BSTRK
ndang-ndang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja mengamanatkan bahwa perusahaan selain berkewajiban memberikan upah yang layak, juga diwajibkan memberikan Jamsostek demi terwujudnya kesejahteraan dan jaminan hari tua bagi para pekerjanya. Pelaksanaan program Jamsostek belum berjalan sebagaimana mestinya seperti masih banyak perusahaan yang tidak mendaftarkan tenaga kerjanya pada program Jamsostek. Fenomena masih banyaknya tenaga kerja yang tidak diikutsertakan dalam program Jamsostek terlihat pula pada tenaga kerja yang sering disebut ales promotion girls (SPG). ales promotion girls merupakan suatu profesi yang bergerak dalam pemasaran atau promosi suatu produk. Bertolak dari fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah ndang-ndang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja telah menjamin perlindungan hukum terhadap sales promotion girls? (2) Bagaimanakah tindakan pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum terhadap sales promotion girls yang tidak diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja?
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitis, yaitu memberikan gambaran secermat mungkin mengenai fakta-fakta yang ada, baik berupa data sekunder bahan hukum primer, data sekunder bahan sekunder serta bahan hukum. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara yuridis normatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yuridis kualitatif.