• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas : studi kasus pada lima perusahaan food and beverage yang go publik selama periode 2008-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas : studi kasus pada lima perusahaan food and beverage yang go publik selama periode 2008-2012."

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS

Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari lima perusahaan food and beverage yang go publik.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini difokuskan pada lima perusahaan food and beverage yang memiliki laba tertinggi yang terdaftar di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus rasio likuiditas (current

ratio, quick ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), rasio aktivitas ( inventory turnover, total assets turnover, fixed assets turnover), dan rasio solvabilitas (debt to equity, debt to total assets).

Hasil penelitian dari lima perusahaan food and beverage yang go publik, menunjukkan tingkat kinerja keuangan yang paling baik berdasarkan poin tertinggi dan ranking terbaik diperoleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Kata kunci: current ratio, quick ratio, gross profit margin, net profit margin,

(2)

ABSTRACT

FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS BASED ON THE LIQUIDITY RATIO, THE PROFITABILITY RATIO, THE ACTIVITY RATIO AND

THE SOLVENCY RATIO

A Case Study at Five Food and Beverage Companies that Go Public During the Periode 2008-2012

The objective of this study was to determine which company has the best financial performance of the five food and beverage companies that go public.

This research is a case study. This study focused on the five food and beverage companies that have been registered the highest profit in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2008-2012. The data collection technique used is documentation. The analysis technique used in this study was using the formula of liquidity ratio (current ratio, quick ratio), the profitability ratio (gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), the activity ratio (inventory turnover, total asset turnover, fixed asset turnover), and the solvency ratio (debt to equity, debt to total assets).

The results of the five food and beverage companies that go public show the level of the best financial performance based on the highest points and best ranking was obtained by PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

(3)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS

Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Kristanto Tri Nugroho NIM : 092114074

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS

Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Kristanto Tri Nugroho NIM : 092114074

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,

dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri.

#Amsal 3:5

Ada yang berubah ada yang bertahan karena jaman tak bisa dilawan.

Yang pasti kepercayaan harus diperjuangkan

#Chairil Anwar

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bapakku Sudarno dan Ibuku Tri Sunindyowati

Mbak Novi, Mbak Titin dan Adikku Tian,

(8)
(9)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Lisia Apriani M.Si., Akt., CA Selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing serta membantu selama belajar di Program

Studi Akuntansi.

5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA., CA selaku Dosen

Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam

(10)

vii

6. A. Diksa Kuntara, S.E.,MFA,QIA. selaku Dosen Penguji yang telah

menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.

7. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah

menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.

8. Segenap Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntasi

yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

9. Bapakku Sudarno dan Ibuku Tri Sunindyowati yang selalu mendoakan,

mendukung, memberi perhatian serta kasih sayang kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10.Kakakku Christiana Novitawati, Christine Permata Sari dan adikku

Christian Budi Atmojo yang selalu mendukungku, memfasilitasiku dan

dan memberikan semangat kepadaku.

11.Sahabatku terkasih sewaktu SMA, Dika, Yoyok, Dedy, Midy, Dedich,

Petra, Aan yang selalu memberi semangat dan inspirasi.

12.Semua sahabatku “Gembel” di kampus yang selalu mengisi hari-hariku

selama kuliah dan mau mendengarkan curhatanku, Ipus, Petrik, Yuyud,

Aneen, Jojo, Mita, Topan, Yonas, Leo, Tara Bele, Yudi Gomek, Tara

Pacle, Yoga, Dian, Yanuar, Ocaq, Ari, semoga persahabatan ini akan

selalu abadi.

13.Teman-temanku sewaktu kerja part time, Mas Bagas, Riko, Ocaq, Bang

Pepew, Mbak Ayu, Dian Emy, Adit, Afit, Lia, Mbak Endah, Ade, yang

selalu memberi semangat dan mewarnai hari-hariku sekalipun lelah

(11)
(12)
(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xvi

ABSTRAK ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Manajemen Keuangan ... 8

1. Pengertian Manajemen Keuangan ... 8

2. Fungsi Manajemen Keuangan... 8

(14)

xi

C. Laporan Keuangan ... 10

1. Pengertian Laporan Keuangan ... 10

2. Tujuan Laporan Keuangan ... 11

3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ... 12

D. Rasio Keuangan dan Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 12

1. Pengertian Rasio ... 12

2. Pengertian Rasio Keuangan ... 13

3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 14

a. Rasio Likuiditas ... 14

1) Current Ratio ... 15

2) Quick Ratio ... 16

b. Rasio Profitabilitas ... 16

1) Gross Profit Margin ... 17

2) Net Profit Margin ... 17

3) Return on Investment (ROI) ... 18

4) Retun on Equity (ROE) ... 19

c. Rasio Aktivitas ... 19

1) Inventory Turnover ... 19

2) Total Asset Turnover ... 20

3) Fixed Asset Turnover ... 20

d. Rasio Solvabilitas ... 21

1) Debt to Equity ... 21

(15)

xii

E. Rasio Industri………... . 22

1. Pengertian Industri... 22

2. Rata-Rata Industri ……… 22

F. Pihak-pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan ... 22

G. Penelitian Terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subyek Penelitian ... 26

D. Obyek Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 27

1. Metode Deskriptif ... 27

a. Rasio Likuiditas ... 28

b. Rasio Profitabilitas ... 28

c. Rasio Aktivitas ... 30

d. Rasio Solvabilitas ... 31

e. Membandingkan Rasio dengan Rata-Rata Industri ... 31

2. Pemberian Ranking dan Poin ... 31

(16)

xiii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

A. PT. Mayora Indah Tbk. ... 33

B. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ... 34

C. PT. SMART Tbk. ... 34

D. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. ... 35

E. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. ... 36

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Rasio Likuiditas ... 38

1. Current Ratio ... 38

2. Quick Ratio ... 41

B. Rasio Profitabilitas ... 44

1. Gross Profit Margin ... 44

2. Net Profit Margin ... 47

3. Return on Investment (ROI) ... 49

4. Return on Equity (ROE) ... 52

C. Rasio Aktivitas ... 55

1. Inventory Turnover ... 55

2. Total Assets Turnover ... 58

3. Fixed Assets Turnover ... 61

D. Rasio Solvabilitas ... 64

1. Debt to Equity ... 64

(17)

xiv

E. Membandingkan Nilai Perusahaan Dengan Rata-Rata

Industri ... 70

1. Rasio Likuiditas ... 70

a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Likuiditas dengan Rata-Rata Industri ... 72

1) Current Ratio ... 72

2) Quick Ratio ... 74

b. Ringkasan Hasil Analisis Rasio Likuiditas ... 77

2. Rasio Profitabilitas ... 77

a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Profitabilitas dengan Rata-Rata Industri ... 80

1) Gross Profit Margin ... 80

2) Net Profit Margin ... 82

3) Return on Investment ... 84

4) Retun on Equity ... 87

b. Ringkasan Hasil Analisis Rasio Profitabilitas ... 90

3. Rasio Aktivitas ... 90

a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Aktivitas dengan Rata-Rata Industri ... 92

1) Inventory Turnover ... 92

2) Total Assets Turnover ... 94

3) Fixed Assets Turnover ... 97

(18)

xv

4. Rasio Solvabilitas ... 100

a. Analisis Perbandingan Nilai Rasio Solvabilitas dengan Rata-Rata Industri ... 102

1) Debt to Equity ... 102

2) Debt to Total Assets ... 104

b. Ringkasan Hasil Analisis Rasio Solvabilitas ... 107

F. Perusahaan yang Memiliki Kinerja Keuangan Paling Baik ... 107

1. Perhitungan Ranking dan Jumlah Poin ... 107

2. Membuat Urutan Perusahaan Berdasarkan Jumlah Keseluruhan Poin ... 114

BAB VI PENUTUP ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Keterbatasan Penelitian ... 116

C. Saran ... 117

1. Bagi Perusahaan ... 117

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pemberian poin dan ranking ... 32

Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 39

Tabel 5.2 Perhitungan Quick Ratio perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 42

Tabel 5.3 Perhitungan Gross Profit Margin perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 45

Tabel 5.4 Perhitungan Net Profit Margin perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 48

Tabel 5.5 Perhitungan Return on Investment perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 51

Tabel 5.6 Perhitungan Return on Equity perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 54

Tabel 5.7 Perhitungan Inventory Turnover perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 56

Tabel 5.8 Perhitungan Total Assets Turnover perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 59

Tabel 5.9 Perhitungan Fixed Assets Turnover perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 62

Tabel 5.10 Perhitungan Debt to Equity perusahaan

(20)

xvii

Tabel 5.11 Perhitungan Debt to Total Assets perusahaan

food and beverage yang go publik tahun 2008-2012 ... 68

Tabel 5.12 Perbandingan Nilai Rasio Likuiditas dengan

Rata-Rata Industri ... 71

Tabel 5.13 Perbandingan Current Ratio Perusahaan dengan

Rata-Rata Industri ... 72

Tabel 5.14 Perbandingan Quick Ratio perusahaan dengan

Rata-Rata Industri ... 75

Tabel 5.15 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai

Rasio Likuiditas ... 77

Tabel 5.16 Perbandingan Nilai rasio Profitabilitas dengan

Rata-Rata Industri ... 78

Tabel 5.17 Perbandingan Gross Profit Margin Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 80

Tabel 5.18 Perbandingan Net Profit Margin Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 82

Tabel 5.19 Perbandingan Return on Investment Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 84

Tabel 5.20 Perbandingan Retun on Equity Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 87

Tabel 5.21 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai

Rasio Profitabilitas ... 90

(21)

xviii

Rata-Rata Industri ... 91

Tabel 5.23 Perbandingan Inventory Turnover Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 92

Tabel 5.24 Perbandingan Total Assets Turnover Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 95

Tabel 5.25 Perbandingan Fixed Assets Turnover Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 97

Tabel 5.26 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai

Rasio Aktivitas ... 100

Tabel 5.27 Perbandingan Nilai Rasio Solvabilitas dengan

Rata-Rata Industri ... 101

Tabel 5.28 Perbandingan Debt to Equity Perusahaan dengan

Rata-Rata Industri ... 102

Tabel 5.29 Perbandingan Debt to Total Assets Perusahaan

dengan Rata-Rata Industri ... 105

Tabel 5.30 Ringkasan Hasil Analisis Perbandingan Nilai

Rasio Solvabilitas ... 107

Tabel 5.31 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan

Tahun 2008 ... 108

Tabel 5.32 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan

Tahun 2009 ... 109

Tabel 5.33 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan

(22)

xix

Tabel 5.34 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan

Tahun 2011 ... 111

Tabel 5.35 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan

Tahun 2012 ... 112

Tabel 5.36 Ringkasan Perhitungan Jumlah Poin Perusahaan

Tahun 2008-2012 ... 112

Tabel 5.37 Penentuan Ranking Perusahaan Berdasarkan Jumlah

(23)

xx

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS

Studi Kasus Pada Lima Perusahaan Food and Beverage yang Go Publik Selama Periode 2008-2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari lima perusahaan food and beverage yang go publik.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini difokuskan pada lima perusahaan food and beverage yang memiliki laba tertinggi yang terdaftar di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus rasio likuiditas (current

ratio, quick ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), rasio aktivitas ( inventory turnover, total assets turnover, fixed assets turnover), dan rasio solvabilitas (debt to equity, debt to total assets).

Hasil penelitian dari lima perusahaan food and beverage yang go publik, menunjukkan tingkat kinerja keuangan yang paling baik berdasarkan poin tertinggi dan ranking terbaik diperoleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Kata kunci: current ratio, quick ratio, gross profit margin, net profit margin,

(24)

xxi

ABSTRACT

FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS BASED ON THE LIQUIDITY RATIO, THE PROFITABILITY RATIO, THE ACTIVITY RATIO AND

THE SOLVENCY RATIO

A Case Study at Five Food and Beverage Companies that Go Public During the Periode 2008-2012

The objective of this study was to determine which company has the best financial performance of the five food and beverage companies that go public.

This research is a case study. This study focused on the five food and beverage companies that have been registered the highest profit in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2008-2012. The daata collection technique used is documentation. The analysis technique used in this study was using the formula of liquidity ratio (current ratio, quick ratio), the profitability ratio(gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity), the activity ratio(inventory turnover, total asset turnover, fixed asset turnover), and the solvency ratio (debt to equity, debt to total assets).

The results of the five food and beverage companies that go public show the level of the best financial performance based on the highest points and best ranking was obtained by PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

(25)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perekonomian di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang cukup mengagumkan. Bukti dari pertumbuhan dan

perkembangan itu adalah munculnya berbagai perusahaan besar dengan

bermacam-macam bidang usaha yang ada. Tidak semata-mata perusahaan besar

dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah. Perusahaan yang baru berdiri

dengan perusahaan yang telah lama berdiri dan mapan, saling menunjukkan

eksistensinya untuk menjadi yang terbaik.

Di dalam pertumbuhan ekonomi yang pesat dan semakin bertambah

banyaknya perusahaan yang ada, pasti akan diikuti risiko dan persaingan yang

ketat juga. Kondisi keuangan perusahaan yang buruk dan tidak sehat dapat

mempengaruhi perusahaan dalam menghadapi para pesaingnya. Keadaan tersebut

menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi agar mempertahankan

eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya.

Dengan proses operasi dalam perusahaan yang dibilang besar dan rumit,

seorang manajer harus dapat menganalisis laporan keuangan perusahaannya

secara tepat dan benar. Untuk itu seorang manajer dituntut untuk dapat

mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini maupun perkiraan kondisi

dimasa yang akan datang. Kondisi keuangan merupakan hal yang sangat

(26)

manajer perusahaan tidak memperhatikan faktor kesehatan keuangan, bisa saja

akan terjadi kebangkrutan dalam perusahaannya.

Untuk memutuskan suatu badan usaha atau perusahaan memiliki kualitas

yang baik, maka ada dua penilaian yang paling dominan yang dapat dijadikan

acuan untuk melihat badan usaha atau perusahaan tersebut telah menjalankan

suatu kaidah-kaidah manajemen yang baik. Penilaian ini dapat dilakukan dengan

melihat sisi kinerja keuangan (financial performance) dan kinerja non keuangan

(non financial performance). Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan

yang dimiliki oleh perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan, dan itu

tercermin dari informasi yang diperoleh pada balance sheet (neraca), income

statement (laporan laba rugi), dan cash flow statement (laporan arus kas) serta

hal-hal lain yang turut mendukung sebagai penguat penilaian financial performance

tersebut (Fahmi, 2011: 2).

Analisis kinerja keuangan sangat perlu dilakukan untuk mengetahui

prestasi dan kinerja keuangan perusahaan, selain itu hasil dari analisis kinerja

keuangan nantinya akan menghasilkan suatu informasi yang sangat berguna bagi

kepentingan para pemegang saham maupun manajemen perusahaan. Diharapkan

informasi yang terdapat di dalamnya akan membantu para penggunanya dalam

mengambil keputusan, baik itu untuk keputusan investasi maupun keputusan

strategik perusahaan.

Manajemen, investor, kreditor dan pihak-pihak lain yang mempunyai

kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk

(27)

sendiri akan dapat diketahui dari laporan keuangan yang bersangkutan. Laporan

keuangan terdiri dari neraca, laporan laba-rugi serta laporan-laporan keuangan

lainnya. Di dalam laporan keuangan tersebut sebenarnya memberikan informasi

menyeluruh mengenai kondisi perusahaan tetapi karena sifatnya menyeluruh dan

general purpose” maka ke dalam informasi itu berkurang. Untuk tidak terjebak oleh masalah ini, disamping agar bisa menggali informasi yang lebih luas, kita

mengenal bidang ilmu yang disebut analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan dapat memperluas dan mempertajam informasi

yang disajikan oleh laporan keuangan. Kegiatan analisis ini dapat menggali dan

mengungkapkan berbagai hal yang tersembunyi dalam laporan keuangan biasa.

Analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan melalui proses perbandingan,

evaluasi, dan analisis rasio akan mampu memprediksi apa yang mungkin akan

terjadi. Hasil analisis ini dapat memberikan informasi dengan tujuan screening,

diagnosis, evaluasi, dan prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Semakin baik

kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin meyakinkan pihak

eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan demikian

analisis laporan keuangan ini menjadi sangat bermanfaat bagi manajemen,

investor, dan pihak-pihak lain yang membutuhkan (Harahap, 2007: VII).

Penghitungan matematis rasio keuangan atas laporan keuangan yang

dilakukan secara benar akan mampu membantu perusahaan dalam mengetahui

perkembangan kondisi perusahaannya dan dapat mengambil tindakan yang tepat.

Selain itu penghitungan rasio keuangan mampu membantu perusahaan dalam

(28)

Untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai dan mengetahui

sejauh mana efektifitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuan, maka secara

periodik dilakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu

kinerja keuangan adalah salah satu hal yang penting dalam meningkatkan nilai

perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan yang buruk akan mempengaruhi nilai

perusahaan di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan yang

diperoleh perusahaan. Perusahaan yang memperoleh pendapatan bernilai negatif

(kerugian) pastinya akan memiliki kinerja yang buruk dan nilai perusahaan yang

buruk juga. Pendapatan yang bernilai positif (laba) merupakan tolak ukur yang

paling umum dalam menilai keberhasilan suatu perusahaan. Laba adalah efisiensi

usaha setiap perusahaan sekaligus merupakan suatu kekuatan pokok agar

perusahaan dapat tetap bertahan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Laba

juga merupakan balas jasa atas dana yang ditanam perusahaan dan merupakan

salah satu sumber dana usaha perusahaan. Daya tarik bagi pihak ketiga yang ingin

menanamkan dananya juga merupakan salah satu peranan laba dalam perusahaan.

Pemilihan perusahaan Food and Beverage yang go publik dikarenakan

perusahaan ini merupakan sektor perusahaan yang paling tahan terhadap krisis

dibandingkan dengan sektor lain, sebab dalam kondisi krisis maupun tidak produk

dari perusahaan Food and Beverage tetap dikonsumsi dan dibutuhkan. Dalam

keadaan krisis konsumen akan membatasi konsumsinya dengan memenuhi

kebutuhan pokok dan mengurangi kebutuhan sekundernya. Kemudahan dalam

(29)

Food and Beverage juga merupakan alasan mengapa sektor ini dipilih untuk

diteliti. Selama periode 2008-2012 terdapat 20 perusahaan Food and Beverage

yang terdaftar. Pemilihan lima perusahaan ini dikarenakan berbagai alasan.

Pertama, lima perusahaan ini terdaftar dan menerbitkan lapaoran keuangan selama

lima tahun berturut-turut di BEI periode 2012. Kedua, selama periode

2008-2012 lima perusahaan ini tidak mengalami kerugian. Ketiga, lima perusahaan ini

merupakan perusahaan dengan peringkat laba tertinggi dari 15 perusahaan Food

and Beverage lainnya yang terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian di atas dari

kelima perusahaan yang dipilih, perusahaan manakah yang sebetulnya paling baik

dilihat dari kinerja keuangannya.

B. Rumusan Masalah

Perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari lima

perusahaan food and beverage yang go publik selama periode 2008 sampai 2012.

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui perusahaan yang memiliki kinerja keuangan paling baik dari

lima perusahaan food and beverage yang go publik selama periode 2008 sampai

(30)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Sebagai pengembangan wawasan penulis dan meningkatkan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan

perusahaan serta membandingkan antara penerapan teori-teori yang telah

diperoleh penulis selama di bangku kuliah.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja

keuangan perusahaan tersebut pada masa yang akan datang.

3. Bagi pembaca

Penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberi manfaat

perbandingan di dalam penulisan juga penelitian di masa yang akan

datang. Selain itu untuk menambah wawasan dan sebagai penambah

referensi bahan bacaan perpustakaan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

penelitian yang lebih jelas dan sistematis sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail

(31)

diperoleh dari perusahaan yaitu tentang pengertian laporan

keuangan, arti penting laporan keuangan, tingkat kesehatan

perusahaan, pengertian kinerja keuangan, analisis rasio keuangan,

jenis-jenis rasio keuangan, pihak yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan, dan tinjauan penelitian sebelumnya.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang berbagai metode penelitian

meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek

penelitian, obyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan disajikan profil perusahaan PT Mayora Indah,

Tbk., PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., PT SMART Tbk.,

PT Indofood Sukses Makmur Tbk., dan PT Multi Bintang

Indonesia Tbk.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan perhitungan rasio keuangan perusahaan

serta pembahasannya.

BAB VI : PENUTUP

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data,

keterbatasan penelitian dan saran yang diusulkan bagi perusahaan

(32)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana

baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk

investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk

pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien (Sartono, 2001:6).

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan dalam suatu perusahaan dapat dilihat

dari tugas dan tanggung jawab seorang manajer atau direktur keuangan.

Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan antar perusahaan mungkin

saja berbeda. Hal ini mungkin bergantung pada jenis usaha perusahaan,

besar kecilnya ukuran perusahaan. Ini berarti tugas dan tanggung jawab

manajer keuangan antar perusahaan mungkin saja mempunyai cakupan

yang berbeda, tetapi ada beberapa kesamaan yang dapat diidentifikasi.

Menurut Harmono (2009:18) ada tiga macam fungsi manajemen keuangan

yaitu :

a. Keputusan investasi

Keputusan investasi ini menyangkut bagaimana manajer

keuangan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang

(33)

kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva

neraca perusahaan.

b. Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha

Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk

mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber

pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai

kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil

kebijakan sumber pembelanjaan, secara sederhana dapat dilihat pada

sisi pasiva neraca perusahaan.

c. Keputusan dividen

Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh

perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini

merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang

saham.

B. Kinerja Keuangan

Martono dan Agus (2008:52) berpendapat bahwa kinerja keuangan

suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti

investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak

manajemen sendiri.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi

yang dapat dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode

(34)

keuangan menggambarkan kekuatan struktur keuangan suatu perusahaan dan

sejauh mana asset yang tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan. Hal

ini berkaitan erat dengan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber

daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.

C. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Fahmi (2011:22) laporan keuangan merupakan suatu

informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana itu

akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu

perusahaan.

Farid dan Sudomo (1998:53) mengatakan bahwa laporan keuangan

merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan

kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

financial.

Menurut Sundjaja dan Berlian (2002:68) mengatakan bahwa

laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari

proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data

keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut. Laporan

keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari

interen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan utama meliputi

(35)

menginvestasikan modalnya membutuhkan informasi tentang sejauh mana

kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan, potensi dividen, karena

dengan informasi tersebut pemegang saham dapat memutuskan untuk

mempertahankan sahamnya, menjual atau bahkan menambahnya.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan dibuat agar pembuat keputusan tidak

menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindari kerugian yang

lebih besar, semua keputusan harus didasarkan pada informasi yang

lengkap, reliable, valid, dan penting (Farid dan Sudomo, 1998:18)

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi

kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari

sudut angka-angka dalam satuan moneter.

Laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan yang

mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan, laporan

keuangan juga akan memberikan informasi keuangan yang ditujukan

kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja

keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan.

Laporan keuangan sebagai masukan yang sangat berarti bagi beberapa

pihak yang terlibat dalam menilai kinerja suatu perusahaan (Fahmi,

(36)

3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Prihadi (2010:4), berpendapat bahwa terdapat tiga jenis laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan:

a. Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan berupa

aset, utang, dan modal pada satu saat.

b. Laporan laba-rugi, yang menggambarkan kinerja yang tercermin

dari laba, yaitu selisih pendapatan dan biaya selama satu periode.

c. Laporan arus kas yang merupakan laporan yang menggambarkan

bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dari

aktifitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode.

D. Rasio Keuangan dan Jenis-Jenis Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio

Prastowo dan Rifka (2002:76) mengungkapkan bahwa rasio

merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak

digunakan. Rasio ini adalah alat analisis yang dapat memberikan jalan

keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang tampak) suatu

keadaan. Jika diterjemahkan secara tepat rasio juga dapat menunjukkan

area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih

mendalam. Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus

menjadi dasar pembandingan yang menunjukan kondisi atau

kecenderungan yang tidak dapat terdeteksi bila kita hanya melihat

(37)

Dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh

perusahaan , analisis rasio bertujuan untuk menilai efektifitas keputusan

yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktifitas

usahanya. Untuk dapat menilai keputusan tersebut yang pada akirnya dapat

memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2. Pengertian Rasio Keuangan

Prihadi (2008:1) mendefinisikan rasio keuangan adalah indeks

yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi

satu angka dengan angka yang lainnya

Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk

mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau dalam

laporan laba rugi baik secara individu ataupun kombinasi dari kedua

laporan tersebut (Munawir, 2000:37)

Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dengan

dipergunakannya rasio keuangan (Fahmi, 2011:47) :

a. Untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi keuangan;

b. Sebagai rujukan pihak manajemen untuk membuat perencanaan;

c. Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari

prespektif keuangan;

d. Bagi kreditor analisis rasio keuangan bermanfaat untuk

memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan

adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan

(38)

e. Sebagai penilai bagi pihak stakeholder organisasi.

Ada beberapa keunggulan menggunakan analisis rasio keuangan

(Harahap, 1998:8)

a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan.

b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangant rinci dan rumit.

c. Mengetahui posisi keuangan ditengah industri lain.

d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score)

e. Menstandarisasi size perusahaan.

f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan

lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau

time series.

g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi

dimasa yang akan datang.

3. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

a. Rasio Likuiditas

Prastowo dan Rifka (2002:78) mengungkapkan bahwa

likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan

tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada

(39)

1) Current Ratio

Current ratio adalah kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi atau

dengan kata lain untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

Aktiva lancar merupakan uang kas yang dapat

diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang

tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya

(paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan

perusahaan normal) (Munawir, 2004:14). Aktiva lancar

meliputi kas, investasi jangka pendek, piutang wesel,

piutang dagang, persediaan, piutang penghasilan yang

harus diterima, dan biaya dibayar dimuka.

Utang lancar adalah utang-utang yang

pelunasannya akan memerlukan penggunaan

sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar. Utang

lancar meliputi utang dagang, utang wesel, taksiran utang

(40)

2) Quick Ratio

Quick ratio adalah perbandingan aktiva lancar

dikurangi persediaan dengan utang lancar (Munawir,

2001:75).

Quick ratio dirancang untuk mengukur seberapa

baik perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa

harus melikuidasi atau bergantung pada persediaannya.

Persediaan tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena

persediaan bukanlah sumber kas yang bisa segera diperoleh

dan bahkan mungkin tidak mudah dijual pada kondisi

ekonomi yang lesu (Prastowo dan Rifka, 2002:80).

b. Rasio Profitabilitas

Menurut Fahmi (2011:68) rasio profitabilitas adalah rasio yang

mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan

oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio

profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan

tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas secara

umum ada 4 (empat), yaitu gross profit margin, net profit margin,

(41)

Menurut Prihadi (2010:138) profitabilitas adalah kemampuan

menghasilkan laba. Profitabilitas menjadi perhatian utama para

investor dan analis. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan menjadi

tolok ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam

bisnisnya. Seorang investor akan mengaitkan tingkat profitabilitas

sebuah perusahaan dengan tingkat risiko yang timbul dari investasinya.

1) Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan perbandingan antara laba

kotor dengan penjulan. Laba kotor merupakan indikator awal

mengenai pencapaian laba perusahaan. Apabila perusahaan

mendapat laba kotor negatif, peluang untuk memperoleh laba usaha

sudah tidak ada. Jadi perusahaan gagal disini maka secara

fundamental bisnisnya merugi. Laba kotor merupakan selisih antara

penjualan dengan beban pokok penjualan.

Rasio ini menunjukan berapa besar persentase pendapatan

bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar

rasionya semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 2002:304)

2) Net Profit Margin

Net Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih (setelah pajak) pada tingkat

(42)

kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada

periode tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan

tertentu, sedangkan profit margin yang rendah menandakan

penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau

tingkat biaya yang tinggi untuk penjualan yang tertentu, atau

kombinasi kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa

menunjukkan ketidakefisienan manajemen (Hanafi, 2003:84)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam rangka

memberikan return kepada pemegang saham.

3) Return on Investment (ROI)

Rasio ini merupakan perbandingan antara laba setelah biaya

bunga dan pajak (laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan

(Sarwoko, 1989:60).

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan atau kemampuan

dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk

menghasilkan keuntungan bagi semua investor. ROI merupakan

tujuan perusahaan sekaligus merupakan ukuran kegagalan atau

(43)

4) Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE ) merupakan perbandingan antara

laba setelah biaya bunga dan pajak dengan modal sendiri (Sarwoko,

1989:61)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh

laba yang tersedia bagi pemegang saham. Rasio ini dipengaruhi

oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin

besar rasio ini juga akan semakin besar (Sartono, 1990:92).

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana

suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna

menunjang aktivitas peusahaaan (Fahmi, 2011:65). Rumus rasio

aktivitas secara umum ada 3 (tiga), yaitu inventory turnover

(perputaran persediaan), fixed asset turnover (perputaran aktiva tetap),

dan total asset turnover (perputaran total asset).

1) Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali

persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu,

misalnya selama tahun tertentu. Rasio perputaran persediaan dan

jumlah hari persediaan ini dihitung dengan cara sebagai berikut:

(44)

Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam

persediaan berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari

persediaan. Makin besar koefisien perputaran persediaan makin

cepat peredarannya.

2) Total Assets Turnover (Perputaran Total Aktiva)

Total Assets Turnover yaitu kemampuan dana yang

tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode

tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk

menghasilkan pendapatan

Rasio ini menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan

menggunakan keseluruhan aktiva (aktiva lancar dan aktiva tetap)

untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Koefisien

perputaran yang rendah menunjukkan kelambanan dalam

perputaran modal. Sebaliknya koefisien perputaran yang tinggi

menyatakan perputaran modal yang cepat.

3) Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap)

Fixed assets turnover adalah rasio antara penjualan dengan

aktiva tetap neto. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan

menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan,

mesin-mesin, peralatan kantor (Sartono, 2001:120).

(45)

d. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas perusahaaan menggambarkan kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah debt to equity

ratio dan debt to total assets.

1) Debt to Equity

Dalam rangka mengukur risiko, fokus perhatian kreditor

jangka panjang terutama ditujukan pada prospek laba dan perkiraan

arus kas. Meskipun demikian, mereka tidak dapat mengabaikan

pentingnya tetap mempertahankan keseimbangan antara proporsi

aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik

perusahaan. Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai

kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan diukur dengan

rasio debt to equity, dengan cara perhitungan sebagai berikut:

Rasio ini memberikan gambaran mengenai struktur modal

yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko

tak tertagih suatu utang.

2) Debt to Total Asset

Debt To Total Asset yaitu perbandingan total hutang dengan

total aktiva. Rasio ini menunjukan berapa total aktiva yang

(46)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi

oleh aktiva. Semakin kecil rasionya semakin aman (solvable). Porsi

hutang terhadap aktiva harus lebih kecil (Harahap, 2002:203).

E. Rasio Industri

1. Pengertian Industri

Industri didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang

menawarkan produk atau jenis-jenis produk yang masing-masing

merupakan substitusi dekat. Industri adalah sekelompok perusahaan yang

menghasilkan barang-barang sejenis yang sama atau yang paling dekat

dengan barang pengganti (Kotler, 1997:193).

2. Rata-Rata Industri

Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam

industri. Rata-rata bukan merupakan suatu standar yang selalu baik, yang

seharusnya diikuti oleh perusahaan karena rata-rata industri hanya rata-rata

perusahaan si industri. Perusahaan yang berkembang dan mampu bertahan

biasanya harus berada diatas rata-rata industri (Hanafi, 2003:92).

F. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

Munawir (2001:7) menjelaskan masing-masing pihak mempunyai

kepentingan tersendiri terhadap laporan keuangan tersebut. Adapun

(47)

1. Manajemen

Membutuhkan informasi akuntansi keuangan, selain sebagai dasar

perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan keuangan, operasi

dan investasi, juga diperlukan dalam rangka untuk penentuan insentif atau

bonus, penilaian kinerja atau menentukan profitabilitas perusahaan dan

distribusi laba.

2. Investor, Kreditur dan Pemegang Saham

Pihak-pihak yang menginvestasikan modalnya membutuhkan

informasi tentang sejauh mana kelancaran aktivitas dan profitabilitas

perusahaan, potensi deviden, karena dengan informasi tersebut pemegang

saham dapat memutuskan untuk mempertahankan sahamnya, menjual atau

bahkan menambahnya.

3. Supplier dan Lender

Pemasok dan pemberi pinjaman dalam pengambilan keputusan

dalam memberi kredit atau tidak, mereka akan mempertimbangkan

profitabilitas dan aktivitasnya. Mereka tidak hanya membutuhkan laporan

keuangan untuk mengetahui informasi-informasi tersebut tetapi juga

berkeinginan untuk memonitor metode akuntansi yang digunakan.

4. Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi akuntansi keuangan dalam

(48)

a. Mengetahui peningkatan pendapatan, misalnya pemerintah dari pajak

penghasilan, pajak penjualan, pajak pertambahan nilai, dan pajak

kekayaan.

b. Untuk memonitor pelaksanaan kontrak-kontrak pemerintah, misalnya

penentuan penggantian dalam kontrak cost-plus, atau untuk memonitor

keuntungan pelaksanaan bisnis pemerintah.

c. Penentuan tarif, misalnya tarif listrik dan tarif telepon.

5. Karyawan

Karyawan secara jelas mempunyai kepentingan untuk memonitor

variabel-variabel yang berbasis laporan keuangan antara lain tentang

penjualan dan laba perusahaan.

G. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian mengenai analisis rasio keuangan sudah pernah

dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh

Puspitasari (2012) yang dikemukakan dalam sebuah jurnal. Dalam jurnalnya

yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Guna Mengukur Kinerja Keuangan

PT ASTRA INTERNASIONAL TBK, menyatakan bahwa analisis rasio

keuangan dapat membantu perusahaan untuk melihat kinerja keuangan

perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis trend dan

menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio

(49)

keuangan menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami

perubahan peningkatan dari tahun ketahun.

Suayunani (2002) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Rasio

Keuangan Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan, Studi

Empiris Pada Lima Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

selama periode 1998 sampai 2002, menyatakan bahwa rasio keuangan

diperlukan oleh perusahaan untuk melihat kondisi kesehatan keuangan

perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis trend dan

menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio

aktivitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki

tingkat kesehatan keuangan terbaik selama tahun 1998 hingga tahun 2002

adalah PT Merck Tbk., karena memiliki kemampuan yang terbaik dalam

menghasilkan laba perusahaan dan didukung oleh kemampuan yang dimiliki

(50)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi

kasus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pada satu obyek penelitian

saja, yaitu penelitian terhadap data laporan keuangan perusahaan food and

beverage yang go publik. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis

untuk selanjutnya ditarik kesimpulan dari hasil penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian di pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata

Dharma.

2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun 2014.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini meliputi lima perusahaan food and baverage

yang go publik selama periode 2008 sampai 2012, yaitu PT Mayora Indah,

Tbk., PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk., PT SMART, Tbk., PT

(51)

D. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah data laporan keuangan yang meliputi neraca

dan laporan laba rugi pada lima perusahaan food and beverage yang go

publik selama periode 2008 sampai 2012.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan diperoleh dengan cara mengambil dari pojok

Bursa Efek Indonesia, yaitu dengan mencatat data tahun 2008, 2009, 2010,

2011 dan 2012 terutama neraca dan laporan laba rugi dari lima perusahaan

food and beverage.

F. Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif, yaitu dengan cara merumuskan, mengumpulkan dan

mengklasifikan data sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang jelas

tentang masalah yang ada. Masalah tersebut dinilai dan dianalisis dengan

menggunakan teori terutama analisis rasio keuangan yang merupakan dasar

utama penulisan ini.

1. Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka penulis

menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis rasio

(52)

a. Rasio Likuiditas

Prastowo dan Rifka (2005:83) mengungkapkan bahwa

likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan

tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada

kreditor jangka pendek.

1) Current Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar

utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

2) Quick ratio atau acid test ratio yaitu kemampuan perusahaan

untuk membayar utang yang harus segera di penuhi dengan aktiva

lancar yang lebih likuid.

b. Rasio Profitabilitas

Menurut Fahmi (2011:68) rasio profitabilitas adalah rasio

yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yagn

ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh

dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin

baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan

(53)

1) Gross Profit Margin yaitu laba bruto per rupiah penjualan. Rasio

ini untuk mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual.

2) Net Profit Margin yaitu keuntungan neto per rupiah penjualan.

Rasio ini untuk mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap

satu rupiah penjualan.

3) Return On Investment (ROI) yaitu kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

keuntungan neto.

4) Return On Equity (ROE) yaitu kemampuan dari modal sendiri

untuk menghasilkan keuntungan dari pemegang saham preferen

dan saham biasa. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana

perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur

tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik

modal sendiri atau pemegang saham preferen.

(54)

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana

suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya

guna menunjang aktivitas peusahaaan (Fahmi, 2011:65).

1) Inventory Turnover yaitu kemampuan dana yang tertanam dalam

inventory berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari

inventory dan tendensi untuk adanya overstock.

2) Total Assets Turnover yaitu kemampuan dana yang tertanam

dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu

atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan

pendapatan. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume

penjualan

3) Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap) yaitu rasio

antara penjualan dengan aktiva tetap neto (Sartono, 2001:120).

(55)

d. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas perusahaaan menggambarkan kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

1) Debt to Equity yaitu bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.

2) Debt to Total Asset yaitu perbandingan total utang dengan total

aktiva. Rasio ini menunjukan berapa total akiva yang disediakan

untuk menjamin utang perusahaan (Sarwoko, 1989:53).

e. Membandingkan rasio yang dimiliki perusahaan dengan rata-rata

perusahaan (rata-rata industri) untuk mengetahui kinerja keuangan

perusahaan yang baik dan tidak

2. Untuk menentukan perusahaan yang paling baik kinerjanya dari kelima

perusahaan yang diteliti, maka ditentukan ranking untuk setiap

perusahaan pada setiap rasio. Setelah ditentukan ranking pada

perusahaan, maka setiap ranking dinilai dengan poin yang ditentukan

untuk melihat perkembangan setiap perusahaan. Poin untuk setiap rasio

pada masing-masing perusahaan dijumlahkan. Adapun penentuan poin

(56)

Tabel 3.1 Pemberian poin pada ranking

3. Membuat Kesimpulan.

Berdasarkan jumlah poin yang telah diperoleh untuk masing-masing

perusahaan dapat ditentukan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan

yang paling baik. Perusahaan yang memiliki kinerja paling baik adalah

perusahaan yang memiliki poin terbesar dan berada pada ranking

pertama.

Ranking Poin

(57)

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT. Mayora Indah Tbk.

Tanggal Berdiri : 17 Februari 1977

Kantor Pusat : Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta

11440. Phone (021) 565-5320, 565-5322. Fax (021)

565-5336, 565-5323. Telex 45864 BISCO IA.

E-mail : myor@mayora.co.id

Pabrik : 1. Jl. Telesonik, Kel. Jatiwulung, Tangerang,

Banten

2. Blok H-10, Kawasan Industri MM 2100,

Cikarang Barat, Bekasi, Jakarta Barat

3. Jl. Yos Sudarso, Kel. Kebon Besar, Kec. Batu

Ceper, Tangerang, Banten

Bisnis : Confectionery

Status Perusahaan : Penanam Modal Dalam Negeri

Pemegang Saham : 1. PT Unitra Branindo 32.93%

2. Koperasi Karyawan

PT Mayora Indah Group 0.11%

3. Koperasi TNI Angkatan Darat 0.03%

(58)

B. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Tahun Berdiri : 1990

Kantor Pusat : Plaza Sudirman, Indofood Tower lantai 23. Jl.

Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910. Phone

(021) 5795-8822, 5793-7500. Fax (021) 5793-7557.

E-mail : hery_kurniawan@indofoodcbp.com

Bisnis : Noodles

Status Perusahaan : Penanam Modal Dalam Negeri

Pemegang Saham : PT Indofood Sukses Makmur Tbk 80.53%

Publik 19.47%

C. PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk. (SMART Tbk)

Tahun Berdiri : 1962

Kantor Pusat : Plaza BII Menara II 30th Floor

Jl. MH. Thamrin Kav. 22 No. 51 Jakarta 10350

Phone (021) 5033-8899 Fax (021) 5038-9999, 392-

5801

E-mail: investor@smart-tbk.com

Pabrik : Jl. Rungkut Industri No. 20, Surabaya

Phone (031) 843-9861 Fax (031) 843-8476

(59)

Bisnis : Minyak Goreng dan Margarin

Status Perusahaan : Penanam Modal Dalam Negeri

Pemegang Saham : 1. PT Purimas Sasmita 97.20%

2. Publik 2.80%

D. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Tahun Berdiri : 1994

Kantor Pusat : Sudirman Plaza, Indofood Tower 27th Floor

Jl Jendral Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910

Phone (021) 5795-8822 Fax (021) 5793-5960,

5793-7373

Website: www.indofood.co.id

Pabrik : 1. Jl. Ancol No. 4-5, Ancol Barat, Jakarta 14430

2. Jl. Kampung Jarakosta, Desa Suka Danau,

Cibitung, Bekasi 17520, Jawa Barat

3. Jl. Tambak Aji II No. 8 Ngalin, Semarang 50518,

Jawa Tengah

4. Jl. Raya Beji Km. 32, Desa Cangkring Malang,

Bangil, Pasuruan, Jawa Timur

5. Jl. Raya Medan, Tanjung Morawa Km. 18,5 Tj.

Morawa, Deli Serdang

6. Jl. Kaharudin Nasution Km. 12, Simpang Tiga,

(60)

7. Jl. Desa Liang Anggang Km. 32 Bati-Bati, Tanah

Laut, Banjar Masin 70852, Kalimantan Selatan

8. Jl. Kima X Km. A-3, Biringkanaya, Kawasan

Industri Kima, Ujung Pandang, Makasar, Sulawesi

Selatan

Bisnis : Food Processing Company

Status Perusahaan : Penanam Modal Asing

Pemegang Saham : CAB Holdings Limited, Seychelles 50.07%

Ibrahim Risjad 0.04%

Anthoni Salim 0.02%

Publik 49.87%

E. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Tahun Berdiri : 1931

Kantor Pusat : Talavera Office Park 20th Floor

Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 22-26 Jakarta

12430

Phone (021) 7592-46117 Fax (021) 7592-4617

Pabrik : 1. Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50 Sampang

Agung, Jawa Timur

2. Jl. Daan Mogot Km. 19 PO Bag 3264 Jakarta

(61)

Bisnis : Industri Minuman

Status Perusahaan : Penanam Modal Asing

Pemegang Saham : 1. Asia Pacific Breweries Limited 75.10%

2. Hollandsch Administratiekantoor B.V. 7.43%

(62)

38

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan pada perusahaan

food and beverage yang go publik yaitu PT Mayora Indah, Tbk., PT Indofood

CBP Sukses Makmur, Tbk., PT SMART, Tbk., PT Indofood Sukses Makmur,

Tbk., dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk. Analisis laporan keuangan ini

dilakukan dengan berdasarkan kepada beberapa teknik analisis data seperti yang

telah diuraikan pada BAB III. Adapun analisisnya adalah seperti diuraikan dalam

bahasan berikut ini.

A. Rasio Likuiditas

1. Current Ratio

Analisis dengan current ratio diperoleh hasil seperti disajikan pada

Tabel 5.1. Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut diperoleh bahwa :

PT Mayora Indah Tbk pada tahun 2008 memiliki current ratio

sebesar 2,19 artinya setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar

Rp 2,19. Current ratio pada tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan

terjadinya peningkatan setiap tahunnya, hal ini diikuti pula dengan

terjadinya peningkatan aktiva lancarnya. Kondisi keuangan perusahaan

selama tahun 2008 hingga tahun 2012 semakin membaik dalam membayar

(63)
(64)

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menunjukkan bahwa

current ratio pada tahun 2009 terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena

peningkatan utang lancar yang dimiliki tidak sebanding dengan

peningkatan aktiva lancarnya. Tahun 2010 hingga tahun 2011 kondisinya

semakin membaik. Tahun 2012 terjadi penurunan angka rasio, terlihat

bahwa tahun 2012 current rationya turun menjadi 2,76 artinya setiap

utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,76.

PT SMART Tbk menunjukkan bahwa current ratio pada tahun

2008 hingga tahun 2010 terjadi penurunan angka rasio, hal ini

menunjukkan kondisi perusahaannya semakin buruk. Tahun 2011 hingga

tahun 2012 perusahaan kembali mampu meningkatkan kemampuannya

untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva

lancarnya. Terlihat bahwa terjadi peningkatan angka rasio yang dihasilkan

selama dua tahun tersebut.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk menunjukkan bahwa pada tahun

2008 hingga tahun 2010 current ratio perusahaan mengalami peningkatan.

Pada tahun 2011 angka rasio perusahaan mengalami penurunan dari 2,04 di

tahun 2010 turun menjadi 1,91 di tahun 2011. Tahun 2012 kondisi

perusahaan kembali membaik, hal ini dapat ditunjukkan dari current ratio

perusahaan yang meningkat menjadi 2,00 dari tahun sebelumnya, artinya

setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,00.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk menunjukkan bahwa pada tahun

(65)

peningkatan utang lancar yang dimiliki tidak sebanding dengan

peningkatan aktiva lancarnya. Tahun 2010 hingga tahun 2011 kondisi

perusahaan semakin membaik. Pada tahun 2012 terjadi penurunan angka

rasio perusahaan,terlihat bahwa pada tahun 2012 current ratio perusahaan

turun menjadi 0,58 artinya setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva

lancar Rp 0,58.

2. Quick Ratio

Analisis dengan quick ratio diperoleh hasil seperti disajikan pada

Tabel 5.2. Berdasarka tabel tersebut diperoleh bahwa :

Pada PT Mayora Indah Tbk menunjukkan bahwa tahun 2008

hingga tahun 2010 memiliki quick ratio yang semakin meningkat. Tahun

2011 kemampuannya turun menjadi 1,49 artinya setiap utang lancar Rp

1,00 dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 1,49

sedangkan tahun 2012 kondisinya kembali meningkat dari 1,49 menjadi

1,98. Peningkatan ini diikuti oleh peningkatan aktiva lancar yang lebih

likuid.

PT Indofood CBP Sukses Makmur pada tahun 2009 menunjukkan

bahwa quick ratio perusahaan mengalami penurunan dari 0,35 menjadi

0,34. Tahun 2010 hingga tahun 2011 perusahaan mampu meningkatkan

quick ratio perusahaan. Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan utang

lancar yang diikuti dengan meningkatnya aktiva lancar yang lebih likuid.

Pada tahun 2012 kemampuannya turun menjadi 2,26 ini dikarenakan

(66)

Gambar

Tabel 5.35 Penentuan Ranking dan Perhitungan Poin Perusahaan
Tabel 3.1 Pemberian poin pada ranking
Tabel 5.1. Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut diperoleh bahwa :
Tabel 5.2. Berdasarka tabel tersebut diperoleh bahwa :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Bandar Surabaya Tahun 20179. Unsur-Unsur Yang Dievaluasi : Dokumen Penawaran

Kesimpulan yang diperoleh dari studi ini adalah dengan diketahuinya profit laboratorium yang ada di institusi Balai Labkesda, BTKL P2M, dan rumah sakit maka langkah tindak

 Jika sebuah gelombang memiliki simetri ½ gelombang, maka sembarang integral untuk menghitung koefisien Fourier dari harmonisa gasal dihitung hanya lewat ½ siklus dan hasilnya

peran serta masyarakat misalnya saja kegiatan kampanye dan edukasi terkait pengelolaan sistem drainase perkotaan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat/swasta,

memastikan bahw a prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu w ilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada pengguna provider XL mengenai kepuasan pelanggan pada benefit atribut produk XL terhadap loyalitas pelanggan, penulis

Dengan demikian, penelitian ini dapat dikatakan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masyjui (2005) yang menyatakan terdapat hubungan positif antara

Pada hari ini, Sabtu tanggal Sembilan belas bulan Desember tahun Dua ribu lima belas, dimulai pukul 10.30 Wita bertempat di Ruang Sarpras Polres Bangli,