Standar-Standar Internasional
Bagi Aktivis Serikat Buruh
MNC
ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue
Apa itu dialog sosial?
• Apa arti dari Dialog?
• Percakapan yang bersifat informal, personal, pembicaraan individual .
• Dialog bersifat formal/resmi,
organisasi/kelembagaan, pembicaraan kolektif.
• Topik atau agenda dibutuhkan untuk dialog, akan tetapi topik dan agenda tidak diperlukan untuk
sebuah percakapan.
• Untuk mendapatkan topik atau agenda berarti
menghasilkan kesimpulan atau akibat selama atau sesudah pembicaraan.
Apa itu dialog sosial?
• Terminologi dari dialog sosial dapat ditemukan, akan tetapi tidak dengan apa yang disebut dengan
percakapan sosial.
• ILO: dialog sosial adalah “segala bentuk dari
negosiasi dan konsultasi terkait dengan beberapa isu tertentu, termasuk didalamnya berbagi informasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Apa itu dialog sosial?
• Dialog sosial akan menghasilkan;
– Perjanjian Kolektif
– Partisipasi Pekerja dalam
Managemen(Pembagian Informasi dan Konsultasi)
– Partisipasi Pekerja dan Pengusaha dalam pembuatan kebijakan pemerintah
– Kerjasama/situasi ekonomi perburuhan yang
Standar-standar Internasional sebagai
agenda dari dialog sosial
• Untuk membangun social dialogue dengan
perusahaan dan pemerintah, kita harus
mempunyai agenda atau topik.
• Apa agenda atau topik yang tepat untuk
menjalankan social dialogue dalam relasi
perburuhan?
•
Standar-standar Internasional
dapat
menjadi
agenda dan topik bagi dialog
Standar-standar Internasional bagi
MNCs
•
Standar Utama Perburuhan ILO
•
Panduan OECD bagi MNC’s
•
Global Compact PBB
Standar Dasar
Perburuhan
Apa itu ILO
• International Labor Organization
• Sebuah lembaga PBB khusus untuk isu perburuhan.
• Dibentuk pada tahun 1919 setelah PD I
• Sebuah lembaga tripartit dengan posisi yang
“sama” bagi partner sosial
– Pemerintah, Pengusaha, Pekerja
• 182 negara anggota
Apa Itu ILO
• Peran utamanya untuk memformulasikan
standar internasional melalui
Konvensi
&
Rekomendasi
berdasarkan hak-hak dasar
buruh
•
Konvensi:
mengikat secara hukum
diratifikasi oleh negara anggota
•
Rekomendasi
: aturan yang tidak
mengikat
Ratifikasi oleh Negara
(data April 2009)
•
Indonesia: 18 (8)
•
Korea: 24 (4)
•
Malaysia: 14 (5)
•
Thailand: 14 (5)
•
Vietnam: 17 (5)
•
India: 40 (4)
• Brazil: 80 (7), China: 22 (4) • Perancis: 102 (8)
• Jerman: 72 (8)
• Jepang: 41 (6) • Belanda: 82 (8)
• Saudi Arabia: No Data (5) • Singapura: 20 (5)
• Afrika Selatan: 20 (8)
• Swedia: 77 (8), Inggris: 68 (8)
• Amerika: 14 (2)
• Myanmar: 19 (2), Somalia: 12 (3)
• Afghanistan: 15 (3)
Standar Dasar Perburuhan ILO
• Konvensi yang sangat mendasar dan
penting
• Standar universal untuk diakui dan
diterima secara internasional
• Ratifikasi oleh negara tidak dibutuhkan
• Berlaku bagi setiap negara dan setiap
perusahaan
Konvensi Dasar ILO
1. Konvensi No. 87, 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi
2. Konvensi No. 98, 1949 tentang Hak untuk Berorganisasi dan
Berunding Bersama
3. Konvensi No. 29, 1930 tentang Kerja Paksa
4. Konvensi No. 105, 1957 Penghapusan Kerja Paksa
5. Konvensi No. 138, 1973 tentang Usia Minimum Minimum Age
6. Konvensi No. 182, 1999 Tentang Dampak Pekerjaan Buruk bagi para Pekerja Anak
7. Konvensi No. 100, 1951, tentang Upah yang sama
Standar Dasar Perburuhan ILO
• 4 area
1. Kebebasan Berserikat & hak untuk
berunding bersama(C87, C98)
Kebebasan berserikat
• Setiap pekerja mempunyai hak untuk berserikat dan hak untuk mengorganisir
organisasi mereka sendiri
atau bergabung dalam serikat buruh/pekerja untuk mewakili kepentingan dan
memperjungkan hak
Kebebasan Berserikat
• Setiap pekerja/buruh
mempunyai kebebasan dan hak untuk mengembangkan organisasi kedalam level
regional/nasional dan
industrial/federasi nasional dapat langsung terlibat
Hak Untuk Berunding
Bersama
• Berunding Bersama adalah sebuah negosiasi antara manajemen dan serikat pekerja/buruh untuk
bersama-sama
memutuskan tentang upah, kondisi kerja, sosial atau ekonomi yang
mempengaruhi kehidupan pekerja/buruh dan
Hak Untuk Berunding
Bersama
• Hasil akhir dari
perundingan bersama adalah membuat
Perjanjian Bersama (PKB).
• Perjanjian Bersama dapat dibuat di tingkat lokal, regional dan
Pekerja Anak
• Pekerjaan ringan tidak
diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 13 tahun.
• Pekerjaan biasa tidak
diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 15 tahun.
• Pekerjaan berbahaya tidak
Pekerja Anak
Situasi & Kondisi di Vietnam (4 Juni, 2009)
• Lebih dari 26,000 pekerja anak dibawah umur telah bekerja
secara ilegal dan banyak dari mereka telah melakukan pekerjaan berbahaya. Berdasarkan data dari Kementrian Perburuhan, Orang Cacat, dan Sosial di 63 Provinsi dan Kota.
• Ngo Ngoc Hai (12) dari Provinsi Phu Tho, telah bekerja di sebuah toko makanan di Ha Noi selama 6 bulan. Setiap hari dia bekerja dari jam 4 sore hingga tengah malam dan dibayar VND500,000 (US$27) setiap bulannya. “keluarga saya keluarga miskin, dan karena orang tua saya tidak punya cukup uang untuk saya pergi ke sekolah, maka saya harus bekerja," kata Hai .
• Sebuah survey di HCM City tahun 2008 melaporkan bahwa sebanyak 758 anak-anak telah bekerja secara ilegal di pabrik
Kerja Paksa
• Melakukan pekerjaan
dengan ancaman dan
paksaan, tanpa
kesepakatan dan
persetujuan
• Menjalankan kerja
lembur tanpa dialog
terlebih dahulu dengan
pekerja atau serikat
Tanpa Diskriminasi
• Upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, perlakuan yang sama bagi pekerjaan yang sama
• Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan
• Diskriminasi antara pekerja/buruh regular dan non-regular
Ratifikasi oleh Negara
Country Conv. 87 Conv. 98 Conv. 29 105Conv. Conv.138 Conv.182 Conv.100 Conv.111
Indonesia 1998 1957 1950 1999 1958 1999 1999 2000
Malaysia No 1961 1957 No 1997 No 1997 2000
Thailand No No 1969 1969 2004 2001 1999 No
Vietnam No No 2007 No 2003 2000 1997 1997
Panduan OECD Bagi
Apa itu OECD
• Organization for Economic Cooperation & Development
• Sebuah organisasi Internasional yang anggotanya adalah negara “Kaya” di pimpin oleh Amerika dan Eropa
• Berdiri tahun 1948 • 31 negara anggota
– Eropa: 23 negara (Austria, Belgia, Czech, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda,
Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris)
– Asia Pacific: Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru
Panduan OECD bagi MNCs
• Standar internasional untuk “good corporate conduct”
• Dibuat pertamakali tahun 1976 dan revisi versi terbaru pada Juni 2000
• Berlaku untuk negara anggota OECD and 6 non-negara anggota (Brazil, Mesir, Israel, Latvia, Romania, Slovenia)
• Tujuan dari MNC adalah “tidak hanya untuk meraup
keuntungan, akan tetapi juga memperbaiki kondisi sosial di seluruh dunia”
• Tidak mengikat secara hukum, tetapi bersifat sukarela • Pemerintah bekerjasama dengan National Contact Point
(NCP) Pusat Kontak Nasional
Panduan OECD bagi MNCs
• Konsep perusahaan multinasional
– Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 1 negara
• 10 Bab
Panduan OECD Bagi MNCs
•
Bab 3. Keterbukaan Informasi
– Aktivitas MNC , struktur, situasi keuangan dan pencapaian,
cabang utama, persentasi kepemilikan , kegiatan langsung atau tidak langsung perusahaan affiliates, pemegang saham
• MNC harus terbuka terhadap informasi tentang
– Keuangan dan hasil keuntungan perusahaan
– Anggota pimpinan tertinggi manajemen dan Upah mereka
– Informasi tentang kepemilikan perusahaan dan pemegang saham lainnya
Panduan OECD bagi MNCs
• Bab 4. Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial – Hak untuk bergabung dalam serikat
pekerja/buruh dan terlibat dalam negosiasi bersama
– Penghapusan Pekerja Anak – Penghapusan Kerja Paksa
– Tidak boleh ada diskriminasi kepada
pekerja/buruh di tempat kerja dalam hal ras, jenis kelamin, agama, pandangan politik,
Panduan OECD Bagi MNCs
• Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial
– Menyediakan fasilitas bagi perwakilan Pekerja/Buruh untuk menjalankan perundingan bersama
– Memberikan informasi yang tepat untuk negosiasi yang bersifat membangun
– Memantau pemberlakuan standar perburuhan nasional di negara setempat
– Kampanye kesehatan & keselamatan di tempat kerja
– Memberikan pemberitahuan yang layak dan kerjasama yang baik dalam hal terjadi PHK Massal
– Tidak diperbolehkan untuk memberikan ancaman berupa relokasi seluruh atau sebagian dari perusahaan ke negara lain ketika sedang terjadi
perundingan bersama dan aksi bersama
Panduan OECD bagi MNCs
• Negara yang turut serta dalam Panduan OECD harus membentuk National Contact Point (NCP).
• NCP biasanya dibentuk dalam suatu departemen milik pemerintah yang mengurusi isu perdagangan, investasi dan perburuhan
• Sebagai contoh, NCP Korea adalah termasuk bagian dari Kementerian Perdagangan, Industri & Energi
• Dalam hal terjadi pelanggaran atas apa yang termuat dalam Panduan OECD, setiap orang dapat melaporkan hal tersebut pada NCP yang relevan.
UN Global Compact
• Diusulkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan dalam World Economic Forum tahun 1999
• Ini adalah inisiatif internasional atau kampanye
untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang diprakarsai oleh PBB
• Tidak mengikat secara hukum, akan tetapi dijalankan secara sukarela
• 6000 perusahaan MNCs bergabung dalam Global Compact
UN Global Compact
• Hak Asasi Manusia
1. MNC mendukung hak asasi manusia
2. MNC tidak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia
• Standar Perburuhan
3. MNC menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk berunding bersama
4. Penghapusan Kerja Paksa 5. Penghapusan Pekerja Anak
6. Penghapusan Diskriminasi di tempat kerja
• Lingkungan
7. MNC mendukung pendekatan pencegahan bagi lingkungan
8. Mempromosikan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan
9. Membangun teknologi yang ramah lingkungan
Kebebasan Berserikat &
Perundingan Bersama
• Memastikan setiap pekerja/buruh dapat membentuk dan bergabung dalam serikat pekerja/buruh yang merupakan pilihannya tanpa takut akan
intimidasi atau penolakan, sesuai dengan hukum nasional.
• Meletakkan dasar kebijakan dan prosedur yang anti diskriminasi dengan tetap menghormati organisasi serikat buruh, keanggotaan serikat buruh dan berbagai aktivitas tertentu dalam hal lowongan kerja, dan keputusan
tertentu dalam hal PHK atau mutasi.
• Tidak ikut campur terhadap aktivitas dari perwakilan serikat pekerja/buruh ketika mereka menjalankan fungsinya dalam hal tidak mengganggu aktivitas operasional perusahan
• Memperbolehkan pengumpulan iuran melalui rekening perusahaan,
menempelkan pengumuman serikat, distribusi dokumen serikat, pemberian sekretariat serikat didalam perusahaan
Kebebasan Berserikat &
Berunding Bersama
• Mengakui hak Serikat Pekerja/Buruh untuk kepentingan Perundingan Bersama. • Menggunakan Perjanjian Bersama sebagai forum yang membangun untuk isu
kondisi kerja, bentuk-bentuk pekerjaan dan relasi antara pengusaha dan pekerja. • Menempatkan segala bentuk penyelesaian masalah atau kepentingan lainnya
kepada pekerja dan manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan,
prosedur PHK, isu kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur perselisihan dan penyelesaian masalah, aturan disiplin, dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.
• Menyediakan informasi yang diperlukan bagi perundingan yang berarti.
• Menyeimbangkan kesepakatan antara serikat pekerja dengan keterwakilan yang lebih banyak untuk memastikan eksistensi serikat pekerja yang lebih kecil dalam mewakili kepentingan anggotanya.
Tidak Boleh ada praktek Kerja
Paksa
• Kondisi kerja paksa pada umumnya dilatarbelakangi oleh kondisi kerja yang sepihak.
• Praktek yang eksploitatif, seperti kerja lembur secara paksa
• Kekerasan fisik atau psikologi (termasuk seksual) dapat diartikan sebagai
membairkan seseorang dalam kerja paksa (ancaman terhadap pekerja, keluarga, dan rekan dekatnya)
• Penipuan atau ingkar janji terhadap bentuk dan jenis pekerjaan
• Perbudakan, bekerja karena hutang, kekerasan fisik atau penculikan,
Tidak Boleh Mempekerjakan
anak
• Pengertian “anak” meliputi anak laki-laki dan anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun.
• Negara berkembang – Pekerjaan ringan 13 tahun – Pekerjaan biasa 15 tahun – Pekerjaan berbahaya 18 tahun • Negara berkembang
– Pekerjaan ringan12 tahun – Pekerjaan biasa 14 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun
• Memberikan pengaruh pada perusahaan sub kontraktor,
Tidak ada Diskriminasi
• Persamaan perlakuan untuk Pekerjaan yang sama. • Perlakuan yang sama dalam proses rekrutmen,
penggajian, jam kerja/istirahat, lembur yang bayar, perlindungan maternitas, keamanan masa kerja,
perjanjian kerja, peningkatan penilaian, pelatihan dna
PKB Internasional
• PKB internasional adalah perjanjian yang
dinegosiasikan antara Perusahaan MNC dan Serikat Buruh Internasional, seperti ICEM
mengenai aktivitas internasional dari perusahaan MNC.
• Perusahaan Multinasional secara sepihak membuat kode etik perilaku sendiri tanpa keterlibatan serikat pekerja/buruh.
• PKB Internasional adalah alat dari serikat buruh untuk terlibat dalam membuat standar minimum dengan perusahaan MNC.
• PKB Internasional pertama dibuat antara IUF dan Danone.
PKB Internasional
• PKB internasional ICEM dengan;
– Umicore in 2008 – Lafarge in 2005 – Rhodia in 2004 – SCA in 2004 – EDF in 2004 – Lukoil in 2004 – Eni in 2002
– AngloGold in 2002 – Norske Skog in 2002 – Endesa in 2002
Perjanjian Global dengan Lafarge tahun
2005
• Penghapusan kerja paksa
• Tidak ada diskriminasi di tempat kerja
• Penghapusan pekerja anak
• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
perundingan bersama
• Jaminan atas upah
• Melaksanakan kesehatan, keselamatan, dan
kondisi kerja.
Perjanjian Global dengan Freudenberg
tahun 2000
• Tidak boleh ada kerja paksa dan pekerja anak
•
Kesempatan yang sama dan perlakuan yangs
sama dalam pekerjaan
•
Kebebasan berserikat dan penghormatan
terhadap hak dasar serikat buruh
• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
Perundingan Bersama
• Tidak ada diskriminasi terhadap aktivis serikat
buruh
•
Kesehatan & keselamatan di tempat kerja
• Plesibel, efisien, dan berorientasi pada
Perjanjian Global dengan Norske Skog
Tahun 2000
• Kebebasan Berserikat dan Perundingan
Bersama
• No discrimination and equal opportunity
• Kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja
• Tidak ada kerja paksa
• Tidak ada pekerja anak
• Upah dan tunjangan untuk pemenuhan
kebutuhan pekerja dan keluarganya.
• Status pekerja berdasarkan sistem kerja tetap
Standar Internasional bagi MNCs
•
Standar Perburuhan ILO
•
Panduan OECD bagi MNCs
•
Global Compact PBB
Hal paling utama dalam Standar
Perburuhan Internasional
• Hak Buruh untuk berorganisasi dan membuat PKB
• Tidak boleh ada Pekerja Anak, Tidak boleh ada Kerja Paksa
• Jaminan atas aktivitas serikat buruh
• Fasililitas untuk Perjanjian Bersama & Aktivitas serikat buruh
• Upah layak
• Kondisi kerja yang baik dan jam kerja • Kesehatan & keselamatan
• Pembagian informasi • Hak berkonsultasi
Implikasi dari standar internasional mengenai
Social Dialogue di Perusahaan MNC
• MNCs berjanji untuk menghormati aturan standar internasional. • MNCs mempunyai kepentingan menjaga “nama baik” mereka.
• Organisasi internasional (ILO, OECD, UN) dan pemerintah secara langsung terlibat dalam pelaksanaan standar tersebut.
• Standar Internasional antara lain: hak pekerja/buruh, aktivitas
serikat pekerja, perjanjian bersama yang membangun, kondisi kerja yang baik, kesehatan dan keselamatan, pembagian informasi,
konsultasi, pelatihan kerja, dll.
Standar Internasional bagi
Perundingan Bersama
• Perundingan Bersama adalah bagian yang cukup penting bagi social dialogue.
• Baca dan pelajari Standar Internasional: dengan dasar tersebut, diskusikan, debat, dan rancanglah permintaan.
• Bandingkan standar internasional dengan PKB anda: kekuatan dan kelemahannya.
• Masukkan hal yang baik dari standar internasional kedalam PKB Anda.
Standar Internasional untuk
Perundingan Bersama
• Membuat Tim Persiapan Bersama bagi
Perundingan Bersama.
– Untuk membandingkan kualitas dan cakupan
dari PKB yang telah ada: kekuatan dan
kelemahannya.
– Untuk membandingkan PKB yang telah ada
dengan standar-standar internasional:
Hak Asasi Manusia Perdagangan Yang adil Pelatihan Kerja Diskriminasi
Kesempatan yang sama Perusahaan Kontraktor Kesehatan & Keselamatan Pekerja kontrak dan agensi
Manajemen perubahan Restrukturisasi
Privatisasi
Kebijakan Ekonomi
Domain dari Hubungan Perburuhan
Upah Jam Kerja