• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung jawab produsen minuman yang tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Tanggung jawab produsen minuman yang tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

48 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan peneliti mengenai keterangan kadaluarsa minuman beralkohol dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, disimpulkan bahwa:

Minuman alkohol mendapatkan pengecualian untuk mencantumkan batas kadaluarsa sesuai dengan Pasal 8 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK. 03.1.23.06.10.5166 Tentang Pencantuman Informasi Asal Bahan Tertentu, Kandungan Alkohol, dan Batas Kedaluwarsa Pada Penandaan/Label Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan Pangan Minuman, untuk minuman beralkohol jenis: anggur (wine) dan minuman yang mengandung alkohol lebih dari 10 (sepuluh) persen. Diluar jenis tersebut minuman beralkohol yang diproduksi secara masal wajib mencantumkan kadaluarsa.

Meskipun demikian, pelaku usaha khususnya retail (pengecer) memiliki kewajiban dalam penyimpanan agar minuman tersebut dalam kondisi yang baik sehingga aman dikonsumsi. Pihak lain pun (agen, distributor, dan importir) terbuka untuk mempertanggungjawabkan jika terjadi kerugian terhadap konsumen. Jika terjadi kerugian terhadap konsumen harus mengedepankan prinsip praduga untuk selalu bertanggungjawab (Presumption of liability), dengan sistem pembuktian terbalik.

(2)

49 B. Saran

1. Agar produsen mulai melakukan tindakan pencegahan seperti, :

a. mencantumkan batas kadaluarsa atau batas pemanfaatan terbaik dari minuman beralkohol,

b. mencantumkan keterangan cara penyimpanan terbaik dari minuman beralkohol.

2. Agar konsumen melakukan tindakan berhati-hati dengan cara, yaitu : a. memeriksa kelengkapan keterangan minuman beralkohol

sebelum membeli,

b. menyimpan struk pembelian dari penjual atau toko resmi sebagai bukti pembelian yang sah.

c. melaporkan kepada pemerintah melalui BPOM jika terjadi kekurangan kelengkapan keterangan yang mana merupakan sebuah keterangan yang wajib ada.

3. Agar pemerintah melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan razia atau inspeksi ke toko-toko/penjual resmi yang diberikan izin secara berkala dan mendadak, kemudian jika terjadi pelanggaran melakukan teguran secara bertahap kepada produsen dan pelaku usaha.

(3)

50

DAFTAR PUSTAKA

Referensi:

A. Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.

Ade Herman Surya Direja, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Jakarta: Naha Medika, 2011.

Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Perlindungan Konsumen, Ghalia Indonesia, Bogor, 2008.

Agnes M. Toar, Tanggung Jawab Produk, Sejarah, dan Perkembangan, Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti, 1998.

Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta, 2010.

---, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Az Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Diadit Media, Jakarta, 2001.

Celina Tri Siwi K., Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.

Davison, Gerald C., dkk., Psikologi Abnormal, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006.

Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994.

Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyati, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar Maju, Bandung, 2000.

M. Wresniwiro, Masalah Narkotika, Psikotropika, dan Obat-obat Berbahaya, Jakarta: Mitra Bintibmas, 1999.

(4)

51

N.T.H. Siahaan, Hukum Konsumen : Perlindungan Konsumen dan Tanggung jawab Produk, Panta Rei, Jakarta, 2005

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2000.

Soekanto,S, dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif:Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1986.

Soetjiningsih, Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya, Jakarta : Sagung Seto, 2004.

Vernon Coleman, diterjemahkan oleh G. Widianto, Mrs. Caldicot's Cabbage War, Chilton Designs Publishers, 1993.

Z. Nasution, Konsumen dan Hukum, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Amandemen Keempat Kitab Undang-Undang Hukup Perdata

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label Dan Iklan Pangan

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2013

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Dan Pengawasan Minuman Beralkohol

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.

03.1.23.06.10.5166 Tentang Pencantuman Informasi Asal Bahan Tertentu, Kandungan Alkohol, dan Batas Kedaluwarsa Pada

(5)

52

Penandaan/Label Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan Pangan Minuman

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2014

Sumber Lainnya:

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54c8b60559fc5/ketentuan-mengenai- penjualan-dan-promosi-minuman-beralkohol, diakses tanggal 8 Maret 2018, pukul 01.03 WIB.

https://nasional.sindonews.com/read/1209424/18/pancasila-dan-generasi-milenial- 1496160704 (diakses pada19 Desember 2017 pukul 22.15 WIB)

https://semarak.news/2016/09/01/5432-hedonisme-dikalangan-remaja- metropolis.html (diakses pada 20 Desember 2017 pukul 01.00 WIB)

http://hariannetral.com/2014/09/pengertian-globalisasi-serta-pengaruh-atau- dampak-globalisasi.html (diakses pada 19 Desember 2017 pukul 22,00 WIB)

wine4sale.blogspot.com/p/tentang-wine.html, diakses tanggal 8 Maret 2018, pukul 09.00 WIB.

http://regional.kini.co.id/2016/12/24/3104/dua-orang-tewas-setelah-tenggak- miras-kadaluarsa, diakses 8 Maret 2018, pukul 11.30 WIB.

https://kamushukum.web.id/arti-kata/kadaluarsa/, diakses pada tanggal 11 Januari 2018 pada pukul 13.30 WIB

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/fakta-seputar-tanggal-kadaluarsa/

diakses pada tanggal 11 Januari 2019 paad pukul 14.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

PEREDARAN OBAT TANPA MEMILIKI NOMOR IZIN EDAR DIKAITKAN DENGAN UNDANG – UNDANG NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DAN UNDANG – UNDANG NO.8 TAHUN 1999.. TENTANG

Selamat Group berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang1. Perlindungan Konsumen, tanggung jawab PO Selamat Group,

Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.. Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan

Melaksanakan Kewajiban dan Hak Berdasarkan Peraturan Perundang- undangan. Kewajiban dan hak Pasien Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun2014 Tentang

Menurut Pasal 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terdapat 5 asas, yaitu: Asas manfaat menyatakan bahwa segala upaya dalam

Menyatakan Pasal 7 huruf b Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara

Tidak hanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 yang mengatur secara khusus mengenai perlindungan konsumen, pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 yang secara

UNDANG UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1999 SEBAGAI MODEL TEORI PERS TANGGUNG JAWAB SOSIAL NAMA:Rhido Hedriyanna Widagdo NIM:1312000166 KELAS:C Pers merupakan lembaga sosial dan wahana