, tetapi dalam hal ini jumlah

sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden dengan

pertimbangan bahwa jumlah sampel cukup representatif untuk

mewakili populasi.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:96). Pertimbangan tertentu

dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah melihat tayangan iklan televisi Tokopedia.

H. Sumber Data

Sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

(56)

disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu

mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari pihak-pihak

lain berupa dokumentasi, data yang telah diolah, maupun informasi

mengenai sesuatu hal. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari literatur dan sumber-sumber lainnya yang relevan sehingga dapat

melengkapi penelitian ini.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

metode kuesioner (angket). Metode kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2010:199). Untuk memperoleh data, angket dalam penelitian

ini akan disebarkan kepada mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata

Dharma yang merupakan audience iklan televisi Tokopedia. Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang fenomena soaial (Sugiyono, 2010:132). Pengukuran

jenis ini menggunakan lima katagori dan masing-masing diberi bobot

yang berbeda. Penelitian ini akan menggunakan bentuk kategori dan bobot

(57)

SS = Sangat Setuju dengan bobot nilai 5

S = Setuju dengan bobot nilai 4

N = Netral dengan bobot nilai 3

TS = Tidak Setuju dengan bobot nilai 2

STS = Sangat Tidak Setuju dengan bobot nilai 1

J. Teknik Pengujian Instrumen

Sebelum kuisioner disebarkan maka diperlukanlah pengujian kuisioner

melalui uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuesioner mampu mengukur

data yang ingin diukur. Rumus yang digunakan adalah korelasi

Product Moment :

���= � ∑ �� −(∑ � ∑ �)

�[� ∑ �2− (∑ �)2][� ∑ �2− (∑ �)2]

Dimana :

rXY : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing – masing nomor dari

responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑X : Jumlah skor butir

∑XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

(58)

Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 5%, apabila rhitung

lebih besar dari rtabel, maka kuesioner sebagai alat ukur dapat

dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010:3) reliabilitas adalah derajat konsistensi

data dalam interval waktu tertentu. Berdasarkan definisi ini maka

dapat diartikan bahwa reliabilitas adalah sebagai suatu

karakterisitik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan

kekonsistensian. Suatu alat disebut reliabel apabila dalam beberapa

kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama

sekali diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah. Untuk menguji

reliabilitas dapat menggunakan rumus Cronbach’s Alpha

(Sujarweni dan Endrayanto, 2012:186). Adapun rumusnya sebagai

berikut:

�11 = � �

� −1� �1− ∑�2

��2 �

Keterangan :

�11 : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑��2 : Jumlah varian butir

(59)

Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai Crobanbach’s Alpha (r11) > 0,60 maka item variabel

dinyatakan reliabel.

b. Jika nilai Crobanbach’s Alpha (r11) < 0,60 maka item variabel

dinyatakan tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat

dan variabel bebas. Apabila distribusi data normal atau

mendekati normal, berarti model regresi adalah baik.

Pengujian untuk menenutukan data terdistribusi normal atau

tidak, dapat menggunakan uji statistik non-parametrik. Uji

statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji

One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-One-Sample K-S). Apabila

hasilnya menunjukkan nilai probabiltas signifikan di atas 0,05

atau 5% maka variabel berdistribusi normal.

b. Uji Hetoroskedastisitas

Persamaan regresi perlu juga diuji mengenai sama atau

tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan

observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang

sama disebut terjadi homokesdastisitas. Hetoroskedastisitas

(60)

teratur baik menyempit, melebar, menyebar, maupun

bergelombang-gelombang (Sunyoto, 2011:134).

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis secara

deskriptif variabel penelitian yang digunakan. Teknik analisis

deskriptif dibagi menjadi dua tahap yaitu :

a. Deskripsi Responden

Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi

klasifikasi kuesioner secara umum, jenis kelamin, domisili, dan

seberapa sering responden melihat iklan televisi Tokopedia dalam

satu hari. Deskripsi responden dilakukan dalam frekuensi (%).

b. Deskripsi Variabel

Untuk mengetahui apakah persepsi masyarakat sangat baik atau

sangat buruk terhadap daya tarik iklan dan brand awareness

(kesadaran merek), maka penulis akan menggunakan rentang

skala pada variabel daya tarik iklan dan brand awareness

(kesadaran merek). Dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5

dan bobot nilai terendah adalah 1. Jumlah kelas 5 sehingga

interval dapat dihitung sebagai berikut :

��������= ������������� − ������������ �������������

�������� =5−1

(61)

Dengan rentang skala 0,8 maka skor persepsi pada daya

tarik iklan televisi Tokopedia dan brand awareness

[image:61.595.139.513.201.652.2]

dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel III. 4 Tabel Skala Data

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis linier dengan jumlah

variabel yang pengaruhnya hanya ada satu. Menurut Sugiyono

(2010:270) analisis regresi sederhana atau lengkapnya regresi linier

sederhana untuk mengubah respon dan prediktor. Bentuk linier

sederhana ini biasanya dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

�= �+��

Keterangan:

� = Variabel dependen (Brand awareness)

� = Variabel indipenden (Daya tarik iklan)

� dan � = Konstanta

Untuk a dan b dihitung berdasarkan hasil pengamatan X dan Y

melalui penggunaan rumus:

=

(��1���� 2�−(��

�)(�����)

� ��12−(��)2

Skala Data

Kelas

Kategori

1

1,00 - 1,79

Sangat Rendah

2

1,80 - 2,59

Rendah

3

2,60 - 3,39

Cukup

4

3,40 - 4,19

Tinggi

(62)

=

������−(���)(���) � ��12−(��)2

Keterangan:

E = Sigma

n = Sampel

X dan Y = Variabel

3. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan variabel

bebas, yaitu daya tarik iklan televisi Tokopedia terhadap variabel

terikat, yaitu brand awareness.

1) Menentukan H0 Ha

H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh daya tarik iklan televisi

Tokopedia terhadap brand awareness

Ha : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh daya tarik iklan televisi

Tokopedia terhadap variabel dependen.

2) Menentukan level of signifikansi (α)

Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya terbesar 0,05 (5%)

dengan drajat bebas (Df) = m-2 dan m merupakan jumlah sampel

pada penelitian

3) Menentukan thitung menggunakan SPSS atau dengan rumus thitung

(Sunyoto, 2009:152)

(63)

4) Melalui analisis ini maka pengambilan keputusan akan berdasar

pada:

H0 ditolak, Jika thitung > ttabel maka Ha diterima

(64)

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT Tokopedia merupakan sebuah perusahaan internet yang

didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada

Februari 2009, dengan gagasan awal sebagai solusi transaksi e-commerce

yang aman dan terpercaya di Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 2009,

situs resmi Tokopedia pun diluncurkan kepublik dengan nama domain

Tokopedia dengan konsep sebagai sebuah mall online memberikan

peluang bagi setiap pemilik usaha kecil dan menengah untuk menjangkau

pasar dengan cara membuka toko online mereka sendiri secara mudah dan

gratis. Selain itu, Tokopedia juga berperan sebagai mediator langsung

yang memonitor keseluruhan proses transaksi. Tokopedia menggunakan

sistem rekber (rekening bersama), dimana uang baru akan sampai kepada

penjual setelah pembeli melakukan konfirmasi kepada pihak Tokopedia

bahwa barang yang dipesan telah sampai. Dengan konsep dan sistem yang

diterapkan ini, kehadiran Tokopedia membuat proses transaksi online

berlangsung aman dan mudah.

Kini, Toko

Gambar

Gambar Judul
Gambar I. 1 Traffic Rank Empat Situs Jual Beli Online
gambar dalam suatu tayangan iklan yang dilihat pemirsa
Gambar II.1 Piramida Brand Awareness (kesadaran merek)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Grab juga tidak menggunakan argo ( fixed price ), artinya estimasi yang diberikan diawal adalah harga yang nantinya harus dibayarkan tidak. peduli hujan deras ataupun jalan

Oleh karena itu untuk mewujudkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, KKP Kelas II Cilacap dituntut mampu menangkal risiko kesehatan yang mungkin masuk dari Negara lain atau

Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur Bengkulu. Pasal

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik aliran serta membandingkan pengaruh profil penganggu tipe A, B, C, D, atau E pada jarak S/D = 1,75 –

Penggunaan plat elektroda Alumunium dapat menyisihkan penurunan konsentrasi nikel dan tembaga diatas 90 pada menit ke 60 sedangkan plat elektroda besi penurunan diatas

a) Menu ini digunakan oleh Teller untuk melayani transaksi setoran tunai dengan tujuan rekening tabungan tanpa buku. b) Dengan menu ini, yang diinput oleh Teller adalah

Bangka Belitung, Bid Humas, - Patroli Sambang Baca Bhabinkamtibmas yang di lakukan oleh Anggota Polsek Kelapa Brigadir Guntur Hidayat  yang secara rutin di laksanakan di

Dimana teknologi yang digunakan dan software pembuatan website sudah bermacammacam jenisnya, salah satunya yaitu Macromedia Flash MX Website ini memuat informasi sederhana