• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PENYULUHAN PEMBUATAN STIK UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.Merr) DI KELOMPOK WANITA TANI SEKAR ARUM DESA BANARAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RANCANGAN PENYULUHAN PEMBUATAN STIK UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.Merr) DI KELOMPOK WANITA TANI SEKAR ARUM DESA BANARAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

RANCANGAN PENYULUHAN

PEMBUATAN STIK UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.Merr) DI KELOMPOK WANITA TANI SEKAR

ARUM DESA BANARAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

A.NURMALASYARI NIRM. 07.1.2.17.2244

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2021

(2)
(3)

i

TUGAS AKHIR

RANCANGAN PENYULUHAN

PEMBUATAN STIK UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.Merr) DI KELOMPOK WANITA TANI SEKAR

ARUM DESA BANARAN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI

Diajukan sebagai syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr. P)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

A.NURMALASYARI NIRM. 07.1.2.17.2244

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2021

(4)

ii

HALAMAN PERUNTUKKAN Untuk yang utama dari segalalanya

Alhamdulillah pertama- tama puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT.

Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas terselesaikannya Tugas Akhir ini dengan baik, lancar dan menjadikanku manusia yang senantiasa berpikir,berilmu, beriman dan bersabar menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi awal langkahku untuk meraih cita-cita besarku. Dan Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :

Teruntuk Kedua Orangtuaku

Terima kasih untuk Ayahku A.Kamaruddin dan Ibuku A.Nurlailah tercinta, yang tiada pernah hentinya memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan dengan apapun didunia ini, hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku, meskipun diriku hampir menyerah ditanah rantauan sendirian demi mencapai cita-citaku tapi kalian tetap support dalam keadaan apapun.

My Brother

Terima kasih untuk kakakku A.Supryadi dan adikku yang pertama A.

Jumardi dan A. Arabah, yang selalu mendoakan dan dukungan kalian selama ini.

My Best Friend’s

Terima kasih untuk sahabatku, teman-temanku yang tak bisa saya sebutkan nama-namanya atas bantuan, doa, nasehat hiburan dan semangat yang kalian berikan selama ditanah rantauan ini, hal ini tak akan kulupakan.

Pembimbing Eksternal

Bapak Suparji,SP selaku pembimbing eksternal saya atau bapak penyuluh, Terima kasih banyak yang sudah membantu saya, beri nasehat dan sudah diajari, Hal ini tidak akan saya lupa atas bantuan dan kesabaran dari Bapak.

Dosen Pembimbing

Bapak Dr.Ir.Bambang Priyanto,MP dan Ibu Ainu Rahmi,SP,MP selaku Dosen Pembimbing saya , Terima kasih banyak saya sudah dibantu, dinasehati, dan sangat sabar membimbing saya sehingga tugas akhir saya selesai berjalan lancar, Saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari Bapak dan Ibu Terima Kasih.

Seluruh Staf dan Dosen Pengajar di Polbangtan Malang

Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti bagi saya yang telah diberikan Terima Kasih.

Motto

Jadi orang yang bertanggung jawab,disiplin, ikhlas bagai air yang mengalir, fokus pada tujuan dimana jika ingin hidup bahagia terikatlah pada tujuan bukan

orang atau benda tetapi ada pada diri sendiri.

(5)

iii

PERNYATAAN

ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa selama pengerjaan karya saya, di dalam bentuk naskah TA ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain sebagai Tugas Akhir atau untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah tertulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah TA ini dapat dibuktikan terdapat unsur- unsur PLAGIASI, saya bersedia TA ini digugurkan dan gelar vokasi yang telah saya peroleh (S.Tr.P) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Malang, Agustus 2021

A.Nurmalasyari NIRM: 07.1.2.17.2244

(6)

iv

(7)

v

(8)

vi RINGKASAN

A.Nurmalasyari, NIRM 07.1.2.17.2244. Rancangan Penyuluhan Pembuatan Stik Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas) Dengan Penambahan Daun Katuk (Sauropus Androgynus L.Merr) Di Kelompok Wanita Tani Sekar Arum Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Dosen Pembimbing satu Bapak Dr.Ir.Bambang Priyanto,MP dan Dosen Pembimbing dua Ibu Ainu Rahmi,SP,MP.

Tanaman Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas L) merupakan komoditas tanaman pangan jenis umbi-umbian semusim yang memiliki kandungan gizi yang lengkap salah satunya betakaroten. Sedangkan Tanaman katuk (Sauropus Androgunus L.) merupakan tanaman sayuran yang mempunyai zat gizi tinggi, sebagai anti bakteri dan mengandung beta karoten sebagai zat aktif warna yang dapat memperlancar produksi ASI dan daunnya dapat dijadikan sebagai pewarna alami. Desa Banaran merupakan salah satu desa yang berpotensi produksi ubi jalar kuning varietas madu dengan hasil panen sekitar 44 ton pada tahun 2020 dan untuk olahan masih rendah, hal ini dikarenakan dalam teknologi pengolahan yang diterapkan masih sedikit sehingga, pengolahannya masih berbentuk ubi segar yang di rebus, dipanggang, dan digoreng.

Pada tanaman katuk telah dikenal di kalangan masyarakat dan biasanya selain dikonsumsi sebagai bahan sayur juga dapat ditanam sebagai pagar hidup dihalaman rumah, Namun seiring perkembangan zaman ubi jalar dan daun katuk dapat dimanfaatkan menjadi olahan makanan ringan seperti, stik dari ubi jalar kuning dan tambahan daun katuk yang merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan bahan baku yang ada disekitar.

Penelitian ini bertujuan untuk,1) Mengetahui konsentrasi penambahan daun katuk yang tepat pada pembuatan stik ubi jalar kuning terhadap sifat organoleptik (warna, tekstur, rasa, aroma). 2) Menyusun rancangan penyuluhan tentang penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning . 3) Mengetahui tingkat keterampilan petani tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk di kelompok wanita tani sekar arum desa banaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian teknis ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan masing-masing diulang 4 kali ulangan yang dianalisis dengan uji Friedman dan Uji Annova taraf kepercayaan 5% dan uji lanjut DMRT. Metode penyuluhan menggunakan metode ceramah, diskusi dan praktek dengan media Leaflet, vidio dan benda sesungguhnya. Sasaran Penyuluhan yaitu 25 anggota KWT Sekar Arum Desa Banaran. Evaluasi untuk mengetahui tingkat keterampilan Petani di Kelompok Wanita Tani Sekar Arum Desa Banaran.

Berdasarkan hasil penelitian teknis terdapat hasil sebagaimana yang dimaksud diantaranya; Konsentrasi penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning dari hasil uji indeks efektivitas De Garmo perlakuan yang terbaik adalah 90 gram ubi jalar kuning : 10 gram daun katuk (P2) terhadap Warna, Tekstur, Rasa dan Aroma. Hasil Rancangan penyuluhan tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan Kelompok Wanita Tani Sekar Arum berdasarkan kaidah SMART terdapat 70% Kelompok Wanita Tani Sekar Arum dikatakan terampil. 3.) Hasil Evaluasi pada aspek tingkat keterampilan menunjukkan bahwa responden berada pada kategori kompleks mencapai 48%

yang dapat membuat komposisi dengan baik dalam pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk.

Kata Kunci : Stik, Konsnetrasi ubi jalar kuning dan daun katu, Penyuluhan

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Rancangan Penyuluhan Pembuatan Stik Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas) Dengan Penambahan Daun Katuk (Sauropus Androgynus L.Merr) Di Kelompok Wanita Tani Sekar Arum Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri”. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan laporan ini diantaranya :

1. Dr. Ir. Bambang Priyanto, MP selaku Pembimbing I.

2. Ainu Rahmi, SP, MP selaku Pembimbing II.

3. Dr. Eny Wahyuning P, SP, MP selaku Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan.

4. Dr. Setya Budhi Udrayana, S.Pt, M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu atas segala bantuan dan dukungan.

Laporan Tugas Akhir masih jauh kata sempurna maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Malang, Agustus 2021

Penulis

(10)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERUNTUKKAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...Error! Bookmark not defined. RINGKASAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Penelitian Terdahulu ... 4

2.2 Landasan Teori ... 6

2.2.1 Tanaman Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas) ... 6

2.2.2 Tanaman Katuk (Sauropus androgynus L.Merr) ... 7

2.2.3 Pengertian Produk Stik ... 8

2.2.4 Parameter Pengamatan ... 10

2.2.5 Aspek Penyuluhan Pertanian ... 12

2.2.6 Aspek Keterampilan ... 16

2.3 Kerangka Pikir Penelitian ... 19

III. METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

3.2 Metode Kajian... 20

3.2.1 Alat dan Bahan ... 20

3.2.2 Rancangan Kajian ... 20

(11)

ix

3.2.3 Proses Pembuatan ... 21

3.2.4 Definisi Operasional ... 24

3.2.5 Parameter Pengamatan ... 25

3.2.6 Analisis Data ... 27

3.3 Metode Perancangan ... 27

3.3.1 Penetapan Tujuan ... 27

3.3.2 Penetapan Sasaran ... 28

3.3.3 Penetapan Materi ... 28

3.3.4 Penetapan Metode ... 29

3.3.5 Penetapan Media ... 29

3.3.6 Penetapan Evaluasi Perancangan Penyuluhan ... 29

3.4 Metode Implementasi/Uji Coba Rancangan ... 31

3.4.1 Persiapan Penyuluhan ... 31

3.4.2 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ... 31

3.4.3 Evaluasi ... 32

IV. PEMBAHASAN ... 33

4.1 Uji Organoleptik ... 33

4.1.1 Hasil Uji Normalitas ... 33

4.1.2 Hasil Uji Friedman Warna ... 34

4.1.3 Hasil Uji Friedman Tekstur ... 34

4.1.4 Hasil Uji Friedman Rasa ... 35

4.1.5 Hasil Uji Friedman Aroma ... 36

4.2 Penentuan Perlakuan Terbaik ... 37

4.2.1 Menunjukkan Nilai Total Produk (NP) ... 37

4.3 Kadar Gula Produk Stik ... 38

V. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ... 40

5.1 Identifikasi Potensi Wilayah ... 40

5.1.1 Keadaan Umum ... 40

5.1.2 Kelembagaan Petani ... 44

5.1.3 Potensi Usaha ... 44

5.2 Perancangan Penyuluhan ... 45

5.2.1 Lokasi dan Waktu Perancangan Penyuluhan ... 45

5.2.2 Penetapan Tujuan Penyuluhan ... 45

5.2.3 Penetapan Sasaran ... 46

(12)

x

5.2.4 Penetapan Materi Penyuluhan ... 46

5.2.5 Penetapan Metode Penyuluhan ... 46

5.2.6 Penetapan Media Penyuluhan ... 47

5.2.7 Evaluasi Penyuluhan ... 48

5.3 Implementasi/Uji Coba Rancangan Penyuluhan ... 49

5.3.1 Persiapan Penyuluhan ... 49

5.3.2 Pelaksanaan Penyuluhan ... 50

VI. PEMBAHASAN ... 52

6.1 Pembahasan Hasil Implementasi dan Hasil Evaluasi Penyuluhan ... 52

6.1.1 Karakteristik Sasaran ... 52

6.1.2 Hasil Evaluasi Penyuluhan ... 55

6.1.3 RTL ... 57

VII. PENUTUP ... 58

7.1 Kesimpulan ... 58

7.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 63

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir ... 19

3.1 Diagram Alur Proses Pembuatan Stik Ubi jalar Kuning Dengan Penambahan Daun Katuk ... 23

3.2 Diagram Alur Proses Pengujian Kadar Gula Produk Stik ... 26

5.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur ... 42

5.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 42

5.3 Tata Guna Lahan Desa Banaran... 43

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan Gizi Ubi Jalar Kuning Dalam Per 100 Gram (g) .... 7

2.2 Kandungan Gizi Daun Katuk Dalam Per 100 Gram (g) ... 8

2.3 Jenis Media Penyuluhan ... 14

3.1 Rancangan Perlakuan Kajian ... 21

3.2 Penilaian Uji Skala Hedonik ... 27

4.1 Uji Normalitas Warna,Tekstur,Rasa dan Aroma ... 33

4.2 Mean Rank Uji Kesukaan warna Stik Ubi Jalar Kuning dengan Penambahan Daun Katuk... 34

4.3 Mean Rank Uji Kesukaan Tekstur Stik Ubi Jalar Kuning dengan Penambahan Daun Katuk... 35

4.4 Mean Rank Uji Kesukaan Rasa Stik Ubi Jalar Kuning dengan Penambahan Daun Katuk... 35

4.5 Mean Rank Uji Kesukaan Aroma Stik Ubi Jalar Kuning dengan Penambahan Daun Katuk... 36

4.6 Hasil Uji Efektivitas Parameter Warna,Tekstur,Rasa dan Aroma ... 37

4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kadar Gula Produk Stik ... 38

4.8 Rerata Kadar Gula Produk Stik Ubi Jalar Kuning Dengan Penambahan Daun Katuk... 39

5.1 Data Keadaan Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan 5 Tahun Terakhir ... 41

5.2 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Mata Pencaharian ... 43

5.3 Jenis Kelembagaan Petani ... 44

5.4 Tanaman pangan ... 45

6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 52

(15)

xiii

6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal ... 53 6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 54 6.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan Usahatani .. 54 6.5 Kelas Interval Tingkat Keterampilan Berdasarakan

Taksonomi Bloom ... 56

(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Jadwal Kegiatan

2. Lembar Uji Organoleptik Oleh Panelis 3. Data Panelis Uji Organoleptik produk Stik

4. Hasil tabulasi data Normalitas warna,tekstur,rasa dan aroma 5. Hasil Friedman Warna,Tekstur,Rasa dan Aroma

6. Pembobotan Parameter Warna, Tekstur, Rasa dan Aroma pada Stik Ubi Jalar Kuning dengan Penambahan daun katuk Dengan metode De Garmo

7. Hasil Annova Dan Duncan

8. Form Kontektualisasi Keadaan lapangan

9. Pertimbangan Pemilihan Materi, Metode Dan Media Penyuluhan Pertanian

10. Matriks Analisa Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian 11. Matriks Analisa Penetapan Media Penyulahan Pertanian 12. Instrumen Evaluasi

13. Leaflet 14. Sinopsis

15. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) 16. Berita Acara

17. Daftar Hadir 18. Observasi Ceklis

19. Data mentah responden Observasi Ceklis 20. Peta Potensi Alam Desa Banaran

21. Peta Potensi alam dan pemukiman Dusun Banaran 22. Dokumentasi

(17)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman ubi Jalar (Ipomoea Batatas L) merupakan komoditas tanaman pangan jenis umbi-umbian semusim yang banyak terdapat di Indonesia dan mudah dibudidayakan, selain itu mempunyai rasa yang sangat manis jika diolah dan varietas ubi jalar berdasarkan warnanya di kelompokkan menjadi 4 golongan diantaranya ubi jalar putih, ungu, orange dan ubi jalar kuning. Sehingga banyak yang tumbuh di Desa Banaran yaitu daging umbinya berwarna kuning yang memiliki banyak keunggulan lain seperti kandungan nutrisi yang baik, umur yang relatif pendek dan produksi tinggi (Cahyono, 2004). Sedangkan pada tanaman katuk (Sauropus Androgunus L.) merupakan tanaman yang sayuran yang mudah tumbuh di indonesia dan mempunyai zat gizi tinggi, sebagai anti bakteri serta mengandung betakaroten sebagai zat aktif warna yang dapat memperlancar produksi ASI (Wiradimadja, 2010).

Produksi ubi jalar sangat melimpah,pada tahun 2017 produksi ubi jalar mencapai 257.414 Ton, dan kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten penghasil ubi jalar dijawa timur dengan hasil panen ubi jalar sebanyak 7.144 Ton pada tahun 2017 (BPS Provinsi jawa timur,2018) dan untuk produksi ubi jalar di Desa Banaran pada tahun 2020 dengan hasil panen sebanyak 44 Ton, berdasarkan jenis yang paling banyak ialah jenis ubi jalar kuning varietas madu.

Ubi jalar di Desa Banaran untuk olahan masih rendah, hal ini dikarenakan dalam teknologi pengolahan yang diterapkan masih sedikit sehingga, pengolahannya masih berbentuk ubi segar yang di rebus, dipanggang, dan digoreng. Pada tanaman katuk telah dikenal di kalangan masyarakat dan biasanya selain dikonsumsi sebagai bahan sayur juga dapat ditanamsebagaipagar hidup

(18)

2

dihalaman rumah, namun seiring perkembangan zaman ubi jalar dan daun katuk ternyata juga dapat dimanfaatkan menjadi olahan.

Stik merupakan salah satu produk jenis makanan kue kering yang mempunyai rasa gurih,aroma khas stik ubi jalar kuning dan berstektur renyah, maka dari itu,ubi jalar dan daun katuk dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan kesan bahwa ubi jalar tidak hanya di konsumsi secara di rebus ataupun digoreng melainkan dapat dijadikan cemilan enakyang menarik dan daun katuk juga tidak hanya di konsumsi untuk sayur dalam masakan akan tetapi bisa juga di konsumsi dalam bentuk pencampuran olahan stik oleh masyarakat dapat memberi warna hijau tanpa menimbulkan residu dan sebagai pewarna alami dan pengganti pewarna sintetis dan tidak mempengaruhi sifat sensoris produk.

Pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan bahan baku yang ada disekitar. Oleh karena itu stik yang digunakan ialah dari ubi jalar berwarna kuning varietas madu dengan bahan pewarna yang berasal dari daun katuk, dengan menggunakan konsentrasi daun katuk, dipilihnya daun katuk karena merupakan tanaman obat tradisional yang mempunyai zat aktif warna alami dan mudah didapat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merasa penting melakukan penelitian berjudul “Rancangan penyuluhan pembuatan stik ubi jalar kuning (ipomoea batatas)dengan penambahan daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr)di Kelompok Wanita Tani Sekar Arum Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah konsentrasi Penambahan daun katuk yang tepat pada pembuatan stik ubi jalar kuning terhadap sifat organoleptik (warna,tekstur,rasa,aroma) ?

(19)

2. Bagaimana menyusun rancangan penyuluhan tentang penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning?

3. Bagaimana tingkat keterampilan petani tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk di kelompok wanita tani sekar arum Desa Banaran ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui konsentrasi penambahan daun katuk yang tepat pada pembuatan stik ubi jalar kuning terhadap sifat organoleptik (warna, tekstur, rasa, aroma).

2. Menyusun rancangan penyuluhan tentang penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning

3. Mengetahui tingkat keterampilan petani tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk di kelompok wanita tani sekar arum Desa Banaran.

1.4 Manfaat

Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Mahasiswa, Dapat menambah pengalaman dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh kelompok wanita tani serta mahasiswa mampu meningkatkan dalam berinovasi dibidang pengolahan hasil pertanian.

2. Bagi kelompok wanita tani sekar arum, Penelitian ini dapat memanfaatkan hasil pertanian yaitu salah satunya tanaman ubi jalar kuning.

3. Bagi BPP kandangan, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menyusun programa penyuluhan.

4. Bagi Polbangtan malang, Dapat memperkenalkan polbangtan malang sebagai institusi pendidikan yang berorientasi terhadap pengabdian yang berorientasi kepada masyarakat yang melalui penelitian tugas akhir (TA).

(20)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Pratama.(2019) bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung terigu,tepung ubi jalar kuning, dan rusip bubuk pada pembuatan stik serta mengetahui perbandingan dan persentase penambahan tepung ubi jalar kuning dan rusip bubuk yang tepat sebagai pengganti tepung terigu dan menghasilkan sifat organoleptik yang baik dengan metode rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) non faktorial dengan 6 taraf dan empat kali ulangan dengan perlakuan 0%:0%:100% (F1), 10%:10%:80% (F2),8%:20%:72%

(F3), 6%:30%:64% (F4), 4%:40%:56% (F5), dan 2%:50%:48%(F6) menyatakan bahwa hasil perlakuan yang terbaik yaitu F2 (10:10:80)%).Pengamatan yang dilakukan meliputi uji sifat organoleptikdengan menggunakan metode uji skoring,fisik, dan kimia.

Hasil penelitian susiloningsih,dkk.(2019) bertujuan menentukan formulasi tepung gadung dan pati tapioka dan penambahan tepung teri yang disukai oleh panelis dengan metode rancangan acak lengkap sederhana (RAL), satu faktor, 9 formulasi dan dua kali ulangan menyatakan bahwa hasil terbaik diperoleh pada formulasi tepung gadung 74,80 gram, pati tapioka 18,70 gram dan tepung teri 16,50 gram, dengan kadar air 3,543%, kadar abu 3,935%, kadar kalsium 927,210 mg, kadar protein 10,880%, kadar pati 33,890%, kadar amilosa 11,390%, daya patah 1,726 N, nilai rasa 2,90, nilai tekstur 3,30 dan nilai aroma 1,80.

Hasil penelitian ansor.(2019) bertujuan untuk mengetahui formulasi singkong gajah dan ekstrak daun katuk berpengaruh terhadap kadar air, serat, daya kembang dan sifat sensoris opak dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) no faktorial dengan faktor tunggal, 5 taraf perlakuan, masing-masing 3 kaliulangan dengan konsentrasi 100 g,95 g, 90 g, 85 g, 80 g dan 0 g, 5 g, 10 g,

(21)

15 g, 20 g , menyatakan bahwa hasil perlakuan terbaik ialah konsentrasi 100g : 0g merupakan perlakuan terbaik dilihat dari kadar air (6.19%), daya kembang (37.69%), dan perlakuan singkong gajah 80g dan ekstrak daun katuk 20g untuk warna,rasa,aroma dan tekstur.

Hasil penelitian Hidayat.(2019) bertujuan untuk menghasilkan Cheese stick dengan substitusi tepung growol yang ditambahkan putih telur dan ekstrak wortel terhadap sifat fisik, serta mengevaluasi sifat kimia perlakuan terbaik dan tingkat kesukaannya dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktorial dengan variasi penambahan putih telur 7%, 11%, 15% dengan ekstrak wortel 0%, 1,5%, 3%, 4,5%, menyatakan bahwa hasilpenambahan terbaik pada cheese stick growol terdapat pada putih telur 11% dengan 1,5% ekstrak wortel yaitu kadar air 2,54 %bb, kadar abu 1,79%bb, kadar protein 6,59%, kadar lemak 16,84%, karbohidrat by different 71,24%, nilai red 2,29 dan yellow 3, 29.

Hasil penelitian tusi wanti,dkk.(2019) bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat antara pure ubi jalar kuning dan ampas kelapa kering berdasarkan standar mutu pembuatan kukis dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan dengan perlakuan UK1 70% : 0%, UK2 65%:5%, UK3 60%:10%, UK4 55%:15% dan UK5 50%:20%, menyatakan bahwa hasil perlakuan terpilih adalah perlakuan UK3 dengan kukis yang dihasilkan memiliki kadar air 3,80%,kadar abu 1,87%,kadar lemak 24,90%,kadar protein 7,49%,kadar serat kasar 4,00% dan kadar karbohidrat 61,93% dengan deskripsi warna kuning tua,aroma ubi jalar kuning dan ampas kelapa, rasa ubi jalar kuning dan ampas kelapa,tekstur renyah.

Hasil penelitian sulastri,dkk.(2013) bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun katuk dan lama fermentasi terhadap kualitas organoleptik tape singkong dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 2 faktor daun katuk sebagai pewarna alami dengan konsentrasi daun katuk

(22)

6

0% (kontrol), 25%, 50% dan 75%, menyatakan bahwa hasil yang memiliki kualitas terbaik pada perlakuan K2U1 (penambahan daun katuk 50% dan lama fermentasi 2 hari) yaitu daun katuk sebagai pewarna alami dengan konsentrasi daun katuk 0%, 25%, 50% dan 75% sedangkan faktor 2 lama fermentasi 2 hari dan 3 hari pada pembuatan tape singkongmemiliki tekstur lunak,berwarna hijau,rasa agak asam,dan aroma agak beralkohol.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian terdahulu dan penelitian sekarang yang akan dilakukan sedikit berbeda dengan penelitian- penelitian yang tercantum, baik dilihat dari segi waktu, gambaran spesifik lokasi, bahan utama yang digunakan dan beberapa metode yang peneliti terdahulu digunakan sebagai pendekatan penelitian yang akan dilakukan.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Tanaman Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas)

Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) berasal dari Benua Amerika, tetapi para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman tersebut yaitu islandia baru, polinesa dan Amerika bagian tengah juga merupakan tanaman umbi-umbian yang terdiri dari akar, batang, daun,buah dan biji.

Keunggulannya seperti kandungan gizi yang lengkap, selain itu memiliki keunggulan lain seperti kandungan nutrisi yang baik, umur yang relatif pendek dan produksi yang tinggi (Cahyono 2004).

Ubi jalar kuning pada bahan baku sebagai industri pangan sangat besar, bahwa sumber daya bahan tersedia melimpah dan kandungan zat gizinya cukup lengkap bahkan beberapa zat senyawa yang terkandung didalamnya sangat penting bagi tubuh karena berfungsi fisiologis yaitu antosianin ini termasuk zat anti kanker yang tergolong senyawa radikal bebas dan karotenoid sebagai antiosidan (Rosidah,2010). Pengolahan ubi jalar di Indonesia dalam skala

(23)

masihsederhana dan masih kecil untuk meningkatkan konsumsi, maka dari itu perlu ditingkatkan dalam olahan.

Manfaat ubi jalar kuning tersebut juga termasuk makanan lokal, selain kalori rendah dan seranya tinggi tinggi juga baik untuk penderita diabetes dan orang yang sensitif terhadap karbohidrat, dan mempunyai banyak kandungan salah satunya beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu mengatasi zat kimia penyebab kanker yang dapat merusak jaringan mata.

Kandungan zat gizi pada ubi jalar kuning dapat dilihat tabel sebagi berikut : Tabel 2.1 Kandungan Gizi Ubi Jalar Kuning dalam per 100 gram

No Komponen Gizi (Satuan) Kadar

1. Energi (Kkal) 100

2. Protein (g) 0,7

3. Lemak (g) 0,3

4. Karbohidrat (g) 23,8

5. Serat (g) 4,1

6. Kadar Gula 0,3

7. Kalsium (mg) 44

8. Fosfor (mg) 46

9. Zat Besi (mg) 0,4

10 a-karoten (ug) 794

11. Vitamin C (mg) 16

12. Air (g) 74,2

Sumber : (Mahmud, 2009).

2.2.2 Tanaman Katuk (Sauropus androgynus L.Merr)

Tanaman katuk merupakan jenis perdu berumpun dengan ketinggian 3-5m.

Tanaman katuk adalah tanaman yang mempunyai zat gizi tinggi, sebagai anti bakteri, dan mengandung betakaroten sebagai zat aktif warna serta dapat memperlancar ASI. Kandungan daun katuk antara lain juga senyawa fito kimia seperti saponin, flavonoid, dantanin, isoflavonoid,yang menyerupai estrogen dan mampu memperlambat berkurangnya massa tulang (osteomalasia), Sedangkan saponin terbukti berkhasiat sebagai anti kanker, anti mikroba, dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh (Wiradimadja, 2010).Tanaman katuk dapat tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 1.300 Mdpl.

(24)

8

Manfaat daun katuk selain dikomsumsi sebagai sayuran secara umum terdiri manfaat lain yaitu pelancar air susu ibu (ASI),mengobati frambusia,mengatasi sambelit,menyembuhkan luka,makanan dan minuman serta sebagai perwarna alami dan bermanfaat bagi tubuh lainnya. Untuk manfaat daun katuk pada penelitian saya sendiri tentang stik dengan daun katuk ternyata bisa juga dipakai sebagai pewarna makanan alami yang menggantikan pewarna sintetis, Misalnya untuk membuat stik ubi jalar kuning yang akan berwarna hijau.Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Devi,2014) mengatakan bahwasannya ekstrak daun katuk dapat digunakan sebagai pewarna alami hijau pada produk mie kulit singkong, Semakin banyak ekstrak daun katuk digunakan maka warna hijau dari mie kulit singkong akan semakin kuat.

Berikut Tabel Daun Katuk yang mengandung zat gizi dan mineral sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kandungan Gizi Daun Katuk Dalam Per 100 gram (g)

No Komponen Gizi (Satuan) Kadar

1. Energi 59(Kkal)

2. Protein 6,4(g)

3. Lemak 1,0(g)

4. Karbohidrat 9,90(g)

5. Serat 1,5(g)

6. Abu 1,7(g)

7. Kalsium 204(mg)

8. Fosfor 83(mg)

9. Besi 2,7-3,5(mg)

10. Vitamin C 164-239(mg)

11. Beta Karoten 10,02

12. Air (g) 81

Sumber : Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1995) 2.2.3 Pengertian Produk Stik

Produk stik adalahsalah makanan ringan sejenis kue kering yang berbentuk panjang dengan rasa gurih serta bertekstur renyah, beraroma stik. Arti kata stik dari bahasa Inggris yaitu tongkat atau sesuatu yang berbentuk seperti batang.

Contoh produk stik yang dapat dikembangkan sebagai usaha menarik seperti

(25)

ubi jalar, dimana ubi jalar yang dipilih adalah ubi jalar kuning varietas madu sebagai bahan baku harus baik agar produk yang dihasilkan renyah bila digoreng dan memiliki rasa yang gurih.

a. Bahan- Bahan Tambahan

Adapun bahan-bahan yang terdapat pada pembuatan stik yaitu gula halus, margarin, tepung terigu, tepung tapioka, garam, telur, dan tepung maizena. Ubi jalar kuning dan daun katuk sebagai bahan utama.

b. Kelebihan dan Kekurangan Produk Stik Adapun kelebihan stik diantaranya yaitu : - rasa yang gurih dari stik ubi jalar

- bebas dari bahan pengawet dan pewarna kimia - harga relatif terjangkau

- mengandung cukup kalori dan berbagai protein dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh dari ubi jalar

- pembuatannya mudah dan sederhana

- memanfaatkan sumber daya alam yang berada dilingkungan sekitar - dapat menambah variasi menu menarik khususnya makanan indonesia - dapat menambah asupan gizi bagi tubuh

- kebutuhan kalori bagi tubuh dapat dipenuhi Sedangkan kekurangan stik diantaranya yaitu : - Banyaknya produk yang sama dengan produk lain - banyak konsumen tidak terlalu diminati

- tampilan stik ubi jalar standar jika tidak ditambahkan pewarna - mudah memlempem jika penggorengan tidak benar

c. manfaat daun katuk Dan ubi jalar

Berikut manfaat daun katuk diantaranya yaitu : - Memperlancar produk ASI

(26)

10

- Anemia dapat teratasi

- Meningkatkan daya tahan tubuh - Kesehatan mata terjaga

- Dapat meningkatkan vitalitas pria - Kesehatan tulang terjaga

- Dapat mengobati luka - Mencegah Osteoporis - Megobati influenza - Baik untuk ibu hamil - Menurunkan berat badan - Menambah energi dan stamina - Mencegah kanker

- Meningurangi tekanan darah tinggi - bantu obat diabetes

- Memelihara kesehatan dan kecantikan kulit

sedangkan manfaat ubi jalar kuning diantaranya yaitu : - Menyehatkan sel saraf otak

- memiliki zat kolin yang mampu menyerap lema

Sedangkan untuk manfat ubi jalar dan daun katuk jika sudah diolah menjadi stik memiliki kandungan karbohidrat protein lemak dan vitamin A. dan manfaat daun katuk ini tidak ada efek sampingnya jadi sangat bagus bagi kesehatan.

2.2.4 Parameter Pengamatan a. Kadar Gula

Menurut Sudamaji, Haryono, dan Suhardi (1997) menyatakan bahwa dalam penentuan kadar gula menggunakan Refraktometer merek Atagoyaitu dengan cara pengambilan sampel stik ubi jalar sebanyak 1 gram untuk dihancurkan dan

(27)

ditambahkan aquadestsebanyak 1 ml, kemudian dikocok sampai dengn homogen. Selanjutnya larutan tersebut diteteskan diatas lensa Refraktometersebanyak satu sendok teh. Pada monitor Refraktometernilai kadar gula sampel sudah bisa langsung dibaca.

b. Organoleptik

Organoleptik merupakan cara pengujian menggunakan indra panelis sebagai alat untuk pengukuran daya penerimaan terhadap sifat benda ataupun produk.

Dengan ini Kesadaran kesan dan sikap kepada rangsangan adalah reaksi oleh psikologis atau reaksi subjektif yang Disebut penilaian subjektif karena hasil penilaian ditentukan dari pelaku atau panelis yang melakukan penilaian (Agusman, 2013). Penilaian organoleptik ini memiliki beberapa macam panel yang sering digunakan meliputi, pencicip perorangan (individual expert), panel cencicip terbatas (small expert panel), panel terlatih (trained panel), panel fak terlatih (untrained panel), panel agak terlatih, dan panel konsumen/konsumer panel (Susiwi, 2009). Untuk uji organoleptik terdiri dari sebagai berikut :

1. Warna

Dalam pengindraan sebagai indikator dalam menentukan mutu produk maupun kesegaran atau kematangan dari suatu produk dan warna merupakan indikator pencampuran atau pengolahan suatu produk yang manandakan merata tidaknya dalam produk tersebut (Winarno,2002).

2. Aroma

Menurut Soekarto (2009) menyatakan bahwa aroma merupakan komponen penting dalam menentukan kesukaan konsumen terhadap produk yang menggambarkan karakteristik produk tersebut. Soekarto dan Hubeis (2000) menyatakan bahwa aroma pada makanan adalah suatu faktor yang menentukan kelezatan pada makanan dengan indera penciuman.

(28)

12

3. Rasa

Menurut (winarno,2004) menyatakan bahwa bahwa rasa termasuk faktor penentu suatu produk yang berperan penting pada tingkat kesukaan dan penerimaan suatu produk pangan. Peran rasa dapat menentukan keputusan akhir konsumen mau menenerima atau menolak suatu Makanan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pengecap rasa adalah suhu, pelarut, luas permukaan lidah yang tersentuh pada bahan, konsentrasi bahan, komposisi bahan serta campuran dengan rasa yang sama dan proses adaptasi dari panelis.

4. Tekstur

Tekstur merupakan sifat bahan produk yang dapat dirasakan melalui sentuhan kulit ataupun pencicipan dan termasuk segi penting dari mutu makanan, bahkan lebih penting dari bau dan rasa yaitu pada makanan lunak dan makanan renyah. Indera yang digunakan untuk menilai tekstur adalah indera peraba, pendengar, penglihat, dan pencicip.

2.2.5 Aspek Penyuluhan Pertanian

a. Pengertian Penyuluhan, Tujuan dan sasaran Penyuluhan

Penyuluhan adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mampu dan mau menolong serta mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem penyuluhan pertanian dapat disebut penyuluhan yang mengembangkan kemampuan,pengetahuan, keterampilan, serta pengetahuan pelaku utama dan pelaku usaha Pada hakikatnya, penyuluhan sendiri diartikan sebagai kegiatan komunikasi. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan mulai mengetahui, memahami, dan kemudian

(29)

mengimplementasikannya pada kehidupan nyata merupakan proses komukasi yang terjadi kepada komunikator dan komunikan.

Menurut Pakpahan (2017) Tujuan penyuluhan pertanian adalah menjadikan pertanian di Indonesia memiliki perkembangan yang akan berdampak pada kemajuan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Selain itu bertambahnya wawasan pengetahuan dan perubahan sikap pada petani menjadi lebih baik.

Menurut Undang-Undang No 16 (2006) tentang SP3K Sasaran dalam penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha. Dimana yang dimaksud pelaku utama adalah petani dan untuk pelaku usaha adalah perorangan dibidang pertaian, perikanan dan kehutanan.Mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung memiliki peran dalam kegiatan pembangunan pertanian adalah sebagai penerima manfaat penyuluhan (beneficiaries).

b. Pengertian Materi, Media dan Metode Penyuluhan

Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 materi penyuluhan pertanian adalah sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.

Media adalah perantara atau pengantar bahwa segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.

(30)

14

Tabel 2.3 Jenis Media penyuluhan

No Jenis Media Penyuluhan : Contoh

1. Tercetak : sketsa, foto, folder, leaflet,

peta singkap, brosur, majalah, dll.

2 Audio : Kaset CD, DVD, MP3, dll.

3. Visual dan audio : VCD, DVD film, Computer, Film movie, dll.

4. Benda nyata/benda sesungguhnya : sampel, simulasi.

Metode penyuluhan adalah suatu cara penyampaian materi kepada pelaku utama dan pelaku usaha yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, diperlukan metode penyuluhan pertanian yang tepat sesuai kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha sesuai Peraturan Menteri Pertanian tentang Metode Penyuluhan Pertanian (Permentan, 2009).Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan motode penyuluhan pertanian pada dasarnya dapat menjadi 5 golongan yaitu tahapan dan kemampuan adopsi, sasaran, sumberdaya, keadaan daerah dan kebijakan pemerintah (Peraturan Menteri Pertanian No.52 Tahun 2009) sebagai cara dalam penyampaian materi penyuluhan para penyuluh kepada petani beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu dan mampu menerapkan inovasi (Wicaksono, 2014).

Metode penyuluhan adalah teknik penyampaian informasi, pesan, atau materi penyuluhan agar tujuan penyuluhan tercapai. Selanjutnya, metode penyuluhan dalam konteks penyuluhan pembangunan juga harus dipilih berdasarkan pertimbangan yang cermat, yaitu terutama kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan sasaran penyuluhan (Yunandar, Hariadi, dan Raya, 2019).

(31)

c. Pengertian Sinopsis dan Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Sinopsis materi penyuluhan merupakan suatu ringkasan secara keseluruhan yang mencantumkan unsur-unsur penting dalam materi penyuluhan yang akan disampaikan oleh penyuluh diantaranya;

- Judul : ditulis dengan singkat dan mudah dipahami

- bagian awal : berisi materi megapa materi tersebut dibutuhkan oleh sasaran penyuluhan

- Bagian utama : berisi ringkasan materi mencakup informasi 5 W + 1 H (what, when, where, why, who and how) didalam materi penyuluhan

- Bagian akhir : berisi ringkasan materi penyuluhan.

Pembuatan sinopsis materi penyuluhan bertujuan untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada sasaran agar difusi informasi lebih efektif.

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) adalah informasi pokok dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian diantaranya: judul, tujuan, metode, media, waktu, alat bantu, uraian kegiatan, dan estimasi waktu pelaksanaan penyuluhan. Menurut (Handayana 2011) Tujuan penyusunan lembar kegiatan menyuluh adalah sebagai berikut :

- Memudahkan penyuluh dalam penyampaian materi

- Pelaksanaan penyuluhan sesuai perkiraan waktu yang telah direncanakan - Memudahkan dalam melakukan evaluasi penyuluhan

- Memudahkan kelengkapan persiapan penyuluhan yang dibutuhkan - Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian.

d. Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Menurut (Wahyu et al., 2016) evaluasi penyuluhan pertanian merupakan kegiatan untuk menilai suatu program penyuluhan pertanian. Menurut (Mardikanto 2009). Evaluasi adalah kegiatan menilai keadaan, gejala, tau kegiatan-kegiatan tertentu, dengan menggunakan acuan-acuan tertentu.

(32)

16

1. penyusunan instrumen evaluasi

Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen evaluasi penyuluhan pertanian adalah:

- Membaca referensi untuk memahami instrument evaluasi

- Mengkaitkan dengan tujuan evaluasi dan metode evaluasi yang terpilih

- Mengembangkan kerangka konsep evaluasi melalui penetapan variable, dimensi atau sub variable dan indikator yang ditujukan untuk mengukur fakta sesuai dengan tujuan evaluasi

Langkah-langkah dalam proses evaluasi pengembangan suatu kuesioner adalah:

1. Menentukan informasi yang diperlukan.

2. Telaah literature. Evaluator harus membaca sejumlah literatur , terutama literature yang membahas variabel yang akan dievaluasi

3. Menentukan teori yang berkaitan dengan variabel.

4. Mengembangkan dimensi dari teori mengenai variabel menjadi dimensi- dimensi variabel

5. Mengembangkan butir kuisioner. Satu indikator sebaiknya dikembangkan menjadi minimal 3 butir kuisioner. Sebab kuisioner harus diuji coba, jika satu butir kuisioner dinyatakan valid tidaknya.

2.2.6 Aspek Keterampilan

Tingkat keterampilan (psikomotor) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan (skill) seseorang setelah menerima pengelaman belajar mengenai ide tertentu. Aspek keterampilan merupakan lanjutan dari aspek pengetahuan (kognifif) dan sikap (efektif) bentuk kecenderungan sesorang atas respon. Pada tingkat keterampilan lebih menunjukkan kecenderungan seseorang untuk menerapkan suatu inovasi pada skala tertentu dengan praktek langsung.

agar petani mampu lebih produktif (Gibson dkk,1996). Keterampilan juga

(33)

termasuk aktivitas fisik yang dilakukan seseorang menggambarkan kemampuan kegiatan motoric dalam kawasan psikomotor. Karena dapat melakukan hal-hal atau gerakan dengan lancar dan tepat waktu yang telah ditentukan.

Keterampilan dapat dikatakan sebagai kemampuan tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus untuk mencapai keadaan tertentu.

Istilah dalam terampil yaitu untuk menggambarkan tingkat kemampuan seseorang yang bervariasi. Keterampilan skill merupakan kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat (Sri Widiastuti,2010).

Menurut Singer (1980) keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsinsten demi mencapai suatu tujuan secara efisien dan efektif. Menurut Hottinger dalam (Hari Amirullah,2003) keterampilan gerak berdasarkan faktor- faktor genetik dan lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu ;

1. Keterampilan phylogenetic : keterampilan yang dibawa sejak lahir dapat berkembang sehingga dengan bertambahnya usia.

2. Keterampilan ontogenetic :keterampilan yang dihasilkan dari latihan dan pengalaman sebagai hasil dari pengaruh lingkungan.

Menurut Robbins (2000) keterampilan dibagi empat kategori yaitu :

1. Basic Literacy Skill, yang menekankan keahlian dasar yang sudah dimiliki seseorang.

2. Tachnical Skill, yaitu keahlian secara khusus sesuai dengan bidangnya.

3. Interpersonal Skill, yaitu kemampuan atau keahlian secara fokusyang dimiliki seseorang untuk melakukan komunikasi.

4. Problem solving, yaitu memiliki secara potensial keahlian seseorang dalam memecahkan suatu masalah dengan logika dan kognitif.

Adopsi dalam proses penyuluhan pertanian, pada hakekatnya dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi perilaku berupa : pengetahuan (cognitif), Sikap (effective), keterampilan (Psychomotic) pada diri seseorang

(34)

18

setelah menerima inovasi yang disampaikan penyuluh oleh sasaran. Adapun tahapan-tahapan adopsi inovasi dalam pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk sebagai berikut :

1. Tahap Kesadaran, yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.

2. Tahap Tumbuhnya minat, yaitu suatu harapan atau keinginan yang berkaitan dengan inovasi ditawarkan oleh penyuluh.

3. Tahap Penilaian, yaitu menilai baik/buruknyainovasi yang diberikan.

4. Tahap Mencoba, yaitu sasaran mau mencoba suatu inovasi baru untuk dikembangkan.

5. Tahap Menerima, yaitu sasaran mau menerapkan penuh keyakinan yang telah diamati sendiri.

Jadi alasan memilih mengukur tingkat keterampilan merupakan nilai yang menunjukkan praktek dan keaktifan pada petani. Sedangkan pengetahuan merupakan nilai teori.

(35)

2.3 Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH

KEADAAN YANG DIHARAPKAN

1.Perlu adanya inovasi baru dalam pemanfaatan ubi jalar kuning sebagai bahan utama produk baru 2.Ubi jalar kuning dapat diolah menjadi stik

3.daun katuk dapat diolah sebagai pewarna hijau alami stik

4.Meningkatnya keterampilan petani terhadap pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk.

KEADAAN SEKARANG 1.Belum adanya produk baru dalam

pengolahan ubi jalar kuning

2.Olahan ubi jalar kuning hanya direbus biasa dan digoreng

3. Daun katuk hanya di jadikan sayuran 4. Petani belum mengetahui pembuatan

stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk

RUMUSAN MASALAH

1. Berapakah konsentrasi penambahan daun katuk yang tepat pada pembuatan stik ubi jalar kuning terhadap sifat organoleptik (warna, tekstur, rasa, aroma) ?

2. Bagaimana menyusun rancangan penyuluhan tentang penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning?

3. Bagaimana tingkat keterampilan petani tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk di kelompok wanita tani sekar arum desa Banaran ?

KAJIAN PENGOLAHAN

Konsentrasi penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning terhadap sifat organoleptik warna,tekstur,rasa,aroma dan kadar gula

TUJUAN

1. Mengetahui konsentrasi penambahan daun katuk yang tepat pada pembuatan stik ubi jalar kuning terhadap sifat organoleptik (warna, tekstur, rasa, aroma).

2. Menyusun rancangan penyuluhan tentang penambahan daun katuk pada pembuatan stik ubi jalar kuning ?

3. Mengetahui tingkat keterampilan petani tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk di kelompok wanita tani sekar arum desa Banaran.

Rancangan penyuluhan pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk di kelompok wanita tani (KWT) sekar arum desa banaran kecamatan kandangan kabupaten kediri

Sasaran Anggota Kelompok Wanita tani (KWT) Sekar Arum desa Banaran sebanyak 25 orang

Materi Pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk dari (hasil

kajian terbaik) Rancangan

kajian (RAL)

Media Menyesuaikan

karakteristik sasaran

Metode Menyesuaikan

karakteristik sasaran

Rencana Evaluasi

Tingkat Keterampil

an

IMPLEMENTASI

Cara kerja pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun

katuk

Uji Kimia danUji Organoleptik Pengamatan

EVALUASI RTL

(36)

20

III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan kajian pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk ini dilaksanakan di Labolatorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang pada bulan April 2021 sampai dengan Mei 2021.Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Sekar Arum Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri pada bulan juni sampai denganjuli tahun 2021.

3.2 Metode Kajian 3.2.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada peneliti untuk mempermudah dalam proses pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk yaitu:pisau, blender (capsul cutter), baskom, mesin pasta, penggorengan, plastik kemasan, Penggaris, sendok, serbet, telenan, wadah besar, wadah kecil, timbangan, doc mixer, gelas ukur, gunting, panci kukus, batu cobekan, kompor gas elpiji dan alatrefraktometer merek antagountuk analisis kadar gula. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu; ubi jalar kuning, daun katuk, tepung terigu, tepung tapioka, telur, garam,margarin,tepung maizena, gula, dan aquadest.

3.2.2 Rancangan Kajian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam kajian penelitian pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1.

(37)

Tabel 3.1 Rancangan Perlakuan Kajian

Perla kuan

Bahan –Bahan Ubi jalar

kuning (g)

Daun katuk (g)

Tepung Terigu (g)

Tepung Tapioka (g)

Margarin (g)

Tepung maizena

(g)

Garam (g)

Telur (g)

Gula (g)

P0 100 0 250 85 50 20 5 1 25

P1 95 5 250 85 50 20 5 1 25

P2 90 10 250 85 50 20 5 1 25

P3 85 15 250 85 50 20 5 1 25

P4 80 20 250 85 50 20 5 1 25

P5 75 25 250 85 50 20 5 1 25

Untuk menentukan jumlah ulangan perlakuan menggunakan rumus menurut zakariah (2011) yang menyatakan hubungan antara perlakuan dengan ulangan dapat dihitung sebagai berikut :

(n-1) (p-1) ≥ 15 (n-1) (6-1) ≥ 15 (n-1) 5 ≥ 15 5n-5 ≥ 15 5n ≥ 15 + 5

5n ≥ 20 n= 20≥5 n= 4 ulangan Keterangan :

n = banyaknya ulangan p = banyaknya perlakuan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara perlakuan konsentrasi ubi jalar kuning dan daun katuk didapatkan 1 kontrol tanpa konsentrasi daun katuk dan 5 perlakuan menggunakan konsentrasi daun katuk diulang sebanyak 4 kali dan banyaknya satuan percobaan adalah perlakuan x ulangan sehingga didaptkan 24 satuan percobaan.

3.2.3 Proses Pembuatan

(38)

22

Adapun proses langkah-langkah dalam penelitian pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk sekaligus uji organoleptik (warna,tekstur,rasa , aroma) dan kadar gulanya meliputi :

1. Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu

2. Dipilih ubi jalar berwarna kuning dan daun katuk berwarna hijau tua lalu dicuci hingga bersih dengan air yang mengalir

3. Ubi jalar kuning dikukus hingga matang kurang lebih selama 30 menit

4. DiKupas kulit ubi jalar yang sudah matang dan haluskan ubi sampai halus secara merata lalu timbang sesuai perlakuan yaitu 100,95,90,85,80,75 gram 5. Daun katuk dikukus pada air mendidih selama 5 menit lalu ditiriskan

6. Daun katuk yang sudah dikukus ditimbang sesuai perlakuan 0,5,10,15,20,25 gram dan dihaluskan menggunakan blender dengan campuran telur selama kurang lebih 1 menit

7. Semua bahan yang sudah ditimbang dicampur ke dalam adonan dan diaduk secara merata

8. Adonan dihaluskan menggunakan alat mesin pencetak (pasta machaine) sambil merapikan sisinya secara merata lalu adonan dipipihkan sempai tipis dan diletakkan diatas telenan

9. Adonan dipotong dengan ukuran panjang 15 cm menggunakan alat mesin pasta atau pisau sampai adonan habis.

10. Stik mentah digoreng pada minyak yang sudah panas hingga matang sampai stik mentah habis lalu ditiriskan.

11. Pengemasan hasil pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk kedalam plastik kemasan primer merek standing pouch ukuran 12x20x0,10 lalu

dianalisa dari segi kadar gula dengan alat Refraktometer dan organoleptik (warna,tekstur,rasa,aroma).Sehingga stik yang sudah diuji siap dikonsumsi.

(39)

Berikut diagram alur pengolahan pembuatan stik ubi jalar kuning :

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Pengolahan Pembuatan Stik Ubi jalar Kuning Dengan penambahan daun katuk

- TepungTerigu Segitiga biru 250 g

- Tepung Tapioka 85 g - margarin 50 g - garam 5 g

- Tepung Maizena 20 g - gula 25 g

Ubi jalar kuning

Dicuci

Diblansing/dikukus

Dikupas

Dihaluskan

Kulit dibuang

Ditimbang sesuai perlakuan

(100,95,90,85,80,75) gram

Daun Katuk

Dicuci

Diblansing/dikukus

Ditiriskan

Ditimbang sesuai perlakuan

(0,5,10,15,20,25) gram

5 Menit

Dicampur

Adonan halus

Dipipihkan

Digoreng Dipotong

Stik Mentah Ditiriskan Diblender

Telur 1

Pengemasan

Stik Ubi jalar Kuning Dengan penambahan daun katuk

(40)

24

3.2.4 Definisi Operasional

1. Ubi jalar yang digunakan dalam pembuatan stik yaitu ubi jalar kuning dengan varietas madu dengan umur 3-4 bulan.

2. Daun katuk yang digunakan adalah daun katuk segar berwana hijau tua 3. Margarin yang digunakan adalah jenis margarin blue band

4. Tepung Terigu yang digunakan adalah segitiga biru 5. Tepung Tapioka yang digunakan adalah rose brand

6. Tepung maizena yang digunakan adalah jenis tepung hawai 7. Garam yang digunakan adalah garam halus jenis kapal 8. Telur yang digunakan adalah telur ayam

9. Gula yang digunakan adalah gula halus jenis rose brand

10. Uji organoleptik yaitu pengujian tingkat kesukaan panelis pada stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk dilihat dari warna,tekstur, rasa dan aroma oleh panelis tidak terlatih.

11. Warna adalah warna hijau muda yang terlihat pada stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk.

12. Tekstur adalah tekstur renyah yang ditimbulkan pada stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk

13. rasaadalah rasa gurih yang ditimbulkanpada stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk

14. Aroma adalah bau yang ditimbulkan pada stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk

15. Panelis yang digunakan yaitu panelis tidak terlatih terdiri dari 30 orang awam minimum dapat dipilih bedasarkan jenis-jenis suku bangsa,dan pendidikan.

16. Panelis tidak terlatih hanya diperbolehkan mengenal sifat-sifat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan, tetapi tidak boleh digunakan dalam uji

(41)

pembedaan dan mempunyai perhatian serta minat yang harus memiliki waktu khusus untuk penilaian.

17. Panelis tidak terlatih terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama dengan wanita

18. Panelis tidak terlatih yang diambil yaitu pada usia produktif 20-49 tahun (BSN,2006) dengan 15 perempuan dan 15 laki-laki.

3.2.5 Parameter Pengamatan

Parameter yang diamati pada pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk yaitu; variabel uji kima (kadar gula ubi mentah, kadar gula ubi kukus dan kadar gula produk stik) dan uji organoleptik (warna,tekstur,rasa, aroma).

a. Uji Kadar Gula

Pengujian kadar gula dalam penelitian ini bahwa dalam penentuan kadar gula menggunakan Refraktometer merek Atago yaitu dengan cara pengambilan sampel stik ubi jalar sebanyak 1 gram untuk dihancurkan dan ditambahkan aquadest sebanyak 1 ml, kemudian dikocok sampai dengan homogen.

Selanjutnya larutan tersebut diteteskan diatas lensa Refraktometer sebanyak satu sendok teh. Pada monitor Refraktometer nilai kadar gula sampel sudah bisa langsung dibaca. maka dari itu, alat ukur untuk kadar gula pada produk stik dapat disebut alat ukur refraktometer yang merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar gula dalam makanan dan minuman secara cepat. Berikut langkah-langkah pengujian kadar gula menggunakan alar refraktometer dapat dilihat pada gambar dibawah .

(42)

26

Gambar 3.2 Diagram alur proses pengujian kadar gula produk stik b. Uji Organoleptik

Parameter organoleptik yaitu dengan menggunakan, metode pengujian skala hedonik (kesukaan) yang menggunakan 5 skala penilaian. Skor yang diberikan pada atribut warna, tekstur, aroma dan rasa. Untuk uji skala hedonik dengan 5 nilai dari sangat tidak suka hingga amat sangat suka.Pengujian ini dilakukan dengan memberikan kuisioner tertutup dengan sampel yang masing-masing telah diberi kode berbeda kepada panelis tidak terlatih atau awam yang dipilih berdasarkan nama panelis, jenis kelamin, umur dan pendidikan. Kuisioner untuk uji Organoleptik dapat dilihat pada lampiran2.Kemudian, panelis diminta memberikan penilaian terhadap sampel stik dengan memberikan penilaian sesuai skala hedonik sebagai berikut tabel penilaian uji skala hedonik .

Sampel produk stik ubi tambahan daun katuk sebanyak 1 gram

Dihancurkan

Ditambahkan aquades 1 ml

Dikocok sampai homogen

Larutan diteteskan diatas lensa refraktomter

Sampel sudah bisa langsung dibaca

(43)

Tabel 3.2 Penilaian Uji Skala Hedonik

No Kriteria Mutu Skor

1 Warna 1 – 5

2 Rasa 1 – 5

3 Aroma 1 – 5

4 Tekstur 1 – 5

Keterangan :

1 = sangat tidak suka 2 = tidak suka

3 = suka

4 = sangat suka 5 = Amat sangat suka 3.2.6 Analisis Data

Hasil kajian yang telah dilaksanakan data yang diperoleh selanjutnya di analisis menggunakan alat bantu aplikasi SPSS dengan menggunakan uji (ANNOVA). Jika F hitung> F tabel Maka, dilanjut dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Untuk uji kimia yaitu kadar gula dengan menggunakan alat refraktometer merek Atago. Sedangkan untuk mutu organoleptik menggunakan uji friedman yaitu warna,tekstur,rasa dan aroma.

3.3 Metode Perancangan 3.3.1 Penetapan Tujuan

Penetapan Tujuan perancangan penyuluhan berdasarkan identifikasi potensi wilayah (IPW) dan menggunakan prinsip SMART meliputi Specifik (khusus), Measurable (dapat diukur), Actionary (dapat dikerjakan/dilakukan), Realistic (realistis), dan Time framtujuan (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan). Adapun tujuan pelaksanaan penyuluhan ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan anggota kelompok wanita tani sekar arum tentang pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk.

(44)

28

3.3.2 Penetapan Sasaran

Penentuan sasaran Penyuluhan dipilih berdasarkan hasil menganalisis identifikasi potensi wilayah (IPW), menganalisis karakteristik sasaran, idientifikasi adat istiadat dan kebiasaan sasaran agar materi yang disampaikan tidak bertentangan, melakukan pemetaan sasaran berdasarkan potensi, permasalahan dan kebutuhan sasaran yang ingin dicapai.

3.3.3 Penetapan Materi

Materi Penyuluhan akan ditetapkan berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penyuluhan dan kebutuhan anggota kelompok wanitan tani (KWT) sekar arum. Berdasarkan hasil tersebut maka materi penyuluhan yang akan disampaikan adalah pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk yang selanjutnya materi penyuluhan akan diringkas dalam bentuk sinopsis. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan sinopsis yang dilakukansebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi potensi wilayah sehingga mendapatkan permasalahan yang dihadapi petani.

2. Melakukan analisis permasalahan ditingkat kelompok wanita tani Sekar Arum.

3. Penetapan tujuan dan metode materi penyuluhan pertanian.

4. Penetapan materi berdasarkan masalah yang didapat.

5. Mencari sumber materi (materi resmi atau sumber materi yang dapat dipercaya).

6. Penyusunan sinopsis dengan meringkas suatu materi penyuluhan yang panjang menjadi bentuk narasi. Ringkasan materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk synopsis.

7. Penyusunan LPM (Lembar Persiapan Menyuluh) bertujuan untuk mempermudah dalam penyampaian materi penyuluhan.

(45)

3.3.4 Penetapan Metode

Penentuan metode Penyuluhan yang akan digunakan harus berdasarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melaksanakan identifikasi potensi wilayah dan analisis data sasaran, penyuluh dan perlengkapannya, keadaan lokasi wilayah..

2. Menetapkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan jumlah sasaran yaitu secara perorangan, kelompok maupun massal.

3. Melakukan penetapan metode penyuluhan sesuai dengan kondisi keadaan lapangan dan sasaran.

Metode yang biasanya dipakai adalah metode ceramah,diskusi, dan praktek langsung.

3.3.5 Penetapan Media

Penentuan media penyuluhan harus disesuaikan berdasarkan karakteristik sasaran dan kondisi lapangan. Agar media yang dipilih dapat menunjang dalam penyampaian materi. Berikut langkah-langkah pemilihan media penyuluhan diantaranya;

1. Mengeidentifikasi potensi wilayah (IPW)

2. Menentukan tujuan dengan menetapkan pesan atau materi sesuai dengan kebutuhan sasaran.

3. Memilih media sesuai dengan karakteristik sasaran dan metode yang digunakan

3.3.6 Penetapan Evaluasi Perancangan Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan pertanian dilaksanakan setelah kegiatan penyuluhan berlangsung . Penetapan evaluasi penyuluhan pertanian ditetapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(46)

30

1. Tujuan Evaluasi

Evaluasi penyuluhan dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat keterampilan anggota kelompok wanita tani (KWT) setelah dilakukannya kegiatan pelaksanaan penyuluhan pada anggota kelompok wanita tani (KWT) sekar arum, bahwa perencanaan sudah sesuai atau belum pada sasaran penyuluhan.

2. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan penelitian ini ialah skala likert. Menurut Sugiyono, (2010) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, untuk setiap jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan,mendukung pernyataan.

3. Instrumen Evaluasi

Jenis instrumen untuk mengukurtingkat keberhasilan evaluasi menggunakan alat bantu yaitu instrumen yang dipakai berupa kuisioner yang akan dibagikan kepada sasaran dan dijawab berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan sesudah penyuluhan, sedangkan untuk pengukuran tingkat keterampilan dilakukan dengan observasi terhadap responden setelah kegiatan penyuluhan yaitu pada saat responden melaksanakan praktek langsung secara berkelompok. Observator melakukan penilaian tiap responden pada kelompok dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat. instrumen yang digunakan adalah ceklis observasi yang menggunakan skala likert dengan nilai yang sudah ditetapkan.

Observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan kelompok wanita tani sekar arum desa banaran dalam menerapkan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan tentang rancangan penyuluhan pembuatan stik ubi jalar kuning dengan penambahan daun katuk. Pemeberian penilaian pada lembar

(47)

observasi yaitu pada setiap aspek jika cukup terampil mendapatkan skor 1, jika terampil mendapatkan skor 2, jika sangat terampil akan mendapat skor 3.

4. Populasi dan Sampel evaluasi

Populasi yang digunakan yaitu responden dari kelompok wanita tani (KWT) sekar arum dengan teknik penarikan sampel evaluasi menggunakan sampel jenuh dimana semua populasi dapat dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 25orang.

5. Analisis Data

Analisis data ceklis observasi untuk mengukur tingkat keterampilan menggunakan analisis statistic deskriptif dengantabulasi data menggunakan MS excel, dikategorikan sebagai yang sudah terlampir.

3.4 Metode Implementasi/Uji Coba Rancangan

Adapun langkah kerja dalam persiapan pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Persiapan Penyuluhan

Dalam melakukan penyuluhan perlu adanya persiapan terlebih dahulu yaitu melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan petugas penyuluh lapangan setempat, menentukan waktu penyuluhan, menyiapkan lokasi penyuluhan, mempersiapkan undangan para peserta, menentukan metode penyuluhan, menyusun materi penyuluhan, menyusun media penyuluhan, membuat lembar persiapan menyuluh (LPM), membuat sinopsis, membuat kuisioner,berita acara, dan daftara hadir.

3.4.2 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhandengan menyampaikan materi secara sistematis kepada sasaran penyuluhan sesuai dengan format yang tertera dalam LPM yang sudah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

nasabah yang datang ke kantor pelayanan. Aspek ini merupakan bagian dari dimensi reliability, yang secara umum dipersepsikan dengan memuaskan oleh responden. Namun indikator

Gambar : Ekspresi fashion Ingrid saat bersama teman Keterangan : Ingrid yang memakai baju warna hijau.. Gambar : Ekspresi fahion saat Fani saat

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari; tes kemampuan kreatif matematik, tes pemecahan masalah matematika, lembar observasi, dan

Bahwa untuk untuk meninjak lanjuti pasal 2 ayat (2) huruf e Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tersebut, perlu dibuat Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Tingkat II Banjar

Hasil penelitian ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui prosedur pemberian tugas berbasis portofolio dalam proses kegiatan belajar mengajar

melakukan kejahatan (anak yang berkonflik dengan hukum). Seringkali hak-hak anak yang melakukan kejahatan atau yang berkonflik dengan hukum tersebut tidak dilindungi

Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Desa Mororejo