• Tidak ada hasil yang ditemukan

GI BAGAN BATU.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GI BAGAN BATU.doc"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN OPERASI

(SOP)

GARDU INDUK BAGAN BATU

NO. UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU

Februari 2011

PT PLN (PERSERO)

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN

SUMATERA

UPB SUMATERA BAGIAN TENGAH

1

1

2

3

4

5

6

(2)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

I. LEMBAR PENGESAHAN

No Nama Pembuat Pedoman Jabatan Tanda Tangan Tanggal

1 Hasanuddin, ST Asman Op UPB

Sumbagteng

2 Safnir By Spv Pengendalian

Op Real Time

3 M Alfin Syukri JE Pengendalian

Operasi Real Time

4 Ismail Hakim JE Pengendalian

Operasi Real Time

5 Feri Mardani JE Pengendalian

Operasi Real Time

DIPERIKSA DAN DISAHKAN

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Asep Samsudin Manajer UPB Sumbagteng

Mukhiar M. Manajer UPT Pekanbaru

3

(3)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

II. DAFTAR DISTRIBUSI

No. Bidang/Unit/Pelakasana Personil

1 P3B Sumatera Dispatcher P3BS

2 UPB Sumbagteng Manajer

Asman Operasi

Supervisor Perencanaan dan Evaluasi

Dispatcher UPB Sumbagteng

3 UPT Pekanbaru Manajer

Manajer Tragi

Operator Gardu Induk Bagan Batu

III. NOMOR PENGENDALIAN DOKUMEN

5

69

70

71

72

73

74

(4)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

IV. CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

Revisi

ke Tanggal Halaman Paragraf Alasan Disahkanoleh Fungsi/Jabatan TandaTangan

1 Februari

2011 2, 3,4 & 5 Pemutakhiran SOP &

Penambahan Instalasi Baru

Asep

Samsudin Manajer UPB SBT

*)

*) Catatan : Ruang/Space formulir catatan perubahan dokumen ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

7

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

(5)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

KATA PENGANTAR

Pedoman Operasi Gardu Induk ini adalah Bahasa Kesatuan Operasional bagi Para Pelaku Operasi di Lingkungan PT PLN ( Persero ) P3B Sumatera yang sudah tergabung dalam Subsistem Sumbagteng guna diperolehnya operasi sistem yang handal, ekonomis dan aman serta diperolehnya kecepatan pemulihan sistem dari kondisi gangguan ke kondisi normal, dan yang lebih penting agar terhindar dari kesalahan operasi yang berakibat fatal terhadap peralatan maupun para pelaku operasi itu sendiri.

Wewenang dan tanggung jawab operasi antara kedua belah pihak dalam hal ini UPB Sumbagteng dan UPT Pekanbaru untuk menjalankan tugas masing-masing dituangkan di dalam pedoman ini.

Pedoman Operasi Gardu Induk edisi ini merupakan hasil kesepakatan dan pembahasan yang disesuaikan dengan kebutuhan operasi dan keadaan sistem mutakhir.

Pedoman operasi ini akan selalu dimutakhirkan mengikuti kebutuhan operasi dan perkembangan Sistem Tenaga Listrik Sumatera.

Lubuk Alung , Februari 2011 Manajer UPB Sumbagteng

Asep Samsudin 9

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

(6)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU UPB SUMBAGTENG

No. Dokumen : UPBSBT/PED/UPBS/M001/PO Berlaku Efektif : SEPTEMBER 2006

DAFTAR ISI

Halaman

I. LEMBAR PENGESAHAN...ii

II. DAFTAR DISTRIBUSI...iii

III. NOMOR PENGENDALIAN DOKUMEN...iii

IV. CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR GAMBAR...viii

1 PENDAHULUAN...1

1.1 Maksud dan Tujuan...1

2 TUGAS DAN WEWENANG...1

2.1 Operator Gardu Induk...1

3 KONDISI NORMAL...2

3.1 Konfigurasi Normal GI Bagan Batu...2

3.2 Pemeliharaan / Perbaikan Instalasi Terencana...2

3.3 Pemeliharaan / Perbaikan Instalasi tidak Terencana...2

3.4 Rekonfigurasi Jaringan...2

4 KONDISI GANGGUAN...3

4.1 Padam Total ( hilang tegangan)...3

4.1.1 Operator Gardu Induk...3

4.2 Gangguan Parsial...4

4.2.1 Operator Gardu Induk...4

5 MENGATASI GANGGUAN...4

5.1 Operator Gardu Induk...4

6 KONDISI DARURAT...4

6.1 Operator Gardu Induk...4

7 KOMUNIKASI OPERASIONAL...5

7.1 Alur komunikasi...5

7.2 Media komunikasi berdasarkan urutan prioritas...5

(7)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

8 ATURAN TAMBAHAN...5

8.1 Pengoperasian Instalasi Baru...5

8.2 Gangguan Internal Trafo...5

8.3 Gangguan Permanen pada Penghantar 150 kV...5

8.4 Pengoperasian Reaktor dan Kapasitor...5

8.5 Gangguan UFR pada PMT 150 kV dan Penyulang 20 kV...6

8.6 Gangguan UVLS pada PMT 20 kV Trafo...6

8.7 Gangguan UVR pada PMT 20 kV Trafo...6

8.8 Gangguan OLS pada PMT 20 kV Trafo dan Penyulang 20 kV...6

8.9 Gangguan OVR pada PMT 150 kV...6

8.10Gangguan UVLS pada PMT 20 kV Trafo...6

8.11Gangguan UVR pada PMT 20 kV Trafo...6

8.12Lain – lain...6

KOSAKATA...7 13

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

(8)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3–1 Konfigurasi GI Bagan Batu...2 Gambar 4–1 PMT yang dibuka di GI Bagan Batu saat hilang tegangan...4 Gambar 7–1 Alur Komunikasi...5 15

214

(9)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU UPB SUMBAGTENG

No. Dokumen : UPBSBT/PED/UPBS/M001/PO Berlaku Efektif : SEPTEMBER 2006

17

(10)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

1 PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan SOP ini merupakan pedoman dan petunjuk

bagi Dispatcher dan Operator Gardu Induk untuk melaksanakan manuver dalam mengatasi gangguan listrik pada instalasi yang sedang beroperasi di GI Bagan Batu.

Manuver pengoperasian dan manuver pembebasan pada instalasi tegangan tinggi, baik secara remote control (R/C) dari UPB Sumbagteng maupun secara lokal dari gardu induk adalah wewenang dan tanggung jawab Dispatcher UPB Sumbagteng.

Pelaksanaan manuver oleh Operator Gardu Induk merupakan pelimpahan wewenang dari Dispatcher UPB Sumbagteng atau dapat dikatakan Operator Gardu Induk sebagai kepanjangan tangan Dispatcher UPB Sumbagteng.

Pedoman Operasi ini bertujuan untuk mengatur koordinasi pekerjaan operasional yang berkaitan dengan Interkoneksi antara GI Bagan Batu dan Sistem Tenaga Listrik Sumatera.

2 TUGAS DAN WEWENANG

2.1 Operator Gardu Induk Manuver PMT 150 kV serta PMS Line dan Bus

yang tidak dapat diremote dari Dispatcher UPB Sumbagteng, dilakukan oleh Operator Gardu Induk atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

3 KONDISI NORMAL

3.1

Konfigurasi Normal GI Bagan

Batu

Edisi : 01 Revisi: 01 Halaman 1 dari 7

150 kV A B DURI 2 BBATU PS F2 E x K ota P ina ng F1 B ala m F3 K ota F4 P uju d F5 S pa re

DURI 1 KTPNG 2 KTPNG 1 20 KV

TR 10 MVA

(11)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

Gambar 3–1 Konfigurasi GI Bagan Batu

3.2 Pemeliharaan / Perbaikan

Instalasi Terencana

Pemeliharaan instalasi penyaluran yang direncanakan dapat dilaksanakan setelah ada kesepakatan yang dibahas pada pertemuan bulanan antara PT PLN (Persero) P3BS, UPT Pekanbaru, UPB Sumbagteng, dan Cabang Dumai.

3.3

Pemeliharaan / Perbaikan Instalasi

tidak Terencana

Pemeliharaan instalasi penyaluran yang tidak terencana dapat dilaksanakan setelah ada permintaan dari UPT Pekanbaru dan mendapat persetujuan UPB Sumbagteng. Jika terkait dengan pemadaman konsumen harus mendapat persetujuan dari Cabang Dumai.

3.4

Rekonfigurasi Jaringan Untuk mempertahankan kondisi

keandalan sistem atau untuk manuver keandalan dalam rangka pemeliharaan, maka dilakukan rekonfigurasi jaringan yang bersifat sementara, dan segera dikembalikan ke kondisi normal apabila pekerjaan pemeliharaan telah selesai. Pelaksanaan manuver pembebasan dan penormalan instalasi yang tidak dapat diremote dari Dispatcher UPB Sumbagteng, dilakukan oleh Operator Gardu Induk atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

4

KONDISI GANGGUAN

4.1 Padam Total ( hilang tegangan) Jika terjadi gangguan hilang tegangan di

Gardu Induk Bagan Batu, Operator Gardu Induk harus memastikan bahwa penunjukan kV meter pada panel penghantar dan rel (busbar) menunjuk nol dan selanjutnya melaksanakan tugas sesuai dengan batas wewenangnya.

PMS Terbuka PMS Tertutup PMT Terbuka PMT Tertutup

PMS Terbuka PMS Tertutup PMT Terbuka PMT Tertutup

(12)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

4.1.1 Operator Gardu Induk 1. Memberikan informasi sementara

kepada UPB Sumbagteng bahwa Gardu Induk Bagan Batu kehilangan tegangan,

2. Membuka PMT-PMT untuk persiapan pengiriman atau penerimaan tegangan dari Gardu Induk lain. Pembukaan PMT- PMT tersebut di atas dilakukan secara manual oleh Operator Gardu Induk. PMT-PMT yang dibuka yaitu :

1. PMT 150 kV Pht Duri 2,

2. PMT 150 kV Pht Kota Pinang 1 & 2,

3. PMT 20 kV semua Penyulang

Kecuali PS dan Penyulang 3 Kota.

3. Mencatat dan mereset semua indikator dan rele yang muncul, 4. Menyesuaikan tap Trafo,

5. Melaporkan kepada Dispatcher UPB Sumbagteng bahwa Gardu Induk Bagan Batu sudah sesuai dengan SOP dan siap menerima tegangan.

Gambar 4–2 PMT yang dibuka di GI Bagan Batu saat hilang tegangan

150 kV

A B

DURI 2

BBATU

DURI 1 KTPNG 2 KTPNG 1 20 KV

TR 10 MVA

PMS Terbuka PMS Tertutup PMT Terbuka PMT Tertutup

PMS Terbuka PMS Tertutup PMT Terbuka PMT Tertutup

(13)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

4.2

Gangguan Parsial Jika terjadi gangguan parsial atau PMT trip,

operator Gardu Induk harus memastikan indikator PMT tersebut dalam posisi keluar.

4.2.1 Operator Gardu Induk 1. Memberikan informasi sementara kepada

UPB Sumbagteng bahwa telah terjadi gangguan,

2. Mencatat dan mereset semua indikator

dan rele yang muncul,

3. Melaporkan kepada Dispatcher UPB Sumbagteng bahwa instalasi yang terganggu siap menerima tegangan

5 MENGATASI GANGGUAN

5.1 Operator Gardu Induk Menutup kembali PMT pada butir 4.1.1 dan

4.2 atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

6 KONDISI DARURAT

6.1 Operator Gardu Induk Jika terjadi kondisi darurat pada instalasi

tegangan tinggi, Operator Gardu Induk dapat segera membebaskan peralatan dari tegangan dan selanjutnya melaporkan segera kepada Dispatcher UPB Sumbagteng.

7 KOMUNIKASI OPERASIONAL

7.1

Alur komunikasi Dalam pengoperasian Sistem Tenaga Listrik

di Sistem Sumbagteng, baik dalam kondisi normal maupun gangguan digambarkan sebagai berikut :

(14)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

OPERATOR GI BAGAN BATU

DISPATCHER UPB SUMBAGTENG

Gambar 7–3 Alur Komunikasi

7.2

Media komunikasi

berdasarkan urutan prioritas

1. Radio, 2. PLC,

3. Telepon Telkom, 4. HP (Hand Phone).

8 ATURAN TAMBAHAN

8.1 Pengoperasian Instalasi Baru Mengacu kepada SOP Pengoperasian

Instalasi Baru.

8.2

Gangguan Internal Trafo Pengoperasian kembali trafo yang trip

dengan indikasi Differensial, REF, Bucholz, Jansen, Sudden Pressure, Fire protection harus dikonfirmasi siap operasi oleh Asman Ophar atau Manajer Tragi ke Asman Operasi dan Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.3

Gangguan Permanen pada

Penghantar 150 kV

Pengoperasian kembali penghantar 150 kV yang trip dengan indikasi Auto Reclose Final trip atau SOTF harus dikonfirmasikan siap operasi oleh Asman Ophar atau Manajer Tragi, setelah ada pemeriksaan di jaringan, ke Asman Operasi dan Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.4

Pengoperasian Reaktor dan

Kapasitor

Pengoperasian Reaktor dan Kapasitor untuk pengaturan tegangan atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.5

Gangguan UFR pada PMT 150 kV

dan Penyulang 20 kV

Pengoperasian kembali PMT 150 kV dan penyulang 20 kV yang trip dengan indikasi Under Frekwensi Rele (UFR) atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.6 Gangguan UVLS pada PMT 20 kV

Trafo Pengoperasian kembali PMT 20 kV Trafoyang trip dengan indikasi Under Voltage Load

(15)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

UPB Sumbagteng. 8.7 Gangguan UVR pada PMT 20 kV

Trafo Pengoperasian kembali PMT 20 kV Trafoyang trip dengan indikasi Under Voltage Rele

(UVR) atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.8

Gangguan OLS pada PMT 20 kV

Trafo dan Penyulang 20 kV

Pengoperasian kembali PMT 20 kV Trafo dan penyulang 20 kV yang trip dengan indikasi Over Load Shedding (OLS) atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.9 Gangguan OVR pada PMT 150 kV Pengoperasian kembali PMT 150 kV yang trip

dengan indikasi Over Voltage Rele (OVR) atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.10 Gangguan UVLS pada PMT 20 kV

Trafo Pengoperasian kembali PMT 20 kV Trafoyang trip dengan indikasi Under Voltage Load

Shedding (UVLS) atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.11 Gangguan UVR pada PMT 20 kV

Trafo Pengoperasian kembali PMT 20 kV Trafoyang trip dengan indikasi Under Voltage Rele

(UVR) atas perintah Dispatcher UPB Sumbagteng.

8.12 Lain – lain Semua Pedoman Operasi Gardu Induk

terdahulu yang tidak sesuai dengan pedoman operasi ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Lubuk Alung, Februari 2011

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT PEKANBARU

MANAJER,

MUKHIAR M.

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

MANAJER,

(16)

PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPB SUMBAGTENG

PEDOMAN OPERASI GI BAGAN BATU No. Dokumen : UPBSBT/PED/OPS/025/BBATU Berlaku Efektif : Februari 2011

KOSAKATA

Blackout : Padam total

Dispatcher P3BS : Pelaksana pengendali operasi P3BS

Dispatcher UPB Sumbagteng : Pelaksana pengendali operasi UPB Sumbagteng

GI : Gardu Induk

KV : Kilo Volt

MVA : Mega Volt Ampere

Operator Gardu Induk : Pelaksana operasi di pusat listrik / gardu induk

PMS : Pemisah (disconnecting switch)

PMS tanah : Earthing switch

PMT : Pemutus tenaga (circuit breaker)

SCADA : Supervisory Control And Data Acquisition

SUTT : Saluran Udara Tegangan Tinggi

UPB Sumbagteng : Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian Tengah

UPT Pekanbaru : Unit Pelayanan Transmisi Pekanbaru

Feeder : Penyulang

31

245

Gambar

Gambar 4–2  PMT yang dibuka di GI Bagan Batu saat hilang teganganPMS Terbuka
Gambar 7–3  Alur Komunikasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisis butir soal pilihan ganda Olimpiade Ekonomi VI yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UNEJ Tingkat SMA Sederajat perlu dilaksanakan karena

Dengan mengambil kasus pada masyarakat Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai sampel, serta melalui penggunaan

Berdasarkan fenomena dan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Efektivitas Operasional Terhadap Return on Investment

(Sementara para siswa menanggapi, pastikan mereka memahami kebenaran berikut: Sebagai Putra Tunggal Allah dalam daging, Yesus Kristus mampu melaksanakan kurban Pendamaian,

Setelah mengikuti kuliah Epidemiologi dan Biostatistik, mahasiswa akan mampu menganalisis masalah yang terdapat di masyarakat khususnya masalah kesehatan;

Sistem yang dibangun membutuhkan dua buah program yaitu program pada Laptop menggunakan bahasa C# untuk menerjemahkan sandi Semaphore dari gerakan manusia yang

Proses penyelesaian Tugas Akhir/skripsi relatif panjang, selain itu kurangnya partisipasi aktif mahasiswa di dalam kuliah (karena metode perkuliahan tidak menarik),

membaca Alquran di TKA juga terikat dengan sistem klasikal, yakni adanya pelayanan yang sama terhadap semua peserta didik, keberadaan seorang guru di dalam