JURNAL ILMIAH AGRITAS VOL 4 NO 2, OKTOBER 2020 : 78-87
SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI WEDANG UWUH CV PROGRESS JOGJA
PRODUCTION MANAGEMENT OF WEDANG UWUH IN CV PROGRESS JOGJA
Chusna Arifah1*, Danang Manumono2, Ari Astuti3
1,3Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
2Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta
*Email Korespondensi: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui mekanisme proses produksi, durasi kegiatan produksi dan biaya produksi wedang uwuh. Lokasi penelitian dilaksanakan di CV Progress Jogja, Dusun Kwasen, RT 01, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling.
Metode analisis menggunakan metode deskriptif (mekanisme proses produksi) dan metode kuantitatif (durasi dan biaya produksi analisis CPM PERT). Analisis pengaruh antara durasi dengan kegiatan produksi menggunakan analisis X2. Hasil analisis menunujukkan X2 hitung
< X2 tabel yaitu 0,347 < 22,362032 yang artinya H0 diterima atau tidak ada pengaruh yang signifikan antara durasi dengan kegiatan produksi wedang uwuh. Mekanisme proses produksi CV Progress Jogja terdiri dari 11 tahap mulai dari pembelian bahan baku sampai dengan tahap penyimpanan. Terkait dengan analisis CPM PERT durasi optimal proses produksi 72 jam dengan biaya Rp 1.237.176 sedangkan dari mekanisme yang ada waktu proses produksi yang diperlukaan untuk menyelesaikan satu pcs wedang uwuh 4,8 jam. Total biaya produksi wedang uwuh adalah Rp 1.441.072, Sedangkan pendapatan yang diperoleh Rp 2.192.500. Sehingga Keuntungannya yaitu Rp 751.428 per produksi atau 900 per pcs.
Kata kunci: CPM – PERT, proses produksi, wedang uwuh
ABSTRACT
The research objective was to determine the mechanism of the production process, duration of production activities and production costs of wedang uwuh. The research was conducted at CV Progress Jogja, Kwasen Hamlet, RT 01, Srimartani Village, Piyungan District, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region. The research was conducted by using purposive sampling method. The method of analysis was descriptive methods (production process mechanism) and quantitative methods (duration and production costs CPM PERT analysis). Analysis of the effect of duration and production activities was performed using X2 analysis. The results of the analysis showed that X2 < X2 crit (0.347 < 22.362032), meaning that there was no significant effect of duration and wedang uwuh production activities. The production process mechanism of CV Progress Jogja consists of 11 stages,
analysis, the optimal duration of the production process is 72 hours at a cost of IDR 1,237,176. Meanwhile, from the existing mechanism, the production process time required to complete one package of wedang uwuh is 4.8 hours. The total production cost of wedang uwuh is IDR 1,441,072, while the income earned is IDR 2,192,500. So that the profit is IDR 751,428 per production (IDR 900 /pcs).
Keywords: PERT – CPM, production management, wedang uwuh
PENDAHULUAN
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah ) merupakan unit usaha yang sangat berperan dalam perekonomian di Indonesia. Terbukti bahwa secara jumlah unit, UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sementara usaha besar hanya menyerap sekitar 3% dari total tenaga kerja nasional (Kementrian Koperasi dan UKM RI). UMKM yang paling tinggi perkembangannya adalah bidang industri pengolahan, yang mayoritas bergerak dibidang 5 industri, yaitu makanan dan minuman (44.9 %), kerajinan kayu dan anyaman (19.9%), Tekstil dan pakaian jadi (14.4%), barang galian bukan logam (6.9%) dan furnitur (3.5%) (BPS, 2015).
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Indonesia merupakan salah satu bagian pondasi yang kuat dalam kehidupan perekonomian. Namun UMKM memiliki beberapa kelemahan dalam meningkatkan kemampuan usaha, pemerintah melakukan pembinaan untuk mendorong berkembangnya usaha produktif dalam rangka mendayagunakan potensi Koperasi dan UMKM, mengembangkan program yang mendukung usaha produktif dan juga pembinaan. Namun pembinaan yang dilakukan dinilai belum maksimal karena usaha mikro sangat banyak dan sulit untuk dideteksi. Sehingga penyampaian informasi, pengetahuan belum sepenuhnya didapatkan oleh pelaku usaha.
Sistem manajemen yang digunakan oleh industri kecil biasanya menggunakan sistem manajemen kekeluargaan atau family business enterprise (FBE). Sebuah bisnis keluarga banyak yang akhirnya gagal karena sistem manajemen yang tidak profesional dan tidak memiliki landasan budaya perusahaan yang kuat.
Jumlah UMKM tertinggi pada tahun 2018 di Provinsi Yogyakarta yaitu berada di Wilayah Kabupaten Bantul dengan jumlah 21.822 unit usaha. Bantul memiliki warisan budaya non benda yang disahkan pada tahun 2017 yaitu wedang uwuh. Dimana wedang uwuh merupakan UMKM di bidang industri pengolahan minuman yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan.
Wedang uwuh merupakan salah satu minuman tradisional yang menggunakan bahan rempah - rempah. Uwuh dalam bahasa Jawa artinya sampah. Dijuluki uwuh karena ampas atau bahan - bahan minuman ini tampak seperti sampah tak berguna. Terdapatnya bahan- bahan berkhasiat dalam wedang uwuh telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan (Rahmawati,2011). Hal tersebut mendorong wedang uwuh mampu dijadikan sebagai komoditas unggulan yang berdaya saing dengan produk minuman lainnya sehingga akan tercipta peluang usaha di bidang industri minuman.
CV Progress Jogja merupakan salah satu usaha yang memproduksi wedang uwuh di wilayah Kabupaten Bantul tepatnya di Kecamatan Piyungan. CV Progress Jogja sudah memilki izin P-IRT dari Dinas Kesehatan, sertifikat halal dari LPPOM MUI DIY dan merupakan satu-satunya usaha wedang uwuh yang sudah memiliki sertifikat ISO-9001 2018.
(Isnaini, Retno,2016). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme proses produksi wedang uwuh yang dilakukan oleh CV Progress Jogja.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan selama 15 hari pada tanggal 09 – 25 Juli 2020 dan dilakukan di CV Progress Jogja Dusun Kwasen, RT 01, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian ini mengguakan metode deskriptif dan metode kuantitatif. Metode deskriptif untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta - fakta, sifat - sifat serta hubungan anatar fenomena yang diselidiki. Metode kuantitatif untuk menghitung durasi dan biaya. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive Method) yaitu menentukan lokasi sseuai dengan tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) Observasi, (2)Wawancara (3)Studi Dokumen. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisi CPM PERT dan metode pengujian hipotesis menggunakan uji chi square (X2).
Uji Hipotesis
Ho : X2 hitung < X2 tabel Ha : X2 hitung > X2 tabel
Kriteria uji dilakukan dengan membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel. Jika hasil uji menunjukan X2 hitung > X2 tabel maka Ha diterima dan apabila X2 hitung < X2 tabel maka Ho diterima.
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Diagram Jaringan kerja Produksi wedang uwuh CV Progress Jogja
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 1, produksi wedang uwuh CV Progress Jogja memiliki peristiwa kritis A-B-C-D-E-F-I-J-L-O-Q-R (pembelian daun cengkeh – pembelian daun pala – pembelian daun kayu manis - pembelian gagang cengkeh – pembelian secang - pembelian jahe – penggudangan - penyortiran – peracikan – penyeliran – pelabelan – penyimpanan ). Total waktu jalur kritis adalah Selama 96 jam.
Tabel 1. Jalur kritis
A AT ES EF LS LF Slack
P 96
A 5 0 5 0 5 0
B 5 0 5 0 5 0
C 5 0 5 0 5 0
D 5 0 5 0 5 0
E 5 0 5 0 5 0
F 4 0 4 24 28 24
G 4 0 4 21 25 21
H 4 0 4 37 41 37
I 24 5 29 5 29 0
J 3 29 32 29 32 0
K 4 4 8 28 32 24
L 5 32 37 32 37 0
M 6 4 10 25 31 21
N 6 10 16 31 37 21
O 6 37 43 37 43 0
P 2 4 6 41 43 37
Q 3 43 46 43 46 0
R 50 46 96 46 96 0
Dalam tabel 2 terlihat bahwa waktu mempercepat penyelesaian kegiatan produksi wedang uwuh dengan biaya optimum adalah selama 72 jam dengan biaya Rp 1.253.776 sehingga kegiatan produksi yang dapat dipercepat waktunya adalah kegiatan M (pemecahan gula batu).
Tabel 2. Mempercepat kegiatan produksi wedang uwuh
Kegiatan produksi yang direncanakan akan dipercepat
Durasi Biaya
Normal 96 1.237.176
J dipercepat 2 jam 1.267.176
J jalur 1 94
J jalur 2 94
J jalur 3 94
J jalur 4 94
J jalur 5 94
L dipercepat 1 jam 1.261.976
L jalur 1 95
Ljalur 2 95
L jalur 3 95
L jalur 4 95
L jalur 5 95
L jalur 6 95
L jalur 7 71
yang signifikan.
Tabel 3. Mempercepat kegiatan produksi wedang uwuh
Berdasarkan hasil analisis Chi Square, X2 hitung lebih besar dari X2 tabel yaitu 0,347 <
22,362032, artinya Ho diterima. Bahwa tidak ada pengaruh antara durasi dengan kegiatan produksi, dikarenakan durasi antar kegiatan produksi hampir seragam, sehingga tidak ada pengaruh
Kode
(a) (m) (b)
Waktu aktivitas
𝟏 𝑺 = 𝟔 (𝒃 − 𝒂)
V = S2
A 3 5 7 2,5 0,33 0,11
B 3 5 7 2,5 0,33 0,11
C 3 5 7 2,5 0,33 0,11
D 3 5 7 2,5 0,33 0,11
E 3 5 7 2,5 0,33 0,11
F 3 4 7 2,33 0,17 0,03
N dipercepat 2 jam 73 1.270.176
O dipercepat 2 jam 1.270.176
O jalur 1 94
O jalur 2 94
O Jalur 3 94
O jalur 4 94
O jalur 5 94
O jalur 6 89
O jalur 7 72
P dipercepat 1 jam 1.259.176
P Jalur 1 73
P Jalur 2 58
Q dipercepat 2 jam 1.274.376
Qjalur 1 94
Q jalur 2 94
Q Jalur 3 94
Q jalur 4 94
Q jalur 5 94
Q jalur 6 70
Q jalur 7 73
Q jalur 8 58
R dipercepat 2 jam 1.249.576
R jalur 1 93
R jalur 2 93
R Jalur 3 93
R jalur 4 93
R jalur 5 93
R jalur 6 89
R jalur 7 72
R jalur 8 57
G 3 4 7 2,33 0,17 0,03
H 3 4 7 2,33 0,17 0,03
I 16 24 28 11,33 1,33 1,78
J 1 3 4 1,33 0,33 0,11
K 2 4 7 2,17 0,33 0,11
L 4 5 7 2,67 0,17 0,03
M 4 6 7 2,83 0,33 0,11
N 3 6 7 2,67 0,50 0,25
O 4 6 8 3 0,33 0,11
P 1 2 3 1 0,17 0,03
Q 1 3 4 1,33 0,33 0,11
R 48 50 72 28,33 0,33 0,11
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis uji Chi Square yang dilakukan selama 15 hari kerja diperoleh nilai X2 hitung 0,347 < X2 tabel 22,362032. Artinya, antara kegiatan produksi wedang uwuh dengan durasi tidak ada pengaruh yang signifikan. Karena kegiatan produksi dan waktu produksi hampir sama atau seragam maka, proses produksi dapat dilakukan secara bersamaan dan pararel.
Hasil dari analisis CPM PERT diketahui durasi optimal yang dapat ditempuh yaitu 72 jam dan biaya optimal Rp. 1.253.776 dar waktu normal durasi kegiatan produksi wedang uwuh yaitu 24 jam dan selisih biaya produksi sebesar Rp 16.600. Namun dari mekanisme yang ada, kegiatan peracikan, pemecahan gula batu dan pemotongan label bisa dilakukan secara bersama, maka proses produksi untuk membuat satu pcs produk wedang uwuh membutuhkan waktu selama 4,8 jam. Total biaya produksi wedang uwuh Rp 1.441.072, Sedangkan pendapatan yang diperoleh dari rata-rata produksi selama 15 hari kerja Rp 2.192.500. Keuntungan yang didapatkan yaitu Rp 751.428 per produksi. Sehingga biaya produksi untuk menghasilkan satu pcs wedang uwuh Rp 1600 dengan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 900 per pcs. Kapasitas produksi CV Progress Jogja adalah 800 pcs
per produksi, namun karena perusahaan masih skala kecil kemungkinan untuk menjual produk sejumlah 800 pcs tidak bisa dilakukan sekali jual, sehingga diperlukan waktu lebih lama, setrategi perusahaan dalam menutupi hal tersebut yaitu dengan sistem borongan yang dapat menguntungkan kedua pihak.
KESIMPULAN
1. Mekanisme proses produksi wedang uwuh di CV Progress Jogja yaitu pembelian bahan baku (daun cengkeh, daun pala, daun kayu manis, gagang cengkeh, secang, jahe dan gula batu), penggudangan, penyortiran, pengovenan jahe, peracikan dengan sistem borongan, pemecahan, penimbangan gula batu, penyeliran, pemotongan label dan pelabelan.
2. Hasil analisis Chi Square tidak ada pengaruh yang signifikan antara durasi dengan kegiatan produksi wedang uwuh.
3. Hasil analisis CPM dan PERT, durasi optimal 72 jam dan biaya optimal Rp 1.237.176 dari waktu normal durasi produksi selama 96 jam dengan biaya normal Rp 1.253.776. Total biaya produksi wedang uwuh adalah Rp 1.441.072, pendapatan yang diperoleh Rp
2.192.500. Keuntungannya Rp 751.428.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 1992. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta.
Anthony, R., dan Vijay Govindrajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 11 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta
Bismala, Lila. 2016. Model Manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Meningkatkan Efektifitas Usaha Kecil Menengah. Jurnal Enerpreneur dan Entrepreneurship 5 (1).
Dipoprasetyo, Ibnu. 2016. Analisis Network Planning dengan Critical Path Method (CPM) dalam Usaha Efisiensi Waktu Produksi Pakaian Batik pada Butik “OMAHKOE BATIK” di Samarinda. Ejurnal Administrasi Bisnis 4(4):1002-1015.
Farida, 2016. Manajemen Kerjasama Dalam Sistem Pertanian pada Gabungan Kelompok Tani Maju Makmur Babakan Karanglewas Banyumas Prespektif Ekonomi Islam.
Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam IAIN. Purwokerto.
Gaspersz, Vincent. 2006. Total Quality Management TQM untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta.
Jacobs, F Robert dan Richard B. Chase, 2018. Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan (Operations and Supply Chain Management – 14th Global Edition). Salemba empat.
Jakarta.
Joko, Sri. 2004. Manajemen Produksi dan operasi (Suatu Pengantar). Universitas Muhamadiyah Malang. Malang.
Listriana, Lourdesta Rosari. 2006. Analisis Hubungan Antara Karateristik Konsumen dengan Sikap Konsumen Produk Fashion di Matahari Departemen Store. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Masyhuri. 2005. Sistem Manajemen Agribisnis. Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Makassar.
Mustofa, Nurfaizah. 2011. Strategi Efektifitas Pengembangan Bisnis UKM Yogyakarta di Pasar Internasional: Studi Kasus Wedang Uwuh Bu Yani. Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Yogyakarta.
Nasution, Arman Hakim. 2013. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Guna Widya.
Surabaya.
Nausution, Arman Hakim. 2006. Manajemen Industri. CV Andi Offset. Yogyakarta Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
Patilima, Hamid. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Prihantoro, Rudi. 2012. Konsep pengendalian Mutu. PT Remaja Rosdakarya Offset.
Bandung.
Pujawan, I Nyoman. 2005. Supply Chain Management. GunaWidya.Surabaya
Rahmawati. 2016. Kajian Potensi “Wedang Uwuh” Sebagai Minuman Funsion.
FakultasTeknik. Universitas Negeri Yogyakarta.
Reksohadiprodjo, Sukanto dan Indriyo Gitosudarmo. 1990. Manajemen Produksi. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Soeharto, I. 1999. Manajemen Konstruksi dari Konseptual Hingga Operasional. Erlangga.
Jakarta.
Suci, Y.R. 2017. Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah ) di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos 6 (1).
Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabet. Bandung.
Sudiro, Rico Setiawan. 201. Manajemen dan Pengembangan Fungsi Produksi dan Operasional pada Usaha Pengolahan Bahan Kimia PT. X di Gresik. AGORA 1(1).
Surgana, putri 2017. Pelaksanaan Manajemen Produksi Menu Berbahan Dasar Hewani di Restoran Sekar Kedhaton Yogyakarta. Fakultas Teknik.Universitas Negeri Yogyakarta.
Suryaningsum Sri dan Anis Siti Hartati. 2018. Wedang Uwuh. Nugra Media. Jawa Tengah.
Widiawati. 2015. Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Pada PT Kurnia Bintang Sentosa (KBS) Bekasi (Studi Kasus di PT Kurnia Bintang Sentosa, Bekasi. Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani.
Widyanti, Vivi. 2019. Analisis Fungsi Manajemen Operasional di PT SO GOOD Wonoayu Sidoharjo. AGORA 7(1).
Yunitasari, Elly Wuryaningtyas dan Emmy Nurhayati. 2017. Peningkatan Produktivitas Wedang Uwuh Instan Sruput Sebagai Minuman Tradisional Untuk Memajukan Industri Mikro, Kecil dan Menengah di Wilayah Kota Yogyakarta. IEJST 1(1).
Zulfahmi, Rizqi Fauzi. Tacbir Hendro Pudjiantoro dan Dian Nursantika. 2018.
Pembangunan Sistem Manajemen Rantai Pasok Dalam Proses Produksi Minuman Tradisional di CV. Chanjuang Inti Teknik. ISSN; 2302 – 3805. Fakultas Matematika dan Ilmu Pnegetahuan Alam. Universitas Jendral Achmad Yani.