Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia saat ini harus siap dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan bebas yang semakin menantang di mana setiap negara yang ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil harus mampu menggerakan sektor industri dengan baik, mengingat keadaan perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi yang telah dialami pada tahun 1997 masih kurang stabil sehingga harus selalu membenahi setiap sektor penunjang perekonomian khususnya sektor industri. Oleh karena itu pemerintah sebagai agen pengembangan harus memberi perhatian yang serius pada sektor industri sebab sektor industri sangat membantu dalam usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi, karena dapat menambah pemasukan devisa negara dan dapat mengurangi pengangguran yang selalu menjadi masalah di setiap negara sedang berkembang seperti Indonesia.
Sektor industri di Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi yang serba sulit karena daya beli masyarakat kian menurun yang disebabkan banyaknya produk impor yang kini merajalela di Indonesia sehingga masyarakat lebih mencintai produk impor dibandingkan produksi dalam negeri karena berbagai alasan, terutama untuk perusahaan-perusahaan tekstil yang kondisinya tidak menentu akibat minat beli konsumen menurun sebagai akibat masuknya produk luar negeri secara bebas dan melimpah.
Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu bagian penting untuk menjaga kestabilan produksi perusahaan agar kegiatan produksi tidak terhambat dan kebutuhan bahan baku selalu terpenuhi dengan baik dengan biaya yang minimum.
PT. Alenatex merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil sebagai produsen kain jadi untuk keperluan sandang, dimana bahan baku utama yang dibutuhkan adalah benang. Pengendalian bahan baku benang yang terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan semata-mata untuk memberi pelayanan terbaik untuk kepuasan konsumen terhadap produk yang dibeli. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan selama ini, dan mengetahui peranan pengendalian persediaan bahan baku dengan model probabilistik dalam meminimumkan biaya persediaan di perusahaan.
Dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik sistem Q perusahaan dapat mengatasi masalah yang timbul di bidang persediaan, dasar penggunaan model probabilistik ini dikarenakan permintaan variabel dan lead time variabel. Melalui pengumpulan dan pengolahan data menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik serta menurut kebijakan perusahaan, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik dapat meminimumkan biaya persediaan.
Model ini dapat meningkatkan efisiensi biaya persediaan pada PT. Alenatex, hal ini terlihat dengan adanya penghematan yang dapat diperoleh
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ………i
DAFTAR ISI ………...iv
DAFTAR GAMBAR ..………..….………...vi
DAFTAR TABEL ………...vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………...…….1
1.2 Identifikasi Masalah ………...3
1.3 Tujuan Penelitian ………...6
1.4 Kegunaan Penelitian ………..6
1.5 Kerangka Pemikiran .……….7
1.6 Metode Penelitian ..………..11
1.7 Lokasi Dan Lamanya Penelitian ………..12
1.8 Sistematika Pembahasan ………..12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Operasi Dan Produksi ..………..14
2.2 Definisi Persediaan ..………...15
2.3 Definisi Pengendalian Persediaan .……….…16
2.4 Tujuan Persediaan ………...17
2.5 Fungsi Persediaan……….18
2.6 Jenis Persediaan ………...20
2.7 Biaya Persediaan………...22
2.8 Tujuan Pengendalian Persediaan ……….28
2.9 Fungsi Pengendalian Persediaan ………..29
2.10 Sistem Pengendalian Persediaan ………30
2.11 Metode Pengendalian Persediaan ………..33
Universitas Kristen Maranatha BAB III OBYEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………..43
3.1.1 Tahap Perkembangan Perusahaan……….….43
3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ………...45
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dan Uraian Jabatan ………...46
3.3 Kegiatan Perusahaan Dan Proses Produksi Perusahaan ………..53
3.3.1 Kegiatan Perusahaan ……….53
3.3.2 Proses Produksi Perusahaan ………..54
3.4 Kegiatan Pemasaran Perusahaan ………..59
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tujuan Perusahaan Mengadakan Persediaan ………...61
4.2 Pengumpulan Data ………...62
4.3 Pengolahan Data ………..72
4.3.1 Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Metode Probabilistik..72
4.3.1.1 Model Permintaan Variabel Dan Lead time Variabel…..………72
4.4 Kebijakan Pengendalian Persediaan Menurut Perusahaan …….…….80
4.5 Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan ………...82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………..84
5.2 Saran ……… ………85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Produksi Kain Georgette 7070 Juli 2004-Juni 2005 .……… .4 Tabel 1.2 Tabel Produksi Kain Benfica Jacquard Juli 2004-Juni 2005 .…………..5 Tabel 4.1 Tabel Produksi Kain Georgette 7070 Juli 2003–Juni 2005 ……....…...63 Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Benang Lusi dan Pakan
Kain Georgette 7070 Juli 2003-Juni 2005………...64
Tabel 4.3 Tabel Produksi Kain Benfica Jacquard Juli 2003-Juni 2005………...66 Tabel 4.4 Tabel Kebutuhan Benang Lusi dan Pakan Kain Benfica Jacquard……67 Tabel 4.5 Tabel Probabilitas stock out………...…72
Tabel 4.6 Tabel Probabilitas lead time………...73 Tabel 4.7 Tabel Rata-rata Permintaan Selama Lead time Benang Lusi Benfica Jacquard……….……….75 Tabel 4.8 Tabel Probabilitas stock out Permintaan Selama Lead time Benang Lusi Benfica Jacquard…………...………76
Tabel 4.9 Tabel Probabilitas stock out Benang Pakan Benfica Jacquard ………..78 Tabel 4.10 Tabel Rata-rata Permintaan Benang Pakan Benfica Jacquard ……….80 Tabel 4.11 Tabel Rata-rata Permintaan Selama lead time
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, di mana
saat ini sedang gencar – gencarnya melakukan pembangunan di segala bidang
khususnya di bidang perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas pemerintah berusaha untuk
meningkatkan pendapatan pada sektor riil atau pada sektor industri, di mana
sektor industri pernah mengalami kemunduran akibat adanya krisis moneter yang
melanda negara – negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Krisis moneter
di Indonesia yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan
mengalami kebangkrutan karena kekurangan modal usaha akibat melemahnya
nilai kurs mata uang rupiah terhadap dollar amerika yang menyebabkan kenaikan
harga – harga barang secara umum dan peningkatan suku bunga pinjaman Bank
yang semakin menyulitkan para pengusaha, dan kenaikan harga BBM ( Bahan
Bakar Minyak ) tanggal 1 Oktober 2005 yang mencapai 150% semakin
menambah persoalan pada sektor industri.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberi perhatian yang lebih pada
sektor industri sekarang ini agar tidak mengalami keterpurukan seperti yang
terjadi pada masa krisis moneter tahun 1997, dan tidak terlepas juga dari peran
Universitas Kristen Maranatha 2 dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Apabila perusahaan tidak cepat
tanggap untuk mengatasi masalah – masalah yang timbul baik yang bersifat intern
ataupun yang bersifat ekstern maka perusahaan tersebut akan sulit berkembang
dan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis ataupun yang tidak sejenis,
bahkan bisa mengalami kebangkrutan.
Suatu perusahaan yang bergerak di sektor industri akan berjalan dengan
baik tergantung pada baik atau tidaknya manajemen perusahaan yang dijalankan
khususnya manajemen operasi. Adapun peranan manajemen operasi dalam hal ini
adalah merencanakan dan mengendalikan kegiatan operasi sedemikian rupa agar
produksi lancar dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diperhatikan salah satu aspek penting yang
berkaitan dengan operasi perusahaan yaitu persediaan bahan baku, karena bila
perusahaan mengabaikan masalah persediaan akan menimbulkan kerugian
diantaranya jika jumlah persediaan menumpuk atau terlampau banyak dapat
menimbulkan biaya ekstra penyimpanan dan pemeliharaan serta risiko kerusakan,
sedangkan bila mengalami kekurangan persediaan perusahaan bisa mengalami
hambatan dalam berproduksi yang berakibat tidak terpenuhinya permintaan
konsumen dalam jangka waktu yang diinginkan konsumen. Hal ini dapat
mengurangi kepercayaan konsumen pada perusahaan sehingga konsumen akan
beralih pada perusahaan lain yang sejenis, sehingga secara otomatis perusahaan
kehilangan pasar untuk produknya dan mengalami penurunan pendapatan.
Demikian juga dengan PT. Alenatex di Bandung yang merupakan salah
Universitas Kristen Maranatha 3 produk kain jadi dengan bahan baku benang yang diolah menjadi kain, perlu
memiliki kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat untuk
kelancaran produksi dan biaya persediaan yang minimum. Dalam hal ini penulis
hanya membahas dua jenis kain saja yaitu kain Georgette-7070 dimana kain ini
memerlukan bahan baku berupa benang Lusi jenis DTY 150D/42F dan benang
Pakan jenis SDY 150D/68F, dan kain jenis Benfica Jacquard dimana kain ini
memerlukan bahan baku berupa benang Lusi jenis Skypol SDC 75D/24F dan
benang Pakan jenis Panaron SLUB SD 220D/72F.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai
pengendalian persediaan bahan baku di PT. Alenatex sebagai perusahaan tekstil.
Hasil penelitiannya akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi
dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
MENGGUNAKAN MODEL PROBABILISTIK UNTUK MENCAPAI
EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. ALENATEX BANDUNG ‘’.
1.2 Identifikasi Masalah
Penetapan persediaan yang tepat dalam suatu produksi mempunyai
peranan yang penting dalam aktivitas perusahaan, khususnya perusahaan yang
bergerak di bidang industri, sebab dengan adanya persediaan akan mempermudah
dan memperlancar jalannya operasi perusahaan, yang kemudian menyampaikan
produk jadi kepada konsumen. Oleh karena itu, kiranya perusahaan perlu
melakukan pengendalian persediaan agar dana yang ditanamkan dalam persediaan
Universitas Kristen Maranatha 4 Berikut tabel hasil produksi kain Georgette-7070 dan Benfica Jacquard
pada periode Juli 2004-Juni 2005 :
Tabel 1.1
PRODUKSI KAIN GEORGETTE-7070
Juli 2004-Juni 2005
( dalam satuan Yard )
Bulan Produksi (yard) Kebutuhan Benang Lusi(kg): DTY 150D/42F Kebutuhan Benang Pakan (kg): SDY 150D/68F Persediaan benang Lusi (kg) Persediaan Benang Pakan (kg)
Juli 62000 4937 4983 5000 4983
Agustus 64500 5137 5184 5137 5200
September 65000 5177 5224 5177 5224
Oktober 67000 5336 5385 5336 4850
November 76000 6053 6108 6053 6000
Desember 80000 6371 6430 6000 6500
Januari 80000 6371 6430 6200 6430
Febuari 80000 6371 6430 6371 6400
Maret 65000 5177 5224 5177 5224
April 76000 6053 6108 5890 5500
Mei 69000 5495 5546 5495 5546
Juni 58000 4619 4662 4500 4662
Total 842500 67097 67714 66336 66519
Universitas Kristen Maranatha 5 Tabel 1.2
PRODUKSI KAIN BENFICA JACQUARD
Juli 2004-Juni 2005
(dalam satuan Yard )
Bulan Produksi ( Yard )
Kebutuhan Benang Pakan(kg): Panaron SLUB SD 220D/72F Kebutuhan Benang Lusi (kg): Skypol SDC 75D/24F Persediaan Benang Lusi (kg) Persediaan Benang Pakan (kg)
Juli 59000 4907 5006 4850 4500
Agustus 52000 4325 4412 4412 4325
September 55000 4574 4667 4667 4574
Oktober 67000 5572 5685 5685 5572
November 75000 6237 6363 6500 6237
Desember 78000 6487 6618 6618 5800
Januari 89000 7402 7551 7200 7402
Febuari 90000 7485 7636 7636 6950
Maret 76000 6321 6448 6448 6000
April 82000 6820 6957 6250 6820
Mei 74000 6154 6279 6279 6000
Juni 65000 5406 5515 4990 5406
Total 862000 71690 73137 71535 69586
Sumber : PT.Alenatex.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sering terjadi kekurangan bahan
baku benang untuk memenuhi kebutuhan produksi, akibatnya seringkali
kebutuhan produksi tidak dapat tercukupi dan harus menunggu datangnya bahan
baku yang sedang dipesan. Hal ini disebabkan perusahaan kurang memperhatikan
pengendalian bahan baku, oleh karena itu pengendalian persediaan perlu ditangani
Universitas Kristen Maranatha 6 Dari uraian di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh
PT. Alenatex ?
2. Bagaimana peran pengendalian persediaan dalam meminimumkan jumlah
biaya persediaan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan
oleh PT. Alenatex.
2. Untuk mengetahui peran pengendalian persediaan dalam meminimumkan
jumlah biaya persediaan
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan akan dapat
mengungkapkan data tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan
pengendalian persediaan. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian ini dapat
berguna bagi perusahaan, penulis, dan pihak – pihak lain yang berkepentingan
dengan masalah pengendalian persediaan.
Kegunaan bagi perusahaan :
Universitas Kristen Maranatha 7 ϖ Untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan
sehingga dapat ditetapkan suatu kebijakan persediaan yang lebih mantap.
ϖ Sebagai suatu saran terhadap kekurangan – kekurangan yang ada, guna menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh perusahaan di masa
yang akan datang.
Kegunaan bagi penulis :
ϖ Sebagai wahana untuk mengetahui sampai sejauh mana penulis dapat memahami teori – teori manajemen operasi yang telah dipelajari
khususnya mengenai pengendalian persediaan dan membuka cakrawala
dalam praktek yang sesungguhnya tentang pengendalian persediaan.
ϖ Sebagai tambahan pengetahuan khususnya dalam bidang pengendalian persediaan dalam hubungannya dengan meminimumkan biaya persediaan.
Kegunaan bagi pihak lain :
ϖ Dapat dijadikan sebagai perbandingan oleh pihak lain, khususnya para mahasiswa dalam penyusunan skripsi.
ϖ Sebagai bahan informasi dalam pemecahan masalah pengendalian persediaan oleh pihak lain yang berkepentingan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan industri atau jasa sangat
membutuhkan peran manajemen operasi untuk mengadakan perencanaan,
Universitas Kristen Maranatha 8 pemilihan pemasok bahan baku dan proses produksi sampai terjualnya produk ke
konsumen.
Hal itu berarti manajemen operasi bertanggung jawab agar kelancaran
usaha dapat berjalan dengan baik di mana salah satu masalah yang harus
diperhatikan oleh perusahaan adalah jumlah persediaan yang tepat, tanpa adanya
persediaan maka pemimpin perusahaan pada suatu waktu akan dihadapkan pada
kondisi di mana perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen pada
saat dibutuhkan yang berarti kelancaran usaha terhambat. Jadi, persediaan
merupakan bagian penting dalam berproduksi.
Menurut Richard J. Tersine ( 1994, h 3 ) mendefinisikan persediaan
sebagai berikut :
‘’Inventory as material held in an idle or incomplete state awaiting future sale, use, or transformation’’
Yang berarti persediaan sebagai material yang diadakan dalam kondisi
menganggur atau bagian tidak lengkap menunggu penjualan yang akan datang,
penggunaan, atau pengubahan.
Pengendalian persediaan menurut Richard B. Chase, Nicholas J. Aquilano
dan F. Robert Jacobs ( 2001, h 513 ) :
‘’Inventory control is the set of policies and controls that monitor level of inventory and determines what levels should be maintained, when stock should be replenished and how large orders should be.’’
Yang berarti pengendalian persediaan adalah kebijakan dan pengendalian
yang mengawasi tingkat persediaan dan menentukan persediaan pada tingkat
Universitas Kristen Maranatha 9 berapa banyak jumlah yang dipesan untuk menjaga persediaan pada tingkat yang
ditentukan.
Adapun jenis – jenis persediaan menurut fungsinya digolongkan menjadi
tiga macam menurut Sofyan Assauri ( 2004; 170 - 171 ) :
1. Batch stock atau lot size inventory yaitu persediaan yang diadakan karena
kita membeli atau membuat barang/bahan dalam jumlah yang lebih besar
daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Dalam hal ini pembelian
atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang penggunaan
atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena
pengadaan bahan/barang yang dilakukan lebih banyak daripada yang
dibutuhkan.
2. Fluctuation stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan sebelumnya
3. Anticipation stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman
yang terdapat dalam 1 (satu ) tahun dan untuk menghadapi penggunaan
penjualan atau permintaan yang meningkat.
Untuk melakukan pengendalian persediaan perusahaan dapat
menggunakan dua model pengendalian persediaan
( T. Hani Handoko, 1997, h 352 ) yaitu :
1. Model deterministik, digunakan jika semua parameter–parameternya
Universitas Kristen Maranatha 10 2. Model probabilistik, digunakan jika parameter – parameternya merupakan
nilai – nilai yang tidak pasti dimana satu atau lebih parameter berikut ini
dapat merupakan variabel acak :
ϖ Permintaan tahunan ( D ) ϖ Permintaan harian ( d ) ϖ Lead time ( L )
ϖ Biaya simpan ( H )
ϖ Biaya pesan ( S )
ϖ Biaya kehabisan persediaan ( B ) ϖ Harga ( C )
Sistem pengendalian persediaan menurut Richard J. Tersine ( 1994, h 91 )
ada dua macam yaitu fixed order interval system ( sistem P ) dan fixed order size
system ( sistem Q ). Dimana sistem P ( fixed order interval system ) merupakan
metode persediaan yang menerapkan periode pemesanan yang sama, karena itu
jumlah yang dipesan setiap pemesanan tidak sama, sedangkan sistem Q
( fixed order size ) merupakan metode persediaan yang menerapkan pemesanan
dalam kuantitas yang sama dan pemesanan dilakukan pada saat mencapai reorder
point ( ROP ).
Selanjutnya dalam penelitian ini akan digunakan model probabilistik
sistem Q ( kuantitas ), karena beberapa variabel seperti harga, lead time, dan
Universitas Kristen Maranatha 11 1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis
( Donald R. Cooper; C. W. Emory; 1998), yaitu metode yang menggambarkan
kondisi perusahaan berdasarkan fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut
untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya diadakan suatu analisis
untuk menghasilkan kesimpulan.
Ciri – ciri metode deskriptif analitis :
ϖ Memusatkan pada pemecahan masalah – masalah yang ada pada masa sekarang atau masa yang aktual.
ϖ Data yang dikumpulkan mula – mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis, sehingga metode ini disebut metode analitis.
Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini
digunakan dua metode pengumpulan data yaitu :
ϖ Studi pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku – buku dan bahan – bahan tertulis seperti literatur, majalah, dan
yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Metode ini bertujuan
untuk mendapatkan dasar teoritis yang dipakai untuk pembahasan
masalah yang diteliti, dengan studi pustaka ini diharapkan dapat
membandingkan keterangan – keterangan yang ada dalam praktek
sesungguhnya
ϖ Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap obyek penelitian dengan cara wawancara pada pimpinan
Universitas Kristen Maranatha 12 Data penelitian ini menggunakan dua sumber data ( Nur Indriantoro dan
Bambang Supomo, 1999, h 146 – 147 ) yaitu :
ϖ Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang dapat berupa opini subyek ( orang ) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda ( fisik ), kegiatan atau
kejadian dan hasil pengujian.
ϖ Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh atau dicatat oleh pihak lain ) yang
dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.
1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT. Alenatex di Jalan
Mohamad Toha no. 147 Km 6.1 Bandung, dan lamanya penelitian dilaksanakan
selama tiga bulan sejak bulan Mei sampai bulan Juli 2006.
1.8 Sistematika Pembahasan
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang masalah – masalah yang dihadapi oleh perusahaan
terutama yang berhubungan dengan pengendalian persediaan bahan baku.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori – teori yang digunakan, serta pengertian – pengertian
Universitas Kristen Maranatha 13 Bab III OBYEK PENELITIAN
Bab ini berisi uraian secara singkat sejarah perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, serta kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan
Bab IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan masalah – masalah yang berhubungan dengan hasil
penelitian yakni mengenai analisis pengendalian persediaan bahan baku di
PT. Alenatex dalam meminimumkan biaya persediaan
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memaparkan keputusan akhir dari penelitian yang telah diuraikan
secara teoritis dan praktis untuk mengambil kesimpulan dan saran–saran yang
Universitas Kristen Maranatha 84 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan , maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku benang yang selama ini
diterapkan perusahaan kurang efisien untuk meminimumkan biaya
persediaan.
2. Dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik model
permintaan variabel dan lead time variabel, dapat meningkatkan efisiensi
biaya persediaan. Berikut hasil efisiensi biaya yang dapat diperoleh dari
analisis menggunakan model probabilistik :
¬ Model Permintaan Variabel dan Lead time Variabel
Benfica Jacquard Georgette 7070
Lusi Pakan Lusi Pakan
Universitas Kristen Maranatha 85 5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Perusahaan perlu menerapkan metode pengendalian persediaan
probabilistik untuk mengetahui jumlah pemesanan ekonomis, titik
pemesanan kembali atau reorder point dan safety stock agar biaya
persediaan yang dikeluarkan dapat dihemat seefisien mungkin.
2. Perusahaan perlu memperhatikan data kebutuhan bahan baku benang
tahunan untuk dapat menganalisis kebutuhan bahan baku untuk periode
waktu mendatang agar kebutuhan bahan baku untuk proses produksi selalu
terpenuhi, serta melibatkan bagian produksi dan bagian gudang dalam
menyusun rencana produksi.
3. Perusahaan perlu memperketat sistem administrasi gudang supaya arus
keluar masuk bahan baku benang di gudang dapat diketahui dengan pasti,
sehingga dapat mengendalikan persediaan benang lebih baik lagi dan agar
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan,
Manajemen Produksi dan Operasi
, edisi revisi, Jakarta: FEUI, 2004.
Chase, Richard B., Nicholas J. Aqui1ano and F. Robert Jacobs,
Operations
Management for Competitive Advantage
, 9
thedition, Boston: The Mc Graw
Hill
Companies, Inc., 2001.
Cooper, Donald R. and C.William Emory,
Metode Penelitian Bisnis,
edisi 5,
alih bahasa Ellen Gunawan, Imam Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 1998.
Davis, Mark M., Nicholas J. Aquilano and Richard B. Chase,
Fundamentals of
Operations Management
, 4
thedition, New York: The Mc Graw Hill Companies
Inc.,
2003.
Hadley, G., T.M., Whitin,
Analysis of Inventory System,
New Jersey: Prentice Hall,
Inc., 1963.
Handoko, T. Hani,
Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi
,Yogyakarta:
BPFE., 1997.
Heizer, Jay and Barry Render,
Manajemen Operasi
, edisi 7, alih bahasa
Dwianoegrahwati Setyoningsih, Indra Almahdi, Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Herjanto, Eddy,
Manajemen Operasi dan Produksi
, edisi kedua, Jakarta:
PT. Grasindo, 1999.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo,
Metode Penelitian Bisnis
, edisi pertama,
Yogyakarta : BPFE., 1999.
Rangkuti, Freddy,
Manajemen Persediaan
, edisi kedua, cetakan keenam, Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2004.
Schroeder, Roger G.,
Operations Management: Contemporary Concepts and Cases
,
Boston: The Mc Graw Hill Education Companies Inc., 2003.
Sharma, S.C.,
Material Management and Material Handling
, 3
rdedition, New Delhi:
Khanna Publishers, 2000.