SESI 1 JOGJA
ISTIMEWA
SESI 1: PENGENALAN JOGJA
ISTIMEWA
MATERI:
A.
Latar belakang , tujuan dan
harapan yang akan dicapai
B.
Sekilas tentang Yogyakarta
C.
Potensi Konfik, Toleransi dan
SESI 1: PENGENALAN JOGJA
ISTIMEWA
MATERI:
A. Latar belakang , tujuan dan harapan yang akan
dicapai
dari
pelenggaraan program Jogja Istimewa.
1)
Mahasiswa akan hidup bersama dalam waktu tertentu
dan tujuan tertentu (kuliah) dalam waktu yang sama.
Merintis persatuan Indonesia (andil UAJY terhadap
pemerintah DIY)
2)
Tujuan yang ingin dicapai dari program ini.
3)
Harapan yang ingin dicapai oleh mahasiswa setelah
mengikuti kegiatan ini. (dapat dilakukan dengan
B. Sekilas tentang Yogyakarta:
a. Sejarah singkat
b. Logo Keraton & Jogja Istimewa .
c. Kota pendidikan, kota budaya (ciri khas Yogyakarta)
d. Karakter kota pendidikan
e. Demograf penduduk asli dan pendatang (khususnya pelaiar dan mahasiswa)
F. Dukungan Pemda
C. Potensi Konfik, Toleransi dan Solidaritas
a. Bisa diambil dari fakta (berita koran kejadian faktual di Yogyakarta)
b. Contoh baik dan jelek semua ditampilkan
c. Toleransi dan solidaritas dengan cara menerima kesadaran
A. LATAR BELAKANG, TUJUAN
DAN HARAPAN YANG AKAN
Apa harapan Anda
setelah mengikuti
kegiatan kuliah
Jogja
B. SEKILAS TENTANG
YOGYAKARTA
Sejarah Yogyakarta
Nama Yogyakarta ialah perubahan bentuk dari Yodyakarta. Yodyakarta berasal dari kata Ayodya & Karta.
Ayodya diambil dari nama kerajaan dlm kisah Ramayana, sementara karta berarti ramai.
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti [13 Februari 1755] antara Pangeran Mangkubumi & VOC di bawah Gubernur-Jendral Jacob Mossel, maka Kerajaan Mataram dibagi dua. Pangeran
Mangkubumi diangkat sebagai Sultan dengan gelar Sultan Hamengkubuwana I dan berkuasa atas setengah daerah
Kerajaan Mataram. Sementara itu Sunan Paku Buwono III tetap berkuasa atas setengah daerah lainnya dengan nama baru
Lambang Kraton Kasultanan
Lambang Keraton Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat yang
sering kita lihat disebut
Praja Cihna.
Nama tersebut diambil dari bahasa
sansekerta Praja yang berarti Abdi
Negara dan Cihna yang berarti Sifat
Sejati.
Arti Lambang Praja Cihna
Sayap Burung Garuda
Sayap burung Garuda yang mengepak lebar
menggambarkan keagungan dan kewibawaan keraton
(sebagai lembaga eksekutif) yang tegas, mantap,
kuat, total, dinamis, optimis dan pantang menyerah.
Aksara Jawa
Aksara Jawa yang tertulis tegak menjadi simbol
kebudayaan asli bangsa juga jati diri kepribadian
bangsa dan Negara. Kata Ha – Ba merupakan
Arti Lambang Praja Cihna
Bunga Padma
Bunga Padma (Teratai) berwujud tumbuhan dengan
tangkai dan bunganya, hidup merambat, mengapung
di atas air mempunyai arti memiliki
kecerdasan/kebijakan dalam memposisikan diri pada
tempat dan waktu dengan benar
Tumbuhan Sulur
Tumbuhan Sulur yang hidup merambat,
melambangkan kejayaan dan kemuliaan kebudayaan
bangsa nusantara yang lestari berkembang dan
Letak Keistimewaan Jogyakarta
Pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII
mengetok kawat kepada Presiden RI.
Isi kawat tersebut menyatakan bahwa Daerah
Kasultanan Yogyakarta dan Daerah Pakualaman
menjadi bagian wilayah Negara Republik Indonesia,
serta bergabung menjadi satu mewujudkan satu
kesatuan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Letak Keistimewaan Jogyakarta
1. Piagam kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 19 Agustus 1945 dari Presiden Republik Indonesia.
2. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Amanat Sri Paku Alam VIII tertanggal 5 September 1945 ( yang dibuat sendiri-sendiri secara terpisah). Isi amanat:
intinya nagari kasultanan dan pakualaman bergabung dengan NKRI dan tunduk kepada presiden.
Letak Keistimewaan Jogyakarta
UU No. 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan DIY.
UU No. 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY
Letak keistimewaannya pada pengaturan tentang :
1. Tata cara pengisian jabatan Gubernur/ Wakil Gubernur DIY 2. Kelembagaan Pemda DIY
3. Kebudayaan,
Makna Amanat Sultan HB dan Adipati PA
Menunjukkan sikap
NASIONALISME
.
Harapannya warga jogya dan penduduk Jogya
juga menunjukkan sikap nasionalisme
Efektivitas Pemerintahan, Kepentingan Nasional, Pendayagunaan Kearifan Lokal Efektivitas Pemerintahan, Kepentingan Nasional, Pendayagunaan Kearifan Lokal
PILAR KEISTIMEWAAN DIY
Pengakuan atas Hak Asal-Usul, Kerakyatan, Demokrasi, Ke-Bhinneka-Tunggal-Ika-an
PILAR KEISTIMEWAAN DIY
Asas Pengaturan Keistimewaan DIY (Pasal 4 UU No 13 Tahun 2012)
a.pengakuan atas hak asal-usul;
b.kerakyatan;
c.demokrasi;
d.ke-bhinneka-tunggal-ika-an;
e.efektivitas pemerintahan;
f. kepentingan nasional; dan
Tujuan Pengaturan Keistimewaan (Pasal 5 UU No 13 Tahun 2012)
a. mewujudkan pemerintahan yang demokratis;
b. mewujudkan kesejahteraan dan ketenteraman masyarakat;
c. mewujudkan tata pemerintahan dan tatanan sosial yang menjamin ke-bhinneka-tunggal-ika-an dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. menciptakan pemerintahan yang baik; dan
Kewenangan kebudayaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c
diselenggarakan untuk memelihara dan
mengembangkan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang berupa nilai-nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat DIY.
Arah Pembangunan Kebudayaan
Benda/Tangible
Tak Benda
/Intangible
Dalam rangka mengevaluasi, menyusun program
budaya unggul yang memperkuat karakter dan
identitas Keistimewaan DIY:
Pelibatan semua stakeholder, misal urusan kebudayaan melalui
kegiatan pendampingan, pembinaan, pengembangan,
kerjasama, dan fasilitasi di sektor unggulan urusan kebudayaan
seperti organisasi/lembaga seni budaya, museum, perflman,
warisan cagar budaya, dan organisasi kemahasiswaan
Pengenalan Logo Jogja Istimewa
ISTIMEWA – (kata benda) yang berarti beda dan lebih baik dari yang lain. Inggris;(verb) beyond special
ISTIMEWA is more than special distinctive, divine, excellent or
extraordinary. ISTIMEWA is the most unique word on earth, no single English word can replace it.
Tidak harus menggunakan bahasa Inggris untuk tagline, karena kita bisa bangga dengan bahasa ibu kita. Secara pengucapan kata
“Istimewa” adalah kata yang mudah diucapkan oleh lidah warga internasional.
ISTIMEWA bukan hanya sekedar “status politik” namun menjadi “ruh” peri-kehidupan di Yogyakarta yang diwujudkan dalam laku
“kerja-keras” untuk mencapai “maqom keistimewaan” tersebut agar bisa menjadi lebih baik dari yang lain.
Logo Jogja ini menggunakan huruf kecil, yang melambangkan egaliterisme, kesederajatan dan persaudaraan. Dengan warna merah bata, sebagai warna perlambang keraton dan spirit keberanian untuk mewarnai zaman
Untuk mewakili kekuatan akar budaya masyarakat Yogyakarta, logo menggunakan jenis font
original yang didesain berdasarkan Aksara jawa.
Dengan font modern, simple dan dinamis, namun tetap berpijak pada ruh tradisi dan kebudayaan
Yogyakarta. Bentuk logo yang simple, modern, dan progresif ini juga merupakan manifestasi
Titik dalam “J” dalam bentuk “Biji” dan “Daun”, juga lubang pada huruf “G”, melambangkan flosof “Cokro Manggilingan; Wiji Wutuh, Wutah Pecah, Pecah Tuwuh, Dadi Wiji’, yang akan menjadi pedoman untuk
Hamemayu Hayuning Bhawana
Huruf G dan J yang saling memangku
dan
bersinanggungan
melambangkan
Hamemayu Hayuning Bhawana. Sebagai
pedoman pemimpin dan pengampu
Merah
dan Putih
Warna
merah
berasal dari lambang
Keraton, simbol keberanian, ketegasan,
kebulatan tekat yang utuh.
Warna putih menggambarkan Jogja
roh
Kipo
Yangko
Tiwul
Growol
DUKUNGAN PEMDA
•
Fasilitasi dalam pengabdian/pemberdayaan masyarakat,
misal KKN Tematik Keistimewaan Pengentasam Kemiskinan.
•
Pelibatan dalam
proses perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan
untuk
kesejahteraan
dan kemajuan
masyarakat DIY.
•
Kampus sebagai salah satu pilar pembangunan
(keistimewaan) DIY.
Pilar Pembangunan Keistimewaan
Taman Siswa,UNY, dll.)
Keprajan (Pemda DIY/Kab/Kota)
KRATON
(Kraton + Puro)
Kampung
Catur Sagatra 4-K:
“Keraton, Kaprajan,
Kampus dan Kampung
”
Catur Gatra 4-K
Sinergi pelipat gandaan
energi
Satu keterpaduan pranata istimewa
sebagai agen perubahan
Satu keterpaduan pranata istimewa
kampus sebagai agen perubahan
Mitra inisiator, konseptor, inspirator,
motivator, fasilitator bagi kelompok
masyarakat lain sehingga dapat
gumregah
, bergotong royong, bekerja
sama untuk mewujudkan keistimewaan
Jogja Plan (http://jogjaplan.com/) :
•memuat menu layanan masyarakat yg berisi form usulan masyarakat & informasi perencanaan pembangunan;
•Usulan masyarakat : kegiatan yg dilaksanakan pada sektor tertentu, dan pada lokus tertentu (kab, kec, desa).
Kampus dapat berpartisipasi memberikan sumbang saran perencanaan
CONTOH PELAKSANAAN
URUSAN KEBUDAYAAN
CONTOH PELAKSANAAN
URUSAN KEBUDAYAAN
Terbentuk kampoeng dengan 6 indentitas, yaitu;Kampung Hijau Partisipasi Fak. Pertanian, Kehutanan, …dst.
Kampung Bersih Partisipasi Fak. MIPA, Kedokteran ...dst
Kampung Cerdas Partisipasi Fak Ilmu budaya, Keguruan, Filsafat,..dst
Kampung Sehat Partisipasi Fak. Kedokteran, Fak Farmasi, FKG, ...dst
Kampung Tanggap Bencana Partisipasi fak. Teknik, Geografi ...dst
Kampung Aman Partisipasi fak hukum, isipol, ....dst
c.
POTENSI KONFLIK, TOLERANSI
dan
FAKTA SEJARAH
•
Semenjak Empu Tantular menulis tentang Bhinneka Tunggal
Ika, maka sesungguhnya kesadaran tentang pluralitas dan
multikulturalitas sudah dimiliki oleh para leluhur bangsa ini.
•
Kerajaan Kahuripan, Jenggala, Majapahit dan diteruskan oleh
FAKTA SEJARAH
•
Di wilayah kerajaan Nusantara ini memang semenjak semula memiliki
varian suku, ras dan agama. Di kerajaan Majapahit terdapat aneka
pemeluk agama; Hindu, Budha, Islam dan Budha-Syiwa, dan juga
keyakinan lokal lainnya.
•
Semenjak Wangsa Isyana menguasai tanah Jawa, Sri Erlangga, kemudian
Sri Jayabaya, dan raja-raja Majapahit, maka di kerajaan-kerajaan
tersebut sudah terdapat kehidupan yang bhinneka tunggal ika.
•
Di negara-negara tersebut telah hidup suku Jawa, Cina, Arab dan
Pada dasarnya orang lebih menyukai
kerjasama daripada konflik.
Conflict is……
Konfik adalah pertentangan antara dua pihak atau
lebih, yang dapat terjadi antarindividu, antarkelompok
kecil, bahkan antarbangsa dan negara (Sarlito W.
Sarwono, 1999).
Merupakan bentuk pertentangan, ketidaksepakatan,
ketidakcocokan antara dua orang atau lebih, antar
kelompok orang, yang biasanya ditadai oleh kekerasan
fsik (Wikipedia, 2007)
Persepsi mengenai perbedaan
kepentingan (Pruitt dan
POSITIF & NEGATIFNYA KONFLIK
POSITIF (produktif)
NEGATIF (destruktif)
1. Persemaian yang subur bagi terjadinya perubahan sosial.
2. Memfasilitasi tercapinya kesepakatan atas berbagai kepentingan.
3. Dapat mempererat persatuan kelompok. 4. Memperkuat identitas kelompok asal. 5. Meningkatkan prestasi kelompok asal. 6. Memberi peluang untuk belajar.
1. Terjadi ketidakadilan dan solusi yang
digunakan seringkali destruktif seperti win – lose solution, peperangan, ektrimis, genocide, dll.
Berbagai Konfik
1. Konflik yang bernuansa SEPARATISME konflik di NAD, Maluku, dan Papua.
2. Konflik yang bernuansa ETNIS konflik di Kalbar, Kalteng, dan Ambon.
3. Konflik yang bernuansa IDEOLOGIS isu faham komunis, faham radikal.
4. Konflik yang benuansa POLITIS konflik akibat isu kecurangan Pilkada, isu pemekaran wilayah di beberapa wilayah yang berakibat penyerangan dan pengrusakan.
5. Konflik yang bernuansa EKONOMI konflik antar kelompok nelayan di selat Madura, antar kelompok preman, antar kelompok pengemudi, antar kelompok pedagang.
6. Konflik Sosial lainnya konflik antar anak sekolah, mahasiswa,
7. Konflik BERNUANSA SOLIDARITAS LIAR tawuran antar wilayah, antar suporter sepak bola.
8. Konflik ISU AGAMA atau ALIRAN KEPERCAYAAN isu berkaitan dengan Achmadiyah, isu aliran sesat.