• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Validation of Soccer Shooting Skills Test in Junior High School Students

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Validation of Soccer Shooting Skills Test in Junior High School Students"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DOI : 10.33503/jp.jok.v6i1.1852

Validation of Soccer Shooting Skills Test in Junior High School Students

Achmad Widodo1), Himawan Wismanadi2), Heri Wahyudi3), Muhammad Dzul Fikri4), Awang Firmansyah5)

Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana

1,2,3,4,5Universitas Negeri Surabaya

Email: 1[email protected], 2[email protected],

3[email protected], 4[email protected], 5[email protected]

ABSTRACT

The purpose of the study was to develop a test instrument of shooting skill that is valid and reliable on junior high school soccer students (13-15 years) as many as 33 subjects. The approach of this type of research is the development, the sampling using purposive sampling method that has the criteria of Junior High School students aged 13-15 years (male) who are hobbyists and proficient in soccer. The results of the test validity test showed that the level of validity of the instrument shooting skills test on right and left foot 0.89 with perfect category, and has a reliability value of R

= 0.78 (medium), left r = 0.83 (high). The conclusion of this study is that the instrument tests of shooting skill with the closest distance to the goal of 15m using the right and left limbs have a level of validity that meets the standards. Thus the instrument tests of shooting skill can be used to measure and assess the technical skills of playing kicking the ball into the football goal at the junior high school level (13-15 years).

Keywords: Skill Test, Soccer, Shooting, Junior High School

Validasi Tes Keterampilan dalam Teknik Menendang Bola Ke Gawang Sepakbola Pada Siswa Tingkat SMP

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah mengembangkan instrumen tes keterampilan menendang bola ke gawang yang valid dan reliabel dalam permainan sepakbola pada siswa usia SMP (13-15 tahun) sebanyak 33 subjek. Pendekatan jenis penelitian ini adalah pengembangan, yang pengambilan sampelnya menggunakan metode purposive sampling yang memiliki kriteria siswa SMP usia 13-15 tahun (pria) senang dan bisa bermain bola. Hasil dari uji validitas tes menunjukan bahwa tingkat validitas instrumen tes keterampilan teknik menendang bola ke gawang kaki kanan dan kiri 0,89 dengan kategori sempurna, dan memiliki nilai reliabilitas nilai kanan r = 0.78 (sedang), kiri r = 0.83 (tinggi). Kesimpulan penelitian ini adalah instrumen tes keterampilan teknik menendang bola ke gawang dengan jarak terdekat dengan gawang 15m (tes menendang KAKI) dengan menggunakan tungkai kanan dan kiri memiliki tingkat validitas yang memenuhi standar. Dengan demikian instrumen tes keterampilan teknik menendang bola ke gawang tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengukuran dan sekaligus penilian keterampilan teknik bermain menendang bola ke gawang sepakbola di tingkat SMP (13-15 Tahun).

Kata Kunci: tes keterampilan, sepakbola, menendang gawang (shooting), SMP

© 2022 IKIP BUDI UTOMO MALANG

Info Artikel P-ISSN 2613-9421

Dikirim : 04 April 2022 E-ISSN 2654-8003

Diterima : 09 Juni 2022 Dipublikasikan : 26 November 2022

Alamat korespondensi: [email protected]

Universitas Negeri Surabaya, Jl. Lidah Wetan, Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur 60213, Indonesia

(2)

PENDAHULUAN

Cabang olahraga permainan seperti sepakbola sangat diminati oleh orang Indonesia. Pada saat bermain selama 90 menit, pemain tampil dengan gerakan dinamis dengan respon bola yang tidak terprediksi berpengaruh pada bola, tim dan lawan (Ortis, Essitore, Upo, Erroni, & Esce, 2013). Tidak heran bila olahraga ini diajarkan dan dimainkan baik di dalam lingkungan sekolah, ruang terbuka hijau, hingga klub profesional. Sepakbola merupakan permainan global yang melibatkan peningkatan fisik dan teknik dalam pertandingan (Collins et al., 2021). Mulai dari sekolah sepakbola, elit pro hingga kompetisi liga utama sangat menarik perhatian masyarakat. Pembelajaran sepakbola merupakan pembelajaran yang sangat ditunggu-tunggu terutama siswa putra, namun keterbatasan yang terjadi adalah isi dalam materi tersebut yang terkadang sukar dikuasai oleh siswa (Rohmatullah, Marlina, & Gani, 2020). Terdapat beberapa teknik bermain sepakbola seperti menendang, mengoper, menggiring dan melewati pemain. Semua itu tidak lepas dari keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Saat ini pengukuran pada pemain bola pada potensi skill dan teknik merupakan elemen penting pada identifikasi bakat dan pengembangan (Sarmento, Anguera, Pereira, & Araújo, 2018). Salah satu contohnya teknik menendang bola kearah gawang, ini merupakan teknik yang harus dimiliki oleh seorang pemain khususnya gelandang dan penyerang. Beberapa peneliti mengkritisi keterbatasan aplikasi nyata dengan sedikit informasi pengetahuan teknik seperti kecepatan bola dan akurasi (Russell, Benton, & Kingsley, 2010). Menendang bola ke arah gawang yang bagus pada saat seorang siswa menendang bola ke arah gawang lawan sekeras-kerasnya dan akurasinya tinggi sehingga tercipta gol. Pada pemain muda, bentuk latihan plyometric dapat menstimulasi dan menunjukkan peningkatan eksplosif pada remaja serta praremaja (Chelly et al., 2010).

Saat ini kebutuhan fisik dan teknik dalam sepakbola terus berkembang (Barnes, Archer, Hogg, Bush, & Bradley, 2014; Bergeron et al., 2015). Untuk memastikan keterampilan menendang bola ke gawang setiap pemain sepakbola tersebut jelas memerlukan jenis tes khusus yang baik. Kelincahan, percepatan, perubahan arah gerak, perlambatan dan sprinting bagian utama yang penting dalam sepakbola (Kutlu, Yapici, Yoncalik, & Çelik, 2012). Hal penting untuk

(3)

memastikan desain tes pada level adequate adalah mengukur kualitas termasuk kebutuhan tes (reliabilitas, validitas, dan responsiveness) (Robertson & Burnett, 2013). Untuk mendapatkan data tentang keterampilan menendang bola ke sasaran pemain sepakbola yang dapat dipercaya tentunya dibutuhkan tes khusus yang terpercaya pula. Meskipun tujuan penelitian dan praktik, di lapangan pengukuran test harus akurat, stabil, dan memiliki kejelasan terkait dengan kapasitas individu (Wen, Robertson, Hu, Song, & Chen, 2018). Tujuan utama dari bermain sepakbola adalah mencetak angka sebanyak-banyaknya melalui teknik tendangan ke arah gawang lawan (Ali, 2011). Untuk keperluan tes yang sesuai dengan kebutuhan perlu dikembangkan jenis tes yang lain. Beberapa tes menendang bola ke arah gawang telah didesain dan dapat diklasifikasikan kecepatan dan akurasinya (Radman, Wessner, Bachl, Ruzic, Hackl, Baca, et al., 2016). Tes yang sudah ada memang belum sesuai dengan karakteristik anak dan tes yang ada masih belum sesuai dengan karakter sepakbola. Jadi menendang bola tidak dalam keadaan bola yang mati, sehingga diperlukan tes ini untuk dikembangkan lebih lanjut.Prosesnya dimulai dari pengamatan secara subjektif pada kemampuan potensial, lalu merangkai program yang sesuai dengan kebutuhan olahraga tersebut (Bergeron et al., 2015).

Keterampilan melakukan tendangan bola ke arah gawang yang dibutuhkan pemain sepakbola ada yang dapat diukur dengan menggunakan jenis tes ada, namun masih perlu dikembangkan agar lebih baik lagi. Agar dapat menyesuaikan dengan karakteristik siswa SMP dan tes menendang bola ini sesuai dengan permainan sepakbola dimana untuk melakukan tes menendang bukan pada bola mati. Ada perbedaan terkait menendang bola mati dan bola hidup pada saat melakukan tendangan. Menendang bola mati lebih mudah daripada menendang bola hidup. Pada saat bola hidup ada kontrol bola sebelum melakukan tendang.

Terdapat berbagai aspek dalam sepakbola, khususnya aspek mengontrol bola dan menendang bola dengan akurat (Tessitore, Perroni, Ortis, Meeusen, & Lupo, 2011). Dalam bermain bola, elemen keseimbangan memiliki akurasi pada saat teknik menendang dalam permainan dan berhubungan dengan faktor biomekanika, keseimbangan, akurasi menendang yang dapat diajarkan pada program pelatihan saat anak masih muda (Henni, Bouabdellah, Farid, &

(4)

Abdelkader, 2020). Terkait dengan hal ini, maka riset ini ingin memfokuskan pada pengembangan jenis tes keterampilan menendang bola ke gawang.

Keperluan teknik dalam sepakbola menjadi lebih penting bila dalam permainan profesional(Bradley et al., 2013). Meski beberapa studi membahas tentang efek kelelahan pada saat menendang, masih banyak pertanyaan yang masih belum terjawab (Radman, Wessner, Bachl, Ruzic, Hackl, Prpic, et al., 2016). Validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengukur keterampilan menendang bola ke gawang lawan dalam permainan sepakbola usia remaja. Pengembangan bakat dalam sepakbola sering dibuat pada saat spesialisasi atlet muda berbakat (McBurnie, Dos’santos, Johnson, & Leng, 2021).

METODE

Jadi dalam penelitian ini akan mengembangkan jenis-jenis tes keterampilan teknik menendang bola ke gawang secara umum, lalu menjadi tes keterampilan teknik menendang bola ke gawang khusus untuk pemain sepakbola putra tingkat SMP yang sesuai dengan karakteristik dalam latihan maupun pertandingan sepakbola yang sebenarnya. Untuk validitas tes menggunakan construct validity sedangkan pada reliabilitasnya menggunakan test retest menggunakan uji statistik korelasi product moment. Untuk tenaga ahli adalah guru sekolah menengah pertama (SMP). Dengan jumlah subjek sebanyak 33 orang berjenis kelamin pria, berusia 13-15 tahun, dapat bermain bola, terdaftar sebagai siswa SMP, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak dalam kondisi atau memiliki riwayat cedera, diutamakan yang pernah mengikuti kompetisi. Subjek penelitian melakukan tendangan tiga kali percobaan, pada setiap item tes lalu diambil yang terbaik. Kemampuan menendang diambil waktu yang terbaik dimulai dari awalan hingga gawang, semakin cepat akan semakin baik dan tepat sasaran. Bola yang masuk dengan waktu yang tercepat adalah yang terbaik.

Kriteria subjek yang dipilih dalam penelitian ini bertujuan untuk memiliki keterampilan teknik menendang ke gawang yang relatif seimbang dan sesuai dengan karakteristik dalam latihan maupun pertandingan sepakbola yang sebenarnya. Penelitian ini dilakukan di Surabaya, Nganjuk dan Gresik pada sore hari. Semua data akan ditabulasi menggunakan SPSS 26.00 dan Ms.Excel 2016.

(5)

Teknik analisis data menggunakan uji statistik deskriptif dan korelasional product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik

1. Statistik Deskriptif

Tabel 1. Hasil perhitungan statistik deskriptif

N Min Max Sum Mean Std. Dev Var.

NurCh 33 35 67 1255 50.2000 9.29606 86.417 DFR 33 30 73 1254 50.1600 9.27218 85.973 JnS 33 33 69 1257 50.2800 9.82989 96.627 ModKn 33 35 72 1256 50.2400 11.34049 128.607 ModKr 33 35 73 1252 50.0800 12.96765 168.160 Total 33 197 313 6267 250.6800 31.16050 970.977 Valid N

(listwise) 33

Analisis Keterampilan

Shooting dan Jenis-Jenis Tes

Shooting

Seleksi Jenis- jenis Tes

dalam Diskusi

Pakar

Pengem- bangan Jenis Tes Shooting Tersusun

Uji Coba Pertama Jenis Tes Shooting Tersusun

Analisis Data dengan Pakar (Guru

Penjasor) Revisi

Produk Jenis Tes Shooting

Terpilih Uji Coba

Kedua Jenis Tes Shooting Terpilih Analisis Data

dengan Analisis Korelasi Bivariat

Jenis Tes Shooting Terpilih

Pembuatan Norma Tes Shooting Untuk Pemain Sepakbola

Tingkat SMP

Membuat pedoman Tes Shooting Untuk Pemain Sepakbola Putra

Tingkat SMP

(6)

Tabel 2. Hasil perhitungan Uji Normalitas

NurCh DFR JnS ModKn ModKr Total

N 30 30 30 30 30 30

Normal Paramete rsa,b

Mean 50.20 50.16 50.28 50.24 50.08 250.68 Std. Dev. 9.2960 9.2721 9.8299 11.34049 12.96765 31.16050 Most

Extreme Differenc es

Absolute .149 .128 .111 .132 .227 .167 Positive .149 .110 .111 .132 .227 .167 Negative -.094 -.128 -.089 -.118 -.122 -.128

Test Statistic .149 .128 .111 .132 .227 .167

Asymp. Sig. (2-tailed) .160c .200c,d .200c,d .200c,d .202c .071c Tabel 3. Hasil perhitungan uji validitas instrumen tes shooting.

DFR JnS ModKn ModKr Total

NurCh Pearson Correlation .152 -.232 -.078 -.110 .194

Sig. (2-tailed) .469 .264 .710 .602 .354

N 33 33 33 33 33

DFR Pearson Correlation -.266 .064 .151 .339

Sig. (2-tailed) .199 .762 .472 .097

N 33 33 33 33

JnS Pearson Correlation .431* .364 .478*

Sig. (2-tailed) .032 .073 .016

N 33 33 33

ModKn Pearson Correlation .943** .889**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 33 33

ModKr Pearson Correlation .885**

Sig. (2-tailed) .000

N 33

Keterangan :

NurCh = Instrumen tes shooting dari Nur Hasan dan Cholil.

DFR = Instrumen tes shooting dari Daral Fauzi R.

JnS = Instrumen tes shooting dari Joo dan Soe.

ModKn = Instrumen tes shooting dari Pengembangan Kaki Kanan.

ModKr = Instrumen tes shooting dari Pengembangan Kaki Kiri.

N = Jumlah Sampel

Min. = Nilai Min Max. = Nilai Maks

Sum = Jumlah skor yang didapat dari seluruh sampel

(7)

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi Instrumen Tes shooting dari Nur Hasan dan Cholil dengan skor total semua istrumen tes shooting mempunyai korelasi yang tidak signifikan, dimana Intrumen Tes Shooting dari Nur Hasan dan Cholil tersebut mempunyai nilai probabilitas atau p > 0.05 atau 0,354 > 0.05 dan hanya mempunyai indeks validitas nilai r = 0.194. Nilai korelasi dari pengembangan instrumen tes shooting kaki kanan dengan skor total semua istrumen tes shooting mempunyai korelasi yang signifikan, dimana pengembangan Instrumen tes shooting kaki kanan tersebut mempunyai nilai probabilitas atau p < 0.05 atau 0,000 < 0.05 dan mempunyai indeks validitas nilai r = 0.889. Sedangkan untuk nilai korelasi dari pengembangan instrumen tes shooting kaki kiri dengan skor total semua istrumen tes shooting mempunyai korelasi yang signifikan, dimana pengembangan instrumen tes shooting kaki kiri tersebut mempunyai nilai probabilitas atau p <

0.05 atau 0,000 < 0.05 dan mempunyai indeks validitas nilai r = 0.885.

Jadi kedua jenis tes shooting tersebut diatas, yaitu Instrumen tes shooting dari Nur Hasan dan Cholil serta Instrumen tes shooting dari Daral Fauzi R memiliki nilai validitas yang tidak signifikan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur keterampilan teknik bermain shooting dalam bermain sepakbola yang sebenarnya. Namun masih ada tiga jenis tes shooting yang memiliki nilai validitas Signifikan, yaitu Instrumen tes shooting dari Joo dan Soe, Pengembangan Instrumen tes shooting Kaki Kanan dan Pengembangan Instrumen tes shooting Kaki Kiri. Akan tetapi yang mempunyai nilai validitas (r) tertinggi adalah jenis Pengembangan Instrumen tes shooting Kaki Kanan (nilai r = 0.889) dan Pengembangan Instrumen tes shooting Kaki Kiri (nilai r = 0.885).

Tabel 4. Hasil perhitungan statistik deskriptif Data Uji Reliabilitas N Range Min. Max. Mean Std. Dev.

KnPertama 33 39.00 31.00 70.00 50.0606 10.05901 KnKedua 33 41.00 33.00 74.00 49.9394 10.02478 KrPertama 33 40.00 34.00 74.00 50.0606 9.77222 KrKedua 33 38.00 35.00 73.00 50.1212 9.97734 Valid N

(listwise) 33

(8)

b. Uji Normalitas

Tabel 5. Hasil perhitungan Uji Normalitas Data Uji Reliabilitas.

KnPertama KnKedua KrPertama KrKedua

N 33 33 33 33

Normal Parametersa,b

Mean 50.0606 49.9394 50.0606 50.1212

Std. Dev. 10.05901 10.02478 9.77222 9.97734 Most

Extreme Differences

Absolute .087 .119 .131 .174

Positive .087 .119 .131 .174

Negative -.068 -.087 -.075 -.092

Test Statistic .087 .119 .131 .174

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d .160c .120c Keterangan :

KnPertama = Tes dengan Kaki Kanan Pertama.

KnKedua = Tes dengan Kaki Kanan Kedua.

KnPertama = Tes dengan Kaki Kiri Pertama.

KnPertama = Tes dengan Kaki Kiri Kedua.

N = Jumlah Sampel.

Min. = Nilai Minimal.

Max. = Nilai Maksimal.

Std. Dev. = Nilai Simpangan Baku.

Tabel 6. Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes shooting.

Kn Pertama Kn Kedua Kr Pertama Kr Kedua Kn Pertama Pearson Correlation 1 .782** .296 .233

Sig. (2-tailed) .000 .094 .191

N 33 33 33 33

Kn Kedua Pearson Correlation .782** 1 .289 .271

Sig. (2-tailed) .000 .102 .127

N 33 33 33 33

Kr Pertama Pearson Correlation .296 .289 1 .834**

Sig. (2-tailed) .094 .102 .000

N 33 33 33 33

Kr Kedua Pearson Correlation .233 .271 .834** 1

Sig. (2-tailed) .191 .127 .000

N 33 33 33 33

Keterangan :

KnPertama = Tes dengan Kaki Kanan Pertama.

KnKedua = Tes dengan Kaki Kanan Kedua.

KnPertama = Tes dengan Kaki Kiri Pertama.

(9)

KnPertama = Tes dengan Kaki Kiri Kedua.

N = Jumlah Sampel.

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara Instrumen Tes Shooting Pengembangan dengan Kaki Kanan yang Pertama dengan yang Kedua tersebut mempunyai nilai probabilitas atau p < 0.05 atau 0,000 <

0.05 dan mempunyai indeks relibilitas nilai r = 0.782. Sedangkan untuk nilai korelasi dari Instrumen Tes Shooting Pengembangan dengan Kaki Kiri yang Pertama dengan yang Kedua tersebut mempunyai nilai probabilitas atau p < 0.05 atau 0,000 < 0.05 dan mempunyai indeks reliabilitas nilai r = 0.834.

Jadi kedua jenis tes shooting tersebut diatas, yaitu Instrumen Tes Shooting Pengembangan dengan Kaki Kanan yang memiliki nilai reliabilitas = 0,782 dan Instrumen Tes Shooting Pengembangan dengan Kaki Kiri yang memiliki nilai reliabilitas = 0,834 tersebut telah memenuhi syarat minimal standar reliabilitas.

Nilai Menendang kaki kanan diawali dari posisi bola di sebelah kanan cone kemudian dilakukan dribbling ke arah kiri cone dan dorong ke sebelah kanan langsung lakukan tendangan secepat dan setepat mungkin. Waktu tercepat inilah yang dianggap sebagai pedoman kualitas shooting kaki kanan, sedangkan nilai kaki kiri adalah sebaliknya dari hal tersebut.

Tes keterampilan teknik shooting ke gawang tesusun yang sesuai atau mendekati shooting dalam pertandingan sepakbola sebenarnya memiliki ciri sebagai berikut:

1) Sasaran gawang penuh sesuai gawang yang sebenarnya.

2) Jarak terpendek perkenaan kaki dengan bola ke gawang 15 meter.

3) Sebelum shooting ke gawang sering di awali dengan menggiring bola dan atau melewati lawan, sehingga bola sebelum shooting, maka bola harus selalu bergerak dalam kontrol dan kendali pemain.

4) Ada tekanan mental.

5) Jarak rintangan sebagai asumsi lawan yang harus dilewati tidak terlalu pendek dan tidak terlalu jauh, yaitu antara 1,5 m, 2 m, 2,5 m, dan 3 m.

(10)

Gambar 1. Visualiasasi Arena Tempat Pelaksanaan Tes Shooting Tersusun.

SIMPULAN

Dalam tes menendang KAKI, hasil validitas dan reliabilitas cukup tinggi.

Hal ini dapat digunakan untuk menilai keterampilan menendang dalam proses pembelajaran siswa tingkat SMP. Ada beberapa faktor-faktor yang berpengaruh pada kesuksesan dalam menendang bola, namun tiga yang dominan dan perlu dipertimbangkan adalah akurasi, kekuatan dan swing. Akurasi tendangan signifikan pada skill serangan dan terjadi terus menerus dalam pertandingan (Islam, Kundu, & Saha, 2019). Kajian motor kontrol menyatakan dengan kuat dominan tungkai memiliki mobilisasi yang lebih baik (Bacelar & Teixeira, 2015).

Penelitian ini perlu dikembangkan dengan menggabungkan teknik keterampilan yang lain seperti passing, kontrol, menggiring dan menendang. Selain itu pengujian tes menendang KAKI dapat digunakan sebagai identifikasi bakat awal pemain remaja

DAFTAR RUJUKAN

Ali, A. (2011). Measuring soccer skill performance: A review. Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports, 21(2), 170–183. https://doi.org/10.1111/j.1600- 0838.2010.01256.x

Bacelar, A. M., & Teixeira, L. A. (2015). Footedness across ages: Distinction between mobilization and stabilization tasks. Laterality, 20(2), 141–153.

https://doi.org/10.1080/1357650X.2014.924959

2.44 m

15 m

Gawang Sasaran

Garis Batas

7.32 m

7.32 m

D *

* C

* B

Garis Awal Tempat 6

m

(11)

Barnes, C., Archer, D. T., Hogg, B., Bush, M., & Bradley, P. S. (2014). The evolution of physical and technical performance parameters in the english premier league.

International Journal of Sports Medicine, 35(13), 1095–1100.

https://doi.org/10.1055/s-0034-1375695

Bergeron, M. F., Mountjoy, M., Armstrong, N., Chia, M., Côté, J., Emery, C. A., … Engebretsen, L. (2015). International Olympic Committee consensus statement on youth athletic development. British Journal of Sports Medicine, 49(13), 843–851.

https://doi.org/10.1136/bjsports-2015-094962

Bradley, P. S., Carling, C., Gomez Diaz, A., Hood, P., Barnes, C., Ade, J., … Mohr, M.

(2013). Match performance and physical capacity of players in the top three competitive standards of English professional soccer. Human Movement Science, 32(4), 808–821. https://doi.org/10.1016/j.humov.2013.06.002

Chelly, M. S., Cherif, N., Amar, Mo. Ben, Harmassi, S., FAthloun, M., Bouhlel, E., … Sheppard, R. J. (2010). Relationship of Peak Leg Power, 1 Maxima Repetition Half BAck Squat and Leg Muscle Volume to 5m Sprint Performance of Junior Soccer Players. Journal of Strength and Conditioning Research, 24(1), 266–271.

https://doi.org/10.1519/jsc.0b013e3181c3b298

Collins, J., Maughan, R. J., Gleeson, M., Bilsborough, J., Jeukendrup, A., Morton, J.

P., … McCall, A. (2021). UEFA expert group statement on nutrition in elite football. Current evidence to inform practical recommendations and guide future research. British Journal of Sports Medicine, 55(8), 416.

https://doi.org/10.1136/bjsports-2019-101961

Henni, A. Ben, Bouabdellah, S., Farid, M., & Abdelkader, G. (2020). The kinematical analysis of static and dynamic balance variables and their relationships with the accuracy shooting in soccer players U16. 6(3), 97–104.

https://doi.org/10.18826/useeabd.811217

Islam, M. S., Kundu, B., & Saha, S. (2019). European Journal of Physical Education and Sport Science RELATIONSHIP BETWEEN REPEATED SPRINT ABILITY

AND ACCURACY OF SOCCER SHOOTING. 95–104.

https://doi.org/10.5281/zenodo.3381127

Kutlu, M., Yapici, H., Yoncalik, O., & Çelik, S. (2012). Comparison of a new test for agility and skill in soccer with other agility tests. Journal of Human Kinetics, 33(1), 143–150. https://doi.org/10.2478/v10078-012-0053-1

McBurnie, A. J., Dos’santos, T., Johnson, D., & Leng, E. (2021). Training management of the elite adolescent soccer player throughout maturation. Sports, 9(12), 1–21. https://doi.org/10.3390/sports9120170

(12)

Ortis, C. R. C., Essitore, A. N. T., Upo, C. O. L., Erroni, F. A. P., & Esce, C. A. P.

(2013). Changes in Jump, Sprint and Coordinative Performance after in Senior Soccer Match. 27(11), 2989–2996. https://doi.org/10.1519/jsc.0b013e3182897a46 Radman, I., Wessner, B., Bachl, N., Ruzic, L., Hackl, M., Baca, A., & Markovic, G.

(2016). Reliability and discriminative ability of a new method for soccer kicking evaluation. PLoS ONE, 11(1). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0147998 Radman, I., Wessner, B., Bachl, N., Ruzic, L., Hackl, M., Prpic, T., & Markovic, G.

(2016). The acute effects of graded physiological strain on soccer kicking performance: a randomized, controlled cross-over study. European Journal of Applied Physiology, 116(2), 373–382. https://doi.org/10.1007/s00421-015-3293-7 Robertson, S. J., & Burnett, A. F. (2013). An Evaluation of High-Level Player- Reported Measurement of Approach-Iron Shot Distances in Golf. International Journal of Sports Science & Coaching, 8(4), 789–800.

http://dx.doi.org/10.1260/1747-9541.8.4.789

Rohmatullah, R., Marlina, R., & Gani, R. A. (2020). Level Of Passing Skills In Soccer Learning. Jp.Jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan), 4(1), 35–45. https://doi.org/10.33503/jp.jok.v4i1.872

Russell, M., Benton, D., & Kingsley, M. (2010). Reliability and construct validity of soccer skills tests that measure passing, shooting, and dribbling. Journal of Sports Sciences, 28(13), 1399–1408. https://doi.org/10.1080/02640414.2010.511247 Sarmento, H., Anguera, M. T., Pereira, A., & Araújo, D. (2018). Talent Identification

and Development in Male Football: A Systematic Review. Sports Medicine, 48(4), 907–931. https://doi.org/10.1007/s40279-017-0851-7

Tessitore, A., Perroni, F., Ortis, C., Meeusen, R., & Lupo, C. (2011). Coordination of Soccer Players During Preseason Training. 25(11), 3059–3069.

https://doi.org/10.1519/jsc.0b013e318212e3e3

Wen, D., Robertson, S., Hu, G., Song, B., & Chen, H. (2018). Measurement properties and feasibility of the Loughborough soccer passing test: A systematic review.

Journal of Sports Sciences, 36(15), 1682–1694.

https://doi.org/10.1080/02640414.2017.1409611

Referensi

Dokumen terkait

Through open-ended interview and document analysis method, the research result indicates that the implementation of Google Form as an educational application to assess

Dalam penyusunan skripsi ini dengan judul Hubungan Kebersihan Diri dengan Resiko Kecacingan pada Keluarga yang memiliki Balita di Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh

Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis PPR diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam menyelesaikan soal pecahan biasa dan

22 Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Organisasi

Hubungan antara status identitas vokasional dengan regulasi diri pada mahasiswa anggota UKM di kampus UPI Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes power otot tungkai dengan (standing long jump test (broad jump), tes koordinasi mata dan kaki, serta tes tes shooting at the

[r]

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes daya ledak otot tungkai dengan (standing long jump test (broad jump), tes koordinasi mata - kaki dan tes shooting at the