• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INFORMASI DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS ANDRAGOGI (STUDI TENTANG MODEL KONTRAK PERKULIAHAN DOSEN

DAN MAHASISWA PRODI PAI UINSU MEDAN)

Rahmat Rifai Lubis1, Haya Taqiyah2, Mitha Shaskila Sinaga3, Pamusuk Pasaribu4,, Risky Handayani5

1 Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera Medan, Indonesia

2345Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia

Email: [email protected]1 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan aspek andragogi oleh dosen terhadap kontrak perkuliahan dengan mahasiswa selama satu semester atau biasa dikenal dengan RPS juga bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan dosen SKI terhadap penerapan perencanaan pembelajaran berbasis andragogi. Fokus kajian pada 2 hal yakni bentuk aspek andragogi dan perencanaan pembelajaran berbasis andragogi sebagai kontrak perkuliahan.

Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan berbasis studi deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa menurut dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam aspek andragogi sangat berpengaruh pada perkembangan Pembelajaran mahasiswa, selain itu kontrak perkuliahan dosen dan mahasiswa di ranah FITK UINSU sudah disesuaikan dan tepat untuk dijalankan dengan adanya kesepakatan antara dosen dan mahasiswa. Melalui kontrak perkuliahan tersebut dosen dapat melakukan penilaian terhadap nilai akhir mahasiswa, dari hasil tersebut akan terlihat perkembangan Pembelajaran mahasiswa selama satu semesternya.

Kata kunci : Andragogi, Perencanaan Pembelajaran, Kontrak Perkuliahan Abstract

This study aims to analyze the application of andragogy aspects by lecturers to lecture contracts with students for one semester or commonly known as RPS. It also aims to analyze how SKI lecturers apply to the application of andragogy-based learning planning. The focus of the study is on 2 things, namely the form of andragogy aspects and andragogy-based learning planning as a lecture contract. The research method used is qualitative with a descriptive study based approach.

Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation studies. The data obtained was then analyzed using the Miles and Huberman technique, namely data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of the study explained that according to the lecturers in the Islamic Cultural History Learning Strategy course, the andragogical aspect is very influential in the development of student learning, besides that the lecture contracts for lecturers and students in the realm of FITK UINSU have been adjusted and appropriate to carry out with an agreement between lecturers and students. Through the lecture contract the lecturer can evaluate the final grade of the student, from these results it will be seen the development of student learning during one semester.

Keywords: Andragogy, Learning Planning, Lecture Contract

(2)

I. PENDAHULUAN

Pada pertemuan pertama antara dosen dengan mahasiswa di dalam dunia perkuliahan masih banyak dijumpai mahasiswa yang bertanya-tanya tentang gaya belajar di perguruan tinggi. Biasanya di sekolah menengah mereka hanya menerima pelajaran dari guru dengan kata lain dalam lembaga pendidikan formal seperti SD, SMP dan SMA masih terfokus pada apa yang disampaikan oleh gurunya mengenai pembelajaran meskipun diterapkan penekanan belajar siswa aktif sesuai dengan pembelajaran saat ini yaitu Kurikulum 2013 akan tetapi, dalam dunia perkuliahan sudah berbeda mereka harus ditekankan lebih aktif dan kreatif serta belajar mandiri.

Banyak perbedaan proses pembelajaran di sekolah pada lembaga umumnya dengan di perguruan tinggi. Perbedaan keadaan antar siswa dengan mahasiswa memiliki latar belakang umur yang berbeda begitu pula dengan karakteristik mereka dalam mengembangkan potensi dan pengetahuan dalam ranah pendidikan. Melihat kondisi tersebut tentunya mahasiswa bukan lagi sebagai remaja, namun bisa dikatakan sebagai orang dewasa dkarenakan kebanyakan mahasiswa tersebut sudah mencapai usia rata- rata 18 tahun ke atas.

Sebelum membahas lebih lanjut yang berkaitan dengan judul penulisan, seyogyanya memahami makna daripada andradogy tersebut (Yusuf, M., & Sohiron, 2019). Berbicara tentang andradogy dalam istilah praktis, andragogi berarti bahwa pengajaran untuk orang dewasa perlu lebih fokus pada proses dan lebih sedikit pada konten yang diajarkan sehingga aktivitas merupakan dasar dari pembelajaran. Sebagai contoh kita mengaplikasikan seperti studi kasus, bermain peran, simulasi, dan evaluasi diri dalam pembelajaran dan masih banyak contoh lain yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan daripada pembelajaran bersifat andradogy yang harus berbeda daripada pembelajaran dibawahnya yaitu bersifat pedagogy (Rahman, A. & Elshap, 2016).

Di samping itu, ada banyak definisi lain pembelajaran andragogi yang berbeda- beda dikemukakan oleh beberapa ahli yang memahami makna daripada pembelajaran andradogy. Menurut (Rosyanafi, R, 2012) ia mengemukakan bahwa pembelajaran orang dewasa disebut sebagai andragogi, yang merupakan suatu strategi pengajaran yang digunakan untuk mengajarkan kepada orang dewasa. Tidak itu saja, ada juga pendapat lain yang dikemukakan oleh (Hiryanto, 2017) mengemukakan argumentasinya mengenai pengertian andragogi merupakan istilah yang diperuntukkan kepada pendidikan orang dewasa atau sebagai pendidikan yang diperuntukkan bagi siswa yang sudah dewasa diperkirakan berusia 18 tahun ke atas, sudah menikah, dan dipandang sudah dewasa yang mampu memenuhi tuntutan tanggung jawab tertentu dalam kehidupannya. Orang dewasa secara alami dianggap mampu menetapkan tujuan pembelajaran, mengalokasikan sumber belajar, mengembangkan strategi pembelajaran, dan secara mandiri menilai keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

(3)

Andragogi ini sebagai setiap individu seorang manusia dewasa dipandang lebih berbeda dalam dunia anak-anak yang mana dalam suatu pengembangan intelektual anak-anak ini, atau setidaknya dipandang lebih dapat melakukannya yang mana berarti ndragogi sebagai salah satu pilar dalam dunia pendidikan bagi kelompok orang dewasa (Herod, 2012). Hal ini tentunya dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran berbasis andragogi ini merpatokan pada karakteristik yang ada pada setiap manusia dewasa. Sehingga hal ini akan berdampak yang menghasilkan sebuah kesuksesan dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Maka dari itu dalam pelaksanaan pendidikan ini tentunya berdampak bagi proses dalam perencanaan keberlangsungan pembelajaran (Hensckhe, 2011).

Dalam berjalannya kegiatan pembelajaran dibutuhkan adanya rencanaan pembelajaran terkait kontrak perkuliahan yang mana harus memiliki prosedur tahapan-tahapan perencanaan yang tepat dan sesuai guna kesuksesan berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran tersebut (Mustagin, 2018). Pendapat lain juga dikemukakan oleh (Helvita, H, Suratman, A., 2017) mereka mengemukakan di dalam karya ilmiah nya bahwa di dalam pembelajaran yang bersifat andragogy ada tiga jenis pendidikan orang dewasa (andragogi) antara lain: Ilmu membantu atau memfasilitasi pembelajaran orang dewasa dikenal sebagai pendidikan orang dewasa. Pola andragogi dipandang sebagai yang memfasilitasi dan bukan menggurui. Orang yang akan memfasilitasi kemajuan pebelajar digambarkan sebagai fasilitator. Kontribusi mereka akan memastikan bahwa pelajar sangat perlu disediakan dengan panduan yang relevan untuk mempengaruhi hasil pembelajaran secara optimal. Selain memberikan fasilitas pembelajaran baik media, materi, dan lain sebagainya. Dosen juga harus mampu mengaplikasikan melalui Interaksi dengan pelajar dengan baik juga mudah dipahami oleh mahasiswa yang dapat memberikan pembelajaran bagi para mahasiswa. Dosen juga harus memiliki minat dan filosofis dalam menghidupkan suasana belajar sehingga para mahasiswa aktif baik dalam diskusi, tanya jawab atau tugas lainya hal tersebut kembali lagi kepada dosen bagaimana menerpakan perkuliahan berjalan dengan baik dan menghasilkan the best of outcomes . Dalam hal tersebut dosen mampu mengaplikasikan baik dari segi metode, strategi yang sesuia dengan mode dan lain sebagainya.

Kegiatan untuk pendidikan orang dewasa formal. Berbicara tentang kegiatan- kegiatan yang tepat untuk pendidikan orang dewasa formal Perbedaan mendasar yang lain dilihat dari proses pemilihan isi/materi pelajaran. Dalam andragogy, peserta didik yang memutuskan apakah yang hendak dipelajari sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian, tugas pendidik dalam andragogy adalah sebagai fasilitator, yaitu: mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, serta membentuk program dan kelompok belajar sesuai minat peserta didik. Sedangkan dalam kegiatan paedagogy,

(4)

pendidik yang memutuskan isi pelajaran dan bertanggung jawab terhadap proses pemilihan isi pelajaran serta waktu kapan diajarkan.

Kritikan yang muncul sering bermuara pada keraguan apakah andragogy hanya untuk orang dewasa, ataukah untuk manusia secara umum. Hal ini bermula dari ketidaktegasan Malcolm Knowles, selaku tokoh utama dalam gagasan andragogy, dalam mendefinisikan peserta didik. Ketidaktegasan tersebut disebabkan oleh keyakinannya bahwa andragogy lebih dari sekedar membantu orang dewasa belajar, tetapi andragogy juga dapat membantu bagaimana manusia belajar. Intinya kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa jauh lebih banyak dan harus aktif dalam melakukan kegiatan tersebut.

Tujuan pendidikan orang dewasa adalah untuk meningkatkan bakat dan keterlibatan nya dalam kegiatan. Berbicara tentang tujuan pendidikan orang dewasa maka mereka sering memandang pendidikan sebagai upaya mempersiapkan peserta didik untuk masa depan. Pada andragogy, belajar lebih dipandang sebagai pemecahan masalah daripada pemberian pelajaran.

Orientasinya ialah menemukan situasi yang lebih baik ataupun pengembangan terhadap kenyataan saat ini. Jadi, belajar dalam andragogy adalah memecahkan persoalan ‘hari ini’.

Sedangkan dalam pada paedagogy, belajar lebih merupakan penyimpulan informasi yang dipelajari sekarang namun digunakan pada suatu hari kelak (bersifat jangka panjang). Itulah sebabnya ketika masih anak-anak, kita tidak pernah tahu untuk apa kita harus belajar matematika, bahasa, sejarah, agama, dan lain-lain. Kita baru merasakan manfaatnya setelah kita dewasa

Penjelasan ragam teori dan contoh diatas memberikan penegasan bahwa dalam ranah pendidikan perguruan tinggi sangat penting model pembelajaran berupa kontrak perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa dikarenakan dalam perkuliahan jika tidak ada kontrak perkuliahan akan sulit mencapai tujuan daripada perkuliahan pada setiap semesternya.

Penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, penulis bertujuan untuk mengetahui penggunaan kontrak perkuliahan bagi dosen dalam penyelenggaraan perkuliahan di Prodi PAI dan memberikan saran kepada pimpinan prodi PAI melalui pengalaman belajar pada perkuliahan di ranah Prodi PAI oleh dosen pengampu, dan pada penelitian ini yang akan menjadi informan selain peneliti yaitu dosen pengampu di Prodi PAI pada mata kuliah Strategi Pembelajaran SKI dan Evaluasi Pembelajaran PAI. Meninjau hal tersebut peneliti juga ingin mengetahui akan koordinator program studi, dosen, dan mahasiswa tentang bagaimana meningkatkan penggunaan kontrak kuliah untuk mencapai tujuan kursus secara efektif. Secara khusus, tujuan penelitian ini ialah menganalisis (1) Aspek andragogi dalam kontrak kuliah dosen dan mahasiswa prodi PAI UIN SU Medan, (2) Bentuk kontrak kuliah dosen dan mahasiswa prodi PAI UIN SU Medan sebagai bagian dari perencanaan pembelajaran berbasis andragogi, (3) Pemahaman Dosen terhadap Pendekatan Pendidikan Andragogi

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang lengkap dan akurat kembali , dikarenakan penelitian ini sudah dilakukan survei dan observasi di lingkungan FITK PAI melalui pengalaman belajar akan tetapi penulis juga akan mencari solusi lain untuk mencari kevalidan dengan kontrak perkuliahan tersebut guna memenuhi tujuan umum

(5)

dan khusus penelitian , kami juga akan menelaah isi kontrak perkuliahan antar dosen dengan mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluasi dengan menggunakan data kualitatif, sesuai dengan tujuannya. Melalui penggunaan kontrak kuliah yang efisien dan efektif, temuan penelitian studi kasus dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil kuliah. Di samping itu, rekomendasi hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pimpinan dan koordinator prodi di lingkungan FITK PAI UIN SU untuk merumuskan kebijkan lebih lanjut tentang penggunaan kontrak kuliah. Hasil penelitian kasus ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam melakukan penelitian dengan ruang lingkup lebih luas di tingkat Fakultas dan Universitas di lingkungan UIN SU.

Penelitian tentang hal ini sudah banyak dilakukan, namun tentunya penelitian tini tidak hanya muluk mengikuti penelitian sebelumnya tentu harus memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu . Untuk mengetahui perbedaan tersebut berikut ini dieksplorasi dari beragam penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan dalam meneliti pembelajaran andragogy juga berkaitan dengan kontarak perkuliahan diantaranya yaitu yang dilakukan oleh (Rahman, A. & Elshap, 2016) mereka meneliti tentang implementasi kekuatan motivasi belajar dalam pendekatan andragogi, maka perolehan hasil tersebut yaitu pendekatan antropologi menghasilkan dampak yang besar dalam membentuk motivasi belajar mahasiswa dalam intensitas perkuliahan, penugasan, evaluasi, dan pencapaian kriteria kelulusan kuliah yang membaik.

Di samping itu juga ada penelitian oleh (Djumena, 2016) membahas tentang implementasi pembelajaran orang dewasa pada mahasiswa pendidikan luar sekolah, FKIP Untrita, menunjukkan hasil yang positif. Jika dosen menggunakan pendekatan andragogi dalam proses pembelajaran, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk belajar lebih mandiri, membangun kerjasama antar mahasiswa, mampu memecahkan masalah, serta dapat membangun mahasiswa dalam proses pembelajaran yang interaktif.

Metode perkuliahan yang digunakan oleh dosen di perguruan tinggi sangat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa, baik terkait dengan proses belajar mengajar, penugasan, maupun ujian akhir. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Hal ini berkaitan dengan sudah seharusnya mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi mempunyai tujuan belajar secara jelas dan kesadaran belajar pada diri sendiri.

(6)

Penerapan pendekatan andragogi di perguruan tinggi, terutama pada jurusan pendidikan agama Islam, harus memberikan banyak dampak positif bagi mahasiswa dan dosen. Salah satu dampak positif tersebut yaitu dapat meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa, mempunyai motivasi belajar, dan dapat menimbulkan kesadaran pada tujuan belajar mahasiswa di perguruan tinggi.

Beranjak dari dari penelitian tersebut, yang menjadikan alasan penulis mengkaji lebih lanjut disertai melihat kajian lainya yang membahas pendekatan andradogy ini dengan model kontrak perkuliahan dosen dengan mahasiswa tentu berkaitan erat dengan penulisan ini mengenai model kontrak kuliah dosen dengan mahasiswa diharapkan dapat memahami aspek juga bentuk kontrak perkuliahan yang baik guna peningkatan hasil belajar mahasiswa, hal ini tentu pemahaman dosen harus mumpuni terhadap pendekatan berbasis andragogi, dan membangkitkan semangat mahasiswa untuk belajar mandiri. Maka fokus dan tujuan penelitian ini ada 2 hal yaitu mengetahui 1) Aspek andragogi dalam kontrak kuliah dosen dan mahasiswa prodi PAI UIN SU Medan. 2) Bentuk- bentuk kedua kontrak kuliah dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran SKI dan Evaluasi Pembelajaran PAI dan mahasiswa prodi PAI UIN SU Medan sebagai bagian dari perencanaan pembelajaran.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi deskriptif. Bermula dari perencanaan pembelajaran berbasis andragogy (studi tentang model kontrak perkuliahan dosen dan mahasiswa prodi PAI UIN SU Medan) yang menjadikan alasan dengan menetapkan pendekatan berupa studi deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Prodi PAI UIN SU Medan karena lokasi ini mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh prodi lainnya, dan pada dosen PAI juga mempunyai ciri khas dalam membuat kontrak kuliah, serta dapat menambah ilmu tentang aspek-aspek andragogi kontrak perkuliahan dosen dan mahasiswa di prodi PAI. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 10 bulan yaitu yang terhitung dari awal bulan Februari-November 2022.

Sumber data pada penelitian ini mendapatkan dari beberapa informan penelitian yaitu dosen dan mahasiswa yang berada di prodi PAI UIN SU Medan. Sumber data lainnya dilakukan juga menggunakan beberapa dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan pada kontrak kuliah yang berbasis andragogi di prodi PAI tersebut. Pengumpulan data teknik yang dilakukan adalah menggunakan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan dengan cara mengamati secara langsung tentang bentuk-bentuk kontrak kuliah dosen dan mahasiswa di prodi PAI UIN SU medan sebagai bagian dari perencanaan pembelajaran. Dan dilaksanakan wawancara untuk memperdalam informasi lebih tentang penelitian yang dilakukan. Adanya dokumentasi yang

(7)

dilaksanakan untuk mengevaluasi serta menganalisis berupa dokumen yang bersangkutan tentang perencanaan pembelajaran berbasis andragogy (studi tentang model kontrak perkuliahan dosen dan mahasiswa prodi PAI) tersebut. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya untuk menjamin keabsahan data yang telah diperoleh dilakukan upaya dengan teknik member crosscheck dan trianggulasi data.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Andragogi dalam Kontrak Kuliah Dosen dan Mahasiswa Prodi PAI

Dalam pembahasan Aspek andragogi, secara umum dosen di UIN SU Medan tentu sudah memahami maksud daripada aspek andragogi yang biasa digunakan untuk kontrak perkuliahan yaitu memberikan silabus dan kontrak perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa, baik tentang kedisiplinan perkuliahan, tugas mahasiswa, materi perkuliahan dari awal hingga akhir yang tercatat di RPS. Demikian pula dengan dosen pengampu dengan mata kuliah Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang menerapkan aspek Andragogi ini dan tepat bagi mahasiswa yang sudah dinilai dan sepantasnya lebih dewasa daripada siswa di lembaga pendidikan formal sepertinya SD, SMP, dan SMA.

Dosen pengampu mata kuliah tersebut menyusun dan merancang kontrak perkuliahan atau RPS tidak ada kendala baginya hal ini dikarenakan karena ada buku ataupun file panduan dan pengalaman mengajar yang sudah dipersiapkan dari awal perancangan nya. Kontrak perkuliahan yang diberikan dosen terhadap mahasiswa memiliki plus dan minus jika diaplikasikan selama proses perkuliahan, adapun kelebihan kontrak perkuliahan ini sudah disiapkan sehingga tinggal dijalankan, sedangkan kekurangannya yaitu kurangnya keseriusan mahasiswa dalam menjalankan kontrak perkuliahan. Maka solusinya adalah dengan cara dosen menjadi motivator bagi mahasiswa, dengan memberikan motivasi-motivasi kepada mahasiswa agar lebih bersemangat dalam menjalankan perkuliahan dan tujuan pembelajaran tercapai.

Padahal aspek andragogi ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan pembelajaran bagi mahasiswa. Pengaruh aspek andragogi ini, menurut beliau secara umum mahasiswa PAI harus patuh terhadap kontrak kuliah, akan tetapi untuk perihal yang tidak mengikuti menurut beliau tidak terlalu dipersoalkan, contoh saat seminar kelas (presentasi) jika nilai nya 60-70% menurut beliau sudah berhasil secara kuantitatif nya.

Apakah setiap prodi di FITK memiliki RPS yang berbeda satu sama lain? Para dosen sefakultas Tarbiyah, ternyata tidak ada perbedaan dalam penulisan RPS terhadap

(8)

mahasiswanya semua sama penyusunan kontrak perkuliahan nya dan kebanyakan dari dosen tersebut menerapkan kontrak perkuliahan yang bersifat merdeka belajar, moderasi beragama, dan wahdatul ulum. Para dosen di FITK UINSU termasuk beliau menggabungkan kurikulum KEMENDIKBUD, KEMENAG dan Kurikulum Lokal di FITK UINSU yang berbasis Wahdatul Ulum.

Dalam hal ini ada keterkaitan alasan mengapa kontrak perkuliahan ini sangat penting dan juga tepat untuk proses pembelajaran bagi mahasiswa karena para dosen mengasumsikan kepada seluruh mahasiswa bahwa mereka sudah dewasa tidak perlu lagi dijelaskan secara rinci, karena sudah dijelaskan di awal pertemuan. Jadi, tidak perlu lagi diulang kembali apa yang disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah nya.

Masih lanjutan dari uraian dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) berkaitan aspek andragogi, yang perlu diketahui bahwa prinsip aspek andragogi kontrak perkuliahan dosen dengan mahasiswa yaitu pertama prinsip konsistensi, dimana pada prinsip ini dosen dengan mahasiswa menjalankan apa yang sudah disepakati bersama pada RPS yang akan dijalankan selama 1 semester dari awal pertemuan hingga akhir pertemuan. Pada pertemuan akhir akan ditagih keseluruhan daripada pembelajaran mahasiswa dari awal hingga akhir. Contohnya penilaian makalah yang kurang akan referensi, materi yang kurang mencakupi dan lain sebagainya. Kemudian dosen pengampu tersebut memberikan kesempatan untuk revisi makalah nya untuk penilaian di akhir pembelajaran mahasiswa.

Dalam penyusunan RPS tersebut tentu ada tahap secara sistematis dalam penyusunan nya dan ini perlu kita ketahui sebagai calon pendidik dalam penyusunan kontrak perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa. Adapun langkah-langkah yakni pertama, mempersiapkan RPS secara tertulis kemudian pada pertemuan pertama disampaikan kepada mahasiswa lalu diadakan kesepakatan. Kedua, jika mahasiswa tersebut sepakat dengan RPS tersebut maka kontrak perkuliahannya dapat diterapkan selama proses perkuliahan dari awal hingga akhir termasuk tugas KKNI, contohnya Outcomes nya membuat jurnal meskipun tidak terbit, akan tetapi jika sudah ada kesepakatan bersama tidak ada paksaan siapapun, dan kontrak perkuliahan ini harus diselesaikan dengan secara baik.

Bentuk Kontrak Kuliah Dosen dan Mahasiswa Berbasis Perencanaan Pembelajaran Andragogi

Bentuk-bentuk kontrak perkuliahan yang digunakan oleh dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yaitu menggunakan beberapa hal sebagai acuan yaitu tema yang akan dijadikan bahan perkuliahan selama 1 semester kemudian beban perkuliahan seperti tugas harian/rutin, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan lain sebagainya.

Kemudian hal yang paling urgen adanya kesepakatan absensi kehadiran, hal ini sangat diwajibkan bagi mahasiswa untuk hadir dan rata-rata pada dosen di FITK UIN SU

(9)

Medan memberikan keringanan yaitu diperbolehkan tidak hadir sebanyak 3 kali, jika lebih dari 3 kali maka terdapat konsekuensinya yaitu mahasiswa tersebut tidak dibolehkan mengikutinya Ujian Akhir Semester (UAS).

Dalam evaluasi hasil pembelajaran Mahasiswa terdapat standar penilaian dosen, dan dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) tersebut menerapkan pembelajaran selama 1 semester bersama mahasiswa yang diklasifiksikan pada standar penilaian, baik dari absensi yang dihitung dari persentase yang sudah di tentukan, tugas dan begitu sebagainya, hal tersebut sudah tertulis pada panduan dosen atau di Portal UIN SU Medan yang sudah menguraikan secara detail bagaimana cara menilai hasil pembelajaran mahasiswa selama 1 semester.

Untuk menentukan format penyusunan kontrak perkuliahan yang tepat untuk perkuliahan mahasiswa agar berjalan dengan efektif maka dapat dilihat dari format yang disusun oleh wakil dekan 1 (WADEK) FITK UIN SU Medan agar dapat memudahkan dosen dalam penyusunan RPS atau kontrak perkuliahan yang berbentuk file. Secara umum, para dosen FITK UIN SU Medan memiliki kemiripan dalam penyusunan RPS dikarenakan ada panduan yang diberikan wakil dekan 1 (WADEK) FITK tersebut.

Apakah kontrak perkuliahan ini merupakan Kebutuhan mahasiswa yang akan mencapai program studi dari PAI? Tentu tidak, karena kebutuhan mahasiswa melainkan tuntutan dari setiap Prodi dalam mencapai produk atau Outcomes mahasiswa selama 1 semester perkuliahan dengan dosen pengampu nya.

Dalam penyusunan kontrak perkuliahan ini bagi dosen pengampu tersebut tidak ada kendala, karena sudah ada panduan atau format penyusunan kontrak perkuliahan sehingga tidak ada lagi kesulitan bagi dosen untuk merancang dan menyusun RPS.

Kemudian pada setiap semester tidak ada pergantian bentuk ataupun format penyusunannya namun ada perubahan sedikit sesuai dengan arahan dari Fakultas atau prodi, contohnya pada tahun 2021 Outcomes nya berbentuk buku, sedangkan Outcomes pada tahun 2022 saat ini berbentuk jurnal dan untuk tahun yang akan mendatang kita tidak akan tahu apa bentuk Outcomes mahasiswa PRODI untuk memenuhi pencapaian tugas akhirnya, bisa saja seminar atau konferensi ada lain sebagian. Intinya tidak ada perubahan namun ada perbaikan pada produk hasil perkuliahan mahasiswa selama 1 semester.

Di dalam kontrak perkuliahan yang tidak dijalankan tentu dosen menerapkan kontrak perkuliahan yang telah ia rancang dan susun. Jika, mahasiswa tidak mengikutinya maka akan berkonsuensi pada nilai mahasiswa tersebut yang tidak peduli pada tugasnya dan tidak menjalankan secara bertanggung jawab akan kontak perkuliahan nya. Dan pada dasarnya tidak ketidaksetujuan mahasiswa terhadap kontrak kuliah dari dosen dan sangat jarang ditemukan, namun hanya ada beberapa

(10)

contohnya sekadar memberi masukan atau tawaran dari mahasiswa berkaitan dengan tugas tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa untuk memenuhi pencapaian tujuan kontrak perkuliahan. Jika, sudah disepakati tidak ada lagi cerita apapun untuk tidak menjalankan kontrak perkuliahan selama 1 semester.

Pemahaman Dosen terhadap Pendekatan Pendidikan Andragogi

Dosen pada umumnya memahami metode pembelajaran andragogi, menurut temuan observasi dan wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Strategi Pembelajaran (SKI) Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini ditunjukkan dalam segala hal mulai dari persiapan dosen hingga alur kegiatan kelas. Para dosen pengampu mata kuliah mengintegrasikan cita-cita keislaman ke dalam semua bidang, termasuk perkuliahan, karena kampus bercirikan keislaman dan tujuan mencetak generasi muslim yang berkemajuan dan kualitas keislaman. Hal ini bermanfaat bagi dosen Prodi Pendidikan Agama Islam UIN SU Medan. Namun, dosen masih menghadapi sejumlah tantangan saat menggunakan pendekatan pengajaran spiritual andragogi. Tantangan- tantangan ini mirip dengan ruang besar yang harus dinavigasi oleh mahasiswa sehingga dapat mempengaruhi kegiatan belajarnya, terkadang mahasiswa malas dan cepat bosan, setiap mahasiswa mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa dosen pengampu Program Studi Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) FITK UIN SU Medan menerapkan pendekatan spiritual andragogi dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan pembelajaran, tahap pelaksanaan proses pembelajaran, dan tahap evaluasi atau penilaian pembelajaran.

1. Tahap persiapan pembelajaran

Dosen mata kuliah membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebelum awal tahun ajaran atau mulai perkuliahan pertama. Ketua program studi (PRODI) menyetujui RPS setelah dibuat oleh pengampu mata kuliah. Dosen yang mengajar mata kuliah tersebut berkolaborasi dengan pihak lain, seperti rekan kerja atau mahasiswa, dalam membuat RPS. Perlibatan yang paling dapat mengintegrasikan pengetahuan A dan B dipilih untuk berpartisipasi berdasarkan guru mata pelajaran serumpun atau sedang berlangsung, atau sebaliknya untuk menghindari tumpang tindih materi A dan B. Sementara itu, partisipasi dari mahasiswa bertujuan untuk memeriksa tuntutan yang diantisipasi mahasiswa agar terpuaskan dalam mata kuliah tersebut.

Dosen pengampu memasukkan nilai-nilai agama ke dalam RPS yang telah disusun serta tahap-tahap perencanaan kegiatan proses pembelajaran. Kampus UIN SU Medan telah menetapkan infrastruktur Islami sebagai kampus yang menjunjung tinggi tentang prinsip-prinsip Islam. Misalnya, kata-kata motivasi Islami, hadits, dan kata-kata mutiara dari orang-orang terkenal yang dipasang di sepanjang lorong kampus ataupun di ruang kelas.

(11)

Selain itu, mahasiswa dilatih oleh dosen yang mengajar mata kuliah tersebut untuk selalu berdoa sebelum memulai perkuliahan. Dosen memberikan bantuan serta memberikan memasukkan tentang prinsip-prinsip Islam ke dalam kurikulum yang diberikan. Kemudian, dalam proses pembelajaran dosen juga tidak pernah lupa mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Setelah RPS selesai, dosen menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan atau dikomunikasikan selama kegiatan proses pembelajaran, baik tatap muka maupun daring. Contohnya yaitu presentasi powerpoint (PPT), film, petunjuk pelaksanaan latihan, buku referensi, rancangan tujuan pembelajaran, materi, dan evaluasi yang beberapa item yang telah dikembangkan (baik tugas maupun ujian untuk penilaian).

2. Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Dosen tetap menggunakan pendekatan berbasis andragogi dalam perkuliahannya, baik yang diberikan secara tatap muka maupun online dengan menggunakan media virtual. Misalnya, dosen selalu memberi kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi jika ada informasi dalam perkuliahan yang belum dipahami mahasiswa. Karena memberikan waktu dan ruang kepada mahasiswa untuk berdiskusi adalah tanda bentuk apresiasi ataupun bentuk kedewasaan dari dosen. Beberapa instruktur bahkan mulai menyajikan konten tanpa menggunakan metode ceramah.

Tetapi, memulai pembelajaran dengan cara bertanya karena dari situlah ide pertama kali muncul. Mahasiswa didorong untuk berpikir kritis, memeriksa suatu masalah, dan berusaha memecahkannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Dengan menyepakati aturan dasar yang harus dipatuhi setiap orang, dosen dan mahasiswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan menyenangkan.

Kontrak kuliah masih digunakan dalam kegiatan pembelajaran daring. Misalnya, jika dosen sedang berbicara di ruang rapat zoom, mahasiswa diharuskan mematikan audio agar tidak mengganggu.

Mahasiswa kemudian dapat menyalakan audio secara bergiliran setelah mendapat kesempatan untuk berbicara atau mengajukan pertanyaan selama sesi diskusi. Selain itu, dosen selalu memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk bertanya tentang konsep yang sulit mereka pahami.

Dosen senantiasa berupaya hadir di kelas tepat waktu dan sesuai dengan jadwal agar dapat memberikan perkuliahan yang efektif. Mematuhi persyaratan untuk mengadakan minimal 14 pertemuan, dan mengisi kuliah sesuai dengan waktu yang diberikan dengan mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran tidak hanya kuliah sekaligus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk menemukan siapa diri mereka.

Dosen mendorong kemandirian belajar mahasiswa dengan cara: 1) membiarkan mahasiswa yang berinisiatif membaca literatur yang berkaitan dengan belajar mandiri;

(12)

2) menginspirasi, memberikan contoh yang baik, dan memperluas wawasan mereka; 3) memberikan tugas analisis berdasarkan subjek atau langsung menerapkannya; 4) memberikan mereka kesempatan untuk menilai hasil belajar mereka sendiri dan melacak kemajuan mereka sendiri. Selain itu, memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi karena mereka dapat memperoleh pengetahuan, menemukan motivasi, dan berbagi melalui organisasi.

Mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperoleh kesadaran diri akan potensi mereka dan upaya untuk mengembangkan potensi tersebut melalui kegiatan organisasi. Meski begitu, dosen berusaha untuk membantu mahasiswa mencapai potensi penuh mereka di kelas. Inisiatif-inisiatif tersebut antara lain 1) memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang makna dan hakikat hidup sebagai manusia, yang dapat memanusiakan manusia; 2) memotivasi dan mengarahkan minat dan bakatnya sesuai dengan kepribadiannya; 3) memberi tahu mereka bahwa setiap orang dapat melakukan apa saja; yang tidak bisa hanyalah orang pemalas 4) membangun kebiasaan baik untuk mencoba hal-hal baru. Selain itu, untuk memaksimalkan potensi masing-masing mahasiswa, kegiatan kelas termasuk mengajar mahasiswa yang pendiam bagaimana menjadi moderator. Berikan setiap mahasiswa di kelas berkesempatan untuk berbicara dengan melibatkan mereka seperti menyatakan pendapat atau bertanya.

Pada hakikatnya, dosen berfungsi sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran andragogi. Maka, bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan dengan mendorong mereka untuk belajar mandiri. Sumber utama motivasi belajar di kalangan mahasiswa adalah diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Hasilnya, dosen di Prodi Pendidikan Agama Islam FITK UIN SU Medan juga mendorong mahasiswa untuk belajar sendiri. Untuk memotivasi mahasiswa, dosen menggunakan strategi sebagai berikut: 1) memastikan bahwa tujuan pembelajaran sejalan dengan metode yang digunakan; 2) menggambarkan masa depan yang ideal; 3) sering melakukan refleksi pada gambaran perjuangan orang-orang sukses; 4) konsisten mengingatkan mereka tentang tujuan belajar mereka; dan 5) berbagi pengalaman pribadi.

3. Tahap evaluasi/penilaian pembelajaran

Dalam hal penilaian, dosen senantiasa terbuka kepada mahasiswa. Ketika mahasiswa mengumpulkan tugasnya, dosen selalu mengisi penilaian dan mengembalikannya kepada mahasiswa. Jadi secara berkala mahasiswa dapat mengecek hasil pekerjaan yang dilakukan. Untuk penilaian yang berupa ujian, baik tengah semester maupun akhir semester, dosen memberikan secara terbuka nilai yang diperoleh secara terbuka. Namun, cara dosen menyampaikan nilai kepada mahasiswa berbeda-beda. Dosen pengampu mata kuliah juga menekankan bahwa setiap perbuatan selalu ada nilainya. Jadi, mahasiswa juga dapat mengukur sendiri nilainya berdasarkan kemampuan dan usaha yang dia lakukan.

(13)

IV. KESIMPULAN

Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan perencanaan pembelajaran yang berbasis andragogi pada Program studi Pendidikan Agama Islam, di FITK UIN SU Medan cocok diterapkan pada mahasiswa tersebut. Secara umum, dosen UIN SU Medan sudah menerapkan pembelajaran berbasis andragogi yang biasa digunakan pada kontrak perkuliahan yaitu memberikan silabus dan kontrak perkuliahan antara dosen dengan mahasiswa, baik tentang kedisiplinan perkuliahan, tugas mahasiswa, materi perkuliahan dari awal hingga akhir yang tercatat di RPS. Aspek andragogi sangat berpengaruh pada perkembangan pembelajaran pada mahasiswa, dan sangat tepat untuk proses pembelajaran bagi mahasiswa karena para dosen mengasumsikan kepada seluruh mahasiswa bahwa mereka sudah dewasa tidak perlu lagi dijelaskan secara rinci. Penerapan tersebut dilakukan oleh dosen mulai dari tahap persiapan pembelajaran, tahap proses kegiatan pembelajaran, sampai kegiatan penilaian atau evaluasi. Saran bagi peneliti selanjutnya, yaitu dapat melakukan penelitian penerapan pendekatan andragogi terhadap mahasiswa, sejak awal mereka masuk kuliah, sampai mereka lulus.

V. DAFTARPUSTAKA

Djumena, I. 2016. "Implementasi Model Pembelajaran Orang Dewasa pada Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah FKIP Untirta", Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E- Plus), Vol. 1 No. 1. Available at: https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/E- Plus/article/view/1178.

Helvita, H, Suratman, A., & S.S. 2017. "Proses Belajar Mengajar Kursus Komputer Di LP2M El Rahma Kota Bengkulu Menggunakan Pendekatan Andragogi", Journal of Community Development (JPM), Vo. 1 No. 1.

Hensckhe, J. 2011. Considerations Regarding the Future of Andragogy. Adult Learning.

Herod, L.. 2012. Adult Learning: From Theory to Practice. Kanada: The Canadian Adult Literacy Community.

Hiryanto, H.. 2017. "Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi serta Implikasinya dalam Pemberdayaan Masyarakat.", Dinamika Pendidikan, Vol. 22, No. 1.

Mustagin. 2018. "Kajian Perencanaan Pendidikan Orang Dewasa Pada Program Kesetaraan Paket C PKBM Jayagiri Lembang", Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol. 11 No. 1.

Rahman, A. & Elshap, D.S. .2016. "Implementasi Kekuatan Motivasi Belajar dalam Pendekatan Andragogi", EMPOWERMENT : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), pp. 1–3.

Rosyanafi, R, J. 2012. "Penerapan Prinsip Andragogi dalam Pembelajaran untuk Membentuk Sikap Kewirausahaan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Buana Bordir Course.", Jurnal

(14)

J+PLUS UNESA, Vol. 1 No. 1. Available at:

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-luarsekolah/article/view/2001.

Yusuf, M., & Sohiron, S. 2019. "Manajemen Pembelajaran Pendidikan Tinggi (Implementasi Kurikulum Berbasis KKNI pada Program Sarjana melalui Pendekatan Andragogi).", Indonesian Journal of Islamic Educational Management, 2(2).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis penelitian bahwa ada korelasi atau hubungan antara penggunaan e-learning dengan prestasi akademik mahasiswa program studi Pendidikan Luar Sekolah

• Mengusahakan lembaga pendidikan/ sekolah yang sukses, yang meliputi: melaksanakan fungsi kepemimpinan dengan menempatkan implementasi kurikulum sebagai tujuan utama,

Pendidikan telah di ajarkan oleh orang tua sejak kecil sampai dewasa baik di dalam sekolah ataupun d luar sekolah untuk mendapatkan pengetahuan,ketrampilan,dan kemampuan yang

Pendidikan orang dewasa terdiri dari sekolah-sekolah, seperti sekolah tinggi Folk, asosiasi pendidikan orang dewasa, dan kursus bahasa untuk orang non- Norwegia, kursus pasar

Teknologi informasi adalah teknologi yang menjadikan informasi sebagai komoditas yang diolah (Budi Rahardjo, 2000). Implementasi pendidikan dalam bentuk pembelajaran di

Pendidikan Andragogi Dalam Perspektif Islam Dapat disimpulkan bahwa konsep dari andragogy ialah ilmu dan seni mengajar unutk orang dewasa belajar, cara atau strategi unutk membantu

Dokumen ini membahas tentang implementasi nilai-nilai karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dan

Pengertian pendidikan Islam adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi orang