• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Standar-Standar Internasional

Bagi Aktivis Serikat Buruh

MNC

ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue

(2)

Apa itu dialog sosial?

• Apa arti dari Dialog?

Percakapan yang bersifat informal, personal, pembicaraan individual .

Dialog bersifat formal/resmi,

organisasi/kelembagaan, pembicaraan kolektif.

• Topik atau agenda dibutuhkan untuk dialog, akan tetapi topik dan agenda tidak diperlukan untuk

sebuah percakapan.

• Untuk mendapatkan topik atau agenda berarti

menghasilkan kesimpulan atau akibat selama atau sesudah pembicaraan.

(3)

Apa itu dialog sosial?

• Terminologi dari dialog sosial dapat ditemukan, akan tetapi tidak dengan apa yang disebut dengan

percakapan sosial.

• ILO: dialog sosial adalah “segala bentuk dari

negosiasi dan konsultasi terkait dengan beberapa isu tertentu, termasuk didalamnya berbagi informasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

(4)

Apa itu dialog sosial?

• Dialog sosial akan menghasilkan;

Perjanjian Kolektif

Partisipasi Pekerja dalam

Managemen(Pembagian Informasi dan Konsultasi)

Partisipasi Pekerja dan Pengusaha dalam pembuatan kebijakan pemerintah

Kerjasama/situasi ekonomi perburuhan yang

(5)

Standar-standar Internasional sebagai

agenda dari dialog sosial

• Untuk membangun social dialogue dengan

perusahaan dan pemerintah, kita harus

mempunyai agenda atau topik.

• Apa agenda atau topik yang tepat untuk

menjalankan social dialogue dalam relasi

perburuhan?

Standar-standar Internasional

dapat

menjadi

agenda dan topik bagi dialog

(6)

Standar-standar Internasional bagi

MNCs

Standar Utama Perburuhan ILO

Panduan OECD bagi MNC’s

Global Compact PBB

(7)

Standar Dasar

Perburuhan

(8)

Apa itu ILO

International Labor Organization

• Sebuah lembaga PBB khusus untuk isu perburuhan.

• Dibentuk pada tahun 1919 setelah PD I

• Sebuah lembaga tripartit dengan posisi yang

“sama” bagi partner sosial

– Pemerintah, Pengusaha, Pekerja

182 negara anggota

(9)

Apa Itu ILO

• Peran utamanya untuk memformulasikan

standar internasional melalui

Konvensi

&

Rekomendasi

berdasarkan hak-hak dasar

buruh

Konvensi:

mengikat secara hukum

diratifikasi oleh negara anggota

Rekomendasi

: aturan yang tidak

mengikat

(10)

Ratifikasi oleh Negara

(data April 2009)

Indonesia: 18 (8)

Korea: 24 (4)

Malaysia: 14 (5)

Thailand: 14 (5)

Vietnam: 17 (5)

India: 40 (4)

• Brazil: 80 (7), China: 22 (4) • Perancis: 102 (8)

Jerman: 72 (8)

• Jepang: 41 (6) • Belanda: 82 (8)

• Saudi Arabia: No Data (5) • Singapura: 20 (5)

Afrika Selatan: 20 (8)

Swedia: 77 (8), Inggris: 68 (8)

Amerika: 14 (2)

Myanmar: 19 (2), Somalia: 12 (3)

Afghanistan: 15 (3)

(11)

Standar Dasar Perburuhan ILO

• Konvensi yang sangat mendasar dan

penting

• Standar universal untuk diakui dan

diterima secara internasional

• Ratifikasi oleh negara tidak dibutuhkan

• Berlaku bagi setiap negara dan setiap

perusahaan

(12)

Konvensi Dasar ILO

1. Konvensi No. 87, 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi

2. Konvensi No. 98, 1949 tentang Hak untuk Berorganisasi dan

Berunding Bersama

3. Konvensi No. 29, 1930 tentang Kerja Paksa

4. Konvensi No. 105, 1957 Penghapusan Kerja Paksa

5. Konvensi No. 138, 1973 tentang Usia Minimum Minimum Age

6. Konvensi No. 182, 1999 Tentang Dampak Pekerjaan Buruk bagi para Pekerja Anak

7. Konvensi No. 100, 1951, tentang Upah yang sama

(13)

Standar Dasar Perburuhan ILO

• 4 area

1. Kebebasan Berserikat & hak untuk

berunding bersama(C87, C98)

(14)

Kebebasan berserikat

• Setiap pekerja mempunyai hak untuk berserikat dan hak untuk mengorganisir

organisasi mereka sendiri

atau bergabung dalam serikat buruh/pekerja untuk mewakili kepentingan dan

memperjungkan hak

(15)

Kebebasan Berserikat

• Setiap pekerja/buruh

mempunyai kebebasan dan hak untuk mengembangkan organisasi kedalam level

regional/nasional dan

industrial/federasi nasional dapat langsung terlibat

(16)

Hak Untuk Berunding

Bersama

• Berunding Bersama adalah sebuah negosiasi antara manajemen dan serikat pekerja/buruh untuk

bersama-sama

memutuskan tentang upah, kondisi kerja, sosial atau ekonomi yang

mempengaruhi kehidupan pekerja/buruh dan

(17)

Hak Untuk Berunding

Bersama

• Hasil akhir dari

perundingan bersama adalah membuat

Perjanjian Bersama (PKB).

• Perjanjian Bersama dapat dibuat di tingkat lokal, regional dan

(18)

Pekerja Anak

• Pekerjaan ringan tidak

diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 13 tahun.

• Pekerjaan biasa tidak

diperbolehkan bagi mereka yang berumur dibawah 15 tahun.

• Pekerjaan berbahaya tidak

(19)

Pekerja Anak

Situasi & Kondisi di Vietnam (4 Juni, 2009)

• Lebih dari 26,000 pekerja anak dibawah umur telah bekerja

secara ilegal dan banyak dari mereka telah melakukan pekerjaan berbahaya. Berdasarkan data dari Kementrian Perburuhan, Orang Cacat, dan Sosial di 63 Provinsi dan Kota.

• Ngo Ngoc Hai (12) dari Provinsi Phu Tho, telah bekerja di sebuah toko makanan di Ha Noi selama 6 bulan. Setiap hari dia bekerja dari jam 4 sore hingga tengah malam dan dibayar VND500,000 (US$27) setiap bulannya. “keluarga saya keluarga miskin, dan karena orang tua saya tidak punya cukup uang untuk saya pergi ke sekolah, maka saya harus bekerja," kata Hai .

• Sebuah survey di HCM City tahun 2008 melaporkan bahwa sebanyak 758 anak-anak telah bekerja secara ilegal di pabrik

(20)

Kerja Paksa

• Melakukan pekerjaan

dengan ancaman dan

paksaan, tanpa

kesepakatan dan

persetujuan

• Menjalankan kerja

lembur tanpa dialog

terlebih dahulu dengan

pekerja atau serikat

(21)

Tanpa Diskriminasi

Upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, perlakuan yang sama bagi pekerjaan yang sama

• Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan

• Diskriminasi antara pekerja/buruh regular dan non-regular

(22)

Ratifikasi oleh Negara

Country Conv. 87 Conv. 98 Conv. 29 105Conv. Conv.138 Conv.182 Conv.100 Conv.111

Indonesia 1998 1957 1950 1999 1958 1999 1999 2000

Malaysia No 1961 1957 No 1997 No 1997 2000

Thailand No No 1969 1969 2004 2001 1999 No

Vietnam No No 2007 No 2003 2000 1997 1997

(23)

Panduan OECD Bagi

(24)

Apa itu OECD

Organization for Economic Cooperation & Development

• Sebuah organisasi Internasional yang anggotanya adalah negara “Kaya” di pimpin oleh Amerika dan Eropa

• Berdiri tahun 1948 • 31 negara anggota

– Eropa: 23 negara (Austria, Belgia, Czech, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,

Islandia, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda,

Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris)

– Asia Pacific: Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru

(25)

Panduan OECD bagi MNCs

• Standar internasional untuk “good corporate conduct”

• Dibuat pertamakali tahun 1976 dan revisi versi terbaru pada Juni 2000

• Berlaku untuk negara anggota OECD and 6 non-negara anggota (Brazil, Mesir, Israel, Latvia, Romania, Slovenia)

• Tujuan dari MNC adalah “tidak hanya untuk meraup

keuntungan, akan tetapi juga memperbaiki kondisi sosial di seluruh dunia”

• Tidak mengikat secara hukum, tetapi bersifat sukarela • Pemerintah bekerjasama dengan National Contact Point

(NCP) Pusat Kontak Nasional

(26)

Panduan OECD bagi MNCs

• Konsep perusahaan multinasional

– Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 1 negara

• 10 Bab

(27)

Panduan OECD Bagi MNCs

Bab 3. Keterbukaan Informasi

– Aktivitas MNC , struktur, situasi keuangan dan pencapaian,

cabang utama, persentasi kepemilikan , kegiatan langsung atau tidak langsung perusahaan affiliates, pemegang saham

• MNC harus terbuka terhadap informasi tentang

– Keuangan dan hasil keuntungan perusahaan

– Anggota pimpinan tertinggi manajemen dan Upah mereka

– Informasi tentang kepemilikan perusahaan dan pemegang saham lainnya

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

Panduan OECD bagi MNCs

• Bab 4. Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial – Hak untuk bergabung dalam serikat

pekerja/buruh dan terlibat dalam negosiasi bersama

– Penghapusan Pekerja Anak – Penghapusan Kerja Paksa

– Tidak boleh ada diskriminasi kepada

pekerja/buruh di tempat kerja dalam hal ras, jenis kelamin, agama, pandangan politik,

(36)

Panduan OECD Bagi MNCs

• Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial

– Menyediakan fasilitas bagi perwakilan Pekerja/Buruh untuk menjalankan perundingan bersama

– Memberikan informasi yang tepat untuk negosiasi yang bersifat membangun

– Memantau pemberlakuan standar perburuhan nasional di negara setempat

– Kampanye kesehatan & keselamatan di tempat kerja

– Memberikan pemberitahuan yang layak dan kerjasama yang baik dalam hal terjadi PHK Massal

– Tidak diperbolehkan untuk memberikan ancaman berupa relokasi seluruh atau sebagian dari perusahaan ke negara lain ketika sedang terjadi

perundingan bersama dan aksi bersama

(37)

Panduan OECD bagi MNCs

• Negara yang turut serta dalam Panduan OECD harus membentuk National Contact Point (NCP).

• NCP biasanya dibentuk dalam suatu departemen milik pemerintah yang mengurusi isu perdagangan, investasi dan perburuhan

• Sebagai contoh, NCP Korea adalah termasuk bagian dari Kementerian Perdagangan, Industri & Energi

• Dalam hal terjadi pelanggaran atas apa yang termuat dalam Panduan OECD, setiap orang dapat melaporkan hal tersebut pada NCP yang relevan.

(38)
(39)

UN Global Compact

• Diusulkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan dalam World Economic Forum tahun 1999

• Ini adalah inisiatif internasional atau kampanye

untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang diprakarsai oleh PBB

• Tidak mengikat secara hukum, akan tetapi dijalankan secara sukarela

• 6000 perusahaan MNCs bergabung dalam Global Compact

(40)

UN Global Compact

Hak Asasi Manusia

1. MNC mendukung hak asasi manusia

2. MNC tidak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia

Standar Perburuhan

3. MNC menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk berunding bersama

4. Penghapusan Kerja Paksa 5. Penghapusan Pekerja Anak

6. Penghapusan Diskriminasi di tempat kerja

Lingkungan

7. MNC mendukung pendekatan pencegahan bagi lingkungan

8. Mempromosikan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan

9. Membangun teknologi yang ramah lingkungan

(41)

Kebebasan Berserikat &

Perundingan Bersama

• Memastikan setiap pekerja/buruh dapat membentuk dan bergabung dalam serikat pekerja/buruh yang merupakan pilihannya tanpa takut akan

intimidasi atau penolakan, sesuai dengan hukum nasional.

• Meletakkan dasar kebijakan dan prosedur yang anti diskriminasi dengan tetap menghormati organisasi serikat buruh, keanggotaan serikat buruh dan berbagai aktivitas tertentu dalam hal lowongan kerja, dan keputusan

tertentu dalam hal PHK atau mutasi.

• Tidak ikut campur terhadap aktivitas dari perwakilan serikat pekerja/buruh ketika mereka menjalankan fungsinya dalam hal tidak mengganggu aktivitas operasional perusahan

• Memperbolehkan pengumpulan iuran melalui rekening perusahaan,

menempelkan pengumuman serikat, distribusi dokumen serikat, pemberian sekretariat serikat didalam perusahaan

(42)

Kebebasan Berserikat &

Berunding Bersama

• Mengakui hak Serikat Pekerja/Buruh untuk kepentingan Perundingan Bersama. • Menggunakan Perjanjian Bersama sebagai forum yang membangun untuk isu

kondisi kerja, bentuk-bentuk pekerjaan dan relasi antara pengusaha dan pekerja. • Menempatkan segala bentuk penyelesaian masalah atau kepentingan lainnya

kepada pekerja dan manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan,

prosedur PHK, isu kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur perselisihan dan penyelesaian masalah, aturan disiplin, dan kesejahteraan keluarga dan

masyarakat.

• Menyediakan informasi yang diperlukan bagi perundingan yang berarti.

• Menyeimbangkan kesepakatan antara serikat pekerja dengan keterwakilan yang lebih banyak untuk memastikan eksistensi serikat pekerja yang lebih kecil dalam mewakili kepentingan anggotanya.

(43)

Tidak Boleh ada praktek Kerja

Paksa

• Kondisi kerja paksa pada umumnya dilatarbelakangi oleh kondisi kerja yang sepihak.

Praktek yang eksploitatif, seperti kerja lembur secara paksa

• Kekerasan fisik atau psikologi (termasuk seksual) dapat diartikan sebagai

membairkan seseorang dalam kerja paksa (ancaman terhadap pekerja, keluarga, dan rekan dekatnya)

• Penipuan atau ingkar janji terhadap bentuk dan jenis pekerjaan

• Perbudakan, bekerja karena hutang, kekerasan fisik atau penculikan,

(44)

Tidak Boleh Mempekerjakan

anak

• Pengertian “anak” meliputi anak laki-laki dan anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun.

• Negara berkembang – Pekerjaan ringan 13 tahun – Pekerjaan biasa 15 tahun – Pekerjaan berbahaya 18 tahun • Negara berkembang

– Pekerjaan ringan12 tahun – Pekerjaan biasa 14 tahun

– Pekerjaan berbahaya 18 tahun

• Memberikan pengaruh pada perusahaan sub kontraktor,

(45)

Tidak ada Diskriminasi

• Persamaan perlakuan untuk Pekerjaan yang sama. • Perlakuan yang sama dalam proses rekrutmen,

penggajian, jam kerja/istirahat, lembur yang bayar, perlindungan maternitas, keamanan masa kerja,

perjanjian kerja, peningkatan penilaian, pelatihan dna

(46)
(47)
(48)

PKB Internasional

• PKB internasional adalah perjanjian yang

dinegosiasikan antara Perusahaan MNC dan Serikat Buruh Internasional, seperti ICEM

mengenai aktivitas internasional dari perusahaan MNC.

• Perusahaan Multinasional secara sepihak membuat kode etik perilaku sendiri tanpa keterlibatan serikat pekerja/buruh.

• PKB Internasional adalah alat dari serikat buruh untuk terlibat dalam membuat standar minimum dengan perusahaan MNC.

• PKB Internasional pertama dibuat antara IUF dan Danone.

(49)

PKB Internasional

• PKB internasional ICEM dengan;

– Umicore in 2008 – Lafarge in 2005 – Rhodia in 2004 – SCA in 2004 – EDF in 2004 – Lukoil in 2004 – Eni in 2002

– AngloGold in 2002 – Norske Skog in 2002 – Endesa in 2002

(50)

Perjanjian Global dengan Lafarge tahun

2005

• Penghapusan kerja paksa

• Tidak ada diskriminasi di tempat kerja

• Penghapusan pekerja anak

• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan

perundingan bersama

• Jaminan atas upah

• Melaksanakan kesehatan, keselamatan, dan

kondisi kerja.

(51)

Perjanjian Global dengan Freudenberg

tahun 2000

• Tidak boleh ada kerja paksa dan pekerja anak

Kesempatan yang sama dan perlakuan yangs

sama dalam pekerjaan

Kebebasan berserikat dan penghormatan

terhadap hak dasar serikat buruh

• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan

Perundingan Bersama

• Tidak ada diskriminasi terhadap aktivis serikat

buruh

Kesehatan & keselamatan di tempat kerja

• Plesibel, efisien, dan berorientasi pada

(52)

Perjanjian Global dengan Norske Skog

Tahun 2000

• Kebebasan Berserikat dan Perundingan

Bersama

• No discrimination and equal opportunity

• Kesehatan dan keselamatan di tempat

kerja

• Tidak ada kerja paksa

• Tidak ada pekerja anak

• Upah dan tunjangan untuk pemenuhan

kebutuhan pekerja dan keluarganya.

• Status pekerja berdasarkan sistem kerja tetap

(53)

Standar Internasional bagi MNCs

Standar Perburuhan ILO

Panduan OECD bagi MNCs

Global Compact PBB

(54)

Hal paling utama dalam Standar

Perburuhan Internasional

• Hak Buruh untuk berorganisasi dan membuat PKB

• Tidak boleh ada Pekerja Anak, Tidak boleh ada Kerja Paksa

• Jaminan atas aktivitas serikat buruh

• Fasililitas untuk Perjanjian Bersama & Aktivitas serikat buruh

• Upah layak

• Kondisi kerja yang baik dan jam kerja • Kesehatan & keselamatan

• Pembagian informasi • Hak berkonsultasi

(55)
(56)

Implikasi dari standar internasional mengenai

Social Dialogue di Perusahaan MNC

• MNCs berjanji untuk menghormati aturan standar internasional. • MNCs mempunyai kepentingan menjaga “nama baik” mereka.

• Organisasi internasional (ILO, OECD, UN) dan pemerintah secara langsung terlibat dalam pelaksanaan standar tersebut.

• Standar Internasional antara lain: hak pekerja/buruh, aktivitas

serikat pekerja, perjanjian bersama yang membangun, kondisi kerja yang baik, kesehatan dan keselamatan, pembagian informasi,

konsultasi, pelatihan kerja, dll.

(57)

Standar Internasional bagi

Perundingan Bersama

• Perundingan Bersama adalah bagian yang cukup penting bagi social dialogue.

• Baca dan pelajari Standar Internasional: dengan dasar tersebut, diskusikan, debat, dan rancanglah permintaan.

• Bandingkan standar internasional dengan PKB anda: kekuatan dan kelemahannya.

• Masukkan hal yang baik dari standar internasional kedalam PKB Anda.

(58)

Standar Internasional untuk

Perundingan Bersama

• Membuat Tim Persiapan Bersama bagi

Perundingan Bersama.

– Untuk membandingkan kualitas dan cakupan

dari PKB yang telah ada: kekuatan dan

kelemahannya.

– Untuk membandingkan PKB yang telah ada

dengan standar-standar internasional:

(59)

Hak Asasi Manusia Perdagangan Yang adil Pelatihan Kerja Diskriminasi

Kesempatan yang sama Perusahaan Kontraktor Kesehatan & Keselamatan Pekerja kontrak dan agensi

Manajemen perubahan Restrukturisasi

Privatisasi

Kebijakan Ekonomi

Domain dari Hubungan Perburuhan

Upah Jam Kerja

(60)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, sumber keuangan yang berasal dari pendapatan asli daerah lebih penting dibandingkan dengan sumber-sumber diluar pendapatan asli daerah,

Pengumuman peserta yang lolos didanai dalam Program Bantuan Rektor untuk Kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa Tahun 2020 akan dipublikasi melalui laman unud.ac.ac.id tanggal 2

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gaya komunikasi pimpinan Koperasi Klasik Beans dalam pembinaan kualitas produk, untuk mengetahui teknik

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Beton Pada Bangunan Pelabuhan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan; Ritman Miko Hartanto, 071910301026;

Ciri-ciri sistem pemungutan pajak ini adalah (i) pajak terhutang dihitung sendiri oleh wajib pajak, (ii) wajib pajak bersifat aktif dengan melaporkan dan membayar sendiri

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui titik kesetimbangan penyebaran penyakit DBD serta dinamika penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Jember dan mengetahui

Dengan kata lain dalam setiap proses komunikasi yang terjadi antara penutur dan lawan tutur terjadi juga apa yang disebut peristiwa tutur atau peristiwa bahasa (speech

(2) Pelaksanaan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat (humas) meliputi kegiatan pemberdayaan komite sekolah, mewajibkan orang tua mengambil rapor anak sendiri,