• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Studi Dewan Keamanan PBB Ditinjau Dari Piagam PBB Dan Hukum Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Studi Dewan Keamanan PBB Ditinjau Dari Piagam PBB Dan Hukum Internasional"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara yang memiliki hubungan dengan Negara lain baik hanya dua

Negara (bilateral) maupun lebih (multilateral)1

Piagam PBB dimana dalam pasal 1 menyebutkan dengan tegas mengenai

”Penghormatan pada prinsip-prinsip persamaan hak” dan dalam pasal 2

menyatakan bahwa organisasi internasional PBB “didasarkan azas prinsip

persamaan kedudukan dari semua negara anggota.

. Hubungan tersebut juga tidak

hanya terbatas oleh hubungan Negara dengan Negara tetapi juga dapat berupa

hubungan Negara dengan subjek hukum internasional lainnya seperti organisasi

internasional.

Masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah Negara yang berdaulat

dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah

kekuasaan yang lain. Dalam rangka pikiran ini tidak ada suatu badan berdiri diatas

negara-negara baik dalam bentuk negara dunia maupun badan supranasional yang

lain. Dengan perkataan lain, yang terjadi kordinasi antar anggota masyarakat

internasional yang sederajat.

2

1

Hubungan Bilateral,http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_bilateral(Diakses tanggal 28 desember 2013)

(2)

Pada saat ini organisasi internasional terbesar adalah Perserikatan

Bangsa-Bangsa dengan anggota hampir seluruh Negara di dunia.Setela

mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh

seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga

Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian

internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi,

sosial dan kemanusiaan internasional.

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB yang dalam bahasa

Inggris disebut sebagai United Nations atau disingkat UN, adalah sebuah

organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia.

Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional,

pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober

1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang

Umum yang pertama yang dihadiri wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10

Januari 1946 (di Church House, London).

Sejak didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 194

negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB

menyatakan independensinya masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci

serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971.

Pertama kali didirikan pada 24 Oktober 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa

(3)

Dewan Majelis ini berfungsi sebagai pelaksana sekaligus menyediakan forum

untuk membicarakan permasalahan internasional yang dialami oleh

masing-masing negara. Begitu pula dengan sidang tahunan PBB yang juga menjadi salah

satu bagian tugas dari Majelis Umum (MU).

Kedua, Dewan Keamanan (DK) sebagai sebuah dewan yang memiliki tugas sebagai penjamin serta menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Sesuai dengan pasal 1 piagam PBB, maka Dewan Keamanaan ini lebih di dominasi oleh negara-negara pemenang Perang Dunia II seperti Uni Soviet (Rusia), Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Cina.

Ketiga, Dewan Ekonomi dan Sosial (DES). Dewan ini lebih fokus dalam

tugas penelitian serta melakukan pelaporan atas keadaan yang berhubungan

dengan kemanusiaan, pengungsi, social-ekonomi, budaya, pendidikan, kondisi

buruh, dan lain-lain.

Keempat, Dewan Perwalian (DP). Berbeda dengan ketiga Dewan diatas,

Dewan perwalian (DP) lebih berfungsi sebagai sebuah organisasi yang memiliki

tugas untuk melakukan perwalian atas wilayah-wilayah yang sekiranya belum

memiliki pemerintahan sendiri dengan mengatasnamakan komunitas

internasional. Kelima, Mahkamah Internasional (MI). Organisasi ini memiliki

tugas lebih pada penanganan masalah-masalah internasional dengan mendasarkan

pada hukum internasional.3

Ada yang istimewa dari struktural PBB, yakni adanya hak veto yang

dimiliki oleh Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK

PBB) yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Rusia (dulu Uni Soviet), Perancis, dan

China (yang menggantikan Republik China (Taiwan) pada tahun 1979). Hak veto

(4)

adalah hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan

undang-undang atau

tinggi negara atau pada Dewan Keamanan pada lembaga PBB.

Dalam perkembanganya, opini yang berkembang di media media

internasional menyebutkan keberadaan lima negara anggota tetap dan hak veto

ditinjau kembali karena perkembangan dunia yang semakin kompleks serta sering

dianggap membuat berlarut larutnya masalah internasional yang membawa akibat

pada masalah kemanusiaan akibat digunakannya hak ini oleh negara negara besar

yang dianggap membawa kepentingannya sendiri dan juga kelompok. Dengan

demikian mengapa hak veto yang dimiliki oleh Anggota Tetap Dewan Keamanan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris,

Rusia (dulu Uni Soviet), Perancis, dan China dirasa perlu untuk direformasi dan

direstrukturisasi.4

Sebagai langkah untuk meningkatkan kinerja organisasi, maka kelima

organisasi PBB telah melakukan apa yang disebut dengan proses pembaharuan.

Proses ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1950an, dengan lebih

menitikberatkan pada upaya memberikan bantuan kepada Sekretaris Jendral

(Sekjen) PBB dalam menjalankan tugas-tugasnya. Salah satunya seperti yang

dilakukan oleh Sekjen PBB Trygve Lie yang memulai dengan membentuk

kelompok tiga ahli serta komite peninjauan gaji pada tahun 1957.Hal serupa juga

dilakukan oleh Sekjen PBB Haarmarskjold pada tahun 1960 dengan membentuk

kelompok delapan ahli. Dalam perkembangannya, dibentuklah apa yang disebut

(5)

dengan joint Inspection Unit (JIU) 1968 dengan tugas untuk memperbaiki semua

fungsi dalam badan PBB. Keberadaan dari Joint Inspection Unit (JIU) ternyata

cukup efektif terbukti dari adanya banyak respon usulan dari negara-negara barat

untuk menghapus tidak kurang 14 posisi asisten dan wakil Sekjen pada tahun

1980 saat jabatan Sekjen PBB masih dipegang oleh Boutros-Boutros Ghali.

Pada tahun 1989, PBB kembali merestrukturisasi sistem di atas dengan

melakukan perbaikan koordinasi pada setiap bidang selain mengorganisir kembali

Sekretariat PBB.Upaya ini nampaknya yang kemudian dilakukan oleh Kofi Annan

saat menjabat sebagai Sekjen PBB 1997 dengan mengadakan pembaharuan

struktural pada anggaran serta pengurangan staff.Kofi Annan juga lebih

memfokuskan perbaikan pada Dewan Ekonomi dan Sosial (DES), Dewan

Keamanan (DK) maupun melakukan pembaharuan keuangan PBB.Selain

melakukan berbagai perbaikan intern, mulai tahun 2002 Kofi Annan juga banyak

menggelar pertemuan-pertemuan untuk membahas masalah-masalah yang di

hadapi oleh masyarakat dunia.) Keinginan akan adanya perubahan dalam tubuh

PBB tampaknya semakin kian diperlukan dengan terlihat dari usaha menegaskan

kembali usulan reformasi dan restrukturisasi pada HUT PBB 24 Oktober 2004.

Restrukturisasi pada saat ini terutama lebih ditujukan untuk melakukan

perubahan dalam tubuh PBB dalam menghadapi ancaman-ancaman baru seperti

misalnya ancaman ekonomi dan sosial termasuk kemiskinan, wabah menular,

degradasi lingkungan, konflik antar negara, konflik internal, termasuk perang sipil

dan genosida, nuklir, radiologikal, senjata kimia dan biologi, terorisme dan

(6)

Negara-negara maju berpendapat bahwarestrukturisasi dapat diartikan

sebagai perubahan struktur, menghentikan program-program yang telah usang dan

reorganisasi aparat antar pemerintahan agar lebih efisien dan lebih

representatif.Sementara negara berkembang lebih cenderung menginterpretasikan

restrukturisasi sebagai sebuah perubahan struktur yang perlu di benahi kembali,

termasuk dengan melakukan perubahan dalam piagam PBB. Negara berkembang

menitikberatkan perubahan ini sebagai usaha dalam memperbaiki kinerja Dewan

Keamanan (DK) PBB yang dirasa makin tidak efektif.

Ketidakefektifan Dewan Keamanan (DK) mulai terasa semenjak

dimulainya perang antara Irak dengan Amerika Serikat (AS) tahun 2003. Sebagai

salah satu anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, Amerika Serikat

kerapkali menggunakan hak istimewa, yakni hak veto secara tidak bijaksana.

Sejarah penggunaan Hak Veto telah dimulai setahun setelah PBB didirikan

terutama oleh lima negara anggota tetap PBB. Dominasi maupun monopoli hak

veto umumnya banyak dipakai oleh negara-negara besar seperti Amerika

Serikat serta Rusia (Uni Soviet). 5

B. Rumusan Masalah

Isu restrukturisasi Dewan Keamanan PBB yang hangat diperbincangkan

dalam lingkungan masyarakat internasional muncul dalam rangka untuk

pembaharuan dalam organ PBB. Dalam restrukturisasi Dewan Keamanan PBB

terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi lingkup kajian tulisan ini:

(7)

1. Bagaimana fungsi Dewan Keamanan PBB?

2. Bagaimana eksistensi Dewan Keamanan PBB dalam rangka menjalankan

tugasnya ?

3. Bagaimana upaya restrukturisasi Dewan Keamanan PBB pada masyarakat

internasional?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui fungsi PBB dan Dewan Keamanan PBB.

2. Untuk mengetahui eksistensi Dewan Keamanan PBB selama ini.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan restrukturisasi Dewan Keamanan PBB pada

masyarakat internasional.

Manfaat penulisan skripsi ini adalah :

a. Manfaat teoritis

1. Untuk memberikan informasi mengenai aspek hukum internasional dalam

rangka pemahanan tentang organisasi internasional dalam hal ini PBB.

2. Untuk menambah bahan pustaka bagi penelitian di bidang yang sama

yakni mengenai PBB berserta strukturnya yang erat kaitannya dengan

hukum organisasi internasional.

(8)

1. Untuk memberikan gambaran negara-negara anggota PBB tentang

pentingnya pembaharuan dalam PBB dan Dewan Keamanan PBB.

2. Untuk memberikan masukan dalam rangka pembaharuan PBB dan Dewan

Keamanan dalam upaya menjaga dan memelihara perdamaian dunia serta

peran hukum di dalamnya.

D. Keaslian Penulisan

Adapun skripsi yang berjudul “Studi Restrukturisasi Dewan Keamanan

PBB Ditinjau Dari Piagam PBB Dan Hukum Internasional” merupakan

tulisan yang masih baru dan belum ada tulisan lain dalam bentuk skripsi yang

membahas mengenai masalah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh

dari Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, judul skripsi ini

belum pernah dikemukakan dan permasalahan yang diajukan juga belum pernah

diteliti.Maka penulisan skripsi ini masih orisinil dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB

United Nations atau disingkat UN) adalah sebua

(9)

memfasilitasi dala

6

Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama

kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II.

Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain sebagai Presiden

Amerika Serikat, 7

1. Semua anggota PBB mempunyai kedaulatan yang sama.

PBB didirikan dengan tujuan untuk memelihara perdamaian dan

keamanan, untuk mengembangkan hubungan bersahabat dan kerjasama antar

bangsa dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi,sosial,kebudayaan dan

kemanusiaan, serta memajukan penghormatan terhadap hak-hak manusia dan

kebebasan dasar.

Disamping itu PBB bertujuan untuk menjadi pusat dalam merukunkan

bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan-tujuan bersama tersebut diatas. Dalam

menjalankan tugas-tugasnya PBB berpegang pada dasar berikut ini :

2. Semua anggota PBB harus berusaha mematuhi ketentuan-ketentuan

piagam PBB dengan itikad baik

3. Semua anggota PBB harus memecahkan sengketa-sengketa antar

bangsa dengan cara damai.

4. Semua anggota PBB harus menahan diri mengancam atau

menggunakan kekerasan terhadap negara lain

(10)

5. Semua anggota PBB harus membantu PBB dalam tindakan yang

diambil sesuai dengan piagam PBB.8

2. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Anggota Dewan Keamanan (Security Council) terdiri atas anggota tetap

dan anggota tidak tetap. Dahulu ini anggota Dewan Keamanan berjumlah 15

negara.Anggota tetap Dewan Keamanan adalah : Amerika Serikat, Inggris, Rusia,

Prancis, dan Republik Rakyat Cina (RRC). Anggota-anggota tidak tetap dipilih

untuk jangka waktu 2 tahun9

3. Hak Veto :

.

Setiap anggota mempunyai satu suara.Tentang masalah prosedur

keputusan diambil dengan suara setuju sekurang-kurangnya Sembilan dari 15

anggota.Tentang masalah-masalah penting juga diperlukan Sembilan suara,

termasuk suara setuju kelima anggota tetap sekaligus.Kalau ada anggota tetap

tidak setuju, masalah yang dibicarakan tidak dapat dijadikan keputusan Dewan

Keamanan.Inilah yang disebut Hak Veto.10

4. Hukum Organisasi Internasional

Istilah organisasi internasional memiliki pengertian ganda yaitu dalam arti

sempit dan dalam arti luas. Dalam arti luas organisasi internasional itu mengarah

kepada setiap organisasi yang melintasi batas-batas negara (internasional), baik

yang mengarah kepada setiap organisasi yang melintasi batas-batas negara

8Mizwar djamily, Mulyadi Abdullah, dan Badril Saleh. 1996. Mengenal PBB dan 170

Negara di Dunia,Jakarta,PT Kreasi Jaya Utama. Hal 32

(11)

(internasional),baik yang bersifat publik maupun privat. Sedangkan dalam arti

sempit akan mengarah kepada setiap organisasi internasional yang bersifat publik

semata-mata.11

Pada ilmu-ilmu sosial, khususnya dalam bidang studi internasional yang

dimaksud organisasi internasional itu adalah lazimnya organisasi internasional

dalam arti sempit.Yaitu organisasi yang dibentuk atau didirikan oleh

pemerintah-pemerintah (intergovernmental organization). Sedangkan diluar

intergovernmental organization tersebut terdapat beribu-ribu organisasi

internasional yang pembentukan tidak melalui pemerintah-pemerintah akan tetapi

didirikan privat, yang disebut non-governmental organization.12

5. Restrukturisasi

vertikal maupun secara horizontal agar efektif membantu tercapainya tujuan.

adanya kemajuan, kemunduran atau modernisasi peralatannya.

Ada Tiga jenis Restrukturisasi yaitu restruktisasi vertikal, Restrukturisasi

horizontal dan Restrukturisasi kombinasi.

Restrukturisasi vertikal adalah dengan memperbanyak tingkatan-tingkatan

suatu organisasi. Restrukturisasi horizontal adalah perubahan struktur organisasi

dengan cara menambah jumlah bagian atau departementnya. Dengan cara ini

maka rentang kendali semakin banyak, struktur organisasi semakin melebar dan

11 Hasnil Basri Siregar. 1994.Hukum Organisasi internasional,Medan,Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU.Hal 18

(12)

spesialisasi tugas semakin mendalam. Misalnya, dari tujuh bagian/ departemen

menjadi sembilan bagian/ departemen.

Restrukturisasi kombinasi adalah perubahan struktur organisasi bank yang

dilakukan dengan cara mengombinasikan perubahan vertikal dan horizontal. Jadi

dalam organisasi bank tersebut, jabatan dan bagian-bagiannya semakin banyak.

Restrukturisasi kombinasi ini relatif lebih baik karena kebaikan-kebaikan

restrukturisasi vertikal dan horizontal dimanfaatkan, sementara keburukannya

dibuang. 13

6. Restrukturisasi dalam Perserikatan bangsa-bangsa

Tuntutan akan restrukturisasi PBB terutama memang menyangkut

khususnya Dewan Keamanan, badan yang paling penting, paling berperanan dan

paling berkuasa, sebab itu paling berpengaruh dan paling bergengsi. Badan inilah

yang bertanggungjawab atas masalah-masalah keamanan internasional yang

menjadi tujuan utama dibentuknya PBB. Dan Dewan Keamanan merupakan satu

satunya badan PBB yang keputusan-keputusannya mengikat semua negara

anggota. Di atas telah dikatakan bahwa sejak Perang Teluk dan intervensinya di

Somalia, PBB, khususnya Dewan Keamanan dan Sekjen, bertambah popularitas

dan gengsinya.

Sebab utamanya adalah bahwa dengan berakhirnya Perang Dingin, untuk

pertama kalinya dalam Dewan itu dapat tercapai kesepakatan atau konsensus

antara negara-negara anggota tetap yang sebelumnya terlibat permusuhan, untuk

(13)

terlibat bersama menghadapi sesuatu konflik yang dianggap mengancam

perdamaian dan keamanan internasional, seperti dimaksudkan oleh Piagam PBB

dalam bentuk tindakan keamanan bersama (collective security).

Hal-hal yang harus dilakukan dalam restrukturisasi Dewan Keamanan PBB

adalah:

Penambahan Keanggotaan Dewan Keamanan Tatap PBB

Dalam membahas restrukturisasi pada Dewan Keamanan PBB ada beberapa

negara yang diajukan dalam proposal pengajuan Dewan Keamanan Tetap PBB

yaitu G4 (Jepang, Jerman, Brasil, India), banyak alasan-alasan mengapa G4

pantas untuk menjadi anggota Dewan Keamanan Tetap PBB, yaitu:

1) Jepang dan Jerman adalah penyumbang dana terbesar ke-2 dan ke-3 bagi

regular budget PBB.

2) India mengklaim diri sebagai negara demokrasi dengan jumlah penduduk

terbesar di dunia.

3) Brazil, selain karena jumlah populasinya yang terbesar ke-5 di dunia, merasa

sebagai pemimpin kawasan Amerika Selatan.14

F. Metode Penelitian

Suatu metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan

mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata

kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan

yang bersangkutan. Metode adalah pedoman-pedoman, cara seseorang

(14)

mempelajari dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi. Sebagaimana

suatu tulisan yang bersifat ilmiah dan untuk mendapatkan data yang valid dan

relevan dengan judul dan tujuan penulisan skripsi ini, maka penulis berusaha

semaksimal mungkin mengumpulkan data – data yang valid dan relevan tersebut

sehingga tulisan ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam

penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang dipakai adalah metode pendekatan Yuridis

Normatif (legal research) yaitu metode penelitian hukum yang dilakukan dengan

meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Penelitian ini dilakukan untuk

mengidentifikasi konsep restrukturisasi Dewan Keamanan PBB, menguji

kebenaran apakah benar restrukturisasi Dewan Keamanan merupakan salah satu

solusi untuk menangani Permasalahan dalam PBB, serta peran hukum dan

masyarakat internasional dalam menerapkan konsep tersebut demi menjaga dan

memelihara perdamaian adanya konsep restrukturisasi Dewan Keamanan PBB.

Metode berpikir yang digunakan adalah metode berpikir deduktif (cara

berpikir dalam penaikan kesimpulan yang ditarik dari sesuatu yang sifatnya umum

yang sudah dibuktikan bahwa dia benar dan kesimpulan itu ditujukan untuk

sesuatu yang sifatnya khusus). Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah

jenis penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian untuk memberikan data

(15)

konsep restrukturisasi Dewan Keamanan PBB dalam rangka pembaharuan dalam

organ PBB.

2. Sumber Data

Data yang diperlukan adalah data hukum primer dan sekunder. Bahan

hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan

di bidang hukum yang mengikat, antara lain Piagam PBB, Konvensi Wina tahun

1975 tentang tentang hubungan antara perwakilan negara-negara dengan

organisasi internasional..

Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan

terhadap bahan hukum primer seperti hasil-hasil penelitian dan tulisan para ahli

hukum, buku-buku, pendapat para sarjana yang berhubungan dengan skripsi ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menulis skripsi ini agar

tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan adalah dengan studi

pustaka (library research) yakni pengumpulan data yang dilakukan secara studi

kepustakaan dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

Metode Library Research adalah dengan mempelajari sumber-sumber atau

bahan-bahan tertulis yang dapat dijadikan bahan dalampenulisan skripsi ini.

(16)

lingkungan, hukum ekonomi, dan hukum internasional yang sudah mempunyai

nama besar dibidangnya.

4. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis data secara

kualitatif, yakni upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dipelajari dan memutuskan apa yang dapat dituliskan.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan atau gambaran isi yang dimaksud adalam

mengemukakan garis-garis besar dari uraian skripsi. Secara garis besar

pembahasan skripsi ini akan dibagi dalam 5 (lima) bab. Setiap bab menguraikan

masalah-masalah tersendiri secara sistematis dan berhubungan antara satu bab

dengan bab lainnya. Masing-masing bab dibagi lagi dalam sub bab sesuai dengan

kebutuhan penulisan skripsi ini. Dengan pembagian tersebut diharapkan akan

mempermudah pemahaman pembaca untuk mengetahui inti pembahasan secara

keseluruhan. Berikut Penulis akan menguraikan sistematika penulisan skripsi ini,

(17)

BAB I Merupakan bab pendahuluan yang membahas mengenai latar

belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penulisan,

keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II Menerangkan mengenai tinjauan umum mengenai dewan

keamanan perserikatan bangsa-bangsa mulai dari sejarah PBB,

Dewan Keamanan PBB, sampai pada fungsi dan kewenangan

dewan keamanan PBB.

BAB III Menguraikan tentang eksistensi dewan keamanan perserikatan

bangsa-bangsa dalam menjaga dan memelihara perdamaian dunia

baik kedudukan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sampai

pada pelaksanaan kebijakan dan intervensi terhadap konflik

internal yang mengancam perdamaian dunia

BAB IV Menguraikan tentang restrukturisasi Dewan Keamanan PBB baik

dalam hal perubahan komposisi anggota Dewan Keamanan PBB

dan penghapusan terhadap Hak Veto yang ada dalam Dewan

Keamanan perserikatan bangsa-bangsa

BAB V Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan

uraian pembahasan dan beberapa saran penulis yang mungkin

Referensi

Dokumen terkait

Develop a conceptual model by giving the Develop a conceptual model by giving the Develop a conceptual model by giving the Develop a conceptual model by giving the detailed

Mereka yang akan berpartisipasi dalam penyelidikan termasuk pekerja yang terluka, saksi kejadian atau kejadian sebelumnya, dan yang terluka atasan langsung pekerja jika ada

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Rank Order Mean, efektivitas iklan televisi Telkomsel dan XL berada pada kategori efektif, dan berdasarkan uji Mann-Whitney

ا ةيعاتجا ةرهاظك ةدرلا ةيضق ةجاعم ةرور يه ثحبلا اهراثأ ةطقن مهأ لعل ،يماسإا عمتجملل يايسلاو يركفلاو يدقعلا نايكلا دده ةيسايس ةيضقك هذه ىع ءاضقلا ةلواحو ،دادتراا ىإ

terhadap iklan A Mild versi Untuk Diri di kota Bandung cukup baik,. sedangkan pengaruh iklan televisi tersebut terhadap keputusan

saluran pernapasan akut (ISPA) pada bulan Mei 2015 di Puskesmas Dinoyo Kota Malang.Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 30

dengan menggunakan metode jarimatika yang telah diperbaiki untuk meningkatkan kemampuan menghitung perkalian pada materi pecahan. Dan menyiapkan lembar kerja

UPZ merupakan satuan organisasi yang dibentuk BAZ disemua tingkatan untuk melayani muzakki yang menyerahkan zakatnya. BAZ Nasional dapat membentuk UPZ pada instansi negara,