• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kelayakan Auto-Cutter (Studi Kasus Pada PT "XYZ" yang Berlokasi di Tangerang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kelayakan Auto-Cutter (Studi Kasus Pada PT "XYZ" yang Berlokasi di Tangerang)."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

negeri, terutama dalam bidang industri garment, dapat diperoleh salah satunya dengan melakukan investasi terhadap mesin-mesin yang digunakan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Kelayakan mesin Auto Cutter“, di PT. XYZ yang merupakan perusahaan garment dengan menganalisa secara aspek financial melalui metode capital budgeting (NPV, PI, PP, dan IRR) dan aspek marketing (Customer solution & Customer cost) untuk menentukan kelayakan dari investasi mesin Auto Cutter sehingga perusahaan dapat melakukan keputusan yang tepat, mengingat biaya investasi serta perawatannya yang tidak sedikit.

Dengan menggunakan asumsi 3 proyek (hanya celana, hanya jaket dan kombinasi antara jaket dengan celana), melalui penelitian dengan menggunakan metoda penelitian secara deskriptif analitis. Didapatkan hasil sebagai berikut :

Proyek 1 Net Present Value Rp (1,337,937,589.85) Rp 3,346,522,525.06 Rp 1,332,204,674.77

Profitability Index (0.67) 1.69 0.67

Payback Period 1 tahun 6,42 bulan 2 tahun 3,41 bulan

Internal Rate of Return • 65,52% 35,82%

Metoda Analisa Kelayakan Investasi

Penggunaan mesin Auto cutter

Maka penulis menyimpulkan dari hasil aspek kuantitatif yang didapat, bahwa hanya 2 proyek (hanya celana & kombinasi antara celana dengan jaket) yang dianggap layak ketika perusahaan akan melakukan investasi pada mesin tersebut.

Kata Kunci : Investasi mesin, Capital Budgeting & Keputusan kelayakan

(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ……….... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ……….... xi

DAFTAR GAMBAR ……… xii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

I.1 Latar Belakang Penelitian ……….. 1

I.2 Identifikasi Masalah ………... 3

I.3 Tujuan Penelitian ………... 4

I.4 Kegunaan Penelitian ……….. 5

I.5 Kerangka Pemikiran ……….. 6

I.6 Metoda Penelitian ……….. 7

I.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 10

II.1 Investasi ………. 10

(3)

II.2 Biaya ……… ……… 15

II.2.1 Sistem biaya ……… . 15

II.2.2 Klasifikasi Biaya Produksi ………. 18

II.3 Cash Flow ……… 20

II.3.1 Pengertian Cash Flow ……… ……… .. 20

II.3.2 Pola Cash Flow ……… 21

II.4 Capital budgeting ………. 23

II.4.1 Pengertian dan tujuan Capital Budgeting ……….... 23

II.4.2 Konsep waktu dari uang ..……….. 26

II.4.2.1 Nilai yang akan datang (Future value) ……….. 27

II.4.2.2 Nilai sekarang (Present value) ……….. . 28

II.4.2.3 Perpetual ……… ……… 29

II.4.2.4 Pemajemukan dan pendiskontoan kontinyu ……….. 30

II.4.3 Metoda penilaian investasi ……….. 31

II.4.3.1 Metoda Accounting Rate of Return (ARR) ………... . 31

II.4.3.2 Metoda Payback Period (PP) ……… 33

II.4.3.3 Metoda Net Present Value (NPV) ………. 35

II.4.3.4 Metoda Internal Rate of Return (IRR) ………. . 36

II.4.3.5 Metode Profitability Index (PI) ……… . 38

(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………... ... 43

III.1 Objek Penelitian ………. 43

III.1.1 Area pada Mesin Auto Cutter TC-70 & Fungsinya ………. . 43

III.1.2 Karakterisitik mesin Auto Cutter TC-70 ……… .. 44

III.2 Sekilas Tentang Perusahaan ……….. 45

III.2.1 Sejarah Perusahaan ………... 45

III.2.2 Kapasitas Produksi ……….. ……….. 48

III.3 Metode Penelitian ……….. 49

III.3.1 Metode yang digunakan ……… 49

III.3.2 Jenis dan Sumber Data ………... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… .. 52

IV.1 Hasil Penelitian ……… ... 52

IV.1.1 Proyeksi Aliran Kas Masuk ……… .. 54

IV.1.2 Proyeksi Aliran Kas Keluar ………... 58

IV.1.2.1 Biaya Investasi Mesin & Instalasi ……….. .. 58

IV.1.2.2 Biaya Tenaga Kerja ……… … 60

IV.1.2.3 Biaya Konsumsi (consumable cost) …………... ... 60

IV.2 Pembahasan Aspek Investasi ……… … 66

IV.2.1 Aspek Financial (Keuangan) …..……….. 66

IV.2.1.1 Metoda Net Present Value (NPV) ……… ... 67

IV.2.1.2 Metoda Profitability Index (PI) ………... .... 71

(5)

BAB V KESIMPULAN & SARAN

V.1 Kesimpulan ……… ... 82

V.1.1 Aspek Financial ……… …. 82

V.1.2 Aspek Marketing ………... .... 84

V.2 Saran ……….. 85

DAFTAR PUSTAKA ……… ... 87

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No. Tabel Hal.

Tabel 1.1 Tabel kegiatan penelitian ……… ………. 9

Tabel 2.1 Pemajemukan ganda dalam satu tahun ……… ... 28

Tabel 4.1 Komposisi Produk & Material Kain yang dipotong tahun 2005 … 55 Tabel 4.2 Perbandingan Auto Cutter dengan cara potong manual …………. 56

Tabel 4.3 Biaya fasilitas pendukung mesin Auto Cutter TC-70 ………. 59

Tabel 4.4 Konsumsi item Kraft paper, plastic cover & Marker paper / meja.. 64

Tabel 4.5 Biaya konsumsi material (Auto Cutter TC-70) ……….. 64

Tabel 4.6 Biaya konsumsi material (cara potong manual) ………. 65

Tabel 4.7 Biaya konsumsi listrik ……… . 65

Tabel 4.8 Summary Total biaya per bulan ………. 66

Tabel 4.9 Perhitungan nilai Net Present Value (NPV) untuk PROYEK 1 ….. 68

Tabel 4.10 Perhitungan nilai Net Present Value (NPV) untuk PROYEK 2 …. 69 Tabel 4.11 Perhitungan nilai Net Present Value (NPV) untuk PROYEK 3 …. 70 Tabel 4.12 Perhitungan NPV untuk PROYEK 1 pada discount rate 25%,26%,dan27% ……… …... 74

Tabel 4.13 Perhitungan NPV untuk PROYEK 2 pada discount rate 64% & 65% ………. 75

Tabel 4.14 Perhitungan IRR untuk ASUMSI 3 pada discount rate 36% & 37% ……… 76

(7)

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran……… 6

Gambar 2.1 Aliran kas konvensional ……… … 21

Gambar 2.2 Aliran kas non-konvensional ……… 22

Gambar 3.1 Kapasitas produksi ……… … 48

Gambar 3.2 Metode penelitian ……….. 49

Gambar 4.1 Material yang dikonsumsi mesin Auto Cutter TC-70 ……… 62

Gambar 4.2. Material yang dikonsumsi untuk cara potong manual (biasa)……. 63

Gambar 4.3. Alat potong manual (cara potong manual) ……… 79

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Hal.

Lampiran 1 Spesifikasi mesin Auto-cutter ……….. 89

Lampiran 2 Fabric Consumption & percentage saving ………... . 90

Lampiran 3 Contoh perhitungan NPV, PP, PI, dan IRR ………... 91

(9)
(10)

Lampiran__________________________________________________________

90

4. Area Finishing

1. Area Pemotongan

2. Monitor gelaran 3. Pisau potong

(11)

89

Lampiran 1

. Lay out Cutting

V

LAYOUT FUTURE CUTTIN G ( cut table& move back the rack)

4 2 m

(12)

Lampiran__________________________________________________________

89

Lampiran 3

Contoh perhitungan tabel NPV & PP untuk Asumsi 2

Perhitungan Cost :

Pada tahun 1 = biaya mesin x 12 bulan x 3 (ratio mesin 1:3)

= Rp 25.076.540,- x 12 x 3 = Rp 902.755.440,-

Pada tahun 2 = Cost pada tahun 1 x peningkatan biaya per tahun

= Rp 902.755.440,- x (1+10%) = Rp 993.030.984,-

Pada tahun 3 = Cost pada tahun 2 x peningkatan biaya per tahun

= Rp 993.030.984,- x (1+10%) = Rp 1.092.334.082,40

dan seterusnya sampai tahun ke 8. Asumsi :

Peningkatan biaya = 10% /tahun Discount rate = Bunga deposito (Risk free) :

11% /tahun

Nilai residu mesin = 10% Rp 186,000,000.00

Note : 3

Penghematan biaya= /tahun

Biaya mesin Auto cutter TC-70 = /bulan/meja

(13)

Perhitungan Net Cash flow :

Pada tahun 1 = Penghematan biaya per tahun – cost pada tahun 1

= Rp 2.223.729.662,- – Rp 902.755.440,- = Rp 1.320.974.222,-

Pada tahun 2 = Penghematan biaya per tahun – cost pada tahun 2

= Rp 2.223.729.662,- – Rp 993.030.984,- = Rp 1.230.698.678,-

dan seterusnya sampai tahun ke 8.

Perhitungan Present Value :

Pada tahun 1 = Net Cash flow tahun 1 x discount factor tahun 1

= Rp 1.320.974.222,- x 0,901 = Rp 1.190.197.774,02

Pada tahun 2 = Net Cash flow tahun 2 x discount factor tahun 2

= Rp 1.230.698.678,- x 0,812 = Rp 999.327.326,54

dan seterusnya sampai tahun ke 8.

Perhitungan Net Present Value :

= (Σ Present Value tahun 1 – 8) – Investasi awal + nilai residu mesin

= Rp 5.139.511.075,06 – Rp 1.978.988.550,- + Rp 186.000.000,-

= Rp 3.346.522.525,06

Perhitungan Cumulative Net Cash Flow dalam mencari Payback Period :

Pada tahun 1 = Net Cash Flow tahun 1 – Nilai investasi awal

(14)

Lampiran__________________________________________________________

91 Pada tahun 2 = Net Cash Flow tahun 2 + Nilai sisa pada tahun 1

= Rp 1.230.698.678,- + (-Rp 658.014.328,-) = Rp 572.684.350,-

Pada tahun 3 = Net Cash Flow tahun 3 + Nilai sisa pada tahun 2

= Rp 1.131.395.579,60 + Rp 572.684.350,-

= Rp 1.704.079.929,60

dan seterusnya sampai tahun ke 8, dimana didapatkan bahwa Nilai investasi

memberikan nilai positif pada tahun ke 2, sehingga bisa dikatakan bahwa Payback

Period adalah pada tahun ke 2 atau tepatnya :

= 1 tahun + [(Rp 658.014.328 : Rp 1.230.698.678)x 12 bulan]

= 1 tahun 6,42 bulan

Perhitungan InternalRate of Return :

Setelah menggunakan trial and error, kemudian menggunakan interpolasi

…………..(2.15)

IRR = 64% + ____11,727,270.81__________ x (65%-64%) 1,804,712,821 – 1,782,020,560

= 64,5167 % ~ 64,52%

maka akan didapat hasil IRR sebesar 64,52%.

IRR = rL + NPVrL x (rH - rL)

(15)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Uli Siulianti

NRP : 0351246

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil

karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari

diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa

pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian

pernyataan saya.

Bandung, Februari 2007

Yang menyatakan,

(16)

Lampiran__________________________________________________________

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya, tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan

dan mengoptimalkan laba. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya adalah melalui

investasi dan dengan didasari oleh suatu perencanaan yang matang serta

pengelolaan yang terpadu dan terarah sesuai dengan yang ingin dicapai oleh

perusahaan, maka akan memperoleh manfaat dari segi keuangan.

Selain itu, investasi juga memberikan manfaat penting untuk perusahaan

dalam mempertahankan keberadaannya dan diharapkan dapat meningkatkan

prestasi serta mengembangkan perusahaan tersebut. Investasi yang biasa

dilakukan dapat berupa investasi dalam aktiva tetap, aktiva lancar, maupun

investasi lainnya yang bertujuan untuk memperoleh hasil tertentu. Suatu investasi

dikategorikan jangka panjang, jika hasil dari pengeluaran dana yang dilakukan

perusahaan saat ini, baru akan diterima pada waktu yang akan datang dan dalam

jangka waktu lebih dari satu tahun.

Berkaitan dengan hal tersebut, PT “XYZ” yang merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen (padat karya), akan

(18)

BAB I PENDAHULUAN______________________________________________

Universitas Kristen Maranatha

2

Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertimbangan perusahaan untuk

melakukan investasi mesin diantaranya adalah :

♣ Biaya buruh yang terus meningkat, yang belum diimbangi dengan

tingkat sumber daya manusia yang mendukung,

♣ Tingkat kepercayaan dunia internasional terhadap hasil kualitas

yang dibuat oleh Indonesia sehingga lebih cenderung untuk

memberikan ordernya ke Indonesia ketimbang ke negara lain.

Dikarenakan banyaknya order yang masuk, maka perusahaan

dituntut menghasilkan kualitas produk yang cukup tinggi, untuk itu

setiap perusahaan akan bersaing agar menjadi yang terbaik dan

berusaha memenuhi kriteria-kriteria yang diajukan oleh customer.

Dalam melakukan investasi, perusahaan harus memperhatikan beberapa

aspek.. Contohnya aspek financial dan aspek marketing Dalam aspek marketing

menurut McCarthy diklasifikasikan menjadi 4 C, yaitu: Customer solution

berhubungan dengan produk, Customer cost berhubungan dengan harga,

Convience berhubungan tempat, Communication berhubungan dengan promosi.

Sedangkan dari aspek financial, perusahaan harus dapat melakukan perhitungan

keuangan yang mantap. Salah satu perhitungannya dengan penganggaran modal

(capital budgeting), untuk memantapkan rencana investasi tersebut, sehingga

dapat diketahui kelayakannya. Hal ini perlu dipertimbangkan, dikarenakan nilai

investasi dan biaya perawatan yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan terhadap

(19)

Capital budgeting itu sendiri merupakan metoda untuk menentukan

kelayakan suatu investasi secara financial, sehingga memegang peranan penting

sebagai alat bantu bagi manajer dengan memberikan informasi dalam mengambil

keputusan untuk melakukan investasi mesin tersebut atau tidak. Didalam capital

budgeting terdapat 5 metoda perhitungan yaitu: Net Present Value (NPV),

Profitability Index (PI), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR), dan

Accounting Rate of Return (ARR), dengan ketentuan kelayakan yang telah

ditetapkan. Setelah dilakukan perhitungannya maka akan dapat disimpulkan

kelayakan dari investasi yang akan dilakukan.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan topik yang berjudul:

STUDI KELAYAKAN MESIN AUTO CUTTER”.

(Studi kasus pada PT “XYZ” yang berlokasi di Tangerang)

I.2 Identifikasi Masalah

Dalam melakukan studi kelayakan mesin diperlukan perhitungan yang

jelas mengenai biaya investasi dan perawatan mesin. Hal ini penting, mengingat

nilai investasinya yang tidak sedikit dan juga biaya perawatan yang bisa dikatakan

lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja manusia, sehingga dibutuhkan dana yang

cukup besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaaan. Untuk itu, digunakanlah

capital budgeting (dengan menggunakan beberapa metode) untuk menilai dari

aspek financial dalam hal kelayakan investasi mesin tersebut, agar tidak salah

(20)

BAB I PENDAHULUAN______________________________________________

Universitas Kristen Maranatha

4

keputusan yang tepat untuk berinvestasi. Dari aspek marketing dengan

menggunakan dua dari empat C yang telah disebutkan diatas yaitu yang

berhubungan dengan Customer solution (kualitas produk) dan Customer cost

(kualitas harga) dalam hal menunjang perlunya mesin tersebut diinvestasi.

Dengan memperhatikan lingkup yang akan dibahas, maka masalah

penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah rencana investasi mesin layak, jika dilihat dari aspek financial

berdasarkan perhitungan capital budgeting (dengan menggunakan metoda Net

Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Payback Period (PP), dan

Internal Rate of Return (IRR)) sebagai aspek utama?

2. Apakah rencana investasi mesin layak, jika ditinjau dari aspek Marketing

(Customer solution dan Customer cost) sebagai aspek pendukung?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

• Untuk menilai kelayakan investasi mesin dilihat dari aspek financial

berdasarkan perhitungan capital budgeting (dengan menggunakan metoda

Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Payback Period (PP),

dan Internal Rate of Return (IRR)) sebagai aspek utama.

• Untuk menilai kelayakan investasi mesin dari aspek marketing dalam hal

ini adalah Customer solution (Kualitas produk) dan Customer cost

(21)

I.4 Kegunaan Penelitian

a. Bagi perusahaan

- Memberikan informasi sebagai bahan masukan kepada perusahaan

mengenai kelayakan investasi yang akan dilakukannya, sehingga tidak

salah dalam pengambilan keputusan.

- Kesimpulan dan saran yang diberikan penulis pada akhir penelitian

diharapakan dapat bermanfaat untuk membangun dan menunjang

perkembangan bagi perusahaan.

b. Bagi pihak lain

- Diharapkan dapat menjadi tambahan perbendaharan hasil penelitian yang

dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sumber informasi bagi pihak

yang memerlukannya.

c. Bagi penulis

- Sebagai sarana dalam penerapan di dunia nyata dengan belajar meneliti,

menganalisis dan menilai masalah yang terjadi sehingga dapat

(22)

BAB I PENDAHULUAN______________________________________________

PP < target kem balinya investasi , investasi layak PP > target kem balinya investasi , investasi layak

IR R = C Ft - I0 = 0

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran

Dalam studi kelayakan investasi yang dilakukan perusahaan adalah berupa

investasi aktiva tetap yaitu mesin. Investasi dilakukan dengan menilai dari dua

aspek yaitu aspek financial (Aspek utama) dan aspek marketing (Aspek

pendukung).

Dari aspek financial, caranya dengan menggunakan perhitungan capital

budgeting melalui empat dari lima metoda yang ada yaitu metoda Net Present

Value (NPV), Profitability Index (PI), Payback Period (PP), dan Internal Rate of

Return (IRR). Penilaian layak tidaknya terhadap perhitungan capital budgeting

(23)

yang telah ditetapkan (seperti yang nampak pada gambar 1.1 Rerangka

pemikiran).

Dari segi marketing, didasari dari kebijakan perusahaan dalam memenuhi

permintaan/tuntutan customer terhadap :

¬ Kualitas harga (Customer cost) yang diperoleh melalui keakuratan

potongan yang dihasilkan mesin sehingga penghematan dapat diperoleh

dan biaya produksi dapat ditekan.

¬ Kualitas produk (Customer solution) yang diperoleh melalui cara kerja

dari mesin tersebut sehingga metal defect (cacat logam) dapat dihindari.

Dengan melihat hasil penilaian investasi dari aspek utama (segi financial) maka

akan dapat diketahui kelayakan dari investasi mesin tersebut dan dari aspek

pendukung (marketing) dapat diketahui nilai tambah (kualitas harga dan kualitas

produk) yang dapat diperoleh dari mesin tersebut melalui cara kerjanya.

I.6 Metoda Penelitian

Dalam melakukan penelitian digunakan metode secara deskriptif analitis,

yaitu mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengkalkulasi untuk kemudian ditarik

kesimpulan. Pengumpulan data, dilakukan dengan cara mengobservasi cara kerja

dari mesin Auto Cutter dan melakukan perhitungan awal seperti halnya biaya yang

dibutuhkan untuk melakukan suatu proses pemotongan dan ratio dari penggunaan

dengan adanya mesin Auto Cutter tersebut serta mengumpulkan dan mengelola

data-data informasi untuk menghitung Net Present Value (NPV), Profitability

(24)

BAB I PENDAHULUAN______________________________________________

Universitas Kristen Maranatha

8

analisa dari kelayakan investasinya secara financial (Aspek utama). Kemudian

hasil perhitungannya dibandingkan dengan syarat-syarat perhitungan yang telah

ditentukan, sehingga dapat mengetahui kesimpulan mengenai kelayakan dari

pelaksanaan investasi mesin ini. Sedangkan dari segi aspek marketing dilihat cara

kerja atau kelebihannya untuk menilai apa yang menjadi nilai tambah dari mesin

tersebut, ketika akan melakukan pelaksanaan investasi mesin ini.

I.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan perseroan terbatas yang

bergerak di bidang garmen dengan beralokasikan di daerah Tangerang,

perusahaan tersebut dapat berdiri sendiri dan mengelola manajemennya sendiri

pada tahun 1992 yang selanjutnya didalam penulisan penelitian ini akan disebut

sebagai PT. “XYZ”. Dan semua kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

(25)
(26)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN_____________________________________

Universitas Kristen Maranatha82

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam menilai kelayakan

dari investasi mesin ini serta perbandingannya dengan cara potong manual, maka

dengan melihat 2 aspek Financial (aspek utama) & marketing (aspek pendukung)

didapatkan beberapa kesimpulan:

V.1.1 Aspek Financial

1. Dengan menggunakan metoda Net Present Value, Profitability Index

Payback Period, dan Internal Rate of Return yang diterapkan dalam

penggunaan asumsi yang dikelompokan berdasarkan tipe produk yang akan

dipotong, didapatkan :

Tabel 5.1

Rangkuman analisa kelayakan investasi

Proyek 1

Profitability Index (0.67) 1.69 0.67

Payback Period • 1 tahun 6,42 bulan 2 tahun 3,41 bulan

Internal Rate of Return • 65,52% 35,82%

Metoda Analisa Kelayakan Investasi

(27)

Bila kita hanya melihat pada nilai yang terdapat pada Proyek 1, maka

sebenarnya investasi tersebut tidak layak untuk dilakukan, karena

berdasarkan nilai kuatitatif yang diperoleh lebih tepat digunakan untuk

Proyek 2 maupun 3.

2. Walaupun pada Proyek 3 didapati bahwa PI<1, bahwa menunjukan investasi

tidak layak dilakukan secara metode ini, namun 3 dari 4 metode (NPV, PP,

dan IRR) yang digunakan menunjukan bahwa investasi mesin tersebut layak

untuk dilakukan (NPV (+); PP<5 tahun; IRR > COC), maka secara aspek

Financial dapat dikatakan bahwa investasi mesin Auto Cutter layak untuk

dikerjakan.

3. Dengan mengacu ke tabel 4.8 mengenai Total biaya per bulan :

Terlihat bahwa Total biaya yang dikeluarkan oleh mesin Auto Cutter cukup

mahal yaitu 3,2 kali dari total biaya yang dikeluarkan dengan pemotongan

cara potong manual dimana bila biaya ini dapat ditekan lebih rendah, maka

(28)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN_____________________________________

Universitas Kristen Maranatha84

4. Besarnya biaya pada mesin Auto Cutter, bila ditelaah lebih lanjut, terlihat

bahwa biaya pada konsumsi material (material consumable cost) adalah

sebesar 6 kali dari biaya yang cara potong manual. Ada beberapa hal yang

menyebabkan hal tersebut :

a. Keterbatasan tinggi pisau potong mesin Auto Cutter sehingga

gelaran kain yang harus dipotong dapat menjadi 2 atau 3 kali dalam

proses pemotongan.

b. Penggunaan material consumable itu sendiri yang secara per

item-nya bisa dilihat cukup mahal (lihat tabel 4.4)

V.1.2 Aspek Marketing

1. Dengan melihat kepada tuntutan customer mengenai “kualitas” dalam hal

kualitas produk (Customer Solution) dan kualitas harga (Customer Cost),

maka ada dua kriteria utama yang harus terpenuhi terlebih dahulu :

a. Ukuran garment yang sesuai dengan permintaan (Size spec.) yang

mana dalam hal ini, keakuratan suatu potongan menentukan hasil

ukuran dari suatu produk garment.

b. Produk garment yang dihasilkan tidak boleh mengandung unsur

logam. Dengan tujuan tidak terdeteksi oleh metal detector.

Dengan mengacu kepada dua kriteria utama ini dan melihat karakteristik

mesin Auto Cutter yang telah diuraikan pada bab tiga maupun bab empat

sebelumnya (lihat tabel 4.2), mesin Auto Cutter ini memiliki nilai jual

(29)

dua kriteria utama dari “kualitas” tersebut, sehingga dengan adanya nilai

jual dari mesin tersebut, perusahaan dapat meyakinkan Customer

mengenai produk garment yang dihasilkan.

2. Dengan memperhatikan permintaan customer pada point 1, maka mau

tidak mau suatu saat nanti harus dilakukan investasi mesin tersebut dan

dengan melihat kepada visi dan misi perusahaan bahwa customer

menempati pada urutan 1, maka tidak ada salahnya investasi tersebut

dilakukan pada saat sekarang selama secara Financial (keuangan) dapat

mendukung terwujudnya investasi mesin tersebut.

Dengan melihat kepada Aspek Financial maupun marketing, maka untuk

investasi mesin Auto Cutter ini bisa dikatakan layak untuk dilakukan, namun

untuk meningkatkan profit yang diperoleh dari mesin Auto Cutter ini, biaya yang

timbul perlu ditekan untuk mesin Auto Cutter,.

V.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis menyarankan

hal-hal di bawah ini dengan harapan agar dapat menjadi masukan yang berharga

bagi perusahaan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dalam melakukan penilaian terhadap kelayakan suatu investasi,

perusahaan hendaknya menggunakan beberapa metoda (paling tidak empat

metoda), agar mendapat gambaran yang jelas dalam melakukan investasi.

(30)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN_____________________________________

Universitas Kristen Maranatha86

2. Dalam menekan biaya konsumsi material (Material consumable cost) yang

dikonsumsi. Dengan mengacu kepada tabel 4.4, terdapat penggunaan Kraft

paper yang besarnya adalah USD$ 0.91/Kg. Bilamana Kraft paper ini

dapat digantikan dengan Marker paper yang besarnya USD$ 0,61/Kg,

maka besarnya biaya konsumsi material yang dapat ditekan adalah

menjadi USD$ 1,735.76 /bulan dari USD$ 1,883.24 /bulan dengan asumsi

semua penggunaan sama (biaya menurun 7,83% dari biaya awal).

3. Setelah rencana investasi mesin dijalankan, perusahaan hendaknya selalu

mengevaluasi kembali secara berkesinambungan. Hal ini penting karena

setiap penyimpangan atau kesalahan yang terjadi dapat segera ditangani

sehingga perusahaan terhindar dari resiko yang lebih besar.

4. Kondisi perekonomian dan semua faktor baik internal maupun eksternal

yang dapat mempengaruhi pelaksanaan investasi tersebut harus

diperhatikan (Seperti aspek marketing yang berhubungan kepuasaan

customer).

5. Pertimbangan perusahaan hendaknya jangan terlalu optimistik atau

meremehkan ketidak-pastian masa depan maupun terlalu pesimis karena

(31)

4th editon, 2004.

Arifin, Johar, “Pengambilan keputusan bisnis berbasis computer”, edisi ke-1, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004.

Brigham Eugene, Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”. Edisi ke-8, Erlangga, Jakarta, 2001.

Garrison, Ray H, “Managerial Accounting – concept for planning, control, decision making”, 10th edition, Irwin, Illinois- USA, 2003.

Gitman, Lawrence J, “ Principles of Managerial Finance”, 10th edition, Addison-Wesley & The Pearson Education Internasional. Boston- USA.2006.

Hansen, DR, Mowen M, “Manajemen Biaya”, edisi 1. Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Hansen, DR, Mowen M, “Managerial Accounting”, 6th edition., Salemba Empat Jakarta, 2005.

Hilton, “Managerial Acounting : creating value in adynamic”, 6th edition, International Edition, Mc.Graw-Hill/Irwin, 2005.

Khotimah, Khusnul, “Evaluasi proyek & Perencanaan usaha”, edisi ke-5, Ghalia Indonesia, Jakarta, Juli 2002.

Keown, Arthur J.,dkk, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, 7th edition, Salemba Empat, Jakarta 2001.

Kotler Philp, “Manajemen Pemasaran”, 1st edition, terjemahan Hendra teguh dkk, Indeks Jakarta, 2004.

Supriyono, RA, “Manajemen Biaya : Suatu reformasi pengelolaan bisnis”, edisi ke-1, Yogyakarta : BPFE, 1999.

(32)

Universitas Kristen Maranatha

88

Syamsuddin L, “Manajemen Keuangan Perusahaan: konsep aplikasi dalam perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan”, edisi ke-1, cetakan 3, PT RajaGrafindo Persada, 1995.

Umar, Husein, “Studi kelayakan bisnis – Teknik menganalisis kelayakan rencana bisnis secara komprehensif”, edisi ke-2, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

Weston, J Fred, “Manajemen keuangan – jilid 2”, 9th edition, terjemahan Jaka Wasana dkk, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997.

Gambar

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran
Tabel 5.1

Referensi

Dokumen terkait

7) PNS yang telah selesai menjalani hukuman disiplin (ringan dan sedang) dan mendapat surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang

MATRIKS RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG. CIPTA KARYA KABUPATEN

Membantu perencanaan program komunikasi lingkungan, penerapan (termasuk peningkatan kapasitas pihak-pihak yang terkait), monitoring dan evaluasi; Pengembangan dan koordinasi

Secara umum, pengertian e-government (Adi Suryanto, 2008 : 505) adalah suatu proses penyelenggaraan pemerintahan dengan pemanfaatan TI untuk tujuan efisiensi,

kembali meraup biji-biji yang ada dalam cekungan kecil (dalam deret miliknya), lalu diisikan pada lubang lainnya. Pengambilan biji ini perlu dilakukan seteliti

Nippon Indosari Corporindo telah melakukan kontrol yang baik dalam memproduksi roti yang akan diperdagangkan kepada konsumen untuk meminimalisir barang cacat produksi yang

Sebagai contoh; energi (bahan bakar) yang benar-benar dapat dimanfaatkan (useful energy) untuk memasak diasumsikan 1,02 GJ/kapita/ tahun (Anonim, 1993). berdasarkan efisiensi

Area Partikel Karbon 515,735 μm² Dari Arang Kayu Di Pasar; a) Pengujian Titik Satu Pada Jarak 0,5 mm Dari Tepi, b) Pengujian Titik Dua Pada Jarak 1 mm Dari Titik Satu, c)