• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERKEMBANGAN BUM DESA ANNUR DALAM UPAYA PEMBANGUNAN DESA PURWODADI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PERKEMBANGAN BUM DESA ANNUR DALAM UPAYA PEMBANGUNAN DESA PURWODADI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

184 PERKEMBANGAN BUM DESA ANNUR DALAM UPAYA PEMBANGUNAN DESA PURWODADI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI

SERDANG

--- Roy Alex Aruan, Bengkel Ginting

Universitas Sumatera Utara

(Naskah diterima: 1 September 2022, disetujui: 31 Oktober 2022) Abstract

BUM Desa is a village business institution managed by the village community in an effort to strengthen the local economy of the community formed based on the needs and potential of the village. BUM Desa is an alternative program in village development efforts, village development that focuses on community empowerment and village economic empowerment. The purpose of this study is to know and describe the implications of the existence of BUM Desa Annur in Purwodadi Village on the efforts to develop Purwodadi Village, as well as to know and describe the factors that affect the development of BUM Desa Annur. Research i This is qualitative with a descriptive approach and uses purposive sampling techniques. Data is collected through interviews, observations, documentation and literature studies. Data is analyzed through four stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion/verification.

Based on the results of research implications for the existence of BUM Desa Annur on the development efforts of Purwodadi Village is the occurrence of economic improvement of village communities which is indicated by an increase in the number of UMKM business units in rural communities, and also the absorption of labor as a result of the increasing number of community business units. There are two factors that affect the development of BUM Desa Annur, first the factors supporting the development of BUM Annur Village, namely the people of Purwodadi Village, are the majority of UMKM business actors so that they have superior UMKM potential.

Second, the factors that inhibit the development of BUM Annur Village are the lack of business capital owned, the occurrence of bad loans from the community, the absence of good business planning and business feasibility analysis to consider the potential success and challenges of previous businesses.

Keywords :BUM Desa, BUM Desa Development, Village Development, Local Economic Development.

Abstrak

BUM Desa merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat desa dalam upaya untuk memperkuat perekonomian lokal masyarakat yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUM Desa menjadi alternatif program dalam upaya pembangunan desa, pembangunan desa yang fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan perekonomian desa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menggambarkan implikasi

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

185 keberadaan BUM Desa Annur di Desa Purwodadi terhadap upaya pembanguan Desa Purwodadi, serta mengetahui dan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan BUM Desa Annur. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Data dianalisis melalui empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian implikasi atas keberadaan BUM Desa Annur terhadap upaya pembangunan Desa Purwodadi adalah terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat desa yang ditunjukan oleh adanya adanya peningkatan jumlah unit usaha UMKM masyarakat desa, dan juga terjadi penyerapan tenaga kerja sebagai imbas bertambahnya jumlah unit usaha masyarakat. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan BUM Desa Annur, pertama faktor pendukung perkembangan BUM Desa Annur yaitu masyarakt Desa Purwodadi merupakan mayoritas pelaku usaha UMKM sehingga memiliki potensi UMKM yang unggul. Kedua, faktor penghamat perkembangan BUM Desa Annur yaitu minimnya modal usaha yang dimiliki, terjadinya kredit macet dari masyarakat, tidak dilakukakannya perencanaan usaha yang baik dan analisis kelayakan usaha untuk mempertimbangan potensi keberhasilan dan tantangan usaha sebelumnya

Kata Kunci : BUM Desa, Perkembangan BUM Desa, Pembangunan Desa, Pengembangan Ekonomi Lokal.

I. LATAR BELAKANG

esa merupakan unit terkecil dari negara yang terdekat dengan masyarakat yang secara riil menyentuh kebutuhan masyarakat serta menjadi dasar identifikasi permasalahan masyarakat. Desa merupakan perwakilan negara dalam pelayanan masyarakat sebagai upaya menjamin kesejahteraan masyarakat.

UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan hak dan kewenangan kepada desa untuk secara mandiri mengelola desa melalui lembaga-lembaga ditingkat desa. Budiono (2015) menjelaskan bahwa dalam mendorong pembangunan dapat dilakukan dengan

mengembangkan pengelolaan lembaga- lembaga ekonomi yang ada di desa, salah satu lembaga ekonomi desa tersebut adalah Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).

Pembentukan BUMDes diatur dalam PERMENDESA PDTT No 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Dijelaskan tujuan dari pendirian BUM Desa adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan perekonomian di desa, untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan pengelolaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi desa.

D

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

186 Ramadana (2013) melihat BUM Desa

sebagai lembaga yang dibentuk pemerintah yang kemudian dikelola masyarakat dan pemerintah desa berdasarkan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat desa. Menurut Dewi (2014) BUM Desa merupakan lembaga usaha yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa, menjadi sumber PADesa, juga mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih cepat. Gunawan (2011) juga melihat BUM Desa berperan dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di perkotaan, mendorong pertumbuhan dan perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat desa, memiliki multiplier effect yang luas, mengurangi jumlah penduduk yang tejerat rentenir melaui program kredit murah BUM Desa.

Sayutri (2011) menyatakan bahwa keberadaan BUM Desa diperlukan guna menggerakkan potensi desa dan berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Demikian Hardijono dkk (2014) yang melihat BUM Desa bila dalam pengeloaan yang baik dan profesional dapat membentuk ekonomi pedesaan yang mandiri, kemudian menjadi solusi atas permasalah-permasalahan yang ada di desa seperti kemiskinan dan pengangguran.

Menurut Suryanto (2018) penyelengagaraan pembentukan BUMDes begitu masif dilakukan dan diketahui bahwa hingga tahun 2017 lebih dari 22.000 desa telah memiliki BUMDes, namun BUM Desa yang aktif berkegiatan kurang dari 20%. Sejalan dengan yang dikatakan Suryanto melalui survey PUSDATIN KEMENDESA PDTT pada tahun 2018 ditemukan data dari 45 ribu BUM Desa yang berdiri hanya terdapat 15 ribu BUM Desa yang mampu bertahan dan mengembangkan usahanya. Kondisi kesenjangan yang Suryanto gambarkan antara masifnya penyelenggaraan pembentukan BUM Desa dengan jumlah BUM Desa yang aktif mendukung pandangan Nugroho (2018) yang melihat pembentukan BUM Desa di desa-desa terkesan sebagai formalitas karena belum terlihat peran aktifnya dalam mencapai tujuan dari pembentukan BUM Desa itu sendiri.

Pengembangan dan penyelenggaraan BUM Desa memiliki tantangan besar, hal ini tergambar dengan kondisi lebih banyaknnya BUM Desa yang tidak aktif dibandingan dengan yang aktif. Menurut Agunggunanto (2016) beberapa tantangan sekaligus hambatan BUM Desa dalam mengembangkan usaha adalah pertama dapat disebakan kurangnya modal usaha, hal ini berkaitan langsung

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

187 terhadap berjalannya diversifikasi usaha,

kedua dapat disebabkan tidak adanya sumber daya yang memadahi dalam pengelolaan BUMDes, sehingga kinerja kelembagaan tidak berjalan optimal, dan yang terakhir dapat disebabkan tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap BUM Desa masih rendah hal ini berkaitan dengan pengembangan lembaga desa dan partisipasi masyarakat.

BUM Desa Annur bergerak dalam bidang usaha jasa perkreditan masyarakat.

Oprasional BUM Desa Annur dibiayai dari anggaran dana desa (ADD) Desa Purwodadi sebesar seratus juta rupiah. Tercatat kontribusi pendapatan desa yang diberikan BUM Desa Annur yaitu; 2019 sebesar Rp. 2.180.000 dan pada tahun 2020 sebesar Rp. 1.997.500.

Besaran pendapatan desa sebagai hasil kontribusi BUM Desa Annur dinilai tidak akan mampu dijadikan sumber pembiayaan pembangunan Desa Purwodadi. Pendirian BUM Desa Annur dengan menggunakan ADD Desa Purwodadi dapat menjadi masalah pembangunaan Desa Purwodadi khsusunya terkait efektivitas dan efesiensi pembiayaan pembangunan.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang,

dengan fokus penelitian terhadap perkembanbangan BUM Desa Annur dan upaya pembangunan Desa Purwodadi.

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatid-deskriptif, menurut Sugiyono (2006) Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana mestinya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dan bersandar pada pemikiran Siagian (2011, 52) yang menyatakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan obyek dan fenomena yang diteliti. Termasuk di dalamnya bagaimana unsur–unsur yang ada dalam variabel penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan apa pula produk interaksi yang berlangsung.

Demikian tujuan penelitian ini yang akan mendiskripsikan perkembangan BUM Desa Annur, serta intraksi BUM Desa Annur dengan upaya pembangunan Desa Purwodadi.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan.

Pengumpulan data dalam wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

188 purposive sampling, yang kemudia didapatkan

3 jenis informan ; informan utama yaitu Kepala Desa Purwodadi, informan kunci yaitu Direktur/Ketua BUM Desa Anunur, infoman tambahan yaitu masyarakat Desa Purwodadi.

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis pemikiran Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2008) yaitu teknik analisis data dengan tiga tahapan yaitu redukis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Pembahasan

Perkembang BUM Desa Annur

Perkembangan BUM Desa Annur menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan Desa Purwodadi. BUM Desa Annur merupakan bentuk investasi dari sebagian dana desa atau aset desa, sehingga BUM Desa Annur mengemban tugas untuk mengembangkan dana/aset desa.

Pendirian BUM Desa Annur diharapkan dapat memberikan pendapatan desa yang dapat dipergunakan untuk pembiayaan pembangunan desa. BUM Desa Annur selama oprasionalnyanya sudah memberikan kontribusi terhadap pendapatan desa, meskipun jumlah yang diterima dinyatakan tidak mampu menjadi sumber pembiayaan kegiatan pembangunan di Purrwodadi.

Perkembangan BUM Desa Annur dilihat dari

jumlah kontribusi pendapatan desa yang diberikan, belum berkembang dengan baik, lebih lagi mengalami kemunduran pendapatan, Tercatat kontribusi pendapatan desa yang diberikan BUM Desa Annur yaitu; 2019 sebesar Rp. 2.180.000 dan pada tahun 2020 sebesar Rp. 1.997.500.

PUSLITBANG KEMENDESA PDTT 2018 menyatakan perkembangan BUM Desa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Desa Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang memiliki potensi masyarakat dalam bidang UMKM, unit usaha BUM Desa Annur yang bergerak dalam jasa pemberian pinjaman dengan kredit murah dapat berkembang dengan pesat ditengah masyarakat yang bergerak di bidang UMKM.

Perkembangan BUM Desa Annur secara langsung terhambat oleh kekurangan modal usaha yang disebabkan adanya kredit macet dari masyarakat. Dwipayanti dan Kartika (2020) mengatakan modal usaha merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan BUM Desa, tetapi tidak menjadi faktor utama. Permasalahan yang muncul ditengah pengelolaan BUM Desa Annur sehingga menyebabkan perkembangan yang terhambat merupakan kesalahan

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

189 pengelola yang tidak siap dengan resiko dan

tantang usaha, respon terhadap penyelesaian masalah yang tidak serius dan cepat.

Penghambat perkembangan BUM Desa Annur disebabkan rendahnya kemampuan manajemen dan kreatifitas pengelola BUM Desa Annur, serta pengelolaan yang tidak dilakukan dengan profesionalitas. Mariana dan Sukasmanto (2019) mengatakan dalam menentukan jenis usaha yang bertujuan pengembangan ekonomi desa perlu adanya studi kelayakan usaha, untuk menjamin keberlangsungan usaha dan mengetahui tantangan usaha. Potensi lokal saja tidak dapat dijadikan dasar menjamin perkembangan usaha. perlu adanya pertimbangan antara aliran pendapatan dengan struktur biaya. Berbanding dengan pendirian dan pengelolaan BUM Desa Annur, yang tidak melalui studi kelayakan, tidak memiliki pertimbangan terhadap tantangan usaha.

BUM Desa Annur terhadap Pembanguan Desa Purwodadi

BUM Desa Annur merupakan bentuk investasi aset desa, sehingga perkembangan suatu BUM Desa diharapkan memberikan manfaat dalam mendukung upaya pembangunan desa. Pendirian BUM Desa bertujuan meningkatkan pendapatan desa dan

kegiatan ekonomi masyarakat yang berakhir dengan tercapainya kemandirian pembangunan desa.

Dengan perkembangan BUM Desa Annur terkait pendapatan desa yang tidak baik, menjadikan upaya pembiayaan pembangunan desa yang bersumber dari BUM Desa Annur tidak tercapai. Pendirian BUM Desa tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan desa, tetapi yang utama adalah meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat.

BUM Desa merupakan bentuk alternatif pembangunan yang berorientasi pada manusia (people centered), menurut Kartono dan Nurcholis (2016) fokus utama dalam pembangunan yang berpusat pada manusia adalah peningkatan perkembangan manusia dan kesejahteraan manusia, persamaan dan keberlanjutan (sustainability). Adanya BUM Desa Annur dengan unit usaha jasa pemberian pinjaman dengan kredit murah telah membantu masyarakat Desa Purwodadi dalam membuka dan mengembangkan UMKM. Perkembangan UMKM yang pesat di Desa Purwodadi juga telah membuka lapangan kerja bagi

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

190 masyarakat yang kemudian berhasil menyerap

tenaga kerja yang menganggur.

Menurut Suharto (2005) bentuk keberhasilan pemberdayan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi dan kemampuan mengakses kesejahteraan.

Keberadaan BUM Desa Annur telah meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat Desa Purwodadi, perkembangan UMKM mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa, dengan masyarakat yang mengalami peningkatan pendapatan dan ekonomi maka kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat.

Pencapaian pengembangan ekonomi masyarakat yang dirancang oleh pemerintah Desa Purwodadi saat ini sebagai sasaran pembangunan Desa Purwodadi dinilai merupakan hasil dari adanya BUM Desa Annur di Desa Purwodadi, menurut Mariana dan Sukasmanto (2019) dalam pengembangan ekonomi lokal peran dari adanya lembaga yang ada di desa menjadi satu faktor yang menentukan tercapainya tujuan pengembangan ekonomi. Lembaga desa menjadi penggerak partisipasi masyarakat dan berperan dalam meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat, oleh karena itu pengembangan

ekonomi lokal perlu didukung dengan adanya pelembagaan ekonomi seperti BUM Desa.

DAFTAR PUSTAKA

Arfianto, A. E. W., & Balahmar, A. R. U.

(2014). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Ekonomi Desa.

Jkmp (Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik).

Anggraeni, M. R. R. S. 2017. Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pada Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Studi Pada Bumdes Di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Arsyad, L. 1999. Ekonomi Pembangunan, Edisi Keempat. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Yogyakarta.

Arsyad, L. 1999. Pengantar Perencanaan Dan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Budiono, P. 2015. Implementasi Kebijakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Bojonegoro (Studi Di Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu Dan Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor). Jurnal Politik Muda, 4(1), 116-125.

Dewi, A. S. K. 2014. Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Pades) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa.

Journal Of Rural And Development.

Dinamika, D. P. N. P. K. Sistem Pembangunan (Pkdsp). 2007. Buku Panduan Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Ginanjar, K. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan Dan Pemerataan. Jakarta: Cides.

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

191 Ginting, B. 2018. Model Pemberdayaan

Nelayan Tradisional: Analisis Kemiskinan Nelayan Tradisional Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Jamaluddin, Y., Fitriani, F., Safrida, S., &

Warjio, W. 2019. Strategi Dan Model Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Sumatera Utara. Jurnal Administrasi Publik: Public Administration Journal.

Jamaludin, A. N. 2015. Sosiologi Perdesaan.

Bandung : Kencana Setia.

Jamaluddin, A. N. 2015. Sosiologi Pembangunan. Bandung : Pustaka Setia.

Kartono, D. T., & Nurcholis, H. (2016).

Konsep Dan Teori Pembangunan.

Jakarta: Pustaka Pelajar.

Muhadjir, N. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake. Sarasin.

Nurhayati, C. (Ed.). 2018. Bumdes Dan Kesejahteraan Masyarakat Desa.

Pusat Penelitian, Badan Keahlian, Dpr Ri, Bidang Kesejahteraan Sosial.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2o2i Tentang Badan Usaha Milik Desa

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Ramadana, C. B. 2013. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa (Doctoral Dissertation, Brawijaya University).

Ridlwan, Z. 2014. Urgensi Bumdes Dalam Pembangunan Perekonomian Desa. Fiat Justicia Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Lampung.

Siagian, M. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: Pt Grasindo Monoratama.

Silalahi, U. 2009. Metode Penelitian Sosial.

Bandung: Pt. Refika Aditama

Sulistiyani, A. T. 2004. Kemitraan Dan Model-Model Pemberdayaan. Gava Media.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suryanto, R. (2018). Peta Jalan Bumdes Sukses. Yogyakarta: Pt Syncore Indonesia.

Suryanto, R. (2018). Peta Jalan Bumdes Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi Desa. In Seminar Ekonomi Kerakyatan, Pusat Studi Ekonomi Rakyat, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.

Wicaksana, K. A., Sulindawati, N. L. G. E., Ak, S. E., & Prayudi, M. A. (2018).

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kredit Macet Pada Bumdes Karya Bakti Pertiwi, Desa Panji Anom Kecamatan, Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jimat (Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Akuntansi)

Undiksha, 8(2).

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (184-192)

192 Widiastuti, H., Putra, W. M., Utami, E. R., &

Suryanto, R. (2019). Menakar Tata Kelola Badan Usaha Milik Desa Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis.

Referensi

Dokumen terkait

Sklerosis multipel adalah salah satu gangguan neurologis yang paling sering menyerang orang muda (Price, et al., !""+$. Penyakit ini lebih sering ditemukan di

Banjir rob adalah tergenangnya suatu daerah pada saat terjadinya pasang tertinggi dan kembali surut pada saat pasang terendah. Faktor terjadinya banjir rob adalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mutasi gen rpoB Ser531Leu Mycobacterium tuberculosis pada sampel yang diambil dari penderita tuberkulosis paru di RSUP

Penebangan hutan juga telah menyebabkan punahnya sejumlah spesies serangga (yang berperan sebagai penyebar pembuahan), burung, dan tanaman alami yang mengakibatkan

Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap owner, atasan dan karyawan Fasdeli Group guna mengetahui pola komunikasi organisasi yang ada di

Hasil dari penelitian ini bahwa dengan ADP 10µM untuk kelompok etomidat antara sebelum dan sesudah perlakuan tidak memberi perbedaan bermakna p=0,089 (p>0,05),

Dua penelitian besar menemukan bahwa orang yang menerima akupunktur memiliki lebih sedikit hari dengan ketegangan sakit kepala dibandingkan mereka yang

tetapi pada beberapa kasus yang telah terjadi, sering tidak dilaporkan,.. sehingga tidak mendapatkan pelayanan