• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Tiny Sports Academy For Kids Dengan Konsep Playful Nature.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Tiny Sports Academy For Kids Dengan Konsep Playful Nature."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupannya manusia tak pernah lepas dari kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan fisik, sedangkan kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan jiwa, perasaan, dan hasrat. Salah satu kegiatan yang sangat mendukung kebutuhan jasmani adalah olahraga. Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh hampir seluruh orang di dunia dari berbagai kalangan dan usia. Selain untuk beraktivitas, olahraga juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Dengan berolahraga tubuh menjadi lebih sehat dan bugar. Misalnya, olahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan berbagai penyakit, menjaga stamina tubuh, dan lain sebagainya.

(2)

2

Berdasarkan hasil statistik Institute of Medicine of the National Academies di Amerika Serikat, tingkat obesitas pada anak-anak usia 2 hingga 5

tahun meningkat dua kali lipat lebih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini obesitas telah menjadi persoalan serius pada kesehatan lebih dari 20% anak-anak usia prasekolah dan 25% anak-anak-anak-anak usia sekolah dasar. Peningkatan obesitas ini juga diiringi dengan menurunnya tingkat akitivitas fisik anak-anak yang signifikan.2 Menurut penelitian Kaiser Family Foundation Amerika Serikat, saat ini anak-anak cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya hanya dengan duduk di depan televisi dan layar komputer daripada menghabiskan waktunya bermain di luar rumah. Selain itu, pada tahun-tahun belakangan ini, baik kegiatan bermain non-struktur maupun kelas-kelas pendidikan olahraga di sekolah, cenderung dipersingkat, bahkan beberapa sekolah telah meniadakannya sama sekali.

Selain itu, menurunnya aktivitas fisik anak-anak disebabkan pula oleh kurangnya fasilitas olahraga khusus anak-anak di samping fasilitas kegiatan olahraga di sekolah. Hal ini menyebabkan anak-anak cenderung beraktivitas di dalam rumah saja dengan ruang gerak yang terbatas.

Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan di atas, pada proyek Tugas Akhir ini, penulis hendak merancang Tiny Sports Academy yang merupakan sekolah olahraga yang menyediakan fasilitas olahraga khusus untuk anak-anak prasekolah (usia 2 hingga 5 tahun) dengan tujuan memberikan edukasi tentang olahraga untuk mengembangkan mental, fisik, dan emosional anak.

1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari proyek ini adalah tentang perancangan interior sekolah olahraga khusus anak-anak prasekolah usia 2 tahun hingga 5 tahun. Tiny Sports Academy ini merupakan sarana pengenalan olahraga bagi anak-anak yang terbagi menjadi beberapa kelas, sesuai dengan kelompok usianya. Perancangan interior Tiny Sports Academy ini menggunakan konsep playful

1: http://familyfitness.about.com/od/preschoolers/a/preschoolers.htm

(3)

3

nature dengan tema pohon dengan menggunakan perbandingan kurikulum yang

berlaku dengan sekolah olahraga serupa seperti Little Shape Jalan Dr. Cipto, Bandung, dan Kids Sports Center, USA.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi masalah yang akan dibahas adalah mengenai hal-hal yang berhubungan dengan:

1. Bagaimana menerapkan konsep playful nature melalui unsur warna dan bentuk ke dalam interior Tiny Sports Academy?

2. Bagaimana penerapan tema pohon ke dalam perancangan desain Tiny Sports Academy?

3. Bagaimana merancang sistem sirkulasi sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna (anak-anak, orang tua, dan coach)?

4. Bagaimanakah standar ergonomi yang dibutuhkan untuk merancang fasilitas khusus anak-anak usia 2 hingga 5 tahun?

1.4 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, adapun tujuan dari perancangan adalah sebagai berikut:

1. Penerapan konsep playful nature melalui pemilihan warna dan bentuk ke dalam perancangan interior Tiny Sports Academy sehingga dapat memacu kreativitas anak-anak di dalamnya.

2. Penerapan tema pohon ke dalam perancangan desain Tiny Sports Academy sehingga dapat menciptakan kesan alam.

3. Merancang sistem sirkulasi yang dapat menunjang seluruh kebutuhan pengguna yang terdiri dari anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, orang tua, dan coach.

(4)

4

1.5 Manfaat Perancangan

Penulisan makalah perancangan Tugas Akhir ini diharapkan dapat membawa manfaat dan berguna bagi:

1. Anak-anak usia 2 hingga 5 tahun

Makalah ini dapat menjadi pertimbangan bagi para investor yang peduli terhadap aktivitas olahraga untuk kesehatan anak-anak sehingga dapat turut memajukan anak-anak Indonesia yang sehat dan kreatif. 2. Dunia Desain Interior

Makalah ini dapat menjadi masukan pengetahuan dengan tujuan perkembangan serta kemajuan dalam dunia desain, khususnya desain interior.

3. Pembaca

Makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan ilmu dalam merancang fasilitas anak-anak.

4. Penulis

Perancangan ini dapat menambah ilmu dan pengalaman penulis sehingga mampu menerapkannya dalam dunia kerja yang akan dihadapinya kelak.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam menyusun makalah Tugas Akhir ini, penulis membagi makalah ke dalam 5 bab.

Bab I, Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, gagasan konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab II, Landasan Teori, membahas teori-teori tentang aktivitas fisik anak-anak dan pengertian yang berkaitan dan mendasari perancangan interior sekolah olahraga khusus anak-anak usia 2 hingga 5 tahun.

Bab III, Tiny Sports Academy, menjabarkan tentang objek studi, berbagai hasil analisis, kebutuhan ruang, pendekatan ruang, dan programming.

Bab IV, Perancangan Interior Tiny Sports Academy dengan Konsep Playful Nature, menjelaskan konsep dan tema perancangan interior yang akan

(5)

5

(6)

93

DAFTAR PUSTAKA

Akbar-Hawani, Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Amabile, T.M. 1993. “Growing up creative” dalam Kreativitas dan Bermain, oleh Seto Mulyadi. Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Dowling, Tamara. CPRW. Seeking Success.com

(http://www.seekingsuccess.com/articles/art119.php), diakses tanggal 14 Februari 2010.

Gandasetiawan, Ratih Zimmer. 2009. Mengoptimalkan IQ & EQ Anak Melalui Metode Sensomotorik. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Grasso, Brian. Ezine Articles. (http://enzinearticles.com/?Sports-ALL-Kids-Should-Play&id=1014674), diakses tanggal 14 Februari 2010.

Holecko, Catherine. About.com Family Fitness

(http://familyfitness.about.com/od/schoolagekids/a/school_age_kids.htm), diakses tanggal 14 Februari 2010.

Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.

Landreth, Catherine. 1964. The Psychology of Early Childhood. New York: Alfred A. Knopf, Inc.

Mulyadi, Seto. 1993. Kreativitas dan Bermain. Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Neufert, Ernst. 1980. Architects’ Data, 2nd International English Edition. New York: Granada.

Olds, Anita Rui. 2001. Child Care Design Guide. New York: McGraw-Hill Co. Papalia, D.E & S.W. Old. 1987. A Child’s World. New York: McGraw-Hill Co.

Rivkin, Mary S. PhD., Balita Cerdas.com

(http://info.balitacerdas.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&arti d=6), diakses tanggal 14 Februari 2010.

Rock, Amanda. About.com Family Fitness

(7)

94

(8)

ABSTRAK

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga memerlukan kegiatan fisik yang cukup guna menunjang proses pertumbuhannya dan untuk mengenal kemampuan otot-otot motoriknya (motor skills). Oleh karena itu, mereka perlu melalui beberapa tahap pengembangan guna memahami cara mengkoordinasikan gerakan tubuh ke dalam beberapa kegiatan seperti berlari (running), melempar (throwing), menangkap (catching), dan kegiatan lain sejenisnya. Oleh karena itu, mereka perlu melalui beberapa tahap pengembangan guna memahami cara mengkoordinasikan gerakan tubuh ke dalam beberapa kegiatan seperti berlari (running), melempar (throwing), menangkap (catching), dan kegiatan lain sejenisnya.

Dalam penulisan makalah Tugas Akhir yang berjudul ”Perancangan Interior Tiny Sports Academy for Kids dengan Konsep Playful Nature” ini, penulis membahas mengenai perancangan interior Tiny Sports Academy yang dirancang di Kompleks Ruko Dr. Setiabudi, Jalan Dr. Setiabudi No. 29, Bandung. Perancangan sekolah olahraga ini berfungsi sebagai sarana sekolah pengenalan olahraga bagi anak-anak usia 2 hingga 5 tahun dengan konsep playful nature dan tema pohon. Sesuai dengan sifatnya, playful diangkat menjadi gagasan utama konsep karena menitikberatkan pada user yaitu anak-anak khususnya anak-anak-anak-anak di bawah lima tahun (balita). Balita dikategorikan ke dalam masa prasekolah yang merupakan masa belajar dan bermain (time for play). Bermain juga merupakan dunia olahraga pada dunia nyata. Karena itu konsep playful menjembatani masa belajar dan bermain dengan olahraga. Sedangkan konsep nature menggambarkan kebebasan anak-anak untuk mengekspresikan kesenangannya dalam bermain serta memancing eksplorasi dan kreativitas anak lebih luas. Tema perancangan interior Tiny Sports Academy adalah tree atau pohon. Proses pertumbuhan pohon ini dikaitkan dengan proses pertumbuhan anak-anak usia prasekolah. Seorang anak melalui proses pertumbuhannya dengan berolahraga dapat mengembangkan saraf-saraf motoriknya sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan jiwa dan raga yang sehat.

(9)

ABSTRACT

Just like any adults, children need adequate physical activities to bolster their growth and learn about their motor skills. Therefore, children must go through some developmental stages to understand how to control their bodies when doing activities such as running, throwing, catching, or other similar activities.

In this paper that is titled "Interior Design: Tiny Sports Academy for Kids", the author discusses about the interior design of the facility, which is located in Kompleks Ruko Dr. Setiabudi, Jalan Dr. Setiabudi No. 29, Bandung. The design of this sports academy revolves around the idea of introducing sports to toddlers aged 2 to 5 years with the playful nature concept and trees theme. Aligned with its nature, playful becomes the main idea of the concept because focuses on the users, i.e. children younger than 5. These children are considered to be in pre-school age, which is the time to play and learn. Playing is also an actual physical activity. Therefore, the playful concept creates a bridge between learning and physical activities. The nature concept portrays the children's freedom to express their joy when playing and to stimulate their broader exploration and creativity. The main interior design theme of Tiny Sports Academy is trees. Growth of the trees is linked to the development process of pre-school children. A child who has physical activities during their developmental stages can enhance their motor skills to grow to be someone with a healthy body and soul.

(10)

DAFTAR ISI

JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Batasan Masalah... 2

1.3 Identifikasi Masalah... 3

1.4 Tujuan Perancangan... 3

1.5 Manfaat Perancangan... 4

1.6 Sistematika Penulisan... 4

BAB II SPORTS ACADEMY, OLAHRAGA ANAK, DAN STUDI PENDEKATAN 2.1 Sports Academy...

2.1.1 Pengertian sports... 2.1.2 Pengertian academy...

6 6 8 2.2 Tahap Perkembangan Anak dan Ciri-cirinya...

2.2.1 Masa Bayi... 2.2.2 Masa Kanak-kanak Awal... 2.2.3 Masa Kanak-kanak... 2.2.4 Mengenal Perkembangan Anak Usia Tiga Hingga Enam Tahun... 2.3 Ciri-ciri Perkembangan Anak Usia Tiga Hingga Enam Tahun....

(11)

2.3.4 Perkembangan Sosial... 11 2.4 Usia Tiga Hingga Enam Tahun adalah Masa Bermain...

2.4.1 Pengaruh Bermain Bagi Perkembangan Anak... 2.4.2 Macam-macam Permainan dan Manfaatnya...

12 13 13 2.5 Sensomotorik...

2.5.1 Perkembangan Inteligensi Anak... 2.5.2 Gerakan Motorik...

15 16 16 2.6 Aktivitas Fisik untuk Anak-anak...

2.6.1 Kegiatan Fisik di Sekolah... 2.6.2 Gerakan Melompat dan Berlari... 2.6.3 Kegiatan Motorik Kasar Anak-anak Usia Prasekolah... 2.6.4 Kegiatan Motorik Halus Anak-anak Usia Prasekolah...

18 18 18 19 19 2.7 Olahraga yang Tepat Bagi Anak Usia Prasekolah... 20 2.8 Antropometri Anak... 21 2.9 Standar Dimensi pada Lingkungan Anak-anak... 31 2.10 Playful Nature...

2.10.1 Studi Image...

38 39 2.11 Studi Banding...

2.11.1 Profil Kids First Sports Center... 2.11.2 Program Kids First Sports Center...

42 42 43

BAB III TINY SPORTS ACADEMY FOR KIDS

(12)

3.2.6 Konsep Pencahayaan... 58

3.3 Analisa Fungsional... 58

3.3.1 Pengguna... 59

3.3.2 Kegiatan Operasional... 60

3.3.3 Program Ruang dan Aktivitas Ruang... 3.3.4 Programming Ruang... 60 63 BAB IV PERANCANGAN INTERIOR TINY SPORTS ACADEMY DENGAN KONSEP PLAYFUL NATURE 4.1 Dasar Pemikiran... 67

(13)
(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Tinggi Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...22

Gambar 2.2 Diagram Berat Badan Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...22

Gambar 2.3 Diagram Tinggi Mata Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...23

Gambar 2.4 Diagram Lebar Bahu Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...23

Gambar 2.5 Diagram Tinggi Alat Kelamin Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18

Gambar 2.8 Diagram Tinggi Mata Saat Duduk Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...25

Gambar 2.9 Diagram Tinggi Badan Saat Duduk Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...26

Gambar 2.10 Diagram Panjang Punggung-Lutut Saat Duduk Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...26

Gambar 2.11 Diagram Panjang Punggung-Telapak Kaki Saat Duduk Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...27

Gambar 2.12 Diagram Tinggi Lutut Saat Duduk Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...27

Gambar 2.13 Diagram Lebar Lingkar Kepala Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...28

Gambar 2.14 Diagram Kedalaman Lingkar Kepala Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...28

Gambar 2.15 Diagram Lebar Tangan Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...29

Gambar 2.16 Diagram Panjang Tangan Rata-rata Anak Usia 0 sampai 18 tahun...29

Gambar 2.17 Diagram Diameter Tangan Minimum Anak Usia 0 sampai 18 tahun...30

(15)

Gambar 2.19 Diagram Panjang Telapak Kaki Anak Usia 0 sampai 18 tahun...31

Gambar 2.20 Standar Tinggi Handrail untuk Anak-anak...31

Gambar 2.21 Diameter Handrail Anak-anak...32

Gambar 2.22 Tinggi Handle Bukaan Anak-anak...32

Gambar 2.23 Diagram Standar Tinggi Permukaan Kerja untuk Anak-anak...33

Gambar 2.24 Diagram Standar Kedalaman Permukaan Kerja Anak-anak...33

Gambar 2.25 Diagram Standar Tinggi Permukaan Kerja Anak-anak Saat Duduk...34

Gambar 2.26 Diagram Standar Kedalaman Permukaan Kerja Anak-anak Saat Duduk...34

Gambar 2.27 Diagram Standar Lebar Permukaan Duduk Anak-anak...35

Gambar 2.28 Diagram Standar Tinggi Permukaan Duduk Anak-anak...35

Gambar 2.29 Diagram Standar Kedalaman Permukaan Duduk Anak-anak...35

Gambar 2.30 Diagram Standar Tinggi Sink Anak-anak...36

Gambar 2.31 Standar Kedalaman Pencapaian Keran Air untuk Anak-anak...36

Gambar 2.32 Standar Dimensi Toilet Anak-anak...37

Gambar 2.33 Standar Tinggi Urinear Anak-anak...37

Gambar 2.34 Standar Tinggi Cermin Anak-anak...37

Gambar 2.35 Standar Dimensi Bilik Air Anak-anak...38

Gambar 2.36 Winnetka Public School, USA...39

Gambar 2.37 Playground at Campbell K-8 School, USA...39

Gambar 2.38 Stool by Barlow Tyrie...39

Gambar 2.39 Chair by Barlow Tyrie...39

Gambar 2.40 Lobby at Preschool, Paris, France...40

Gambar 2.41 Cafe at JCC Manhattan, USA...40

Gambar 2.42 Google Office...40

Gambar 2.43 The Copper House Infant Room...40

Gambar 2.44 The Saint Louis Kindergarten...41

Gambar 2.45 Husky Preschool, Canada...41

Gambar 2.46 Ocean Kids Club, USA...41

Gambar 2.47 Treehouse, Kansas...41

(16)

Gambar 2.49 House in Japan...42

Gambar 2.50 Site Plan Kids First Sports Center...42

Gambar 2.51 Lobby Kids First Sports Center...43

Gambar 2.52 East Gym Kids First Sports Center...43

Gambar 2.53 West Gym Kids First Sports Center...43

Gambar 2.54 Queen City Gymnastics Girls Club...43

Gambar 2.55 Queen City Gymnastics Boys Club...44

Gambar 2.56 Starfish Pool...44

Gambar 2.57 Storm Cheerleading Competition...46

Gambar 2.58 Soccer Class...46

Gambar 2.59 Dancing Class...46

Gambar 2.60 Karate Class...47

Gambar 3.1 Site Plan...49

Gambar 3.2 Fasad bangunan existing...50

Gambar 3.3 Daerah sekitar bangunan existing...50

Gambar 3.4 Kondisi jalan raya sekitar bangunan existing...51

Gambar 3.5 Lantai semi basement digunakan untuk area parkir...51

Gambar 3.6 Playful color palette...56

Gambar 3.7 Grabo Elite 60...57

Gambar 3.8 Plaster wall...58

Gambar 4.1 Matriks dan Bubble Diagram Lantai Semi Basement...69

Gambar 4.2 Matriks dan Bubble Diagram Lantai Dasar...70

Gambar 4.3 Matriks dan Bubble Diagram Lantai 1...71

Gambar 4.4 Matriks dan Bubble Diagram Lantai 2...72

Gambar 4.5 Layout Lantai Semi Basement...73

Gambar 4.6 Layout Lantai Dasar...75

Gambar 4.7 Layout Lantai 1...77

Gambar 4.8 Layout Lantai 2...79

Gambar 4.9 Pola Lantai Lantai 2...80

Gambar 4.10 Layout rencana Plafon dan Titik Lampu...81

Gambar 4.11 Potongan A-A’...81

(17)

Gambar 4.13 Potongan C-C’...82

Gambar 4.14 Potongan D-D’...83

Gambar 4.15 Detail Interior 1...83

Gambar 4.16 Detail Interior 2...84

Gambar 4.17 Detail Furniture...85

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kegiatan Anak-anak Berdasarkan Usia...17

Tabel 2.2 Jadwal Tumble Bees Class...44

Tabel 3.1 Analisis Fisik...52

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Operasional Tiny Sports Academy...60

Tabel 3.3 Analisa Kebutuhan Ruang...60

Gambar

Gambar 4.13 Potongan C-C’..................................................................................82

Referensi

Dokumen terkait

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.. 5 7 4 ) 20.303.058.426. Lihat catatan atas laporan keuangan

Gulma mempunyai perbedaan dengan tanaman lain selain mempunyai daya saing yang kuat, dapat tumbuh di tanah yang miskin, mudah berkembang biak namun biji-biji gulma mempunyai

Penelitian yang dilakukan di DKI Jakarta menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam upaya pencegahan Covid-19,

Kepala sekolah yang professional harus selalu kreatif dan produktif dalam melakukan inovasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas penididikan (Danumihardja, 2001

pada saat itu yang sebelumnya sebagai teller, penyebab adanya kekurangan uang pada brankas PT Bank Mega Syariah Unit sibolga adalah dikarenakan adanya

Penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Disisi lain persepsi mahasiswa atas harga pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian mahasiswa terhadap harga (biaya pendidikan) yang ditawarkan perguruan

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh City Branding, Motivasi Wisata, EWOM, Citra Destinasi dan Daya