• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN - BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN - BAB III"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Metoda penelitian dalam pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam pendidikan (Sugiyono, 2008: 6).

Bentuk motode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Pengembangan (Research and Development), yaitu suatu metode untuk melakukan penelitian, mengembangkan dan menguji suatu produk penelitian. Dalam konteks pendidikan, produk yang dimaksud berkaitan dengan komponen sistem pendidikan. Penelitian dan pengembangan pada prinsipnya berupaya menghasilkan suatu komponen dalam sistem pendidikan, melalui langkah-langkah pengembangan dan validasi. (Samsudi, 2006:74)

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif yaitu penelitian untuk menggambarkan suatu kondisi tertentu dengan melihat fenomena-fenomena dan gejala-gejala yang dapat diamati. Dalam hal ini adalah penggambaran tentang srtuktur kurikulum di sekolah, fasilitas praktik di sekolah dan kompetensi siswa dalam pelaksanaan prakerin.

(2)

pertimbangan metode ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan efektifitas pembelajarannya.

Sifat penelitian adalah expost-facto, artinya sesudah fakta dan gejala yang diteliti sudah terjadi maka merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas dan terikat telah tersedia sehingga ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel bebas telah terjadi dan tinggal melihat dampaknya terhadap variable. Pada penelitian ini, keterikatan antara variabel bebas dengan varibel terikat sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang terjadi faktor penyebabnya (Sukardi 2007:165).

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono ( 2008: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Suharsimi Arikunto (1997 : 115) “ Populasi adalah keseluruan subyek penelitian “

Supriyoko dalam Naskah bimbingan penelitian pendidikan dan sosial ( 1987 : 10 ) menjelaskan bahwa “ populasi adalah kesatuan imndividu

(3)

sifat yang sama, dan kepada mereka kesimpulan penelitian akan digeneralisasikan.

Sutrisno Hadi ( 2000 : 220 ) menjelaskan bahwa “ Populasi

merupakan seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama”

Penelitian ini mengambil populasi adalah siswa kelas VII SMP 1 Kudus.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2008: 118).

Sutrisno Hadi ( 2000 ; 221 ) ” Sampel adalah wakil dari populasi dimana pengambilan sampel ini harus benar-benar dapat mewakilim populasi.

Menurut Supriyoko ( 1987 : 10 ) ” Sampel adalah bagian dari

populasi yang memperoleh perlakuan penelitian, yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan sifat populasi, sampel merupakan wakil populasi, khususnya dalam pendataan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster proporsional random sampling , yaitu dari jumlah populasi ditentukan jumlah

(4)

sehingga setiap responden mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel penelitian.

Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 1998:78), yaitu:

2

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditaksir atau diinginkan 5%

Dari ukuran sampel yang telah diketahui ini, selanjutnya peneliti akan menentukan perwakilan dari populasi yang ditentukan, dimana populasi yang dijadikan objek penelitian merata.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek tau kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 61).

(5)

pembelajaran (X2), dan kompetensi siswa (X3) sebagai variabel bebas atau independen, serta hasil belajar siswa kelas VII SMP 1 Kudus (Y) sebagai variabel terikat atau dependen.

X.1

X.2 Y

X.3

Gambar 3.1 Kerangka Analisis pengaruh variabel struktur kurikulum di sekolah, fasilitas pembelajaran dan kompetensi siswa terhadap hasil belajar siswa SMP 1 Kudus.

(6)

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (pengaruh) dan varibel terikat (terpengaruh). Adapun variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1. Variabel Bebas (Independent variable)

Variabel bebas adalah faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi adanya faktor atau unsur lain adalah :

1) Struktur kurikulum di sekolah( X1)

Struktur kurikulum di sekolah adalah kurikulum yang digunakan di SMP 1 Kudus, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2) Fasilitas pembelajaran ( X2 )

Fasilitas pembelajaran adalah segala sesuatu yang seharusnya dipenuhi pada saat proses pembelajaran pada mata pelajaran PAI, sebagai wujud pelayanan terhadap siswa.

3) Kompetensi Siswa ( X3 )

Kompetensi siswa meliputi beberapa kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar.

3.3.2. Variabel Terikat (Dependent variable)

(7)

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan alat pengumpulan data yang disebut instrument penelitian. Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2001:134).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non pengukuran ( bersifat menghimpun) yang dilaksanakan dengan angket (kuisioner) dan dokumenter (observasi) .

3.4.1. Metode Kuesioner

Metode kuesioner (angket) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para responden (Suharsimi Arikunto, 2002:128).

Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya.

3.4.2. Metode Dokumenter

(8)

Alternatif jawaban dalam instrumen penelitian memakai Skala Likert. Sukardi (2007:146) menyatakan bahwa Skala Likert ini telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya menurut Sugiyono (2006:135).

Tabel 3.3. Kategori Penskoran Jawaban Angket Berdasarkan Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Sangat baik/sangat tinggi/sangat Setuju 5

Baik/tinggi/setuju 4

Cukup baik/cukup tinggi/tidak tahu 3

Kurang baik/rendah/tidak setuju 2

Sangat tidak baik/sangat rendah/sangat tidak setuju 1

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

(9)

diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan 25 sekolah (Sugiyono 2006:177).

3.5.1. Validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Suatu instrumen yang valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat.

Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas internal. Validitas internal adalah validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan (Suharsimi Arikunto, 2002:147).

Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalah validitas konstruk. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep itu kemudian seringkali masih harus diubah menjadi definisi yang operasional, yang menggambarkan bagaimana mengukur suatu gejala. Langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan/pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan definisi itu.

(10)

1) Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu dipelajari buku-buku referensi yang relevan.

2) Kalau dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep penelitian, maka peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini peneliti dapat mendiskusikan dengan ahli-ahli yang kompeten dibidang konsep yang akan diukur.

Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Ancok: 1989). Misalnya peneliti ingin mengukur konsep “religiusitas”. Dalam mendefinisikan konsep ini peneliti dapat langsung

menanyakan kepada beberapa calon responden tentang ciri-ciri orang yang religius. Berdasar jawaban calon responden, kemudian disusun kerangka suatu konsep. Apabila terdapat konsistensi antra komponen-komponen konstruk yang satu dengan lainnya, maka konstruk itu memiliki validitas.

Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk suatu instrumen/alat pengukur ialah dengan mengkorelasikan skor/nilai yang diperoleh pada masing-masing pertanyaan/pernyataan dari semua responden dengan skor/nilai total semua pertanyaan/pernyataan dari semua responden. Korelasi antara skor/nilai setiap pertanyaan/pernyataan dan skor/nilai total haruslah signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu misalnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

(11)

butir tersebut dengan menskor angket yang kemudian ditabulasi dan dimasukkan dalam rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus:

Untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang telah diperoleh (r hitung) dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Apabila r hitung ≥ r tabel maka instrumen dikatakan valid, dan apabila r hitung ≤ r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.

Uji validitas yang dilakukan adalah uji konstruk antar variabel yaitu : (1) Variabel Struktur kurikulum (X1) dengan Hasil belajar siswa (Y) (2) Variabel Fasilitas pembelajaran (X2) dengan Hasil belajar siswa (Y)

(3) Variabel Kompetensi Siswa (X3) dengan Hasil belajar siswa (Y)

(12)

Hasil uji validitas menggunakan SPSS 15,0

3.5.2. Reliabilitas instrument

Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Sudjana, 2001:120).

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002:254)

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha:

k = banyaknya butir pertanyaan

(13)

Pengolahan data untuk uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan SPSS 15,00. Dari hasil perhitungan menunjukkan hasil sebagai berikut :

3.6. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum menganalisa data maka perlu dilakukan pengujian persyaratan aanalisis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikoliner

3.6.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Dalam uji normalitas ini menggunakan analisis SPSS 15.0.

Kriteria normalitas apabila p ≥ 0,050 dan batas toleransi α = 0,050

3.7. Teknik Analisis Data

Pada prinsipnya metode analisis data digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan metode statistik yang dapat untuk mencari kesimpulan. Dalam penelitian ini, digunakan analisis data sebagai berikut :

3.7.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk mengkaji pengaruh struktur kurikulum , Fasilitas pembelajaran dan kompetensi siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP 1 Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012.

(14)

(1) Membuat tabel distribusi jawaban angket.

(2) Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.

(3) Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. (4) Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut:

%

100

x

N

n

%

(Muhammad Ali, 1984:184)

Keterangan :

n = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah skor x skor tertinggi)

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.

(5) Analisis Regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen, untuk itu dilakukan uji regresi linear sederhana secara parsial, yaitu:

(6) Untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y digunakan rumus persamaan regresi sebagai berikut :

(15)

Keterangan:

Y = Prestasi Prakerin x1 = Struktur kurikulum x2 = Fasilitas praktik Sekolah x3 = Kompetensi Siswa (Algifari, 2001:65)

(7) Pengujian terhadap Koefisien Regresi

Uji – F Adalah untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam uji ini jika F hitung > F tabel, maka semua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Model analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

e Med b Met b a

PB  12

Dimana:

PB = Prestasi belajar

b0 = Intersep persamaan regresi

Met = Peningkatan Metode Pembelajaran

Med = Peningkatan Media Pembelajaran

(16)

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Analisis pengaruh variabel struktur kurikulum di
Tabel 3.3. Kategori Penskoran Jawaban Angket Berdasarkan Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dikaji ketentuan sanksi yang tersebut di atas, maka sanksi administratif yang dapat diterapkan kepada pelaku usaha yang melakukan persekongkolan dalam

Namun semua dosen tersebut berlatar belakang pendidikan magister (S2) dan mempunyai jabatan fungsional asisten ahli dan tenaga pengajar. Berdasarkan data tersebut, skor

Dapat di simpulkan bahwa secara bersama sama produk, harga, promosi, tempat berpengaruh terhadap keputusan pembelian beras hitam di usaha beras sehat “Sawah Baik

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam

Penelitian yang dilakukan di kawasan konservasi di Hulu DAS Citarum bertujuan untuk: (1) mengevaluasi pelaksanaan konservasi lahan di Hulu DAS Citarum (2) menganalisis

6alau begitu, bisa dikatakan kami sedikit lebih unggul, karena selain berada di lokasi yang strategis, kami juga mampu memberikan hasil karena selain berada di lokasi yang

Saya mau Pesan bukunya mas Handy yg Dasar Pemrograman SCADA Software dengan Wonderware InTouch, dan yg PLC – Teori, Pemrograman dan Aplikasinya dalam Otomasi Sistem.. caranya

sesuai dengan penelitian Profesor Roger Sperry yang mendapatkan hadiah nobel setelah menemukan bahwa kita memiliki sebuah otak yang terbagi ke dalam dua bagian