ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS
Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari lima perusahaan food and beverage yang go publik.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini difokuskan pada lima perusahaan food and beverage yang memiliki laba tertinggi yang terdaftar di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus rasio likuiditas (current
ratio, quick ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), rasio aktivitas ( inventory turnover, total assets turnover, fixed assets turnover), dan rasio solvabilitas (debt to equity, debt to total assets).
Hasil penelitian dari lima perusahaan food and beverage yang go publik, menunjukkan tingkat kinerja keuangan yang paling baik berdasarkan poin tertinggi dan ranking terbaik diperoleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Kata kunci: current ratio, quick ratio, gross profit margin, net profit margin,
ABSTRACT
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS BASED ON THE LIQUIDITY RATIO, THE PROFITABILITY RATIO, THE ACTIVITY RATIO AND
THE SOLVENCY RATIO
A Case Study at Five Food and Beverage Companies that Go Public During the Periode 2008-2012
The objective of this study was to determine which company has the best financial performance of the five food and beverage companies that go public.
This research is a case study. This study focused on the five food and beverage companies that have been registered the highest profit in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2008-2012. The data collection technique used is documentation. The analysis technique used in this study was using the formula of liquidity ratio (current ratio, quick ratio), the profitability ratio (gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), the activity ratio (inventory turnover, total asset turnover, fixed asset turnover), and the solvency ratio (debt to equity, debt to total assets).
The results of the five food and beverage companies that go public show the level of the best financial performance based on the highest points and best ranking was obtained by PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS
Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Kristanto Tri Nugroho NIM : 092114074
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS
Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Kristanto Tri Nugroho NIM : 092114074
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,
dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri.
#Amsal 3:5
Ada yang berubah ada yang bertahan karena jaman tak bisa dilawan.
Yang pasti kepercayaan harus diperjuangkan
#Chairil Anwar
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku Sudarno dan Ibuku Tri Sunindyowati
Mbak Novi, Mbak Titin dan Adikku Tian,
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Lisia Apriani M.Si., Akt., CA Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing serta membantu selama belajar di Program
Studi Akuntansi.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA., CA selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam
vii
6. A. Diksa Kuntara, S.E.,MFA,QIA. selaku Dosen Penguji yang telah
menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.
7. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.
8. Segenap Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntasi
yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.
9. Bapakku Sudarno dan Ibuku Tri Sunindyowati yang selalu mendoakan,
mendukung, memberi perhatian serta kasih sayang kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10.Kakakku Christiana Novitawati, Christine Permata Sari dan adikku
Christian Budi Atmojo yang selalu mendukungku, memfasilitasiku dan
dan memberikan semangat kepadaku.
11.Sahabatku terkasih sewaktu SMA, Dika, Yoyok, Dedy, Midy, Dedich,
Petra, Aan yang selalu memberi semangat dan inspirasi.
12.Semua sahabatku “Gembel” di kampus yang selalu mengisi hari-hariku
selama kuliah dan mau mendengarkan curhatanku, Ipus, Petrik, Yuyud,
Aneen, Jojo, Mita, Topan, Yonas, Leo, Tara Bele, Yudi Gomek, Tara
Pacle, Yoga, Dian, Yanuar, Ocaq, Ari, semoga persahabatan ini akan
selalu abadi.
13.Teman-temanku sewaktu kerja part time, Mas Bagas, Riko, Ocaq, Bang
Pepew, Mbak Ayu, Dian Emy, Adit, Afit, Lia, Mbak Endah, Ade, yang
selalu memberi semangat dan mewarnai hari-hariku sekalipun lelah
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... ix
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xvi
ABSTRAK ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Manajemen Keuangan ... 8
1. Pengertian Manajemen Keuangan ... 8
2. Fungsi Manajemen Keuangan... 8
xi
C. Laporan Keuangan ... 10
1. Pengertian Laporan Keuangan ... 10
2. Tujuan Laporan Keuangan ... 11
3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ... 12
D. Rasio Keuangan dan Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 12
1. Pengertian Rasio ... 12
2. Pengertian Rasio Keuangan ... 13
3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 14
a. Rasio Likuiditas ... 14
1) Current Ratio ... 15
2) Quick Ratio ... 16
b. Rasio Profitabilitas ... 16
1) Gross Profit Margin ... 17
2) Net Profit Margin ... 17
3) Return on Investment (ROI) ... 18
4) Retun on Equity (ROE) ... 19
c. Rasio Aktivitas ... 19
1) Inventory Turnover ... 19
2) Total Asset Turnover ... 20
3) Fixed Asset Turnover ... 20
d. Rasio Solvabilitas ... 21
1) Debt to Equity ... 21
xii
E. Rasio Industri………... . 22
1. Pengertian Industri... 22
2. Rata-Rata Industri ……… 22
F. Pihak-pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan ... 22
G. Penelitian Terdahulu ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
C. Subyek Penelitian ... 26
D. Obyek Penelitian ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 27
F. Teknik Analisis Data ... 27
1. Metode Deskriptif ... 27
a. Rasio Likuiditas ... 28
b. Rasio Profitabilitas ... 28
c. Rasio Aktivitas ... 30
d. Rasio Solvabilitas ... 31
e. Membandingkan Rasio dengan Rata-Rata Industri ... 31
2. Pemberian Ranking dan Poin ... 31
xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33
A. PT. Mayora Indah Tbk. ... 33
B. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ... 34
C. PT. SMART Tbk. ... 34
D. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. ... 35
E. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. ... 36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Rasio Likuiditas ... 38
1. Current Ratio ... 38
2. Quick Ratio ... 41
B. Rasio Profitabilitas ... 44
1. Gross Profit Margin ... 44
2. Net Profit Margin ... 47
3. Return on Investment (ROI) ... 49
4. Return on Equity (ROE) ... 52
C. Rasio Aktivitas ... 55
1. Inventory Turnover ... 55
2. Total Assets Turnover ... 58
3. Fixed Assets Turnover ... 61
D. Rasio Solvabilitas ... 64
1. Debt to Equity ... 64
xiv
E. Membandingkan Nilai Perusahaan Dengan Rata-Rata
Industri ... 70
1. Rasio Likuiditas ... 70
a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Likuiditas dengan Rata-Rata Industri ... 72
1) Current Ratio ... 72
2) Quick Ratio ... 74
b. Ringkasan Hasil Analisis Rasio Likuiditas ... 77
2. Rasio Profitabilitas ... 77
a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Profitabilitas dengan Rata-Rata Industri ... 80
1) Gross Profit Margin ... 80
2) Net Profit Margin ... 82
3) Return on Investment ... 84
4) Retun on Equity ... 87
b. Ringkasan Hasil Analisis Rasio Profitabilitas ... 90
3. Rasio Aktivitas ... 90
a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Aktivitas dengan Rata-Rata Industri ... 92
1) Inventory Turnover ... 92
2) Total Assets Turnover ... 94
3) Fixed Assets Turnover ... 97
xv
4. Rasio Solvabilitas ... 100
a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Solvabilitas dengan Rata-Rata Industri ... 102
1) Debt to Equity ... 102
2) Debt to Total Assets ... 104
b. Ringkasan Hasil Analisis Rasio Solvabilitas ... 107
F. Perusahaan yang Memiliki Kinerja Keuangan Paling Baik ... 107
1. Perhitungan Ranking dan Jumlah Poin ... 107
2. Membuat Urutan Perusahaan Berdasarkan Jumlah Keseluruhan Poin ... 114
BAB VI PENUTUP ... 116
A. Kesimpulan ... 116
B. Keterbatasan Penelitian ... 116
C. Saran ... 117
1. Bagi Perusahaan ... 117
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 120
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pemberian poin dan ranking ... 32
Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 39
Tabel 5.2 Perhitungan Quick Ratio perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 42
Tabel 5.3 Perhitungan Gross Profit Margin perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 45
Tabel 5.4 Perhitungan Net Profit Margin perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 48
Tabel 5.5 Perhitungan Return on Investment perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 51
Tabel 5.6 Perhitungan Return on Equity perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 54
Tabel 5.7 Perhitungan Inventory Turnover perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 56
Tabel 5.8 Perhitungan Total Assets Turnover perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 59
Tabel 5.9 Perhitungan Fixed Assets Turnover perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 62
Tabel 5.10 Perhitungan Debt to Equity perusahaan
xvii
Tabel 5.11 Perhitungan Debt to Total Assets perusahaan
food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 68
Tabel 5.12 Perbandingan Nilai Rasio Likuiditas dengan
Rata-Rata Industri ... 71
Tabel 5.13 Perbandingan Current Ratio Perusahaan dengan
Rata-Rata Industri ... 72
Tabel 5.14 Perbandingan Quick Ratio perusahaan dengan
Rata-Rata Industri ... 75
Tabel 5.15 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai
Rasio Likuiditas ... 77
Tabel 5.16 Perbandingan Nilai rasio Profitabilitas dengan
Rata-Rata Industri ... 78
Tabel 5.17 Perbandingan Gross Profit Margin Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 80
Tabel 5.18 Perbandingan Net Profit Margin Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 82
Tabel 5.19 Perbandingan Return on Investment Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 84
Tabel 5.20 Perbandingan Retun on Equity Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 87
Tabel 5.21 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai
Rasio Profitabilitas ... 90
xviii
Rata-Rata Industri ... 91
Tabel 5.23 Perbandingan Inventory Turnover Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 92
Tabel 5.24 Perbandingan Total Assets Turnover Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 95
Tabel 5.25 Perbandingan Fixed Assets Turnover Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 97
Tabel 5.26 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai
Rasio Aktivitas ... 100
Tabel 5.27 Perbandingan Nilai Rasio Solvabilitas dengan
Rata-Rata Industri ... 101
Tabel 5.28 Perbandingan Debt to Equity Perusahaan dengan
Rata-Rata Industri ... 102
Tabel 5.29 Perbandingan Debt to Total Assets Perusahaan
dengan Rata-Rata Industri ... 105
Tabel 5.30 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai
Rasio Solvabilitas ... 107
Tabel 5.31 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan
Tahun 2008 ... 108
Tabel 5.32 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan
Tahun 2009 ... 109
Tabel 5.33 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan
xix
Tabel 5.34 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan
Tahun 2011 ... 111
Tabel 5.35 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan
Tahun 2012 ... 112
Tabel 5.36 Ringkasan Perhitungan Jumlah Poin Perusahaan
Tahun 2008-2012 ... 112
Tabel 5.37 Penentuan Ranking Perusahaan Berdasarkan Jumlah
xx
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS
Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari lima perusahaan food and beverage yang go publik.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini difokuskan pada lima perusahaan food and beverage yang memiliki laba tertinggi yang terdaftar di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus rasio likuiditas (current
ratio, quick ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), rasio aktivitas ( inventory turnover, total assets turnover, fixed assets turnover), dan rasio solvabilitas (debt to equity, debt to total assets).
Hasil penelitian dari lima perusahaan food and beverage yang go publik, menunjukkan tingkat kinerja keuangan yang paling baik berdasarkan poin tertinggi dan ranking terbaik diperoleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Kata kunci: current ratio, quick ratio, gross profit margin, net profit margin,
xxi
ABSTRACT
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS BASED ON THE LIQUIDITY RATIO, THE PROFITABILITY RATIO, THE ACTIVITY RATIO AND
THE SOLVENCY RATIO
A Case Study at Five Food and Beverage Companies that Go Public During the Periode 2008-2012
The objective of this study was to determine which company has the best financial performance of the five food and beverage companies that go public.
This research is a case study. This study focused on the five food and beverage companies that have been registered the highest profit in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2008-2012. The daata collection technique used is documentation. The analysis technique used in this study was using the formula of liquidity ratio (current ratio, quick ratio), the profitability ratio(gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), the activity ratio(inventory turnover, total asset turnover, fixed asset turnover), and the solvency ratio (debt to equity, debt to total assets).
The results of the five food and beverage companies that go public show the level of the best financial performance based on the highest points and best ranking was obtained by PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perekonomian di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang cukup mengagumkan. Bukti dari pertumbuhan dan
perkembangan itu adalah munculnya berbagai perusahaan besar dengan
bermacam-macam bidang usaha yang ada. Tidak semata-mata perusahaan besar
dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah. Perusahaan yang baru berdiri
dengan perusahaan yang telah lama berdiri dan mapan, saling menunjukkan
eksistensinya untuk menjadi yang terbaik.
Di dalam pertumbuhan ekonomi yang pesat dan semakin bertambah
banyaknya perusahaan yang ada, pasti akan diikuti risiko dan persaingan yang
ketat juga. Kondisi keuangan perusahaan yang buruk dan tidak sehat dapat
mempengaruhi perusahaan dalam menghadapi para pesaingnya. Keadaan tersebut
menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar mempertahankan
eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya.
Dengan proses operasi dalam perusahaan yang dibilang besar dan rumit,
seorang manajer harus dapat menganalisis laporan keuangan perusahaannya
secara tepat dan benar. Untuk itu seorang manajer dituntut untuk dapat
mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini maupun perkiraan kondisi
dimasa yang akan datang. Kondisi keuangan merupakan hal yang sangat
manajer perusahaan tidak memperhatikan faktor kesehatan keuangan, bisa saja
akan terjadi kebangkrutan dalam perusahaannya.
Untuk memutuskan suatu badan usaha atau perusahaan memiliki kualitas
yang baik, maka ada dua penilaian yang paling dominan yang dapat dijadikan
acuan untuk melihat badan usaha atau perusahaan tersebut telah menjalankan
suatu kaidah-kaidah manajemen yang baik. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
melihat sisi kinerja keuangan (financial performance) dan kinerja non keuangan
(non financial performance). Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan
yang dimiliki oleh perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan, dan itu
tercermin dari informasi yang diperoleh pada balance sheet (neraca), income
statement (laporan laba rugi), dan cash flow statement (laporan arus kas) serta
hal-hal lain yang turut mendukung sebagai penguat penilaian financial performance
tersebut (Fahmi, 2011: 2).
Analisis kinerja keuangan sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
prestasi dan kinerja keuangan perusahaan, selain itu hasil dari analisis kinerja
keuangan nantinya akan menghasilkan suatu informasi yang sangat berguna bagi
kepentingan para pemegang saham maupun manajemen perusahaan. Diharapkan
informasi yang terdapat di dalamnya akan membantu para penggunanya dalam
mengambil keputusan, baik itu untuk keputusan investasi maupun keputusan
strategik perusahaan.
Manajemen, investor, kreditor dan pihak-pihak lain yang mempunyai
kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk
sendiri akan dapat diketahui dari laporan keuangan yang bersangkutan. Laporan
keuangan terdiri dari neraca, laporan laba-rugi serta laporan-laporan keuangan
lainnya. Di dalam laporan keuangan tersebut sebenarnya memberikan informasi
menyeluruh mengenai kondisi perusahaan tetapi karena sifatnya menyeluruh dan
“general purpose” maka ke dalam informasi itu berkurang. Untuk tidak terjebak oleh masalah ini, disamping agar bisa menggali informasi yang lebih luas, kita
mengenal bidang ilmu yang disebut analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan dapat memperluas dan mempertajam informasi
yang disajikan oleh laporan keuangan. Kegiatan analisis ini dapat menggali dan
mengungkapkan berbagai hal yang tersembunyi dalam laporan keuangan biasa.
Analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan melalui proses perbandingan,
evaluasi, dan analisis rasio akan mampu memprediksi apa yang mungkin akan
terjadi. Hasil analisis ini dapat memberikan informasi dengan tujuan screening,
diagnosis, evaluasi, dan prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Semakin baik
kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin meyakinkan pihak
eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan demikian
analisis laporan keuangan ini menjadi sangat bermanfaat bagi manajemen,
investor, dan pihak-pihak lain yang membutuhkan (Harahap, 2007: VII).
Penghitungan matematis rasio keuangan atas laporan keuangan yang
dilakukan secara benar akan mampu membantu perusahaan dalam mengetahui
perkembangan kondisi perusahaannya dan dapat mengambil tindakan yang tepat.
Selain itu penghitungan rasio keuangan mampu membantu perusahaan dalam
Untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai dan mengetahui
sejauh mana efektifitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuan, maka secara
periodik dilakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu
kinerja keuangan adalah salah satu hal yang penting dalam meningkatkan nilai
perusahaan.
Kinerja keuangan perusahaan yang buruk akan mempengaruhi nilai
perusahaan di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan yang
diperoleh perusahaan. Perusahaan yang memperoleh pendapatan bernilai negatif
(kerugian) pastinya akan memiliki kinerja yang buruk dan nilai perusahaan yang
buruk juga. Pendapatan yang bernilai positif (laba) merupakan tolak ukur yang
paling umum dalam menilai keberhasilan suatu perusahaan. Laba adalah efisiensi
usaha setiap perusahaan sekaligus merupakan suatu kekuatan pokok agar
perusahaan dapat tetap bertahan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Laba
juga merupakan balas jasa atas dana yang ditanam perusahaan dan merupakan
salah satu sumber dana usaha perusahaan. Daya tarik bagi pihak ketiga yang ingin
menanamkan dananya juga merupakan salah satu peranan laba dalam perusahaan.
Pemilihan perusahaan Food and Beverage yang go publik dikarenakan
perusahaan ini merupakan sektor perusahaan yang paling tahan terhadap krisis
dibandingkan dengan sektor lain, sebab dalam kondisi krisis maupun tidak produk
dari perusahaan Food and Beverage tetap dikonsumsi dan dibutuhkan. Dalam
keadaan krisis konsumen akan membatasi konsumsinya dengan memenuhi
kebutuhan pokok dan mengurangi kebutuhan sekundernya. Kemudahan dalam
Food and Beverage juga merupakan alasan mengapa sektor ini dipilih untuk
diteliti. Selama periode 2008-2012 terdapat 20 perusahaan Food and Beverage
yang terdaftar. Pemilihan lima perusahaan ini dikarenakan berbagai alasan.
Pertama, lima perusahaan ini terdaftar dan menerbitkan lapaoran keuangan selama
lima tahun berturut-turut di BEI periode 2012. Kedua, selama periode
2008-2012 lima perusahaan ini tidak mengalami kerugian. Ketiga, lima perusahaan ini
merupakan perusahaan dengan peringkat laba tertinggi dari 15 perusahaan Food
and Beverage lainnya yang terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian di atas dari
kelima perusahaan yang dipilih, perusahaan manakah yang sebetulnya paling baik
dilihat dari kinerja keuangannya.
B. Rumusan Masalah
Perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari lima
perusahaan food and beverage yang go publik selama periode 2008 sampai 2012.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari
lima perusahaan food and beverage yang go publik selama periode 2008 sampai
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Sebagai pengembangan wawasan penulis dan meningkatkan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan
perusahaan serta membandingkan antara penerapan teori-teori yang telah
diperoleh penulis selama di bangku kuliah.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja
keuangan perusahaan tersebut pada masa yang akan datang.
3. Bagi pembaca
Penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberi manfaat
perbandingan di dalam penulisan juga penelitian di masa yang akan
datang. Selain itu untuk menambah wawasan dan sebagai penambah
referensi bahan bacaan perpustakaan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
penelitian yang lebih jelas dan sistematis sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail
diperoleh dari perusahaan yaitu tentang pengertian laporan
keuangan, arti penting laporan keuangan, tingkat kesehatan
perusahaan, pengertian kinerja keuangan, analisis rasio keuangan,
jenis-jenis rasio keuangan, pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan, dan tinjauan penelitian sebelumnya.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan disajikan tentang berbagai metode penelitian
meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek
penelitian, obyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan disajikan profil perusahaan PT Mayora Indah,
Tbk., PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., PT SMART Tbk.,
PT Indofood Sukses Makmur Tbk., dan PT Multi Bintang
Indonesia Tbk.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan perhitungan rasio keuangan perusahaan
serta pembahasannya.
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data,
keterbatasan penelitian dan saran yang diusulkan bagi perusahaan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana
baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk
pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien (Sartono, 2001:6).
2. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan dalam suatu perusahaan dapat dilihat
dari tugas dan tanggung jawab seorang manajer atau direktur keuangan.
Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan antar perusahaan mungkin
saja berbeda. Hal ini mungkin bergantung pada jenis usaha perusahaan,
besar kecilnya ukuran perusahaan. Ini berarti tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan antar perusahaan mungkin saja mempunyai cakupan
yang berbeda, tetapi ada beberapa kesamaan yang dapat diidentifikasi.
Menurut Harmono (2009:18) ada tiga macam fungsi manajemen keuangan
yaitu :
a. Keputusan investasi
Keputusan investasi ini menyangkut bagaimana manajer
keuangan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang
kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva
neraca perusahaan.
b. Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha
Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber
pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai
kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil
kebijakan sumber pembelanjaan, secara sederhana dapat dilihat pada
sisi pasiva neraca perusahaan.
c. Keputusan dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang
saham.
B. Kinerja Keuangan
Martono dan Agus (2008:52) berpendapat bahwa kinerja keuangan
suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti
investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak
manajemen sendiri.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi
yang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode
keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan dan
sejauh mana asset yang tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan. Hal
ini berkaitan erat dengan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber
daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.
C. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2011:22) laporan keuangan merupakan suatu
informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana itu
akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu
perusahaan.
Farid dan Sudomo (1998:53) mengatakan bahwa laporan keuangan
merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan
kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat
financial.
Menurut Sundjaja dan Berlian (2002:68) mengatakan bahwa
laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari
proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data
keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut. Laporan
keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari
interen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan utama meliputi
menginvestasikan modalnya membutuhkan informasi tentang sejauh mana
kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan, potensi dividen, karena
dengan informasi tersebut pemegang saham dapat memutuskan untuk
mempertahankan sahamnya, menjual atau bahkan menambahnya.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan dibuat agar pembuat keputusan tidak
menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindari kerugian yang
lebih besar, semua keputusan harus didasarkan pada informasi yang
lengkap, reliable, valid, dan penting (Farid dan Sudomo, 1998:18)
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari
sudut angka-angka dalam satuan moneter.
Laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan yang
mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan, laporan
keuangan juga akan memberikan informasi keuangan yang ditujukan
kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja
keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan.
Laporan keuangan sebagai masukan yang sangat berarti bagi beberapa
pihak yang terlibat dalam menilai kinerja suatu perusahaan (Fahmi,
3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Prihadi (2010:4), berpendapat bahwa terdapat tiga jenis laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan:
a. Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan berupa
aset, utang, dan modal pada satu saat.
b. Laporan laba-rugi, yang menggambarkan kinerja yang tercermin
dari laba, yaitu selisih pendapatan dan biaya selama satu periode.
c. Laporan arus kas yang merupakan laporan yang menggambarkan
bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dari
aktifitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode.
D. Rasio Keuangan dan Jenis-Jenis Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio
Prastowo dan Rifka (2002:76) mengungkapkan bahwa rasio
merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak
digunakan. Rasio ini adalah alat analisis yang dapat memberikan jalan
keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang tampak) suatu
keadaan. Jika diterjemahkan secara tepat rasio juga dapat menunjukkan
area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih
mendalam. Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus
menjadi dasar pembandingan yang menunjukan kondisi atau
kecenderungan yang tidak dapat terdeteksi bila kita hanya melihat
Dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh
perusahaan , analisis rasio bertujuan untuk menilai efektifitas keputusan
yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktifitas
usahanya. Untuk dapat menilai keputusan tersebut yang pada akirnya dapat
memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
2. Pengertian Rasio Keuangan
Prihadi (2008:1) mendefinisikan rasio keuangan adalah indeks
yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi
satu angka dengan angka yang lainnya
Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau dalam
laporan laba rugi baik secara individu ataupun kombinasi dari kedua
laporan tersebut (Munawir, 2000:37)
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dengan
dipergunakannya rasio keuangan (Fahmi, 2011:47) :
a. Untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi keuangan;
b. Sebagai rujukan pihak manajemen untuk membuat perencanaan;
c. Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari
prespektif keuangan;
d. Bagi kreditor analisis rasio keuangan bermanfaat untuk
memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan
adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan
e. Sebagai penilai bagi pihak stakeholder organisasi.
Ada beberapa keunggulan menggunakan analisis rasio keuangan
(Harahap, 1998:8)
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan.
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangant rinci dan rumit.
c. Mengetahui posisi keuangan ditengah industri lain.
d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score)
e. Menstandarisasi size perusahaan.
f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan
lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau
time series.
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi
dimasa yang akan datang.
3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
a. Rasio Likuiditas
Prastowo dan Rifka (2002:78) mengungkapkan bahwa
likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan
tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada
1) Current Ratio
Current ratio adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi atau
dengan kata lain untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Aktiva lancar merupakan uang kas yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang
tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya
(paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan
perusahaan normal) (Munawir, 2004:14). Aktiva lancar
meliputi kas, investasi jangka pendek, piutang wesel,
piutang dagang, persediaan, piutang penghasilan yang
harus diterima, dan biaya dibayar dimuka.
Utang lancar adalah utang-utang yang
pelunasannya akan memerlukan penggunaan
sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar. Utang
lancar meliputi utang dagang, utang wesel, taksiran utang
2) Quick Ratio
Quick ratio adalah perbandingan aktiva lancar
dikurangi persediaan dengan utang lancar (Munawir,
2001:75).
Quick ratio dirancang untuk mengukur seberapa
baik perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa
harus melikuidasi atau bergantung pada persediaannya.
Persediaan tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena
persediaan bukanlah sumber kas yang bisa segera diperoleh
dan bahkan mungkin tidak mudah dijual pada kondisi
ekonomi yang lesu (Prastowo dan Rifka, 2002:80).
b. Rasio Profitabilitas
Menurut Fahmi (2011:68) rasio profitabilitas adalah rasio yang
mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan
oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan
tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas secara
umum ada 4 (empat), yaitu gross profit margin, net profit margin,
Menurut Prihadi (2010:138) profitabilitas adalah kemampuan
menghasilkan laba. Profitabilitas menjadi perhatian utama para
investor dan analis. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi
tolok ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam
bisnisnya. Seorang investor akan mengaitkan tingkat profitabilitas
sebuah perusahaan dengan tingkat risiko yang timbul dari investasinya.
1) Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan perbandingan antara laba
kotor dengan penjulan. Laba kotor merupakan indikator awal
mengenai pencapaian laba perusahaan. Apabila perusahaan
mendapat laba kotor negatif, peluang untuk memperoleh laba usaha
sudah tidak ada. Jadi perusahaan gagal disini maka secara
fundamental bisnisnya merugi. Laba kotor merupakan selisih antara
penjualan dengan beban pokok penjualan.
Rasio ini menunjukan berapa besar persentase pendapatan
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar
rasionya semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 2002:304)
2) Net Profit Margin
Net Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih (setelah pajak) pada tingkat
kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada
periode tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan
tertentu, sedangkan profit margin yang rendah menandakan
penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau
tingkat biaya yang tinggi untuk penjualan yang tertentu, atau
kombinasi kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa
menunjukkan ketidakefisienan manajemen (Hanafi, 2003:84)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam rangka
memberikan return kepada pemegang saham.
3) Return on Investment (ROI)
Rasio ini merupakan perbandingan antara laba setelah biaya
bunga dan pajak (laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan
(Sarwoko, 1989:60).
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan atau kemampuan
dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua investor. ROI merupakan
tujuan perusahaan sekaligus merupakan ukuran kegagalan atau
4) Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE ) merupakan perbandingan antara
laba setelah biaya bunga dan pajak dengan modal sendiri (Sarwoko,
1989:61)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh
laba yang tersedia bagi pemegang saham. Rasio ini dipengaruhi
oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin
besar rasio ini juga akan semakin besar (Sartono, 1990:92).
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna
menunjang aktivitas peusahaaan (Fahmi, 2011:65). Rumus rasio
aktivitas secara umum ada 3 (tiga), yaitu inventory turnover
(perputaran persediaan), fixed asset turnover (perputaran aktiva tetap),
dan total asset turnover (perputaran total asset).
1) Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)
Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali
persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu,
misalnya selama tahun tertentu. Rasio perputaran persediaan dan
jumlah hari persediaan ini dihitung dengan cara sebagai berikut:
Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari
persediaan. Makin besar koefisien perputaran persediaan makin
cepat peredarannya.
2) Total Assets Turnover (Perputaran Total Aktiva)
Total Assets Turnover yaitu kemampuan dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan pendapatan
Rasio ini menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan
menggunakan keseluruhan aktiva (aktiva lancar dan aktiva tetap)
untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Koefisien
perputaran yang rendah menunjukkan kelambanan dalam
perputaran modal. Sebaliknya koefisien perputaran yang tinggi
menyatakan perputaran modal yang cepat.
3) Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap)
Fixed assets turnover adalah rasio antara penjualan dengan
aktiva tetap neto. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan,
mesin-mesin, peralatan kantor (Sartono, 2001:120).
d. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas perusahaaan menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah debt to equity
ratio dan debt to total assets.
1) Debt to Equity
Dalam rangka mengukur risiko, fokus perhatian kreditor
jangka panjang terutama ditujukan pada prospek laba dan perkiraan
arus kas. Meskipun demikian, mereka tidak dapat mengabaikan
pentingnya tetap mempertahankan keseimbangan antara proporsi
aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik
perusahaan. Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai
kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan diukur dengan
rasio debt to equity, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
Rasio ini memberikan gambaran mengenai struktur modal
yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko
tak tertagih suatu utang.
2) Debt to Total Asset
Debt To Total Asset yaitu perbandingan total hutang dengan
total aktiva. Rasio ini menunjukan berapa total aktiva yang
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi
oleh aktiva. Semakin kecil rasionya semakin aman (solvable). Porsi
hutang terhadap aktiva harus lebih kecil (Harahap, 2002:203).
E. Rasio Industri
1. Pengertian Industri
Industri didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang
menawarkan produk atau jenis-jenis produk yang masing-masing
merupakan substitusi dekat. Industri adalah sekelompok perusahaan yang
menghasilkan barang-barang sejenis yang sama atau yang paling dekat
dengan barang pengganti (Kotler, 1997:193).
2. Rata-Rata Industri
Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam
industri. Rata-rata bukan merupakan suatu standar yang selalu baik, yang
seharusnya diikuti oleh perusahaan karena rata-rata industri hanya rata-rata
perusahaan si industri. Perusahaan yang berkembang dan mampu bertahan
biasanya harus berada diatas rata-rata industri (Hanafi, 2003:92).
F. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan
Munawir (2001:7) menjelaskan masing-masing pihak mempunyai
kepentingan tersendiri terhadap laporan keuangan tersebut. Adapun
1. Manajemen
Membutuhkan informasi akuntansi keuangan, selain sebagai dasar
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan keuangan, operasi
dan investasi, juga diperlukan dalam rangka untuk penentuan insentif atau
bonus, penilaian kinerja atau menentukan profitabilitas perusahaan dan
distribusi laba.
2. Investor, Kreditur dan Pemegang Saham
Pihak-pihak yang menginvestasikan modalnya membutuhkan
informasi tentang sejauh mana kelancaran aktivitas dan profitabilitas
perusahaan, potensi deviden, karena dengan informasi tersebut pemegang
saham dapat memutuskan untuk mempertahankan sahamnya, menjual atau
bahkan menambahnya.
3. Supplier dan Lender
Pemasok dan pemberi pinjaman dalam pengambilan keputusan
dalam memberi kredit atau tidak, mereka akan mempertimbangkan
profitabilitas dan aktivitasnya. Mereka tidak hanya membutuhkan laporan
keuangan untuk mengetahui informasi-informasi tersebut tetapi juga
berkeinginan untuk memonitor metode akuntansi yang digunakan.
4. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi keuangan dalam
a. Mengetahui peningkatan pendapatan, misalnya pemerintah dari pajak
penghasilan, pajak penjualan, pajak pertambahan nilai, dan pajak
kekayaan.
b. Untuk memonitor pelaksanaan kontrak-kontrak pemerintah, misalnya
penentuan penggantian dalam kontrak cost-plus, atau untuk memonitor
keuntungan pelaksanaan bisnis pemerintah.
c. Penentuan tarif, misalnya tarif listrik dan tarif telepon.
5. Karyawan
Karyawan secara jelas mempunyai kepentingan untuk memonitor
variabel-variabel yang berbasis laporan keuangan antara lain tentang
penjualan dan laba perusahaan.
G. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian mengenai analisis rasio keuangan sudah pernah
dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh
Puspitasari (2012) yang dikemukakan dalam sebuah jurnal. Dalam jurnalnya
yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Guna Mengukur Kinerja Keuangan
PT ASTRA INTERNASIONAL TBK, menyatakan bahwa analisis rasio
keuangan dapat membantu perusahaan untuk melihat kinerja keuangan
perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis trend dan
menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
keuangan menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami
perubahan peningkatan dari tahun ketahun.
Suayunani (2002) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Rasio
Keuangan Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan, Studi
Empiris Pada Lima Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
selama periode 1998 sampai 2002, menyatakan bahwa rasio keuangan
diperlukan oleh perusahaan untuk melihat kondisi kesehatan keuangan
perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis trend dan
menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
aktivitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki
tingkat kesehatan keuangan terbaik selama tahun 1998 hingga tahun 2002
adalah PT Merck Tbk., karena memiliki kemampuan yang terbaik dalam
menghasilkan laba perusahaan dan didukung oleh kemampuan yang dimiliki
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi
kasus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pada satu obyek penelitian
saja, yaitu penelitian terhadap data laporan keuangan perusahaan food and
beverage yang go publik. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis
untuk selanjutnya ditarik kesimpulan dari hasil penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian di pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata
Dharma.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun 2014.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini meliputi lima perusahaan food and baverage
yang go publik selama periode 2008 sampai 2012, yaitu PT Mayora Indah,
Tbk., PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., PT SMART, Tbk., PT
D. Obyek penelitian
Obyek penelitian adalah data laporan keuangan yang meliputi neraca
dan laporan laba rugi pada lima perusahaan food and beverage yang go
publik selama periode 2008 sampai 2012.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan diperoleh dengan cara mengambil dari pojok
Bursa Efek Indonesia, yaitu dengan mencatat data tahun 2008, 2009, 2010,
2011 dan 2012 terutama neraca dan laporan laba rugi dari lima perusahaan
food and beverage.
F. Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif, yaitu dengan cara merumuskan, mengumpulkan dan
mengklasifikan data sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang jelas
tentang masalah yang ada. Masalah tersebut dinilai dan dianalisis dengan
menggunakan teori terutama analisis rasio keuangan yang merupakan dasar
utama penulisan ini.
1. Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis rasio
a. Rasio Likuiditas
Prastowo dan Rifka (2005:83) mengungkapkan bahwa
likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan
tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada
kreditor jangka pendek.
1) Current Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar
utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
2) Quick ratio atau acid test ratio yaitu kemampuan perusahaan
untuk membayar utang yang harus segera di penuhi dengan aktiva
lancar yang lebih likuid.
b. Rasio Profitabilitas
Menurut Fahmi (2011:68) rasio profitabilitas adalah rasio
yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yagn
ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh
dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin
baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
1) Gross Profit Margin yaitu laba bruto per rupiah penjualan. Rasio
ini untuk mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual.
2) Net Profit Margin yaitu keuntungan neto per rupiah penjualan.
Rasio ini untuk mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap
satu rupiah penjualan.
3) Return On Investment (ROI) yaitu kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan neto.
4) Return On Equity (ROE) yaitu kemampuan dari modal sendiri
untuk menghasilkan keuntungan dari pemegang saham preferen
dan saham biasa. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana
perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik
modal sendiri atau pemegang saham preferen.
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya
guna menunjang aktivitas peusahaaan (Fahmi, 2011:65).
1) Inventory Turnover yaitu kemampuan dana yang tertanam dalam
inventory berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari
inventory dan tendensi untuk adanya overstock.
2) Total Assets Turnover yaitu kemampuan dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu
atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan
pendapatan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan
keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume
penjualan
3) Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap) yaitu rasio
antara penjualan dengan aktiva tetap neto (Sartono, 2001:120).
d. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas perusahaaan menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
1) Debt to Equity yaitu bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
2) Debt to Total Asset yaitu perbandingan total utang dengan total
aktiva. Rasio ini menunjukan berapa total akiva yang disediakan
untuk menjamin utang perusahaan (Sarwoko, 1989:53).
e. Membandingkan rasio yang dimiliki perusahaan dengan rata-rata
perusahaan (rata-rata industri) untuk mengetahui kinerja keuangan
perusahaan yang baik dan tidak
2. Untuk menentukan perusahaan yang paling baik kinerjanya dari kelima
perusahaan yang diteliti, maka ditentukan ranking untuk setiap
perusahaan pada setiap rasio. Setelah ditentukan ranking pada
perusahaan, maka setiap ranking dinilai dengan poin yang ditentukan
untuk melihat perkembangan setiap perusahaan. Poin untuk setiap rasio
pada masing-masing perusahaan dijumlahkan. Adapun penentuan poin
Tabel 3.1 Pemberian poin pada ranking
3. Membuat Kesimpulan.
Berdasarkan jumlah poin yang telah diperoleh untuk masing-masing
perusahaan dapat ditentukan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan
yang paling baik. Perusahaan yang memiliki kinerja paling baik adalah
perusahaan yang memiliki poin terbesar dan berada pada ranking
pertama.
Ranking Poin
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PT. Mayora Indah Tbk.
Tanggal Berdiri : 17 Februari 1977
Kantor Pusat : Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta
11440. Phone (021) 565-5320, 565-5322. Fax (021)
565-5336, 565-5323. Telex 45864 BISCO IA.
E-mail : myor@mayora.co.id
Pabrik : 1. Jl. Telesonik, Kel. Jatiwulung, Tangerang,
Banten
2. Blok H-10, Kawasan Industri MM 2100,
Cikarang Barat, Bekasi, Jakarta Barat
3. Jl. Yos Sudarso, Kel. Kebon Besar, Kec. Batu
Ceper, Tangerang, Banten
Bisnis : Confectionery
Status Perusahaan : Penanam Modal Dalam Negeri
Pemegang Saham : 1. PT Unitra Branindo 32.93%
2. Koperasi Karyawan
PT Mayora Indah Group 0.11%
3. Koperasi TNI Angkatan Darat 0.03%
B. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Tahun Berdiri : 1990
Kantor Pusat : Plaza Sudirman, Indofood Tower lantai 23. Jl.
Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910. Phone
(021) 5795-8822, 5793-7500. Fax (021) 5793-7557.
E-mail : hery_kurniawan@indofoodcbp.com
Bisnis : Noodles
Status Perusahaan : Penanam Modal Dalam Negeri
Pemegang Saham : PT Indofood Sukses Makmur Tbk 80.53%
Publik 19.47%
C. PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk. (SMART Tbk)
Tahun Berdiri : 1962
Kantor Pusat : Plaza BII Menara II 30th Floor
Jl. MH. Thamrin Kav. 22 No. 51 Jakarta 10350
Phone (021) 5033-8899 Fax (021) 5038-9999, 392-
5801
E-mail: investor@smart-tbk.com
Pabrik : Jl. Rungkut Industri No. 20, Surabaya
Phone (031) 843-9861 Fax (031) 843-8476
Bisnis : Minyak Goreng dan Margarin
Status Perusahaan : Penanam Modal Dalam Negeri
Pemegang Saham : 1. PT Purimas Sasmita 97.20%
2. Publik 2.80%
D. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Tahun Berdiri : 1994
Kantor Pusat : Sudirman Plaza, Indofood Tower 27th Floor
Jl Jendral Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910
Phone (021) 5795-8822 Fax (021) 5793-5960,
5793-7373
Website: www.indofood.co.id
Pabrik : 1. Jl. Ancol No. 4-5, Ancol Barat, Jakarta 14430
2. Jl. Kampung Jarakosta, Desa Suka Danau,
Cibitung, Bekasi 17520, Jawa Barat
3. Jl. Tambak Aji II No. 8 Ngalin, Semarang 50518,
Jawa Tengah
4. Jl. Raya Beji Km. 32, Desa Cangkring Malang,
Bangil, Pasuruan, Jawa Timur
5. Jl. Raya Medan, Tanjung Morawa Km. 18,5 Tj.
Morawa, Deli Serdang
6. Jl. Kaharudin Nasution Km. 12, Simpang Tiga,
7. Jl. Desa Liang Anggang Km. 32 Bati-Bati, Tanah
Laut, Banjar Masin 70852, Kalimantan Selatan
8. Jl. Kima X Km. A-3, Biringkanaya, Kawasan
Industri Kima, Ujung Pandang, Makasar, Sulawesi
Selatan
Bisnis : Food Processing Company
Status Perusahaan : Penanam Modal Asing
Pemegang Saham : CAB Holdings Limited, Seychelles 50.07%
Ibrahim Risjad 0.04%
Anthoni Salim 0.02%
Publik 49.87%
E. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
Tahun Berdiri : 1931
Kantor Pusat : Talavera Office Park 20th Floor
Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 22-26 Jakarta
12430
Phone (021) 7592-46117 Fax (021) 7592-4617
Pabrik : 1. Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50 Sampang
Agung, Jawa Timur
2. Jl. Daan Mogot Km. 19 PO Bag 3264 Jakarta
Bisnis : Industri Minuman
Status Perusahaan : Penanam Modal Asing
Pemegang Saham : 1. Asia Pacific Breweries Limited 75.10%
2. Hollandsch Administratiekantoor B.V. 7.43%
38
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan pada perusahaan
food and beverage yang go publik yaitu PT Mayora Indah, Tbk., PT Indofood
CBP Sukses Makmur, Tbk., PT SMART, Tbk., PT Indofood Sukses Makmur,
Tbk., dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk. Analisis laporan keuangan ini
dilakukan dengan berdasarkan kepada beberapa teknik analisis data seperti yang
telah diuraikan pada BAB III. Adapun analisisnya adalah seperti diuraikan dalam
bahasan berikut ini.
A. Rasio Likuiditas
1. Current Ratio
Analisis dengan current ratio diperoleh hasil seperti disajikan pada
Tabel 5.1. Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut diperoleh bahwa :
PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2008 memiliki current ratio
sebesar 2,19 artinya setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar
Rp 2,19. Current ratio pada tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan
terjadinya peningkatan setiap tahunnya, hal ini diikuti pula dengan
terjadinya peningkatan aktiva lancarnya. Kondisi keuangan perusahaan
selama tahun 2008 hingga tahun 2012 semakin membaik dalam membayar
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menunjukkan bahwa
current ratio pada tahun 2009 terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena
peningkatan utang lancar yang dimiliki tidak sebanding dengan
peningkatan aktiva lancarnya. Tahun 2010 hingga tahun 2011 kondisinya
semakin membaik. Tahun 2012 terjadi penurunan angka rasio, terlihat
bahwa tahun 2012 current rationya turun menjadi 2,76 artinya setiap
utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,76.
PT SMART Tbk menunjukkan bahwa current ratio pada tahun
2008 hingga tahun 2010 terjadi penurunan angka rasio, hal ini
menunjukkan kondisi perusahaannya semakin buruk. Tahun 2011 hingga
tahun 2012 perusahaan kembali mampu meningkatkan kemampuannya
untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva
lancarnya. Terlihat bahwa terjadi peningkatan angka rasio yang dihasilkan
selama dua tahun tersebut.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk menunjukkan bahwa pada tahun
2008 hingga tahun 2010 current ratio perusahaan mengalami peningkatan.
Pada tahun 2011 angka rasio perusahaan mengalami penurunan dari 2,04 di
tahun 2010 turun menjadi 1,91 di tahun 2011. Tahun 2012 kondisi
perusahaan kembali membaik, hal ini dapat ditunjukkan dari current ratio
perusahaan yang meningkat menjadi 2,00 dari tahun sebelumnya, artinya
setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,00.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk menunjukkan bahwa pada tahun
peningkatan utang lancar yang dimiliki tidak sebanding dengan
peningkatan aktiva lancarnya. Tahun 2010 hingga tahun 2011 kondisi
perusahaan semakin membaik. Pada tahun 2012 terjadi penurunan angka
rasio perusahaan,terlihat bahwa pada tahun 2012 current ratio perusahaan
turun menjadi 0,58 artinya setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva
lancar Rp 0,58.
2. Quick Ratio
Analisis dengan quick ratio diperoleh hasil seperti disajikan pada
Tabel 5.2. Berdasarka tabel tersebut diperoleh bahwa :
Pada PT Mayora Indah Tbk menunjukkan bahwa tahun 2008
hingga tahun 2010 memiliki quick ratio yang semakin meningkat. Tahun
2011 kemampuannya turun menjadi 1,49 artinya setiap utang lancar Rp
1,00 dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 1,49
sedangkan tahun 2012 kondisinya kembali meningkat dari 1,49 menjadi
1,98. Peningkatan ini diikuti oleh peningkatan aktiva lancar yang lebih
likuid.
PT Indofood CBP Sukses Makmur pada tahun 2009 menunjukkan
bahwa quick ratio perusahaan mengalami penurunan dari 0,35 menjadi
0,34. Tahun 2010 hingga tahun 2011 perusahaan mampu meningkatkan
quick ratio perusahaan. Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan utang
lancar yang diikuti dengan meningkatnya aktiva lancar yang lebih likuid.
Pada tahun 2012 kemampuannya turun menjadi 2,26 ini dikarenakan