• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN BUKU VISUAL VESPA KLASIK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN BUKU VISUAL VESPA KLASIK INDONESIA."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN BUKU VISUAL VESPA KLASIK

INDONESIA

Disusun Oleh :

Suhuba Hikmah

NPM 0751010037

J URUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUAN NASIONAL VETERAN

J AWA TIMUR

2011

(2)

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN BUKU VISUAL VESPA KLASIK

INDONESIA

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1)

Diajukan Oleh :

Suhuba Hikmah

0751010037

J URUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUAN NASIONAL VETERAN

J AWA TIMUR

2011

(3)

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN BUKU VISUAL VESPA KLASIK

INDONESIA

Diper siapkan dan disusun oleh

SUHUBA HIKMAH

0751010037

Telah dipertahankan didepan Tim Penguji Pada tanggal : 7 Desember 2011

Pembimbing Utama Penguji I

Ar yo Bayu Wibisono., ST. Rahmatsyam Lakor o S.Sn., MT.

NPTY. 383121003041 NIP. 19760907200112 1 001

Pembimbing Pendamping Penguji II

Rahmatsyam Lakor o S.Sn., MT. Hendr o Ar yanto S.Sn., M.Si.

NIP. 19760907200112 1 001 NIP. 19750213 200801 1 008

Ketua Jurusan Penguji III

Her u Subiyantor o ST., MT. Tr i Handoko S.Sn., M.Hum.

NPYT. 371029600611

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Tanggal: 16 Desember 2011

Dekan Falkutas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni J AR, M.Kes. 19590729 198603 2001

(4)

i

PERANCANGAN BUKU VISUAL VESPA KLASIK INDONESIA

Nama : Suhuba Hikmah

NPM : 0751010037

J ur usan : Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknik Sipil dan Per encanaan

Dosen Pembimbing : Ar yo Bayu W. ST

Hendr o Ar yanto S.Sn, M.Si

Abstrak

Permasalahan ini diangkat sehubungan dengan maraknya perkembangan vespa di Indonesia, mulai dari klub, event yang diselenggarakan, serta perkembangan vespa itu sendiri, namun belum ada yang membukukan hal tersebut dalam sebuah buku. Sehingga tidak semua orang yang tahu tentang perkembangan vespa itu sendiri.

Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan salah satu solusi informasi melalui buku tentang bagaimana sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia. Dari ide perancangan buku ini, yang diperhatikan bahwa salah satu ide bukan segalanya, sehingga ide ini dapat berubah ataupun berkembang.

Metode awal yang dilakukan adalah riset media apa yang sesuai untuk diberikan kepada para kolektor vespa yang berumur 30 hingga 40 tahun. Juga riset tentang cara /alat yang telah digunakan sebelumnya dalam memberikan informasi tentang sejarah dan perkembangan vespa.

Dari karakteristik target segmen, AIO dan aspek pasar maka diperoleh konsep ‘Original Vintage’ sebagai acuan perancangan ini. Wujud dari penelitian dan perancangan ini adalah sebuah buku ensiklopedi dengan konsep ‘Original Vintage’.

Dari keseluruhan hasil yang dicapai diharapkan memberikan nilai lebih untuk membantu pendidik dalam memberikan pendidikan cinta terhadap tanah air dan memupuk rasa kebanggaan sejak dini.

Kata kunci : Asli, Antik, Buku.

(5)

ii

THE DESIGN OF a VISUAL BOOK CLASSIC VESPA INDONESIA

Name : Suhuba Hikmah

NPM : 0751010037

Depar tment : Design Komunication Visual

Fakultas Teknik Sipil dan Per encanaan

Mentor : Ar yo Bayu W. ST

Hendro Ar yanto S.Sn, M.Si

Abstract

This issue is raised in connection with the burgeoning development of Vespa in Indonesia, ranging from clubs, events held, and the development Vespa it self, but no one has recorded it in a book. So not everyone who knows about the developmentVespa itself.

This report is intended to provide one solution to the information through a book about how the history and development of the Vespa in Indonesia. From the idea of designing this book, which noted that one idea is not everything, so that ideas canchange or evolve.

Initial method is to research what the appropriate media to be given to the collectorvespa aged 30 to 40 years. Also research on ways / tools that have been usedpreviously in providing information about the history and development of the Vespa.

From the characteristics of the target segment, AIO and market aspects of the obtained concept of ‘Original Vintage' as this reference design. From researchand design of this encyclopedia is a book with the concept of 'Original Vintage'.

From the overall results achieved are expected to deliver more value to assisteducators in providing education and a love for the homeland to cultivate a sense ofpride early on.

Keywords: Original, Vintage, Book.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Penyusunan laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, guna

memperoleh gelar sarjana (S-1).

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari semua pihak yang terkait. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih pada :

1. Ibu Ir. Naniek Ratni Jar., M.Kes., Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran Jawa Timur”.

2. Bapak Heru Subiyantoro, ST. MT. Selaku ketua Jurusan Desain Komunikasi

Visual.

3. Bapak Aryo Bayu W. ST. Selaku dosen pembimbing laporan Tugas Akhir.

4. Bapak Hendro Aryanto S.Sn, M.Si Selaku dosen pembimbing laporan Tugas

Akhir dan penguji.

5. Bapak Rahmatsyah Lakoro S.Sn, MT selaku dosen penguji Tugas Akhir.

6. Bapak Tri Handoko S.Sn, M.Hum selaku dosen penguji Tugas Akhir.

7. Kedua orang tua saya (ayah dan ibu), atas ridhomu anakmu tercinta yang paling cantik ini bisa menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan baik.

Setiap Insan pastilah mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun, sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan para peserta pada khususnya. Amin…

Hormat saya

Penulis

(7)

iv 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.1.1 Vespa di Era Modern... 1

1.1.2 Buku sebagai Media Dokumentasi... 3

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Rumusan Masalah... 5

1.4 Batasan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian... 5

1.6 Ruang Lingkup... 6

1.6.1 Ruang Lingkup Studi... 6

1.6.2 Output... 6

1.7 Manfaat... 6

1.8 Sistem Penulisan... 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum... 8

2.1.1 Sejarah Vespa... 8

2.2 Teori Desai Komunikasi Visiual... 11

2.3 Kajian Tentang Buku... 12

2.4 Kajian Komunikasi Visual... 13

2.4.1 Elemen Layout... 13

2.4.2 Fotografi... 15

2.5 Studi Eksisting... 16

(8)

v

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Judul dan Sub Judul... 19

3.1.1 Definisi Judul... 19

3.1.2 Definisi Sejarah dan Perkembangan Vespa di Indonesia... 19

3.2 Teknik Sampling... 20

3.2.1 Target Segmen... 20

3.2.2 Koisioner 1... 21

3.3 Jenis Data dan Sumber Data... 22

3.3.1 Data kualitatif... 22

3.3.2 Data kuantitatif... 22

3.4 Sumber Data... 22

3.4.1 Sumber data primer... 22

3.4.2 Sumber Data Sekunder... 23

3.5 Metode Penelitian... 23

3.5.1 Penentuan Problematika... 23

3.5.2 Konsep Desain... 23

3.5.3 Penentuan Kriteria... 24

3.5.4 Alternatif Desain... 24

3.5.5 Implamentasi Desain... 24

3.6 Kerangka Berpikir... 25

BAB IV ANALISA DAN KONSEP DESAIN 4.1 Pennelusuran Masalah... 26

4.2 Target Audienns... 27

4.3 Unique Selling Point... 28

4.4 Bagan Konsep... 29

4.5 Keyword... 30

4.6 Alternatif Layout... 30

4.7 Alternatif Cover... 31

4.8 Desain Terpilih... 31

4.8.1 Cover... 31

4.8.2 Layout... 32

(9)

vi

4.8.3 Pembabagan... 32

4.9 Sistem Produksi Buku... 33

4.9.1 Spesifikasi Buku... 33

4.9.2 Estimasi Harga Buku... 33

4.10 Analisa Media... 35

4.10.1 Media Primer... 35

4.10.2 Media Sekunder... 35

BAB V IMPLEMENTASI DESAIN 5.1 Tipografi... 36

5.1.1 Untuk Judul Pembabagan dan Nomor Halaman... 36

5.1.2 Untuk Narasi dan Keterangan Gambar... 36

5.1.3 Untuk Judul Cover dan Narasi Cover... 36

5.2 Sistem Page Number dan Judul Bab... 37

5.2.1 Page Number... 37

5.5.3 Bagian Introduction... 41

5.5.4 Daftar Isi... 42

5.5.5 Bab Pertama – Sejarah Vespa di Indonesia... 42

5.5.6 Bab Kedua – Vespa dan Spesifikasi 1955-1963 favorit... 44

5.5.7 Bab Ketiga – Vespa Service... 46

5.5.8 Bab Keempat – Perkembangan Vespa di Indonesia... 46

5.5.9 Bab Kelima – Vespa Sang Kolektor... 48

5.6 Gimmick 5.6.1 Pin... 49

5.6.2 Sticker... 49

(10)

vii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan... 50

6.2 Saran... 50

DAFTAR PUSTAKA... x

LAMPIRAN... xi

(11)

viii

DAF TAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gaya Mod yang digunakan pada vespa dan pengendaranya hal 1. Gambar 1.2 Salah satu bentuk event memperingati batik di alun-alun wilayah

Pekalongan Jawa Tengah hal 2.

Gambar 2.1 Vespa MP5 Paperino tahun 1945 hal 10. Gambar 2.2 Vespa MP6 tahun 1946 hal 10.

Gambar 2.3 Vespa tahun 1948 hal 11.

Gambar 2.4 Urutan Halaman pada buku hal 12. Gambar 2.5 Contoh Mondrian layout hal 14. Gambar 2.6 Contoh Multi Panel layout hal 14. Gambar 2.7 Contoh Picture Window Layout hal 15.

Gambar 2.8 Cover buku Vespa An Illustrated History hal 16.

Gambar 2.9 Bentuk layout buku Vespa An Illustrated History hal 17. Gambar 2.11 Cover buku Vespa Tecnica hal 17.

Gambar 2.12 Bentuk layout pada buku vespa tecnica hal 18. Gambar 4.1 Alternative layout hal 30.

Gambar 4.2 Alternative cover hal 31. Gambar 4.3 Cover terpilih hal 32. Gambar 4.4 Layout terpilih hal 32. Gambar 4.5 Layout pembabagan hal 32. Gambar 5.1 Font Andes hal 36.

Gambar 5.2 Font Kosuka Gothic Pro hal 36. Gambar 5.3 Font Vrinda hal 36.

Gambar 5.4 Page number hal 37.

Gambar 5.5 Grid dalam layout buku dengan format justify hal 37.

Gambar 5.6 Grid dalam layout buku dengan format Align text left hal 38. Gambar 5.7 Grid dalam layout buku dengan format center hal 38.

Gambar 5.8 Anatomi Pembabagan buku hal 38. Gambar 5.9 Anatomi isi buku hal 39.

Gambar 5.10 Cover terpilih hal 39.

(12)

ix

Gambar 5.11 Pembabagan bab 1 Sejarah Vespa hal 40.

Gambar 5.12 Pembabagan bab 2 Vespa dan Speseifikasi 1055-1963 favorit hal 40. Gambar 5.13 Pembabagan bab 3 Vespa Service hal 41.

Gambar 5.14 Pembabagan bab 4 Perkembangan Vespa di Indonesia hal 41. Gambar 5.15 Pembabagan bab 5 Vespa Sang Kolektor hal 41.

Gambar 5.16 Bagian Introduction hal 42. Gambar 5.17 Daftar isi hal 42.

Gambar 5.18 Isi bab 1 Sejarah Vespa hal 43.

Gambar 5.19 Isi bab 2 Vespa dan Spesifikasi 1955-1963 favorit hal 45. Gambar 5.20 Isi bab 3 Vespa Service hal 46.

Gambar 5.21 Isi bab 4 Perkembangan Vespa di Indonesia hal 47. Gambar 5.22 Isi bab 5 Vespa Sang Kolektor hal 48.

Gambar 5.23 Desain pin hal 49. Gambar 5.24 Desain skuter hal 49.

(13)

1 berasal dari Itali. Vespa sendiri sudah diproduksi tahun 1946 oleh pabrik Piaggio yang dipimpin oleh Enrico Piaggio. Kata Vespa berasal dari bahasa Itali yang

artinya “tawon” jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Pada

perkembangannya, vespa sendiri memiliki gaya hidup yang diawali dari perkembangan subkultur Mod pada tahun 1960 di Inggris. Mod adalah ikon fashion yang awalnya dipopulerkan oleh para komunitas vespa di Ingris. Para komunitas Mod juga memodifikasi vespa mereka, dengan menambahkan lampu, maskot, aksesoris, dan berbagai rak dan bar kecelakaan.1

Gambar 1.1 Gaya Mod yang digunakan pada vespa dan pengendaranya (Sumber : htt p:/ / ww w.google.co.id/ search)

Pada era modern seperti sekarang ini maraknya komunitas vespa sudah mulai banyak, baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan di Indonesia sendiri, komunitas vespa sekarang memiliki situs website tersendiri yaitu ”vespa indonesia online”. Gaya hidup vespa yang berkembang dikomunitasnya juga bermacam-macam. Ada yang suka dengan vespa klasik, vespa orisinil (vespa tanpa perombakan bentuk, cat dan aksesoris), serta vespa modifikasi (vespa dengan perombakan bentuk), dan sebagainya.2 Serta dari para komunitas itu, banyak juga klub vespa yang muncul di setiap kota. Salah satunya yang masih ada

1

http://en.wikipedia.org/wiki/Vespa, akses 14 Juli 2011.

2

Depth Interview dengan Bapak Bagus, Pengurus anggota Vespa Club Semarang.

(14)

2

sampai usia 30 tahun ini adalah VCS (Vespa Club Semarang). Dari kub tersebut, mereka selalu mengadakan acara seperti touring, event lomba vespa, bakti sosial, dan sebagainya.

Gambar 1.2 Salah satu bentuk event memperingati batik di alun-alun wilayah Pekalongan Jawa Tengah

Saat ini dalam perkembangannya, vespa juga banyak digunakan dalam properti pembuatan iklan, film, dan juga video klip seperti dalam iklan sebuah produk cat, minuman, film, serta video klip grup band seperti band Naif, Slank, Blackout, dan juga lainnya. Selain itu, vespa juga memiliki sejarah masuknya di Indonesia yang cukup unik yaitu berawal dari pemerintah Indonesia yang memberikan penghargaan pada pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo dengan memberikan vespa, dan sejak saat itu, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia yang hingga saat ini masih dipergunakan3.

Pengangkatan tema tentang buku visual sejarah vespa ini didasari dari maraknya para pecinta vespa, baik vespa orisinil, vespa klasik maupun lainnya. Oleh karena itu, pada Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Visual Buku Vespa Klasik ini adalah perancangan sebuah buku yang berisi tentang sejarah masuknya vespa di Indonesia dan bentuk perkembangan vespa klasik di kota Semarang perlu didokumentasikan dalam media buku agar ini diharapkan mereka yang tidak tahu menjadi tahu dan mereka yang tahu pun menjadi lebih tahu. Serta mengemas tentang bagaimana komunitas dan event vespa di kota tersebut.

3

http://www.asal-usul.com/2009/02/vespa-sang-legendaris.html, akses 14 Juli 2011.

(15)

3

1.1.2 Buku sebagai media dokumentasi

Pengertian Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. 4 Buku juga memiliki banyak jenis seperti ensiklopedi, kamus, biografi dan sebagainya. Dalam ilmu desain komunikasi visual yang artinya adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep–konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen–elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.4 Selain itu dari hasil koisioner pertama, 46 dari 50 orang menjawab belum ada buku yang membahas tentang sejarah vespa di Indonesia dan pada hasil koisioner kedua, 42 dari 50 orang setuju bahwa wacana tentang vespa dari sisi sejarah dan perkembangannya penting dikemas dalam bentuk buku.

Dari uraian di atas, terdapat poin – poin yaitu konsep desain melalui sebuah media. Tujuan dari hal ini adalah untuk menyampaikan pesan atau gagasan visual dari seseorang atau kelompok kepada kelompok orang lain dengan elemen– elemen grafis yang lebih menarik agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Elemen–elemen grafis bisa berupa bentuk dan gambar, susunan huruf, warna, serta tata letak, sehingga dalam buku vespa klasik Indonesia ini, media yang digunakan adalah buku.5 Buku sangat cocok dalam judul tugas akhir ini kerena buku memiliki nilai yang istimewa dibandingkan media lain dan bersifat everlasting, tahan lama dan tidak termakan zaman. Buku juga bermanfaat untuk menceritakan tentang masa lalu dan mengajarkan penemuan–penemuan yang dilakukan oleh ahli–ahli pada masa lampau, selain itu buku merupakan cara pendokumentasian yang paling baik.

Ada empat cara pendokumentasian yang dikenal yaitu dengan menggunakan film, video, foto dan tulisan. Tiga cara pertama yaitu melalui film,

4

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. C.V. Andi Offset, Yogyakarta.

5

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. C.V. Andi Offset, Yogyakarta.

(16)

4

video, dan foto merupakan cara yang memerlukan biaya yang cukup besar, dan cara penyimpanan yang memerlukan perhatian tersendiri agar tidak rusak. Cara yang terakhir adalah cara yang paling murah, mudah dan praktis yaitu melalui tulisan.6

Pada tugas akhir Perancangan Buku Visual Vespa Klasik Indonesia ini media buku sengaja dipilih karena buku bersifat tahan lama (everlasting) serta dari hasil koisioner banyak audience yang setuju dengan pembuatan buku visual vespa klasik ini, serta dalam pembuatan buku ini akan dilakukan pengambilan informasi maupun pendokumentasian dengan menggunakan foto dan tulisan baik dari buku literatur maupun hasil wawancara. Dari data pendokumentasian tersebut, akan diolah dengan menggunakan elemen–elemen grafis yang lebih menarik. Elemen grafis ini berupa foto, gambar, susunan huruf, warna, serta tata letak (layout), yang didesain dengan baik sehingga buku visual yang dibuat akan lebih menarik dan pesan-pesan yang disampaikan pada buku visual vespa ini bisa tersampaikan dengan baik serta menjadi buku koleksi yang layak untuk dimiliki.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Belum adanya buku yang mengemas tentang sejarah dan perkembangan

vespa di Indonesia. Hal ini didapat berdasarkan :

a. Hasil survey ke toko buku Gramedia manyar dan delta, TGA delta dan

galaxy, Periplus galaxy, dan Tunjungan Plaza.

b. Hasil koisioner 46 dari 50 orang menjawab belum ada buku yang membahas tentang sejarah vespa di Indonesia.

2. Mahalnya harga buku literatur tentang vespa karena berasal dari import luar negeri. Hal ini didapat berdasarkan :

a. Vespa Italian Style For The World seharga Rp 465.000,00 berbahasa Inggris di toko buku Periplus Galaxy Surabaya.

b. Buku bekas yang dijual di www.amazone.com :

• Buku Vespa Technica volume 3 (paperback) seharga $80.00

(Rp.706.800,00) dengan kurs perdolar Rp. 8.835,00.

6

Dharmamulya, Sukirman. 2008. Permainan Tradisional Jawa. Yogyakarta.

(17)

5

• Buku Vespa An Illustrated History (hard cover) seharga $35.00 (Rp.309.225,00) dengan kurs perdolar Rp. 8.835,00.

3. Kebanyakan buku literatur vespa yang ada berbahasa asing (Iitali dan Inggris).

4. Berdasarkan hasil koisioner diketahui bahwa :

a. Hasil koisioner pertama, 46 dari 50 orang menjawab belum ada buku

yang membahas tentang sejarah vespa di Indonesia.

b. Hasil koisioner kedua, 42 dari 50 orang setuju bahwa wacana tentang vespa dari sisi sejarah dan perkembangannya penting dikemas dalam bentuk buku.

1.3 Rumusan Masa lah

Bagaimana merancang Buku Visual Vespa Klasik Indonesia dengan menggunakan elemen foto dan tulisan yang dikemas sebagai buku koleksi.

1.4 Batasan Masalah

1. Studi perancangan ini dalam lingkup wilayah kota besar di Indonesia khususnya Surabaya, Jakarta dan sekitarnya.

2. Studi perancangan ini meliputi :

• Sejarah berdirinya vespa hingga masuknya vespa di Indonesia.

• Kumpulan dokumentasi foto dan iklan kuno vespa.

• Model vespa yang digemari masyarakat dari tahun hingga 1955 - 1963.

• Bengkel vespa yang ada di kota Surabaya dan Jakarta.

• Perkembangan vespa di Indonesia yang meliputi :

Perkembangan klub vespa di sebagian wilayah Indonesia (Jakarta, Semarang, Jawa Barat, Surabaya).

Foto kepemilikan vespa melalui profil pemiliknya.

(18)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Menjadikan buku ini sebagai salah satu dokumentasi sejarah tentang vespa

di Indonesia.

2. Sebagai media komunikasi untuk mengenalkan masyarakat dengan

terhadap sejarah dan perkembangan vespa.

1.6 Ruang Lingkup

1.6.1 Ruang Lingkup Studi

1. Studi awal tentang vespa melalui komunitas klub vespa di Surabaya, Semarang, internet dan juga buku literatur tentang vespa.

2. Studi tentang Gaya Visual (Gaya Bahasa, Studi warna, Studi Layout dan desain, komposisi antara text dan foto).

1.6.2 Output

1. Buku visual vespa klasik.

2. Poster promosi.

3. Gimmick (pin dan stiker).

1.7 Manfaat

Membantu memberikan informasi tentang sejarah vespa dan

perkembangan gaya hidupnya serta memberikan informasi bahwa vespa memiliki lingkup perkembangan yang sukup luas, dan menjadi barang koleksi yang memiliki nilai jual tinggi.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang pemilihan judul, permasalahan, ruang lingkup serta tujuan.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Pada Tinjauan Pustaka mengenai hal yang mencakup teori dasar yang melatarbelakangi konsep yang akan dibuat serta studi yang diperoleh dari

(19)

7

eksisting, sehingga mendapatkan data yang valid guna menghasilkan output yang diinginkan.

BAB III METODE PENELITIAN

Menguarikan tentang definisi judul dan subjudul serta keabsahan riset, data serta tahapan dan logika pikir dalam menyelesaikan judul ini.

BAB IV KONSEP DESAIN

Konsep yang menjadi acuan tiap output desainnya secara menyeluruh. BAB V IMPLEMENTASI DESAIN

Pembahasan terhadap keluaran desain (output) sebagai perwujudan dari konsep teori yang dipakai.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berupa jawaban terhadap permasalahan dan nilai baru yang ditemukan. Saran bagi proyek desain selanjutnya sebagi hasil pemikiran atas keterbatasan yang dilakukan.

(20)

8 Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang. Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio).

Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang. Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.1

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris. Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta.2

1

Brockway, Eric. 1993. Vespa an Ilustrated History, England.

2

http://ekobanana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-vespa/, akses 14 Juli 2011

(21)

9

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter modern pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.

Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur. Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi. Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya. Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Di bawah ini adalah bentuk pertama vespa yang dibuat pada tahun 1945.

(22)

10

Gambar 2.1Vespa MP5 Paperino tahun 1945 (sumber : http://ekobanana.wordpress.com)

Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut. D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.

Gambar 2.2 Vespa MP6 tahun 1946 (Sumber : Vespa Technica, Leardi Frishinghelli, Notari)

Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama

(23)

11

dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1948 munculah Vespa 125 cc.3

Gambar 2.3 Vespa tahun 1948 (Sumber : Vespa Technica, Leardi Frishinghelli, Notari)

Fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan

pantat bahenol masih terasa melekat. Produk 150 GS kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Sesuai perkembangan dan kemajuannya, Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.4 Dan dari situlah vespa mulai mengmbangkan bentuk inovasi modelnya dari tahun ke tahun hingga saat ini.

2.2 Teor i Desain Komunikasi Visual

Adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual. Dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, warna, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual kepada target sasaran yang dituju.

3

Leardi, Frisinghelli, Notari. 1998. Vespa Tecnica, Italy. CLD. Italy.

4

http://ekobanana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-vespa/, akses 14 Juli 2011.

(24)

12

2.3 Kajian tentang Buku5

Gambar 2.4 Urutan Halaman pada buku

Pada umumnya buku dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

BAGIAN DEPAN

1. Cover depan berisi judul buku, Nama pengarang, Logo Penerbit, dan elemen foto.

2. Judul bagian dalam 3. Informasi penerbitan

4. Kata Pengantar tentang buku vespa klasik di Indonesia.

5. Ucapan terima kasih, pesan dan ucapan terimakasih yang ditujukan oleh pengarang yang ditujukan pada pihak lainnya.

6. Daftar Isi

5

Rustan, Suriyanto. 2008. Layout dan penerapannya. PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Cover

(25)

13

BAGIAN ISI

Isi buku terdiri dari bab-bab dan sub-bab, dengan pengelompokan sebagai berikut : Bab 1: Sejarah Vespa

Bab 2: Vespa dan Spesifikasi 1955-1963 Favorit Bab 3: Vespa Service

Bab 4: Perkembangan Vespa di Indonesia Bab 5: Vespa Sang Kolektor

BAGIAN BELAKANG 1. Dafta Pustaka

2. Data Gambar

3. Tentang Penulis

4. Cover belakang yang berisi kutipan foto dan gambaran singkat tentang isi buku, Logo penerbit, judul buku.

2.4 Kajian Komunikasi Visual

2.4.1 Elemen Layout

Secara umum tujuan berbagai macam layout adalah :

1. Menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat.

2. Kenyamanan dalam informasi yang dibutuhkan, navigasi dan estetika.

Berikut ini adalah elemen layout yang akan digunakan dalam perancangan buku :

1. Elemen Teks dalam layout 6

Teks merupakan elemen salah satu layout yang terpenting. Selain elemen visual, elemen teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan.

2. Elemen Visual dalam Layout

Yang termasuk kelompok elemen visual adalah semua elemen bukan teks yang kelihatan dalam suatu layout. Bisa saja dalam suatu layout hanya terdapat elemen teks dan tidak ada elemen visual sama sekali.

3. Jenis-jenis Layout

Berikut ini adalah jenis layout yang dipakai pada konsep perancangan visual buku visual Sejarah Vespa.

6

Rustan, Suriyanto. 2008. Layout dan penerapannya. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta

(26)

14

Mondrian Layout

Penyajian iklan yang mengacu pada bentuk square/landscape/potrait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.

Gambar 2.5 Contoh Mondrian Layout

Multi Panel Layout

Bentuk iklan dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama (square/dobel square semuanya).

Gambar 2.6 Contoh Multi Panel Layout

Picture Window Layout

Merupakaan tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure).

(27)

15

Grid Layout

Tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid.

Gambar 2.7 Contoh Picture Window Layout

2.4.2 Fotogr afi

Fotografi adalah proses pembuatan gambar dengan cahaya atau dengan kata lain menggambar dengan cahaya. Daya cipta fotografi sungguh mengagumkan dan penuh rangsangan. Foto yang dihasilkan dapat merupakan suatu catatan harian kehidupan dan rekaman berbagai peristiwa, suasana dan tempat.

1. Teknik Fotografi

Untuk menghasilkan karya fotografi yang baik tentunya diperlukan teknik-teknik fotografi yang berkaitan dengan keseimbangan objek foto yang akan dibidik. Berikut ini adalah komposisi yang disusun berdasarkan jarak pemotretan yang dilakukan:

Long Shoot, komposisi yang dihasilkan adalah obyek kecil, digunakan saat mengambil gambar seluruh area dari sebuah aksi.

Medium shoot, komposisi yang dihasilkan adalah obyek foto yang terlihat lebih besar dibandingkan long shoot. Digunakan untuk menggambarkan seluruh figure maupun sosok seorang dari bawah lutut sampai kepala, tidak keseluruhan setting.

• Close up, foto yang mengambil objek dari jarak dekat.

High angle, komposisi pemotretan dengan menempatkan objek foto lebih rendah daripada kamera, sehingga objek foto terlihat lebih mengecil.

(28)

16

Low angle, komposisi pemotretan dengan menempatkan kamera lebih rendah daripada objek foto, sehingga objek foto terlihat lebih membesar.7

2. Penggunaan Lensa

Penggunaan lensa juga turut mempengaruhi hasil akhir foto yang didapat. Beberapa lensa yang digunakan antara lain :

Lensa Normal (50mm), lensa dengan pandangan seseuai dengan pandangan mata dan bersudut pandangan 450.

2.5 Studi Ek sisting

1. Vespa An Illustr ator Histor y

Gambar 2.8 Cover Buku Vespa An Illustratot History

Penulis : Eric Brockway

Penerbit : G.T. Foulis & Company, Sparkford, Nr. Yeofil,

Somerset, England.

Sinopsis : Buku ini memberikan wacana tentang bagaimana

sejarah produksi vespa, jenis vespa, wacana tentang event, serta komunitas vespa.

Bahasa buku : Bahasa Inggris.

7

Darmawan, Ferry. 2009. Dunia dalam Bingkai. Graha Ilmu, Yogyakarta.

(29)

17

2.9 Bentuk layout buku Vespa An Illustrated history

Layout buku : Layout pada buku ini lebih banyak gambar dari pada teksnya, jadi informasi yang diberikan lebih fokus pada gambar. Selain itu, tampilan pada buku tersebut terdapat ilustrasi vespa. Namun ada kekurangan dari keseluruhan pewarnaan buku menggunakan efek warna hitam dan putih sehingga tampilan layoutnya kurang menarik.

2. Vespa Tecnica

Gambar 2.10 Cover buku Vespa Tecnica

Penulis : Leardi Frisinghelli Notari.

Penerbit : CLD Italy

Tebal halaman : 184 halaman Tahun terbit : 1998

Sinopsis : Buku ini berisi tentang jenis vespa dan spesifikasi mesinnya dari tahun 1946 hingga tahun 1955. Dan juga didukung dengan wacana tentang bentuk poster iklan sebagai media promosi vespa pada zamannya.

(30)

18

Bahasa buku : Bahasa Italy

2.11 Bentuk Layout pada buku vespa technica

Layout buku : Buku ini dari tata layoutnya sangat bagus dan penuh variatif, karena selain terdapat gambar foto, juga terdapat ilustrasi seperti bentuk potongan mesin vespa. Sehingga tampilan layout yang diberikan tidak monoton. Namun, sayangnya buku ini diproduksi dengan menggunakan bahasa Itali, sehingga orang yang tidak mengerti bahasa Itali hanya bisa mengerti melalui gambarnya saja.

(31)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi J udul dan Sub J udul 3.1.1 Definisi J udul

Dalam perancangan ini judul yang diangkat adalah “Perancangan Visual Buku Sejarah dan Perkembangan Vespa di Indonesia”. Aspek-aspek yang ditelusuri adalah media yang dapat menjadi sebuah wacana dan pengetahuan bagi masyarakat akan sebuah motor klasik yaitu vespa yang merupakan alat transportasi kuno yang masih digemari hingga saat ini.

Dalam perancangan Buku Vespa Klasik Indonesia ini banyak aspek elemen pendukung dalam buku yang harus diperhatikan. Tujuan dari hal ini adalah untuk menyampaikan pesan atau gagasan visual dari seseorang atau kelompok kepada kelompok orang lain dengan elemen–elemen grafis yang lebih menarik agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Elemen–elemen grafis bisa berupa bentuk dan gambar, susunan huruf, warna, serta tata letak, sehingga dalam buku vespa klasik Indonesia ini, media yang digunakan adalah buku.1 Buku sangat cocok dalam judul tugas akhir ini kerena buku memiliki nilai yang istimewa dibandingkan media lain dan bersifat everlasting, tahan lama dan tidak termakan zaman. Buku juga bermanfaat untuk menceritakan tentang masa lalu dan mengajarkan penemuan–penemuan yang dilakukan oleh ahli–ahli pada masa lampau, selain itu buku merupakan cara pendokumentasian yang paling baik.

3.1.2 Definisi Sejarah dan Perk embangan Vespa di Indonesia

Awal masuknya vespa di indonesia di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa yang diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo pada saat itu. Menurut beberapa nara sumber, setelah banyak Vespa Kongo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

1

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. C.V. Andi Offset, Yogyakarta.

(32)

20

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.2

Sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia merupakan informasi tentang bagaimana pertama kali masuknya vespa ke Indonesiadan diikuti oleh perkembangan bengkel-bengkel pertama yang memproduksi vespa dan bagaimana perkembangan vespa seiring dengan perkembangan zaman nelalui komunitas vespa, dan penyebaran vespa melalui jenis vespa dan kepemilikannya. Sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia ini memiliki fungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para pecinta vespa tentang bagaimana sejarah masuknya vespa di Indonesia diikuti perkembangannya seiring dengan perkembangan zaman saat ini.

3.2 Teknik Sampling

3.2.1 Target Segmen

Target segmen yang dijadikan audiens utama dalam perancangan ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran tiap bulan, dan geografis. Analisis target Segmen :

Segmentasi : Komunitas vespa.

Analisa : Target segmentasi yang diutamakan adalah para komunitas vespa, karena dari para komunitas itu pasti memiliki vespa yang pastinya mereka ingin lebih mengetahui bagaimana detail dari vespa yang mereka miliki. Namun tidak dibatasi juga kepada audiens selain komunitas vespa untuk membacanya.

J enis k elamin : laki – laki.

Analisa : Target segmentasi pembaca buku ini memang dikhususkan bagi laki-laki, karena sebagian besar dari para komunitas vespa adalah laki-laki.

Usia : 30 – 40 Tahun.

Analisa : Pada usia 30 hingga 40 tahun merupakan usia manusia yang mulai semangat membangun karier serta rumah tangga sera mulai mencari barang yang

2

http://ekobanana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-vespa/, akses 14 Juli 2011

(33)

21

menurut mereka bagus dan berkualitas untuk menjaga penampilan dan mendukung kariernya.3

Pengeluar an / bln : >Rp1.500.000,00

Analisa : Pengeluaran target dengan nominal paling kecil Rp. 1.500.000

merupakan nominal yang bisa dijadikan ukuran bahwa target mampu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli buku. Termasuk target menengah ke atas.

Psikografis : 1. Para kolektor vespa.

2. Suka dengan vespa or iginal.

3. Hobi koleksi buk u – buku tentang vespa.

Analisa : Psikografis pada segmentasi ini sangat dipentingkan untuk sasaran tepat konsumen pada buku Vespa Klasik Indonesia.

3.2.2 Koisioner 1

Hasil survey ke-1 kepada 50 orang responden target audience Perancangan Visual Buku Sejarah dan Perkembangan Vespa di Indonesia Profil Responden

Jumlah total responden : 50 orang

Range Umur : 20-35 tahun

20-25 tahun : 14 orang

26-30 tahun : 9 orang

31-35 tahun : 23 orang

Persentase kelamin : Pria : 50 orang (100%)

Persentase pendidikan

Khasali, Rhenald. 2005. Membidik Pasar Indonesia. Gramedia Pustaka Umum.

(34)

22

Data yang dikumpulkan adalah data umum informasi tentang vespa yang didapat dari buku vespa yaitu Vespa an Ilustrated History penulis Eric Brodway, England dan buku Vespa Tecnica penulis Leardi Frisinghelli Notari CLD, Pontedera.

2. Data kuantitatif.

Data yang dikumpulkan berupa data kuisioner masyarakat khususnya para komunitas vespa, untuk mendapatkan persepsi responden dalam penerapannya didalam konsep. Serta kuisoner hasil output dari konsep yang diteliti.

3.4 Sumber Data

3.4.1 Sumber data primer.

Data primer dikumpulkan dari sumber utama dengan melakukan studi lapangan langsung untuk mengetahui kondisi lapangan sesungguhnya dengan menggunakan :

• Wawancara dengan Pengurus anggota Vespa Club Semarang (Bapak

Bagus).

• Wawancara dengan beberapa komunitas vespa di Surabaya, Semarang dan

Jakarta

• Koisioner ke para komunitas vespa dengan jumlah total 50 orang

responden untuk mewakili target segmentasi buku Vespa Klasik Indondesia

(35)

23

• Hasil survei toko buku Gramedia Manyar dan Delta, TGA Delta dan

Galaxy, Periplus Galaxy dan Tunjungan Plaza tentang adanya buku yang mengemas Sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia.

3.4.2 Sumber data sekunder.

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, disarikan dan disiapkan oleh pihak lain yang selanjutnya data-data tersebut akan diolah sehingga dapat diperoleh data yang dipergunakan dalam perancangan :

• Buku Vespa an Ilustrated History penulis Eric Brodway,

• Buku Vespa Tecnica penulis Leardi Frisinghelli Notari CLD, Pontedera.

• Data dari internet berupa artikel dan foto sejarah tentang vespa masa lampau via online.

• Data dokumentasi foto serta informasi artikel dari Indonesia Scooter Magazine.

• Data dokumentasi foto tentang vespa dari Bapak Muhammad Nurrizqy.

• Data dokumentasi foto vespa dari Bapak Jackson Januarius Mangari.

• Data dokumentasi foto vespa dari Bapak Erwino.

3.5 Metode Penelitian

3.5.1 Penentua n Pr oblematika.

Setelah fenomena didapatkan, langkah selanjutanya adalah menentukan rumususan masalah yang didapat dengan wawancara dan pengisian koeisioner pada pihak yang bersangkutan, sehingga kita mendapatkan pengetahuan tentang judul yang diangkat.

3.5.2 Konsep Desain.

Untuk menentukan konsep desain memerlukan penelusuranyang lebih jauh dengan cara studi eksisting, yaitu mengkaji eksisting yang menjadi acuan serta mengkaji komparator dan kompetitor yang telah diperoleh. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menentukan keyword yang akan digunakan untuk konsep desain.

(36)

24

3.5.3 Penentua n Kr iter ia.

Dari keyword yang telah diapatkan, kemudian diturunkan lagi menjadi kriteria desain dengan mengkaji makna dalam keyword dan aspek visual turunan dari keyword dan konsep desain.

3.5.4 Alter natif Desain.

Alternatif desain didapatkan setelah menemukan kriteria dan melalui proses pembuatan sketsa, thumbnail, roug desain yang kemudian dipilih untuk menjadi alternatif desain yang kemudian dikoeisionerkan kepada target audience.

3.5.5 Implementasi Desain.

Implementasi desain didapatkan setelah final desain dari hasil alternatif yang telah dikoeisionerkan untuk meminta pertimbangan dari target segment sebagai hasil desain yang akan dijadikan buku visual sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia.

(37)

25

3.6 Ker angka Ber pikir

Perancangan Visual Buku Vespa Klasik

FENOMENA

-Belum adanya buku tentang sejarah dan

perkembangan vespa di Indonesia

-Maraknya para pecinta vespa

TARGET AUDIENCE

Audience usia 30-40 tahun, laki-laki,

komunitas vespa

dikoeisionerkan untuk dipilih mana bentuk layout dan cover buku yang sesuai dengan segmentasi.

(38)

26

BAB IV

ANALISA DAN KONSEP DESAIN

4.1 Penelusur an Masalah

Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep – konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen – elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.1

Dari uraian di atas, terdapat poin – poin yaitu konsep desain melalui sebuah media. Tujuan dari hal ini adalah untuk menyampaikan pesan atau gagasan visual dari seseorang atau kelompok kepada kelompok orang lain dengan elemen – elemen grafis yang lebih menarik agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Elemen – elemen grafis bisa berupa bentuk dan gambar, susunan huruf, warna, serta tata letak, sehingga dalam Perancangan Komunkasi Visual ini, media yang digunakan adalah buku.2

Buku sangat cocok dalam judul tugas akhir ini yaitu Perancangan Desain Komunikasi Visual Vespa di Indonesia, kerena buku memiliki nilai yang istimewa dibandingkan media lain dan bersifat everlasting, tahan lama dan tidak termakan zaman. Buku juga bermanfaat untuk menceritakan tentang masa lalu dan mengajarkan penemuan – penemuan yang dilakukan oleh ahli – ahli pada masa lampau, selain itu buku merupakan cara pendokumentasian yang paling baik.

Tidak adanya buku tentang sejarah terutama perkembangan vespa di Indonesia. Apalagi para pecinta vespa biasanya membeli buku dengan cara mengimport dari luar negeri. Dan juga dengan harga yang mahal serta bahasa yang dipakai dalam buku tersebut mayoritas berbahasa itali.3 Selain itu bukti survei dari tidak adanya buku tentang vespa pada pencarian komputer di toko

1

Pengantar Desain Komunikasi Visual, Adi Kusrianto, Yogyakarta 2007, hal 2.

2

Pengantar Desain Komunikasi Visual, Adi Kusrianto, Yogyakarta 2007.

3

Hasil pencarian di www.google.com, akses 14 Juli 2011.

(39)

27

buku ternama seperti Gramedia dan Toko Gunung Agung juga membuktikan bahwa buku tentang sejarah vespa tidak di jual meluas, hanya ada pada toko buku yang khusus menjual buku-buku import.4

Kurangnya pengetahuan ini menjadikan masyarakat kurang peduli dengan keberadaan sepeda motor klasik yang memiliki nilai sejarah. Padahal keberadaan sepeda motor klasik sangatlah berpengaruh pada nilai-nilai sejarah yang akan dialihwariskan oleh generasi penerus. Dengan adanya buku sejarah ini diharapkan mereka yang tidak tahu menjadi tahu dan mereka yang tahu pun menjadi lebih tahu tentang sejarah perkembangan sepeda motor vespa dengan mengetahui sejarah dan memahami kisahnya berarti kita telah berusaha untuk menjadi penerusnya dan melanjutkan. Satu hal yang juga mendasari pembuatan Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN BUKU VESPA KLASIK” ini adalah belum adanya mahasiswa yang memakai judul tersebut sebagai Tugas Akhir.5

4.2 Target Audiens Demografi target Audiens

• Usia 30 – 40 tahun

• Pendidikan minimal D3

• Jenis kelamin laki – laki

• Pengeluaran tiap bukan > Rp1.500.000,00 • Tinggal di perkotaan

• Golongan menengah keatas

Segmentasi Psikografis

Berdasarkan observasi pada target audiens dengan karakteristik :

• Tertarik dengan vespa serta pernah mengendarainya.

• Suka nongkrong di cafe bersama teman untuk bertukar informasi dan

pengalaman baru pada malam hari yang sering dilakukan pada wekend.

4

Hasil survey ke toko buku Gramedia manyar dan delta, TGA delta dan galaxy, serta Periplus galaxy.

5

Hasil pencarian di www.google.com , akses 14 Juli 2011.

(40)

28

• Hobi membaca buku dan browsing internet.

• Memiliki vespa lebih dari satu.

4.3 Unique Selling Point.

Sebuah buku yang khusus berisi tentang perkembangan Vespa di

Indonesia dengan elemen pendukung fotografi yang dikemas lebih modern yaitu dengan desain layout yang lebih minimalis sebagai buku koleksi.

(41)

29

4.4 Bagan Konsep

FENOM ENA

M araknya komunit as vesap yang sudah berkembang, namun belum

ada buku yang

mendokument asikannya. Terut am a buku yang memuat sejarah dan perkembnangan vespa di Indonesia.

IDENTIFIKASI M ASALAH

1.Belum adanya buku yang mengemas tentang sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia. Hal ini didapat berdasarkan :

a.Hasil survey ke toko buku Gramedia manyar dan delta, TGA delta dan galaxy, Periplus galaxy, dan Tunjungan Plaza. b.Hasil koisioner 46 dari 50 orang menjawab belum ada buku yang

membahas tentang sejarah vespa di Indonesia. 2.Mahalnya harga buku literatur tentang vespa karena berasal dari

import luar negeri. Hal ini didapat berdasarkan : a.Vespa Italian Style For The World seharga Rp 465.000,00 berbahasa

Inggris di toko buku Periplus Galaxy Surabaya. b.Buku bekas yang dijual di www.amazone.com

i. Buku Vespa Technica volume 3 (paperback) seharga $80.00 (Rp.706.800,00) dengan kurs perdolar Rp. 8.835,00 ii. Buku Vespa An Illustrated History (hard cover) seharga

$35.00 (Rp.309.225,00) dengan kurs perdolar Rp. 8.835,00 3. Kebanyakan buku literatur vespa yang ada

berbahasa asing (Iitali dan Inggris). 4. Berdasarkan hasil koisioner diketahui bahwa: 5. Hasil koisioner pertama, 46 dari 50 orang

menjawab belum ada buku yang membahas tentang sejarah vespa di Indonesia. 6. Hasil koisioner kedua, 42 dari 50 orang setuju

bahwa wacana tentang vespa dari sisi sejarah dan perkembangannya penting dikemas dalam bentuk buku..

SEGM ENTASI

TUJUAN

1. M enjadikan buku ini sebagai salah sat u dokument asi sej arah t ent ang vespa di Indonesia.

2. Sebagai media komunikasi unt uk mengenalkan masyarakat dengan t erhadap sej arah dan perkembangan vespa.

DEM OGRAFIS

Jenis kelamin : laki – laki. Usia : 30 – 40 Tahun. Pendidikan : min diploma Pengeluaran / bln : >Rp.1.500.000,00

PSIKOGRAFIS 1. Para kolekt or vespa. 2. Suka dengan vespa original.

HASIL KUISIONER

a. Hasil koisioner pertama, 46 dari

50 orang menjawab belum ada buku yang membahas tentang sejarah vespa di Indonesia.

b. Hasil koisioner kedua, 42 dari 50

orang setuju bahwa wacana tentang vespa dari sisi sejarah dan perkembangannya penting dikemas dalam bentuk buku.

KEYWORD :

Original vint age

(42)

30

4.5 Keyword

Keyword pada desain buku vespa klasik ini adalah original vintage. Makna ajektif:

Original : Asli

Vintage : antik / yang ketinggalan jaman Makna denotatif :

Original vintage : barang antik yang sudah ketinggalan jaman namun masih banyak yang merawat dan memakainya dengan kondisi yang tetap seperti aslinya.

4.6 Alter natif Layout

Gambar 4.1 Alternatif Layout

(43)

31

4.7 Alter natif Cover

Gambar 4.2 Alternatif Cover

4.8 Desain Ter pilih

4.8.1 Cover

Cover yang terpilih adalah cover ke -3, menurut Bapak Bambang seorang pemimpin redaksi majalah Indonesia Scooter Magazine, cover ini bersifat lebih terlihat klasik dan kuno, sesuai dengan judul buku yang terdapat kata klasik.

(44)

32

Gambar 4.3 Cover terpilih

4.8.2 Layout

Layout tersebut adalah desain layout yang terpilih karena terlihat lebih rapi, simpel, dan teratur.

Gambar 4.4 Layout terpilih

4.8.3 Pembabagan

Layout pembabagan terpilih karena lebih menarik dengan unsur fotografi.

Gambar 4.5 Layout pembabagan

(45)

33

4.9 Sistem Pr oduksi Buku

4.9.1 Spesifilasi Buku

Jenis Buku : Buku Koleksi

Ukuran : 21 x 30 cm (A4 Portrait)

Jumlah Halaman : 97 Halaman

Finishing : Hard Cover

Jenis Kertas : Cover : Art Paper 210 gram.

Isi : Enhanced 115 gram.

Jumlah Cetak Awal : 2000 Eksemplar

4.9.2 Estimasi Har ga Buku

Berikut gambaran umum pembagian presentase yang digunakan oleh JP Books :

• Resiko : 5 %

Pada Simulasi Perancangan Buku Vespa Klasik Indonesia ini pihak percetakan buku bahwa harga untuk jenis Buku Koleksi yang eksklusif adalah senilai Rp.250,00 perhalaman.6 Dan pihak JP Books menyatakan bahwa tiap produksi cetak tahap awal standart sebanyak 2000 eksemplar.

Perhitungan berdasar harga Jual per Buku :

• Harga perhalaman x jumlah halaman = HPP (Harga Pokok Produksi)

Rp. 250,00 /hal x 97 hal = Rp. 24.250,00

• HPP x Oplah = Ongkos Produksi

Rp. 24.250 x 2000 = Rp. 48.500.000,00

6

Sumber : Percetakan JP Books.

(46)

34

Setelah Harga Ongkos Produksi ditemukan kemudian menentukan (HET) Harga Eceran toko sebagai berikut :

• HPP x 5 = HET (Harga Eceran Toko)

Rp. 24.250 x 5 = Rp. 121.250,00

Maka harga digenapkan menjadi Rp. 121.250 x 2000 = Rp. 242.500.000,00

Jadi harga minimal eceran toko adalah Rp. 121.250,00

Setelah Harga eceran ditemukan, ditentukan laba yang akan didapatkan oleh penerbit Dan berapa buku yang harus terjual agar modal awal produksi dan distribusi dapat kembali. Maka digunakan metode sebagai berikut :

- Resiko 5 % = Rp. 12.125.000,00

Setelah pembagian presentase telah diketahui maka total harga Eceran Toko dikalikan jumlah 2000 eksemplar kemudian dikurangi dengan hasil pembagian presentase sebagai berikut :

- Rp. 242.500.000 – Rp 194.000.000 = Rp. 48.500.000,00 Hasilnya dikurangi ongkos produksi :

- Rp. 48.500.000 – Rp 48.500.000 = Rp. 0,00

- PPh (Pajak Penghasilan) 1,5 % x Rp. 242.500.000 = Rp. 3.637.500,00 PPh = Rp. 3.637.500,00

- Rp. 24.250.000 – Rp 3.637.500 = Rp. 20.612.500,00

RP. 20.612.500 merupakan keuntungan tambahan untuk pihak penerbit.

4.10 Analisa Media

Dalam perancangan ini media terbagi menjadi dua, yaitu Media Primer dan Media Sekunder.

(47)

35

4.10.1 Media Pr imer

Dalam perancangan ini, media primer untuk memperkenalkan Sejarah dan Perkembangan Vespa di Indonesia adalah berupa buku yang dikemas secara eksklusif. Media ini sangat efektif karena buku difungsikan dalam jangka waktu yang lama.

4.10.2 Media Sekunder

Berikut ini adalah media pendukung buku Vespa Klasik Indonesia :

1. Poster Promosi

Poster Promosi ini diletakkan dibagian dinding/mading pertokoan yang menginformasikan bahwa telah terbit buku Vespa Klasik Indonesia yang memberikan informasi tentang sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia.

2. Pin dan Stiker

Dua media ini adalah gimmick yang diletakkan bersama buku sebagai bonus telah membeli buku Vespa Klasik Indonesia.

(48)

36

BAB V

IMPLEMENTASI DESAIN

5.1 Tipogr afi

5.1.1 Untuk J udul Pembabagan dan Nomor Halaman

Gambar 5.1 Font Andes

5.1.2 Untuk Nar asi dan Keter angan Gambar

Gambar 5.2 Font Kozuka Gothic Pro

5.1.3 Untuk J udul Cover dan Nar asi Cover

Gambar 5.3 Font Vrinda Andes

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Kozuka Gothic Pro

A b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X

Y Z

Vrinda

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G HIJ K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ? ! ( )

(49)

37

5.2 Sistem Page Number dan J udul Bab

5.2.1 Page Number

Page Number ini menggunakan dua macam warna yang disesuaikan dengan background layout halaman. Dua warna yang digunakan pada Page Number ini adalah hitam dan putih yang diletakkan dibagian pojok kiri bawah dan juga pojok kanan bawah sesuai dengan halaman bukaan buku. Jika halaman bukaan buku pada sebelah kiri, maka page number diletakkan dibagian pojok kiri bawah, sedangkan untuk halaman buku pada sebelah kanan, maka page number diletakkan dibagian pojok kanan bawah. Terdapat nama judul buku untuk menunjukan identitas buku.

Gambar 5.4 Page number.

5.3 Gr id

Pada perancangan buku Vespa Klasik Indonesia ini menggunakan 1 grid dan juga 2 grid, dengan 4 macam format perataan teks yaitu Justify untuk narasi panjang yang digunakan pada penjabaran cerita, serta format Align text left, Align text right dan Center untuk format keterangan foto.

Gambar 5.5 Grid dalam layout buku dengan format Justify

(50)

38

Gambar 5.6 Grid dalam layout buku dengan format Align text left

Gambar 5.7 Grid dalam layout buku dengan format Center

5.4 Anatomi Buku

Gambar 5.8 Anatomi Pembabagan buku

Fotografi Judul bab

(51)

39

Gambar 5.9 Anatomi isi buku

5.5 Desain Buku

5.5.1 Desain Cover

Gambar 5.10 Cover terpilih

Vespa merupakan ikon utama dalam buku ini karena mewakili dari seluruh isi buku yang ada pada buku Vespa Klasik Indonesia. Vespa yang digunakan pada cover buku ini juga bukan vespa dengan cat indah melainkan vespa yang seluruh bodinya telah terkelupas untuk menunjukan bahwa vespa ini ingin mempertahankan keaslian tanpa cat baru yang dipadu dengan background tembok gedung tua yang disesuaikan dengan konsep keyword “Original Vintage”.

Narasi

Ornamen

Fotografi

Page Number Fotografi

(52)

40

Tone warna yang digunakan didominasi dengan coklat tua sedikit kemerahan dan juga tulisan judul buku yang menggunakan warna perak (silver) serta dengan warna tulisan putih.

Pada bagian cover belakang terdapat kutipan foto dan gambaran singkat tentang isi buku, logo penerbit, dan judul buku untuk memperjelas tentang gambaran isi buku di dalamnya.

Cover buku ini menggunakan kertas art paper 210 gram dan memiliki tebal punggung 1,5 cm dengan finishing teknik hardcover.

5.5.2 Pembabagan

Dalam buku Vespa Klasik Indonesia, pembabagan digunakan sebagai pintu sebelum memasuki isi narasi dari judul pembabagan tersebut. Dalam pembabagan ini desain layout banyak menggunakan elemen fotografi yang diperjelas dengan tulisan judul bab.

Gambar 5.11 Pembabagan Bab 1 Sejarah Vespa.

Gambar 5.12 Pembabagan Bab 2 Vespa dan Spesifikasi 1955-1963 favorit

(53)

41

Gambar 5.13 Pembabagan Bab 3 Vespa Service

Gambar 5.14 Pembabagan Bab 4 Perkembangan Vespa di Indonesia

Gambar 5.15 Pembabagan Bab 5 Vespa Sang Kolektor

5.5.3 Bagian Intr oduction

Diawali dengan Kata Pengantar dari Bapak Bambang selaku pemimpin redaksi majalah Indonesia Scooter Magazine, dan ucapan terimakasih dari penulis.

(54)

42

Gambar 5.16 Bagian Introduction

5.5.4 Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari 1 halaman yang memberian informasi tentang halaman dari isi buku.

Gambar 5.17 Daftar isi

5.5.5 Bab per tama – Sejar ah Vespa di Indonesia

Pada bab pertama berisi tentang bagaimana sejarah vespa berdiri hingga masuknya di Indonesia. Pada bab pertama ini, juga terdapat dokumentasi foto dan iklan tentang vespa di Indonesia pada tahun lampau.

(55)

43

Gambar 5.18 Isi bab 1 Sejarah Vespa

(56)

44

5.5.6 Bab Kedua – Vespa dan Spesifikasi 1955-1963 favor it

Pada bab kedua ini berisi tentang bentuk vespa pada tahun tersebut dalam bentuk fotografi dengan meperjelas dari segi detail gambar dan narasi spesifikasi vespa tersebut.

(57)

45

Gambar 5.19 Isi bab 2 Vespa dan Spesifikasi 1955 – 1963 favorit

(58)

46

5.5.7 Bab Ketiga – Vespa Ser vice

Pada bab ini, isi dari bab 3 adalah bengkel yang ada di kota Surabaya dan Jakarta, dengan detail gambar serta narasi.

Gambar 5.20 Isi bab 3 Vespa Service.

5.5.8 Bab Keempat – Per kembangan Vespa di Indonesia

Pada bab ini, isi dari bab 4 adalah bentuk perkembangan Vespa di Indonesia dari segi klub yang muncul, fashion dan event yang diadakan.

(59)

47

Gambar 5.21 Isi bab 4 Perkembangan Vespa di Indonesia.

(60)

48

5.5.9 Bab Kelima – Vespa Sang Kolektor

Pada bab ini, isi dari bab 5 adalah jenis vespa yang dikoleksi oleh para kolektornya.

Gambar 5.22 Isi bab 5 Vespa Sang Kolektor.

(61)

49

5.6 Gimmick

5.6.1 Pin

Pin ini merupakan media bonus dalam pembelian buku.

Gambar 5.23 Desain Pin

5.6.2 Sticker

Sticker ini juga merupakan bonus dalam pembelian buku.

Gambar 5.24 Desain Sticker

(62)

50

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Vespa merupakan alat transportasi yang diproduksi dari Italia, dengan nama pabrik Piaggio yang pada tahun 1960–an mulai digemari karena merupakan motor awal yang masuk di Indonesia sebelum adanya motor – motor Jepang. Bahkan hingga saat ini, masih banyak masayarakat yang memakainya, walaupun sebagaian besar dari vespa lama tersebut banyak dijadikan barang koleksi.

Dalam perkembangan vespa di Indonesia pada era sekarang, makin semarak dengan munculnya klub vespa, forum vespa, hingga majalah yang khusus mengupas tentang vespa. Oleh karena itu, perlu media untuk mendokumentasi keunikan dari vespa ini terutama dalam media buku. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang lebih mendalam.

Maka dalam perancangan buku visual Vespa Klasik Indonesia sangat diperlukan data-data yang kompeten baik dari buku, wawancara, foto dokumentasi, survei secara langsung, serta artikel dari internet yang dapat menguatkan buku Vespa Klasik Indonesia ini yang menceritakan tentang sejarah dan perkembangan vespa di Indonesia.

6.2 Sar an

Sejarah merupakan suatu kisah tentang suatu kejadian pada masa lampau yang memiliki nilai tersendiri, sehingga wajib bagi kita untuk mengetahui bagaimana sejarah itu terjadi. Sejarah juga tak lepas dari perkembangan, perkembangan yang dimaksud adalah kisah setelah kejadian sejarah itu terjadi. Oleh karena itu, kita tidak ada salahnya jika mengatahui sejarah sekaligus mengetahui bagaimana perkembangan kisah setelah sejarah itu terjadi. Tujuannya agar kita bisa mengetahui lebih mendalam, sehingga tidak akan terjadi kesalah pahaman tentang sejarah tersebut.

Vespa memang tidak bisa memikat hati semua masyarakat untuk harus menyukainya, namun paling tidak kita bisa mengetahui apa itu vespa, bagaimana

(63)

51

sejarah dan perkembangan vespa khususnya di negara kita sendiri, di Indonesia. Tujuannya agar kita bisa memiliki pengetahuan lebih luas terutama menambah pengetahuan melalui media buku.

(64)

DAFTAR PUSTAKA

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. CV. Andi Offset, Yogyakarta

Dharmamulya, Sukirman. 2008. Permainan Tradisional Jawa. Yogyakarta.

Brockway, Eric. 1993. Vespa an Illustrated History. England.

Leardi, frisinghelli, Notari. 1998. Vespa Tecnica. CLD, Italy.

Rustan, Suriyanto. 2008. Layout dan Penerapannya. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Darmawan, Ferry. 2009. Dunia Dalam Bingkai. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Khasali, Rhenald. 2005. Membidik Pasar Indonesia. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Wikipedia. “Vespa.” http://en.wikipedia.org/wiki/Vespa.

Perambahan, Adnan. “Sejarah Vespa di Indonesia.” http://www.asal-usul.com/2009/02/vespa-sang-legendaris.html.

Budianto, Eko. “Sejarah Vespa.”

http://ekobanana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-vespa/

Gambar

Gambar 1.2 Salah satu bentuk event memperingati batik di alun-alun wilayah Pekalongan Jawa Tengah
Gambar 2.4 Urutan Halaman pada buku
Gambar 2.6 Contoh Multi Panel Layout
Gambar 2.7 Contoh Picture Window Layout
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN..

Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Coffee Table Book melalui Desain Komunikasi Visual sebagai Media Promosi Pariwisata Magelang.. Perancangan ini dibuat

Oleh karena itu, perancangan media informasi dengan membuat buku dokumentasi yang berisi tentang sejarah Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia.. Diharapkan

Perancangan ini akan menghasilkan sebuah buku yang berisi informasi yang berisi mengenai latar belakang, sejarah, perkembangan, keunikan, dan juga

Dalam kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka lingkup tugas akhir terbatas pada masalah-masalah perancangan dan pembuatan profil buku fotografi untuk

Sebagai sebuah buku yang berisi informasi mengenai reog ponorogo yang menarik dan mudah dimengerti, dengan pendekatan komunikasi visual yang modern.. Terutama untuk

Tujuan penulisan laporan tugas akhir yang berjudul ”Perancangan Identitas Visual Mbasis Snack” adalah menghasilkan sebuah identitas visual dari brand Mbasis snack berupa

Menyatakan bahwa laporan Karya Tugas Akhir berjudul “PERANCANGAN VISUAL BRANDING CLOTHING LINE ANDALAS” yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Seni