• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Era Globalisasi dan Dampaknya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian Era Globalisasi dan Dampaknya"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Era Globalisasi dan Dampaknya

Pengertian era globalisasi dapat dijelaskan dari dua kata yang

membangunnya yakni kata “era” dan “globalisasi”. Era berarti zaman atau kurun waktu, sementara globalisasi berarti proses mengglobal atau

mendunia. Dengan demikian era globalisasi berarti zaman yang di dalamnya terjadi proses mendunia.

Proses mendunia ini yang terjadi sejak tahun 1980-an itu terjadi di berbagai bidang atau aspek kehidupan manusia, misalnya di bidang politik, sosial, ekonomi, agama, dan terutama sekali globalisasi di bidang teknologi. Proses mendunia tersebut di atas, secara konkret dapat dijelaskan sebagai berikut. Perkembangan budaya manusia dewasa ini telah mencapai taraf yang luar biasa, yang di dalamnya manusia bergerak menuju ke arah

terwujudnya satu masyarakat manusia yang mencakup seluruh dunia; satu masyarakat global. Dengan teknologi transportasi dan komunikasi serba canggih yang berhasil diciptakannya, manusia telah berhasil mengatasi jarak yang dahulu misahkan manusia yang satu dari yang lain, suku bangsa yang satu dari yang lain, bangsa yang satu dari yang lain, budaya dan agama yang satu dari yang lain. Berkembangnya teknologi transportasi dan

komunikasi menyebabkan jarak antar kota, antar pulau, antar negara, dan antar benua seolah tidak ada lagi. Di zaman ini, manusia dengan mudahnya berkomunikasi satu sama lain di seluruh penjuru dunia dengan

memanfaatkan satelit-satelit yang berada di atas Indian Ocean Region, Pacific Ocean Region, dan Atlantic Ocean Region. Dengan kata lain, berkembangnya teknologi transportasi dan komunikasi, dunia seolah

semakin sempit, ruang dan waktu menjadi semakin relatif, dan batas-batas negara seakan begitu mudah untuk diterobos.

Pengertian era globalisasi sebagai kurun waktu yang di dalamnya terjadi proses mendunia secara nyata menyebabkan apa yang ada di Jakarta ada pula di New York; apa yang dibisikkan di Jakarta terdengar pula di New York dan sebaliknya. Contoh konkretnya: “Jeans” ada baik di New York maupun Jakarta. Fenomena ini sebenarnya hendak berkata bahwa teknologi

transportasi dan teknologi komunikasi yang semakin canggih mampu menghubungkan umat manusia di seluruh belahan dunia, sehingga

terciptalah satu kehidupan bersama; satu masyarakat, yang meliputi seluruh umat manusia dengan sejarah kehidupan bersama, sejarah umat manusia. Dampak Era Globalisasi

Era globalisasi dapat membawa dampak baik positif maupun negatif. Dampak Positif yang terjadi diantaranya:

(2)

 Era globalisasi telah membawa dampak terciptanya satu masyarakat yang meliputi seluruh umat manusia.

 Era globalisasi dapat memungkinkan terjadinya perubahan besar pada pola hidup manusia, misalnya pada cara kerja manusia: manusia akan

semakin aktif dalam memanfaatkan, menanam, dan memperdalam kapasitas individunya manusia semakin ingin menampilkan nilai-nilai manusiawi dan jati diri budayanya.

Dampak negatif dari era globalisasi diantaranya adalah sebagai berikut:  Merembesnya budaya dari negara maju (sebagai pemasok informasi) ke negara berkembang. Perembesan budaya tersebut tidak mustahil dapat berdampak pada ketergantungan budaya negara berkembang terhadap negara maju.

 Globalisasi informasi itu sendiri dapat menyebabkan pemerkosaan dan imperialisme budaya negara maju atas negara berkembang (dalam hal ini negara yang lebih lamban dalam perkembangan modernisasinya).

 Walaupun globalisasi tidak bisa langsung diidentikkan dengan

westernisasi namun globalisasi sesungguhnya mungkin dapat menyebabkan terjadinya masyarakat yang individualistis dan tidak religius.

CIRI CIRI BERKEMBANGNYA GLOBALISASI 1. Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu, maksudnya berkembangnya barang barang seperti HP, televisi satelit, dan internet menunjukan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepat. 2. Pasar dan produksi ekonomi di negara negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional. 3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, maksudnya saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. 4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dll. nah, setelah mengetahui pengertian dan ciri ciri berkembangnya globalisasi barulah kita membicarakan tentang Bagaimana cara menghadapi era globalisasi ?. Inilah tips tipsnya .

CARA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI 1. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa. 2. Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri. 3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara negara maju. 4. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK 5. dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME. 6. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. 7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. 8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. 10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai

2.5 Dampak globalisasi bagi Generasi baru

Era globalisasi sangat banyak membawa perubahan, baik yang berdampak positif bagi kehidupan maupun yang berdampak negatif bagi kehidupan. Dalam era globalisasi segala aspek kehidupan berangsur – angsur menagalami perubahan. Salah satu contohnya terjadi pada kehidupan generasi muda, kebanyakan generasi muda cenderung tidak bisa menyaring pengaruh globalisasi. Sehingga, banyak generasi muda yang terjebak dalam pengaruh buruk globalisasi.

(3)

Bersosialisasi merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian generasi muda. Karena, mereka bisa mendapatkan banyak teman dan mereka juga bisa saling bertukar pikiran dengan teman mereka tersebut. Dengan bersosialisasi, mereka bisa menemukan hal – hal baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya dan dengan begitu, mereka akan mudah memahami satu sama lain. Dengan bersosialisasi secara benar, akan banyak hal positif yang akan didapat. Contohnya saja mereka akan banyak mempunyai banyak koneksi untuk dapat lebih banyak mengenal dunia kerja yang akan berguna bagi kehidupan mereka nanti. Akan tetapi, jika para generasi muda tidak bisa bersosialisasi secara baik yang di dapatkan hanya sebuah pergaulan bebas di luar batas yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, para generasi muda seharusnya mempunyai sebuah pegangan hidup untuk dapat memfilter dirinya dari berbagai macam dampak globalisasi.

 Aspek Norma

Norma merupakan aturan tidak tertulis sebagai pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan yang mengikat seluruh lapisan masyarakat dan memiliki sanksi sosial. Pada saat era globalisasi sekarang ini norma – norma dalam berkehidupan sudah banyak yang di abaikan keberadaannya. Norma – norma tersebut sudah mulai terhapuskan oleh banyaknya aturan – aturan baru yang sangat membebaskan segala sesuatu, hal tersebut berdampak besar bagi para generasi muda zaman sekarang. Saat ini, generasi muda tidak lagi memperdulikan adanya aturan – aturan tidak tertulis tersebut. Banyak sekali para generasi muda yang melakukan pelanggaran atas norma yang ada pada masyarakat tersebut. Padahal, norma berperan penting dalam menegakkan ketertiban berkehidupan dalam masyarakat. Seharusnya, generasi muda dapat mempertahankan norma- norma tersebut agar ada pengendali dalam kehidupanya.

 Aspek Budaya

Budaya pada saat ini sudah mulai banyak bercampur dengan budaya asing akibat dari era globalisasi. Dimulai dari budaya berpakaian, pada saat ini generasi muda berkecenderungan mengikuti budaya asing. Contohnya, sekarang sebagian generasi muda lebih suka menggunakan pakaian yang mini dan tidak lagi menyukai cara berpakaian yang tertutup dan sopan. Ini dikarenakan alasan mereka, bahwa apabila tidak menggunakan trend pakaian terkini maka mereka di anggap tidak trendy.

Terkikisnya budaya – budaya tradisional yang terdapat di berbagai daerah. Kurang perdulinya para generasi muda kepada budaya tradisional semakin mempercepat punahnya kebudayaan tradisional tersebut. Saat ini banyak sekali generasi muda yang tidak mengetahui apa budaya khas yang terdapat di daerah dirinya tinggal. Hal ini sangat memprihatinkan sekali, terlebih jika mengingat Indonesia yang terkenal akan berbagai macam kebudayaan yang dimilikinya. Ketidak tahuan para generasi muda tersebut mengundang pihak lain untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi budaya miliknya, padahal jelas – jelas kebudayaan tersebut adalah budaya asli Indonesia.

Selain itu dari jenis makanan yang di konsumsi, para generasi muda lebih cenderung menyukai makanan-makanan cepat saji yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan mereka apabila terus menerus dikonsumsi. Peran lingkungan diperlukan untuk dapat mengatasi masalah ini.

 Aspek Pendidikan dan Tekhnologi.

(4)

tugas sekolah dengan menggunakan bantuan internet. Tetapi apabila tidak bisa menggunakan teknologi dengan bijaksana para generasi muda akan mendapatkan dampak negatifnya yaitu para generasi muda akan merasa kecaduan dan mungkin bisa mengakses hal-hal yang seharusnya tidak mereka ketahui juga akan muncul budaya baru yaitu, budaya “ copy + paste”. Budaya ini membawa pengaruh buruk bagi perkembangan pendidikan para generasi muda, karena mereka hanya perlu menyalin isi dari informasi yang mereka cari tanpa mengetahui apa isi dari informasi tersebut.

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah

membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.

2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula

Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma.

Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.

3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive

Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa

harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu

pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki

sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu

(5)

penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana

memanfaatkan energi mereka dengan bijak.Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.

7. Terus Belajar dan Berkembang

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya, belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam

tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan

keputusan di masa yang akan datang.

Kecerdasan intelektual (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual,analisis,logika,dan rasio seseorang.

IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima,menyimpan,dan mengolah informasi menjadi fakta.

Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti & menerima makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan,sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan di masyarakat.

Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang

lain,kemampuan memotivasi diri sendiri,serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri

(6)

TANDA TANDA ORANG YANG MEMPUNYAI KECERDASAN SPIRITUAL

Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual, ketika menghadapi persoalan dalam hidupnya, tidak hanya dihadapi dan dipecahkan dengan rasional dan emosional saja, akan tetapi ia menghubungkannya dengan makna kehidupan secara spiritual. Sehingga, langkah-langkahnya lebih matang dan bermakna dalam kehidupan.

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal, setidaknya ada sembilan tanda bagi orang yang mempunyai kecerdasan spiritual, yakni sebagai berikut:

1. Kemampuan Bersikap Fleksibel

Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai dengan sikap hidupnya yang fleksibel atau bisa luwes dalam menghadapi persoalan. Fleksibel di sini bukan berarti munafik atau bermuka dua. Fleksibel juga bukan berarti tidak mempunyai pendirian. Akan tetapi, ini lebih karena pengetahuannya yang luas dan dalam serta perwujudan dari hati yang tidak kaku.

Orang yang fleksibel semacam ini lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai macam situasi dan kondisi. Orang yang fleksibel juga tidak mau dalam memaksakan kehendak dan tak jarang tampak mudah mengalah dengan orang lain. Meskipun demikian, ia mudah untuk bisa menerima kenyataan dengan hati yang lapang.

2. Tingkat Kesadaran yang Tinggi

Orang yang mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi berarti ia mengenal dengan baik siapa dirinya sendiri. Orang yang demikian lebih mudah mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan keadaan; termasuk dalam mengendalikan emosi. Dengan mengenal diri sendiri secara baik maka seseorang lebih mudah pula dalam memahami orang lain. Dalam tahap spiritual selanjutnya, lebih mudah baginya untuk mengenal Tuhannya.

Dalam menghadapi persoalan hidup yang semakin kompleks, kemampuan untuk mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi ini sangat penting sekali. Tidak mudah baginya untuk putus asa. Jauh dari kemarahan, sebaliknya sangat dekat dengan keramahan. Orang yang semacam ini tidak mungkin mendapatkan julukan sebagai orang yang tidak tahu diri dari orang lain.

3. Kemampuan Menghadapi Penderitaan

Tidak banyak orang yang bisa menghadapi penderitaan dengan baik. Pada umumnya manusia ketika dihadapkan dengan penderitaan akan mengeluh, kesal, marah, atau bahkan putus asa. Akan tetapi, orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik akan mempunyai kemampuan dalam menghadapi penderitaan dengan baik.

(7)

lain yang lebih menderita darinya ternyata masih banyak. Ternyata, ia tidak sendirian dalam menghadapi penderitaan. Lebih dari itu, ia juga menemukan hikmah dan makna hidup dari penderitaan yang sedang dihadapinya.

4. Kemampuan Menghadapi Rasa Takut

Setiap orang pasti mempunyai rasa takut, entah sedikit atau banyak. Takut terhadap apa saja, termasuk menghadapi kehidupan. Dalam menghadapi rasa takut ini, tidak sedikit dari manusia yang dijangkiti oleh rasa khawatir yang berlebihan; bahkan berkepanjangan. Padahal, hal yang ditakutkan itu belum tentu terjadi. Takut menghadapi kemiskinan, misalnya, bila berlebihan maka rasa takut itu bisa membuat seseorang lupa terhadap hukum dan nilai. Akhirnya, dalam rangka supaya hidupnya tidak miskin, tak segan ia menipu, berbohong, mencuri, atau melakukan korupsi.

Tidak demikian dengan orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Ia bisa menghadapi dan mengelola rasa takut itu dengan baik. Dengan sabar ia akan menghadapi segala sesuatu. Kesabaran dalam banyak hal memang bisa bermakna sebagai keberanian seseorang dalam menghadapi kehidupan. Hal ini bisa terjadi karena orang yang mempunyai kecerdasan spiritual mempunyai sandaran yang kuat dalam keyakinan jiwanya.

Ada lima dimensi kemampuan intelektual, yaitu :

1. Kognisi, yang merupakan operasi pokok intelektual dalam proses belajar,

2. Mengingat merupakan proses mental primer untuk retensi atau menyimpan dan reproduksi

segala sesuatu yang diketahui intelektual,

3. Berfikir divirgen, yaitu operasinya jelas mencakup potensi bakat kreatif, yang bertugas mencoba

sesuatu,

4. Berfikir konvergen, yaitu berfikir yang menghasilkan informasi dari informasi yang sudah ada,

yang hasilnya ditentukan oleh respon yang diberikan,

5. Evaluasi, yaitu kemampuan mencari keputusan atau mencari informasi dari kriteria yang

Referensi

Dokumen terkait

digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah. dengan teks yang bersifat

Dengan melihat potensi wisata yang cukup besar yang dimiliki Gunung Banyak dan masih kurangnya promosi perlu adanya alternatif yang diharapkan mampu menjadi media

Pemberian variasi jenis dan konsentrasi auksin memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap waktu muncul tunas, tetapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan

- Pasal 14 angka 3 tentang Kode Etik Advokat Indonesia dinyatakan bahwa “Majelis dipilih dalam rapat dewan Kehormatan cabang/Daerah yang khusus dilakukan untuk

Kontrol negatif dibuat dengan tujuan : (1) memastikan bahwa penurunan jumlah trombosit pada tikus jantan adalah akibat pemberian kloramfenikol dan (2) memastikan bahwa

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan karakteristik responden dan lingkungan dengan perilaku petani dalam pemanfaatan cyber extension (Hp dan internet) untuk

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan saksi-saksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan

Kita juga sering kagum dengan akurasi bacaan tarot seseorang yang sangat akurat, namun kita juga pernah terheran – heran dengan orang yang sebenarnya tidak bisa baca tarot,