• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

27

2016/2017. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga, yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa rata-rata golongan menengah ke bawah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang buruh pabrik, tetapi sebagian besar pekerjaan orang tua/wali siswa adalah sebagai petani. Latar belakang pendidikan orang tua/wali siswa yang sebagian besar adalah tamatan SD.Mata pelajaran yang diajarkan di SDN Mangunsari 03 Salatiga adalah Agama Islam, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Olahraga, Mulok atau Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris. Ekstrakurikuler yang ada di SDN Mangunsari 03 adalah Pramuka.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

(2)

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa sebagai bukti keberhasilan dalam pembelajaran yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

3.3 Rencana Tindakan

Gambar 3.1 Model Proses

Bagan 1. Desain Penelitian Tindakan (Arikunto, 2006: 19)

Pelaksanaan penelitian didesain dalam 2 siklus dan masing-masing siklus pelaksanaan melalui 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan Observasi

Pelaksanaan Siklus I

Siklus II

Refleksi

(3)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 7. Memahami perubahan yang terjadi di

alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. (Siklus I )

7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. ( Siklus II)

Siklus I

1. Perencanaan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA model pembelajaran Example Non Example dengan pendekatan Problem Based Learning. Menyusun RPP kolaborasi peneliti dan dikonsultasikan dengan guru kelas V SD Negeri Mangunsari 03. Standar kompetensi pada siklus I yaitu SK 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Standar Kompetensi siklus II yaitu SK 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Kompetensi dasar pada siklus I yaitu KD 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Kompetensi dasar pada siklus II yaitu KD 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

b. Berdiskusi dengan guru kelas V SD Negeri Mangunsari 03 untuk menyamakan pemahaman tentang tindakan yang akan dilakukan.

c. Mempersiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran media alat dan bahan membuat model sederhana tentang daur air, dan lembar kerja siswa untuk siklus II.

(4)

e. Mempersiapkan instrumen yang digunakan yaitu lembar evaluasi pelaksanaan model pembelajaran Example Non Exampel dengan pendekatan Problem Based Learning .oleh guru, lembar evaluasi hasil belajar kognitif siswa pada pertemuan terakhir setiap siklus

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kelas. Melakukan kegiatan observasi sebagai sarana pengumpulan data pelaksanaan tindakan penelitian.

3. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah implementasi tindakan dan observasi. Kegiatan refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar kognitif siswa, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan serta hambatan yang dihadapi. Hasil dari kegiatan refleksi ini selanjutnya berguna untuk menentukan perbaikan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan dalam siklus II.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus I. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari :

1. Perencanaan

(5)

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru kelas. Melakukan kegiatan observasi sebagai sarana pengumpulan data pelaksanaan tindakan penelitian.

3. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan setelah implementasi tindakan dan observasi. Kegiatan refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil observasi serta pencapaian hasil belajar kognitif siswa, mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan serta hambatan yang dihadapi. Hasil dari kegiatan refleksi ini selanjutnya berguna untuk menentukan perbaikan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun alat evaluasi yang akan digunakan dalam siklus II.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. Penelitian ini menggunakan data yang berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil tes.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik nontes.

(6)

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen penelaian Siklus I

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Siklus II

Standar Kompetensi Kompetensi

(7)

7.6.5 Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan

pengalaman pribadi atau surat kabar atau media lainnya tentang peristiwa alam

15,16 2

7.6.6 Dapat memberi saran atau usulan cara mencegah banjir

18,20 2

Jumlah 20 20

3.5 Uji Coba Instrumen Penelitian Uji Validitas Instrumen

Validitas menurut Sudjono, A., (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya,dkk. (2012:342), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya. Atau ada korelasi positif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Widoyoko, 2009:137). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.

rxy = ( )( ) √{ ( )} { ( )}

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi Pearson X = variabel bebas

Y = variabel terikat N = jumlah data

(8)

Tabel 3.3 Rentang Indeks Validitas

No Indeks Kriteria

1 0,81 - 1,00 sangat tinggi

2 0,61 - 0,80 Tinggi

3 0,41 - 0,60 Cukup

4 0,21 - 0,40 Rendah

5 0,00 - 0,20 sangat rendah

Langkah-langkah uji validitas

a. Klik Analzye Scale Reliability Statistik

b. Kemudian copy jumlah soal pindahkan ke ruas kanan pilih Statistik Item-item for deleted Continoues Ok

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil, konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68). Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 18.0 for windows. Menurut Azwar (2007: 44), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007: 44). Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker (dalam Azwar,2007: 44) sebagai berikut

Keterangan:

k : jumlah item dalam instrumen

pi : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 qi : 1 - pi

s2t : varians total

(9)

Hasil Belajar yang ditulis oleh Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88) seperti tersaji melalui tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

2 0,60 - 0,80 Reliabilitas

3 0,40 - 0,60 Cukup Reliabel

4 0,20 – 0,40 Agak Reliabel

Sumber: Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88)

Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri 30 butir soal, dilakukan pada siswa kelas 6 SDN Mangunsari 03. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I adalah Cronbach’s Alpha sebesar 0,923 , artinya reliabilitas butir soal sangat tinggi, sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus II diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,937, artinya reliabilitas butir soal siklus II sangat tinggi, sehingga buti soal dapat dipegunakan dalam penelitian. Unutk lebih jelasnya distribusi reliabilitas instrumen butir soal siklus I dan siklus II, secara rinci disajikan melalui tabel 3.5 berikut,

Tabel 3.5 Distribusil Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II Nomor

Urut Siklus

Jumlah Butir Soal

Cronbach’s

Alpha Kriteria

1 I 30 .929 Sangat reliabel

2 II 30 .878 Sangat reliabel

Sumber: Olahan SPSS

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Menurut Slameto (dalam Wardani Naniek Sulistya, dkk., 2012:338) tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin tinggi tingkat kesukaran butir soal, maka butir soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran butir, maka butir soal itu semakin sulit. Indeks tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

(10)

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = Jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Wardani, Naniek Sulistya. dkk., 2012:339)

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Nomor

Urut Rentang Skor Interpretasi

1. 0.00 – 0.25 Sukar

2. 0.26 – 0.75 Sedang

3. 0.76 – 1.00 Mudah

Hasil uji tingkat kesukaran disajikan melalui tabel 3.6 Distribusi tingkat kesukaran siklus I berikut ini.

Tabel 3.7 Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I

Hasil analisis butir soal siklus I terdiri dari 20 butir soal, terdapat 8 butir soal tingkat kesukaran soal mudah, 11 butir soal tingkat kesukaran sedang dan 1 butir tingkat kesukaran sukar.

Distribusi hasil uji tingkat kesukaran butir soal siklus II disajikan melalui tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8 Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II

Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah

Mudah 1, 4, 5, 12, 13, 15, 18 7

Sedang 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11,14, 16, 17, 19, 20 12

Sukar 7 1

Total 20

Sumber : Olahan data Primer

Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah

Mudah 10,11, 13, 14, 15, 16, 17, 20 8

Sedang 1, 3, 4 ,5, 6, 7, 8, 9, 12, 18,

19

11

Sukar 2 1

(11)

Hasil analisis butir soal siklus II terdiri dari 20 butir soal, terdapat 7 butir soal tingkat kesukaran soal mudah, 12 butir soal tingkat kesukaran sedang dan 1 butir tingkat kesukaran sukar.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator dalam penelitian ini adalah apabila jumlah siswa yang mencapai

KKM ≥ 75 tuntas sebanyak ≥ 80% dari seluruh siswa kelas 5 untuk mata pelajaran IPA.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah teknik deskriptif komparatif. Teknik deskriptif komparatif adalah teknik yang membandingkan hasil belajar IPA antar siklus yang meliputi ketuntasan hasil belajar kongnitif dengan KKM ≥ 75, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Perhitungan untuk mengetahui besarnya persentase ketuntasan belajar, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata, menggunakan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan belajar = ∑

,

Skor Minimum = Skor terendah yang diperoleh siswa

Skor Maksimum = Skor tertinggi yang diperoleh siswa

Skor Rata-rata = ∑

Gambar

Gambar 3.1 Model Proses
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Siklus II
Tabel 3.3 Rentang Indeks Validitas
Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Two hierarchical multiple regression analyses were performed for each cohort, middle school and high school students, to assess the relation between RVB and guilt after controlling

Hasil yang terdapat dari penelitian tersebut adalah rerata peningkatan indeks plak (IP), dan perdarahan pada probing (PPP) secara signifikan lebih tinggi di

Analisis Hasil Uji Validitas Lembar Observasi Untuk Mengukur Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas IV SDN 02

Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur .Dengan demikiantetapan kalorimeter(kapasitas panas

antar perusahaan manufacture yang memproduksi mie instan seperti contohnya merek Mie Sedap dan Indomie, dan di Indonesia meskipun sebagian besar makanan pokok

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa..  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan ). 

Berdasarkan hasil analisis pada uji t didapatkan hasil bahwa Kesadaran Merek memiliki pengaruh signifikan terhadap Niat Beli, hal ini dapat diketahui dari

 Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola